3. VISI, MISI DAN TUJUAN
LEMBAGA PENTING DLM KTSP
Visi yayasan: mewujudkan Yayasan
Sabilur Rosyad sebagai lembaga
yang unggul dalam membentuk
insan berilmu dan berbudi luhur
berlandaskan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT.
Visi TK, SD, SMP dan SMA
4. GAMBARAN UMUM
KTSP
Kelahiran KTSP
UU RI No 20 Tahun 2003 SPN
PP RI No 19 Tahun 2005 SNP
(DELAPAN STANDAR PENDIDIKAN
DIANTARANYA ADALAH STANDAR ISI dan
STANDAR LULUSAN sebagai dasar dalam
penyusunan KTSP)
Kurikulum operasional yang disusun
dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan.
5. KERANGKA DASAR
KURIKULUM
Kelompok Mata Pelajaran
1. kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan
6. Prinsip-prinsip Pengembangan
Kurikulum
1. Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
4. Menyeluruh dan berkesinambungan
5. Belajar sepanjang hayat
6. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah
7. Prinsip pelaksanaan kurikulum
Didasarkan pada potensi perkemb dan kondisi
peserta didik.
Menegakkan 5 pilar: belj unt beriman dan taqwa;
memahami dan menghayati; mampu
melaksanakan; hidup bersama; dan membangun
menemukan jati diri.
Memungkinkan pelayanan perbaikan, pengayaan,
dan percepatan.
Penerapan 3 prinsip Ki Hadjar Dewantara
Pendekan multi strategi, multi media, & TI
Mendayagunakan lingkungan sbg bahan kajian.
Keseimbangan, kesinambungan antar
kelas/jenjang.
8. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum SD
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Keterampilan
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
9. Ketentuan pokok untuk SD/MI:
Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri.
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI
merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
Pembelajaran pada Kelas I s.d. III melalui
pendekatan tematik, Kelas IV s.d. VI
dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran
per minggu secara keseluruhan.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35
menit.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua
semester) adalah 34-38 minggu.
10. Struktur Kurikulum SMP
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
8. Seni Budaya
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
10. Keterampilan/Teknologi Informasi dan
Komunikasi
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
11. Ketentuan Pokok untuk SMP/MTs
Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan
diri
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada
SMP/MTs merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum empat
jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah
40 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua
semester) adalah 34-38 minggu.
12. Struktur Kurikulum SMA/MA kelas X.
A Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Inggris
5. Matematika
6. Fisika
7. Biologi
8. Kimia
9. Sejarah .
10. Geografi
11. Ekonomi
12. Sosiologi
13. Seni Budaya
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
16. Keterampilan /Bahasa Asing
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri MA
13. Ketentuan pokok untuk SMA/MA
Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata
pelajaran, Kelas XI dan XII Program IPA, Program
IPS, Program Bahasa, dan Program Keagamaan
terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran
per minggu secara keseluruhan.
Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45
menit.
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua
semester) adalah 34-38 minggu.
14. BEBAN BELAJAR
Beban belajar: program pembelajaran melalui
sistem tatap muka, penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur.
SD/MI/SDLB berlangsung 35 menit;
SMP/MTs/SMPLB berlangsung 40 menit;
SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK berlangsung 45
menit.
Beban belajar tatap muka per minggu
SD/MI/SDLB: Kelas I s.d. III = 29 s.d. 32 jam
pembl;
Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran.
SMP/MTs/SMPLB adalah 34 jam pembelajaran.
SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 38 s.d. 39
jam.
15. PENGEMBANGAN KTSP
Pengembang KTSP:
Kelompok/satuan pendidikan
Komite sekolah
Di bawah koordinasi dan supervisi
Dinas Pendidikan dan Depag
kota/kab. Unt pend. Dasar dan
propinsi unt. Pend. Menengah.
16. Beberapa ketentuan pokok:
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan.
1. Pend Dasar meletakan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan hidup mandiri, dan mengikuti
pendidikan lanjut.
2. Pend Menengah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan hidup mandiri, dan mengikuti
pendidikan lanjut
3. Pendidikan Kejuruan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan
hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lanjut
sesuai dengan kejuruannya.
17. Acuan operasional
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan, dst
(12 acuan).
Struktur dan muatan KTSP
1. Mata pelajaran
2. Muatan lokal
3. Kegiatan pengembangan mandiri
4. Pengaturan beban belajar
5. Kenaikan kelas
6. Pendidikan kecakapan hidup
7. Pendidkan berbasis keunggulan lokal dan global
Kalender Pendidikan.
Didasarkan pada standar isi, karakteristik daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik.
18. Langkah-langkah pengembangan KTSP
1. Mengkaji standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
Kenali S K Lulusan (Tujuan satuan
pendidikan
S K Kelompok Mata Pelajaran
S K Mata Pelajaran
Standar Kompetensi &
kompetensi Dasar
Gunakan Analisis Instruksional sbg alat
menganalisis kompetensi tsb.
19. 2. Mengedentifikasi sub kompetensi
serta penentuan materi pokok
yang menunjang pencapaian
standar kompetensi.
Dasar pertimbangannya:
karakteristik siswa,
kebermaknaan, struktur keilmuan,
kedlaman dan keluasan, relevansi,
alokasi waktu.
20. 3. Merumuskan tujuan pembelajaran
Dirumuskan berdasarkan kompetensi
spesifik yang harus dikuasai siswa.(hasil
analisis instruksional)
Rumusan mencerminkan :
a. pelaku belajar
b. perilaku hasil belajar
c. kondisi terkait dengan unjuk kerja
d. kriteria/standar unjuk kerja.
21. 4. Mengembangkan
strategi/pengalaman belajar, yang
mencerminkan
- keterlibatan mental,emosional dan
fisik dalam pembelajaran yang
bervariasi dan bermakna.
- memuat kecakapan hidup yang
perlu dikuasai peserta didik
- pengelolaan pengalaman belajar
peserta didik
22. 5. Taksiran waktu
Didasarkan pada jumlah minggu efektif,
alokasi waktu mata pelajaran perminggu,
jumlah kompetensi dasar, keluasan,
kedalaman, kesulitan dan tingkat
kepentingan kompetensi dasar.
Alokasi waktu merupakan perkiraan waktu
yang dibutuhkan siswa menguasai
kompetensi.
23. 6. Menerntukan Sumber Belajar
atau Media pembelajaran
Merupakan rujukan bahan yang
digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, dapat merupa
media cetak, elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik,
alam, sosial, dan budaya.