13, si & pi delvia vamela, hapzi ali, sistem pelaporan dan buku besar (general ledger) , universitas mercu buana, 2018
1. 1
Sistem Pelaporan dan Buku Besar (General ledger)
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Dibuah Oleh :
Delvia Vamela
55518110028
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
2. 2
General Ledger
Pengertian General Ledger
Menurut pendapat Mulyadi (1997), “General ledger merupakan kumpulan rekening-rekening
yang digunkan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.
Sedangkan rekening adalah judul suatu catatan akuntansi yang
umumnya berbentuk T, yang dibagi menjadi dua bagian, sebelah kiri disebut debit dan sebelah
kanan disebut kredit , sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasar
prinsip tata buku berpasangan ( double entry bookkeeping )” (p.120).
Proses sortasi dan pemindahan data ke dalam buku besar dan buku pembantu disebut dengan
pembukuan ( posting ). Dalam sistem manual, kegiatan posting ini memerlukan empat tahap
sebagai berikut ini :
1.Pembuatan rekapitulasi jurnal.
2.Penyortasian rekening yang akan diisi dengan data rekapitulasi.
3.Pencatatan data rekapitulasi dalam rekening yang bersangkutan.
4. Pengembalian rekening ke dalam arsip pada urutan semula.
Aplikasi General Ledger
Berdasarkan pendapat Fitria D.A (1994), dalam sistem komputerisasi akunting, dikenal adanya
aplikasi yang bernama General Ledger . “Fungsi
General Ledger adalah untuk menampilkan laporan-laporan keuangan utama, yang berupa neraca
( balance sheet ), laba-rugi ( profit-loss statement ), buku-besar (
ledger ), dan aliran dana ( cashflow)” (p.3).
Mengacu pendapat Leman-Eko Pranoto (1998), program ini akan sangat membantu dalam
menyelesaikan siklus akuntan si dengan hanya memasukkan data jurnal harian, seterusnya
komputer yang akan mengolah data mulai dari memposting ke buku besar, buku pembantu, dan
mencetak laporan keuangan beserta analisanya dengan hanya
3. 3
menekan keyboard saja. Dengan dimanfaatkannya program ini, sangat diharapkan segala
informasi (laporan) yang dibutuhkan dapat di peroleh secara cepat, tepat, dan lengkap tanpa
harus melalui proses pencatatan (pengisian) yang berulang kali (p.7).
Sistem Buku Besar Umum (General Ledger System)
Menurut Hall (2001), “GLS sebagai suatu pusat yang terhubung ke sistem- sistem lainnya dalam
perusahaan melalui arus informasi. Siklus transaksi memproses peristiwa individual yang di catat
di dalam jurnal khusus dan akun buku besar pembantu. Rangkuman transaksi-transaksi ini
mengalir ke dalam GLS dan menjadi sumber input
untuk sistem pelaporan manajemen dan pelaporan keuangan” (p.436).
Voucher Jurnal
Menurut Hall (2001), “Voucher jurnal merupakan input bagi buku besar umum.
Voucher jurnal dapat digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu
transaksi yang unik, mengidentfikasi jumlah keuangan dan akun buku
besar umum yang dipengaruhi. Transaksi rutin, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup,semuanya
dimasukkan ke buku besar umum dari voucher jurnal” (p.436).
Database Sistem Buku Besar Umum (General Ledger System-GLS)
Mengacu pendapat Hall (2001), database GLS terdiri atas sejumlah file transaksi, file induk, dan
file arsip. File-file ini bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya (p.436).
Fileinduk buku besar umum merupakan file utama dalam database GLS. Basis dari file ini adalah
kode daftar akun perusahaan. Setiap
record dalam file induk buku besar umum bisa merupakan akun GL yang terpisah atau akun
kontrol untuk file buku besar pembantu korespondennya dalam sistem pemrosesan transaksi.
Sistem pelaporan keuangan mengambil dari induk GLS un tuk menghasilkan laporan keuangan
perusahaan. Sistem pelaporan manajemen juga menggunakan file ini untuk mendukung
kebutuhan informasi internal. File sejarah buku besar umum mewakili format yang sama dengan
induk GL. Tujuan utama
file ini adalah untuk mewakili laporan keuangan komparatif dengan basis hsitoris. File voucher
jurnal adalah total voucher jurnal yang diproses pada periode saat
4. 4
ini. File voucher jurnal historis berisi voucher jurnal untuk periode masa lalu. Baik file voucher
jurnal saat ini maupun historis merupakan jaringan yang penting dalam jejak
audit perusahaan.
File pusat pertanggungjawaban berisi data pendapatan, pengeluaran, dan utilisasi sumber daya
lainnya untuk setiap pusat pertanggungjawaban dalam organisasi. Sistem pelaporan manajemen
mengambil data-data ini untuk dimasukkan dalam persiapan laporan pertanggungjawaban
manajemen.
File anggaran induk berisi jumlah anggaran untuk pendapatan, biaya, dan sumber daya lainnya
untuk pusat pertanggungjawaba n. Data-data ini, dalam kaitannya dengan
file pusat pertanggungjawaban, merupakan basis dari akuntansi pertanggungjawaban.
Sistem Pelaporan Keuangan (Financial Reporting System / FRS)
Mengacu pendapat Hall (2001), sumber-sumber input untuk FRS terdiri atas file induk buku
besar umum saat ini, file historis buku besar umum, dan input langsung (jurnal penyesuaian dan
jurn al penutup) dari kelompok pelaporan keuangan. Output yang paling umum dari FRS adalah
laporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas (p.439)
record (Catatan) Akuntansi
Sistem Manual Mengacu pendapat Hall (2001), catatan- catatan akuntansi tradisional yang
digunakan dalam sistem informasi akuntansi manual diantaranya
sebagai berikut:
1. Dokumen
Sebuah dokumen menyediakan bukti dari peristiwa ekonomi dan dapat digunakan untuk
memulai pemrosesan transaksi. Ada tiga jenis dokumen yang
digunakan: dokumen sumber, dokumen produk, dan dokumen turnaround.
a. Dokumen Sumber.
Peristiwa-peristiwa ekonomi menimbulkan dokumen-dokumen yang diciptakan pada awal
(sumber) transaksi. Dokumen sumber digunakan untuk
5. 5
menangkap dan memformalisasi datatransaksi yang diperlukan untuk memproses siklus
transaksi. Misalnya, pesanan penjualan multipartai yang merupakan bukti formal bahwa suatu
penjualan terjadi. Salinan dokumen sumber ini memasuki sistem penjualan dan digunakan untuk
membawa informasi ke berbagai fungsi, seperti penagihan, pengiriman, dan piutangdagang.
b.Dokumen Produk.
Dokumen produk adalah hasil transaksi pemrosesan, bukan dokumen yang memicu mekanisme
proses. Misalnya , suatu cek pembayaran gaji yang diberikan kepada pegawai adalah sebuah
dokumen produk dari sistem gaji.
c.Dokumen Turnaround (Berbalik).
Dokumen turnaround adalah dokumen produk dari satu sistem yang menjadi dokumen sumber
dari sistem lainnya. Misalnya, surat tagihan yang dihasilkan
oleh sistem penjualan akan dikirimkan kepada pelanggan. Pada saat pelanggan membayar
tagihan tersebut, pe langgan akan memberikan cek yang disertai dengan surat tagihan, surat
tagihan tersebut akan kemudian menjadi dokumen sumber bagi bagian kasir untuk mencatat
penerimaan kas.
2. Jurnal
Sebuah jurnal adalah sebuah record ayat-ayat (jurnal) yang dicatat secara kronologis. Pada titik
tertentu dalam pr oses transaksi ketika semua fakta yangrelevan tentang transaksi diketahui,
peristiwa dicatat dalam sebuah jurnal dalam urutan kronologis. Dokumen-dokumen adalah
sumber data primer bagi jurnal.
Terdapat dua jenis jurnal:
a.Jurnal Khusus.
Jurnal khusus digunakan untuk mencatat kelas transaksi spesifik yang muncul dalam volume
tinggi. Yang termasuk dalam jurnal khusus antara lain: jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kasdan jurnal pengeluaran kas.
b. Jurnal Umum.
Perusahaan menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksi yang jarang terjadi atau tidak
termasuk dalam jurnal-jurnal khusus yang ada.Register. Istilah register
merujuk ke jenis-jenis tertentu dari jurnal khusus Misalnya, jurnal pembayaran gaji sering
disebut sebagai register gaji.
6. 6
Proses Akuntansi Keuangan Mengacu pendapat Hall (2001), sistem pelaporan keuangan pada
kenyataannya merupakan langkah terakhir dalam seluruh proses akuntansi keuangan yang
dimulai dari siklus akuntansi. Proses akuntansi keuangan dimulai dari status bersih di awal tahun
fiskal yang baru, hanya akun-akun (permanen)
neraca yang merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya
dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut
ini:
1.Mencatat transaksi pada dokumen sumber yang tepat.
2.Mencatat di jurnal khusus atau umum.
3.Memposkan ke buku besar pembantu.
4.Memposkan ke buku besar umum.
5.Menyiapkan neraca percobaan sebelum penyesuaian.
6.Melakukan jurnal penyesuaian.
7.Menjurnal dan memposkan ayat jurnal persediaan.
8.Menyiapkan neraca percobaan yang telah disesuaikan.
9.Menyiapkan laporan keuangan.
10.Menjurnal dan memposkan ayat jurnal penutup.
11.Menyiapkan neraca percobaan pasca penutupan.
Proses akuntansi keuangan yang disebutkan di atas memiliki tiga tahap yang berbeda, setiap
tahap melibatkan elemen-e
lemen dari satu atau lebih subsistem informasi.
Tahap 1 - Prosedur harian. Subsistem pemrosesan transaksi mencatat transaksi harian di
dokumen sumber, kemudian me ncatatnya di jurnal khusus, memposkan
transaksi individual ke buku be sar pembantu, dan menyiapkan voucher jurnal.
Tahap 2 – Prosedur akhir periode. Voucher jurnal dimasukkan ke buku besar umum secara
periodik. Hal ini melibatkan sistem pemrosesan transaksi dan buku besar
umum
Tahap 3 – Prosedur pelaporan keuangan. Analisis akun-akun buku besar umum dan langkah-
langkah yang mengarah ke produksi laporan keuangan (persiapan neraca percobaan, ayat jurnal
7. 7
penye suaian, ayat juranal penutup, dan sebagainya) melibatkan sistem pelaporan keuangan
maupun buku besar umum (p.439).
8. 8
Daftar Pustaka
Akhiruddin, Herdhita. 2011. “Pengaruh Pelaporan Keuangan di Internet TerhadapReaksi
Pasar”.Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya
Kieso, Donald, Jerry J, dkk. 2011. Intermediate Accounting edisi IFRS. Jakarta: Erlangga.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00976-AKSI-bab%202.pdf . Diakses
tanggal 17 Desember 2018