SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  35
Télécharger pour lire hors ligne
Pengantar
Di Indonesia sejak lebih dari 20 tahun terlihat menurunnya
semangat nasionalisme, terutama di kalangan generasi muda.
Generasi ini dapat disebut sebagai generasi “buta sejarah.” Hal
ini disebabkan berbagai faktor internal dan eksternal, yaitu
pengaruh luar negeri. Dengan lunturnya semangat nasionalisme,
juga pudar semangat Bela Negara. Generasi muda tidak lagi
mengetahui sejarah yang sebenarnya, terutama sejarah
perjuangan membentuk negara dan bangsa Indonesia, serta
sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan
kemerdekaan terhadap agresi militer mantan penjajah, Belanda,
dan sekutunya antara tahun 1945 – 1949.
Ada berbagai cara untuk mengatasi ini, yaitu
membangkitkan semangat nasionalisme, sekaligus
membangkitkan semangat Bela Negara, salahsatu
caranya adalah melalui program WISATA
SEJARAH.
Kami sebagai Alumni Jerman telah mempelajari
perjuangan bangsa. Di beberapa negara,
Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan
baik untuk APBN dan APBD serta untuk
meningkatkan taraf hidup rakyat. Generasi muda
milenial, terutama di negara-negara Eropa dan
Amerika tidak terlalu tertarik dengan tujuan-tujuan
wisata tradisional, seperti pemandangan-
pemandangan alam yang indah, menikmati
pelayanan hotel-hotel mewah, atau hanya untuk
menghabiskan masa liburan saja.
Sejak lebih dari 40 tahun terlihat kecenderungan
meningkatnya minat wisatawan muda untuk
tujuan-tujuan wisata selain dari yang disebut
diatas, yaitu wisata bahari, wisata petualangan
dan wisata sejarah. Bukan hanya di dalam negeri
masing-masing, juga di negara-negara lain.
Sehubungan dengan wisata sejarah, tujuan-
tujuannya (destination) adalah a.l. museum-
museum yang terkenal, situs-situs peperangan
dan tempat-tempat bersejarah lain, a.l.
pembantaian massal, dll.
Peran Sosial Budaya Untuk Memperkuat
Ketahanan Nasional
Dalam Panca Gatra, bagian dari Asta Gatra, Sosial
Budaya adalah salahsatu aspek untuk
ketahanan/pertahanan nasional. Aspek sosial
budaya ini memiliki dua sisi.
Sisi pertama:
Untuk Membangkitkan rasa Cinta Tanah Air dan Membangun
Semangat Bela Negara Pada Generasi Muda
Langkah-langkah yang dilakukan (program yang dibuat)
sehubungan dengan hal ini a.l.
Dalam rangka mempersiapkan Wisata Sejarah.
Memugar situs-situs bersejarah, terutama sejarah perjuangan
mencapai dan mempertahankan kemerdekaan, serta
membangun museum-museum perjuangan di daerah-daerah
(provinsi). Situs-situs bersejarah adalah situs2 sejak zaman pra
kolonial dan di masa kolonialisme.
Membangun dan mengembangkan Wisata
Sejarah, baik untuk wisatawan domestik
maupun untuk wisatawan mancanegara
Wisata sejarah lokal, yaitu pelajar-pelajar SMP di
suatu provinsi mengunjungi situs-situs bersejarah
dan museum-museum sejarah perjuangan yang
telah dipugar di daerahnya. Tujuannya adalah,
agar sejak dini para siswa mengenal sejarah
perjuangan di daerahnya (provinsinya).
Wisata Sejarah antar provinsi untuk para siswa-siswi
SMA/SMK/MA/MAK, dari satu provinsi ke obyek-obyek wisata
sejarah di provinsi lain. Tujuannya agar para siswa sekolah
lanjutan mengenal sejarah perjuangan di daerah-daerah lain.
Juga diselenggarakan acara bersama para siswa setempat.
Dalam hal ini, pertunjukkan kesenian dari masing-masing
daerah/provinsi. Kegiatan ini juga merupakan inter-aksi/saling
mengenal antar-daerah dalam rangka “MEMBANGUN BANGSA
DAN JATIDIRI BANGSA” (Nation and Character Building).
Harus dipahami, bahwa Indonesia sebagai bangsa (nation)
dalam pengertian politik, bukan dalam pengertian etnologi
atau antropologi budaya, adalah bangsa yang baru dibentuk
pada 17 Aguatus 1945.
Wisata sejarah untuk wisatawan mancanegara. Sebagai
contoh, Singapura yang hanya memiliki satu situs bersejarah
untuk mempertahankan Singapura dari serangan militer asing,
yaitu benteng di Sentosa Island. Situs tersebut dikelola dan
dipromosikan besar-besaran sehingga dapat menarik kunjungan
ratusan ribu wisatawan mancanegara dalam satu tahun.
Indonesia memiliki ratusan situs bersejarah yang dapat
dipasarkan di negara-negara mantan penjajah, yaitu Portugal,
Spanyol, Belanda, Inggris, Prancis dan Jepang. Juga negara-
negara yang ikut terlibat perang di wilayah Rewpublik Indonesia,
yaitu Australia dan Amerika Serikat. Tergantung cara “mengemas
dan memasarkan” di dunia internasional, terutama generasi
muda di negara-negara mantan penjajah tersebut.
Di Maluku Utara misalnya, peperangan antara Portugal
melawan Spanyol pada awal abad 16. Kemudian pada
abad 17 perang antara Inggris melawan Belanda yang
berlangsung selama lebih dari duaratus tahun dan
sangat kejam, dalam memperebutkan wilayah-wilayah
jajahan di Asia Tenggara dan Amerika Selatan..mereka
memperebutkan hegemoni atas sumber rempah-rempah
yang waktu itu sangat mahal di Eropa. Harga rempah-
rempah dari Maluku mencapai 400 x lipat di Eropa. Di
Pulau Morotai, tahun 1945 terjadi perang yang sangat
dahsyat antara tentara Amerika Serikat melawan tentara
Jepang. Demikian juga di tempat-tempat lain yang
sekarang termasuk wilayah Republik Indonesia.
Di Pulau Morotai, Maluku Utara. Perang antara tentara
Jepang melawan tentara Sekutu, Amerika Serikat, Inggris
dan Australia, dari tanggal 15 September 1944 – 15
Agustus 1945. Dalam perang tersebut, sekitar 2.000
pasukan Giyugun (Pasukan pembantu) yang berasal dari
Sumatra Utara (Aceh, Batak dan Deli) sejak akhir 1944
dibawa oleh Jepang ke Morotai dan ikut berpeang
melawan tentara Sekutu.
Di desa Galung Lombok, dekat Majene, Sulawesi
Barat, pada 1 Februari 1947 pasukan elit Belanda
Depot Speciaale Troepen, anak buah Westerling,
membantai sekitar 700 penduduk desa tanpa
proses hukum apapun. Di antaranya ada
perempuan hamil dan anak-anak. Mereka
ditembak mati di tempat.
Di desa Rawagede, dekat Karawang, pada 9
Desember 1947, tentara Belanda membantai 431
penduduk desa, non-combatant, tanpa proses
hukum apapun. Mereka ditembak mati di tempat.
Pada bulan Desember 2005 peristiwa pembantaian 431
penduduk desa, dibawa ke parlemen Belanda di Den
Haag. Pemerintah Belanda dituntut untuk
bertanggungjawab atas berbagai pembantaian terhadap
penduduk sipil di Indonesia di masa agresi militer
Belanda di Indonesia antara tahun 1945 – 1949. Tahun
2009 kasus pembantaian di desa Rawagede dimajukan
ke pengadilan sipil di Den Haag, Belanda. tahun 2011,
pengadilan sipil di Belanda menjatuhkan vonis, bahwa
pemerintah Belanda bersalah dan harus memberi
kompensasi kepada para janda yang masih hidup.
Peristiwa ini sangat menghebohkan seluruh
Belanda dan membuat desa Rawagede menjadi
desa di Indonesia yang paling terkenal di seluruh
dunia. Sangat banyak wartawan dan orang-orang
Belanda berkunjung ke desa Rawagede, yang
sekarang namanya diganti menjadi Balongsari.
Di Belanda, sejak beberapa tahun belakangan,
generasi muda Belanda mulai “membongkar”
sejarah kelam Belanda di masa kolonialisme dan
di masa agresi militer Belanda di Indonesia antara
tahun 1945 – 1945. Tanggal 13 Mei 2021
ditayangkan perdana film mengenai kekejaman
Westerling di Sulawesi Selatan tahun 1946/1947,
dengan judul De Oost (Di Timur). Sutradara film ini
adalah Jim Taihuttu, generasi muda Belanda
keturunan Maluku. Momentum ini harus
dimanfaatkan oleh Indonesia.
Selain itu, masih ada ladang-ladang pembantaian
(killing fields) besar lain di Jawa dan Sumatyra
yang dilakukan oleh tentara Belanda di masa
agresi militer kedua antara bulan Desember 1948
– Agustus 1949, a.l. di rengat, Riau, di mana
sekitar 2500 orang tewas dibantai. Demikian juga
di Kranggan, Temanggung, di mana sekitar 1.500
pemuda tewas dibantai. Itu semua dibunuh tanpa
proses hukum apapun.
Diperkirakan, rakyat Indonesia yang tewas di
masa agresi militer Belanda dan sekutu serta kaki-
tangannya di Indonesia antara tahun 1945 – 1950
mencapai satu juta jiwa.
Sekarang, generasi muda Indonesia dan generasi
muda di negara-negara tersebut di atas, Belanda,
Inggris, Portugal, Spanyol. Amerika Serikat dan
Australia, tidak lagi mengetahui mengenai perang
dan pembantaian-pembantaian massal tersebut,
karena hal-hal ini tidak ditulis di buku-buku
sejarah, baik di Indonesia maupun di negara-
negara tersebut di atas. Generasi muda di seluruh
dunia harus mengetahui tragedi-tragedi
kemanusiaan tersebut, agar tidak terulang
kembali.
Untuk tujuan mempromosikan wisata sejarah
untuk para wisatawan mancanegara, perlu
dilakukan penelitian yang lebih mendalam
mengenai berbagai kejahatan-kejahatan yang
dilakukan oleh para penjajah di masa kolonialisme,
dan kejahatan-kejahatan perang yang dilakukan
oleh mantan penjajah dan sekutunya di masa
agresi militer mereka di Indonesia antara tahun
1945 – 1949. Hasil-hasil penelitian ini disebarkan
melalui berbagai media di manca negara, terutama
di negara-negara mantan penjajah dan agresor.
Program WISATA SEJARAH Ikut Menggerakkan Roda
Perekonomian, Baik Nasional Maupun Untuk Daerah- Daerah
Serta Untuk Masyarakat Luas.
Dana yang dikeluarkan untuk pelaksanaan program ini sekaligus
merupakan stimulus untuk menggerakkan roda
perekonomian di daerah-daerah, yang terhenti/tersendat-
sendat akibat dari pandemi Covid 19. Untuk merealisasikan
program ini, diperlukan kerjasama beberapa kementerian dan
lembaga-lembaga, baik lembaga negara maupun lembaga non-
pemerintah (Non Governmental Organization).
Kalau program ini disusun mulai tahun 2022, diharapkan dapat
dilaksanakan paling cepat setelah satu tahun. Dana yang dikeluarkan
untuk program ini, selain sebagai stimulus untuk menggerakkan roda
perekonomian di daerah-daerah setelah pandemi Covid 19, dengan
menggerakkan mobilitas penduduk antar provinsi, juga meningkatkan
ekonomi di sektor transportasi nasional yang nyaris lumpuh di masa
pandemi Covid 19.
Sisi kedua:
Promosi di Negara-Negara Yang Yang Memiliki
Ikatan Sejarah Dengan Indonesia
Beberapa kegiatan di luar negeri, terutama di
negara-negara yang telah disebut di atas, untuk
mengisi program, selain memperkenalkan tujuan-
tujuan wisata sejarah untuk para wisatawan
mancanegara, juga memperkenalkan budaya
Indonesia a.l.:
Memperkenalkan PENCAK-SILAT.
Meningkatkan jumlah dan mutu padepokan-padepokan Pencak Silat yang
sudah ada di negara-negara yang gencar memojokkan Indonesia dengan
isu pelanggaran HAM di Eropa dan di Australia. Di Eropa terutama di
Belanda, Inggris dan Jerman. Perlu dibantu modal awal untuk mendirikan
padepokan-padepokan, yang selanjutnya dapat mandiri. Para guru/pelatih
adalah Komponen Cadangan yang telah mengikuti Program Bela Negara.
Mereka harus aktif berinter-aksi dengan penduduk setempat dengan
memberi informasi-informasi mengenai Indonesia, a.l. melalui brosur2
informasi mengenai padepokan, yang juga berisi sejarah Indonesia,
terutama sejarah singkat penjajahan dan masa agresi militer terhadap
Indonesia antara tahun 1945 – 1949. Kemudian mengenai “gubungan baik”
saat ini.
Memperkenalkan Kuliner Khas Indonesia.
Meningkatkan jumlah restoran-restoran dan toko-toko
makanan Indonesia di negara-negara tersebut, terutama
di kota-kota yang ada perwakilan Indonesia dan
komunitas pelajar/mahasiswa Indonesia. Perlu dibantu
modal awal, yang selanjutnya dapat mandiri. Para
pemilik restoran-restoran dan toko-toko adalah
Komponen Cadangan yang telah mengikuti Program
Bela Negara. Seperti juga pada padepokan Pencak-Silat,
di dalam brosur2 restoran, juga ditulis secara seingkat
sejarah Indonesia.
Memperkenalkan Kesenian dan Pegiat Musik
Indonesia
Membentuk/meningkatkan mutu/kemampuan tim-tim
kesenian (Boy Bands, Girl Bands, Vocal
Groups/Choir, dll) yang akan difasilitasi untuk selama
beberapa minggu keliling ke negara-negara tertentu
tersebut guna menarik simpati generasi muda di negara-
negara tersebut. (contoh: Seperti Filipina yang
“mengekspor Girl Bands ke negara-negara di Asia sejak
tahun 1980-an. Korsel yang berhasil “mengekspor” Boy
Bands dan Drakor ke mancanegara).
Pelaksanaan program ini merupakan
pemberdayaan Komponen Cadangan dan juga
Komponen Pendukung yang telah mengikuti
Program Bela Negara dari Kemenhan. Mereka
juga dibekali dengan pengetahuan mengenai
sejarah Indonesia yang sebenarnya, dan yang
sangat membanggakan.
Dari pemaparan ini terlihat, bahwa program ini
terkait dengan bidang Kebudayaan-Kesenian,
bidang perekonomian, dll.
Demikian sekilas usulan sehubungan dengan
penggunaan Gatra Sosial Budaya Sebagai
Alutsista, yang apabila prinsipnya diterima, perlu
pembahasan lebih lanjut dan lebih rinci.
Pelaksanaan program/strategi ini dilakukan secara
Terstruktur, Sistematis dan Massif (TSM).
Diperkirakan, untuk perumusan,
penyusunan dan pesiapan pelaksanaan
serta rencana anggara, diperlukan waktu
sekitar satu tahun. Diharapkan, pandemi
Covid 19 ini berakhir pertengahan tahun
2022, sehingga program ini dapat
dilaksanakan mulai sekitar bulan Agustus
2022.
TIGA PROGRAM RINTISAN
1. Napaktilas Jejak Berdarah Westerling di
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
2. Napaktilas Perang di Surabaya/Jawa Timur
1945.
3. Napaktilas Pemerintah Darurat Republik
Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
********
Wisata Sejarah
Wisata Sejarah

Contenu connexe

Similaire à Wisata Sejarah

Rpp Kelas VI SD
Rpp Kelas VI SDRpp Kelas VI SD
Rpp Kelas VI SDMoh Ichank
 
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013irenefakhrozi
 
MATERI TRI CIRI NEW.pdf
MATERI TRI CIRI NEW.pdfMATERI TRI CIRI NEW.pdf
MATERI TRI CIRI NEW.pdfRefkiKs
 
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptxMateri Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptxHendra82909
 
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptxMateri Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptxBerpinaYantiManik
 
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptx
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptxDampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptx
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptxDivaputriDamayanti
 
Bab 1 antara kolonialisme dan imperialisme (1)
Bab 1 antara kolonialisme dan imperialisme (1)Bab 1 antara kolonialisme dan imperialisme (1)
Bab 1 antara kolonialisme dan imperialisme (1)maalaman
 
POLITIK ETIS PPT.pdf
POLITIK ETIS PPT.pdfPOLITIK ETIS PPT.pdf
POLITIK ETIS PPT.pdfGraciaSarah
 
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan NasionalismeFaktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan NasionalismeFrestiany Regina Putri
 
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptxBAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptxbandalam2
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...musniumar
 
Materi_pkn_kelas_8_SEMESTER_2_MATERI.pptx
Materi_pkn_kelas_8_SEMESTER_2_MATERI.pptxMateri_pkn_kelas_8_SEMESTER_2_MATERI.pptx
Materi_pkn_kelas_8_SEMESTER_2_MATERI.pptxTatthyZebua
 
Belanda dan Dekolonisasi Indonesia – Revolusioner – Histori Bersama.pdf
Belanda dan Dekolonisasi Indonesia – Revolusioner – Histori Bersama.pdfBelanda dan Dekolonisasi Indonesia – Revolusioner – Histori Bersama.pdf
Belanda dan Dekolonisasi Indonesia – Revolusioner – Histori Bersama.pdfaureliagao
 
Bunyi merdeka-e-book-171008020659
Bunyi merdeka-e-book-171008020659Bunyi merdeka-e-book-171008020659
Bunyi merdeka-e-book-171008020659muhammad tarmizi
 
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesiaPertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesiaantonius buzgedebuz
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantaratojing
 
KEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONALKEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONALDian Agatha
 

Similaire à Wisata Sejarah (20)

Rpp Kelas VI SD
Rpp Kelas VI SDRpp Kelas VI SD
Rpp Kelas VI SD
 
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013
Slide pembelajaran IPS kelas 8 bab 4 kurikulum 2013
 
MATERI TRI CIRI NEW.pdf
MATERI TRI CIRI NEW.pdfMATERI TRI CIRI NEW.pdf
MATERI TRI CIRI NEW.pdf
 
Ips kelas 8
Ips kelas 8Ips kelas 8
Ips kelas 8
 
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptxMateri Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3.pptx
 
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptxMateri Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptx
Materi Pembelajaran IPS VIII Bab 3 (1).pptx
 
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptx
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptxDampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptx
Dampak Kolonialisasi di Bidang SosBud.pptx
 
Bab 1 antara kolonialisme dan imperialisme (1)
Bab 1 antara kolonialisme dan imperialisme (1)Bab 1 antara kolonialisme dan imperialisme (1)
Bab 1 antara kolonialisme dan imperialisme (1)
 
Konsep dasar sejarah
Konsep dasar sejarahKonsep dasar sejarah
Konsep dasar sejarah
 
POLITIK ETIS PPT.pdf
POLITIK ETIS PPT.pdfPOLITIK ETIS PPT.pdf
POLITIK ETIS PPT.pdf
 
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan NasionalismeFaktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
Faktor Pendorong Munculnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme
 
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptxBAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
BAB 4.3 tumbuh dan berkembangnya semangat kebangsaan (1).pptx
 
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
Musni Umar: Happy Chinese New Year dan Pentingnya Membangun Kemajuan Bersama ...
 
Materi_pkn_kelas_8_SEMESTER_2_MATERI.pptx
Materi_pkn_kelas_8_SEMESTER_2_MATERI.pptxMateri_pkn_kelas_8_SEMESTER_2_MATERI.pptx
Materi_pkn_kelas_8_SEMESTER_2_MATERI.pptx
 
Belanda dan Dekolonisasi Indonesia – Revolusioner – Histori Bersama.pdf
Belanda dan Dekolonisasi Indonesia – Revolusioner – Histori Bersama.pdfBelanda dan Dekolonisasi Indonesia – Revolusioner – Histori Bersama.pdf
Belanda dan Dekolonisasi Indonesia – Revolusioner – Histori Bersama.pdf
 
Bunyi merdeka-e-book-171008020659
Bunyi merdeka-e-book-171008020659Bunyi merdeka-e-book-171008020659
Bunyi merdeka-e-book-171008020659
 
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesiaPertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
KEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONALKEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONAL
 
PPT Kelas 8.pptx
PPT Kelas 8.pptxPPT Kelas 8.pptx
PPT Kelas 8.pptx
 

Plus de denos2

Einladung_Kampe54_pdf_stuttgart_theater house
Einladung_Kampe54_pdf_stuttgart_theater houseEinladung_Kampe54_pdf_stuttgart_theater house
Einladung_Kampe54_pdf_stuttgart_theater housedenos2
 
lapkeu
lapkeulapkeu
lapkeudenos2
 
ba_ok_published
ba_ok_publishedba_ok_published
ba_ok_publisheddenos2
 
suara_kongres
suara_kongressuara_kongres
suara_kongresdenos2
 
ANGGARAN DASAR_new2023
ANGGARAN DASAR_new2023ANGGARAN DASAR_new2023
ANGGARAN DASAR_new2023denos2
 
ba_ok_published
ba_ok_publishedba_ok_published
ba_ok_publisheddenos2
 
ba_published
ba_publishedba_published
ba_publisheddenos2
 
paj_LPJ
paj_LPJpaj_LPJ
paj_LPJdenos2
 
all caketum
all caketumall caketum
all caketumdenos2
 
60cmx1m_xbanner
60cmx1m_xbanner60cmx1m_xbanner
60cmx1m_xbannerdenos2
 
eFlyer_kongresx
eFlyer_kongresxeFlyer_kongresx
eFlyer_kongresxdenos2
 
banner_kongresX
banner_kongresXbanner_kongresX
banner_kongresXdenos2
 
backgr_zoom_kngrsX
backgr_zoom_kngrsXbackgr_zoom_kngrsX
backgr_zoom_kngrsXdenos2
 
Draft mou majene paj-isi
Draft mou majene paj-isiDraft mou majene paj-isi
Draft mou majene paj-isidenos2
 
Sk pertama usulan
Sk pertama usulanSk pertama usulan
Sk pertama usulandenos2
 
MoU Majene
MoU MajeneMoU Majene
MoU Majenedenos2
 
Notulen 1
Notulen 1Notulen 1
Notulen 1denos2
 
Sk ch non_tndtgn
Sk ch non_tndtgnSk ch non_tndtgn
Sk ch non_tndtgndenos2
 
Spanduk & bckgrnd vidconf
Spanduk & bckgrnd vidconfSpanduk & bckgrnd vidconf
Spanduk & bckgrnd vidconfdenos2
 
Foto persiapan wisata sejarah
Foto persiapan wisata sejarahFoto persiapan wisata sejarah
Foto persiapan wisata sejarahdenos2
 

Plus de denos2 (20)

Einladung_Kampe54_pdf_stuttgart_theater house
Einladung_Kampe54_pdf_stuttgart_theater houseEinladung_Kampe54_pdf_stuttgart_theater house
Einladung_Kampe54_pdf_stuttgart_theater house
 
lapkeu
lapkeulapkeu
lapkeu
 
ba_ok_published
ba_ok_publishedba_ok_published
ba_ok_published
 
suara_kongres
suara_kongressuara_kongres
suara_kongres
 
ANGGARAN DASAR_new2023
ANGGARAN DASAR_new2023ANGGARAN DASAR_new2023
ANGGARAN DASAR_new2023
 
ba_ok_published
ba_ok_publishedba_ok_published
ba_ok_published
 
ba_published
ba_publishedba_published
ba_published
 
paj_LPJ
paj_LPJpaj_LPJ
paj_LPJ
 
all caketum
all caketumall caketum
all caketum
 
60cmx1m_xbanner
60cmx1m_xbanner60cmx1m_xbanner
60cmx1m_xbanner
 
eFlyer_kongresx
eFlyer_kongresxeFlyer_kongresx
eFlyer_kongresx
 
banner_kongresX
banner_kongresXbanner_kongresX
banner_kongresX
 
backgr_zoom_kngrsX
backgr_zoom_kngrsXbackgr_zoom_kngrsX
backgr_zoom_kngrsX
 
Draft mou majene paj-isi
Draft mou majene paj-isiDraft mou majene paj-isi
Draft mou majene paj-isi
 
Sk pertama usulan
Sk pertama usulanSk pertama usulan
Sk pertama usulan
 
MoU Majene
MoU MajeneMoU Majene
MoU Majene
 
Notulen 1
Notulen 1Notulen 1
Notulen 1
 
Sk ch non_tndtgn
Sk ch non_tndtgnSk ch non_tndtgn
Sk ch non_tndtgn
 
Spanduk & bckgrnd vidconf
Spanduk & bckgrnd vidconfSpanduk & bckgrnd vidconf
Spanduk & bckgrnd vidconf
 
Foto persiapan wisata sejarah
Foto persiapan wisata sejarahFoto persiapan wisata sejarah
Foto persiapan wisata sejarah
 

Wisata Sejarah

  • 1.
  • 2. Pengantar Di Indonesia sejak lebih dari 20 tahun terlihat menurunnya semangat nasionalisme, terutama di kalangan generasi muda. Generasi ini dapat disebut sebagai generasi “buta sejarah.” Hal ini disebabkan berbagai faktor internal dan eksternal, yaitu pengaruh luar negeri. Dengan lunturnya semangat nasionalisme, juga pudar semangat Bela Negara. Generasi muda tidak lagi mengetahui sejarah yang sebenarnya, terutama sejarah perjuangan membentuk negara dan bangsa Indonesia, serta sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan terhadap agresi militer mantan penjajah, Belanda, dan sekutunya antara tahun 1945 – 1949.
  • 3. Ada berbagai cara untuk mengatasi ini, yaitu membangkitkan semangat nasionalisme, sekaligus membangkitkan semangat Bela Negara, salahsatu caranya adalah melalui program WISATA SEJARAH.
  • 4. Kami sebagai Alumni Jerman telah mempelajari perjuangan bangsa. Di beberapa negara, Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan baik untuk APBN dan APBD serta untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Generasi muda milenial, terutama di negara-negara Eropa dan Amerika tidak terlalu tertarik dengan tujuan-tujuan wisata tradisional, seperti pemandangan- pemandangan alam yang indah, menikmati pelayanan hotel-hotel mewah, atau hanya untuk menghabiskan masa liburan saja.
  • 5. Sejak lebih dari 40 tahun terlihat kecenderungan meningkatnya minat wisatawan muda untuk tujuan-tujuan wisata selain dari yang disebut diatas, yaitu wisata bahari, wisata petualangan dan wisata sejarah. Bukan hanya di dalam negeri masing-masing, juga di negara-negara lain.
  • 6. Sehubungan dengan wisata sejarah, tujuan- tujuannya (destination) adalah a.l. museum- museum yang terkenal, situs-situs peperangan dan tempat-tempat bersejarah lain, a.l. pembantaian massal, dll.
  • 7. Peran Sosial Budaya Untuk Memperkuat Ketahanan Nasional Dalam Panca Gatra, bagian dari Asta Gatra, Sosial Budaya adalah salahsatu aspek untuk ketahanan/pertahanan nasional. Aspek sosial budaya ini memiliki dua sisi.
  • 8. Sisi pertama: Untuk Membangkitkan rasa Cinta Tanah Air dan Membangun Semangat Bela Negara Pada Generasi Muda Langkah-langkah yang dilakukan (program yang dibuat) sehubungan dengan hal ini a.l. Dalam rangka mempersiapkan Wisata Sejarah. Memugar situs-situs bersejarah, terutama sejarah perjuangan mencapai dan mempertahankan kemerdekaan, serta membangun museum-museum perjuangan di daerah-daerah (provinsi). Situs-situs bersejarah adalah situs2 sejak zaman pra kolonial dan di masa kolonialisme.
  • 9. Membangun dan mengembangkan Wisata Sejarah, baik untuk wisatawan domestik maupun untuk wisatawan mancanegara Wisata sejarah lokal, yaitu pelajar-pelajar SMP di suatu provinsi mengunjungi situs-situs bersejarah dan museum-museum sejarah perjuangan yang telah dipugar di daerahnya. Tujuannya adalah, agar sejak dini para siswa mengenal sejarah perjuangan di daerahnya (provinsinya).
  • 10. Wisata Sejarah antar provinsi untuk para siswa-siswi SMA/SMK/MA/MAK, dari satu provinsi ke obyek-obyek wisata sejarah di provinsi lain. Tujuannya agar para siswa sekolah lanjutan mengenal sejarah perjuangan di daerah-daerah lain. Juga diselenggarakan acara bersama para siswa setempat. Dalam hal ini, pertunjukkan kesenian dari masing-masing daerah/provinsi. Kegiatan ini juga merupakan inter-aksi/saling mengenal antar-daerah dalam rangka “MEMBANGUN BANGSA DAN JATIDIRI BANGSA” (Nation and Character Building). Harus dipahami, bahwa Indonesia sebagai bangsa (nation) dalam pengertian politik, bukan dalam pengertian etnologi atau antropologi budaya, adalah bangsa yang baru dibentuk pada 17 Aguatus 1945.
  • 11. Wisata sejarah untuk wisatawan mancanegara. Sebagai contoh, Singapura yang hanya memiliki satu situs bersejarah untuk mempertahankan Singapura dari serangan militer asing, yaitu benteng di Sentosa Island. Situs tersebut dikelola dan dipromosikan besar-besaran sehingga dapat menarik kunjungan ratusan ribu wisatawan mancanegara dalam satu tahun. Indonesia memiliki ratusan situs bersejarah yang dapat dipasarkan di negara-negara mantan penjajah, yaitu Portugal, Spanyol, Belanda, Inggris, Prancis dan Jepang. Juga negara- negara yang ikut terlibat perang di wilayah Rewpublik Indonesia, yaitu Australia dan Amerika Serikat. Tergantung cara “mengemas dan memasarkan” di dunia internasional, terutama generasi muda di negara-negara mantan penjajah tersebut.
  • 12. Di Maluku Utara misalnya, peperangan antara Portugal melawan Spanyol pada awal abad 16. Kemudian pada abad 17 perang antara Inggris melawan Belanda yang berlangsung selama lebih dari duaratus tahun dan sangat kejam, dalam memperebutkan wilayah-wilayah jajahan di Asia Tenggara dan Amerika Selatan..mereka memperebutkan hegemoni atas sumber rempah-rempah yang waktu itu sangat mahal di Eropa. Harga rempah- rempah dari Maluku mencapai 400 x lipat di Eropa. Di Pulau Morotai, tahun 1945 terjadi perang yang sangat dahsyat antara tentara Amerika Serikat melawan tentara Jepang. Demikian juga di tempat-tempat lain yang sekarang termasuk wilayah Republik Indonesia.
  • 13. Di Pulau Morotai, Maluku Utara. Perang antara tentara Jepang melawan tentara Sekutu, Amerika Serikat, Inggris dan Australia, dari tanggal 15 September 1944 – 15 Agustus 1945. Dalam perang tersebut, sekitar 2.000 pasukan Giyugun (Pasukan pembantu) yang berasal dari Sumatra Utara (Aceh, Batak dan Deli) sejak akhir 1944 dibawa oleh Jepang ke Morotai dan ikut berpeang melawan tentara Sekutu.
  • 14. Di desa Galung Lombok, dekat Majene, Sulawesi Barat, pada 1 Februari 1947 pasukan elit Belanda Depot Speciaale Troepen, anak buah Westerling, membantai sekitar 700 penduduk desa tanpa proses hukum apapun. Di antaranya ada perempuan hamil dan anak-anak. Mereka ditembak mati di tempat.
  • 15. Di desa Rawagede, dekat Karawang, pada 9 Desember 1947, tentara Belanda membantai 431 penduduk desa, non-combatant, tanpa proses hukum apapun. Mereka ditembak mati di tempat.
  • 16. Pada bulan Desember 2005 peristiwa pembantaian 431 penduduk desa, dibawa ke parlemen Belanda di Den Haag. Pemerintah Belanda dituntut untuk bertanggungjawab atas berbagai pembantaian terhadap penduduk sipil di Indonesia di masa agresi militer Belanda di Indonesia antara tahun 1945 – 1949. Tahun 2009 kasus pembantaian di desa Rawagede dimajukan ke pengadilan sipil di Den Haag, Belanda. tahun 2011, pengadilan sipil di Belanda menjatuhkan vonis, bahwa pemerintah Belanda bersalah dan harus memberi kompensasi kepada para janda yang masih hidup.
  • 17. Peristiwa ini sangat menghebohkan seluruh Belanda dan membuat desa Rawagede menjadi desa di Indonesia yang paling terkenal di seluruh dunia. Sangat banyak wartawan dan orang-orang Belanda berkunjung ke desa Rawagede, yang sekarang namanya diganti menjadi Balongsari.
  • 18. Di Belanda, sejak beberapa tahun belakangan, generasi muda Belanda mulai “membongkar” sejarah kelam Belanda di masa kolonialisme dan di masa agresi militer Belanda di Indonesia antara tahun 1945 – 1945. Tanggal 13 Mei 2021 ditayangkan perdana film mengenai kekejaman Westerling di Sulawesi Selatan tahun 1946/1947, dengan judul De Oost (Di Timur). Sutradara film ini adalah Jim Taihuttu, generasi muda Belanda keturunan Maluku. Momentum ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia.
  • 19. Selain itu, masih ada ladang-ladang pembantaian (killing fields) besar lain di Jawa dan Sumatyra yang dilakukan oleh tentara Belanda di masa agresi militer kedua antara bulan Desember 1948 – Agustus 1949, a.l. di rengat, Riau, di mana sekitar 2500 orang tewas dibantai. Demikian juga di Kranggan, Temanggung, di mana sekitar 1.500 pemuda tewas dibantai. Itu semua dibunuh tanpa proses hukum apapun.
  • 20. Diperkirakan, rakyat Indonesia yang tewas di masa agresi militer Belanda dan sekutu serta kaki- tangannya di Indonesia antara tahun 1945 – 1950 mencapai satu juta jiwa.
  • 21. Sekarang, generasi muda Indonesia dan generasi muda di negara-negara tersebut di atas, Belanda, Inggris, Portugal, Spanyol. Amerika Serikat dan Australia, tidak lagi mengetahui mengenai perang dan pembantaian-pembantaian massal tersebut, karena hal-hal ini tidak ditulis di buku-buku sejarah, baik di Indonesia maupun di negara- negara tersebut di atas. Generasi muda di seluruh dunia harus mengetahui tragedi-tragedi kemanusiaan tersebut, agar tidak terulang kembali.
  • 22. Untuk tujuan mempromosikan wisata sejarah untuk para wisatawan mancanegara, perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai berbagai kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh para penjajah di masa kolonialisme, dan kejahatan-kejahatan perang yang dilakukan oleh mantan penjajah dan sekutunya di masa agresi militer mereka di Indonesia antara tahun 1945 – 1949. Hasil-hasil penelitian ini disebarkan melalui berbagai media di manca negara, terutama di negara-negara mantan penjajah dan agresor.
  • 23. Program WISATA SEJARAH Ikut Menggerakkan Roda Perekonomian, Baik Nasional Maupun Untuk Daerah- Daerah Serta Untuk Masyarakat Luas. Dana yang dikeluarkan untuk pelaksanaan program ini sekaligus merupakan stimulus untuk menggerakkan roda perekonomian di daerah-daerah, yang terhenti/tersendat- sendat akibat dari pandemi Covid 19. Untuk merealisasikan program ini, diperlukan kerjasama beberapa kementerian dan lembaga-lembaga, baik lembaga negara maupun lembaga non- pemerintah (Non Governmental Organization).
  • 24. Kalau program ini disusun mulai tahun 2022, diharapkan dapat dilaksanakan paling cepat setelah satu tahun. Dana yang dikeluarkan untuk program ini, selain sebagai stimulus untuk menggerakkan roda perekonomian di daerah-daerah setelah pandemi Covid 19, dengan menggerakkan mobilitas penduduk antar provinsi, juga meningkatkan ekonomi di sektor transportasi nasional yang nyaris lumpuh di masa pandemi Covid 19.
  • 25. Sisi kedua: Promosi di Negara-Negara Yang Yang Memiliki Ikatan Sejarah Dengan Indonesia Beberapa kegiatan di luar negeri, terutama di negara-negara yang telah disebut di atas, untuk mengisi program, selain memperkenalkan tujuan- tujuan wisata sejarah untuk para wisatawan mancanegara, juga memperkenalkan budaya Indonesia a.l.:
  • 26. Memperkenalkan PENCAK-SILAT. Meningkatkan jumlah dan mutu padepokan-padepokan Pencak Silat yang sudah ada di negara-negara yang gencar memojokkan Indonesia dengan isu pelanggaran HAM di Eropa dan di Australia. Di Eropa terutama di Belanda, Inggris dan Jerman. Perlu dibantu modal awal untuk mendirikan padepokan-padepokan, yang selanjutnya dapat mandiri. Para guru/pelatih adalah Komponen Cadangan yang telah mengikuti Program Bela Negara. Mereka harus aktif berinter-aksi dengan penduduk setempat dengan memberi informasi-informasi mengenai Indonesia, a.l. melalui brosur2 informasi mengenai padepokan, yang juga berisi sejarah Indonesia, terutama sejarah singkat penjajahan dan masa agresi militer terhadap Indonesia antara tahun 1945 – 1949. Kemudian mengenai “gubungan baik” saat ini.
  • 27. Memperkenalkan Kuliner Khas Indonesia. Meningkatkan jumlah restoran-restoran dan toko-toko makanan Indonesia di negara-negara tersebut, terutama di kota-kota yang ada perwakilan Indonesia dan komunitas pelajar/mahasiswa Indonesia. Perlu dibantu modal awal, yang selanjutnya dapat mandiri. Para pemilik restoran-restoran dan toko-toko adalah Komponen Cadangan yang telah mengikuti Program Bela Negara. Seperti juga pada padepokan Pencak-Silat, di dalam brosur2 restoran, juga ditulis secara seingkat sejarah Indonesia.
  • 28. Memperkenalkan Kesenian dan Pegiat Musik Indonesia Membentuk/meningkatkan mutu/kemampuan tim-tim kesenian (Boy Bands, Girl Bands, Vocal Groups/Choir, dll) yang akan difasilitasi untuk selama beberapa minggu keliling ke negara-negara tertentu tersebut guna menarik simpati generasi muda di negara- negara tersebut. (contoh: Seperti Filipina yang “mengekspor Girl Bands ke negara-negara di Asia sejak tahun 1980-an. Korsel yang berhasil “mengekspor” Boy Bands dan Drakor ke mancanegara).
  • 29. Pelaksanaan program ini merupakan pemberdayaan Komponen Cadangan dan juga Komponen Pendukung yang telah mengikuti Program Bela Negara dari Kemenhan. Mereka juga dibekali dengan pengetahuan mengenai sejarah Indonesia yang sebenarnya, dan yang sangat membanggakan.
  • 30. Dari pemaparan ini terlihat, bahwa program ini terkait dengan bidang Kebudayaan-Kesenian, bidang perekonomian, dll.
  • 31. Demikian sekilas usulan sehubungan dengan penggunaan Gatra Sosial Budaya Sebagai Alutsista, yang apabila prinsipnya diterima, perlu pembahasan lebih lanjut dan lebih rinci. Pelaksanaan program/strategi ini dilakukan secara Terstruktur, Sistematis dan Massif (TSM).
  • 32. Diperkirakan, untuk perumusan, penyusunan dan pesiapan pelaksanaan serta rencana anggara, diperlukan waktu sekitar satu tahun. Diharapkan, pandemi Covid 19 ini berakhir pertengahan tahun 2022, sehingga program ini dapat dilaksanakan mulai sekitar bulan Agustus 2022.
  • 33. TIGA PROGRAM RINTISAN 1. Napaktilas Jejak Berdarah Westerling di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. 2. Napaktilas Perang di Surabaya/Jawa Timur 1945. 3. Napaktilas Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi. ********