Majalah ini membahas tentang revolusi mental yang diusung Presiden Jokowi. Revolusi mental dimaksudkan untuk mengubah mindset masyarakat Indonesia yang dinilai masih terbelakang. Data menunjukkan tingginya korupsi, penyalahgunaan narkoba, kemiskinan, dan pengangguran di Indonesia. Jokowi berupaya merevolusi mental pejabat pemerintah agar bekerja lebih giat untuk rakyat. Namun, revolusi mental juga perlu dilakukan oleh sel
3. 3Edisi Perdana 2015
SWT. Wa fikum barakallah.
Swara FBN berusaha menampilkan
artikel dengan bahasa yang simpel
dan kajian yang sederhana, tanpa
mengurangi bobot keilmiahan.
Mudah, ringkas, disertai dalil yang
jelas, itulah yang menjadi tekad
kami.
Pembaca, manusia tetaplah
manusia. Makhluk yang tak luput
dari kesalahan dan kealpaan. Meski
sudah diusahakan, toh kekeliruan
dan kekurangan masih saja ada.
Karena itu, kritik membangun
dan tegur sapa Anda menjadi
kebahagiaan tersendiri bagi kami
untuk semakin menyajikan yang
terbaik.
Selamat membaca
H. ABDUL AZIZ RIFA’I MAKUDI
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah,
akhirnya majalah Swara FBN edisi
perdana terbit. Proses kelahirannya
memerlukan waktu cukup panjang.
Dimulai dari rapat umum pengurus FBN,
pembentukan susunan anggota Redaksi
majalah Swara FBN. dan pengumpulan
naskah.
Penasihat: DR. Muhammad Jusuf Kalla (Wakil Presiden), Menteri Agama RI, Menteri Ketenagakerjaan RI, Menteri Pemberdayaan Aparatur Pemerintah dan Refor-
masi Birokrasi RI Menteri BUMN RI; Pendiri: H. Abdul Aziz Rifa’i Makudi, SH, MM, Drs. H. M. Sugiarto,MM, DR. Asvial Rivai, MD,CH,CHt
H. Sugeng Soeprapto, SE, MM; Kontributor Ahli: K. H. Ridwan M. Yusuf, Prof. DR. Ali Zum Mashar, DR. H. Bambang Irawan, MA, Prof. DR. H. Rokhmin Dahuri,
Dr. Sonny Harry B. Harmadi, DR. H. Kausar As, Prof. DR. H. Heru Suhartanto, DR. H. Muhammad Yanis Musdja, M.Sc, Kombes Pol (Purn) Hj. Hidayati Sy.,
DRS. H. Abdul Wahid Maktub; Pemimpin Umum: Hj. Nur’aini Zaini Noor, SE.; Pemimpin Redaksi: Bambang Prakuso BSM; Redaktur Pelaksana: H. Djamuir
Arief Tanjung,SH.; Redaktur : Retna Dona, H. Ibnu Subroto,S.Sos, Afif Maulana D,SP; Koresponden: Ir. Zulfikar (Sumut), Hasno, Ir. Rizky Sikumbang (Sumbar),
Deska Sudi Adhi Dharma, Chm (Banten), Sukanda (Jatim); Fotografer: Nina Letyi Yanah; Redaktur Design Visual: Muhammad Iqbal (@iqbal_49); Sekretaris
Redaksi Iklan/Sirkulasi: Budi Irawan, Latifah Hanum Thalib, S.Pdi; Kabag Iklan & Promosi: Dedy PAC.SE.SH Dir. Pengembangan Usaha/Finance: Hj.Yanti
Leo, Eka Widyani Latief SE,MM; Alamat Redaksi: Jl Tambak II No.27, Jakarta Pusat 10710, Telepon: 021-3453809 ; Email: ; Website; www.fbn.com; Penerbit:
FOKKUS BABIN ROHIS NASIONAL
(FBN) Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional Rekening: 7044473849 Bank Syariah Mandiri KCP Pluit
Redaksi menerima karya tulisan berita, artikel maksimal 2 halaman yang berkaitan dengan pembinaan rohani islam dan fotografi dengan dimensi
minimum 1000x2000 pixel ke swarafbn@gmail.com bagi karya yang dimuat akan diberikan imbalan
Sajian Perdana
Alhamdulillah, segala pujian yang
sempurna hanya milik Allah SWT.
Shalawat dan salam semoga selalu
terlimpah kepada Nabi kita Muhammad
SAW, keluarga, para sahabat, dan orang-
orang yang meneladani beliau dengan
baik, hingga akhir zaman.
Berkat pertolongan dan taufik dari
Allah SWT, Majalah Swara FBN edisi
Sambutan Ketum FBN
Kami sadar, membuat majalah
bukanlah pekerjaan gampang, apalagi
biaya dan SDM terbatas. Namun
keterbatasan bukanlah masalah. Banyak
tulisan karya para akademis yang
bagus dalam majalah ini, namun karena
deadline, editingnya mungkin kurang
cermat. Kami berharap edisi berikutnya
kami bisa lebih selektif dan lebih bekerja
keras untuk menghasilkan tulisan yang
penting bagi umat. Namun agar media
ini menarik dan layak didokumentasi,
kami mencoba menurunkan artikel
ringan yang menarik, menyentuh
dan bermanfaat.
Melalui mimbar redaksi ini,
kami ingin mengajak siapa pun
yang peduli tentang syiar Islam
dan pembangunan Sumber daya
manusia (SDM) untuk dapat
mengirimkan tulisannya ke
redaksi. Tulisan hendak-nya dapat
memotivasi umat Islam untuk dapat
hidup sesuai petunjuk dan tuntunan
Rasulullah dan Allah SWT SWT.
perdana bisa menyapa Anda. Sesuai
dengan namanya, Swara FBN akan
mengulas berbagai aktivitas yang terkait
dengan agenda Kegiatan FBN (Forum
Komunikasi dan Konsultasi Badan
Pembina Rohani Islam Nasional).
Pembaca yang dirahmati Allah SWT …
Majalah Swara FBN tampil untuk ikut
memberi sedikit andil. Beragam rubrik
dengan bermacam pembahasan. Insya
AllahSWTkamibertekaduntukmenyajikan
yang terbaik untuk semua pembaca, baik
materi-materi yang kami angkat maupun
tampilan Majalah Swara FBN yang menarik
dan nyaman. Kami menyadari, banyak
kekurangan dalam penyajian. Hal ini
karena kemampuan kami yang masih
terbatas. Meski demikian, kami akan tetap
berusaha mewujudkannya, insya Allah
4. 4Edisi Perdana 2015
PENGANTAR REDAKSI
Gaung Revolusi Mental FBN
Indonesia dalam Bahaya!
Membangun 4 kesadaran Revolusi Mental
Revolusi Pangan
Cadangan keuangan nasional
PENGOBATAN HOLISTIK MODERN
Kasih sayang Ibu
Kegiatan Pelatihan FBN
Mengapa Tuhan Ciptakan Manusia
Sembuh dengan cepat tanpa obat dengan HSQ
SEMOGA TERUS TERBIT
Saya mendengar bahwa FBN akan menerbitkan majalah. Ini sangat surprise. Saat ini memang tampaknya belum ada majalah
atau penerbitan yang memfokuskan diri pada bimbingan rohani Islam. Saran saya, majalah FBN agar dikemas dengan isi yang
menarik, desain yang memikat dan missi mempersatukan umat muslim,
Walaupun namanya bina rohani Islam, saya ingin media ini bisa juga dibaca oleh penganut agama lain sehingga bisa memunculkan
minat agama lain untuk membaca media ini. Sekalipun bina rohani Islam tapi tidak terkesan sebagai media dakwah yang dipenuhi
ayat-ayat Al Quran sehingga terkesan eksklusif hanya bisa dibaca oleh orang Islam. Artikel pendek penuh ilustrasi sangat kami
harapkan agar menarik dan layak untuk didokumentasikan.
Walaupun FBN media yang bersifat khusus, saya juga memberi usul bisakah majalah FBN dikemas dalam format seperti buku,
jadi tidak mesti besar. Saya usulkan demikian karena sekarang ini orang malas membaca media massa berformat besar seperti
majalah dan koran. Itu sih masukan saya. Karena banyak sekali media khusus yang dibuat asal ada, isinya ribet penuh dengan
tulisan yang membacanya pun sudah malas.
Semoga majalah FBN panjang umurnya.
Salam
Andi Wijaya
Jl. Kebon Nenas IV Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Redaksi:
Terima kasih atas saran dan harapan Anda
ADAKAN RUBRIK IT & LIFESTYLE
Mengingat pesatnya perkembangan teknologi dari perkembangan komputer mutakhir hingga gadget yang mana setiap orang
genggam menurut ane sih dibuat satu wadah dalam majalah ini yang mengupas itu semua, socmed dan berbagai apps canggih
juga pesat sekali boleh yaa untuk edisi berikutnya
Salam
Eko Budiansyah (Rohis Univ. Gunadarma)
ekobudiansyah25@gmail.com
Redaksi:
Atas usulan anda redaksi mengucapkan terima kasih mengingat banyak sekali apps developer yang mengembangkan aplikasi
dan berbagai kegunaannya. Jika dipergunakan secara tepat tentunya apps dan socmed yang ada menjadi Rahmatan lil Alamin ,
Usulan anda akan kami pertimbangkan. Terima Kasih.
SURAT PEMBACA
Daftar Isi
5
7
10
12
16
19
28
36
42
44
48
5. 5Edisi Perdana 2015
PENGANTAR REDAKSI
REVOLUSI MENTAL
TELAH DIMULAI
Apa yang mendasari ide Revolusi Mental Jokowi? Siapa yang harus direvolusi
mentalnya lebih dulu? Melihat tingginya tingkat korupsi, penyalahgunaa n Narkoba,
meningkatnya seks bebas di kelangan remaja, tingginya angka kemiskinan dan
pengangguran, benarkah “Indonesia dalam bahaya?” Apakah FBN? Bagaimana
FBN berperan dalam Revolusi Mental?
cepat, karena jika tidak segera bangsa ini
akan terus tertinggal dari bangsa asing,
bahkan negara Asia atau Asean. Setiap
orang merasa dirinya paling benar, karena
setiap orang memiliki latar belakang yang
berbeda.
Revolusi Mental telah dimulai,
setidaknya gebrakan Jokowi yang
berupaya merevolusi mental para pejabat
di bawahnya mulai menjadi mode
di pemerintahan di Indonesia.
Para menteri, gubernur, bupati,
dan camat mulai ikut-ikutan
“blusukan”. Jokowi memberi nama
kabinetnya dengan “Kabinet Kerja”,
yang menginstruksikan agar para
menterinya focus pada “Kerja Kerja
dan Kerja”. Seluruh menteri harus
total bekerja untuk rakyat dan
berkomitment mengubah mindset
R
evolusi Mental merupakan
salah satu jargon penting yang
membawa Jokowi menduduki
kursi RI 1 (Presiden RI). Demam
Revolusi Mental terjadi di mana-mana.
Di satu sisi konsep itu dikritik, di sisi lain
dipuji. Ada yang menyatakan Revolusi
Mental berasal dari istilah Komunis,
yang lain mengatakan Revolusi Mental
adalah perubahan yang harus dilakukan
Laporan Utama
6. 6Edisi Perdana 2015
Revolusi Mental telah dimulai, setidaknya gebrakan
Jokowi yang berupaya merevolusi mental para pejabat
di bawahnya mulai menjadi mode dalam pemerintahan
di Indonesia.
pejabat di jajarannya. Gebrakan
Menteri Perikanan Susi Pujiastuti
dan Jokowi misalnya, yang meminta
TNI AL menenggelamkan kapal
asing, adalah salah satu gebrakan
perubahan mental yang sangat
penting. Gebrakan semacam ini
dipastikan mampu membuat para
pejabat tidak lagi bisa berleha-leha
atau terlena dengan pembiaran
pelanggaran hukum di negeri ini.
Tindakanitu tidak saja bisa mengubah
mindset para pejabat dalam negeri,
tetapi telah membuat pemimpin
dan pejabat negara lain berpikir dua
kali untuk menyepelekan harkat dan
martabat bangsa.
Dalam Musrenbangnas RPJMN
2015 yang diselenggarakan di
Jakarta, 18/12, Presiden Jokowi
juga meminta agar para gubernur dan
pejabat memiliki mindset berpikir
besar, dan menyegerakan perizinan
investasi di wilayahnya yang tidak
selesai bertahun-tahun. Tentu saja
RevolusiMentaltidakhanyadilakukan
oleh Presiden dan para menteri atau
para pejabat negara, Revolusi Mental
juga harus dilakukan semua warga
negara. Dimulai dari diri sendiri.
Apa yang mendasari Mantan
Gubernur Kepala Daerah DKI Jakarta
itu untuk melakukan Revolusi
Mental?
Negeri Paling Korup
Bukan rahasia umum dekadensi
moral telah melanda bangsa ini mulai
dari generasi tua sampai generasi
muda. Bagi mereka yang tidak pernah
mendengarkan atau mengkompilasi,
sepertinya Indonesia aman-aman
saja, tapi berdasarkan data yang
dikutip Redaksi Swara FBN dari
situs www.alfateta.com, Indonesia
memang berada dalam kondisi
Bahaya. Mari kita simak data berikut.
• Survei World Justice Project,
Indonesia negara terkorup (No.
47 dari 65 negara terkorup di
dunia. No. 12 dari 13 negara
terkorup di Asia Pasifik)
• Jumlah pengguna Narkoba 3 juta
orang/tahun (40 orang setiap hari
tewas karena Narkoba, Pengedar
dan Pemakai Narkoba melibatkan
aparat, penegak hukum, artis,
pejabat, dll
• Cybernews mengutip Data
Komnas Data Perlindungan Anak:
62,7% remaja SMP mengaku
tidak perawan lagi. 21,2% remaja
putri Indonesia pernah aborsi
• Jumlah pengangguran di
Indonesia 7,24 juta pada tahun
2014 , tingkat pengangguran
terbuka pada Agustus dibanding
dengan jumlah angkatan kerja
sebesar 5,94 persen, .
• Daya saing produktivitas bangsa
Indonesia sangat rendah. Data
WEF: Dari 133 negara yang
disurvey, daya saing TKI Indonesia No.
54 dr 133 negara , di bawah Malaysia,
Singapura, Thailand
• Tawuran antar pelajar, supporter, antar
warga, antar gank, bahkan antar aparat
marak. Pusat Pengendalian Sosial DKI:
+ 2 ribu pelajar DKI terlibat tawuran, 26
tewas.
• Demonstrasi buruh dengan isu
kemiskinan dan kesenjangan sosial,
meningkat. Perusahaan dan negara
rugi milyaran rupiah setiap terjadi
demo buruh besar-besaran.
• Kerusuhan SARA terjadi di Priok,
Cikeusik, Temanggung, Pontianak,
Tarakan, Lampung, Tambun, Yogya,
dll. Penelitian CSIS 2011 “Toleransi
beragama orang Indonesia tergolong
rendah.”
• Indonesia negara agraris, tetapi 50.000
milyar/th Indonesia beli kedelai,
jagung, gandum, daging, telur, susu,
sayur, buah dari luar negeri. Indonesia
negara lautan, tapi 900 milyar/th
Indonesia beli garam dari luar negeri.
• Menurut Pemerintah angka kemiskinan
hanya 30 juta orang. Bank Dunia
(miskin = penghasilan $1). Angka
kemiskinan di Indonesia sebenarnya
jauh lebih tinggi karena perhitungan
pemerintah $1 = Rp 7.000,- sementara
dolar sekarang mencapai Rp 12.000,-
Kekhawatiran inilah yang mendasari
Jokowi mencanangkan Revolusi Mental,
sebagaimana artikelnya yang dimuat
di Kompas 6 Juni 2014. Berdasarkan
fakta dari berbagai sumber, ada 3 hal yang
dimaksud Revolusi Mental Jokowi:
Revolusi Mental adalah kembali keaja-
ran Tri Sakti Bung Karno
Revolusi Mental adalah perubahan
mentalitas pejabatnya.
Di saat situasi dan kondisi yang lain
Jokowi mengatakan Revolusi Mental
adalah perubahan dari mentalitas “negatif
ke positif” (dalam wawancara TV),
“akhlakul karimah” (saat beliauberkunjung
ke pesantren).
Setelah Jokowi menjadi presiden,
banyak orang memiliki konsep tersendiri
tentang Revolusi Mental. Ada yang
mengatakan Revolusi Mental adalah
perubahan mentalitas para pemimpin,
Revolusi Mental adalah perubahan
pembangunan yang merata di semua
wilayah Indonesia, dan banyak lagi. Setiap
orang atas nama sendiri maupun lembaga
mengeluarkan pendapat sendiri tentang
Revolusi Mental. Ini dapat dipahami
karena kantor kepresidenan, Sekretariat
Negara, Kementrian Pendidikan memang
belum memiliki konsep baku tentang
Revolusi Mental.
Di tengah demam Revolusi Mental,
Swara FBN mencoba menurunkan laporan
utama tentang Revolusi Mental dari
sudut pandang perorangan maupun
lembaga. Swara FBN pada kesempatan
ini menurunkan 3 pendapat tentang
Revolusi Mental dalam berbagai sudut
pandang, di antaranya menurut FBN
(Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan
Pembina Rohani Islam Nasional) yang
disampaikan Ketua Umumnya Abdul
Aziz Rifa’i Makudi. Selain itu, kami juga
menurunkan pandangan lain, di antaranya
dari Dr. Heru Suhartanto (Penulis dan
Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia, dan Bambang
Prakuso BSM (penulis buku dan motivator
dari Alfateta Indonesia).
7. 7Edisi Perdana 2015
Salah satu topik hangat dibicarakan di masa Pemerintahan Jokowi-JK adalah
“Revolusi Mental”. Banyak orang yang sependapat untuk mengatasi keterpurukan
bangsa ini diperlukan perubahan total mentalitas bangsa. Kita percaya bahwa
posisi Indonesia yang selalu “kalah” dengan bangsa lain adalah karena mentalitas
pesimisme, feodalisme dll yang masih melekat pada banyak birokrat dan masyarakat
kita. Pertanyaannya, mampukah kita memformat ulang mentalitas bangsa ini dalam
waktu cepat?
Laporan Utama
Gaung Revolusi Mental FBN
Ketua Umum FBN Abdul Aziz Rifa’i Makudi:
“Bangun Jiwanya Bangun Raganya”
“G
erakan revolusi mental
merupakan bagian dari
upaya pembangunan
karakter bangsa
Indonesia. Karena itu penanaman
nilai-nilai kebangsaan dan
kerohanian harus terus menerus
dilakukan pada setiap anak
bangsa,” demikian dikatakan Ketua
Umum FBN (Forum Komunikasi dan
Konsultasi Badan Pembina Rohani
Islam Nasional) Abdul Aziz Rifa’i
Makudi di kantor FBN di Mesjid
Istiqlal Jakarta.
Sebagai forum komunikasi dan
konsultasi bina rohani Islam, FBN
perlu ikut bersuara mengenai
Revolusi Mental ini. Jika kita berhasil
melakukan Revolusi Mental yang
dilandasi dakwah agama Islam,
pengetahuan dan keteladanan,
kata Aziz, kita mampu menghadapi
persaingan yang semakin beragam.
Bina Rohani Islam Nasional
Awalnya FBN (Forum Komunikasi
dan Konsultasi Badan Pembina
Rohani Islam Nasional) bernama
Forum Komunikasi dan Konsultasi
Badan Pembina Rohani Islam Pusat
(disingkat FOKKUS BABINROHIS
PUSAT). Organisasi yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Menteri
Agama RI tahun 1999 ini adalah
wadah untuk memberdayakan dan
mempersatukan umat terutama
di lingkungan Kementerian, LPNK
(Lembaga Non Kementerian),
BUMN, TNI & POLRI, Swasta dan
Perguruan Tinggi. Organisasi ini
kemudian dikukuhkan dengan SK
Menag tahun 2011.
Sebagai lembaga yang bertugas
melakukan pembinaan rohani Islam
di lingkungan lembaga pemerintah,
aparat dan pendidikan tinggi, peran
FBN dalam Revolusi Mental yang
meliputi pemberdayaan, penanaman
nilai, pembangunan akhlak
mulia, moral dan etika sangatlah
penting, khususnya dalam upaya
menciptakan masyarakat adil dan
makmur. Secara lebih khusus,
8. 8Edisi Perdana 2015
Mengutip al-Qur’an
Surat Al-Ahzab ayat 21 Allah
SWT berfirman yang artinya:
Sesungguhnya pada diri
Rasulullah SAW ada teladan“yang
baik bagimu yaitu bagi orang
yang mengharap Allah SWT
dan hari akhir serta banyak
berdzikir kepada Allah SWT.
Keteladanan merupakan cara
yang sangat efektif dalam
membangun Sumber Daya
Manusia. Tanpa keteladanan
dari para orang tua, para guru
dan para pemimpin bangsa,
jangan diharap generasi muda
dan masyarakat kita akan
menjadi baik, taat kepada
ajaran agama yang dianutnya,
menghargai pendapat orang lain,
berakhlaq mulia dan terpuji.
FBN bertugas untuk meningkatkan
pemahaman dan pengamalan nilai-
nilai agama yang Rahmatan lil alamin
yang bersumber dari Al Qur’an dan As
Sunnah.
“Seperti lagu Indonesia Raya, kita
harusmembangun jiwa dan badannya,”
lanjut mantan Staf Ahli Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI .
“Jika dulu kita meneriakkan “Merdeka
atau Mati”, sekarang harus “Berubah
atau Mati!,” lanjut Aziz. Perubahan itu
maksud Aziz adalah berubah menuju
kebaikan. Perubahan haruslah
terpadu, terintegrasi terencana dan
terukur, agar hasil perubahan yang
dilakukan menghasilkan dampak
yang sangat signifikan.
Empat Pilar Revolusi Mental
Menurut Abdul Aziz, revolusi mental
pada intinya membangun kesadaran
yang sangat mendalam para
pemimpin bangsa, para cendekiawan
dan para tokoh masyarakat untuk
senantiasa melibatkan Tuhan YME
dalam seluruh kebijakan, progam
dan kegiatan pembangunan bangsa
Indonesia. “Hal ini sebenarnya sudah
disepakati dalam konsep dasar
Ketuhanan YME pada Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945,” lanjut pria
kelahiran Indramayu itu. Selanjutnya
ia mengatakan tanpa memperdulikan
Tuhan dalam setiap kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan Indonesia
merupakan pengingkaran terhadap
konstitusi. Setiap orang harus menjadi
teladan lingkungannya. “Inilah pondasi
revolusi mental yang sesungguhnya,” kata
Dosen/narasumberLemhannasRIitu. Jika
hal ini difahami dan dilaksanakan dengan
baik maka harapan kita bersama menuju
Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur
akan segera terwujud, demikian penegasan
Ketum FBN (mantan Ketua Umum Badan
Pembina Rohani Islam Kementrian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI).
Menurut Aziz, ada 4 pilar revolusi mental
tidak terlepas dari pembangunan Sumber
Daya Manusia.
Pilar 1, Pendidikan
Nabi Muhammad SAW dalam sebuah
hadits bersabda “siapa yang menghendaki
kehidupan dunia maka dengan ilmu, siapa
yang menghendaki kehidupan akhirat
maka dengan ilmu dan siapa yang
menghendaki kehidupan keduanya maka
dengan ilmu”.
Dalam lagu Indonesia Raya jelas
dikatakan, “bangunlah jiwanya bangunlah
badannya”. Menurut Aziz, inilah landasan
berpikir untuk terus meningkatkan upaya
pembangunan jiwa yang sejajar dan
berbanding lurus dengan pembangunan
badannya. Pembangunan rohani, akal
dan jasmani perlu diperhatikan dan
dilaksanakan secara parallel, jangan
sampai ada salah satunya yang tertinggal.
Secara kelembagaan dan substansi
pendidikan agama, akhlaqul karimah dan
wawasan nusantara serta nation building
perlu lebih diperhatikan lagi di masa yang
akan datang.
“Keunggulan suatu bangsa tidak
lagi ditentukan oleh kekayaan sumber
daya alam yang dimilikinya, tetapi lebih
ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia, penguasaan informasi, s erta
penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi,” tuturnya.
Aziz mengatakan pengetahuan tanpa
agama akan lumpuh, agama tanpa ilmu
pengetahuan buta. Jadi ilmu pengatahuan
akan berjalan seiringan dengan agama.
Manusia diberikan akal untuk melihat
keajaiban yang ada di alam semesta yang
diciptakan Allah SWT. “Oleh karena itu,
kita harus memaksimalkan penggunaan
akal budi untuk mempelajari sains dan
agama,” ujarnya.
Pilar 2: Keteladanan
Mengutip al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat
21 Allah SWT berfirman yang artinya:
9. 9Edisi Perdana 2015
BIODATA SINGKATKETUA UMUM FBN
Forum Komunikasi dan konsultasi
Badan Pembina Rohani Islam Nasional
H. ABDUL AZIZ RIFA’I MAKUDI, SH, MM.
Laporan Utama
Jabatan/Pekerjaan sekarang :
•Ketua Umum Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina
Rohani Islam Nasional (Fokkus Babinrohis Nasional/FBN)
•Ketua V Koalisi Kependudukan Indonesia Tingkat Pusat.
•Dewan Pembina Forum Komunitas Muda Berencana (FoMB Pusat)
•Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (FH UIJ)
•Dosen / Narasumber Lembaga Ketahanan Nasional RI (LEMHANNAS RI)
•Widyaiswara/Narasumber Pusdiklat Pegawai Kemenakertrans dll
•Pimpinan berbagai yayasan /lembaga pendidikan dan sosial
Riwayat Jabatan: Perencana Besi Beton pada Unit RCBBP, PT. Pembangunan Jaya, Bag. T.U. Itjen
Depnakertrans , Pemeriksa pada Itjen Depnakertrans, Kabag Rencana & Program Sekretariat Itjen
Depnakertrans, Kabid./ Atase Ketenagakerjaan KBRI Riyadh, Kabag. Kepegawaian Set. Badan
Perencanaan dan Pengembangan Tenaga Kerja, Sekretaris Itjen Depnakertrans, Pelaksana
tugas (PLT) Inspektur Jenderal Depnakertrans, Sekretaris Badan Informasi Ketenagakerjaan
dan Ketransmigrasian, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan – Badan
Penelitian, pengembangan dan Informasi Depnakertrans, Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Setjen Depnakertrans, Staf Ahli Menakertrans
Bidang Otoda dan Kependudukan
Pengalaman Organisasi: Ketua Umum Persatuan Pelajar STM Negeri Cirebon, Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UMJ di Jakarta,
Ketua Umum Lembaga Pembina Peribadatan KBRI Riyadh Saudi Arabia, Ketua Bidang Organisasi Unit Korpri Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Ketua Forum Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Tingkat Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, Dewan Penasehat Forum
Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Tingkat Jakarta Selatan
Pengalaman/Penugasan lain: kabag Pembinaan Mental (Bintal), Kabag Penelitian dan Penindakan (Litdak), Sekretaris Tim Screening/Organ
LITSUS Depnakertrans, Pemimpin Proyek Pengawasan Itjen Depnakertrans, Pembinaan dan kordinasi ketenagakerjaan di Kesultanan Oman,
Kordinasi Masalah Tenaga Kerja di Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab, Malaysia, Singapura. dsb, Kajian Industri Strategis, Pembangunan dan
Pertahanan Negara di RRC, KRA XXXVII LEMHANNAS RI , Delegasi RI pada Joint Commission Ke VI antar Negara Indonesia dengan Saudi
Arabia di Riyadh Saudi Arabia, Ketua Panitya Pemungutan Suara Luar Negeri (PPSLLN) KBRI Riyadh Saudi Arabia, Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Borobudur Jakarta , Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Tebet Barat Tebet Jakarta selatan, Ketua Badan Pengawas
Koperasi PELITA Kemenakertrans, Tim Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan RI dengan Jepang di Jepang
Prestasi: Lulus Terbaik Ujian Akhir STM Negeri Pertanian Cirebon, Satya Lencana Karya Setia 20 Tahun dari Presiden RI, Prestasi Kerja Luar biasa
dari Duta Besar RI di Riyadh Saudi Arabia, Prestasi Kerja Luar Biasa dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Kenaikan Pangkat Istimewa
dari Presiden RI. Satya Lencana Karya Setia 30 Tahun dari Presiden RI, dll.
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah SAW
ada teladan yang baik bagimu yaitu bagi
orang yang mengharap Allah SWT dan
hari akhir serta banyak berdzikir kepada
Allah SWT”.
Keteladanan merupakan cara yang
sangat efektif dalam membangun Sumber
Daya Manusia. Tanpa keteladanan dari
para orang tua, para guru dan para
pemimpin bangsa, jangan diharap
generasi muda dan masyarakat kita akan
menjadi baik, taat kepada ajaran agama
yang dianutnya, menghargai pendapat
orang lain, berakhlaq mulia dan terpuji.
Penegasan Abdul Aziz yang juga ketua koalisi
kependudukan Indonesia Pusat
Pilar 3 Do’a
Allah SWT SWT mengajarkan kepada
kita dalam Surat Al-Ghofir ayat 60,
“Berdoalah kepadaku niscaya akan aku
perkenankan bagimu”. Berusaha tanpa
doa tidak boleh atau sebaliknya berdoa
tanpa usaha juga tidak boleh. Berusaha
dan berdo’a. Tidak mau berdo’a adalah
bentuk kesombongan diri terhap Allah
SWT.
Doa memiliki banyak manfaat. Doa
menunjukkan ketawakalan seseorang
kepada Allah SWT, doa adalah ibadah itu
sendiri, doa juga merupakan senjata yang
kuat yang digunakan seorang muslim
dalam mencari kebaikan dan menolak
kemudharatan.
“Doa adalah senjata yang digunakan
para nabi dalam menghadapi situasi sulit.
Para nabi selalu berdoa pada Allah SWT
saat cobaan menerpa kehidupannya.
“Selain itu, doa juga dapat menghilangkan
kegelisahan dan kesedihan, menjadikan
hati lapang dan mempermudah urusan,”
kata Abdul Aziz jebolan pesantren
Raudhatul Thalibin Babakan Cirebon.
Ia mengemukakan, kesuksesan
seseorang tidak ditentukan semata-mata
kemampuan teknis dan ilmu pengetahuan
saja, tetapi lebih oleh kemampuan
mengelola diri dan orang lain serta
do’a.
Pilar 4: Halalan Toyyiban
Dalam Surat Al-Baqoroh ayat 168
disebutkan, “Hai sekalian manusia
makanlah yang halal lagi baik
dari apa yang terdapat di bumi
dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu”. Semua
yang kita makan dan minum
hendaklah halalan thoyyiban (halal
dan baik bergizi untuk kesehatan kita
baik lahir maupun bathin).
10. 10Edisi Perdana 2015
Tanpa Pendidikan Mindset
Indonesia dalam Bahaya!
Pertanyaan mengapa terjadi dekadensi moral di kalangan masyarakat, pemimpin
dan remaja? Apakah pendidikan agama kurang? Pancasila mulai diabaikan? atau
budi pekerti tak lagi jadi pelajaran? Saya mengatakan hanya satu biang keroknya:
“Mindset”.
Bambang Prakuso, BSM
K
ita tak perlu menutup mata,
para pelaku korupsi dan
terorisme dilakukan bahkan
oleh orang yang pemahaman
agamanya cukup baik. Kita lihat,
Taliban membunuh lebih 140 siswa
dan 9 guru di Pakistan 10/12, ISIS
membantai warga Irak dan Suriah.
Mereka melakukan atas nama
agama. Apakah yang mereka lakukan
itu sesuai ajaran Islam? Saya katakan
“Tidak sesuai”. Tapi Anda juga benar
jika mengatakan “Sudah Sesuai!”
Itulah mindset.
Saya selalu bertanya kepada para
peserta pelatihan saya, “Apakah
mindset?” Hampir 100% menjawab
“Pola Pikir”. Tak satu pun yang
mensinonimkan mindset dengan
akhlak, moral atau budi pekerti. Saya
sepakat, mindset tidak sama dengan
tiga kata itu.
Ketika saya tanya, apakah “mindset”
cara berpikir yang benar? Jawaban
hampir 100% “Ya”. Sebagai pelatih
Brain Power for Change Mindset, saya
coba mencari tahu definisi mindset.
Salah satunya saya bertanya pada
profesor Google.com. Tapi tak ada
satu pun jawaban yang memuaskan.
Setelah memberi pelatihan Revolusi
Mindset selama 7 tahun saya baru
berhasil mendefinisikan mindset.
Definisi ini tidak akan Anda temukan
di manapun termasuk versi Wikipedia.
Definisi ini asli berdasarkan kesimpulan
saya sendiri. “Mindset adalah cara berpikir
yang salah atau benar, yang diyakini
sebagai kebenaran”.
Dari definisi diatas kita bisa
menyimpulkan, bahwa arti mindset
berbeda dengan moral, akhlak, dan
budi pekerti. Ketiga kata itu memberi
arti suatu yang positif, sedangkan
definisi mindset mengandung arti
sesuatu yang “Salah” atau “Benar”
yang diyakini sebagai kebenaran.
Ambil contoh, menurut Anda Amrozi
CS mem-bom Bali benar atau salah?
Jika Anda katakan salah, tidak
demikian dengan Amrozi cs, mereka
yakin perbuatan yang mereka lakukan
adalah benar. Perilaku bahkan Nasib
seseorang tergantung dari apa yang
ia pikirkan. Kita bisa mengubah
kebiasaan, perilaku dan nasib dengan
mengubah cara berpikir kita. Dengan
dasar ini kita sekarang paham,
mengapa mereka yang melakukan
tindak korupsi tertawa-tawa sambil
melambaikan tangan saat digiring ke
tahanan KPK. Karena mindset mereka
mengatakan perilaku mereka benar.
Pendidikan Mindset
Soesilo Bambang Yudhoyono (mantan
Presiden RI) dalam Pidato Kenegaraannya
pada16Agustus2010mengatakan,“Tidak
ada bangsa yang berhasil melakukan
transformasi besar tanpa dimulai dari
perubahan cara pandang, perubahan
mindset.” Ketika saya sekali lagi bertanya
pada mbah Google siapa saja pejabat
Indonesia yang bicara tentang pentingnya
“Mindset?” Ternyata hampir semua
pejabat negara mengatakan “pentingnya
perubahan mindset”.
Apakah pendidikan mindset itu?
Pendidikan mindset menurut saya
adalah pendidikan bagaimana cara
menggunakan otak kita untuk berpikir.
Mentalitas (moral, akhlak dan budi pekerti)
sangat tergantung dari cara berpikir. Kita
belajar moral, akhlak, dan budi pekerti tapi
tidak belajar cara berpikir. Cara berpikir
seseorang tergantung apa yang ia lihat
dan dengar dari orangtua atau orang di
sekitarnya. Jika kita berpikir salah di awal,
maka seterusnya bisa salah. Sekalipun
seorang anak di lingkungan yang baik
namun tanpa disadari orang tua, guru, dan
masyarakat bisa salah program, akibatnya
seseorang ketika dewasa berperilaku
buruk. Jadi untuk memperbaiki mentalitas
bangsa ini, kita perlu memperhatikan
pendidikan mindset.
Apa yang membedakan pengertia
11. 11Edisi Perdana 2015
Niscaya Allah SWT akan mengangkat (derajat) orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.S: Al Mujadilah
58:11). Selanjutnya dalam Ar Ra’du 13:11 “Aku tidak akan
mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mengubah
dirinya sendiri
Laporan Utama
ilmu yang berasal dari Barat.
Tahukah Anda, berapa kali kata Afala
Ta’qilun (apakah engkau tidak berpikir)
dan La’alakum tafakarun (apakah engkau
tidak memikirkannya) disebutkan dalam
Al Quran? Jawabnya 53 kali.Tahukah Anda
Al Qur’an memiliki 750 ayat Kauniyah (ilmu
pengetahuan), dan hanya 150 ayat Fiqih?
Tapi banyak ulama hanya mengkaji Fiqih.
“Padahal ilmu pengetahuan sangatlah
penting, baik untuk dunia maupun akhirat.
AllahSWTSWTberfirman,“NiscayaAllah
SWT akan mengangkat (derajat) orang-
orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat” (Q.S: Al Mujadilah
58:11). Selanjutnya dalam Ar Ra’du 13:11
“Aku tidak akan mengubah nasib suatu
kaum jika kaum itu tidak mengubah
dirinya sendiri”.Iniperingatantelakuntuk
manusia agar berubah dan menggunakan
pikirannya. Tuhan sesungguhnya
mengabulkan semua permintaan kita.
Ini sesuai dengan firmannya “Berdoalah
maka akan Kukabulkan”. Loh kok doaku
gak pernah dikabulkan? Mungkin itu kata
Anda. Ingatlah Allah SWT SWT selalu
berbisik ke telinga kita “afala ta’qilun”.
Banyak manusia yang menyerah bahkan
menyalahkan Tuhan, padahal dia salah
sendiri karena otaknya tak dipakai.
Pemborosan di Kuburan
Otak kita sangat dahsyat. Kita bahkan
baru menggunakannya kurang dari
1%. Sisanya masih tertidur. Kemalasan
kita menggunakan akal membuat kita
tertinggal dari bangsa lain, ilmuwan kita
berkembang di Negara lain. Kata Adam
Kho (motivator Malaysia) “Pemborosan
terbesar adalah di kuburan, karena Anda
mati sebelum memaksimalkan potensi
otak Anda.” Bayangkan, apa reaksi ayah
Anda ketika ia memberi komputer super
canggih, tapi Anda gunakan hanya untuk
main game? Marah? Ya Allah SWT juga
akan murka ketika Anda menggunakan
otak Anda yang kekuatannya 200 milyar
kali computer tercanggih itu Anda
untuk berpikir negatif, berprasangka,
bercengeng ria, berpikir masa lalu.
Pemberdayaan pikiran, bukan
cuma membuat kita bisa menjadi
cerdas, mandiri, sejahtera, tetapi
juga dapat memperbaiki akhlak
kita. Tapi sayang kita sering
mengabaikan akal, karena berpikir
akal tak ada hubungannya untuk
masuk surga. Nah kan salah lagi,
Hadits Bukhari Muslim mengatakan,
“Barang siapa yang menempuh
satu jalan untuk mendalami ilmu
maka Allah SWT akan permudahkan
baginya satu jalan menuju surga”.
Ilmu apa? Semua Ilmu. Syaidina Ali
bin Abithalib mengatakan, “harta jika
dibelanjakan akan habis, tapi ilmu
jika dibelanjakan akan bertambah.
Revolusi Mindset
Jokowi dan semua orang boleh
memberikan pendapat dan konsep
revolusi mental untuk perbaikan
bangsa ini. Namun sebelum saya
akhiri artikel ini saya juga punya
pendapat bahwa Revolusi Mental
meliputi 4 Revolusi Besar yakni:
Revolusi Akhlak (landasannya
agama), Revolusi Moral
(landasannya Pancasila), Revolusi
Budi Pekerti (landasannya budaya),
dan Revolusi Mindset (landasannya
cara berpikir –Brain Power).
Jargon saya dalam memberi
pelatihan Revolusi Mindset adalah
“Tidak ada yang dapat mengubah
mindset kecuali dirinya sendiri.
Tidak ada yang bisa mengubah
mindsetnya kecuali dia paham cara
kerja pikiran. Bagaimana cara kerja
pikiran, akan saya bahas di waktu
berikutnya.
Penulis adalah motivator Alfateta Indone-
sia (www.alfateta.com). Mantan wartawan,
manajer, direktur, dan wirausahawan. Telah
menulis > 30 buku. HP 081380642200.
umat beragama satu dengan yang lain,
perbedaannya bukan pada akidah, tapi
pada mindset. Ilmu agama mengajarkan
kebenaran mutlak (obyektif) sedangkan
ilmu mindset kebenarannya subyektif.
Dengan menguasai ilmu mindset
seharusnya kita bisa dengan mudah
mengubah mindset diri sendiri dan orang
lain.
Ketika semua orang mengatakan
pentingnya pendidikan mindset,
pertanyaannya, di mana pendidikan
mindset, di sekolah? Mindset adalah
pelajaran cara berpikir, bukan soal moral,
akhlak atau budi pekerti. Jawabannya
“Indonesia tidak memiliki pendidikan
mindset”. Nah lo. Pantas saja kita salah
dalam berpikir. Kesalahan berpikir telah
membuat kita miskin, susah, sakit, sedih,
bodoh, jahat dll. Celakanya apa yang kita
pikir atau perbuat salah itu jika dilakukan
berulang-ulang akan menjadi benar.
Sebenarnya saya sudah lama
mengingatkan pemerintah, Indonesia
dalam bahaya jika kita tidak mengajarkan
ilmu mindset kepada masyarakat. Bahkan
ketika Jokowi meluncurkan bukunya
di Gramedia Blok M, saat kampanye
merebut Gubernur DKI Jakarta, saya
sempat berdialog via skype dengan
Jokowi. Saat itu saya mengusulkan
agar Jokowi memberikan pendidikan
mindset pada warga Jakarta. Saat itu
Jokowi mengakui pendidikan character
building itu penting, “Tapi lebih penting
lagi memperbaiki mindset para pemimpin
dulu,”. Terus terang saya kurang setuju,
yang harus dibenahi adalah mindsetnya
seluruh lapisan masyarakat. Jika tidak
pemerintah pusing sendiri. Contoh
nyata adalah ketika Jokowi meluncurkan
Kartu Jakarta Sehat, orang berbondong-
bondong ke Rumah Sakit. Efeknya 11
RS mengundurkan diri dari program
itu. Sekarang ini ilmu pikiran telah
berkembang pesat, salah satunya Brain
Power for Healing. Jika ilmu ini diajarkan
kepada masyarakat, maka masyarakat
bisa mencegah dan mengobati penyakit.
Pemerintah harus mengajarkan ilmu
seperti itu kepada masyarakat sebelum
kartu Sehat itu diluncurkan. Sama ketika
pemerintah mau membagikan BLSM
misalnya, pola pikir masyarakat harus
diperbaiki lebih dulu. Jika tidak, sama
dengan pemerintah mengajari rakyatnya
jadi pengemis.
Men-Tuhankan Pikiran?
Ketika saya memperkenalkan Ilmu Brain
Power untuk mengubah mindset kepada
masyarakat, banyak orang berprasangka
buruk. Saya disangka “men-Tuhankan
pikiran”. Suatu ketika di sebuah daerah,
ketua panitia berbisik, “Pak hati-hati…
beberapa orang di depan ini Islam garis
keras dan sangat ekstrem.” Saya tenang
saja karena tidak ada yang salah dengan
ajaran saya. Apa yang terjadi setelah
pelatihan? Mereka menyalami saya
dan berkata, “Seharusnya pelajaran ini
masuk masjid, Pak,” katanya. Ini bukan
kali pertama saya mengalami seperti itu.
Mindset kita seringkali negatif terhadap
12. 12Edisi Perdana 2015
4Saat istilah Revolusi Mental muncul, penulis percaya
bahwa itu merupakan penjelmaan dari unsur kebaikan
dari Jokowi - pencetusnya sebagai manusia ciptaan
Yang Maha Pencipta. Bahwa dalam diri manusia
telah diilhamkan kemampuan untuk berbuat buruk
dan kemampuan untuk berbuat baik atau ketaqwaan
(QS Asy Syam).
N
aluri sifat baik manusia
muncul karena masyarakat
menghendaki kebaikan.
Kebaikan di masyarakat
itu akan semakin nyata jika akhlak
yang tidak baik berubah secepatnya
menjadi baik. Jokowi pun mengatakan
revolusi mental adalah membangun
manusianya dulu, membangun
jiwanya. (Surabaya.bisnis.com, 16 Mei
2014). Penulis memiliki pandangan
tersendiri tentang Revolusi Mental.
1.Sadar, Pentingnya Keimanan
Perubahan dari kegelapan
(kebodohan) menuju ke cahaya yang
terang benderang (kecerdasan). telah
ada sejak zaman Nabi SAW. Rasulullah
menghadapi tantangan dari masyarakat
yang bereaksi saat diajak untuk menjadi
lebih baik dengan tuntunan Ilahi. Reaksi
para sahabat ketika diperintah Rasulullah,
seketika meninggalkan minuman
berkhamar/memabukkan. Para wanita
mengenakan jilbab. Sikap inilah yang
patut ditiru oleh masyarakat kita saat ini.
Dikisahkan Khalifah Umar bin Abdul
Aziz yang mampu mengubah rakyat
yang dipimpinnya dalam waktu dua
tahun. Suatu ketika beliau sedang
bekerja memakai lampu tempel, begitu
sahabatnya mohon izin untuk bicara, maka
beliau mematikan lampu tersebut karena
materi pembicaraan tidak terkait dengan
masalah kenegaraan yang dipimpinnya.
Ini adalah suatu contoh anti korupsi
kecil yang perlu dibiasakan sehingga tak
membesar dan menjadi kebiasaan di
kalangan masyarakat dan penguasa.
Jika kita melihat mengapa para sahabat
dan masyarakat langsung merespon
perintah pemimpinnya adalah karena
keimanan yang kuat. Ini merupakan dasar
bagi para sahabat sukses membangun
akhlak atau perilaku manusia.
2.Sadar, Ajal Menjemput Tanpa Diketahui
Kesadaraan bahwa maut bisa
menjemput kapan pun bisa menjadi
modal kuat untuk segera memperbaiki
diri. Sebelum terlambat perbaikan diri
harus dilakukan secepat mungkin karena
kita tidak tahu kapan ajal menjemput.
Kematian, yaitu datangnya ajal, telah
ditentukan waktunya sebagai suatu
ketetapan dari Allah SWT yang tidak bisa
dimajukan maupun dimundurkan [QS Ali
Imran 145]. Dan ajal itu tak ada yang tahu
kecuali Allah SWT SWT, dan ajal tak bisa
dimajukan dan dimundurkan [QS al-Hijr
[15]: 5; al-Mu’minun [23]: 43)
Dan akan celakalah seseorang saat ia
wafat tapi tidak dalam keadaan beriman,
taat, takwa atau berserah diri pada Allah
SWT SWT (Janganlah kamu mati kecuali
dalam keadaan sebagai Muslimin – patuh
secara hakiki kepada Allah SWT SWT
sebagaimana Firman-Nya). “Hai orang-
orang yang beriman, bertaqwalah kepada
Allah SWT sebenar-benar taqwa kepada-
Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan Islam”.(QS.
Ali Imran : 102)). Dapat dibayangkan
saat orang tak sempat atau menunda
memperbaiki diri saat ajal menjemputnya,
makakekekalankehinaanakandialaminya
di akhirat nanti.
Prof. Dr. H. Heru Suhartanto
Membangun
Revolusi
Mental
KESADARAN
13. 13Edisi Perdana 2015
Sains dan teknologi saat ini sewajarnya digunakan mendukung kesejahteraan masyarat
(dunia) dan tercapainya kebahagiaan di akhirat. Saat ini, hampir semua orang mempunyai telepon
genggam, tapi tidak banyak memanfaatkannya ke arah yang lebih positif
Kesadaran akan datangnya maut dapat
memicu seseorang untuk selalu berbuat
baik dan tak ingin kehilangan kesempatan.
Perhatikan peringatan Rasulullah SAW
“Manfaatkan 5 perkara sebelum 5 perkara
: Waktu mudamu sebelum datang waktu
tuamu, Waktu sehatmu sebelum datang
waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum
datang masa kefakiranmu, Masa luangmu
sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu
sebelum datang kematianmu.” [HR. Al
Hakim]
3.Sadar Taqwa adalah Yang Utama
Fokus ketaqwaan kepada Allah
SWT SWT karena taqwa merupakan
kwalitas yang paling utama pada sisi-
Nya. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah SWT
ialah orang yang paling taqwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.
Al Hujurat: 13) Sehingga sangat perlu
untuk terus meningkatkannya dan selalu
istiqomah sepanjang waktu dan di
manapun berada. Sesungguhnya sebaik-
baik bekal adalah taqwa” (QS. Al Baqarah
: 197).
Saling mengingatkan akan kebenaran
dan dengan kesabaran (Qs Al Ashr),
sehingga akan mendukung keadaan
istiqomah atau ketaqwaan sepanjang
masa dan hayat. Saling mengingatkan
wajib dilakukan individu dan aparat
pemerintah yang selalu menegakkan
aturan tanpa pandang bulu. Semangat
amar ma’ruf nahi munkar (berbuat baik
dan mencegah kemungkaran) terkait
dengan upaya untuk selalu meningkatkan
kebaikan dimuka bumi tanpa terbatas
tempat dan waktu. Ironis, jika di satu sisi
pengembangan manusia dilakukan, tapi
pelanggaran di depan mata dibiarkan.
Perhatikan prilaku pengendara di tempat
Anda. Mereka hanya taat ketika ada polisi,
tapi jika diingatkan masyarakat, mereka
malah melawan.
Setiap orang penting konsisten
menjalankan kewajiban vertikal kepada
Allah SWT SWT dengan menambah
ibadah sunnahnya sehingga dapat
menunjang terwujudnya ketaqwaan
sepanjang hayat.
Faedah taqwa pada Allah SWT
manusia memiliki sifat yang mulia
yang dambaan setiap manusia untuk
kedamaian dengan berharap ampunan-
Nya, Taqwa meningkatkan rezeki di
kala lapang maupun susah, mampu
menahan marah, memaafkan kesalahan
manusia, selalu istighfar dan tak
mengulanginya[QS Ali Imran 133-136].
Dengan kata lain, peningkatan ketaqwaan
seseorang adalah tujuan pembangunan
manusia yang paling ideal karena selain
berdampak positif bagi masyarakat juga
dapat menyelamatkannya kehidupan di
akhirat kelak.
4. Kesadaran mengisi waktu dengan
kegiatan yang bermanfaat
Saat taqwa berhasil dilakukan,
target berikutnya adalah bagaimana
mempertahankan atau meningkatkan
kualitasnya. Salah satu cara adalah
dengan mengisi waktu kehidupan dengan
kegiatan yang bermanfaat.
“…dan apabila mereka bertemu
dengan (orang-orang) yang mengerjakan
perbuatan-perbuatan yang tidak
berfaedah, mereka lalui (saja) dengan
menjaga kehormatan dirinya.” (QS
Al-Furqaan: 72).
“Di antara kebaikan islam seseorang
adalah meninggalkan hal yang tidak
bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu
Majah no. 3976.
“Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dan mengetahui
apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan
Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat
mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain
duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan
pun yang diucapkannya melainkan ada di
Laporan Utama
dekatnya malaikat pengawas yang
selalu hadir” (QS. Qaaf: 16-18).
Sains dan teknologi saat ini
sewajarnya digunakan mendukung
kesejahteraan masyarat (dunia) dan
tercapainya kebahagiaan di akhirat.
Saat ini, hampir semua orang
mempunyai telepon genggam, tapi
tidak banyak memanfaatkannya ke
arah yang lebih positif. Padahal
aplikasi terkait ibadah terdapat
di dalamnya, seperti Qur’an dan
hadits, situs referensi Islam, materi
dakwah, tilawah Qur’an, adzan,
kesenian Islam. Sebagai manusia
sewajarnya kitalah memanfaatkan
sains dan teknologi untuk mencapai
tujuan kita, bukan membiarkan kita
terjajah terlena bermain dengannya
dan melupakan kewajiban utama
sebagai manusia yang diberikan
amanah untuk mengelola alam
semesta dan beribadah secara baik
kepada-Nya.
5. Penutup
Untuk mewujudkan keberhasilan
revolusi mental atau pembangunan
manusia atau peningkatan
ketaqwaan seseorang, maka perlu
dibangunlebihdahulukeimananyang
kuat, dilanjutkan dengan maut atau
dzikrul maut serta mempersiapkan
bekal, pengembangan kesadaraan
membangun ketaqwaan sebagai
kualitas yang paling mulia disisi-
Nya, pengembangan kesadaraan
untuk dapat mengisi waktu dengan
kegiatan yang bermanfaat, serta
saling mengingatkan dengan
selalu berupaya berbuat baik dan
mencegah kemunkaran (amar
ma’ruf nahi munkar).
Penulis adalah Guru Besar Tetap, Fakultas
Ilmu Komputer, Universtas Indonesia. Email:
herusuhartanto@gmail.com
14. 14Edisi Perdana 2015
Agaknya, istilah itu pulalah yang
menjadi salah satu isu yang telah
mendongkrak suara Capres dan
Cawapres Jokowi – JK sehingga
berhasil duduk di kursi RI-1 dan
RI-2. Karena di dalam dua kata itu
sebenarnya tergantung harapan
yang teramat besar, kiranya kedua
pemimpin bangsa ini mampu
membawa perobahan di berbagai
bidang yang saat ini dirasakan sudah
terpuruk.
Keterpurukan yang amat dirasakan
terutama di sektor pertanian. Negara
Indonesia yang pernah menjadi
swasembada beras, sudah sejak
lama menjadi negara pengimpor
beras. Di sektor kelautan, wilayah
Indonesia yang sebahagian besar
terdiri dari laut, telah sejak lama
menjadi bulan-bulanan pencuri ikan,
sehingga negara dirugikan triliunan
rupiah setiap tahunnya. Begitu juga
di sektor kehutanan dan perkebunan,
sektor pertanahan, energi dan sektor-
sektor lainnya yang telah terkondisi
sedemikian buruk, sehingga semua
itu telah membawa kesengsaraan
panjang rakyat kita.
Tidak lama setelah pelantikan
Kabinet Kerja, para Menteri lalu
meluncurkan berbagai program.
Dibidang pangan telah diwacanakan
pembangunan ratusan bendungan
yang diharapkan akan menumbuhkan
ribuan hektar SAWah yang mampu
memproduksi jutaan ton beras.
Bidang kelautan telah ditumbuhkan
tekad untuk melaksanakan ketentuan
undang-undang khususnya dalam
upaya mengatasi praktek pencurian
ikan, dengan menenggelamkan kapal
para pencoleng guna menimbulkan
efek jera. Di bidang agraria telah
diumumkan kepada masyarakat
tentang pembebasan biaya
pengurusan sertifikat tanah bagi
warga miskin, sehingga bermanfaat
sebagai jaminan dalam permohonan
kredit bank. Di sektor birokrasi akan
dilaksanakan pula pemberian izin
di bidang usaha secara terpadu. Di
bidang anggaran telah dilakukan
pengalihan subsidi BBM dari sektor
konsumtif (banyak dinikmati kalangan
ekonomi menengah ke atas) kepada
sektor produktif. Program yang sama
insya Allah SWT tentu akan tumbuh pula di
sektor-sektor lain di bawah kepemimpinan
menteri masing-masing.
Dalam hubungannya dengan
pengembangan ekonomi syari’ah,
gerakan revolusi mental itu haruslah
didukung pula oleh gebrakan-gebrakan di
tengah masyarakat. Hal ini sesuai dengan
firman Allah SWT di dalam al Qur’an yang
maknanya sebagai berikut : “Allah SWT
tidak akan merobah nasib suatu kaum
apabila kaum itu sendiri tidak berusaha
untuk merubahnya”. Ayat ini dimaksudkan
untuk mendorong dinamika masyarakat
atau kaum itu sendiri. Perubahan nasib
itu haruslah melalui proses usaha dan
usaha itu haruslah dilakukan secara
bersama. Karena yang dibicarakan adalah
kaum atau komunitas, maka program
yang diharapkan tumbuh adalah program
yang digerakkan oleh masyarakat yang
menginginkan perubahan itu.
Gerakan masyarakat ini dapat
dilaksanakan, berpedoman kepada
riwayat di zaman Rasulullah Muhammad
SAW. Ketika Rasul tidak melihat
sahabatnya Sa’labah dalam
shalat berjama’ah, Rasul
meminta agar segera menjenguk
Sa’labah. Ternyata Sa’labah tidak
bisa datang untuk shalat berjama’ah
karena harus bergantian kain shalat
dengan isterinya. Kalau Sa’labah
pergi ke mesjid maka isterinya akan
terlambat melaksanakan
shalat.
Rasul lalu
memerintahkan sahabat
untuk mengeluarkan zakat dan
memberikannya kepada Sa’labah
yang miskin dalam bentuk barang
modal berupa domba.
Sikap Rasul ini diikuti sahabat dengan
membuka jalur ekonomi bagi Sa’labah.
Sejak itu setiap sahabat
yang akan
menjual dan
membeli domba hanya kepada Sa’labah,
sehingga dia menjadi kaya. Tapi sayang,
ketika Rasul meminta zakat dari Sa’labah,
dia memberikan domba kurus. Rasul
memerintahkan untuk mengembalikan
domba Sa’labah. Tindakan Rasul ini diikuti
sahabat dengan menutup jalur ekonomi
bagi Sa’labah. Sahabat tidak lagi membeli
dan menjual domba kepada Sa’labah,
sehingga gerak ekonominya macat dan
dia bangkrut.
Riwayat diatas memberi makna, konsep
pembangunan ekonomi ummat Islam
haruslah dilaksanakan didalam kondisi
ummat sebagai berikut :
1. Ummat mempunyai ikatan
bathin di atas dasar keimanan yang kuat,
sehingga satu sama lain mampu hidup
berdampingan dengan rasa persaudaraan
yang ikhlas di jalan Allah SWT.
2. Kegiatan ekonomi yang
merupakandinamikasosial,kentaldengan
rasa persaudaraan dengan menjadikan
zakat, infaq dan sadaqah (ZIS) sebagai
tulang punggung.
3. Kesadaran ummat harus baik dan
mantap, bahwa rezeki sebagai anugerah
dari Allah SWT, dipahami adalah
merupakan produk dari suatu
proses sosial dan sebahagian
kecil harus dikembalikan kepada
proses sosial itu dalam
bentuk zakat, infaq atau
sadaqah agar kondisi sosial
ekonomi ummat dapat menjadi
lebih baik.
4. Ummat haruslah
menyadari, pengingkaran terhadap
ajaran agama tentang zakat,
infaq dan sadaqah hanyalah
akan merugikan ummat, baik
secara pribadi maupun secara sosial.
Kalau ekonomi ummat dalam kondisi
tidak stabil, daya beli akan
jadi lemah
Revolusi Mental Untuk Pengembangan
Ekonomi Syari’ah
Salmi Saleh, SH
Istilah “Revolusi Mental” dewasa ini telah menjadi
istilah yang populer di tengah masyarakat sejalan
dengan isu yang pernah digelontorkan Jokowi – JK.
Hal ini dikemukakan beliau sejak dari masa kampanye
hingga saat pembentukan Kabinet Kerja dan insya
Allah SWT akan teraplikasi di dalam program kerja
pemerintah di semua bidang.
15. 15Edisi Perdana 2015
Semua itu seyogyanya dibangun di mesjid yang sejak zaman Rasulullah telah dijadikan
sebagai basis perjuangan dalam pembinaan ummat. Segenap jajaran BABINROHIS yang
mengangkat amal di bidang pembinaan rohani Islam, hendaklah dekat dengan mesjid
dimanapun mereka berada.
sehingga berakibat negatif kepada dunia
usaha di berbagai bidang.
5. Ummat harus menyadari, jalinan
kerjasama yang dituntun oleh nilai-nilai
agama antara sesama ummat Islam
di bidang ekonomi, akan menciptakan
kondisi yang saling menguatkan.
Sehingga gerak ekonomi sebagai sarana
untuk menebar kemaslahatan bagi ummat
manusia akan menjadi lebih efektif.
Semua itu seyogyanya dibangun di
mesjid yang sejak zaman Rasulullah telah
dijadikan sebagai basis perjuangan dalam
pembinaan ummat. Segenap jajaran
BABINROHIS yang mengangkat amal di
bidangpembinaanrohaniIslam,hendaklah
dekat dengan mesjid dimanapun mereka
berada. Hal itulah yang dicontohkan
oleh Rasulullah Muhammad SAW. Dari
mesjid akan tumbuh ide-ide baru yang
merupakan hasil pemikiran jemaah untuk
memecahkan masalah yang mereka
hadapi. Bisa juga akan berkembang untuk
memecahkan masalah-masalah ummat
pada umumnya.
KomunitasMasyarakatEkonomiSyari’ah
di Medan yang selalu bersilaturrahim di
mesjid misalnya, mendapat informasi
kalau di Pasaman Barat ada lebih kurang
90.000 Ha kebun SAWit rakyat yang
saat ini kesulitan menjual tandan buah
segar (TBS) karena pabrik-pabrik (PKS)
tidak mampu menampung. Karena
pemanfaatan tanah ulayat semakin
meningkat, kebun SAWit yang pada
umumnya milik ummat Islam ini terus
bertambah tidak kurang dari 200 Ha
setiap bulannya. Komunitas Masyarakat
Ekonomi Syari’ah di Medan mencoba
memecahkan permasalahan ummat ini
dengan mengundang partisipasi tenaga –
tenaga ummat Islam di berbagai bidang.
Sehingga sejumlah tenaga skill yang
diharapkan mampu menjawab persoalan
berkenan berpartisipasi. Akhirnya
dijalinlah kerjasama dengan KPS – OPHIR
di Kinali yang memiliki lebih kurang 1000
buah sertifikat untuk dijadikan agunan
ke bank Muamalat, bank pertama yang
mengambil peran sebagai Bank Syari’ah
di Indonesia.
Insya Allah SWT dalam waktu yang
tidak terlalu lama, bank Muamalat akan
meluncurkan kredit yang dapat digunakan
sebagai modal pembangunan Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) di Kinali, Pasaman
Barat
Selama ini pembangunan PKS di
dominasi oleh kalangan yang diistilahkan
memiliki modal kuat. Padahal mereka
tetap saja menggunakan fasilitas kredit
perbankan dengan cara-cara yang lihai.
Ketika akan membangun pabrik, di dalam
proposal diajukan berkapasitas 45 ton/
jam. Tetapi realisasi hanya 30 ton/jam.
Mereka menyediakan modal penyertaan
Laporan Utama
sejumlah 30 %, bersumber dari
selembar kertas yang bernama
cheque yang dipinjam dari
groupnya. Setelah kredit cair dan
PKS menghasilkan, cheque tersebut
dikembalikan dan muncullah “Toke
PKS” baru.
Sehingga bangsa kita terus
menerus dibelenggu oleh para
kapitalis yang menggunakan
uang kita, menggunakan tenaga
skill dan kuli dari saudara kita,
memanfaatkan tanah nenek moyang
kita, tetapi hasilnya dibawa ke luar
negeri. Nasib buruk ini akan dicoba
dirobah oleh Komunitas Masyarakat
Ekonomi Syari’ah bekerjasama
dengan pemilik Sertifikat yang akan
dikondisikan sebagai pemilik PKS
beserta Bank Muamalat sebagai
Bank Syari’ah.
Upaya yang sama tentu dapat pula
dilakukan di sektor lain, sehingga
sikap politik pemerintah yang sudah
terlihat pro kepada rakyat kecil ini,
benar-benar dapat bermanfaat bagi
peningkatan ekonomi sekaligus
peningkatan kesejahteraan ummat.
Semoga.
penulis adalah anggota FBN dari daerah
sumatra utara
16. 16Edisi Perdana 2015
Makmurkan Negeri dengan :
Revolusi
Pangan
Tahun 2015, bangsa kita akan memasuki Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA). Mampukah kita menghadapi
persaingan yang semakin kompetitif, ataukah kita tergi-
las dengan persaingan yang semakin ketat?.
Laju pertumbuhan penduduk
yang pesat dan tidak sebanding
dengan laju peningkatan produksi
pangan dan issu pangan global
saat ini menjadi ancaman terhadap
masalah pangan Indonesia ke depan
sehingga perlu diantisipasi dengan
pemberdayaan potensi yang ada.
Kemajuan ekonomi di Cina,
India dan Brasil berhasil memacu
pertumbuhan ekonominya dengan
menjadikan pertanian sebagai
pondasinya. Sektor ini telah berhasil
menggerakkan “ekonomi” di akar
rumput. Sekarang, Cina dan India
merupakan negara tujuan investasi
yang menarik bagi para investor
Asing.
Strategi ini kemudian diikuti pula
oleh Thailand. Negeri gajah ini
mengeluarkan maklumat, bahwa
negerinya akan menjadi dapur dunia
pada tahun 2020. Malaysia juga
mempunyai tekad yang sama dan
Pemerintahan Badawi bertekad
untuk menjadikan Malaysia sebagai
Pusat Regional Makanan Halal.
Nah, bagaimana dengan Indonesia
yang kaya dengan sumber daya
alam, akankah kita dapat mengikuti
negara lain menjadi negara yang
maju dalam swasembada pangan?.
Presiden Direktur PT. Nusa Berkat
Alam sekaligus penemu pupuk Mikro
Mbah Google, Profesor Ali Zhum
Mashar mengatakan, Indonesia
sebagai negara agraris (sebagian
besar penduduknya hidup sebagai
petani) dengan tanah volkanik yang
sangat subur dan sebagai negara
maritim dengan laut yang luas dan
garis pantai terpanjang di dunia,
belum mempunyai tekad seperti
ditunjukkan oleh Cina, India, Thailand
ataupun Malaysia.
“Sebagai negara yang dianugerahi
kekayaan sumberdaya hayati
terbesar di dunia, laut yang begitu
luas, cahaya matahari yang
berlimpah, tanah volkanik yang
sangat subur, sesungguhnya jika
dikelola dengan baik tidak mungkin
Indonesia kurang pangan bahkan
sangatlah layak menjadi lumbung pangan
dunia,” ujarnya saat ditemui di Jakarta,
pekan lalu.
Pria lulusan fakultas pertanian
universitas soedirman (Unsoed) ini
mengatakan, membangun pertanian
merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional sekaligus penjaga
keutuhan bangsa dari sisi ketahanan
nasional. Pembangunan di sektor ini
kenyataannya sangat memprihatinkan.
Sekalipun, upaya pemerintah melalui
program revolusi hijau mampu melipat
gandakan produksi, khususnya padi,
yang menikmati hanya mereka yang
mempunyai lahan, modal dan yang
mempunyai akses pada pasar.
“Program ini tidak memberikan
dampak nyata terhadap kesejahteraan
petani. Sebagian besar petani malah
terpinggirkan. Budaya dan kearifan
petani pun bahkan ikut termarjinalisasi.
Dalam banyak kasus, semakin besar
upaya pembangunan di sektor pertanian,
semakin berdampak negatifnya bagi
kesejahteraan petani,” ujarnya.
Ia mengatakan, dukungan pemerintah
(kekuasaan), lembaga internasional
(World Bank dan IMF), dan dukungan
pasar selama ini lebih berpihak pada
sistem monokultur, homogen, uniform,
mengutamakan komoditas yang
menjadi kepentingan beberapa gelintir
manusia. Sistem yang diciptakan lebih
berpihak kepada para konglomerat
dan memberikan keuntungan kepada
produsen benih, pupuk dan pestisida
(perusahaan raksasa negara maju bukan
industri Nasional).
“Sebaliknya, kegiatan ini secara nyata
telah memberikan kontribusi terhadap
kerusakan alam pengkerdilan sistem dan
budaya tradisional yang dikembangkan
berdasarkan kearifan masyarakat tani
secara turun menurun selama berabad-
abad. Pertanian yang seharusnya menjadi
sarana mensejahterakan rakyat, justru
menjadi objek segelintir orang untuk
mengeruk keuntungan. Kehidupan dan
kesejahteraan hidup petani merosot dan
selalu bertambah miskin,” kata pria yang
sering juara lomba karya ilmiah.
Alimengatakan,alhasilpetanikehilangan
gairahnya untuk bertani dengan rumitnya
tataniaga, akses permodalan dan sulitnya
mendapatkan fasilitas pertanian di
Indonesia. Akibatnya, impor pangan tidak
dapat dihindarkan. Setiap tahun devisa
Negara (tidak kurang dari 22,8 triliun
rupiah) hilang. Pengangguran tidak dapat
diserap oleh sektor pertanian karena
tidak ada dukungan kebijakan modal/
bank yang berpihak kepada petani untuk
dapat membesarkan sekala usaha dan
pengembangan produksinya.
“Di sisi lain kebijakan harga panen
yang ditetapkan oleh pemerintah dalam
satu dasa warsa telah membunuh pasar
petani dan petani selalu mendapatkan
harga pasar produknya yang terus merugi,
sehingga berdampak nyata menurunnya
minat petani untuk bertanam komoditas
pangan,” pungkasnya.
17. 17Edisi Perdana 2015
Laporan Utama
Bangsa yang Mandiri
Pemenuhan kebutuhan pangan melalui
kemandirian produksi oleh suatu bangsa
tidak dapat dipandang hanya sekedar
untung rugi dalam usaha produksi
komoditi ini, melainkan suatu keharusan
menempatkannya sebagai komoditas
strategis yang dapat berdampak multi
dimensi baik secara nasional maupun
global.
Ali mengatakan, Potensi percepatan
kemandirian pangan nasional menjadi
berarti jika ada konsistensi dalam
menggerakkan tiga -pilar produksi yaitu
pertama dengan optimalisasi lahan
dan sumber daya alam pertanian yang
tersedia dan melimpah, kedua jumlah
penduduk yang besar dan tersebar di
setiap pulau dan lahan.
“Yang ketiga dengan temuan teknologi-
teknologi pertanian yang berhasil
unggul, teruji dan terbukti sesuai dengan
kondisi pertanian di Indonesia dalam
meningkatkan produktifitas. Solusi
teknologi produktifitas diperlukan untuk
mengatasi berbagai hambatan teknis
produksi seperti ketersediaan lahan
subur pertanian yang semakin sempit,
pembukaan lahan pertanian baru kurang
subur yang hasilnya tidak sebanding
dengan produksi yang didapat dan
stagnasi produktifitas pangan akibat
teknologi konvensional yang telah jenuh,
serta kerusakan lingkungan sumberdaya
pertanian,” katanya.
Ia mengungkapkan, penerapan
teknologi seperti produk bioteknologi
Bioperforasi (Bio P2000Z) mampu
membuktikan peningkatan produktivitas
yang telah stagnan menjadi harapan
dalam percepatan swasembada pangan.
Dengan kebijakan pangan yang konsisten
secara terintegrasi, memprioritaskan
percepatan peningkatan kemampuan
produksi pangan dalam negeri,
membangun tataniaga pangan yang
pro petani dan revitalisasi stock pangan
nasional yang berkerakyatan merupakan
langkah strategis mempercepat
swasembada dalam pembangunan
ketahanan pangan dalam kerangka
ketahanan nasional.
“Kebijakanpemerintahsampaisaat
ini kurang memberikan perhatian
yang serius baik melalui insentif/
subsidi teknologi dan modal kepada
petani untuk mengembangkan
produksi pertaniannya. Padahal di
negara maju saja seperti Amerika
Serikat, pemberian insentif/subsidi
kepada petani baik kapas, kedelai
dangandummasihmenjadiprioritas.
Permasalahan produktivitas juga
bukan menjadi hambatan bagi
negara yang menempatkan pangan
sebagai kebijakan strategis,
seperti di India meski produktifitas
kedelainya 1,1 ton/ha namun
mampu menanam sampai 6 juta
hektar/tahun dan sekarang India
menjadi salah satu negara pemasok
18. 18Edisi Perdana 2015
Potensi percepatan kemandirian pangan nasional menjadi
berarti jika ada konsistensi dalam menggerakkan tiga pilar
produksi yaitu pertama dengan optimalisasi lahan dan
sumber daya alam pertanian yang tersedia dan melimpah,
kedua jumlah penduduk yang besar dan tersebar di setiap
pulau dan lahan.
kedelai dunia, padahal di Indonesia
lebih berpeluang,” tuturnya.
Ia mengatakan, persoalan lain
yang memperparah krisis pangan
Indonesia adalah sektor agraria yang
masih menerapkan kebijakan hukum
kolonialisyangfeodal. Assetproduksi
pertanian banyak yang terbengkalai,
lahan kosong dan lahan marginal
yang dikuasai oleh perusahaan-
perusahaan perkebunan negara atau
perorangan masih banyak dijumpai
terbengkelai di berbagai daerah di
Indonesia.
“Petani sendiri hanya memiliki
hak pengelolaan lahan yang sangat
kecil (0,2 ha per kepala keluarga
petani). Lebih ironisnya tingginya laju
pertumbuhan penduduk menggeser
rata-rata 110.000 ha per tahun
lahan pertanian subur di P. Jawa
dan di luar jawa terkonversi menjadi
pemukiman dan industri serta
perkebunan (Pasaribu, B., 2008),
tidak imbang dengan baku progam
pencetakan SAWah tahun 2006 sebesar
8.000 ha dan tahun 2007 sebesar 16.000
ha (Deptan, 2006). Nasib Petani berubah
menjadi buruh atau petani “gurem” yang
miskin, tidak berdaya dan tidak mungkin
melakukan efisiensi produksi melalui
mekanisasi. Konversi lahan pertanian
ke lahan industri, pemukiman, jalan
berakibat langsung terhadap menurunnya
kinerja di sektor ini,” katanya.
Ia menegaskan, jika tidak ada
perubahan kebijakan pemerintah yang
memihak pada pembangunan pertanian
rakyat, maka pembangunan pertanian
akan menjadi beban bagi pembangunan
nasional. Selanjutnya Isu-isu nasional
yang akan mewarnai dan mendominasi
politik pembangunan masa sekarang dan
yang akan datang perlu di antisipasi dini
antara lain adalah, pertama, tingginya
harga pangan dunia akibat kebijakan
agro energi akan berdampak langsung
pada ketersediaan stok dan impor
pangan nasional, kedua tingginya angka
pengangguran dan kemiskinan
“Ketiga, penurunan mutu lingkungan,
produksi pertanian dan stagnasi
perluasan produksi pertanian serta
menurunnya stok pangan dunia.
Keempat, meningkatkan PDB sektor
non migas dan pemberdayaan usaha
produktif usaha kecil kenengah
(UKM) dan kelima, pengembangan
agroindustri dan sumber energi
alternative yang terbarukan,” ujarnya
mengakhiri pembicaraan.
Penulis: Retna Dona
19. 19Edisi Perdana 2015
CADANGAN KEUANGAN NASIONAL
SEBAGAI SUMBER DANA
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
Oleh : Drs. H. Achmad Subianto, MBA
Arttikel Bersambung
Indonesia yang telah 69 tahun merdeka pada tahun 2015 telah mempunyai pemerintahan
yang baru. Pemerintahan baru akan menghadapi berbagai persoalan yang sangat berat. kalau
mau jujur permasalahan itu warisan pemerintahan sebelumnya akibat berbagai kebijakan yang
mungkin tidak sesuai dengan jatidiri bangsa Indonesia dan dibiarkan tanpa penyelesaian. Setiap
kebijakan atau strategi semestinya disesuaikan dengan jati diri bangsa Indonesia dengan tetap
memperhatikan keumuman yang berlaku atau ‘generally accepted business condition’. Dengan
kurang dipahaminya ha-hal tersebut maka mempunyai dampak terhadap persoalan kemiskinan,
kesempatan kerja dan kesejahteran warga bangsa.
S
elama 69 tahun merdeka
banyak kebijakan yang
tidak kondusif sehingga
menyebabkan fundamen
negara ini semakin lama tidak semakin
kokoh namun semakin rentan terhadap
setiap perubahan baik dari dalam negeri
akibat bertambahnya jumlah penduduk
maupun gejolak dari situasi ekonomi
dunia.
Dalam konperensi Bank Dunia “Big
Ideas, Bersama Mengatasi Kemiskinan
dan Ketimpangan” yang diadakan
di Jakarta pada 23 September
2014, Mantan Wakil Presiden Prof
Dr Boediono mengatakan bahwa:”
Indonesia rentan terhadap pengaruh
krisis regional dan global, seperti halnya
negara-negara berkembang yang lain.
Pengalaman krisis ekonomi tahun
1998 membuktikan bahwa kemiskinan
meningkat drastis dalam waktu singkat
dan memorakporandakan tatanan
kehidupan bangsa”.
Sedangkan Wakil Presiden M Jusuf
Kalla menyatakan bahwa upaya
mengatasi kemiskinan membutuhkan
tindakan nyata yang berfokus
mengurangi jumlah orang yang miskin.
Kelompok warga yang miskin itu
terdiri dari petani, nelayan, buruh dan
penganggur. Diperlukan identifikasi
masalah untuk mengatasi kemiskinan
yakni pendapatan dinaikkan melalui
peningkatan produktivitas. Peningkatan
produktivitas membutuhkan
penyediaan infrastuktur dan dukungan
riset yang ditunjang negara.
Laporan Bank Dunia menyatakan
bahwa pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang cukup tinggi dalam
beberapa tahun terakhir belum mampu
menurunkan tingkat kemiskinan
secara signifikan. Penurunan sejak
2 tahun yang lalu (2012-2013) hanya
0.7%, sedangkan penurunan tingkat
kemiskinan sebelumnya dari 1999-
2012 dari 24% menjadi sekitar 12%.
Dampak dari rendahnya penurunan
tingkat kemiskinan itu 68 juta penduduk
Indonesia rentan jatuh miskin.
Menteri Keuangan, Chatib Basri
menyatakanbahwapertumbuhanekonomi
Indonesia sulit mencapai angka 5,8% pada
tahun 2015 karena perekonomian seluruh
negara berkembang masih mengalami
perlambatan sebagaimana dikemukakan
dalam Ditjen Anggaran Kementrian
Keuangan RI. Selain itu dikatakan bahwa
penyerapan Belanja APBN cukup optimal.
Dalam APBN 2014, anggaran belanja
negara ditetapkan Rp 1.876,9 triliun
yang hingga 31 Desember 2014 realisasi
penggunaannya hanya sekitar Rp 1.764,6
triliun (94%).
Joseph E Stiglitz, pemenang Nobel
bidang Ekonomi menuturkan bahwa
untuk mencapai pertumbuhan dibutuhkan
kebijakan moneter yang sehat, kebijakan
makroekonomi yang mendukung, peran
penting investasi serta arah kebijakan
industrialiasasi yang tepat sehingga
mempengaruhi struktur ekonomi.
Pemerintah baru harus segera
bekerja dengan cepat mengingat telah
banyak kita kehilangan kesempatan
untuk memperbaiki ekonomi nasional
dan ekonomi masyarakat serta
infrastrukturnya. Bahkan dengan negara
tetangga, kita ketinggalan lebih dari
10 tahun. Sudah tidak masanya lagi
tuduh menuduh dan caci-mencaci serta
menyebarkan kebohongan ke masyarakat
dengan berbagai issue-issue, apabila kita
memang ingin segera keluar dari berbagai
persoalan bangsa. Cadangan keuangan
negara memang kritis dengan APBN yang
defisit. Defisit ini akan semakin bengkak
kalau dalam masa 100 hari kedepan
tidak segera dilakukan penataan kembali
infrastruktur untuk pemulihan.
20. 20Edisi Perdana 2015
terjadi dengan Lembaga Pensiun
Nasional semuanya cerai berai, terpecah-
pecah dalam jumlah yang kecil-kecil
yang dikelola secara sendiri-sendiri oleh
masing-masing perusahaan. Ini terjadi
karena kebijakan deregulasi dan para
pengambil kebijakan ketika Lembaga
Pensiun akan di-pooll sudah dibayang-
bayangi ketakutan dituduh monopoli
dengan alasan bahwa sentralisasi
tidak demokratis, tidak sesuai ekonomi
pasar dstnya. Semestinya tuduhan itu
harus diabaikan demi menyelamatkan
bangsa dan negara ini dan justru tidak
demi kepentingan lembaga keuangan
internasional yang mengharapkan
Indonesia selalu dalam keadaan lemah
sehingga selalu bergantung kepada
rentenir dunia.
Negara ini memang dalam keadaan
sakit yang kritis dimana semua sumber
keuangan dalam negeri terkuras untuk
membayar hutang baik hutang pemerintah
maupun swasta sehingga cadangan
keuangan nasional yang relatif kecil tidak
cukup untuk membiayai pembangunan
jangka panjang.
Untuk mengatasi kesulitan saat
ini seyogyanya semua potensi dan
Rupanya selama ini Malaysia memiliki dan menyimpan Cadan-
gan Keuangan Dalam Negeri yang sangat besar. Darimana itu
berasal? Dana itu selain berasal dari net ekspor plus dan
APBN-nya yang positif, juga dari Dana Jaminan Sosial Nasi-
onal (National Social Security System),Dana Program Pensiun
Nasional, Dana Tabungan Haji dan Lembaga Zakatnya yang
dikelola dengan sangat baik.
Pelajaran Negara Tetangga
Seyogyanya kita tidak usah malu
mengambil pelajaran dari negara
lain. Namun tidak usah jauh-jauh
(karena ongkos studi banding mahal
sedangkan keuangan negara sedang
tekor) seperti ke Eropah apalagi ke
Amerika Serikat yang memang bukan
bandingannya. Cukup dari negara
sekitar seperti China, Taiwan, Korea
Selatan dan negara tetangga yang
telah berhasil keluar dari kemelut
krisisnya dengan tanpa bantuan IMF.
SalahsatunyaadalahMalaysia.Ingat!
Arroyo-pun berkiblat ke Malaysia,
Pertanyaannya mengapa Malaysia
dapat segera keluar dari krisis dan
tidak memerlukan bantuan dari Dana
Moneter Internasional dan Lembaga
Keuangan Dunia? Memang Malaysia
penduduknya sedikit, berbeda
dengan Indonesia yang berjumlah
banyak tetapi banyak juga yang
bisa diambil pelajaran dari negeri
jiran ini. Meskipun beberapa pejabat
senior kita selalu mengatakan dulu
Malaysia belajar dari kita, mengapa
sekarang harus mencontoh mereka?
Rupanya selama ini Malaysia
memiliki dan menyimpan Cadangan
Keuangan Dalam Negeri yang sangat
besar. Dari mana itu berasal? Dana
itu selain berasal dari net ekspor
plus dan APBN-nya yang positif, juga
dari Dana Jaminan Sosial Nasional
(National Social Security System),
Dana Program Pensiun Nasional,
Dana Tabungan Haji dan Lembaga
Zakatnya yang dikelola dengan
sangat baik.
Negara-negara yang dijajah
Inggris relatif lebih baik kondisi
ekonominya seperti Singapura,
Malaysia, Hongkong, Australia.
Sedangkan Indonesia negara yang
dijajah Belanda tidak menganut
sistem Belanda tetapi mencoba
merakit sendiri dengan sistem “trial
and error” akibatnya rentan terhadap
berbagai persoalan.
Cadangan Keuangan Nasional.
Cadangan Keuangan Nasional
Indonesia sangat lemah dan boleh
dikatakan sangat kecil kecuali
yang masih ada di alam. Ekspornya
meskipun surplus relatif netnya
kecil sedangkan APBN mengalami
defisit. Lalu perhatikan apa yang
kekuatan nasional tidak bekerja sendiri-
sendiri. Semua saja baik Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta baik
besar maupun kecil dan BUMN/BUMD
serta Koperasi harus ikut serta dan
terlibat aktif dalam program pemulihan
nasional dan masing-masing harus
mulai menata dirinya dengan baik dalam
rangka membangun ketahanan ekonomi
nasional.
Mengacu kepada Malaysia maka bisa
dilihat bagaimana kondisi cadangan
keuangan nasional kita itu. Dahulu
cadangan keuangan nasional diharapkan
diperoleh dari swasta besar namun
nyatanya semua konglomerat “collapse”.
Lembaga perbankan yang ada harus
ditata kembali. Akibat kebijakan yang lalu
karena takut dicap monopoli maka telah
dilakukan deregulasi perbankan sehingga
beratus Bank tumbuh namun akhirnya
bangkrut. Sekarang ini Bank-bank di
merger kembali. Seyogyanya saat ini
tidak usah pedulikan tuduhan monopoli
jika harus melakukan sentralisasi dari
kebijakan ekonomi nasional baik makro
maupun mikro.
Pada dasarnya sistem kesejahteraan
warganegara, termasuk PNS atau aparatur
negara, dapat dikelompokkan dalam 2
bagian yaitu:
1. Kesejahteraan semasa bekerja
Intinya bahwa semua warganegara
harus bekerja. Menjadi kewajiban
pemerintah atau negara untuk
menyediakan lapangan kerja bagi
warga negaranya yang tidak selalu
harus menjadi pegawai negeri. Bisa
saja menjadi pekerja dari suatu
perusahaan atau bekerja untuk
dirinya (self employed). Kebijakan
Kesejahteraan semasa
bekerja bahwa semua
warganegara harus bekerja.
Kebijakan penciptaan
lapangan kerja harus selalu
menjadi perhatian yang
serius dari pemerintah
karena dari tahun ketahun
angkatan kerja senantiasa
bertambah seiring dengan
bertambahnya penduduk
yang lepas dari bangku
pendidikan dan ada pula
penduduk yang
meninggalkan lapangan
kerja karena sudah purna
tugas akibat pensiun atau
tidak mampu bekerja lagi
karena berbagai sebab
seperti sakit dll.
Kesejahteraan purna tugas
(kesejahteraan setelah tidak
bekerja)Kesejahteraan purna
tugas ini harus dibentuk atau
dibangun sejak yang
bersangkutan bekerja. Jadi
ketika seorang warganegara
bekerja maka dia harus
menyisihkan sebagian dari
penghasilannya untuk di
tabung dan dikumpulkan dari
waktu ke waktu di suatu
institusi amanah (Trust Fund)
sampai tiba saatnya dia tidak
bekerja lagi dan pensiun
untuk menikmati hasil
tabungannya tersebut
Kesejahteraan
semasa bekerja
Kesejahteraan
Purna kerja
21. 21Edisi Perdana 2015
penciptaan lapangan kerja harus
selalu menjadi perhatian yang
serius dari pemerintah karena
dari tahun ketahun angkatan kerja
senantiasa bertambah seiring
dengan bertambahnya penduduk
yang lepas dari bangku pendidikan
dan ada pula penduduk yang
meninggalkan lapangan kerja
karena sudah purna tugas akibat
pensiun atau tidak mampu bekerja
lagi karena berbagai sebab seperti
sakit dll.
2. Kesejahteraan purna tugas
(kesejahteraan setelah tidak
bekerja) Kesejahteraan purna
tugas ini harus dibentuk atau
dibangun sejak yang bersangkutan
bekerja. Jadi ketika seorang
warganegara bekerja maka dia
harus menyisihkan sebagian dari
penghasilannya untuk di tabung
dan dikumpulkan dari waktu ke
waktu di suatu institusi amanah
(Trust Fund) sampai tiba saatnya
dia tidak bekerja lagi dan pensiun
untuk menikmati hasil tabungannya
tersebut.
Kedua pola kesejahteraan ini harus
menjadi perhatian pemerintah. Namun
pada kenyataannya selama ini pemerintah
lebih banyak memperhatikan unsur yang
pertama yaitu berkutat dengan kebijakan
fiskal, moneter, inflasi, BBM, kurs, uang
beredar dll variable kebijakan makro.
Adapun logika dari system dana pensiun,
asuransi sosial dan jaminan sosial yang
dapat men “generate” pembiayaan jangka
panjang dan selanjutnya mengurangi
pengangguran dan kemiskinan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Dana pensiun, asuransi sosial dan
jaminan sosial yang dikelola secara
“Funded System”, “Compulsory” dan
“Pooling” akan dapat menggunakan dana
dalam bentuk tabungan atau iuran atau
premi yang terkumpul sebagai cadangan
keuangan nasional (“national reserve
fund”) selanjutnya dana yang bersifat
jangka panjang ini dapat digunakan untuk
membiayai proyek-proyek pembangunan
yang pada gilirannya akan membuka
lapangan kerja atau menumbuhkan
“employment creation”. Dengan demikian
akan dapat mengurangi kemiskinan
dan pengangguran, selanjutnya hal
ini akan meningkatkan kesejahteraan
setiap pekerja atau warga negara yang
terlibat dengan pembangunan. Pada
tahap selanjutnya akan meningkatkan
pendapatan masing-masing dan
sekaligus me-nambah iuran dan premi
atau tabungan nasional. Demikian
seterusnya proses tersebut dapat
dicermati dalam illustrasi yang saya
gambarkan sebagaimana berikut.
Sumber-sumber dana jangka panjang
yang paling potensial untuk digali dan
ditumbuh-kembangkan serta digunakan
untuk pembiayaan jangka panjang adalah
yang berasal dari Dana Pensiun, Asuransi
Sosial serta Jaminan Sosial sebagaimana
Alur pembentukan
cadangan Keuangan Nasional
Bank Indonesia
Mata uang
LOGam
Lapangan
Kerja
DaNa
Pensiun
Pengangguran
kemiskinan
Pembangunan
Proyek
Kesejahteraan
Rakyat
Cadangan Keuangan
Nasional
Pendapatan
Nasional
DanaInvestasi
JangkaPanjang
Pengurangan
Penambahan
Pengurangan
Penambahan
Pendapatan
Rakyat
Tabungan Iuran
Premi
Instrumen Jangka
Panjang
Penciptaan
Lapangan Kerja
AkumulasiDANA
InVESTASI
yang telah diberlakukan oleh negara-
negara maju dan bahkan sangat berhasil
diterapkan oleh Malaysia. Sebagai
bukti empiris, negara Malaysia dapat
dengan cepat mengalami pemulihan
dari akibat krisis ekonomi dan moneter
yang melandanya pada tahun 1997
dengan hanya mengandalkan potensi
domestiknya. Hal ini dapat dilakukan
mengingat Malaysia telah mempunyai
sumber dana berupa cadangan keuangan
nasional yang berasal dari Dana
Pensiun, Asuransi Sosial serta Jaminan
Sosialnya. Sebagai ilustrasi, dana yang
telah dikumpulkan oleh Kumpulan Wang
Simpanan Pekerja (KWSP) atau EPF
(Employee Provident Fund) pada tahun
2002 telah mencapai Rp. 633,8 triliun
sehingga bersama-sama dengan Central
Provident Fund (CPF) dari Singapura
termasuk dalam kelompok “20 World’s
Largest Pension Fund – 2002”. Selain itu
dari lembaga sejenis yang diperuntukan
khusus bagi PNS di Malaysia, yaitu
Kumpulan Wang Amanah Pencen
(KWAP) hingga pertengahan Juli 2003
telah mengumpulkan akumulasi iuran
pemerintah selaku pemberi kerja sebesar
RM 31,91 miliar atau setara dengan
Rp.71,12 triliun yang seluruhnya berupa
dana investasi. Besaran dana KWAP
tersebut sudah mencapai lebih 25% dari
seluruh kebutuhan dana yang diperlukan
untuk membiayai Dana Pensiun PNS
Malaysia secara Fully Funded dan
diperkirakan mencapai sebesar
RM 100 miliar atau setara dengan
Rp.244,5 triliun. Hal ini masih
diperkuat dengan dana yang berasal
dari Lembaga Tabung Angkatan
Tentera (LTAT), Social Security
Organization (Socso) dan Lembaga
Tabung Haji Malaysia.
Dana Cadangan Keuangan
Nasional Malaysia di tahun
2012 bersama Tabungan Haji
nya berjumlah Rp 1.985,9 triliun
sebagaimana tersebut perinciannya
di Lampiran III.
Kebijakan kesejahteraan purna
tugas akan terkait dengan kebijakan
pembentukan dana cadangan
keuangannasional(NationalReserve
Fund) yang sangat diperlukan untuk
membiayai pembangunan nasional
jangka panjang. Keberhasilan
sistem kesejahteraan purna
tugas sangat bergantung kepada
konsistensi atas sistem dan
manajemen pengelolaannya.
Bersambung ke Edisi selanjutnya..
Arttikel Bersambung
22. Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan KPPPA
Audiensi pengurus koalisi kependudukan Indonesia pusat dengan mentri KPPPA
Plan International Indonesia
bersama dengan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak,
BKKBN, FOKKUS BABINROHIS
NASIONAL (FBN) serta 19
organisasi nasional lain
mendeklarasikan Gerakan
Stop Pernikahan Anak sebagai
pencegahan pernikahan anak
di tingkat akar rumput (Grass
root).
“Kami yakin, gerakan ini
akan efektif karena mendapat
dukungan penuh dari berbagai
organisasi masyarakat dan
keagamaan yang berakar di
Plan - KPPPA - BKKBN deklarasikan
“Gerakan Stop Pernikahan Anak Usia dini”
masyarakat,” kata Direktur Plan
Indonesia Mingming Remata
Evora
Kepala BKKBN Fasli Djalal
berharap agar peluncuran gerakan
ini bisa mencegah maraknya
pernikahan anak di masyarakat.
“Dengan dideklarasikannya
gerakan bersama `Stop
Pernikahan Anak usia dini’,
diharapkan menjadi skala prioritas
semua pihak,”.
Sebelumnya, Plan yang
difasilitasi oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Kemen PPPA)
mengadakan pertemuan untuk
lensa fbn
mencari solusi terbaik mencegah
pernikahan anak usia dini.
Pertemuan yang dilakukan di
kantor Kemen PPPA tersebut
menghasilkan kesamaan
pemikiran bahwa upaya
pencegahan pernikahan anak usia
dini harus dilakukan secara luas.
Hampir semua organisasi
masyarakat dan keagamaan di
Indonesia bahkan sudah memiliki
program dan kegiatan pencegahan
pernikahan anak usia dini yang
kongkrit
Reporter: Muhammad Iqbal
23. 23Edisi Perdana 2015
lensa fbn
FBN Sumatera Utara Dapat Menjadi
Contoh Teladan
F
BN sebagai perekat dan
pemersatu. Bangsa Indonesia
merupakan wadah tempat
berhimpunnya seluruh potensi
masyarakat Rohani Islam Indonesia
khususnya dalam lingkup Kementerian,
LPNK, TNI & POLRI, BUMN, Swasta, dan
Perguruan Tinggi
Untuk dapat diketahui, pada jaman
perang, kita sering mendengar teriakan
motivasi: ”Merdeka atau mati”, sekarang
berubah sesuai tuntutan jaman. menjadi
”tBerubah atau mati”, perubahan menuju
yang terbaik. harus terpadu, terintegrasi
terencana dan terukur, agar hasil
perubahan yang dilakukan menghasilkan
dampak yang sangat signifikan kata
Ketua Umum DPP. Fokkus Babinrohis
Nasional, H. A. Abd. Aziz Rifa’i Makudi,
M, SH, MM pada seminar Nasional dan
pelantikan Pengurus Fokkus Babinrohis
Sumatera Utara.
Lahirnya Forum Komunikasi dan
Konsultasi Badan Pembina Rohani
Islam Nasional (FBN) dibentuk untuk
menggerakkan roda organisasi Babinrohis
tiap unit kerja di masing-masing instansi
pemerintahan BUMN, Kementrian, LPNK,
TNI dan POLRI, Swasta, dan Perguruan
Tinggi agar dapat berjalan sebagaimana
yang diharapkan, sejauh ini telah
terangkum beberapa permasalahan dan
ekspektasi yang dapat di gambarkan.
FBN Propinsi, Kabupaten/Kota,
merupakan perpanjangan dari FBN
Pusat tempat berhimpunnya para tokoh-
tokoh organisasi profesi Kerohanian
masyarakat Islam Indonesia di daerah
masing-masing, dan memakai nama FBN
sebagai PAYUNG induk organisasi, FBN
juga sebagai penganyom masyarakat
Islam Nusantara.
Forum Komunikasi dan Konsultasi
Badan Pembina Rohani Islam Nasional
(FBN) berharap kepada seluruh warga
masyarakat Islam Indonesia maupun di
Mancanegara (ASEAN) asal Indonesia
jadikan FBN ini sebagai wadah perekat
dan pemersatu masyarakat Islam di
Nusantara, mari kita satukan VISI dan
MISI Masyarakat Islam di Indonesia
khususnya dan Nusantara pada umumnya,
jangan ada lagi terpecah belah, seperti
zaman Belanda dahulu, kita selalu diadu
domba sesama kita, apakah kita mau lagi
diadu domba sesama masyarakat Islam,
maupun dengan agama lain yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, jawabnya,
sudah jelas tidak mau di adu domba , kita
tetap dalam kesatuan NKRI.
Kita berharap FBN Sumatera Utara
dapat menjadi contoh teladan di
daerahnya, Sumatera Utara adalah baro
meter kerukunan Umat beragama di
Indonesia, karena di Sumut adalah multi
Etnis yang cukup besar dengan 25 etnis,
yang beragam, kerukunan umat beragama
cukup baik aman dan nyaman serta
saling hormat menghormati sesamanya,
FBN harus berada didepan, dan dapat
dipertahankan.rasa kecintaan perdamaian
sesama umatnya.
Organisasi FBN benar-benar mengacu
kepada sistim yang telah disepakati
bersama yang harus di jalankan
sesuai dengan sistim pradigma baru
yang teratur, FBN harus menyatu
dengan masyarakatnya dan tidak ada
perpecahan sesama umat Islam, malah
mereka lebih memperkuat perekonomian
masyarakat Islam itu sendiri, setiap
ada kegiatan Program Pembangunan
yang dilaksanakan Pemerintah FBN ikut
mendukung program tersebut, demi
terlaksananya pembanguan, baik di pusat
maupun di daerah Propinsi, Kabupaten/
Kota di Indonesia sehingga kita dapat
di perhitungkan oleh Pemerintah Pusat
maupun daerah.
Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, Pegurus FBN Propinsi
Sumatera Utara dapat bekerjasama
dengan FBN, Instansi Pemerintah
dan Swasta, serta lembaga Sosial
Keagamaan/ Kemasyarakatan (lSM) baik
di Pusat ataupun di Daerah.
(Jat)
FBN Perekat dan Pemersatu Bangsa Indonesia
Susunan pengurus FBN Sumatera
Utara :
Penasehat: Gubernur Sumatera utara,
Pembina: Ka.Kanwil Kementerian Agama
Prvinsi Sumatera Utara dan Ketua MUI
Dewan Pakar: Ir. H. M. Roem, S. Msi,
Prof. DR. Hj. Sri Sulistyawaty, SH, Msi, H.
Syarifuddi Siba, SH, M, Hum, Drs. H. Syofyan
Raz, Ak, MM, DR. H. Hasan Mansur Nasution,
MA, Drs. H. Sakira Zandi, Msi, Drs. Syaiful
Anwar Tanjung, MM, Drs.H. Syofyan Ansori
Hasibuan, DR.H. Amiruddin, MS dan Kabit
Pekapontren & Penamas Kanwil Kemenag
Propinsi Sumut.
Dewan Pengurus:
Ketua: Hj. Lelawaty, SY (PMD)
Wakil Ketua L, II, III dan IV,: Drs.H. Ismail
Dahban (Pemko Binjai ), Drs. Abd. Hadi
Harahap (Univ. Al-Azhar Medan), Drs. H.
Burhanuddin Damanik, MA (Kanwil Kemenag
Prov. SU), Dr.M. Jamil Iba, MA (IAIN SU),
Seketaris : Drs. H. Ramsil Harahap (Kanwil
Kemenag Prov.SU)
Wakil Sekretaris, I , II, III dn IV: Drs. H.
Ishaq Ibrahim ,MA (Kab.Langkat), H.Safingi
PT. Telkom DIvre I, H. Iradatsyah, Pasaribu,
SH (BPAH) Medan, Hj. Suparti Ningsih, S.Ag
(Kodam I /BB)
Bendahara: Suryana Kesuma , SE (Kanwil
kemenag Prov. SU)
Wakil Bendahara I, I, III: H. Rahmansyah
Ritonga, SE, Ak, MA (B. Diklat Keagamaan),
H .Ridwan Batubara, SE (Hotel Inna Dharma
Deli ) dan Azro’i Ahmad ( PT. Bank Mandiri )
dan di bantu Ketua–ketua Bidang sebanyak
34 orang personil untuk menjalankan roda
organisasi FBN Sumatera Utara.
25. 25Edisi Perdana 2015
Akhlak
DAHSYATNYA BERSYUKUR
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu menginkari
(nikmat Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS Ibrahim 7).
Bersyukurlah di mana pun dan kapan
pun. Rasa syukur akan:
• Membuat hidup kita menjadi
indah...
• Membuat yang sedikit terasa cukup
dan berkah...
• Mengubah apa yang kita miliki saat
ini menjadi lebih berharga...
• Mengubah masalah yang kita miliki
menjadi hikmah yg bernilai...
• Hidangan sederhana terasa
menjadi istimewa...
• Mengubah rumah yang sempit
terasa lapang dan nyaman...
• Mengubah kegagalan menjadi
pelajaran berharga...
• Mengubah kekeruhan suasana
menjadi kejernihan...
• Mengubah yang tidak nyaman
menjadi menyenangkan...
• Mengubah penolakan menjadi
penerimaan...
• Mengubah kebenciaan di hati
menjadi kasih sayang...
• Menciptakan kedamaian dan
ketenangan hati...
• Mengubah emosi menjadi latihan
kesabaran...
• Menjadikan masa lalu sebagai
kenangan manis...
• Menjadikan masa sekarang
keindahan & kesenangan...
• Menjadikan hari esok penuh
harapan...
• Menciptakan visi ke depan yang
penuh harapan...
• Bila hati kita dipenuhi rasa syukur,
hidup menjadi senantiasa indah
dan damai.
Jika Anda ingin hidup dalam
berkelimpahan, berbahagia, coba
praktikkan teknik bersyukur yang akan
membawa Anda pada kebahagiaan ini.
Malam menjelang tidur, pikirkan berikut
ini:
• Tarik dan keluarkan napas
panjang. Ketika menghembusan
napas ucapkan “Ya Allah SWT,
Subahanallah, terima kasih ya
Allah SWT, syukur Alhamdulillah”.
Lakukan 2 atau 3 kali.
• Kemudian rileksksasikan badan
Anda dari ujung kepala sampai
ujung kaki. Bernapas biasa dan
konsentrasi pada keluar masuk
napas sekitar 1 menit. Kemudian:
• Setelah tenang, pikirkanlah:
• Siapa yang menyakiti dan
Anda sakiti hari ini? Maafkan
dan minta maaflah!
• Apa yang telah saya dapatkan
hari ini? Syukurilah dan
harapkan keberuntungan yang
lebih besar esok hari!
• Siapa yang bekerja
memberi rezeki pada Anda?
Syukurilah! Niatkan untuk
memperlakukan mereka lebih
baik lagi.
• Pengalaman apa yang
berharga yang telah Anda
dapatkan? Syukurilah.
Niatkan pengalaman ini akan
menolong kehidupan Anda di
masa depan.
• Dengan mensyukuri hal yang
kecil Anda bisa mendapatkan
hal yang lebih besar.
• Berterima kasihlah untuk
sahabat Anda yang telah
mengingatkanmu untuk selalu
bersyukur kepada Allah SWT
SWT.(Bambang Prakuso, BSM)
26. 26Edisi Perdana 2015
Allah SWT berfirman kepada Iblis : “Sesungguhnya Ayub
adalah hamba¬Ku yang sangat taat kepada-Ku, ia seorang mu’min
yang sejati. Apa yang ia lakukan untuk mendekatkan diri kepada-
Ku adalah semata¬-mata didorong iman yang teguh kuat dan taat
yang bulat kepada-Ku. Iman dan taqwanya takkan tergoyah oleh
perubahan keadaan duniawi.
Sabar dan Bersyukur Kunci Sukses dalam hidup
Adakah manusia di dunia ini tidak memiliki masalah?. Jawabannya, manusia di dunia
ini pasti memiliki masalah, namun yang membedakannya, cara menyikapi masalah itu
sendiri. Kunci menjalani kehidupan dengan berbagai permasalahannya yaitu dengan
bersabar dan bersyukur. Contohlah kesabaran dan rasa syukur dari Nabi Ayub AS.
Kesabaran dan rasa syukur Nabi
Ayub AS patut diacungi jempol dan
menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Nabi Ayub AS adalah putra Ish bin
Ishak bin Ibrahim adalah seorang yang
kaya raya. Istrinya banyak, anaknya
banyak hartanya melimpah ruah dan
ternaknya tak terbilang jumlahnya. Ia
hidup makmur dan sejahtera. Walau
demikian ia tetap tekun beribadah.
Segala nikmat dan kesenangan yang
di karuniakan kepadanya tak sampai
melupakannya kepada Allah SWT.
Ia gemar berbuat kebajikan, suka
menolong orang yang menderita,
terlebih dari golongan fakir miskin.
Rasa syukurnya pada Allah SWT
SWT diimplementasikan dengan
berbuat baik dan bersedekah kepada
fakir miskin. Nabi Ayub AS tidak
sombong dan kikir dengan harta yang
berlimpah. Ia menganggap harta
yang dia miliki hanya titipan dari Allah
SWT. Bahkan, para Malaikat di langit
terkagum-kagum dan membicarakan
ketaatan Ayub dan keikhlasannya
dalam beribadah kepada Allah SWT.
Iblis yang mendengar pembicaraan itu
merasa iri dan ingin menjerumuskan
Ayub agar menjadi orang yang tidak
sabar dan celaka.
Pertama Iblis mencoba sendiri
menggoda Nabi Ayub agar tersesat
dan tak mau bersyukur kepada
Allah SWT SWT. Namun ia gagal.
Nabi Ayub tak tergoyahkan. Iblis
kemudian menghadap Allah SWT.
Minta izin untuk menggoda Nabi
Ayub : “Wahai Tuhan, sesungguhnya
Ayub yang senantiasa patuh dan berbakti
menyembah-Mu, senantiasa, memuji-Mu,
tak lain hanyalah karena takut kehilangan
kenikmatan yang telah Engkau berikan
kepadanya. Semua ibadah tidak ikhlas
dan bukan karena cinta dan taat kepada-
Mu. Andaikata ia terkena musibah dan
kehilangan harta benda, anak-anak dan
istrinya belum tentu ia akan taat dan tetap
ikhlas menyembah-Mu.”
Allah SWT SWT berfirman kepada Iblis
: “Sesungguhnya Ayub adalah hamba¬Ku
yang sangat taat kepada-Ku, ia seorang
mu’min yang sejati. Apa yang ia lakukan
untuk mendekatkan diri kepada-Ku adalah
semata-mata didorong iman yang teguh
kuat dan taat yang bulat kepada-Ku.
Iman dan taqwanya takkan tergoyah oleh
perubahan keadaan duniawi. Cintanya
kepada-Ku dan kebajikannya tidak akan
menurun dan menjadi berkurang walau
ditimpa musibah apapun yang melanda
dirinya dan la yakin bahwa siapa yang ia
miliki adalah pemberian-Ku yang sewaktu-
waktu dapat Aku cabut daripadanya atau
menjadikannya berlipat ganda. Ia bersih
dari segala tuduhan dan prasangkamu.
Engkau tidak rela melihat hamba-hamba-
Ku anak cucu Adam berada di atas jalan
yang lurus. Untuk menguji keteguhan
hati Ayub dan keyakinannya pada
takdirKu. Kuizinkan kau menggoda dan
memalingkannya dariKu. Kerahkanlah
pembantu-pembantumu untuk menggoda
Ayub melalui harta dan keluarganya.
Cerai beraikanlah keluarganya yang
rukun damai sejahtera itu. Lihatlah
sampai dimana kemampuanmu untuk
menyesatkan hamba-Ku, Ayub itu.”
Demikianlah, Iblis dan para
pembantunya kemudian mulai menyerbu
keimanan Ayub. Mula-mula mereka
membinasakan hewan ternak peliharaan
Nabi Ayub. Satu persatu hewan-hewan itu
mati bergelimpangan disusul lumbung-
lumbung gandum dan lahan pertanian
Nabi Ayub terbakar dan musnah.
Iblis mengira Ayub akan berkeluh
kesah setelah kehilangan ternak dan
lahan pertaniannya itu. Namun Ayub
tetap berbaik sangka kepada Allah SWT.
Segalanya ia serahkan kepada Allah SWT.
Harta adalah titipan Allah SWT sewaktu-
waktu dapat saja diambil lagi. Berikutnya
Iblis dan pembantu-pembantunya
mendatangi putra-putra Nabi Ayub di
gedung yang besar dan megah. Mereka
goyang-goyangkan tiang-tiang gedung
27. 27Edisi Perdana 2015
Dengan lidi
seratus, dipukulkan
pelan sekali, maka
sumpahnya sudah
terlaksana. Berkat
kesabaran dan
keteguhan imannya
Nabi Ayub dikaruniai
lagi harta benda
yang melimpah
ruah. Dari Rahmah
ia mendapat anak
bernama Basyar,
dikemudian hari ia
mendapat julukan
Dzulkifli artinya
Sanggup
Akhlak
sehingga gedung itu kemudian roboh dan
anak- anak Nabi Ayub mati semua.
Selanjutnya Iblis menaburkan baksil
di sekujur tubuh Nabi Ayub sehingga
beliau menderita sakit kulit yang
menjijikkan. Saudara dan tetangganya
menjauhinya. Istri-istrinya banyak yang
melarikan diri. Hanya seorang yang setia
mendampinginya yaitu Rahmah. Para
tetangga Nabi Ayub tidak mau ketularan
penyakit,sehinggamereka-terutamakaum
ibu secara terang-terangan mengusir Nabi
Ayub dari perkampungan. Mereka pergi ke
ujung desa, dekat pembuangan sampah.
Namun di sana orang-orang tidak terima.
Mereka tetap mengusir Nabi Ayub. Maka
pergilah Nabi Ayub dan Rahmah ke
sebuah tempat yang sepi dari manusia.
Pada suatu hari, mungkin karena tidak
tahan dalam penderitaan atau karena apa.
Rahmah pamit meninggalkan suaminya. Ia
akan bekerja untuk menghidupi suaminya.
Nabi Ayub melarangnya, namun Rahmah
tetap pergi sembari berkeluh kesah.
“Kiranya kau telah terkena bujukan
setan, sehingga berkeluh kesah atas takdir
Allah SWT,” kata Ayub kepada istrinya.
“Awas kelak jika aku sudah sembuh kau
akan kupukul seratus kali. Mulai saat ini
tinggalkanlah aku seorang diri, aku tak
membutuhkan pertolonganmu sampai
Allah SWT menentukan takdir-Nya.
Setelah ditinggal Rahmah, satu-satunya
orang yang masih menyayangi dan
merawatnya, kini Nabi Ayub hidup seorang
diri. Di dalam kamarnya ia bermunajat
kepada Allah SWT “Ya Allah SWT, aku telah
diganggu oleh setan dengan kepayahan
dan kesusahan serta siksaan dan Engkau
wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang.
Allah SWT menerima do’a Nabi Ayub
yang telah mencapai puncak kesabaran
dan keteguhan iman dalam menghadapi
cobaan. Berfirman Allah SWT kepada Nabi
Ayub : “Hantamkanlah kakimu ke tanah.
Dari situ air akan-memancar dan dengan
air itu kau akan sembuh dari semua
penyakitmu. Kesehatan dan kekuatanmu
akan pulih kembali jika kau pergunakan
untuk minum dan mandi.”
Demikianlah, setelah Nabi Ayub minum
dan mandi air yang memancar dari
bawah kakinya, maka ia sembuh seperti
sediakala.
Sementara itu Rahmah yang telah pergi
meninggalkan Nabi Ayub lama-lama
merasa kasihan dan tak tega membiarkan
Nabi Ayub seorang diri. Dia datang
menjenguk, namun ia tak mengenali
suaminya lagi. Karena Nabi Ayub sudah
sembuh dan keadaannya jauh lebih
baik daripada sebelumnya. Lebih sehat
dan lebih tampan. Nabi Ayub gembira
melihat istrinya kembali, namun ia ingat
sumpahnya yaitu ingin memukul istrinya
seratus kali. la harus melaksanakan
sumpah itu. Kini ia bimbang, istrinya
sudah turut menderita sewaktu bersama-
sama dengannya selama tujuh tahun ini;
akankah ia memukulnya seratus kali.
Dalam kebimbangan datanglah wahyu
Allah SWT yang memberikan jalan keluar.
Firman Allah SWT : “Hai Ayub, ambillah
lidi seratus buah dan pukullah istrimu itu
sekali saja, dengan demikian tertebuslah
sumpahmu.”
Dengan lidi seratus, dipukulkan
pelan sekali, maka sumpahnya sudah
terlaksana. Berkat kesabaran dan
keteguhan imannya Nabi Ayub dikaruniai
lagi harta benda yang melimpah ruah.
Dari Rahmah ia mendapat anak bernama
Basyar, dikemudian hari ia mendapat
julukan Dzulkifli artinya sanggup. Dzulkifli
akhirnya juga menjadi Nabi dan Rasul.
(Berbagai Sumber).
Penulis: Retna Dona
28. 28Edisi Perdana 2015
Sudah saatnya bagi masyarakat untuk beralih ke layanan kesehatan “holistik
modern”. Dalam kondisi dimana biaya pelayanan kesehatan sekarang yang kadang-
kadang terasa mencekik dan sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat, maka
untuk mendapatkan konsultasi dan pengobatan berbagai penyakit secara maksimum
dengan akurat dan hemat, DR.Asvial Rivai, M.D. (M.A), CHt. mengatakan sudah
saatnya masyarakat memanfaatkan Layanan Kesehatan “Holistik Modern”. Begitu
kata DR.Asvial Rivai, M.D (M.A) sang pelopor dan pengembang layanan kesehatan
holistik modern itu di Indonesia sejak tahun 1997. Inilah hasil rekaman pembicaraan
kami melalui tanya-jawab, sangat menarik untuk disimak kenapa anda harus beralih
ke layanan kesehatan “holistik modern”ini.
MENGENAL PENGOBATAN HOLISTIK MODERN
Oleh : DR. Asvial Rivai, M.D. (M.A), CHt.
Apa yang dimaksud dengan layanan
kesehatan “holistik modern”.
H
olistik Modern Itu hanya
sebuah nama. Apalah arti
sebuah nama, banyak
orang berkata begitu.
Tapi sebenarnya “holistik modern”
merupakan sebuah sebutan terhadap
satu sistem pelayanan “terpadu”
dalam memenuhi berbagai kebutuhan
untuk pemeliharaan dan perbaikan
tingkat kesehatan yang mungkin
sudah rusak yang disebut sakit-
sakitan. Layanan kesehatan “holistik
modern” dalam arti yang sangat
luas, meliputi berbagai pelayanan
termasuk pemeriksaan kesehatan
secara menyeluruh, tetapi secara
cepat bisa didapatkan hasilnya.
Kemudian termasuk juga konsultasi
kesehatan secara menyeluruh
(baik fisik, emosional dan juga
kejiwaan, inteligensia), perawatan
/ pengobatan berbagai penyakit
menyeluruh, pemberian nasehat dan
anjuran-anjuran kesehatan secara
menyeluruh, kontrol ulang serta
bimbingan / tuntunan selama penyakit
belum sembuh atau selama masih
dibutuhkan oleh si penderita.
Itu dilakukan secara terpadu oleh satu
tenaga praktisi yang sudah dilatih untuk
menekuni profesi itu dengan metode yang
mudah. Tanpa harus rujuk kesana sini,
tanpa harus ambil darah, tanpa suntikan,
tanpa melukai dan tanpa membuka
baju untuk deteksi penyakit. Dalam
melakukan pemeriksaan kesehatan
menyeluruh, digunakan berbagai
metoda yang mengacu pada terobosan
baru dalam bidang kesehatan yang
sangat sederhana tapi sangat efektif.
Yaitu ilmu iridology yang berasal atau
ditemukan oleh seorang dokter medis
di Eropa (yaitu satu ilmu pengetahuan
bagaimana mendeteksi penyakit malalui
tanda-tanda yang terjadi pada mata
akibat adanya gangguan penyakit itu).
Ada juga ilmu kinesiology yang berasal
atau ditemukan oleh seorang ahli saraf
di Amerika (yaitu ilmu pengetahuan
bagaimana mengetahui tingkat kesehatan
organ-organ dan sistem tubuh melalui
kelemahan yang terjadi pada otot lengan).
Dan ilmu phytobiophysics yang berasal
atau ditemukan oleh seorang dokter juga
di Inggris (yaitu bagaimana mengetahui
dan memperbaiki tingkat penyakit dan
kelemahan tubuh seseorang melalui
perubahan energi yang terjadi pada tubuh
yang di tes dengan energy bunga-bungaan
berbagai warna). Disamping itu diberikan
juga berbagai cara pendeteksian dan
perawatan yang lain, seperti “heart
lock”, “jump leading”, “universal energy”,
“podorachidian” dan lain-lain.
Bila diperlukan semuanya dilakukan
secara bergantian dengan waktu yang
relative sangat pendek, antara 20-30
menit. Hasilnya bisa langsung didapat
meliputi 60-hal tentang kondisi dan
fungsi organ organ dan sistem tubuh
lainnya sekaligus solusi bagaimana
mengobati atau merawat penyakitnya
apabila ditemukan. Ini diperlukan untuk
menghindari kesalahan dan untuk
mendapatkan tingkat akurasi yang
maksimal, agar penyakitnya dapat diobati
dengan tepat.
Biaya pemeriksaan kesehatan
menyeluruh seperti ini sangat murah
Pemeriksaan Kesehatan : Asvial Sedang memeriksa kesehatan seseorang dengan metode kinesiology. Hasilnya
sangat akurat.
29. 29Edisi Perdana 2015
melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, digunakan
berbagai metoda yang mengacu ilmu pengetahuan kesehatan
dengan benar, sebagai satu pandangan lain nonmedis, yang
merupakan terobosan baru dalam bidang kesehatan yang
sangat sederhana tapi sangat efektif, yaitu ilmu iridology
dibandingkan dengan metode analisa
melalui laboratorium atau peralatan
medis lainnya, cukup hanya Rp 250.000.
Biaya ini sudah termasuk kontrol ulang
selama 3-4 bulan kedepan guna untuk
memantau perkembangan pengobatan
dan untuk membimbing si penderita
dengan harapan agar lebih cepat
sembuhnya. Dalam perawatan penyakit
atau kelemahan badan yang dirasakan,
diberikan hanya bahan-bahan alami, tidak
mengandung bahan-bahan kimia yang
dapat membahayakan penderita.
Bagaimana holistik modern bekerja.
Dalam melayani seorang pasien, apapun
penyakitnya selalu dilakukan pemeriksaan
kesehatan menyeluruh dengan
menggunakanmetoda-metoda diatas
tanpa bertanya apa penyakit atau keluhan
badannya. Dalam pemeriksaan inilah
nanti akan ditemukanberbagai hal yang
aneh-aneh yang mungkin menyebabkan
timbulnya penyakit yang dikeluhkan, dan
akan diketahui apa keluhannya tanpa
bertanya kepada pasien seperti metode
pengobatan umum.
Si pasien akan terheran-heran
mengagumi keahlian seorang praktisi
“holistik modern”. Karena praktisi akan
tahu bahwa mungkin pasien sedang
mengalami gangguan kesehatan fisik,
seperti kolesterol, gangguan rematik /
asam urat, gangguan jantung termasuk
koroner dan lain-lain. Gangguan
pencernaan mungkin di lambung atau
usus termasuk usus buntu dan ambeien
/ wasir, gangguan liver, gangguan sesak
napas atau asthma, gangguan sakit
pinggang, pundak, tengkuk kaku-kaku,
semutan, darah tinggi, kencing manis,
gangguan pembengkakan, gangguan
stress karena ego atau ambisi yang
tinggi, gengguan emosional atau
kejiwaan, gangguan mimpi-mimpi
yang mengerikan atau mimpi-mimpi
buruk, selalu was-was, merasa
takut-takut atau cemas-cemas tidak
beralasan dan lain-lain sebagainya.
Memang begitulah keunggulan
metoda-metoda dalam “holistik
modern” ini. Banyak sekali hal-hal
yang dapat ditemukan melalui
“holistik modern” ini, tidak /
belum bisa ditemukan melalui
laboratorium. Dalam perawatan
penyakitnya, selalu dilakukan
menyeluruh secara sekaligus atau
secara bertahap dalam waktu
yang tidak terlalu lama. Ini sangat
penting karena dalam tubuh kita
tidak ada satu organpun atau satu
sistem apapun yang bekerja sendiri-
sendiri tanpa bantuan organ atau
sistem tubuh yang lainnya. Dalam
tubuh seorang yang dikatakan
sehat menyeluruh, semua organ
atau semua sistem tubuh bekerja
beraturan saling membantu, saling
berkaitan, saling menyokong,
berinteraksi dengan sangat baik
untuk keutuhan tubuh secara
menyeluruh sehingga tubuh bisa
beraktifitas sebagai layaknya orang
yang sehat.
Sebaliknya apabila ada satu organ
yang tidak bekerja baik, biasanya
disebabkan oleh satu bagian lain
yang tidak baik yang juga akan
memberikan akibat tidak baik
kepada bagian yang lain pula. Nah
disinilah perlunya “holistik modern”
Kesehatan
lympatik, gangguan kelenjar thyroid atau
kelenjar gondok, gangguan ginjal kiri
atau kanan, gangguan mual-mual atau
lambung perih, gangguan kerapuhan
tulang, gatal-gatal dan alergian, letih atau
capek berlebihan, mudah sesak atau
napas pendek. Termasuk juga penyakit
yang disebabkan dari psikis, seperti
Menerima Award : Asvial berfoto bersama Bpk Sutiyoso setelah menerima
Penghargaan profesi pada tahun 2010
Podorachidian : Asvial memberikan treatment Podorachidian pada pasien.