SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  56
Télécharger pour lire hors ligne
1Edisi Perdana 2015
3Edisi Perdana 2015
SWT. Wa fikum barakallah.
Swara FBN berusaha menampilkan
artikel dengan bahasa yang simpel
dan kajian yang sederhana, tanpa
mengurangi bobot keilmiahan.
Mudah, ringkas, disertai dalil yang
jelas, itulah yang menjadi tekad
kami.
Pembaca, manusia tetaplah
manusia. Makhluk yang tak luput
dari kesalahan dan kealpaan. Meski
sudah diusahakan, toh kekeliruan
dan kekurangan masih saja ada.
Karena itu, kritik membangun
dan tegur sapa Anda menjadi
kebahagiaan tersendiri bagi kami
untuk semakin menyajikan yang
terbaik.
Selamat membaca
H. ABDUL AZIZ RIFA’I MAKUDI
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah,
akhirnya majalah Swara FBN edisi
perdana terbit. Proses kelahirannya
memerlukan waktu cukup panjang.
Dimulai dari rapat umum pengurus FBN,
pembentukan susunan anggota Redaksi
majalah Swara FBN. dan pengumpulan
naskah.
Penasihat: DR. Muhammad Jusuf Kalla (Wakil Presiden), Menteri Agama RI, Menteri Ketenagakerjaan RI, Menteri Pemberdayaan Aparatur Pemerintah dan Refor-
masi Birokrasi RI Menteri BUMN RI; Pendiri: H. Abdul Aziz Rifa’i Makudi, SH, MM, Drs. H. M. Sugiarto,MM, DR. Asvial Rivai, MD,CH,CHt
H. Sugeng Soeprapto, SE, MM; Kontributor Ahli: K. H. Ridwan M. Yusuf, Prof. DR. Ali Zum Mashar, DR. H. Bambang Irawan, MA, Prof. DR. H. Rokhmin Dahuri,
Dr. Sonny Harry B. Harmadi, DR. H. Kausar As, Prof. DR. H. Heru Suhartanto, DR. H. Muhammad Yanis Musdja, M.Sc, Kombes Pol (Purn) Hj. Hidayati Sy.,
DRS. H. Abdul Wahid Maktub; Pemimpin Umum: Hj. Nur’aini Zaini Noor, SE.; Pemimpin Redaksi: Bambang Prakuso BSM; Redaktur Pelaksana: H. Djamuir
Arief Tanjung,SH.; Redaktur : Retna Dona, H. Ibnu Subroto,S.Sos, Afif Maulana D,SP; Koresponden: Ir. Zulfikar (Sumut), Hasno, Ir. Rizky Sikumbang (Sumbar),
Deska Sudi Adhi Dharma, Chm (Banten), Sukanda (Jatim); Fotografer: Nina Letyi Yanah; Redaktur Design Visual: Muhammad Iqbal (@iqbal_49); Sekretaris
Redaksi Iklan/Sirkulasi: Budi Irawan, Latifah Hanum Thalib, S.Pdi; Kabag Iklan & Promosi: Dedy PAC.SE.SH Dir. Pengembangan Usaha/Finance: Hj.Yanti
Leo, Eka Widyani Latief SE,MM; Alamat Redaksi: Jl Tambak II No.27, Jakarta Pusat 10710, Telepon: 021-3453809 ; Email: ; Website; www.fbn.com; Penerbit:
FOKKUS BABIN ROHIS NASIONAL
(FBN) Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional Rekening: 7044473849 Bank Syariah Mandiri KCP Pluit
Redaksi menerima karya tulisan berita, artikel maksimal 2 halaman yang berkaitan dengan pembinaan rohani islam dan fotografi dengan dimensi
minimum 1000x2000 pixel ke swarafbn@gmail.com bagi karya yang dimuat akan diberikan imbalan
Sajian Perdana
Alhamdulillah, segala pujian yang
sempurna hanya milik Allah SWT.
Shalawat dan salam semoga selalu
terlimpah kepada Nabi kita Muhammad
SAW, keluarga, para sahabat, dan orang-
orang yang meneladani beliau dengan
baik, hingga akhir zaman.
Berkat pertolongan dan taufik dari
Allah SWT, Majalah Swara FBN edisi
Sambutan Ketum FBN
Kami sadar, membuat majalah
bukanlah pekerjaan gampang, apalagi
biaya dan SDM terbatas. Namun
keterbatasan bukanlah masalah. Banyak
tulisan karya para akademis yang
bagus dalam majalah ini, namun karena
deadline, editingnya mungkin kurang
cermat. Kami berharap edisi berikutnya
kami bisa lebih selektif dan lebih bekerja
keras untuk menghasilkan tulisan yang
penting bagi umat. Namun agar media
ini menarik dan layak didokumentasi,
kami mencoba menurunkan artikel
ringan yang menarik, menyentuh
dan bermanfaat.
Melalui mimbar redaksi ini,
kami ingin mengajak siapa pun
yang peduli tentang syiar Islam
dan pembangunan Sumber daya
manusia (SDM) untuk dapat
mengirimkan tulisannya ke
redaksi. Tulisan hendak-nya dapat
memotivasi umat Islam untuk dapat
hidup sesuai petunjuk dan tuntunan
Rasulullah dan Allah SWT SWT.
perdana bisa menyapa Anda. Sesuai
dengan namanya, Swara FBN akan
mengulas berbagai aktivitas yang terkait
dengan agenda Kegiatan FBN (Forum
Komunikasi dan Konsultasi Badan
Pembina Rohani Islam Nasional).
Pembaca yang dirahmati Allah SWT …
Majalah Swara FBN tampil untuk ikut
memberi sedikit andil. Beragam rubrik
dengan bermacam pembahasan. Insya
AllahSWTkamibertekaduntukmenyajikan
yang terbaik untuk semua pembaca, baik
materi-materi yang kami angkat maupun
tampilan Majalah Swara FBN yang menarik
dan nyaman. Kami menyadari, banyak
kekurangan dalam penyajian. Hal ini
karena kemampuan kami yang masih
terbatas. Meski demikian, kami akan tetap
berusaha mewujudkannya, insya Allah
4Edisi Perdana 2015
PENGANTAR REDAKSI
Gaung Revolusi Mental FBN	
Indonesia dalam Bahaya!
Membangun 4 kesadaran Revolusi Mental
Revolusi Pangan
Cadangan keuangan nasional
PENGOBATAN HOLISTIK MODERN
Kasih sayang Ibu
Kegiatan Pelatihan FBN
Mengapa Tuhan Ciptakan Manusia
Sembuh dengan cepat tanpa obat dengan HSQ
SEMOGA TERUS TERBIT
Saya mendengar bahwa FBN akan menerbitkan majalah. Ini sangat surprise. Saat ini memang tampaknya belum ada majalah
atau penerbitan yang memfokuskan diri pada bimbingan rohani Islam. Saran saya, majalah FBN agar dikemas dengan isi yang
menarik, desain yang memikat dan missi mempersatukan umat muslim,
Walaupun namanya bina rohani Islam, saya ingin media ini bisa juga dibaca oleh penganut agama lain sehingga bisa memunculkan
minat agama lain untuk membaca media ini. Sekalipun bina rohani Islam tapi tidak terkesan sebagai media dakwah yang dipenuhi
ayat-ayat Al Quran sehingga terkesan eksklusif hanya bisa dibaca oleh orang Islam. Artikel pendek penuh ilustrasi sangat kami
harapkan agar menarik dan layak untuk didokumentasikan.
Walaupun FBN media yang bersifat khusus, saya juga memberi usul bisakah majalah FBN dikemas dalam format seperti buku,
jadi tidak mesti besar. Saya usulkan demikian karena sekarang ini orang malas membaca media massa berformat besar seperti
majalah dan koran. Itu sih masukan saya. Karena banyak sekali media khusus yang dibuat asal ada, isinya ribet penuh dengan
tulisan yang membacanya pun sudah malas.
Semoga majalah FBN panjang umurnya.
Salam
Andi Wijaya
Jl. Kebon Nenas IV Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Redaksi:
Terima kasih atas saran dan harapan Anda
ADAKAN RUBRIK IT & LIFESTYLE
Mengingat pesatnya perkembangan teknologi dari perkembangan komputer mutakhir hingga gadget yang mana setiap orang
genggam menurut ane sih dibuat satu wadah dalam majalah ini yang mengupas itu semua, socmed dan berbagai apps canggih
juga pesat sekali boleh yaa untuk edisi berikutnya
Salam
Eko Budiansyah (Rohis Univ. Gunadarma)
ekobudiansyah25@gmail.com
Redaksi:
Atas usulan anda redaksi mengucapkan terima kasih mengingat banyak sekali apps developer yang mengembangkan aplikasi
dan berbagai kegunaannya. Jika dipergunakan secara tepat tentunya apps dan socmed yang ada menjadi Rahmatan lil Alamin ,
Usulan anda akan kami pertimbangkan. Terima Kasih.
SURAT PEMBACA
Daftar Isi
	
  
	
  
5
7
10
12
16
19
28
36
42
44
48
5Edisi Perdana 2015
PENGANTAR REDAKSI
REVOLUSI MENTAL
TELAH DIMULAI
Apa yang mendasari ide Revolusi Mental Jokowi? Siapa yang harus direvolusi
mentalnya lebih dulu? Melihat tingginya tingkat korupsi, penyalahgunaa n Narkoba,
meningkatnya seks bebas di kelangan remaja, tingginya angka kemiskinan dan
pengangguran, benarkah “Indonesia dalam bahaya?” Apakah FBN? Bagaimana
FBN berperan dalam Revolusi Mental?
cepat, karena jika tidak segera bangsa ini
akan terus tertinggal dari bangsa asing,
bahkan negara Asia atau Asean. Setiap
orang merasa dirinya paling benar, karena
setiap orang memiliki latar belakang yang
berbeda.
Revolusi Mental telah dimulai,
setidaknya gebrakan Jokowi yang
berupaya merevolusi mental para pejabat
di bawahnya mulai menjadi mode
di pemerintahan di Indonesia.
Para menteri, gubernur, bupati,
dan camat mulai ikut-ikutan
“blusukan”. Jokowi memberi nama
kabinetnya dengan “Kabinet Kerja”,
yang menginstruksikan agar para
menterinya focus pada “Kerja Kerja
dan Kerja”. Seluruh menteri harus
total bekerja untuk rakyat dan
berkomitment mengubah mindset
R
evolusi Mental merupakan
salah satu jargon penting yang
membawa Jokowi menduduki
kursi RI 1 (Presiden RI). Demam
Revolusi Mental terjadi di mana-mana.
Di satu sisi konsep itu dikritik, di sisi lain
dipuji. Ada yang menyatakan Revolusi
Mental berasal dari istilah Komunis,
yang lain mengatakan Revolusi Mental
adalah perubahan yang harus dilakukan
Laporan Utama
6Edisi Perdana 2015
Revolusi Mental telah dimulai, setidaknya gebrakan
Jokowi yang berupaya merevolusi mental para pejabat
di bawahnya mulai menjadi mode dalam pemerintahan
di Indonesia.
pejabat di jajarannya. Gebrakan
Menteri Perikanan Susi Pujiastuti
dan Jokowi misalnya, yang meminta
TNI AL menenggelamkan kapal
asing, adalah salah satu gebrakan
perubahan mental yang sangat
penting. Gebrakan semacam ini
dipastikan mampu membuat para
pejabat tidak lagi bisa berleha-leha
atau terlena dengan pembiaran
pelanggaran hukum di negeri ini.
Tindakanitu tidak saja bisa mengubah
mindset para pejabat dalam negeri,
tetapi telah membuat pemimpin
dan pejabat negara lain berpikir dua
kali untuk menyepelekan harkat dan
martabat bangsa.
Dalam Musrenbangnas RPJMN
2015 yang diselenggarakan di
Jakarta, 18/12, Presiden Jokowi
juga meminta agar para gubernur dan
pejabat memiliki mindset berpikir
besar, dan menyegerakan perizinan
investasi di wilayahnya yang tidak
selesai bertahun-tahun. Tentu saja
RevolusiMentaltidakhanyadilakukan
oleh Presiden dan para menteri atau
para pejabat negara, Revolusi Mental
juga harus dilakukan semua warga
negara. Dimulai dari diri sendiri.
Apa yang mendasari Mantan
Gubernur Kepala Daerah DKI Jakarta
itu untuk melakukan Revolusi
Mental?
Negeri Paling Korup
Bukan rahasia umum dekadensi
moral telah melanda bangsa ini mulai
dari generasi tua sampai generasi
muda. Bagi mereka yang tidak pernah
mendengarkan atau mengkompilasi,
sepertinya Indonesia aman-aman
saja, tapi berdasarkan data yang
dikutip Redaksi Swara FBN dari
situs www.alfateta.com, Indonesia
memang berada dalam kondisi
Bahaya. Mari kita simak data berikut.
•	 Survei World Justice Project,
Indonesia negara terkorup (No.
47 dari 65 negara terkorup di
dunia. No. 12 dari 13 negara
terkorup di Asia Pasifik)
•	 Jumlah pengguna Narkoba 3 juta
orang/tahun (40 orang setiap hari
tewas karena Narkoba, Pengedar
dan Pemakai Narkoba melibatkan
aparat, penegak hukum, artis,
pejabat, dll
•	 Cybernews mengutip Data
Komnas Data Perlindungan Anak:
62,7% remaja SMP mengaku
tidak perawan lagi. 21,2% remaja
putri Indonesia pernah aborsi
•	 Jumlah pengangguran di
Indonesia 7,24 juta pada tahun
2014 , tingkat pengangguran
terbuka pada Agustus dibanding
dengan jumlah angkatan kerja
sebesar 5,94 persen, .
•	 Daya saing produktivitas bangsa
Indonesia sangat rendah. Data
WEF: Dari 133 negara yang
disurvey, daya saing TKI Indonesia No.
54 dr 133 negara , di bawah Malaysia,
Singapura, Thailand
•	 Tawuran antar pelajar, supporter, antar
warga, antar gank, bahkan antar aparat
marak. Pusat Pengendalian Sosial DKI:
+ 2 ribu pelajar DKI terlibat tawuran, 26
tewas.
•	 Demonstrasi buruh dengan isu
kemiskinan dan kesenjangan sosial,
meningkat. Perusahaan dan negara
rugi milyaran rupiah setiap terjadi
demo buruh besar-besaran.
•	 Kerusuhan SARA terjadi di Priok,
Cikeusik, Temanggung, Pontianak,
Tarakan, Lampung, Tambun, Yogya,
dll. Penelitian CSIS 2011 “Toleransi
beragama orang Indonesia tergolong
rendah.”
•	 Indonesia negara agraris, tetapi 50.000
milyar/th Indonesia beli kedelai,
jagung, gandum, daging, telur, susu,
sayur, buah dari luar negeri. Indonesia
negara lautan, tapi 900 milyar/th
Indonesia beli garam dari luar negeri.
•	 Menurut Pemerintah angka kemiskinan
hanya 30 juta orang. Bank Dunia
(miskin = penghasilan $1). Angka
kemiskinan di Indonesia sebenarnya
jauh lebih tinggi karena perhitungan
pemerintah $1 = Rp 7.000,- sementara
dolar sekarang mencapai Rp 12.000,-
Kekhawatiran inilah yang mendasari
Jokowi mencanangkan Revolusi Mental,
sebagaimana artikelnya yang dimuat
di Kompas 6 Juni 2014. Berdasarkan
fakta dari berbagai sumber, ada 3 hal yang
dimaksud Revolusi Mental Jokowi:
Revolusi Mental adalah kembali keaja-
ran Tri Sakti Bung Karno
Revolusi Mental adalah perubahan
mentalitas pejabatnya.
Di saat situasi dan kondisi yang lain
Jokowi mengatakan Revolusi Mental
adalah perubahan dari mentalitas “negatif
ke positif” (dalam wawancara TV),
“akhlakul karimah” (saat beliauberkunjung
ke pesantren).
Setelah Jokowi menjadi presiden,
banyak orang memiliki konsep tersendiri
tentang Revolusi Mental. Ada yang
mengatakan Revolusi Mental adalah
perubahan mentalitas para pemimpin,
Revolusi Mental adalah perubahan
pembangunan yang merata di semua
wilayah Indonesia, dan banyak lagi. Setiap
orang atas nama sendiri maupun lembaga
mengeluarkan pendapat sendiri tentang
Revolusi Mental. Ini dapat dipahami
karena kantor kepresidenan, Sekretariat
Negara, Kementrian Pendidikan memang
belum memiliki konsep baku tentang
Revolusi Mental.
Di tengah demam Revolusi Mental,
Swara FBN mencoba menurunkan laporan
utama tentang Revolusi Mental dari
sudut pandang perorangan maupun
lembaga. Swara FBN pada kesempatan
ini menurunkan 3 pendapat tentang
Revolusi Mental dalam berbagai sudut
pandang, di antaranya menurut FBN
(Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan
Pembina Rohani Islam Nasional) yang
disampaikan Ketua Umumnya Abdul
Aziz Rifa’i Makudi. Selain itu, kami juga
menurunkan pandangan lain, di antaranya
dari Dr. Heru Suhartanto (Penulis dan
Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia, dan Bambang
Prakuso BSM (penulis buku dan motivator
dari Alfateta Indonesia).
7Edisi Perdana 2015
Salah satu topik hangat dibicarakan di masa Pemerintahan Jokowi-JK adalah
“Revolusi Mental”. Banyak orang yang sependapat untuk mengatasi keterpurukan
bangsa ini diperlukan perubahan total mentalitas bangsa. Kita percaya bahwa
posisi Indonesia yang selalu “kalah” dengan bangsa lain adalah karena mentalitas
pesimisme, feodalisme dll yang masih melekat pada banyak birokrat dan masyarakat
kita. Pertanyaannya, mampukah kita memformat ulang mentalitas bangsa ini dalam
waktu cepat?
Laporan Utama
Gaung Revolusi Mental FBN
Ketua Umum FBN Abdul Aziz Rifa’i Makudi:
“Bangun Jiwanya Bangun Raganya”
“G
erakan revolusi mental
merupakan bagian dari
upaya pembangunan
karakter bangsa
Indonesia. Karena itu penanaman
nilai-nilai kebangsaan dan
kerohanian harus terus menerus
dilakukan pada setiap anak
bangsa,” demikian dikatakan Ketua
Umum FBN (Forum Komunikasi dan
Konsultasi Badan Pembina Rohani
Islam Nasional) Abdul Aziz Rifa’i
Makudi di kantor FBN di Mesjid
Istiqlal Jakarta.
Sebagai forum komunikasi dan
konsultasi bina rohani Islam, FBN
perlu ikut bersuara mengenai
Revolusi Mental ini. Jika kita berhasil
melakukan Revolusi Mental yang
dilandasi dakwah agama Islam,
pengetahuan dan keteladanan,
kata Aziz, kita mampu menghadapi
persaingan yang semakin beragam.
Bina Rohani Islam Nasional
Awalnya FBN (Forum Komunikasi
dan Konsultasi Badan Pembina
Rohani Islam Nasional) bernama
Forum Komunikasi dan Konsultasi
Badan Pembina Rohani Islam Pusat
(disingkat FOKKUS BABINROHIS
PUSAT). Organisasi yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Menteri
Agama RI tahun 1999 ini adalah
wadah untuk memberdayakan dan
mempersatukan umat terutama
di lingkungan Kementerian, LPNK
(Lembaga Non Kementerian),
BUMN, TNI & POLRI, Swasta dan
Perguruan Tinggi. Organisasi ini
kemudian dikukuhkan dengan SK
Menag tahun 2011.
Sebagai lembaga yang bertugas
melakukan pembinaan rohani Islam
di lingkungan lembaga pemerintah,
aparat dan pendidikan tinggi, peran
FBN dalam Revolusi Mental yang
meliputi pemberdayaan, penanaman
nilai, pembangunan akhlak
mulia, moral dan etika sangatlah
penting, khususnya dalam upaya
menciptakan masyarakat adil dan
makmur. Secara lebih khusus,
8Edisi Perdana 2015
	 Mengutip al-Qur’an
Surat Al-Ahzab ayat 21 Allah
SWT berfirman yang artinya:
Sesungguhnya pada diri
Rasulullah SAW ada teladan“yang  
baik bagimu yaitu bagi orang
yang mengharap Allah SWT
dan hari akhir serta banyak
berdzikir kepada Allah SWT.
Keteladanan merupakan cara
yang sangat efektif dalam
membangun Sumber Daya
Manusia. Tanpa keteladanan
dari para orang tua, para guru
dan para pemimpin bangsa,
jangan diharap generasi muda
dan masyarakat kita akan
menjadi baik, taat kepada
ajaran agama yang dianutnya,
menghargai pendapat orang lain,
berakhlaq mulia dan terpuji.
FBN bertugas untuk meningkatkan
pemahaman dan pengamalan nilai-
nilai agama yang Rahmatan lil alamin
yang bersumber dari Al Qur’an dan As
Sunnah.
“Seperti lagu Indonesia Raya, kita
harusmembangun jiwa dan badannya,”
lanjut mantan Staf Ahli Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI .
“Jika dulu kita meneriakkan “Merdeka
atau Mati”, sekarang harus “Berubah
atau Mati!,” lanjut Aziz. Perubahan itu
maksud Aziz adalah berubah menuju
kebaikan. Perubahan haruslah
terpadu, terintegrasi terencana dan
terukur, agar hasil perubahan yang
dilakukan menghasilkan dampak
yang sangat signifikan.
Empat Pilar Revolusi Mental
Menurut Abdul Aziz, revolusi mental
pada intinya membangun kesadaran
yang sangat mendalam para
pemimpin bangsa, para cendekiawan
dan para tokoh masyarakat untuk
senantiasa melibatkan Tuhan YME
dalam seluruh kebijakan, progam
dan kegiatan pembangunan bangsa
Indonesia. “Hal ini sebenarnya sudah
disepakati dalam konsep dasar
Ketuhanan YME pada Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945,” lanjut pria
kelahiran Indramayu itu. Selanjutnya
ia mengatakan tanpa memperdulikan
Tuhan dalam setiap kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan Indonesia
merupakan pengingkaran terhadap
konstitusi. Setiap orang harus menjadi
teladan lingkungannya. “Inilah pondasi
revolusi mental yang sesungguhnya,” kata
Dosen/narasumberLemhannasRIitu. Jika
hal ini difahami dan dilaksanakan dengan
baik maka harapan kita bersama menuju
Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur
akan segera terwujud, demikian penegasan
Ketum FBN (mantan Ketua Umum Badan
Pembina Rohani Islam Kementrian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI).
Menurut Aziz, ada 4 pilar revolusi mental
tidak terlepas dari pembangunan Sumber
Daya Manusia.
Pilar 1, Pendidikan
Nabi Muhammad SAW dalam sebuah
hadits bersabda “siapa yang menghendaki
kehidupan dunia maka dengan ilmu, siapa
yang menghendaki kehidupan akhirat
maka dengan ilmu dan siapa yang
menghendaki kehidupan keduanya maka
dengan ilmu”.
Dalam lagu Indonesia Raya jelas
dikatakan, “bangunlah jiwanya bangunlah
badannya”. Menurut Aziz, inilah landasan
berpikir untuk terus meningkatkan upaya
pembangunan jiwa yang sejajar dan
berbanding lurus dengan pembangunan
badannya. Pembangunan rohani, akal
dan jasmani perlu diperhatikan dan
dilaksanakan secara parallel, jangan
sampai ada salah satunya yang tertinggal.
Secara kelembagaan dan substansi
pendidikan agama, akhlaqul karimah dan
wawasan nusantara serta nation building
perlu lebih diperhatikan lagi di masa yang
akan datang.
“Keunggulan suatu bangsa tidak
lagi ditentukan oleh kekayaan sumber
daya alam yang dimilikinya, tetapi lebih
ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia, penguasaan informasi, s erta
penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi,” tuturnya.
Aziz mengatakan pengetahuan tanpa
agama akan lumpuh, agama tanpa ilmu
pengetahuan buta. Jadi ilmu pengatahuan
akan berjalan seiringan dengan agama.
Manusia diberikan akal untuk melihat
keajaiban yang ada di alam semesta yang
diciptakan Allah SWT. “Oleh karena itu,
kita harus memaksimalkan penggunaan
akal budi untuk mempelajari sains dan
agama,” ujarnya.
Pilar 2: Keteladanan
Mengutip al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat
21 Allah SWT berfirman yang artinya:
9Edisi Perdana 2015
BIODATA SINGKATKETUA UMUM FBN
Forum Komunikasi dan konsultasi
Badan Pembina Rohani Islam Nasional
H. ABDUL AZIZ RIFA’I MAKUDI, SH, MM.
Laporan Utama
Jabatan/Pekerjaan sekarang :
•Ketua Umum Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina
Rohani Islam Nasional (Fokkus Babinrohis Nasional/FBN)
•Ketua V Koalisi Kependudukan Indonesia Tingkat Pusat.
•Dewan Pembina Forum Komunitas Muda Berencana (FoMB Pusat)
•Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (FH UIJ)
•Dosen / Narasumber Lembaga Ketahanan Nasional RI (LEMHANNAS RI)
•Widyaiswara/Narasumber Pusdiklat Pegawai Kemenakertrans dll
•Pimpinan berbagai yayasan /lembaga pendidikan dan sosial
Riwayat Jabatan: Perencana Besi Beton pada Unit RCBBP, PT. Pembangunan Jaya, Bag. T.U. Itjen
Depnakertrans , Pemeriksa pada Itjen Depnakertrans, Kabag Rencana & Program Sekretariat Itjen
Depnakertrans, Kabid./ Atase Ketenagakerjaan KBRI Riyadh, Kabag. Kepegawaian Set. Badan
Perencanaan dan Pengembangan Tenaga Kerja, Sekretaris Itjen Depnakertrans, Pelaksana
tugas (PLT) Inspektur Jenderal Depnakertrans, Sekretaris Badan Informasi Ketenagakerjaan
dan Ketransmigrasian, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan – Badan
Penelitian, pengembangan dan Informasi Depnakertrans, Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Setjen Depnakertrans, Staf Ahli Menakertrans
Bidang Otoda dan Kependudukan
Pengalaman Organisasi: Ketua Umum Persatuan Pelajar STM Negeri Cirebon, Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UMJ di Jakarta,
Ketua Umum Lembaga Pembina Peribadatan KBRI Riyadh Saudi Arabia, Ketua Bidang Organisasi Unit Korpri Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Ketua Forum Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Tingkat Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, Dewan Penasehat Forum
Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Tingkat Jakarta Selatan
Pengalaman/Penugasan lain: kabag Pembinaan Mental (Bintal), Kabag Penelitian dan Penindakan (Litdak), Sekretaris Tim Screening/Organ
LITSUS Depnakertrans, Pemimpin Proyek Pengawasan Itjen Depnakertrans, Pembinaan dan kordinasi ketenagakerjaan di Kesultanan Oman,
Kordinasi Masalah Tenaga Kerja di Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab, Malaysia, Singapura. dsb, Kajian Industri Strategis, Pembangunan dan
Pertahanan Negara di RRC, KRA XXXVII LEMHANNAS RI , Delegasi RI pada Joint Commission Ke VI antar Negara Indonesia dengan Saudi
Arabia di Riyadh Saudi Arabia, Ketua Panitya Pemungutan Suara Luar Negeri (PPSLLN) KBRI Riyadh Saudi Arabia, Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Borobudur Jakarta , Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Tebet Barat Tebet Jakarta selatan, Ketua Badan Pengawas
Koperasi PELITA Kemenakertrans, Tim Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan RI dengan Jepang di Jepang
Prestasi: Lulus Terbaik Ujian Akhir STM Negeri Pertanian Cirebon, Satya Lencana Karya Setia 20 Tahun dari Presiden RI, Prestasi Kerja Luar biasa
dari Duta Besar RI di Riyadh Saudi Arabia, Prestasi Kerja Luar Biasa dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Kenaikan Pangkat Istimewa
dari Presiden RI. Satya Lencana Karya Setia 30 Tahun dari Presiden RI, dll.
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah SAW
ada teladan yang baik bagimu yaitu bagi
orang yang mengharap Allah SWT dan
hari akhir serta banyak berdzikir kepada
Allah SWT”.
Keteladanan merupakan cara yang
sangat efektif dalam membangun Sumber
Daya Manusia. Tanpa keteladanan dari
para orang tua, para guru dan para
pemimpin bangsa, jangan diharap
generasi muda dan masyarakat kita akan
menjadi baik, taat kepada ajaran agama
yang dianutnya, menghargai pendapat
orang lain, berakhlaq mulia dan terpuji.
Penegasan Abdul Aziz yang juga ketua koalisi
kependudukan Indonesia Pusat
Pilar 3 Do’a
Allah SWT SWT mengajarkan kepada
kita dalam Surat Al-Ghofir ayat 60,
“Berdoalah kepadaku niscaya akan aku
perkenankan bagimu”. Berusaha tanpa
doa tidak boleh atau sebaliknya berdoa
tanpa usaha juga tidak boleh. Berusaha
dan berdo’a. Tidak mau berdo’a adalah
bentuk kesombongan diri terhap Allah
SWT.
Doa memiliki banyak manfaat. Doa
menunjukkan ketawakalan seseorang
kepada Allah SWT, doa adalah ibadah itu
sendiri, doa juga merupakan senjata yang
kuat yang digunakan seorang muslim
dalam mencari kebaikan dan menolak
kemudharatan.
“Doa adalah senjata yang digunakan
para nabi dalam menghadapi situasi sulit.
Para nabi selalu berdoa pada Allah SWT
saat cobaan menerpa kehidupannya.
“Selain itu, doa juga dapat menghilangkan
kegelisahan dan kesedihan, menjadikan
hati lapang dan mempermudah urusan,”
kata Abdul Aziz jebolan pesantren
Raudhatul Thalibin Babakan Cirebon.
Ia mengemukakan, kesuksesan
seseorang tidak ditentukan semata-mata
kemampuan teknis dan ilmu pengetahuan
saja, tetapi lebih oleh kemampuan
mengelola diri dan orang lain serta
do’a.
Pilar 4: Halalan Toyyiban
Dalam Surat Al-Baqoroh ayat 168
disebutkan, “Hai sekalian manusia
makanlah yang halal lagi baik
dari apa yang terdapat di bumi
dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu”. Semua
yang kita makan dan minum
hendaklah halalan thoyyiban (halal
dan baik bergizi untuk kesehatan kita
baik lahir maupun bathin).
10Edisi Perdana 2015
Tanpa Pendidikan Mindset
Indonesia dalam Bahaya!
Pertanyaan mengapa terjadi dekadensi moral di kalangan masyarakat, pemimpin
dan remaja? Apakah pendidikan agama kurang? Pancasila mulai diabaikan? atau
budi pekerti tak lagi jadi pelajaran? Saya mengatakan hanya satu biang keroknya:
“Mindset”.
Bambang Prakuso, BSM
K
ita tak perlu menutup mata,
para pelaku korupsi dan
terorisme dilakukan bahkan
oleh orang yang pemahaman
agamanya cukup baik. Kita lihat,
Taliban membunuh lebih 140 siswa
dan 9 guru di Pakistan 10/12, ISIS
membantai warga Irak dan Suriah.
Mereka melakukan atas nama
agama. Apakah yang mereka lakukan
itu sesuai ajaran Islam? Saya katakan
“Tidak sesuai”. Tapi Anda juga benar
jika mengatakan “Sudah Sesuai!”
Itulah mindset.
Saya selalu bertanya kepada para
peserta pelatihan saya, “Apakah
mindset?” Hampir 100% menjawab
“Pola Pikir”. Tak satu pun yang
mensinonimkan mindset dengan
akhlak, moral atau budi pekerti. Saya
sepakat, mindset tidak sama dengan
tiga kata itu.
Ketika saya tanya, apakah “mindset”
cara berpikir yang benar? Jawaban
hampir 100% “Ya”. Sebagai pelatih
Brain Power for Change Mindset, saya
coba mencari tahu definisi mindset.
Salah satunya saya bertanya pada
profesor Google.com. Tapi tak ada
satu pun jawaban yang memuaskan.
Setelah memberi pelatihan Revolusi
Mindset selama 7 tahun saya baru
berhasil mendefinisikan mindset.
Definisi ini tidak akan Anda temukan
di manapun termasuk versi Wikipedia.
Definisi ini asli berdasarkan kesimpulan
saya sendiri. “Mindset adalah cara berpikir
yang salah atau benar, yang diyakini
sebagai kebenaran”.
Dari definisi diatas kita bisa
menyimpulkan, bahwa arti mindset
berbeda dengan moral, akhlak, dan
budi pekerti. Ketiga kata itu memberi
arti suatu yang positif, sedangkan
definisi mindset mengandung arti
sesuatu yang “Salah” atau “Benar”
yang diyakini sebagai kebenaran.
Ambil contoh, menurut Anda Amrozi
CS mem-bom Bali benar atau salah?
Jika Anda katakan salah, tidak
demikian dengan Amrozi cs, mereka
yakin perbuatan yang mereka lakukan
adalah benar. Perilaku bahkan Nasib
seseorang tergantung dari apa yang
ia pikirkan. Kita bisa mengubah
kebiasaan, perilaku dan nasib dengan
mengubah cara berpikir kita. Dengan
dasar ini kita sekarang paham,
mengapa mereka yang melakukan
tindak korupsi tertawa-tawa sambil
melambaikan tangan saat digiring ke
tahanan KPK. Karena mindset mereka
mengatakan perilaku mereka benar.
Pendidikan Mindset
Soesilo Bambang Yudhoyono (mantan
Presiden RI) dalam Pidato Kenegaraannya
pada16Agustus2010mengatakan,“Tidak
ada bangsa yang berhasil melakukan
transformasi besar tanpa dimulai dari
perubahan cara pandang, perubahan
mindset.” Ketika saya sekali lagi bertanya
pada mbah Google siapa saja pejabat
Indonesia yang bicara tentang pentingnya
“Mindset?” Ternyata hampir semua
pejabat negara mengatakan “pentingnya
perubahan mindset”.
Apakah pendidikan mindset itu?
Pendidikan mindset menurut saya
adalah pendidikan bagaimana cara
menggunakan otak kita untuk berpikir.
Mentalitas (moral, akhlak dan budi pekerti)
sangat tergantung dari cara berpikir. Kita
belajar moral, akhlak, dan budi pekerti tapi
tidak belajar cara berpikir. Cara berpikir
seseorang tergantung apa yang ia lihat
dan dengar dari orangtua atau orang di
sekitarnya. Jika kita berpikir salah di awal,
maka seterusnya bisa salah. Sekalipun
seorang anak di lingkungan yang baik
namun tanpa disadari orang tua, guru, dan
masyarakat bisa salah program, akibatnya
seseorang ketika dewasa berperilaku
buruk. Jadi untuk memperbaiki mentalitas
bangsa ini, kita perlu memperhatikan
pendidikan mindset.
Apa yang membedakan pengertia
11Edisi Perdana 2015
	 Niscaya Allah SWT akan mengangkat (derajat) orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.S: Al Mujadilah
58:11). Selanjutnya dalam Ar Ra’du 13:11 “Aku tidak akan
mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mengubah
dirinya sendiri
Laporan Utama
ilmu yang berasal dari Barat.
Tahukah Anda, berapa kali kata Afala
Ta’qilun (apakah engkau tidak berpikir)
dan La’alakum tafakarun (apakah engkau
tidak memikirkannya) disebutkan dalam
Al Quran? Jawabnya 53 kali.Tahukah Anda
Al Qur’an memiliki 750 ayat Kauniyah (ilmu
pengetahuan), dan hanya 150 ayat Fiqih?
Tapi banyak ulama hanya mengkaji Fiqih.
“Padahal ilmu pengetahuan sangatlah
penting, baik untuk dunia maupun akhirat.
AllahSWTSWTberfirman,“NiscayaAllah
SWT akan mengangkat (derajat) orang-
orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat” (Q.S: Al Mujadilah
58:11). Selanjutnya dalam Ar Ra’du 13:11
“Aku tidak akan mengubah nasib suatu
kaum jika kaum itu tidak mengubah
dirinya sendiri”.Iniperingatantelakuntuk
manusia agar berubah dan menggunakan
pikirannya. Tuhan sesungguhnya
mengabulkan semua permintaan kita.
Ini sesuai dengan firmannya “Berdoalah
maka akan Kukabulkan”. Loh kok doaku
gak pernah dikabulkan? Mungkin itu kata
Anda. Ingatlah Allah SWT SWT selalu
berbisik ke telinga kita “afala ta’qilun”.
Banyak manusia yang menyerah bahkan
menyalahkan Tuhan, padahal dia salah
sendiri karena otaknya tak dipakai.
Pemborosan di Kuburan
Otak kita sangat dahsyat. Kita bahkan
baru menggunakannya kurang dari
1%. Sisanya masih tertidur. Kemalasan
kita menggunakan akal membuat kita
tertinggal dari bangsa lain, ilmuwan kita
berkembang di Negara lain. Kata Adam
Kho (motivator Malaysia) “Pemborosan
terbesar adalah di kuburan, karena Anda
mati sebelum memaksimalkan potensi
otak Anda.” Bayangkan, apa reaksi ayah
Anda ketika ia memberi komputer super
canggih, tapi Anda gunakan hanya untuk
main game? Marah? Ya Allah SWT juga
akan murka ketika Anda menggunakan
otak Anda yang kekuatannya 200 milyar
kali computer tercanggih itu Anda
untuk berpikir negatif, berprasangka,
bercengeng ria, berpikir masa lalu.
Pemberdayaan pikiran, bukan
cuma membuat kita bisa menjadi
cerdas, mandiri, sejahtera, tetapi
juga dapat memperbaiki akhlak
kita. Tapi sayang kita sering
mengabaikan akal, karena berpikir
akal tak ada hubungannya untuk
masuk surga. Nah kan salah lagi,
Hadits Bukhari Muslim mengatakan,
“Barang siapa yang menempuh
satu jalan untuk mendalami ilmu
maka Allah SWT akan permudahkan
baginya satu jalan menuju surga”.
Ilmu apa? Semua Ilmu. Syaidina Ali
bin Abithalib mengatakan, “harta jika
dibelanjakan akan habis, tapi ilmu
jika dibelanjakan akan bertambah.
Revolusi Mindset
Jokowi dan semua orang boleh
memberikan pendapat dan konsep
revolusi mental untuk perbaikan
bangsa ini. Namun sebelum saya
akhiri artikel ini saya juga punya
pendapat bahwa Revolusi Mental
meliputi 4 Revolusi Besar yakni:
Revolusi Akhlak (landasannya
agama), Revolusi Moral
(landasannya Pancasila), Revolusi
Budi Pekerti (landasannya budaya),
dan Revolusi Mindset (landasannya
cara berpikir –Brain Power).
Jargon saya dalam memberi
pelatihan Revolusi Mindset adalah
“Tidak ada yang dapat mengubah
mindset kecuali dirinya sendiri.
Tidak ada yang bisa mengubah
mindsetnya kecuali dia paham cara
kerja pikiran. Bagaimana cara kerja
pikiran, akan saya bahas di waktu
berikutnya.
Penulis adalah motivator Alfateta Indone-
sia (www.alfateta.com). Mantan wartawan,
manajer, direktur, dan wirausahawan. Telah
menulis > 30 buku. HP 081380642200.
umat beragama satu dengan yang lain,
perbedaannya bukan pada akidah, tapi
pada mindset. Ilmu agama mengajarkan
kebenaran mutlak (obyektif) sedangkan
ilmu mindset kebenarannya subyektif.
Dengan menguasai ilmu mindset
seharusnya kita bisa dengan mudah
mengubah mindset diri sendiri dan orang
lain.
Ketika semua orang mengatakan
pentingnya pendidikan mindset,
pertanyaannya, di mana pendidikan
mindset, di sekolah? Mindset adalah
pelajaran cara berpikir, bukan soal moral,
akhlak atau budi pekerti. Jawabannya
“Indonesia tidak memiliki pendidikan
mindset”. Nah lo. Pantas saja kita salah
dalam berpikir. Kesalahan berpikir telah
membuat kita miskin, susah, sakit, sedih,
bodoh, jahat dll. Celakanya apa yang kita
pikir atau perbuat salah itu jika dilakukan
berulang-ulang akan menjadi benar.
Sebenarnya saya sudah lama
mengingatkan pemerintah, Indonesia
dalam bahaya jika kita tidak mengajarkan
ilmu mindset kepada masyarakat. Bahkan
ketika Jokowi meluncurkan bukunya
di Gramedia Blok M, saat kampanye
merebut Gubernur DKI Jakarta, saya
sempat berdialog via skype dengan
Jokowi. Saat itu saya mengusulkan
agar Jokowi memberikan pendidikan
mindset pada warga Jakarta. Saat itu
Jokowi mengakui pendidikan character
building itu penting, “Tapi lebih penting
lagi memperbaiki mindset para pemimpin
dulu,”. Terus terang saya kurang setuju,
yang harus dibenahi adalah mindsetnya
seluruh lapisan masyarakat. Jika tidak
pemerintah pusing sendiri. Contoh
nyata adalah ketika Jokowi meluncurkan
Kartu Jakarta Sehat, orang berbondong-
bondong ke Rumah Sakit. Efeknya 11
RS mengundurkan diri dari program
itu. Sekarang ini ilmu pikiran telah
berkembang pesat, salah satunya Brain
Power for Healing. Jika ilmu ini diajarkan
kepada masyarakat, maka masyarakat
bisa mencegah dan mengobati penyakit.
Pemerintah harus mengajarkan ilmu
seperti itu kepada masyarakat sebelum
kartu Sehat itu diluncurkan. Sama ketika
pemerintah mau membagikan BLSM
misalnya, pola pikir masyarakat harus
diperbaiki lebih dulu. Jika tidak, sama
dengan pemerintah mengajari rakyatnya
jadi pengemis.
Men-Tuhankan Pikiran?
Ketika saya memperkenalkan Ilmu Brain
Power untuk mengubah mindset kepada
masyarakat, banyak orang berprasangka
buruk. Saya disangka “men-Tuhankan
pikiran”. Suatu ketika di sebuah daerah,
ketua panitia berbisik, “Pak hati-hati…
beberapa orang di depan ini Islam garis
keras dan sangat ekstrem.” Saya tenang
saja karena tidak ada yang salah dengan
ajaran saya. Apa yang terjadi setelah
pelatihan? Mereka menyalami saya
dan berkata, “Seharusnya pelajaran ini
masuk masjid, Pak,” katanya. Ini bukan
kali pertama saya mengalami seperti itu.
Mindset kita seringkali negatif terhadap
12Edisi Perdana 2015
4Saat istilah Revolusi Mental muncul, penulis percaya
bahwa itu merupakan penjelmaan dari unsur kebaikan
dari Jokowi - pencetusnya sebagai manusia ciptaan
Yang Maha Pencipta. Bahwa dalam diri manusia
telah diilhamkan kemampuan untuk berbuat buruk
dan kemampuan untuk berbuat baik atau ketaqwaan
(QS Asy Syam).
N
aluri sifat baik manusia
muncul karena masyarakat
menghendaki kebaikan.
Kebaikan di masyarakat
itu akan semakin nyata jika akhlak
yang tidak baik berubah secepatnya
menjadi baik. Jokowi pun mengatakan
revolusi mental adalah membangun
manusianya dulu, membangun
jiwanya. (Surabaya.bisnis.com, 16 Mei
2014). Penulis memiliki pandangan
tersendiri tentang Revolusi Mental.
1.Sadar, Pentingnya Keimanan
Perubahan dari kegelapan
(kebodohan) menuju ke cahaya yang
terang benderang (kecerdasan). telah
ada sejak zaman Nabi SAW. Rasulullah
menghadapi tantangan dari masyarakat
yang bereaksi saat diajak untuk menjadi
lebih baik dengan tuntunan Ilahi. Reaksi
para sahabat ketika diperintah Rasulullah,
seketika meninggalkan minuman
berkhamar/memabukkan. Para wanita
mengenakan jilbab. Sikap inilah yang
patut ditiru oleh masyarakat kita saat ini.
Dikisahkan Khalifah Umar bin Abdul
Aziz yang mampu mengubah rakyat
yang dipimpinnya dalam waktu dua
tahun. Suatu ketika beliau sedang
bekerja memakai lampu tempel, begitu
sahabatnya mohon izin untuk bicara, maka
beliau mematikan lampu tersebut karena
materi pembicaraan tidak terkait dengan
masalah kenegaraan yang dipimpinnya.
Ini adalah suatu contoh anti korupsi
kecil yang perlu dibiasakan sehingga tak
membesar dan menjadi kebiasaan di
kalangan masyarakat dan penguasa.
Jika kita melihat mengapa para sahabat
dan masyarakat langsung merespon
perintah pemimpinnya adalah karena
keimanan yang kuat. Ini merupakan dasar
bagi para sahabat sukses membangun
akhlak atau perilaku manusia.
2.Sadar, Ajal Menjemput Tanpa Diketahui
Kesadaraan bahwa maut bisa
menjemput kapan pun bisa menjadi
modal kuat untuk segera memperbaiki
diri. Sebelum terlambat perbaikan diri
harus dilakukan secepat mungkin karena
kita tidak tahu kapan ajal menjemput.
Kematian, yaitu datangnya ajal, telah
ditentukan waktunya sebagai suatu
ketetapan dari Allah SWT yang tidak bisa
dimajukan maupun dimundurkan [QS Ali
Imran 145]. Dan ajal itu tak ada yang tahu
kecuali Allah SWT SWT, dan ajal tak bisa
dimajukan dan dimundurkan [QS al-Hijr
[15]: 5; al-Mu’minun [23]: 43)
Dan akan celakalah seseorang saat ia
wafat tapi tidak dalam keadaan beriman,
taat, takwa atau berserah diri pada Allah
SWT SWT (Janganlah kamu mati kecuali
dalam keadaan sebagai Muslimin – patuh
secara hakiki kepada Allah SWT SWT
sebagaimana Firman-Nya). “Hai orang-
orang yang beriman, bertaqwalah kepada
Allah SWT sebenar-benar taqwa kepada-
Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan Islam”.(QS.
Ali Imran : 102)). Dapat dibayangkan
saat orang tak sempat atau menunda
memperbaiki diri saat ajal menjemputnya,
makakekekalankehinaanakandialaminya
di akhirat nanti.
Prof. Dr. H. Heru Suhartanto
Membangun
Revolusi
Mental
KESADARAN
13Edisi Perdana 2015
	 Sains dan teknologi saat ini sewajarnya digunakan mendukung kesejahteraan masyarat
(dunia) dan tercapainya kebahagiaan di akhirat. Saat ini, hampir semua orang mempunyai telepon
genggam, tapi tidak banyak memanfaatkannya ke arah yang lebih positif
Kesadaran akan datangnya maut dapat
memicu seseorang untuk selalu berbuat
baik dan tak ingin kehilangan kesempatan.
Perhatikan peringatan Rasulullah SAW
“Manfaatkan 5 perkara sebelum 5 perkara
: Waktu mudamu sebelum datang waktu
tuamu, Waktu sehatmu sebelum datang
waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum
datang masa kefakiranmu, Masa luangmu
sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu
sebelum datang kematianmu.” [HR. Al
Hakim]
3.Sadar Taqwa adalah Yang Utama
Fokus ketaqwaan kepada Allah
SWT SWT karena taqwa merupakan
kwalitas yang paling utama pada sisi-
Nya. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah SWT
ialah orang yang paling taqwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS.
Al Hujurat: 13) Sehingga sangat perlu
untuk terus meningkatkannya dan selalu
istiqomah sepanjang waktu dan di
manapun berada. Sesungguhnya sebaik-
baik bekal adalah taqwa” (QS. Al Baqarah
: 197).
Saling mengingatkan akan kebenaran
dan dengan kesabaran (Qs Al Ashr),
sehingga akan mendukung keadaan
istiqomah atau ketaqwaan sepanjang
masa dan hayat. Saling mengingatkan
wajib dilakukan individu dan aparat
pemerintah yang selalu menegakkan
aturan tanpa pandang bulu. Semangat
amar ma’ruf nahi munkar (berbuat baik
dan mencegah kemungkaran) terkait
dengan upaya untuk selalu meningkatkan
kebaikan dimuka bumi tanpa terbatas
tempat dan waktu. Ironis, jika di satu sisi
pengembangan manusia dilakukan, tapi
pelanggaran di depan mata dibiarkan.
Perhatikan prilaku pengendara di tempat
Anda. Mereka hanya taat ketika ada polisi,
tapi jika diingatkan masyarakat, mereka
malah melawan.
Setiap orang penting konsisten
menjalankan kewajiban vertikal kepada
Allah SWT SWT dengan menambah
ibadah sunnahnya sehingga dapat
menunjang terwujudnya ketaqwaan
sepanjang hayat.
Faedah taqwa pada Allah SWT
manusia memiliki sifat yang mulia
yang dambaan setiap manusia untuk
kedamaian dengan berharap ampunan-
Nya, Taqwa meningkatkan rezeki di
kala lapang maupun susah, mampu
menahan marah, memaafkan kesalahan
manusia, selalu istighfar dan tak
mengulanginya[QS Ali Imran 133-136].
Dengan kata lain, peningkatan ketaqwaan
seseorang adalah tujuan pembangunan
manusia yang paling ideal karena selain
berdampak positif bagi masyarakat juga
dapat menyelamatkannya kehidupan di
akhirat kelak.
4. Kesadaran mengisi waktu dengan
kegiatan yang bermanfaat
Saat taqwa berhasil dilakukan,
target berikutnya adalah bagaimana
mempertahankan atau meningkatkan
kualitasnya. Salah satu cara adalah
dengan mengisi waktu kehidupan dengan
kegiatan yang bermanfaat.
“…dan apabila mereka bertemu
dengan (orang-orang) yang mengerjakan
perbuatan-perbuatan yang tidak
berfaedah, mereka lalui (saja) dengan
menjaga kehormatan dirinya.” (QS
Al-Furqaan: 72).
“Di antara kebaikan islam seseorang
adalah meninggalkan hal yang tidak
bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu
Majah no. 3976.
“Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dan mengetahui
apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan
Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat
mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain
duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan
pun yang diucapkannya melainkan ada di
Laporan Utama
dekatnya malaikat pengawas yang
selalu hadir” (QS. Qaaf: 16-18).
Sains dan teknologi saat ini
sewajarnya digunakan mendukung
kesejahteraan masyarat (dunia) dan
tercapainya kebahagiaan di akhirat.
Saat ini, hampir semua orang
mempunyai telepon genggam, tapi
tidak banyak memanfaatkannya ke
arah yang lebih positif. Padahal
aplikasi terkait ibadah terdapat
di dalamnya, seperti Qur’an dan
hadits, situs referensi Islam, materi
dakwah, tilawah Qur’an, adzan,
kesenian Islam. Sebagai manusia
sewajarnya kitalah memanfaatkan
sains dan teknologi untuk mencapai
tujuan kita, bukan membiarkan kita
terjajah terlena bermain dengannya
dan melupakan kewajiban utama
sebagai manusia yang diberikan
amanah untuk mengelola alam
semesta dan beribadah secara baik
kepada-Nya.
5. Penutup
Untuk mewujudkan keberhasilan
revolusi mental atau pembangunan
manusia atau peningkatan
ketaqwaan seseorang, maka perlu
dibangunlebihdahulukeimananyang
kuat, dilanjutkan dengan maut atau
dzikrul maut serta mempersiapkan
bekal, pengembangan kesadaraan
membangun ketaqwaan sebagai
kualitas yang paling mulia disisi-
Nya, pengembangan kesadaraan
untuk dapat mengisi waktu dengan
kegiatan yang bermanfaat, serta
saling mengingatkan dengan
selalu berupaya berbuat baik dan
mencegah kemunkaran (amar
ma’ruf nahi munkar).
Penulis adalah Guru Besar Tetap, Fakultas
Ilmu Komputer, Universtas Indonesia. Email:
herusuhartanto@gmail.com
14Edisi Perdana 2015
Agaknya, istilah itu pulalah yang
menjadi salah satu isu yang telah
mendongkrak suara Capres dan
Cawapres Jokowi – JK sehingga
berhasil duduk di kursi RI-1 dan
RI-2. Karena di dalam dua kata itu
sebenarnya tergantung harapan
yang teramat besar, kiranya kedua
pemimpin bangsa ini mampu
membawa perobahan di berbagai
bidang yang saat ini dirasakan sudah
terpuruk.
Keterpurukan yang amat dirasakan
terutama di sektor pertanian. Negara
Indonesia yang pernah menjadi
swasembada beras, sudah sejak
lama menjadi negara pengimpor
beras. Di sektor kelautan, wilayah
Indonesia yang sebahagian besar
terdiri dari laut, telah sejak lama
menjadi bulan-bulanan pencuri ikan,
sehingga negara dirugikan triliunan
rupiah setiap tahunnya. Begitu juga
di sektor kehutanan dan perkebunan,
sektor pertanahan, energi dan sektor-
sektor lainnya yang telah terkondisi
sedemikian buruk, sehingga semua
itu telah membawa kesengsaraan
panjang rakyat kita.
Tidak lama setelah pelantikan
Kabinet Kerja, para Menteri lalu
meluncurkan berbagai program.
Dibidang pangan telah diwacanakan
pembangunan ratusan bendungan
yang diharapkan akan menumbuhkan
ribuan hektar SAWah yang mampu
memproduksi jutaan ton beras.
Bidang kelautan telah ditumbuhkan
tekad untuk melaksanakan ketentuan
undang-undang khususnya dalam
upaya mengatasi praktek pencurian
ikan, dengan menenggelamkan kapal
para pencoleng guna menimbulkan
efek jera. Di bidang agraria telah
diumumkan kepada masyarakat
tentang pembebasan biaya
pengurusan sertifikat tanah bagi
warga miskin, sehingga bermanfaat
sebagai jaminan dalam permohonan
kredit bank. Di sektor birokrasi akan
dilaksanakan pula pemberian izin
di bidang usaha secara terpadu. Di
bidang anggaran telah dilakukan
pengalihan subsidi BBM dari sektor
konsumtif (banyak dinikmati kalangan
ekonomi menengah ke atas) kepada
sektor produktif. Program yang sama
insya Allah SWT tentu akan tumbuh pula di
sektor-sektor lain di bawah kepemimpinan
menteri masing-masing.
Dalam hubungannya dengan
pengembangan ekonomi syari’ah,
gerakan revolusi mental itu haruslah
didukung pula oleh gebrakan-gebrakan di
tengah masyarakat. Hal ini sesuai dengan
firman Allah SWT di dalam al Qur’an yang
maknanya sebagai berikut : “Allah SWT
tidak akan merobah nasib suatu kaum
apabila kaum itu sendiri tidak berusaha
untuk merubahnya”. Ayat ini dimaksudkan
untuk mendorong dinamika masyarakat
atau kaum itu sendiri. Perubahan nasib
itu haruslah melalui proses usaha dan
usaha itu haruslah dilakukan secara
bersama. Karena yang dibicarakan adalah
kaum atau komunitas, maka program
yang diharapkan tumbuh adalah program
yang digerakkan oleh masyarakat yang
menginginkan perubahan itu.
Gerakan masyarakat ini dapat
dilaksanakan, berpedoman kepada
riwayat di zaman Rasulullah Muhammad
SAW. Ketika Rasul tidak melihat
sahabatnya Sa’labah dalam
shalat berjama’ah, Rasul
meminta agar segera menjenguk
Sa’labah. Ternyata Sa’labah tidak
bisa datang untuk shalat berjama’ah
karena harus bergantian kain shalat
dengan isterinya. Kalau Sa’labah
pergi ke mesjid maka isterinya akan
terlambat melaksanakan
shalat.
Rasul lalu
memerintahkan sahabat
untuk mengeluarkan zakat dan
memberikannya kepada Sa’labah
yang miskin dalam bentuk barang
modal berupa domba.
Sikap Rasul ini diikuti sahabat dengan
membuka jalur ekonomi bagi Sa’labah.
Sejak itu setiap sahabat
yang akan
menjual dan
membeli domba hanya kepada Sa’labah,
sehingga dia menjadi kaya. Tapi sayang,
ketika Rasul meminta zakat dari Sa’labah,
dia memberikan domba kurus. Rasul
memerintahkan untuk mengembalikan
domba Sa’labah. Tindakan Rasul ini diikuti
sahabat dengan menutup jalur ekonomi
bagi Sa’labah. Sahabat tidak lagi membeli
dan menjual domba kepada Sa’labah,
sehingga gerak ekonominya macat dan
dia bangkrut.
Riwayat diatas memberi makna, konsep
pembangunan ekonomi ummat Islam
haruslah dilaksanakan didalam kondisi
ummat sebagai berikut :
1.	 Ummat mempunyai ikatan
bathin di atas dasar keimanan yang kuat,
sehingga satu sama lain mampu hidup
berdampingan dengan rasa persaudaraan
yang ikhlas di jalan Allah SWT.
2.	 Kegiatan ekonomi yang
merupakandinamikasosial,kentaldengan
rasa persaudaraan dengan menjadikan
zakat, infaq dan sadaqah (ZIS) sebagai
tulang punggung.
3.	 Kesadaran ummat harus baik dan
mantap, bahwa rezeki sebagai anugerah
dari Allah SWT, dipahami adalah
merupakan produk dari suatu
proses sosial dan sebahagian
kecil harus dikembalikan kepada
proses sosial itu dalam
bentuk zakat, infaq atau
sadaqah agar kondisi sosial
ekonomi ummat dapat menjadi
lebih baik.
4.	 Ummat haruslah
menyadari, pengingkaran terhadap
ajaran agama tentang zakat,
infaq dan sadaqah hanyalah
akan merugikan ummat, baik
secara pribadi maupun secara sosial.
Kalau ekonomi ummat dalam kondisi
tidak stabil, daya beli akan
jadi lemah
Revolusi Mental Untuk Pengembangan
Ekonomi Syari’ah
Salmi Saleh, SH
Istilah “Revolusi Mental” dewasa ini telah menjadi
istilah yang populer di tengah masyarakat sejalan
dengan isu yang pernah digelontorkan Jokowi – JK.
Hal ini dikemukakan beliau sejak dari masa kampanye
hingga saat pembentukan Kabinet Kerja dan insya
Allah SWT akan teraplikasi di dalam program kerja
pemerintah di semua bidang.
15Edisi Perdana 2015
Semua itu seyogyanya dibangun di mesjid yang sejak zaman Rasulullah telah dijadikan
sebagai basis perjuangan dalam pembinaan ummat. Segenap jajaran BABINROHIS yang
mengangkat amal di bidang pembinaan rohani Islam, hendaklah dekat dengan mesjid
dimanapun mereka berada.
sehingga berakibat negatif kepada dunia
usaha di berbagai bidang.
5.	 Ummat harus menyadari, jalinan
kerjasama yang dituntun oleh nilai-nilai
agama antara sesama ummat Islam
di bidang ekonomi, akan menciptakan
kondisi yang saling menguatkan.
Sehingga gerak ekonomi sebagai sarana
untuk menebar kemaslahatan bagi ummat
manusia akan menjadi lebih efektif.
Semua itu seyogyanya dibangun di
mesjid yang sejak zaman Rasulullah telah
dijadikan sebagai basis perjuangan dalam
pembinaan ummat. Segenap jajaran
BABINROHIS yang mengangkat amal di
bidangpembinaanrohaniIslam,hendaklah
dekat dengan mesjid dimanapun mereka
berada. Hal itulah yang dicontohkan
oleh Rasulullah Muhammad SAW. Dari
mesjid akan tumbuh ide-ide baru yang
merupakan hasil pemikiran jemaah untuk
memecahkan masalah yang mereka
hadapi. Bisa juga akan berkembang untuk
memecahkan masalah-masalah ummat
pada umumnya.
KomunitasMasyarakatEkonomiSyari’ah
di Medan yang selalu bersilaturrahim di
mesjid misalnya, mendapat informasi
kalau di Pasaman Barat ada lebih kurang
90.000 Ha kebun SAWit rakyat yang
saat ini kesulitan menjual tandan buah
segar (TBS) karena pabrik-pabrik (PKS)
tidak mampu menampung. Karena
pemanfaatan tanah ulayat semakin
meningkat, kebun SAWit yang pada
umumnya milik ummat Islam ini terus
bertambah tidak kurang dari 200 Ha
setiap bulannya. Komunitas Masyarakat
Ekonomi Syari’ah di Medan mencoba
memecahkan permasalahan ummat ini
dengan mengundang partisipasi tenaga –
tenaga ummat Islam di berbagai bidang.
Sehingga sejumlah tenaga skill yang
diharapkan mampu menjawab persoalan
berkenan berpartisipasi. Akhirnya
dijalinlah kerjasama dengan KPS – OPHIR
di Kinali yang memiliki lebih kurang 1000
buah sertifikat untuk dijadikan agunan
ke bank Muamalat, bank pertama yang
mengambil peran sebagai Bank Syari’ah
di Indonesia.
Insya Allah SWT dalam waktu yang
tidak terlalu lama, bank Muamalat akan
meluncurkan kredit yang dapat digunakan
sebagai modal pembangunan Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) di Kinali, Pasaman
Barat
Selama ini pembangunan PKS di
dominasi oleh kalangan yang diistilahkan
memiliki modal kuat. Padahal mereka
tetap saja menggunakan fasilitas kredit
perbankan dengan cara-cara yang lihai.
Ketika akan membangun pabrik, di dalam
proposal diajukan berkapasitas 45 ton/
jam. Tetapi realisasi hanya 30 ton/jam.
Mereka menyediakan modal penyertaan
Laporan Utama
sejumlah 30 %, bersumber dari
selembar kertas yang bernama
cheque yang dipinjam dari
groupnya. Setelah kredit cair dan
PKS menghasilkan, cheque tersebut
dikembalikan dan muncullah “Toke
PKS” baru.
Sehingga bangsa kita terus
menerus dibelenggu oleh para
kapitalis yang menggunakan
uang kita, menggunakan tenaga
skill dan kuli dari saudara kita,
memanfaatkan tanah nenek moyang
kita, tetapi hasilnya dibawa ke luar
negeri. Nasib buruk ini akan dicoba
dirobah oleh Komunitas Masyarakat
Ekonomi Syari’ah bekerjasama
dengan pemilik Sertifikat yang akan
dikondisikan sebagai pemilik PKS
beserta Bank Muamalat sebagai
Bank Syari’ah.
Upaya yang sama tentu dapat pula
dilakukan di sektor lain, sehingga
sikap politik pemerintah yang sudah
terlihat pro kepada rakyat kecil ini,
benar-benar dapat bermanfaat bagi
peningkatan ekonomi sekaligus
peningkatan kesejahteraan ummat.
Semoga.
penulis adalah anggota FBN dari daerah
sumatra utara
16Edisi Perdana 2015
Makmurkan Negeri dengan :
Revolusi
Pangan
Tahun 2015, bangsa kita akan memasuki Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA). Mampukah kita menghadapi
persaingan yang semakin kompetitif, ataukah kita tergi-
las dengan persaingan yang semakin ketat?.
Laju pertumbuhan penduduk
yang pesat dan tidak sebanding
dengan laju peningkatan produksi
pangan dan issu pangan global
saat ini menjadi ancaman terhadap
masalah pangan Indonesia ke depan
sehingga perlu diantisipasi dengan
pemberdayaan potensi yang ada.
Kemajuan ekonomi di Cina,
India dan Brasil berhasil memacu
pertumbuhan ekonominya dengan
menjadikan pertanian sebagai
pondasinya. Sektor ini telah berhasil
menggerakkan “ekonomi” di akar
rumput. Sekarang, Cina dan India
merupakan negara tujuan investasi
yang menarik bagi para investor
Asing.
Strategi ini kemudian diikuti pula
oleh Thailand. Negeri gajah ini
mengeluarkan maklumat, bahwa
negerinya akan menjadi dapur dunia
pada tahun 2020. Malaysia juga
mempunyai tekad yang sama dan
Pemerintahan Badawi bertekad
untuk menjadikan Malaysia sebagai
Pusat Regional Makanan Halal.
Nah, bagaimana dengan Indonesia
yang kaya dengan sumber daya
alam, akankah kita dapat mengikuti
negara lain menjadi negara yang
maju dalam swasembada pangan?.
Presiden Direktur PT. Nusa Berkat
Alam sekaligus penemu pupuk Mikro
Mbah Google, Profesor Ali Zhum
Mashar mengatakan, Indonesia
sebagai negara agraris (sebagian
besar penduduknya hidup sebagai
petani) dengan tanah volkanik yang
sangat subur dan sebagai negara
maritim dengan laut yang luas dan
garis pantai terpanjang di dunia,
belum mempunyai tekad seperti
ditunjukkan oleh Cina, India, Thailand
ataupun Malaysia.
“Sebagai negara yang dianugerahi
kekayaan sumberdaya hayati
terbesar di dunia, laut yang begitu
luas, cahaya matahari yang
berlimpah, tanah volkanik yang
sangat subur, sesungguhnya jika
dikelola dengan baik tidak mungkin
Indonesia kurang pangan bahkan
sangatlah layak menjadi lumbung pangan
dunia,” ujarnya saat ditemui di Jakarta,
pekan lalu.
Pria lulusan fakultas pertanian
universitas soedirman (Unsoed) ini
mengatakan, membangun pertanian
merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional sekaligus penjaga
keutuhan bangsa dari sisi ketahanan
nasional. Pembangunan di sektor ini
kenyataannya sangat memprihatinkan.
Sekalipun, upaya pemerintah melalui
program revolusi hijau mampu melipat
gandakan produksi, khususnya padi,
yang menikmati hanya mereka yang
mempunyai lahan, modal dan yang
mempunyai akses pada pasar.
“Program ini tidak memberikan
dampak nyata terhadap kesejahteraan
petani. Sebagian besar petani malah
terpinggirkan. Budaya dan kearifan
petani pun bahkan ikut termarjinalisasi.
Dalam banyak kasus, semakin besar
upaya pembangunan di sektor pertanian,
semakin berdampak negatifnya bagi
kesejahteraan petani,” ujarnya.
Ia mengatakan, dukungan pemerintah
(kekuasaan), lembaga internasional
(World Bank dan IMF), dan dukungan
pasar selama ini lebih berpihak pada
sistem monokultur, homogen, uniform,
mengutamakan komoditas yang
menjadi kepentingan beberapa gelintir
manusia. Sistem yang diciptakan lebih
berpihak kepada para konglomerat
dan memberikan keuntungan kepada
produsen benih, pupuk dan pestisida
(perusahaan raksasa negara maju bukan
industri Nasional).
“Sebaliknya, kegiatan ini secara nyata
telah memberikan kontribusi terhadap
kerusakan alam pengkerdilan sistem dan
budaya tradisional yang dikembangkan
berdasarkan kearifan masyarakat tani
secara turun menurun selama berabad-
abad. Pertanian yang seharusnya menjadi
sarana mensejahterakan rakyat, justru
menjadi objek segelintir orang untuk
mengeruk keuntungan. Kehidupan dan
kesejahteraan hidup petani merosot dan
selalu bertambah miskin,” kata pria yang
sering juara lomba karya ilmiah.
Alimengatakan,alhasilpetanikehilangan
gairahnya untuk bertani dengan rumitnya
tataniaga, akses permodalan dan sulitnya
mendapatkan fasilitas pertanian di
Indonesia. Akibatnya, impor pangan tidak
dapat dihindarkan. Setiap tahun devisa
Negara (tidak kurang dari 22,8 triliun
rupiah) hilang. Pengangguran tidak dapat
diserap oleh sektor pertanian karena
tidak ada dukungan kebijakan modal/
bank yang berpihak kepada petani untuk
dapat membesarkan sekala usaha dan
pengembangan produksinya.
“Di sisi lain kebijakan harga panen
yang ditetapkan oleh pemerintah dalam
satu dasa warsa telah membunuh pasar
petani dan petani selalu mendapatkan
harga pasar produknya yang terus merugi,
sehingga berdampak nyata menurunnya
minat petani untuk bertanam komoditas
pangan,” pungkasnya.
17Edisi Perdana 2015
Laporan Utama
Bangsa yang Mandiri
Pemenuhan kebutuhan pangan melalui
kemandirian produksi oleh suatu bangsa
tidak dapat dipandang hanya sekedar
untung rugi dalam usaha produksi
komoditi ini, melainkan suatu keharusan
menempatkannya sebagai komoditas
strategis yang dapat berdampak multi
dimensi baik secara nasional maupun
global.
Ali mengatakan, Potensi percepatan
kemandirian pangan nasional menjadi
berarti jika ada konsistensi dalam
menggerakkan tiga -pilar produksi yaitu
pertama dengan optimalisasi lahan
dan sumber daya alam pertanian yang
tersedia dan melimpah, kedua jumlah
penduduk yang besar dan tersebar di
setiap pulau dan lahan.
“Yang ketiga dengan temuan teknologi-
teknologi pertanian yang berhasil
unggul, teruji dan terbukti sesuai dengan
kondisi pertanian di Indonesia dalam
meningkatkan produktifitas. Solusi
teknologi produktifitas diperlukan untuk
mengatasi berbagai hambatan teknis
produksi seperti ketersediaan lahan
subur pertanian yang semakin sempit,
pembukaan lahan pertanian baru kurang
subur yang hasilnya tidak sebanding
dengan produksi yang didapat dan
stagnasi produktifitas pangan akibat
teknologi konvensional yang telah jenuh,
serta kerusakan lingkungan sumberdaya
pertanian,” katanya.
Ia mengungkapkan, penerapan
teknologi seperti produk bioteknologi
Bioperforasi (Bio P2000Z) mampu
membuktikan peningkatan produktivitas
yang telah stagnan menjadi harapan
dalam percepatan swasembada pangan.
Dengan kebijakan pangan yang konsisten
secara terintegrasi, memprioritaskan
percepatan peningkatan kemampuan
produksi pangan dalam negeri,
membangun tataniaga pangan yang
pro petani dan revitalisasi stock pangan
nasional yang berkerakyatan merupakan
langkah strategis mempercepat
swasembada dalam pembangunan
ketahanan pangan dalam kerangka
ketahanan nasional.
“Kebijakanpemerintahsampaisaat
ini kurang memberikan perhatian
yang serius baik melalui insentif/
subsidi teknologi dan modal kepada
petani untuk mengembangkan
produksi pertaniannya. Padahal di
negara maju saja seperti Amerika
Serikat, pemberian insentif/subsidi
kepada petani baik kapas, kedelai
dangandummasihmenjadiprioritas.
Permasalahan produktivitas juga
bukan menjadi hambatan bagi
negara yang menempatkan pangan
sebagai kebijakan strategis,
seperti di India meski produktifitas
kedelainya 1,1 ton/ha namun
mampu menanam sampai 6 juta
hektar/tahun dan sekarang India
menjadi salah satu negara pemasok
18Edisi Perdana 2015
Potensi percepatan kemandirian pangan nasional menjadi
berarti jika ada konsistensi dalam menggerakkan tiga pilar
produksi yaitu pertama dengan optimalisasi lahan dan
sumber daya alam pertanian yang tersedia dan melimpah,
kedua jumlah penduduk yang besar dan tersebar di setiap
pulau dan lahan.
kedelai dunia, padahal di Indonesia
lebih berpeluang,” tuturnya.
Ia mengatakan, persoalan lain
yang memperparah krisis pangan
Indonesia adalah sektor agraria yang
masih menerapkan kebijakan hukum
kolonialisyangfeodal. Assetproduksi
pertanian banyak yang terbengkalai,
lahan kosong dan lahan marginal
yang dikuasai oleh perusahaan-
perusahaan perkebunan negara atau
perorangan masih banyak dijumpai
terbengkelai di berbagai daerah di
Indonesia.
“Petani sendiri hanya memiliki
hak pengelolaan lahan yang sangat
kecil (0,2 ha per kepala keluarga
petani). Lebih ironisnya tingginya laju
pertumbuhan penduduk menggeser
rata-rata 110.000 ha per tahun
lahan pertanian subur di P. Jawa
dan di luar jawa terkonversi menjadi
pemukiman dan industri serta
perkebunan (Pasaribu, B., 2008),
tidak imbang dengan baku progam
pencetakan SAWah tahun 2006 sebesar
8.000 ha dan tahun 2007 sebesar 16.000
ha (Deptan, 2006). Nasib Petani berubah
menjadi buruh atau petani “gurem” yang
miskin, tidak berdaya dan tidak mungkin
melakukan efisiensi produksi melalui
mekanisasi. Konversi lahan pertanian
ke lahan industri, pemukiman, jalan
berakibat langsung terhadap menurunnya
kinerja di sektor ini,” katanya.
Ia menegaskan, jika tidak ada
perubahan kebijakan pemerintah yang
memihak pada pembangunan pertanian
rakyat, maka pembangunan pertanian
akan menjadi beban bagi pembangunan
nasional. Selanjutnya Isu-isu nasional
yang akan mewarnai dan mendominasi
politik pembangunan masa sekarang dan
yang akan datang perlu di antisipasi dini
antara lain adalah, pertama, tingginya
harga pangan dunia akibat kebijakan
agro energi akan berdampak langsung
pada ketersediaan stok dan impor
pangan nasional, kedua tingginya angka
pengangguran dan kemiskinan
“Ketiga, penurunan mutu lingkungan,
produksi pertanian dan stagnasi
perluasan produksi pertanian serta
menurunnya stok pangan dunia.
Keempat, meningkatkan PDB sektor
non migas dan pemberdayaan usaha
produktif usaha kecil kenengah
(UKM) dan kelima, pengembangan
agroindustri dan sumber energi
alternative yang terbarukan,” ujarnya
mengakhiri pembicaraan.
Penulis: Retna Dona
19Edisi Perdana 2015
CADANGAN KEUANGAN NASIONAL
SEBAGAI SUMBER DANA
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
Oleh : Drs. H. Achmad Subianto, MBA
Arttikel Bersambung
Indonesia yang telah 69 tahun merdeka pada tahun 2015 telah mempunyai pemerintahan
yang baru. Pemerintahan baru akan menghadapi berbagai persoalan yang sangat berat. kalau
mau jujur permasalahan itu warisan pemerintahan sebelumnya akibat berbagai kebijakan yang
mungkin tidak sesuai dengan jatidiri bangsa Indonesia dan dibiarkan tanpa penyelesaian. Setiap
kebijakan atau strategi semestinya disesuaikan dengan jati diri bangsa Indonesia dengan tetap
memperhatikan keumuman yang berlaku atau ‘generally accepted business condition’. Dengan
kurang dipahaminya ha-hal tersebut maka mempunyai dampak terhadap persoalan kemiskinan,
kesempatan kerja dan kesejahteran warga bangsa.
S
elama 69 tahun merdeka
banyak kebijakan yang
tidak kondusif sehingga
menyebabkan fundamen
negara ini semakin lama tidak semakin
kokoh namun semakin rentan terhadap
setiap perubahan baik dari dalam negeri
akibat bertambahnya jumlah penduduk
maupun gejolak dari situasi ekonomi
dunia.
Dalam konperensi Bank Dunia “Big
Ideas, Bersama Mengatasi Kemiskinan
dan Ketimpangan” yang diadakan
di Jakarta pada 23 September
2014, Mantan Wakil Presiden Prof
Dr Boediono mengatakan bahwa:”
Indonesia rentan terhadap pengaruh
krisis regional dan global, seperti halnya
negara-negara berkembang yang lain.
Pengalaman krisis ekonomi tahun
1998 membuktikan bahwa kemiskinan
meningkat drastis dalam waktu singkat
dan memorakporandakan tatanan
kehidupan bangsa”.
Sedangkan Wakil Presiden M Jusuf
Kalla menyatakan bahwa upaya
mengatasi kemiskinan membutuhkan
tindakan nyata yang berfokus
mengurangi jumlah orang yang miskin.
Kelompok warga yang miskin itu
terdiri dari petani, nelayan, buruh dan
penganggur. Diperlukan identifikasi
masalah untuk mengatasi kemiskinan
yakni pendapatan dinaikkan melalui
peningkatan produktivitas. Peningkatan
produktivitas membutuhkan
penyediaan infrastuktur dan dukungan
riset yang ditunjang negara.
Laporan Bank Dunia menyatakan
bahwa pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang cukup tinggi dalam
beberapa tahun terakhir belum mampu
menurunkan tingkat kemiskinan
secara signifikan. Penurunan sejak
2 tahun yang lalu (2012-2013) hanya
0.7%, sedangkan penurunan tingkat
kemiskinan sebelumnya dari 1999-
2012 dari 24% menjadi sekitar 12%.
Dampak dari rendahnya penurunan
tingkat kemiskinan itu 68 juta penduduk
Indonesia rentan jatuh miskin.
Menteri Keuangan, Chatib Basri
menyatakanbahwapertumbuhanekonomi
Indonesia sulit mencapai angka 5,8% pada
tahun 2015 karena perekonomian seluruh
negara berkembang masih mengalami
perlambatan sebagaimana dikemukakan
dalam Ditjen Anggaran Kementrian
Keuangan RI. Selain itu dikatakan bahwa
penyerapan Belanja APBN cukup optimal.
Dalam APBN 2014, anggaran belanja
negara ditetapkan Rp 1.876,9 triliun
yang hingga 31 Desember 2014 realisasi
penggunaannya hanya sekitar Rp 1.764,6
triliun (94%).
Joseph E Stiglitz, pemenang Nobel
bidang Ekonomi menuturkan bahwa
untuk mencapai pertumbuhan dibutuhkan
kebijakan moneter yang sehat, kebijakan
makroekonomi yang mendukung, peran
penting investasi serta arah kebijakan
industrialiasasi yang tepat sehingga
mempengaruhi struktur ekonomi.
Pemerintah baru harus segera
bekerja dengan cepat mengingat telah
banyak kita kehilangan kesempatan
untuk memperbaiki ekonomi nasional
dan ekonomi masyarakat serta
infrastrukturnya. Bahkan dengan negara
tetangga, kita ketinggalan lebih dari
10 tahun. Sudah tidak masanya lagi
tuduh menuduh dan caci-mencaci serta
menyebarkan kebohongan ke masyarakat
dengan berbagai issue-issue, apabila kita
memang ingin segera keluar dari berbagai
persoalan bangsa. Cadangan keuangan
negara memang kritis dengan APBN yang
defisit. Defisit ini akan semakin bengkak
kalau dalam masa 100 hari kedepan
tidak segera dilakukan penataan kembali
infrastruktur untuk pemulihan.
20Edisi Perdana 2015
terjadi dengan Lembaga Pensiun
Nasional semuanya cerai berai, terpecah-
pecah dalam jumlah yang kecil-kecil
yang dikelola secara sendiri-sendiri oleh
masing-masing perusahaan. Ini terjadi
karena kebijakan deregulasi dan para
pengambil kebijakan ketika Lembaga
Pensiun akan di-pooll sudah dibayang-
bayangi ketakutan dituduh monopoli
dengan alasan bahwa sentralisasi
tidak demokratis, tidak sesuai ekonomi
pasar dstnya. Semestinya tuduhan itu
harus diabaikan demi menyelamatkan
bangsa dan negara ini dan justru tidak
demi kepentingan lembaga keuangan
internasional yang mengharapkan
Indonesia selalu dalam keadaan lemah
sehingga selalu bergantung kepada
rentenir dunia.
Negara ini memang dalam keadaan
sakit yang kritis dimana semua sumber
keuangan dalam negeri terkuras untuk
membayar hutang baik hutang pemerintah
maupun swasta sehingga cadangan
keuangan nasional yang relatif kecil tidak
cukup untuk membiayai pembangunan
jangka panjang.
Untuk mengatasi kesulitan saat
ini seyogyanya semua potensi dan
Rupanya selama ini Malaysia memiliki dan menyimpan Cadan-
gan Keuangan Dalam Negeri yang sangat besar. Darimana itu
berasal? Dana itu selain berasal dari net ekspor plus dan
APBN-nya yang positif, juga dari Dana Jaminan Sosial Nasi-
onal (National Social Security System),Dana Program Pensiun
Nasional, Dana Tabungan Haji dan Lembaga Zakatnya yang
dikelola dengan sangat baik.
Pelajaran Negara Tetangga
Seyogyanya kita tidak usah malu
mengambil pelajaran dari negara
lain. Namun tidak usah jauh-jauh
(karena ongkos studi banding mahal
sedangkan keuangan negara sedang
tekor) seperti ke Eropah apalagi ke
Amerika Serikat yang memang bukan
bandingannya. Cukup dari negara
sekitar seperti China, Taiwan, Korea
Selatan dan negara tetangga yang
telah berhasil keluar dari kemelut
krisisnya dengan tanpa bantuan IMF.
SalahsatunyaadalahMalaysia.Ingat!
Arroyo-pun berkiblat ke Malaysia,
Pertanyaannya mengapa Malaysia
dapat segera keluar dari krisis dan
tidak memerlukan bantuan dari Dana
Moneter Internasional dan Lembaga
Keuangan Dunia? Memang Malaysia
penduduknya sedikit, berbeda
dengan Indonesia yang berjumlah
banyak tetapi banyak juga yang
bisa diambil pelajaran dari negeri
jiran ini. Meskipun beberapa pejabat
senior kita selalu mengatakan dulu
Malaysia belajar dari kita, mengapa
sekarang harus mencontoh mereka?
Rupanya selama ini Malaysia
memiliki dan menyimpan Cadangan
Keuangan Dalam Negeri yang sangat
besar. Dari mana itu berasal? Dana
itu selain berasal dari net ekspor
plus dan APBN-nya yang positif, juga
dari Dana Jaminan Sosial Nasional
(National Social Security System),
Dana Program Pensiun Nasional,
Dana Tabungan Haji dan Lembaga
Zakatnya yang dikelola dengan
sangat baik.
Negara-negara yang dijajah
Inggris relatif lebih baik kondisi
ekonominya seperti Singapura,
Malaysia, Hongkong, Australia.
Sedangkan Indonesia negara yang
dijajah Belanda tidak menganut
sistem Belanda tetapi mencoba
merakit sendiri dengan sistem “trial
and error” akibatnya rentan terhadap
berbagai persoalan.
Cadangan Keuangan Nasional.
Cadangan Keuangan Nasional
Indonesia sangat lemah dan boleh
dikatakan sangat kecil kecuali
yang masih ada di alam. Ekspornya
meskipun surplus relatif netnya
kecil sedangkan APBN mengalami
defisit. Lalu perhatikan apa yang
kekuatan nasional tidak bekerja sendiri-
sendiri. Semua saja baik Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta baik
besar maupun kecil dan BUMN/BUMD
serta Koperasi harus ikut serta dan
terlibat aktif dalam program pemulihan
nasional dan masing-masing harus
mulai menata dirinya dengan baik dalam
rangka membangun ketahanan ekonomi
nasional.
Mengacu kepada Malaysia maka bisa
dilihat bagaimana kondisi cadangan
keuangan nasional kita itu. Dahulu
cadangan keuangan nasional diharapkan
diperoleh dari swasta besar namun
nyatanya semua konglomerat “collapse”.
Lembaga perbankan yang ada harus
ditata kembali. Akibat kebijakan yang lalu
karena takut dicap monopoli maka telah
dilakukan deregulasi perbankan sehingga
beratus Bank tumbuh namun akhirnya
bangkrut. Sekarang ini Bank-bank di
merger kembali. Seyogyanya saat ini
tidak usah pedulikan tuduhan monopoli
jika harus melakukan sentralisasi dari
kebijakan ekonomi nasional baik makro
maupun mikro.
Pada dasarnya sistem kesejahteraan
warganegara, termasuk PNS atau aparatur
negara, dapat dikelompokkan dalam 2
bagian yaitu:
1.	 Kesejahteraan semasa bekerja
Intinya bahwa semua warganegara
harus bekerja. Menjadi kewajiban
pemerintah atau negara untuk
menyediakan lapangan kerja bagi
warga negaranya yang tidak selalu
harus menjadi pegawai negeri. Bisa
saja menjadi pekerja dari suatu
perusahaan atau bekerja untuk
dirinya (self employed). Kebijakan
Kesejahteraan semasa
bekerja bahwa semua
warganegara harus bekerja.
Kebijakan penciptaan
lapangan kerja harus selalu
menjadi perhatian yang
serius dari pemerintah
karena dari tahun ketahun
angkatan kerja senantiasa
bertambah seiring dengan
bertambahnya penduduk
yang lepas dari bangku
pendidikan dan ada pula
penduduk yang
meninggalkan lapangan
kerja karena sudah purna
tugas akibat pensiun atau
tidak mampu bekerja lagi
karena berbagai sebab
seperti sakit dll.
Kesejahteraan purna tugas
(kesejahteraan setelah tidak
bekerja)Kesejahteraan purna
tugas ini harus dibentuk atau
dibangun sejak yang
bersangkutan bekerja. Jadi
ketika seorang warganegara
bekerja maka dia harus
menyisihkan sebagian dari
penghasilannya untuk di
tabung dan dikumpulkan dari
waktu ke waktu di suatu
institusi amanah (Trust Fund)
sampai tiba saatnya dia tidak
bekerja lagi dan pensiun
untuk menikmati hasil
tabungannya tersebut
Kesejahteraan
semasa bekerja
Kesejahteraan
Purna kerja
21Edisi Perdana 2015
penciptaan lapangan kerja harus
selalu menjadi perhatian yang
serius dari pemerintah karena
dari tahun ketahun angkatan kerja
senantiasa bertambah seiring
dengan bertambahnya penduduk
yang lepas dari bangku pendidikan
dan ada pula penduduk yang
meninggalkan lapangan kerja
karena sudah purna tugas akibat
pensiun atau tidak mampu bekerja
lagi karena berbagai sebab seperti
sakit dll.
2.	 Kesejahteraan purna tugas
(kesejahteraan setelah tidak
bekerja) Kesejahteraan purna
tugas ini harus dibentuk atau
dibangun sejak yang bersangkutan
bekerja. Jadi ketika seorang
warganegara bekerja maka dia
harus menyisihkan sebagian dari
penghasilannya untuk di tabung
dan dikumpulkan dari waktu ke
waktu di suatu institusi amanah
(Trust Fund) sampai tiba saatnya
dia tidak bekerja lagi dan pensiun
untuk menikmati hasil tabungannya
tersebut.
Kedua pola kesejahteraan ini harus
menjadi perhatian pemerintah. Namun
pada kenyataannya selama ini pemerintah
lebih banyak memperhatikan unsur yang
pertama yaitu berkutat dengan kebijakan
fiskal, moneter, inflasi, BBM, kurs, uang
beredar dll variable kebijakan makro.
Adapun logika dari system dana pensiun,
asuransi sosial dan jaminan sosial yang
dapat men “generate” pembiayaan jangka
panjang dan selanjutnya mengurangi
pengangguran dan kemiskinan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Dana pensiun, asuransi sosial dan
jaminan sosial yang dikelola secara
“Funded System”, “Compulsory” dan
“Pooling” akan dapat menggunakan dana
dalam bentuk tabungan atau iuran atau
premi yang terkumpul sebagai cadangan
keuangan nasional (“national reserve
fund”) selanjutnya dana yang bersifat
jangka panjang ini dapat digunakan untuk
membiayai proyek-proyek pembangunan
yang pada gilirannya akan membuka
lapangan kerja atau menumbuhkan
“employment creation”. Dengan demikian
akan dapat mengurangi kemiskinan
dan pengangguran, selanjutnya hal
ini akan meningkatkan kesejahteraan
setiap pekerja atau warga negara yang
terlibat dengan pembangunan. Pada
tahap selanjutnya akan meningkatkan
pendapatan masing-masing dan
sekaligus me-nambah iuran dan premi
atau tabungan nasional. Demikian
seterusnya proses tersebut dapat
dicermati dalam illustrasi yang saya
gambarkan sebagaimana berikut.
Sumber-sumber dana jangka panjang
yang paling potensial untuk digali dan
ditumbuh-kembangkan serta digunakan
untuk pembiayaan jangka panjang adalah
yang berasal dari Dana Pensiun, Asuransi
Sosial serta Jaminan Sosial sebagaimana
Alur pembentukan
cadangan Keuangan Nasional
Bank Indonesia
Mata uang
LOGam
Lapangan
Kerja
DaNa
Pensiun
Pengangguran
kemiskinan
Pembangunan
Proyek
Kesejahteraan
Rakyat
Cadangan Keuangan
Nasional
Pendapatan
Nasional
DanaInvestasi
JangkaPanjang
Pengurangan
Penambahan
Pengurangan
Penambahan
Pendapatan
Rakyat
Tabungan Iuran
Premi
Instrumen Jangka
Panjang
Penciptaan
Lapangan Kerja
AkumulasiDANA
InVESTASI
yang telah diberlakukan oleh negara-
negara maju dan bahkan sangat berhasil
diterapkan oleh Malaysia. Sebagai
bukti empiris, negara Malaysia dapat
dengan cepat mengalami pemulihan
dari akibat krisis ekonomi dan moneter
yang melandanya pada tahun 1997
dengan hanya mengandalkan potensi
domestiknya. Hal ini dapat dilakukan
mengingat Malaysia telah mempunyai
sumber dana berupa cadangan keuangan
nasional yang berasal dari Dana
Pensiun, Asuransi Sosial serta Jaminan
Sosialnya. Sebagai ilustrasi, dana yang
telah dikumpulkan oleh Kumpulan Wang
Simpanan Pekerja (KWSP) atau EPF
(Employee Provident Fund) pada tahun
2002 telah mencapai Rp. 633,8 triliun
sehingga bersama-sama dengan Central
Provident Fund (CPF) dari Singapura
termasuk dalam kelompok “20 World’s
Largest Pension Fund – 2002”. Selain itu
dari lembaga sejenis yang diperuntukan
khusus bagi PNS di Malaysia, yaitu
Kumpulan Wang Amanah Pencen
(KWAP) hingga pertengahan Juli 2003
telah mengumpulkan akumulasi iuran
pemerintah selaku pemberi kerja sebesar
RM 31,91 miliar atau setara dengan
Rp.71,12 triliun yang seluruhnya berupa
dana investasi. Besaran dana KWAP
tersebut sudah mencapai lebih 25% dari
seluruh kebutuhan dana yang diperlukan
untuk membiayai Dana Pensiun PNS
Malaysia secara Fully Funded dan
diperkirakan mencapai sebesar
RM 100 miliar atau setara dengan
Rp.244,5 triliun. Hal ini masih
diperkuat dengan dana yang berasal
dari Lembaga Tabung Angkatan
Tentera (LTAT), Social Security
Organization (Socso) dan Lembaga
Tabung Haji Malaysia.
Dana Cadangan Keuangan
Nasional Malaysia di tahun
2012 bersama Tabungan Haji
nya berjumlah Rp 1.985,9 triliun
sebagaimana tersebut perinciannya
di Lampiran III.
Kebijakan kesejahteraan purna
tugas akan terkait dengan kebijakan
pembentukan dana cadangan
keuangannasional(NationalReserve
Fund) yang sangat diperlukan untuk
membiayai pembangunan nasional
jangka panjang. Keberhasilan
sistem kesejahteraan purna
tugas sangat bergantung kepada
konsistensi atas sistem dan
manajemen pengelolaannya.
Bersambung ke Edisi selanjutnya..
Arttikel Bersambung
Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan KPPPA
Audiensi pengurus koalisi kependudukan Indonesia pusat dengan mentri KPPPA
Plan International Indonesia
bersama dengan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak,
BKKBN, FOKKUS BABINROHIS
NASIONAL (FBN) serta 19
organisasi nasional lain
mendeklarasikan Gerakan
Stop Pernikahan Anak sebagai
pencegahan pernikahan anak
di tingkat akar rumput (Grass
root).
“Kami yakin, gerakan ini
akan efektif karena mendapat
dukungan penuh dari berbagai
organisasi masyarakat dan
keagamaan yang berakar di
Plan - KPPPA - BKKBN deklarasikan
“Gerakan Stop Pernikahan Anak Usia dini”
masyarakat,” kata Direktur Plan
Indonesia Mingming Remata
Evora
Kepala BKKBN Fasli Djalal
berharap agar peluncuran gerakan
ini bisa mencegah maraknya
pernikahan anak di masyarakat.
“Dengan dideklarasikannya
gerakan bersama `Stop
Pernikahan Anak usia dini’,
diharapkan menjadi skala prioritas
semua pihak,”.
Sebelumnya, Plan yang
difasilitasi oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Kemen PPPA)
mengadakan pertemuan untuk
lensa fbn
mencari solusi terbaik mencegah
pernikahan anak usia dini.
Pertemuan yang dilakukan di
kantor Kemen PPPA tersebut
menghasilkan kesamaan
pemikiran bahwa upaya
pencegahan pernikahan anak usia
dini harus dilakukan secara luas.
Hampir semua organisasi
masyarakat dan keagamaan di
Indonesia bahkan sudah memiliki
program dan kegiatan pencegahan
pernikahan anak usia dini yang
kongkrit
Reporter: Muhammad Iqbal
23Edisi Perdana 2015
lensa fbn
FBN Sumatera Utara Dapat Menjadi
Contoh Teladan
F
BN sebagai perekat dan
pemersatu. Bangsa Indonesia
merupakan wadah tempat
berhimpunnya seluruh potensi
masyarakat Rohani Islam Indonesia
khususnya dalam lingkup Kementerian,
LPNK, TNI & POLRI, BUMN, Swasta, dan
Perguruan Tinggi
Untuk dapat diketahui, pada jaman
perang, kita sering mendengar teriakan
motivasi: ”Merdeka atau mati”, sekarang
berubah sesuai tuntutan jaman. menjadi
”tBerubah atau mati”, perubahan menuju
yang terbaik. harus terpadu, terintegrasi
terencana dan terukur, agar hasil
perubahan yang dilakukan menghasilkan
dampak yang sangat signifikan kata
Ketua Umum DPP. Fokkus Babinrohis
Nasional, H. A. Abd. Aziz Rifa’i Makudi,
M, SH, MM pada seminar Nasional dan
pelantikan Pengurus Fokkus Babinrohis
Sumatera Utara.
Lahirnya Forum Komunikasi dan
Konsultasi Badan Pembina Rohani
Islam Nasional (FBN) dibentuk untuk
menggerakkan roda organisasi Babinrohis
tiap unit kerja di masing-masing instansi
pemerintahan BUMN, Kementrian, LPNK,
TNI dan POLRI, Swasta, dan Perguruan
Tinggi agar dapat berjalan sebagaimana
yang diharapkan, sejauh ini telah
terangkum beberapa permasalahan dan
ekspektasi yang dapat di gambarkan.
FBN Propinsi, Kabupaten/Kota,
merupakan perpanjangan dari FBN
Pusat tempat berhimpunnya para tokoh-
tokoh organisasi profesi Kerohanian
masyarakat Islam Indonesia di daerah
masing-masing, dan memakai nama FBN
sebagai PAYUNG induk organisasi, FBN
juga sebagai penganyom masyarakat
Islam Nusantara.
Forum Komunikasi dan Konsultasi
Badan Pembina Rohani Islam Nasional
(FBN) berharap kepada seluruh warga
masyarakat Islam Indonesia maupun di
Mancanegara (ASEAN) asal Indonesia
jadikan FBN ini sebagai wadah perekat
dan pemersatu masyarakat Islam di
Nusantara, mari kita satukan VISI dan
MISI Masyarakat Islam di Indonesia
khususnya dan Nusantara pada umumnya,
jangan ada lagi terpecah belah, seperti
zaman Belanda dahulu, kita selalu diadu
domba sesama kita, apakah kita mau lagi
diadu domba sesama masyarakat Islam,
maupun dengan agama lain yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, jawabnya,
sudah jelas tidak mau di adu domba , kita
tetap dalam kesatuan NKRI.
Kita berharap FBN Sumatera Utara
dapat menjadi contoh teladan di
daerahnya, Sumatera Utara adalah baro
meter kerukunan Umat beragama di
Indonesia, karena di Sumut adalah multi
Etnis yang cukup besar dengan 25 etnis,
yang beragam, kerukunan umat beragama
cukup baik aman dan nyaman serta
saling hormat menghormati sesamanya,
FBN harus berada didepan, dan dapat
dipertahankan.rasa kecintaan perdamaian
sesama umatnya.
Organisasi FBN benar-benar mengacu
kepada sistim yang telah disepakati
bersama yang harus di jalankan
sesuai dengan sistim pradigma baru
yang teratur, FBN harus menyatu
dengan masyarakatnya dan tidak ada
perpecahan sesama umat Islam, malah
mereka lebih memperkuat perekonomian
masyarakat Islam itu sendiri, setiap
ada kegiatan Program Pembangunan
yang dilaksanakan Pemerintah FBN ikut
mendukung program tersebut, demi
terlaksananya pembanguan, baik di pusat
maupun di daerah Propinsi, Kabupaten/
Kota di Indonesia sehingga kita dapat
di perhitungkan oleh Pemerintah Pusat
maupun daerah.
Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, Pegurus FBN Propinsi
Sumatera Utara dapat bekerjasama
dengan FBN, Instansi Pemerintah
dan Swasta, serta lembaga Sosial
Keagamaan/ Kemasyarakatan (lSM) baik
di Pusat ataupun di Daerah.
(Jat)
FBN Perekat dan Pemersatu Bangsa Indonesia
Susunan pengurus FBN Sumatera
Utara :
Penasehat: Gubernur Sumatera utara,
Pembina: Ka.Kanwil Kementerian Agama
Prvinsi Sumatera Utara dan Ketua MUI
Dewan Pakar: Ir. H. M. Roem, S. Msi,
Prof. DR. Hj. Sri Sulistyawaty, SH, Msi, H.
Syarifuddi Siba, SH, M, Hum, Drs. H. Syofyan
Raz, Ak, MM, DR. H. Hasan Mansur Nasution,
MA, Drs. H. Sakira Zandi, Msi, Drs. Syaiful
Anwar Tanjung, MM, Drs.H. Syofyan Ansori
Hasibuan, DR.H. Amiruddin, MS dan Kabit
Pekapontren & Penamas Kanwil Kemenag
Propinsi Sumut.
Dewan Pengurus:
Ketua: Hj. Lelawaty, SY (PMD)
Wakil Ketua L, II, III dan IV,: Drs.H. Ismail
Dahban (Pemko Binjai ), Drs. Abd. Hadi
Harahap (Univ. Al-Azhar Medan), Drs. H.
Burhanuddin Damanik, MA (Kanwil Kemenag
Prov. SU), Dr.M. Jamil Iba, MA (IAIN SU),
Seketaris : Drs. H. Ramsil Harahap (Kanwil
Kemenag Prov.SU)
Wakil Sekretaris, I , II, III dn IV: Drs. H.
Ishaq Ibrahim ,MA (Kab.Langkat), H.Safingi
PT. Telkom DIvre I, H. Iradatsyah, Pasaribu,
SH (BPAH) Medan, Hj. Suparti Ningsih, S.Ag
(Kodam I /BB)
Bendahara: Suryana Kesuma , SE (Kanwil
kemenag Prov. SU)
Wakil Bendahara I, I, III: H. Rahmansyah
Ritonga, SE, Ak, MA (B. Diklat Keagamaan),
H .Ridwan Batubara, SE (Hotel Inna Dharma
Deli ) dan Azro’i Ahmad ( PT. Bank Mandiri )
dan di bantu Ketua–ketua Bidang sebanyak
34 orang personil untuk menjalankan roda
organisasi FBN Sumatera Utara.
24Edisi Perdana 2015
25Edisi Perdana 2015
Akhlak
DAHSYATNYA BERSYUKUR
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu menginkari
(nikmat Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS Ibrahim 7).
Bersyukurlah di mana pun dan kapan
pun. Rasa syukur akan:
•	 Membuat hidup kita menjadi
indah...
•	 Membuat yang sedikit terasa cukup
dan berkah...
•	 Mengubah apa yang kita miliki saat
ini menjadi lebih berharga...
•	 Mengubah masalah yang kita miliki
menjadi hikmah yg bernilai...
•	 Hidangan sederhana terasa
menjadi istimewa...
•	 Mengubah rumah yang sempit
terasa lapang dan nyaman...
•	 Mengubah kegagalan menjadi
pelajaran berharga...
•	 Mengubah kekeruhan suasana
menjadi kejernihan...
•	 Mengubah yang tidak nyaman
menjadi menyenangkan...
•	 Mengubah penolakan menjadi
penerimaan...
•	 Mengubah kebenciaan di hati
menjadi kasih sayang...
•	 Menciptakan kedamaian dan
ketenangan hati...
•	 Mengubah emosi menjadi latihan
kesabaran...
•	 Menjadikan masa lalu sebagai
kenangan manis...
•	 Menjadikan masa sekarang
keindahan & kesenangan...
•	 Menjadikan hari esok penuh
harapan...
•	 Menciptakan visi ke depan yang
penuh harapan...
•	 Bila hati kita dipenuhi rasa syukur,
hidup menjadi senantiasa indah
dan damai.
Jika Anda ingin hidup dalam
berkelimpahan, berbahagia, coba
praktikkan teknik bersyukur yang akan
membawa Anda pada kebahagiaan ini.
Malam menjelang tidur, pikirkan berikut
ini:
•	 Tarik dan keluarkan napas
panjang. Ketika menghembusan
napas ucapkan “Ya Allah SWT,
Subahanallah, terima kasih ya
Allah SWT, syukur Alhamdulillah”.
Lakukan 2 atau 3 kali.
•	 Kemudian rileksksasikan badan
Anda dari ujung kepala sampai
ujung kaki. Bernapas biasa dan
konsentrasi pada keluar masuk
napas sekitar 1 menit. Kemudian:
•	 Setelah tenang, pikirkanlah:
•	 Siapa yang menyakiti dan
Anda sakiti hari ini? Maafkan
dan minta maaflah!
•	 Apa yang telah saya dapatkan
hari ini? Syukurilah dan
harapkan keberuntungan yang
lebih besar esok hari!
•	 Siapa yang bekerja
memberi rezeki pada Anda?
Syukurilah! Niatkan untuk
memperlakukan mereka lebih
baik lagi.
•	 Pengalaman apa yang
berharga yang telah Anda
dapatkan? Syukurilah.
Niatkan pengalaman ini akan
menolong kehidupan Anda di
masa depan.
•	 Dengan mensyukuri hal yang
kecil Anda bisa mendapatkan
hal yang lebih besar.
•	 Berterima kasihlah untuk
sahabat Anda yang telah
mengingatkanmu untuk selalu
bersyukur kepada Allah SWT
SWT.(Bambang Prakuso, BSM)
26Edisi Perdana 2015
	 Allah SWT berfirman kepada Iblis : “Sesungguhnya Ayub
adalah hamba¬Ku yang sangat taat kepada-Ku, ia seorang mu’min
yang sejati. Apa yang ia lakukan untuk mendekatkan diri kepada-
Ku adalah semata¬-mata didorong iman yang teguh kuat dan taat
yang bulat kepada-Ku. Iman dan taqwanya takkan tergoyah oleh
perubahan keadaan duniawi.
Sabar dan Bersyukur Kunci Sukses dalam hidup
Adakah manusia di dunia ini tidak memiliki masalah?. Jawabannya, manusia di dunia
ini pasti memiliki masalah, namun yang membedakannya, cara menyikapi masalah itu
sendiri. Kunci menjalani kehidupan dengan berbagai permasalahannya yaitu dengan
bersabar dan bersyukur. Contohlah kesabaran dan rasa syukur dari Nabi Ayub AS.
Kesabaran dan rasa syukur Nabi
Ayub AS patut diacungi jempol dan
menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Nabi Ayub AS adalah putra Ish bin
Ishak bin Ibrahim adalah seorang yang
kaya raya. Istrinya banyak, anaknya
banyak hartanya melimpah ruah dan
ternaknya tak terbilang jumlahnya. Ia
hidup makmur dan sejahtera. Walau
demikian ia tetap tekun beribadah.
Segala nikmat dan kesenangan yang
di karuniakan kepadanya tak sampai
melupakannya kepada Allah SWT.
Ia gemar berbuat kebajikan, suka
menolong orang yang menderita,
terlebih dari golongan fakir miskin.
Rasa syukurnya pada Allah SWT
SWT diimplementasikan dengan
berbuat baik dan bersedekah kepada
fakir miskin. Nabi Ayub AS tidak
sombong dan kikir dengan harta yang
berlimpah. Ia menganggap harta
yang dia miliki hanya titipan dari Allah
SWT. Bahkan, para Malaikat di langit
terkagum-kagum dan membicarakan
ketaatan Ayub dan keikhlasannya
dalam beribadah kepada Allah SWT.
Iblis yang mendengar pembicaraan itu
merasa iri dan ingin menjerumuskan
Ayub agar menjadi orang yang tidak
sabar dan celaka.
Pertama Iblis mencoba sendiri
menggoda Nabi Ayub agar tersesat
dan tak mau bersyukur kepada
Allah SWT SWT. Namun ia gagal.
Nabi Ayub tak tergoyahkan. Iblis
kemudian menghadap Allah SWT.
Minta izin untuk menggoda Nabi
Ayub : “Wahai Tuhan, sesungguhnya
Ayub yang senantiasa patuh dan berbakti
menyembah-Mu, senantiasa, memuji-Mu,
tak lain hanyalah karena takut kehilangan
kenikmatan yang telah Engkau berikan
kepadanya. Semua ibadah tidak ikhlas
dan bukan karena cinta dan taat kepada-
Mu. Andaikata ia terkena musibah dan
kehilangan harta benda, anak-anak dan
istrinya belum tentu ia akan taat dan tetap
ikhlas menyembah-Mu.”
Allah SWT SWT berfirman kepada Iblis
: “Sesungguhnya Ayub adalah hamba¬Ku
yang sangat taat kepada-Ku, ia seorang
mu’min yang sejati. Apa yang ia lakukan
untuk mendekatkan diri kepada-Ku adalah
semata-mata didorong iman yang teguh
kuat dan taat yang bulat kepada-Ku.
Iman dan taqwanya takkan tergoyah oleh
perubahan keadaan duniawi. Cintanya
kepada-Ku dan kebajikannya tidak akan
menurun dan menjadi berkurang walau
ditimpa musibah apapun yang melanda
dirinya dan la yakin bahwa siapa yang ia
miliki adalah pemberian-Ku yang sewaktu-
waktu dapat Aku cabut daripadanya atau
menjadikannya berlipat ganda. Ia bersih
dari segala tuduhan dan prasangkamu.
Engkau tidak rela melihat hamba-hamba-
Ku anak cucu Adam berada di atas jalan
yang lurus. Untuk menguji keteguhan
hati Ayub dan keyakinannya pada
takdirKu. Kuizinkan kau menggoda dan
memalingkannya dariKu. Kerahkanlah
pembantu-pembantumu untuk menggoda
Ayub melalui harta dan keluarganya.
Cerai beraikanlah keluarganya yang
rukun damai sejahtera itu. Lihatlah
sampai dimana kemampuanmu untuk
menyesatkan hamba-Ku, Ayub itu.”	
Demikianlah, Iblis dan para
pembantunya kemudian mulai menyerbu
keimanan Ayub. Mula-mula mereka
membinasakan hewan ternak peliharaan
Nabi Ayub. Satu persatu hewan-hewan itu
mati bergelimpangan disusul lumbung-
lumbung gandum dan lahan pertanian
Nabi Ayub terbakar dan musnah.
Iblis mengira Ayub akan berkeluh
kesah setelah kehilangan ternak dan
lahan pertaniannya itu. Namun Ayub
tetap berbaik sangka kepada Allah SWT.
Segalanya ia serahkan kepada Allah SWT.
Harta adalah titipan Allah SWT sewaktu-
waktu dapat saja diambil lagi. Berikutnya
Iblis dan pembantu-pembantunya
mendatangi putra-putra Nabi Ayub di
gedung yang besar dan megah. Mereka
goyang-goyangkan tiang-tiang gedung
27Edisi Perdana 2015
	 Dengan lidi
seratus, dipukulkan
pelan sekali, maka
sumpahnya sudah
terlaksana. Berkat
kesabaran dan
keteguhan imannya
Nabi Ayub dikaruniai
lagi harta benda
yang melimpah
ruah. Dari Rahmah
ia mendapat anak
bernama Basyar,
dikemudian hari ia
mendapat julukan
Dzulkifli artinya
Sanggup
Akhlak
sehingga gedung itu kemudian roboh dan
anak- anak Nabi Ayub mati semua.
Selanjutnya Iblis menaburkan baksil
di sekujur tubuh Nabi Ayub sehingga
beliau menderita sakit kulit yang
menjijikkan. Saudara dan tetangganya
menjauhinya. Istri-istrinya banyak yang
melarikan diri. Hanya seorang yang setia
mendampinginya yaitu Rahmah. Para
tetangga Nabi Ayub tidak mau ketularan
penyakit,sehinggamereka-terutamakaum
ibu secara terang-terangan mengusir Nabi
Ayub dari perkampungan. Mereka pergi ke
ujung desa, dekat pembuangan sampah.
Namun di sana orang-orang tidak terima.
Mereka tetap mengusir Nabi Ayub. Maka
pergilah Nabi Ayub dan Rahmah ke
sebuah tempat yang sepi dari manusia.
Pada suatu hari, mungkin karena tidak
tahan dalam penderitaan atau karena apa.
Rahmah pamit meninggalkan suaminya. Ia
akan bekerja untuk menghidupi suaminya.
Nabi Ayub melarangnya, namun Rahmah
tetap pergi sembari berkeluh kesah.
“Kiranya kau telah terkena bujukan
setan, sehingga berkeluh kesah atas takdir
Allah SWT,” kata Ayub kepada istrinya.
“Awas kelak jika aku sudah sembuh kau
akan kupukul seratus kali. Mulai saat ini
tinggalkanlah aku seorang diri, aku tak
membutuhkan pertolonganmu sampai
Allah SWT menentukan takdir-Nya.
Setelah ditinggal Rahmah, satu-satunya
orang yang masih menyayangi dan
merawatnya, kini Nabi Ayub hidup seorang
diri. Di dalam kamarnya ia bermunajat
kepada Allah SWT “Ya Allah SWT, aku telah
diganggu oleh setan dengan kepayahan
dan kesusahan serta siksaan dan Engkau
wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang.
Allah SWT menerima do’a Nabi Ayub
yang telah mencapai puncak kesabaran
dan keteguhan iman dalam menghadapi
cobaan. Berfirman Allah SWT kepada Nabi
Ayub : “Hantamkanlah kakimu ke tanah.
Dari situ air akan-memancar dan dengan
air itu kau akan sembuh dari semua
penyakitmu. Kesehatan dan kekuatanmu
akan pulih kembali jika kau pergunakan
untuk minum dan mandi.”
Demikianlah, setelah Nabi Ayub minum
dan mandi air yang memancar dari
bawah kakinya, maka ia sembuh seperti
sediakala.
Sementara itu Rahmah yang telah pergi
meninggalkan Nabi Ayub lama-lama
merasa kasihan dan tak tega membiarkan
Nabi Ayub seorang diri. Dia datang
menjenguk, namun ia tak mengenali
suaminya lagi. Karena Nabi Ayub sudah
sembuh dan keadaannya jauh lebih
baik daripada sebelumnya. Lebih sehat
dan lebih tampan. Nabi Ayub gembira
melihat istrinya kembali, namun ia ingat
sumpahnya yaitu ingin memukul istrinya
seratus kali. la harus melaksanakan
sumpah itu. Kini ia bimbang, istrinya
sudah turut menderita sewaktu bersama-
sama dengannya selama tujuh tahun ini;
akankah ia memukulnya seratus kali.
Dalam kebimbangan datanglah wahyu
Allah SWT yang memberikan jalan keluar.
Firman Allah SWT : “Hai Ayub, ambillah
lidi seratus buah dan pukullah istrimu itu
sekali saja, dengan demikian tertebuslah
sumpahmu.”
Dengan lidi seratus, dipukulkan
pelan sekali, maka sumpahnya sudah
terlaksana. Berkat kesabaran dan
keteguhan imannya Nabi Ayub dikaruniai
lagi harta benda yang melimpah ruah.
Dari Rahmah ia mendapat anak bernama
Basyar, dikemudian hari ia mendapat
julukan Dzulkifli artinya sanggup. Dzulkifli
akhirnya juga menjadi Nabi dan Rasul.
(Berbagai Sumber).
Penulis: Retna Dona
28Edisi Perdana 2015
Sudah saatnya bagi masyarakat untuk beralih ke layanan kesehatan “holistik
modern”. Dalam kondisi dimana biaya pelayanan kesehatan sekarang yang kadang-
kadang terasa mencekik dan sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat, maka
untuk mendapatkan konsultasi dan pengobatan berbagai penyakit secara maksimum
dengan akurat dan hemat, DR.Asvial Rivai, M.D. (M.A), CHt. mengatakan sudah
saatnya masyarakat memanfaatkan Layanan Kesehatan “Holistik Modern”. Begitu
kata DR.Asvial Rivai, M.D (M.A) sang pelopor dan pengembang layanan kesehatan
holistik modern itu di Indonesia sejak tahun 1997. Inilah hasil rekaman pembicaraan
kami melalui tanya-jawab, sangat menarik untuk disimak kenapa anda harus beralih
ke layanan kesehatan “holistik modern”ini.
MENGENAL PENGOBATAN HOLISTIK MODERN
Oleh : DR. Asvial Rivai, M.D. (M.A), CHt.
Apa yang dimaksud dengan layanan
kesehatan “holistik modern”.
H
olistik Modern Itu hanya
sebuah nama. Apalah arti
sebuah nama, banyak
orang berkata begitu.
Tapi sebenarnya “holistik modern”
merupakan sebuah sebutan terhadap
satu sistem pelayanan “terpadu”
dalam memenuhi berbagai kebutuhan
untuk pemeliharaan dan perbaikan
tingkat kesehatan yang mungkin
sudah rusak yang disebut sakit-
sakitan. Layanan kesehatan “holistik
modern” dalam arti yang sangat
luas, meliputi berbagai pelayanan
termasuk pemeriksaan kesehatan
secara menyeluruh, tetapi secara
cepat bisa didapatkan hasilnya.
Kemudian termasuk juga konsultasi
kesehatan secara menyeluruh
(baik fisik, emosional dan juga
kejiwaan, inteligensia), perawatan
/ pengobatan berbagai penyakit
menyeluruh, pemberian nasehat dan
anjuran-anjuran kesehatan secara
menyeluruh, kontrol ulang serta
bimbingan / tuntunan selama penyakit
belum sembuh atau selama masih
dibutuhkan oleh si penderita.
Itu dilakukan secara terpadu oleh satu
tenaga praktisi yang sudah dilatih untuk
menekuni profesi itu dengan metode yang
mudah. Tanpa harus rujuk kesana sini,
tanpa harus ambil darah, tanpa suntikan,
tanpa melukai dan tanpa membuka
baju untuk deteksi penyakit. Dalam
melakukan pemeriksaan kesehatan
menyeluruh, digunakan berbagai
metoda yang mengacu pada terobosan
baru dalam bidang kesehatan yang
sangat sederhana tapi sangat efektif.
Yaitu ilmu iridology yang berasal atau
ditemukan oleh seorang dokter medis
di Eropa (yaitu satu ilmu pengetahuan
bagaimana mendeteksi penyakit malalui
tanda-tanda yang terjadi pada mata
akibat adanya gangguan penyakit itu).
Ada juga ilmu kinesiology yang berasal
atau ditemukan oleh seorang ahli saraf
di Amerika (yaitu ilmu pengetahuan
bagaimana mengetahui tingkat kesehatan
organ-organ dan sistem tubuh melalui
kelemahan yang terjadi pada otot lengan).
Dan ilmu phytobiophysics yang berasal
atau ditemukan oleh seorang dokter juga
di Inggris (yaitu bagaimana mengetahui
dan memperbaiki tingkat penyakit dan
kelemahan tubuh seseorang melalui
perubahan energi yang terjadi pada tubuh
yang di tes dengan energy bunga-bungaan
berbagai warna). Disamping itu diberikan
juga berbagai cara pendeteksian dan
perawatan yang lain, seperti “heart
lock”, “jump leading”, “universal energy”,
“podorachidian” dan lain-lain.
Bila diperlukan semuanya dilakukan
secara bergantian dengan waktu yang
relative sangat pendek, antara 20-30
menit. Hasilnya bisa langsung didapat
meliputi 60-hal tentang kondisi dan
fungsi organ organ dan sistem tubuh
lainnya sekaligus solusi bagaimana
mengobati atau merawat penyakitnya
apabila ditemukan. Ini diperlukan untuk
menghindari kesalahan dan untuk
mendapatkan tingkat akurasi yang
maksimal, agar penyakitnya dapat diobati
dengan tepat.
Biaya pemeriksaan kesehatan
menyeluruh seperti ini sangat murah
Pemeriksaan Kesehatan : Asvial Sedang memeriksa kesehatan seseorang dengan metode kinesiology. Hasilnya
sangat akurat.
29Edisi Perdana 2015
melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, digunakan
berbagai metoda yang mengacu ilmu pengetahuan kesehatan
dengan benar, sebagai satu pandangan lain nonmedis, yang
merupakan terobosan baru dalam bidang kesehatan yang
sangat sederhana tapi sangat efektif, yaitu ilmu iridology
dibandingkan dengan metode analisa
melalui laboratorium atau peralatan
medis lainnya, cukup hanya Rp 250.000.
Biaya ini sudah termasuk kontrol ulang
selama 3-4 bulan kedepan guna untuk
memantau perkembangan pengobatan
dan untuk membimbing si penderita
dengan harapan agar lebih cepat
sembuhnya. Dalam perawatan penyakit
atau kelemahan badan yang dirasakan,
diberikan hanya bahan-bahan alami, tidak
mengandung bahan-bahan kimia yang
dapat membahayakan penderita.
Bagaimana holistik modern bekerja.
Dalam melayani seorang pasien, apapun
penyakitnya selalu dilakukan pemeriksaan
kesehatan menyeluruh dengan
menggunakanmetoda-metoda diatas
tanpa bertanya apa penyakit atau keluhan
badannya. Dalam pemeriksaan inilah
nanti akan ditemukanberbagai hal yang
aneh-aneh yang mungkin menyebabkan
timbulnya penyakit yang dikeluhkan, dan
akan diketahui apa keluhannya tanpa
bertanya kepada pasien seperti metode
pengobatan umum.
Si pasien akan terheran-heran
mengagumi keahlian seorang praktisi
“holistik modern”. Karena praktisi akan
tahu bahwa mungkin pasien sedang
mengalami gangguan kesehatan fisik,
seperti kolesterol, gangguan rematik /
asam urat, gangguan jantung termasuk
koroner dan lain-lain. Gangguan
pencernaan mungkin di lambung atau
usus termasuk usus buntu dan ambeien
/ wasir, gangguan liver, gangguan sesak
napas atau asthma, gangguan sakit
pinggang, pundak, tengkuk kaku-kaku,
semutan, darah tinggi, kencing manis,
gangguan pembengkakan, gangguan
	
  
	
  
stress karena ego atau ambisi yang
tinggi, gengguan emosional atau
kejiwaan, gangguan mimpi-mimpi
yang mengerikan atau mimpi-mimpi
buruk, selalu was-was, merasa
takut-takut atau cemas-cemas tidak
beralasan dan lain-lain sebagainya.
Memang begitulah keunggulan
metoda-metoda dalam “holistik
modern” ini. Banyak sekali hal-hal
yang dapat ditemukan melalui
“holistik modern” ini, tidak /
belum bisa ditemukan melalui
laboratorium. Dalam perawatan
penyakitnya, selalu dilakukan
menyeluruh secara sekaligus atau
secara bertahap dalam waktu
yang tidak terlalu lama. Ini sangat
penting karena dalam tubuh kita
tidak ada satu organpun atau satu
sistem apapun yang bekerja sendiri-
sendiri tanpa bantuan organ atau
sistem tubuh yang lainnya. Dalam
tubuh seorang yang dikatakan
sehat menyeluruh, semua organ
atau semua sistem tubuh bekerja
beraturan saling membantu, saling
berkaitan, saling menyokong,
berinteraksi dengan sangat baik
untuk keutuhan tubuh secara
menyeluruh sehingga tubuh bisa
beraktifitas sebagai layaknya orang
yang sehat.
Sebaliknya apabila ada satu organ
yang tidak bekerja baik, biasanya
disebabkan oleh satu bagian lain
yang tidak baik yang juga akan
memberikan akibat tidak baik
kepada bagian yang lain pula. Nah
disinilah perlunya “holistik modern”
Kesehatan
lympatik, gangguan kelenjar thyroid atau
kelenjar gondok, gangguan ginjal kiri
atau kanan, gangguan mual-mual atau
lambung perih, gangguan kerapuhan
tulang, gatal-gatal dan alergian, letih atau
capek berlebihan, mudah sesak atau
napas pendek. Termasuk juga penyakit
yang disebabkan dari psikis, seperti
Menerima Award : Asvial berfoto bersama Bpk Sutiyoso setelah menerima
Penghargaan profesi pada tahun 2010
Podorachidian : Asvial memberikan treatment Podorachidian pada pasien.
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI
REVOLUSI MENTAL MULAI

Contenu connexe

Similaire à REVOLUSI MENTAL MULAI

Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaPola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaISMKI
 
Pengantar & daftar isi.docx
Pengantar & daftar isi.docxPengantar & daftar isi.docx
Pengantar & daftar isi.docxDMI
 
Anggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiAnggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiswirawan
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakatPemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakatBagus Utomo
 
15 sept, sambutan rapat pleno terbatas pd iphi
15 sept, sambutan rapat pleno terbatas pd iphi15 sept, sambutan rapat pleno terbatas pd iphi
15 sept, sambutan rapat pleno terbatas pd iphiShintaDevi11
 
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdf
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdfbab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdf
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdfIdaSubaida1
 
Sambutan bupati wonosobo acara pelantikan pengurus pc ipnu ippnu
Sambutan bupati wonosobo acara pelantikan pengurus pc ipnu ippnuSambutan bupati wonosobo acara pelantikan pengurus pc ipnu ippnu
Sambutan bupati wonosobo acara pelantikan pengurus pc ipnu ippnuShintaDevi11
 
Profil BKPRMI Jakarta
Profil BKPRMI JakartaProfil BKPRMI Jakarta
Profil BKPRMI Jakartabkprmijakarta
 
Profil KPSI 2021
Profil KPSI 2021Profil KPSI 2021
Profil KPSI 2021Bagus Utomo
 
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)Nurliana Umar
 
Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16Nurliana Umar
 
Proposal Pembangunan Pondok Pesantren Mabdaul Haqqil Islami
Proposal Pembangunan Pondok Pesantren Mabdaul Haqqil IslamiProposal Pembangunan Pondok Pesantren Mabdaul Haqqil Islami
Proposal Pembangunan Pondok Pesantren Mabdaul Haqqil IslamiEndang Sahroni
 

Similaire à REVOLUSI MENTAL MULAI (20)

Profil KPSI
Profil KPSIProfil KPSI
Profil KPSI
 
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsaPola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
Pola pikir dan etos kerja revolusioner sebagai pondasi kekuatan bangsa
 
Pengantar & daftar isi.docx
Pengantar & daftar isi.docxPengantar & daftar isi.docx
Pengantar & daftar isi.docx
 
Anggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiAnggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsi
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
 
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakatPemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
Pemberdayaan komunitas untuk meningkatkan kemandirian rehabilitant di masyarakat
 
15 sept, sambutan rapat pleno terbatas pd iphi
15 sept, sambutan rapat pleno terbatas pd iphi15 sept, sambutan rapat pleno terbatas pd iphi
15 sept, sambutan rapat pleno terbatas pd iphi
 
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdf
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdfbab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdf
bab 1 Buku Literasi Keuangan (1).pdf
 
Sambutan bupati wonosobo acara pelantikan pengurus pc ipnu ippnu
Sambutan bupati wonosobo acara pelantikan pengurus pc ipnu ippnuSambutan bupati wonosobo acara pelantikan pengurus pc ipnu ippnu
Sambutan bupati wonosobo acara pelantikan pengurus pc ipnu ippnu
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Profil BKPRMI Jakarta
Profil BKPRMI JakartaProfil BKPRMI Jakarta
Profil BKPRMI Jakarta
 
Buku saku rev 5
Buku saku rev 5Buku saku rev 5
Buku saku rev 5
 
Profil KPSI 2021
Profil KPSI 2021Profil KPSI 2021
Profil KPSI 2021
 
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
 
Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16
 
Tugas ke 5 tik
Tugas ke 5 tikTugas ke 5 tik
Tugas ke 5 tik
 
Tugas ke 5 tik
Tugas ke 5 tikTugas ke 5 tik
Tugas ke 5 tik
 
3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf
3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf
3. Transformasi Pengembangan Modal Insani Sektor Publik (2021).pdf
 
Buku dinamika opt
Buku dinamika optBuku dinamika opt
Buku dinamika opt
 
Proposal Pembangunan Pondok Pesantren Mabdaul Haqqil Islami
Proposal Pembangunan Pondok Pesantren Mabdaul Haqqil IslamiProposal Pembangunan Pondok Pesantren Mabdaul Haqqil Islami
Proposal Pembangunan Pondok Pesantren Mabdaul Haqqil Islami
 

Plus de Deska Sudiadhidharma

Plus de Deska Sudiadhidharma (8)

TOR Swara FBN
TOR Swara FBNTOR Swara FBN
TOR Swara FBN
 
K3 mekanik
K3 mekanikK3 mekanik
K3 mekanik
 
Modul ak3 penyakit akibat kerja
Modul ak3 penyakit akibat kerja Modul ak3 penyakit akibat kerja
Modul ak3 penyakit akibat kerja
 
Power point sclerology miller.
Power point sclerology miller.Power point sclerology miller.
Power point sclerology miller.
 
Cara penggunaan program lba 9.9
Cara penggunaan program lba  9.9Cara penggunaan program lba  9.9
Cara penggunaan program lba 9.9
 
Cara instalasi program lba 9.9
Cara instalasi program lba 9.9Cara instalasi program lba 9.9
Cara instalasi program lba 9.9
 
Ilmu dasar life blood analysis (lba)
Ilmu dasar life blood analysis (lba)Ilmu dasar life blood analysis (lba)
Ilmu dasar life blood analysis (lba)
 
B. x proposal af innovation 1-11
B. x proposal af innovation 1-11B. x proposal af innovation 1-11
B. x proposal af innovation 1-11
 

REVOLUSI MENTAL MULAI

  • 2.
  • 3. 3Edisi Perdana 2015 SWT. Wa fikum barakallah. Swara FBN berusaha menampilkan artikel dengan bahasa yang simpel dan kajian yang sederhana, tanpa mengurangi bobot keilmiahan. Mudah, ringkas, disertai dalil yang jelas, itulah yang menjadi tekad kami. Pembaca, manusia tetaplah manusia. Makhluk yang tak luput dari kesalahan dan kealpaan. Meski sudah diusahakan, toh kekeliruan dan kekurangan masih saja ada. Karena itu, kritik membangun dan tegur sapa Anda menjadi kebahagiaan tersendiri bagi kami untuk semakin menyajikan yang terbaik. Selamat membaca H. ABDUL AZIZ RIFA’I MAKUDI Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, akhirnya majalah Swara FBN edisi perdana terbit. Proses kelahirannya memerlukan waktu cukup panjang. Dimulai dari rapat umum pengurus FBN, pembentukan susunan anggota Redaksi majalah Swara FBN. dan pengumpulan naskah. Penasihat: DR. Muhammad Jusuf Kalla (Wakil Presiden), Menteri Agama RI, Menteri Ketenagakerjaan RI, Menteri Pemberdayaan Aparatur Pemerintah dan Refor- masi Birokrasi RI Menteri BUMN RI; Pendiri: H. Abdul Aziz Rifa’i Makudi, SH, MM, Drs. H. M. Sugiarto,MM, DR. Asvial Rivai, MD,CH,CHt H. Sugeng Soeprapto, SE, MM; Kontributor Ahli: K. H. Ridwan M. Yusuf, Prof. DR. Ali Zum Mashar, DR. H. Bambang Irawan, MA, Prof. DR. H. Rokhmin Dahuri, Dr. Sonny Harry B. Harmadi, DR. H. Kausar As, Prof. DR. H. Heru Suhartanto, DR. H. Muhammad Yanis Musdja, M.Sc, Kombes Pol (Purn) Hj. Hidayati Sy., DRS. H. Abdul Wahid Maktub; Pemimpin Umum: Hj. Nur’aini Zaini Noor, SE.; Pemimpin Redaksi: Bambang Prakuso BSM; Redaktur Pelaksana: H. Djamuir Arief Tanjung,SH.; Redaktur : Retna Dona, H. Ibnu Subroto,S.Sos, Afif Maulana D,SP; Koresponden: Ir. Zulfikar (Sumut), Hasno, Ir. Rizky Sikumbang (Sumbar), Deska Sudi Adhi Dharma, Chm (Banten), Sukanda (Jatim); Fotografer: Nina Letyi Yanah; Redaktur Design Visual: Muhammad Iqbal (@iqbal_49); Sekretaris Redaksi Iklan/Sirkulasi: Budi Irawan, Latifah Hanum Thalib, S.Pdi; Kabag Iklan & Promosi: Dedy PAC.SE.SH Dir. Pengembangan Usaha/Finance: Hj.Yanti Leo, Eka Widyani Latief SE,MM; Alamat Redaksi: Jl Tambak II No.27, Jakarta Pusat 10710, Telepon: 021-3453809 ; Email: ; Website; www.fbn.com; Penerbit: FOKKUS BABIN ROHIS NASIONAL (FBN) Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional Rekening: 7044473849 Bank Syariah Mandiri KCP Pluit Redaksi menerima karya tulisan berita, artikel maksimal 2 halaman yang berkaitan dengan pembinaan rohani islam dan fotografi dengan dimensi minimum 1000x2000 pixel ke swarafbn@gmail.com bagi karya yang dimuat akan diberikan imbalan Sajian Perdana Alhamdulillah, segala pujian yang sempurna hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan orang- orang yang meneladani beliau dengan baik, hingga akhir zaman. Berkat pertolongan dan taufik dari Allah SWT, Majalah Swara FBN edisi Sambutan Ketum FBN Kami sadar, membuat majalah bukanlah pekerjaan gampang, apalagi biaya dan SDM terbatas. Namun keterbatasan bukanlah masalah. Banyak tulisan karya para akademis yang bagus dalam majalah ini, namun karena deadline, editingnya mungkin kurang cermat. Kami berharap edisi berikutnya kami bisa lebih selektif dan lebih bekerja keras untuk menghasilkan tulisan yang penting bagi umat. Namun agar media ini menarik dan layak didokumentasi, kami mencoba menurunkan artikel ringan yang menarik, menyentuh dan bermanfaat. Melalui mimbar redaksi ini, kami ingin mengajak siapa pun yang peduli tentang syiar Islam dan pembangunan Sumber daya manusia (SDM) untuk dapat mengirimkan tulisannya ke redaksi. Tulisan hendak-nya dapat memotivasi umat Islam untuk dapat hidup sesuai petunjuk dan tuntunan Rasulullah dan Allah SWT SWT. perdana bisa menyapa Anda. Sesuai dengan namanya, Swara FBN akan mengulas berbagai aktivitas yang terkait dengan agenda Kegiatan FBN (Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional). Pembaca yang dirahmati Allah SWT … Majalah Swara FBN tampil untuk ikut memberi sedikit andil. Beragam rubrik dengan bermacam pembahasan. Insya AllahSWTkamibertekaduntukmenyajikan yang terbaik untuk semua pembaca, baik materi-materi yang kami angkat maupun tampilan Majalah Swara FBN yang menarik dan nyaman. Kami menyadari, banyak kekurangan dalam penyajian. Hal ini karena kemampuan kami yang masih terbatas. Meski demikian, kami akan tetap berusaha mewujudkannya, insya Allah
  • 4. 4Edisi Perdana 2015 PENGANTAR REDAKSI Gaung Revolusi Mental FBN Indonesia dalam Bahaya! Membangun 4 kesadaran Revolusi Mental Revolusi Pangan Cadangan keuangan nasional PENGOBATAN HOLISTIK MODERN Kasih sayang Ibu Kegiatan Pelatihan FBN Mengapa Tuhan Ciptakan Manusia Sembuh dengan cepat tanpa obat dengan HSQ SEMOGA TERUS TERBIT Saya mendengar bahwa FBN akan menerbitkan majalah. Ini sangat surprise. Saat ini memang tampaknya belum ada majalah atau penerbitan yang memfokuskan diri pada bimbingan rohani Islam. Saran saya, majalah FBN agar dikemas dengan isi yang menarik, desain yang memikat dan missi mempersatukan umat muslim, Walaupun namanya bina rohani Islam, saya ingin media ini bisa juga dibaca oleh penganut agama lain sehingga bisa memunculkan minat agama lain untuk membaca media ini. Sekalipun bina rohani Islam tapi tidak terkesan sebagai media dakwah yang dipenuhi ayat-ayat Al Quran sehingga terkesan eksklusif hanya bisa dibaca oleh orang Islam. Artikel pendek penuh ilustrasi sangat kami harapkan agar menarik dan layak untuk didokumentasikan. Walaupun FBN media yang bersifat khusus, saya juga memberi usul bisakah majalah FBN dikemas dalam format seperti buku, jadi tidak mesti besar. Saya usulkan demikian karena sekarang ini orang malas membaca media massa berformat besar seperti majalah dan koran. Itu sih masukan saya. Karena banyak sekali media khusus yang dibuat asal ada, isinya ribet penuh dengan tulisan yang membacanya pun sudah malas. Semoga majalah FBN panjang umurnya. Salam Andi Wijaya Jl. Kebon Nenas IV Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Redaksi: Terima kasih atas saran dan harapan Anda ADAKAN RUBRIK IT & LIFESTYLE Mengingat pesatnya perkembangan teknologi dari perkembangan komputer mutakhir hingga gadget yang mana setiap orang genggam menurut ane sih dibuat satu wadah dalam majalah ini yang mengupas itu semua, socmed dan berbagai apps canggih juga pesat sekali boleh yaa untuk edisi berikutnya Salam Eko Budiansyah (Rohis Univ. Gunadarma) ekobudiansyah25@gmail.com Redaksi: Atas usulan anda redaksi mengucapkan terima kasih mengingat banyak sekali apps developer yang mengembangkan aplikasi dan berbagai kegunaannya. Jika dipergunakan secara tepat tentunya apps dan socmed yang ada menjadi Rahmatan lil Alamin , Usulan anda akan kami pertimbangkan. Terima Kasih. SURAT PEMBACA Daftar Isi     5 7 10 12 16 19 28 36 42 44 48
  • 5. 5Edisi Perdana 2015 PENGANTAR REDAKSI REVOLUSI MENTAL TELAH DIMULAI Apa yang mendasari ide Revolusi Mental Jokowi? Siapa yang harus direvolusi mentalnya lebih dulu? Melihat tingginya tingkat korupsi, penyalahgunaa n Narkoba, meningkatnya seks bebas di kelangan remaja, tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, benarkah “Indonesia dalam bahaya?” Apakah FBN? Bagaimana FBN berperan dalam Revolusi Mental? cepat, karena jika tidak segera bangsa ini akan terus tertinggal dari bangsa asing, bahkan negara Asia atau Asean. Setiap orang merasa dirinya paling benar, karena setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda. Revolusi Mental telah dimulai, setidaknya gebrakan Jokowi yang berupaya merevolusi mental para pejabat di bawahnya mulai menjadi mode di pemerintahan di Indonesia. Para menteri, gubernur, bupati, dan camat mulai ikut-ikutan “blusukan”. Jokowi memberi nama kabinetnya dengan “Kabinet Kerja”, yang menginstruksikan agar para menterinya focus pada “Kerja Kerja dan Kerja”. Seluruh menteri harus total bekerja untuk rakyat dan berkomitment mengubah mindset R evolusi Mental merupakan salah satu jargon penting yang membawa Jokowi menduduki kursi RI 1 (Presiden RI). Demam Revolusi Mental terjadi di mana-mana. Di satu sisi konsep itu dikritik, di sisi lain dipuji. Ada yang menyatakan Revolusi Mental berasal dari istilah Komunis, yang lain mengatakan Revolusi Mental adalah perubahan yang harus dilakukan Laporan Utama
  • 6. 6Edisi Perdana 2015 Revolusi Mental telah dimulai, setidaknya gebrakan Jokowi yang berupaya merevolusi mental para pejabat di bawahnya mulai menjadi mode dalam pemerintahan di Indonesia. pejabat di jajarannya. Gebrakan Menteri Perikanan Susi Pujiastuti dan Jokowi misalnya, yang meminta TNI AL menenggelamkan kapal asing, adalah salah satu gebrakan perubahan mental yang sangat penting. Gebrakan semacam ini dipastikan mampu membuat para pejabat tidak lagi bisa berleha-leha atau terlena dengan pembiaran pelanggaran hukum di negeri ini. Tindakanitu tidak saja bisa mengubah mindset para pejabat dalam negeri, tetapi telah membuat pemimpin dan pejabat negara lain berpikir dua kali untuk menyepelekan harkat dan martabat bangsa. Dalam Musrenbangnas RPJMN 2015 yang diselenggarakan di Jakarta, 18/12, Presiden Jokowi juga meminta agar para gubernur dan pejabat memiliki mindset berpikir besar, dan menyegerakan perizinan investasi di wilayahnya yang tidak selesai bertahun-tahun. Tentu saja RevolusiMentaltidakhanyadilakukan oleh Presiden dan para menteri atau para pejabat negara, Revolusi Mental juga harus dilakukan semua warga negara. Dimulai dari diri sendiri. Apa yang mendasari Mantan Gubernur Kepala Daerah DKI Jakarta itu untuk melakukan Revolusi Mental? Negeri Paling Korup Bukan rahasia umum dekadensi moral telah melanda bangsa ini mulai dari generasi tua sampai generasi muda. Bagi mereka yang tidak pernah mendengarkan atau mengkompilasi, sepertinya Indonesia aman-aman saja, tapi berdasarkan data yang dikutip Redaksi Swara FBN dari situs www.alfateta.com, Indonesia memang berada dalam kondisi Bahaya. Mari kita simak data berikut. • Survei World Justice Project, Indonesia negara terkorup (No. 47 dari 65 negara terkorup di dunia. No. 12 dari 13 negara terkorup di Asia Pasifik) • Jumlah pengguna Narkoba 3 juta orang/tahun (40 orang setiap hari tewas karena Narkoba, Pengedar dan Pemakai Narkoba melibatkan aparat, penegak hukum, artis, pejabat, dll • Cybernews mengutip Data Komnas Data Perlindungan Anak: 62,7% remaja SMP mengaku tidak perawan lagi. 21,2% remaja putri Indonesia pernah aborsi • Jumlah pengangguran di Indonesia 7,24 juta pada tahun 2014 , tingkat pengangguran terbuka pada Agustus dibanding dengan jumlah angkatan kerja sebesar 5,94 persen, . • Daya saing produktivitas bangsa Indonesia sangat rendah. Data WEF: Dari 133 negara yang disurvey, daya saing TKI Indonesia No. 54 dr 133 negara , di bawah Malaysia, Singapura, Thailand • Tawuran antar pelajar, supporter, antar warga, antar gank, bahkan antar aparat marak. Pusat Pengendalian Sosial DKI: + 2 ribu pelajar DKI terlibat tawuran, 26 tewas. • Demonstrasi buruh dengan isu kemiskinan dan kesenjangan sosial, meningkat. Perusahaan dan negara rugi milyaran rupiah setiap terjadi demo buruh besar-besaran. • Kerusuhan SARA terjadi di Priok, Cikeusik, Temanggung, Pontianak, Tarakan, Lampung, Tambun, Yogya, dll. Penelitian CSIS 2011 “Toleransi beragama orang Indonesia tergolong rendah.” • Indonesia negara agraris, tetapi 50.000 milyar/th Indonesia beli kedelai, jagung, gandum, daging, telur, susu, sayur, buah dari luar negeri. Indonesia negara lautan, tapi 900 milyar/th Indonesia beli garam dari luar negeri. • Menurut Pemerintah angka kemiskinan hanya 30 juta orang. Bank Dunia (miskin = penghasilan $1). Angka kemiskinan di Indonesia sebenarnya jauh lebih tinggi karena perhitungan pemerintah $1 = Rp 7.000,- sementara dolar sekarang mencapai Rp 12.000,- Kekhawatiran inilah yang mendasari Jokowi mencanangkan Revolusi Mental, sebagaimana artikelnya yang dimuat di Kompas 6 Juni 2014. Berdasarkan fakta dari berbagai sumber, ada 3 hal yang dimaksud Revolusi Mental Jokowi: Revolusi Mental adalah kembali keaja- ran Tri Sakti Bung Karno Revolusi Mental adalah perubahan mentalitas pejabatnya. Di saat situasi dan kondisi yang lain Jokowi mengatakan Revolusi Mental adalah perubahan dari mentalitas “negatif ke positif” (dalam wawancara TV), “akhlakul karimah” (saat beliauberkunjung ke pesantren). Setelah Jokowi menjadi presiden, banyak orang memiliki konsep tersendiri tentang Revolusi Mental. Ada yang mengatakan Revolusi Mental adalah perubahan mentalitas para pemimpin, Revolusi Mental adalah perubahan pembangunan yang merata di semua wilayah Indonesia, dan banyak lagi. Setiap orang atas nama sendiri maupun lembaga mengeluarkan pendapat sendiri tentang Revolusi Mental. Ini dapat dipahami karena kantor kepresidenan, Sekretariat Negara, Kementrian Pendidikan memang belum memiliki konsep baku tentang Revolusi Mental. Di tengah demam Revolusi Mental, Swara FBN mencoba menurunkan laporan utama tentang Revolusi Mental dari sudut pandang perorangan maupun lembaga. Swara FBN pada kesempatan ini menurunkan 3 pendapat tentang Revolusi Mental dalam berbagai sudut pandang, di antaranya menurut FBN (Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional) yang disampaikan Ketua Umumnya Abdul Aziz Rifa’i Makudi. Selain itu, kami juga menurunkan pandangan lain, di antaranya dari Dr. Heru Suhartanto (Penulis dan Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dan Bambang Prakuso BSM (penulis buku dan motivator dari Alfateta Indonesia).
  • 7. 7Edisi Perdana 2015 Salah satu topik hangat dibicarakan di masa Pemerintahan Jokowi-JK adalah “Revolusi Mental”. Banyak orang yang sependapat untuk mengatasi keterpurukan bangsa ini diperlukan perubahan total mentalitas bangsa. Kita percaya bahwa posisi Indonesia yang selalu “kalah” dengan bangsa lain adalah karena mentalitas pesimisme, feodalisme dll yang masih melekat pada banyak birokrat dan masyarakat kita. Pertanyaannya, mampukah kita memformat ulang mentalitas bangsa ini dalam waktu cepat? Laporan Utama Gaung Revolusi Mental FBN Ketua Umum FBN Abdul Aziz Rifa’i Makudi: “Bangun Jiwanya Bangun Raganya” “G erakan revolusi mental merupakan bagian dari upaya pembangunan karakter bangsa Indonesia. Karena itu penanaman nilai-nilai kebangsaan dan kerohanian harus terus menerus dilakukan pada setiap anak bangsa,” demikian dikatakan Ketua Umum FBN (Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional) Abdul Aziz Rifa’i Makudi di kantor FBN di Mesjid Istiqlal Jakarta. Sebagai forum komunikasi dan konsultasi bina rohani Islam, FBN perlu ikut bersuara mengenai Revolusi Mental ini. Jika kita berhasil melakukan Revolusi Mental yang dilandasi dakwah agama Islam, pengetahuan dan keteladanan, kata Aziz, kita mampu menghadapi persaingan yang semakin beragam. Bina Rohani Islam Nasional Awalnya FBN (Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional) bernama Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Pusat (disingkat FOKKUS BABINROHIS PUSAT). Organisasi yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI tahun 1999 ini adalah wadah untuk memberdayakan dan mempersatukan umat terutama di lingkungan Kementerian, LPNK (Lembaga Non Kementerian), BUMN, TNI & POLRI, Swasta dan Perguruan Tinggi. Organisasi ini kemudian dikukuhkan dengan SK Menag tahun 2011. Sebagai lembaga yang bertugas melakukan pembinaan rohani Islam di lingkungan lembaga pemerintah, aparat dan pendidikan tinggi, peran FBN dalam Revolusi Mental yang meliputi pemberdayaan, penanaman nilai, pembangunan akhlak mulia, moral dan etika sangatlah penting, khususnya dalam upaya menciptakan masyarakat adil dan makmur. Secara lebih khusus,
  • 8. 8Edisi Perdana 2015 Mengutip al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 21 Allah SWT berfirman yang artinya: Sesungguhnya pada diri Rasulullah SAW ada teladan“yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap Allah SWT dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah SWT. Keteladanan merupakan cara yang sangat efektif dalam membangun Sumber Daya Manusia. Tanpa keteladanan dari para orang tua, para guru dan para pemimpin bangsa, jangan diharap generasi muda dan masyarakat kita akan menjadi baik, taat kepada ajaran agama yang dianutnya, menghargai pendapat orang lain, berakhlaq mulia dan terpuji. FBN bertugas untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai- nilai agama yang Rahmatan lil alamin yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah. “Seperti lagu Indonesia Raya, kita harusmembangun jiwa dan badannya,” lanjut mantan Staf Ahli Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI . “Jika dulu kita meneriakkan “Merdeka atau Mati”, sekarang harus “Berubah atau Mati!,” lanjut Aziz. Perubahan itu maksud Aziz adalah berubah menuju kebaikan. Perubahan haruslah terpadu, terintegrasi terencana dan terukur, agar hasil perubahan yang dilakukan menghasilkan dampak yang sangat signifikan. Empat Pilar Revolusi Mental Menurut Abdul Aziz, revolusi mental pada intinya membangun kesadaran yang sangat mendalam para pemimpin bangsa, para cendekiawan dan para tokoh masyarakat untuk senantiasa melibatkan Tuhan YME dalam seluruh kebijakan, progam dan kegiatan pembangunan bangsa Indonesia. “Hal ini sebenarnya sudah disepakati dalam konsep dasar Ketuhanan YME pada Pancasila dan Pembukaan UUD 1945,” lanjut pria kelahiran Indramayu itu. Selanjutnya ia mengatakan tanpa memperdulikan Tuhan dalam setiap kebijakan, program dan kegiatan pembangunan Indonesia merupakan pengingkaran terhadap konstitusi. Setiap orang harus menjadi teladan lingkungannya. “Inilah pondasi revolusi mental yang sesungguhnya,” kata Dosen/narasumberLemhannasRIitu. Jika hal ini difahami dan dilaksanakan dengan baik maka harapan kita bersama menuju Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur akan segera terwujud, demikian penegasan Ketum FBN (mantan Ketua Umum Badan Pembina Rohani Islam Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI). Menurut Aziz, ada 4 pilar revolusi mental tidak terlepas dari pembangunan Sumber Daya Manusia. Pilar 1, Pendidikan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits bersabda “siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka dengan ilmu, siapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka dengan ilmu dan siapa yang menghendaki kehidupan keduanya maka dengan ilmu”. Dalam lagu Indonesia Raya jelas dikatakan, “bangunlah jiwanya bangunlah badannya”. Menurut Aziz, inilah landasan berpikir untuk terus meningkatkan upaya pembangunan jiwa yang sejajar dan berbanding lurus dengan pembangunan badannya. Pembangunan rohani, akal dan jasmani perlu diperhatikan dan dilaksanakan secara parallel, jangan sampai ada salah satunya yang tertinggal. Secara kelembagaan dan substansi pendidikan agama, akhlaqul karimah dan wawasan nusantara serta nation building perlu lebih diperhatikan lagi di masa yang akan datang. “Keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditentukan oleh kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya, tetapi lebih ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, penguasaan informasi, s erta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” tuturnya. Aziz mengatakan pengetahuan tanpa agama akan lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan buta. Jadi ilmu pengatahuan akan berjalan seiringan dengan agama. Manusia diberikan akal untuk melihat keajaiban yang ada di alam semesta yang diciptakan Allah SWT. “Oleh karena itu, kita harus memaksimalkan penggunaan akal budi untuk mempelajari sains dan agama,” ujarnya. Pilar 2: Keteladanan Mengutip al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 21 Allah SWT berfirman yang artinya:
  • 9. 9Edisi Perdana 2015 BIODATA SINGKATKETUA UMUM FBN Forum Komunikasi dan konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional H. ABDUL AZIZ RIFA’I MAKUDI, SH, MM. Laporan Utama Jabatan/Pekerjaan sekarang : •Ketua Umum Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional (Fokkus Babinrohis Nasional/FBN) •Ketua V Koalisi Kependudukan Indonesia Tingkat Pusat. •Dewan Pembina Forum Komunitas Muda Berencana (FoMB Pusat) •Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (FH UIJ) •Dosen / Narasumber Lembaga Ketahanan Nasional RI (LEMHANNAS RI) •Widyaiswara/Narasumber Pusdiklat Pegawai Kemenakertrans dll •Pimpinan berbagai yayasan /lembaga pendidikan dan sosial Riwayat Jabatan: Perencana Besi Beton pada Unit RCBBP, PT. Pembangunan Jaya, Bag. T.U. Itjen Depnakertrans , Pemeriksa pada Itjen Depnakertrans, Kabag Rencana & Program Sekretariat Itjen Depnakertrans, Kabid./ Atase Ketenagakerjaan KBRI Riyadh, Kabag. Kepegawaian Set. Badan Perencanaan dan Pengembangan Tenaga Kerja, Sekretaris Itjen Depnakertrans, Pelaksana tugas (PLT) Inspektur Jenderal Depnakertrans, Sekretaris Badan Informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagakerjaan – Badan Penelitian, pengembangan dan Informasi Depnakertrans, Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Setjen Depnakertrans, Staf Ahli Menakertrans Bidang Otoda dan Kependudukan Pengalaman Organisasi: Ketua Umum Persatuan Pelajar STM Negeri Cirebon, Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UMJ di Jakarta, Ketua Umum Lembaga Pembina Peribadatan KBRI Riyadh Saudi Arabia, Ketua Bidang Organisasi Unit Korpri Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ketua Forum Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Tingkat Kecamatan Tebet Jakarta Selatan, Dewan Penasehat Forum Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Tingkat Jakarta Selatan Pengalaman/Penugasan lain: kabag Pembinaan Mental (Bintal), Kabag Penelitian dan Penindakan (Litdak), Sekretaris Tim Screening/Organ LITSUS Depnakertrans, Pemimpin Proyek Pengawasan Itjen Depnakertrans, Pembinaan dan kordinasi ketenagakerjaan di Kesultanan Oman, Kordinasi Masalah Tenaga Kerja di Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab, Malaysia, Singapura. dsb, Kajian Industri Strategis, Pembangunan dan Pertahanan Negara di RRC, KRA XXXVII LEMHANNAS RI , Delegasi RI pada Joint Commission Ke VI antar Negara Indonesia dengan Saudi Arabia di Riyadh Saudi Arabia, Ketua Panitya Pemungutan Suara Luar Negeri (PPSLLN) KBRI Riyadh Saudi Arabia, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta , Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Tebet Barat Tebet Jakarta selatan, Ketua Badan Pengawas Koperasi PELITA Kemenakertrans, Tim Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan RI dengan Jepang di Jepang Prestasi: Lulus Terbaik Ujian Akhir STM Negeri Pertanian Cirebon, Satya Lencana Karya Setia 20 Tahun dari Presiden RI, Prestasi Kerja Luar biasa dari Duta Besar RI di Riyadh Saudi Arabia, Prestasi Kerja Luar Biasa dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Kenaikan Pangkat Istimewa dari Presiden RI. Satya Lencana Karya Setia 30 Tahun dari Presiden RI, dll. “Sesungguhnya pada diri Rasulullah SAW ada teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap Allah SWT dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah SWT”. Keteladanan merupakan cara yang sangat efektif dalam membangun Sumber Daya Manusia. Tanpa keteladanan dari para orang tua, para guru dan para pemimpin bangsa, jangan diharap generasi muda dan masyarakat kita akan menjadi baik, taat kepada ajaran agama yang dianutnya, menghargai pendapat orang lain, berakhlaq mulia dan terpuji. Penegasan Abdul Aziz yang juga ketua koalisi kependudukan Indonesia Pusat Pilar 3 Do’a Allah SWT SWT mengajarkan kepada kita dalam Surat Al-Ghofir ayat 60, “Berdoalah kepadaku niscaya akan aku perkenankan bagimu”. Berusaha tanpa doa tidak boleh atau sebaliknya berdoa tanpa usaha juga tidak boleh. Berusaha dan berdo’a. Tidak mau berdo’a adalah bentuk kesombongan diri terhap Allah SWT. Doa memiliki banyak manfaat. Doa menunjukkan ketawakalan seseorang kepada Allah SWT, doa adalah ibadah itu sendiri, doa juga merupakan senjata yang kuat yang digunakan seorang muslim dalam mencari kebaikan dan menolak kemudharatan. “Doa adalah senjata yang digunakan para nabi dalam menghadapi situasi sulit. Para nabi selalu berdoa pada Allah SWT saat cobaan menerpa kehidupannya. “Selain itu, doa juga dapat menghilangkan kegelisahan dan kesedihan, menjadikan hati lapang dan mempermudah urusan,” kata Abdul Aziz jebolan pesantren Raudhatul Thalibin Babakan Cirebon. Ia mengemukakan, kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata kemampuan teknis dan ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain serta do’a. Pilar 4: Halalan Toyyiban Dalam Surat Al-Baqoroh ayat 168 disebutkan, “Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. Semua yang kita makan dan minum hendaklah halalan thoyyiban (halal dan baik bergizi untuk kesehatan kita baik lahir maupun bathin).
  • 10. 10Edisi Perdana 2015 Tanpa Pendidikan Mindset Indonesia dalam Bahaya! Pertanyaan mengapa terjadi dekadensi moral di kalangan masyarakat, pemimpin dan remaja? Apakah pendidikan agama kurang? Pancasila mulai diabaikan? atau budi pekerti tak lagi jadi pelajaran? Saya mengatakan hanya satu biang keroknya: “Mindset”. Bambang Prakuso, BSM K ita tak perlu menutup mata, para pelaku korupsi dan terorisme dilakukan bahkan oleh orang yang pemahaman agamanya cukup baik. Kita lihat, Taliban membunuh lebih 140 siswa dan 9 guru di Pakistan 10/12, ISIS membantai warga Irak dan Suriah. Mereka melakukan atas nama agama. Apakah yang mereka lakukan itu sesuai ajaran Islam? Saya katakan “Tidak sesuai”. Tapi Anda juga benar jika mengatakan “Sudah Sesuai!” Itulah mindset. Saya selalu bertanya kepada para peserta pelatihan saya, “Apakah mindset?” Hampir 100% menjawab “Pola Pikir”. Tak satu pun yang mensinonimkan mindset dengan akhlak, moral atau budi pekerti. Saya sepakat, mindset tidak sama dengan tiga kata itu. Ketika saya tanya, apakah “mindset” cara berpikir yang benar? Jawaban hampir 100% “Ya”. Sebagai pelatih Brain Power for Change Mindset, saya coba mencari tahu definisi mindset. Salah satunya saya bertanya pada profesor Google.com. Tapi tak ada satu pun jawaban yang memuaskan. Setelah memberi pelatihan Revolusi Mindset selama 7 tahun saya baru berhasil mendefinisikan mindset. Definisi ini tidak akan Anda temukan di manapun termasuk versi Wikipedia. Definisi ini asli berdasarkan kesimpulan saya sendiri. “Mindset adalah cara berpikir yang salah atau benar, yang diyakini sebagai kebenaran”. Dari definisi diatas kita bisa menyimpulkan, bahwa arti mindset berbeda dengan moral, akhlak, dan budi pekerti. Ketiga kata itu memberi arti suatu yang positif, sedangkan definisi mindset mengandung arti sesuatu yang “Salah” atau “Benar” yang diyakini sebagai kebenaran. Ambil contoh, menurut Anda Amrozi CS mem-bom Bali benar atau salah? Jika Anda katakan salah, tidak demikian dengan Amrozi cs, mereka yakin perbuatan yang mereka lakukan adalah benar. Perilaku bahkan Nasib seseorang tergantung dari apa yang ia pikirkan. Kita bisa mengubah kebiasaan, perilaku dan nasib dengan mengubah cara berpikir kita. Dengan dasar ini kita sekarang paham, mengapa mereka yang melakukan tindak korupsi tertawa-tawa sambil melambaikan tangan saat digiring ke tahanan KPK. Karena mindset mereka mengatakan perilaku mereka benar. Pendidikan Mindset Soesilo Bambang Yudhoyono (mantan Presiden RI) dalam Pidato Kenegaraannya pada16Agustus2010mengatakan,“Tidak ada bangsa yang berhasil melakukan transformasi besar tanpa dimulai dari perubahan cara pandang, perubahan mindset.” Ketika saya sekali lagi bertanya pada mbah Google siapa saja pejabat Indonesia yang bicara tentang pentingnya “Mindset?” Ternyata hampir semua pejabat negara mengatakan “pentingnya perubahan mindset”. Apakah pendidikan mindset itu? Pendidikan mindset menurut saya adalah pendidikan bagaimana cara menggunakan otak kita untuk berpikir. Mentalitas (moral, akhlak dan budi pekerti) sangat tergantung dari cara berpikir. Kita belajar moral, akhlak, dan budi pekerti tapi tidak belajar cara berpikir. Cara berpikir seseorang tergantung apa yang ia lihat dan dengar dari orangtua atau orang di sekitarnya. Jika kita berpikir salah di awal, maka seterusnya bisa salah. Sekalipun seorang anak di lingkungan yang baik namun tanpa disadari orang tua, guru, dan masyarakat bisa salah program, akibatnya seseorang ketika dewasa berperilaku buruk. Jadi untuk memperbaiki mentalitas bangsa ini, kita perlu memperhatikan pendidikan mindset. Apa yang membedakan pengertia
  • 11. 11Edisi Perdana 2015 Niscaya Allah SWT akan mengangkat (derajat) orang- orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.S: Al Mujadilah 58:11). Selanjutnya dalam Ar Ra’du 13:11 “Aku tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mengubah dirinya sendiri Laporan Utama ilmu yang berasal dari Barat. Tahukah Anda, berapa kali kata Afala Ta’qilun (apakah engkau tidak berpikir) dan La’alakum tafakarun (apakah engkau tidak memikirkannya) disebutkan dalam Al Quran? Jawabnya 53 kali.Tahukah Anda Al Qur’an memiliki 750 ayat Kauniyah (ilmu pengetahuan), dan hanya 150 ayat Fiqih? Tapi banyak ulama hanya mengkaji Fiqih. “Padahal ilmu pengetahuan sangatlah penting, baik untuk dunia maupun akhirat. AllahSWTSWTberfirman,“NiscayaAllah SWT akan mengangkat (derajat) orang- orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.S: Al Mujadilah 58:11). Selanjutnya dalam Ar Ra’du 13:11 “Aku tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak mengubah dirinya sendiri”.Iniperingatantelakuntuk manusia agar berubah dan menggunakan pikirannya. Tuhan sesungguhnya mengabulkan semua permintaan kita. Ini sesuai dengan firmannya “Berdoalah maka akan Kukabulkan”. Loh kok doaku gak pernah dikabulkan? Mungkin itu kata Anda. Ingatlah Allah SWT SWT selalu berbisik ke telinga kita “afala ta’qilun”. Banyak manusia yang menyerah bahkan menyalahkan Tuhan, padahal dia salah sendiri karena otaknya tak dipakai. Pemborosan di Kuburan Otak kita sangat dahsyat. Kita bahkan baru menggunakannya kurang dari 1%. Sisanya masih tertidur. Kemalasan kita menggunakan akal membuat kita tertinggal dari bangsa lain, ilmuwan kita berkembang di Negara lain. Kata Adam Kho (motivator Malaysia) “Pemborosan terbesar adalah di kuburan, karena Anda mati sebelum memaksimalkan potensi otak Anda.” Bayangkan, apa reaksi ayah Anda ketika ia memberi komputer super canggih, tapi Anda gunakan hanya untuk main game? Marah? Ya Allah SWT juga akan murka ketika Anda menggunakan otak Anda yang kekuatannya 200 milyar kali computer tercanggih itu Anda untuk berpikir negatif, berprasangka, bercengeng ria, berpikir masa lalu. Pemberdayaan pikiran, bukan cuma membuat kita bisa menjadi cerdas, mandiri, sejahtera, tetapi juga dapat memperbaiki akhlak kita. Tapi sayang kita sering mengabaikan akal, karena berpikir akal tak ada hubungannya untuk masuk surga. Nah kan salah lagi, Hadits Bukhari Muslim mengatakan, “Barang siapa yang menempuh satu jalan untuk mendalami ilmu maka Allah SWT akan permudahkan baginya satu jalan menuju surga”. Ilmu apa? Semua Ilmu. Syaidina Ali bin Abithalib mengatakan, “harta jika dibelanjakan akan habis, tapi ilmu jika dibelanjakan akan bertambah. Revolusi Mindset Jokowi dan semua orang boleh memberikan pendapat dan konsep revolusi mental untuk perbaikan bangsa ini. Namun sebelum saya akhiri artikel ini saya juga punya pendapat bahwa Revolusi Mental meliputi 4 Revolusi Besar yakni: Revolusi Akhlak (landasannya agama), Revolusi Moral (landasannya Pancasila), Revolusi Budi Pekerti (landasannya budaya), dan Revolusi Mindset (landasannya cara berpikir –Brain Power). Jargon saya dalam memberi pelatihan Revolusi Mindset adalah “Tidak ada yang dapat mengubah mindset kecuali dirinya sendiri. Tidak ada yang bisa mengubah mindsetnya kecuali dia paham cara kerja pikiran. Bagaimana cara kerja pikiran, akan saya bahas di waktu berikutnya. Penulis adalah motivator Alfateta Indone- sia (www.alfateta.com). Mantan wartawan, manajer, direktur, dan wirausahawan. Telah menulis > 30 buku. HP 081380642200. umat beragama satu dengan yang lain, perbedaannya bukan pada akidah, tapi pada mindset. Ilmu agama mengajarkan kebenaran mutlak (obyektif) sedangkan ilmu mindset kebenarannya subyektif. Dengan menguasai ilmu mindset seharusnya kita bisa dengan mudah mengubah mindset diri sendiri dan orang lain. Ketika semua orang mengatakan pentingnya pendidikan mindset, pertanyaannya, di mana pendidikan mindset, di sekolah? Mindset adalah pelajaran cara berpikir, bukan soal moral, akhlak atau budi pekerti. Jawabannya “Indonesia tidak memiliki pendidikan mindset”. Nah lo. Pantas saja kita salah dalam berpikir. Kesalahan berpikir telah membuat kita miskin, susah, sakit, sedih, bodoh, jahat dll. Celakanya apa yang kita pikir atau perbuat salah itu jika dilakukan berulang-ulang akan menjadi benar. Sebenarnya saya sudah lama mengingatkan pemerintah, Indonesia dalam bahaya jika kita tidak mengajarkan ilmu mindset kepada masyarakat. Bahkan ketika Jokowi meluncurkan bukunya di Gramedia Blok M, saat kampanye merebut Gubernur DKI Jakarta, saya sempat berdialog via skype dengan Jokowi. Saat itu saya mengusulkan agar Jokowi memberikan pendidikan mindset pada warga Jakarta. Saat itu Jokowi mengakui pendidikan character building itu penting, “Tapi lebih penting lagi memperbaiki mindset para pemimpin dulu,”. Terus terang saya kurang setuju, yang harus dibenahi adalah mindsetnya seluruh lapisan masyarakat. Jika tidak pemerintah pusing sendiri. Contoh nyata adalah ketika Jokowi meluncurkan Kartu Jakarta Sehat, orang berbondong- bondong ke Rumah Sakit. Efeknya 11 RS mengundurkan diri dari program itu. Sekarang ini ilmu pikiran telah berkembang pesat, salah satunya Brain Power for Healing. Jika ilmu ini diajarkan kepada masyarakat, maka masyarakat bisa mencegah dan mengobati penyakit. Pemerintah harus mengajarkan ilmu seperti itu kepada masyarakat sebelum kartu Sehat itu diluncurkan. Sama ketika pemerintah mau membagikan BLSM misalnya, pola pikir masyarakat harus diperbaiki lebih dulu. Jika tidak, sama dengan pemerintah mengajari rakyatnya jadi pengemis. Men-Tuhankan Pikiran? Ketika saya memperkenalkan Ilmu Brain Power untuk mengubah mindset kepada masyarakat, banyak orang berprasangka buruk. Saya disangka “men-Tuhankan pikiran”. Suatu ketika di sebuah daerah, ketua panitia berbisik, “Pak hati-hati… beberapa orang di depan ini Islam garis keras dan sangat ekstrem.” Saya tenang saja karena tidak ada yang salah dengan ajaran saya. Apa yang terjadi setelah pelatihan? Mereka menyalami saya dan berkata, “Seharusnya pelajaran ini masuk masjid, Pak,” katanya. Ini bukan kali pertama saya mengalami seperti itu. Mindset kita seringkali negatif terhadap
  • 12. 12Edisi Perdana 2015 4Saat istilah Revolusi Mental muncul, penulis percaya bahwa itu merupakan penjelmaan dari unsur kebaikan dari Jokowi - pencetusnya sebagai manusia ciptaan Yang Maha Pencipta. Bahwa dalam diri manusia telah diilhamkan kemampuan untuk berbuat buruk dan kemampuan untuk berbuat baik atau ketaqwaan (QS Asy Syam). N aluri sifat baik manusia muncul karena masyarakat menghendaki kebaikan. Kebaikan di masyarakat itu akan semakin nyata jika akhlak yang tidak baik berubah secepatnya menjadi baik. Jokowi pun mengatakan revolusi mental adalah membangun manusianya dulu, membangun jiwanya. (Surabaya.bisnis.com, 16 Mei 2014). Penulis memiliki pandangan tersendiri tentang Revolusi Mental. 1.Sadar, Pentingnya Keimanan Perubahan dari kegelapan (kebodohan) menuju ke cahaya yang terang benderang (kecerdasan). telah ada sejak zaman Nabi SAW. Rasulullah menghadapi tantangan dari masyarakat yang bereaksi saat diajak untuk menjadi lebih baik dengan tuntunan Ilahi. Reaksi para sahabat ketika diperintah Rasulullah, seketika meninggalkan minuman berkhamar/memabukkan. Para wanita mengenakan jilbab. Sikap inilah yang patut ditiru oleh masyarakat kita saat ini. Dikisahkan Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang mampu mengubah rakyat yang dipimpinnya dalam waktu dua tahun. Suatu ketika beliau sedang bekerja memakai lampu tempel, begitu sahabatnya mohon izin untuk bicara, maka beliau mematikan lampu tersebut karena materi pembicaraan tidak terkait dengan masalah kenegaraan yang dipimpinnya. Ini adalah suatu contoh anti korupsi kecil yang perlu dibiasakan sehingga tak membesar dan menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat dan penguasa. Jika kita melihat mengapa para sahabat dan masyarakat langsung merespon perintah pemimpinnya adalah karena keimanan yang kuat. Ini merupakan dasar bagi para sahabat sukses membangun akhlak atau perilaku manusia. 2.Sadar, Ajal Menjemput Tanpa Diketahui Kesadaraan bahwa maut bisa menjemput kapan pun bisa menjadi modal kuat untuk segera memperbaiki diri. Sebelum terlambat perbaikan diri harus dilakukan secepat mungkin karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput. Kematian, yaitu datangnya ajal, telah ditentukan waktunya sebagai suatu ketetapan dari Allah SWT yang tidak bisa dimajukan maupun dimundurkan [QS Ali Imran 145]. Dan ajal itu tak ada yang tahu kecuali Allah SWT SWT, dan ajal tak bisa dimajukan dan dimundurkan [QS al-Hijr [15]: 5; al-Mu’minun [23]: 43) Dan akan celakalah seseorang saat ia wafat tapi tidak dalam keadaan beriman, taat, takwa atau berserah diri pada Allah SWT SWT (Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan sebagai Muslimin – patuh secara hakiki kepada Allah SWT SWT sebagaimana Firman-Nya). “Hai orang- orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah SWT sebenar-benar taqwa kepada- Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam”.(QS. Ali Imran : 102)). Dapat dibayangkan saat orang tak sempat atau menunda memperbaiki diri saat ajal menjemputnya, makakekekalankehinaanakandialaminya di akhirat nanti. Prof. Dr. H. Heru Suhartanto Membangun Revolusi Mental KESADARAN
  • 13. 13Edisi Perdana 2015 Sains dan teknologi saat ini sewajarnya digunakan mendukung kesejahteraan masyarat (dunia) dan tercapainya kebahagiaan di akhirat. Saat ini, hampir semua orang mempunyai telepon genggam, tapi tidak banyak memanfaatkannya ke arah yang lebih positif Kesadaran akan datangnya maut dapat memicu seseorang untuk selalu berbuat baik dan tak ingin kehilangan kesempatan. Perhatikan peringatan Rasulullah SAW “Manfaatkan 5 perkara sebelum 5 perkara : Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu.” [HR. Al Hakim] 3.Sadar Taqwa adalah Yang Utama Fokus ketaqwaan kepada Allah SWT SWT karena taqwa merupakan kwalitas yang paling utama pada sisi- Nya. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13) Sehingga sangat perlu untuk terus meningkatkannya dan selalu istiqomah sepanjang waktu dan di manapun berada. Sesungguhnya sebaik- baik bekal adalah taqwa” (QS. Al Baqarah : 197). Saling mengingatkan akan kebenaran dan dengan kesabaran (Qs Al Ashr), sehingga akan mendukung keadaan istiqomah atau ketaqwaan sepanjang masa dan hayat. Saling mengingatkan wajib dilakukan individu dan aparat pemerintah yang selalu menegakkan aturan tanpa pandang bulu. Semangat amar ma’ruf nahi munkar (berbuat baik dan mencegah kemungkaran) terkait dengan upaya untuk selalu meningkatkan kebaikan dimuka bumi tanpa terbatas tempat dan waktu. Ironis, jika di satu sisi pengembangan manusia dilakukan, tapi pelanggaran di depan mata dibiarkan. Perhatikan prilaku pengendara di tempat Anda. Mereka hanya taat ketika ada polisi, tapi jika diingatkan masyarakat, mereka malah melawan. Setiap orang penting konsisten menjalankan kewajiban vertikal kepada Allah SWT SWT dengan menambah ibadah sunnahnya sehingga dapat menunjang terwujudnya ketaqwaan sepanjang hayat. Faedah taqwa pada Allah SWT manusia memiliki sifat yang mulia yang dambaan setiap manusia untuk kedamaian dengan berharap ampunan- Nya, Taqwa meningkatkan rezeki di kala lapang maupun susah, mampu menahan marah, memaafkan kesalahan manusia, selalu istighfar dan tak mengulanginya[QS Ali Imran 133-136]. Dengan kata lain, peningkatan ketaqwaan seseorang adalah tujuan pembangunan manusia yang paling ideal karena selain berdampak positif bagi masyarakat juga dapat menyelamatkannya kehidupan di akhirat kelak. 4. Kesadaran mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat Saat taqwa berhasil dilakukan, target berikutnya adalah bagaimana mempertahankan atau meningkatkan kualitasnya. Salah satu cara adalah dengan mengisi waktu kehidupan dengan kegiatan yang bermanfaat. “…dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS Al-Furqaan: 72). “Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di Laporan Utama dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf: 16-18). Sains dan teknologi saat ini sewajarnya digunakan mendukung kesejahteraan masyarat (dunia) dan tercapainya kebahagiaan di akhirat. Saat ini, hampir semua orang mempunyai telepon genggam, tapi tidak banyak memanfaatkannya ke arah yang lebih positif. Padahal aplikasi terkait ibadah terdapat di dalamnya, seperti Qur’an dan hadits, situs referensi Islam, materi dakwah, tilawah Qur’an, adzan, kesenian Islam. Sebagai manusia sewajarnya kitalah memanfaatkan sains dan teknologi untuk mencapai tujuan kita, bukan membiarkan kita terjajah terlena bermain dengannya dan melupakan kewajiban utama sebagai manusia yang diberikan amanah untuk mengelola alam semesta dan beribadah secara baik kepada-Nya. 5. Penutup Untuk mewujudkan keberhasilan revolusi mental atau pembangunan manusia atau peningkatan ketaqwaan seseorang, maka perlu dibangunlebihdahulukeimananyang kuat, dilanjutkan dengan maut atau dzikrul maut serta mempersiapkan bekal, pengembangan kesadaraan membangun ketaqwaan sebagai kualitas yang paling mulia disisi- Nya, pengembangan kesadaraan untuk dapat mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat, serta saling mengingatkan dengan selalu berupaya berbuat baik dan mencegah kemunkaran (amar ma’ruf nahi munkar). Penulis adalah Guru Besar Tetap, Fakultas Ilmu Komputer, Universtas Indonesia. Email: herusuhartanto@gmail.com
  • 14. 14Edisi Perdana 2015 Agaknya, istilah itu pulalah yang menjadi salah satu isu yang telah mendongkrak suara Capres dan Cawapres Jokowi – JK sehingga berhasil duduk di kursi RI-1 dan RI-2. Karena di dalam dua kata itu sebenarnya tergantung harapan yang teramat besar, kiranya kedua pemimpin bangsa ini mampu membawa perobahan di berbagai bidang yang saat ini dirasakan sudah terpuruk. Keterpurukan yang amat dirasakan terutama di sektor pertanian. Negara Indonesia yang pernah menjadi swasembada beras, sudah sejak lama menjadi negara pengimpor beras. Di sektor kelautan, wilayah Indonesia yang sebahagian besar terdiri dari laut, telah sejak lama menjadi bulan-bulanan pencuri ikan, sehingga negara dirugikan triliunan rupiah setiap tahunnya. Begitu juga di sektor kehutanan dan perkebunan, sektor pertanahan, energi dan sektor- sektor lainnya yang telah terkondisi sedemikian buruk, sehingga semua itu telah membawa kesengsaraan panjang rakyat kita. Tidak lama setelah pelantikan Kabinet Kerja, para Menteri lalu meluncurkan berbagai program. Dibidang pangan telah diwacanakan pembangunan ratusan bendungan yang diharapkan akan menumbuhkan ribuan hektar SAWah yang mampu memproduksi jutaan ton beras. Bidang kelautan telah ditumbuhkan tekad untuk melaksanakan ketentuan undang-undang khususnya dalam upaya mengatasi praktek pencurian ikan, dengan menenggelamkan kapal para pencoleng guna menimbulkan efek jera. Di bidang agraria telah diumumkan kepada masyarakat tentang pembebasan biaya pengurusan sertifikat tanah bagi warga miskin, sehingga bermanfaat sebagai jaminan dalam permohonan kredit bank. Di sektor birokrasi akan dilaksanakan pula pemberian izin di bidang usaha secara terpadu. Di bidang anggaran telah dilakukan pengalihan subsidi BBM dari sektor konsumtif (banyak dinikmati kalangan ekonomi menengah ke atas) kepada sektor produktif. Program yang sama insya Allah SWT tentu akan tumbuh pula di sektor-sektor lain di bawah kepemimpinan menteri masing-masing. Dalam hubungannya dengan pengembangan ekonomi syari’ah, gerakan revolusi mental itu haruslah didukung pula oleh gebrakan-gebrakan di tengah masyarakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di dalam al Qur’an yang maknanya sebagai berikut : “Allah SWT tidak akan merobah nasib suatu kaum apabila kaum itu sendiri tidak berusaha untuk merubahnya”. Ayat ini dimaksudkan untuk mendorong dinamika masyarakat atau kaum itu sendiri. Perubahan nasib itu haruslah melalui proses usaha dan usaha itu haruslah dilakukan secara bersama. Karena yang dibicarakan adalah kaum atau komunitas, maka program yang diharapkan tumbuh adalah program yang digerakkan oleh masyarakat yang menginginkan perubahan itu. Gerakan masyarakat ini dapat dilaksanakan, berpedoman kepada riwayat di zaman Rasulullah Muhammad SAW. Ketika Rasul tidak melihat sahabatnya Sa’labah dalam shalat berjama’ah, Rasul meminta agar segera menjenguk Sa’labah. Ternyata Sa’labah tidak bisa datang untuk shalat berjama’ah karena harus bergantian kain shalat dengan isterinya. Kalau Sa’labah pergi ke mesjid maka isterinya akan terlambat melaksanakan shalat. Rasul lalu memerintahkan sahabat untuk mengeluarkan zakat dan memberikannya kepada Sa’labah yang miskin dalam bentuk barang modal berupa domba. Sikap Rasul ini diikuti sahabat dengan membuka jalur ekonomi bagi Sa’labah. Sejak itu setiap sahabat yang akan menjual dan membeli domba hanya kepada Sa’labah, sehingga dia menjadi kaya. Tapi sayang, ketika Rasul meminta zakat dari Sa’labah, dia memberikan domba kurus. Rasul memerintahkan untuk mengembalikan domba Sa’labah. Tindakan Rasul ini diikuti sahabat dengan menutup jalur ekonomi bagi Sa’labah. Sahabat tidak lagi membeli dan menjual domba kepada Sa’labah, sehingga gerak ekonominya macat dan dia bangkrut. Riwayat diatas memberi makna, konsep pembangunan ekonomi ummat Islam haruslah dilaksanakan didalam kondisi ummat sebagai berikut : 1. Ummat mempunyai ikatan bathin di atas dasar keimanan yang kuat, sehingga satu sama lain mampu hidup berdampingan dengan rasa persaudaraan yang ikhlas di jalan Allah SWT. 2. Kegiatan ekonomi yang merupakandinamikasosial,kentaldengan rasa persaudaraan dengan menjadikan zakat, infaq dan sadaqah (ZIS) sebagai tulang punggung. 3. Kesadaran ummat harus baik dan mantap, bahwa rezeki sebagai anugerah dari Allah SWT, dipahami adalah merupakan produk dari suatu proses sosial dan sebahagian kecil harus dikembalikan kepada proses sosial itu dalam bentuk zakat, infaq atau sadaqah agar kondisi sosial ekonomi ummat dapat menjadi lebih baik. 4. Ummat haruslah menyadari, pengingkaran terhadap ajaran agama tentang zakat, infaq dan sadaqah hanyalah akan merugikan ummat, baik secara pribadi maupun secara sosial. Kalau ekonomi ummat dalam kondisi tidak stabil, daya beli akan jadi lemah Revolusi Mental Untuk Pengembangan Ekonomi Syari’ah Salmi Saleh, SH Istilah “Revolusi Mental” dewasa ini telah menjadi istilah yang populer di tengah masyarakat sejalan dengan isu yang pernah digelontorkan Jokowi – JK. Hal ini dikemukakan beliau sejak dari masa kampanye hingga saat pembentukan Kabinet Kerja dan insya Allah SWT akan teraplikasi di dalam program kerja pemerintah di semua bidang.
  • 15. 15Edisi Perdana 2015 Semua itu seyogyanya dibangun di mesjid yang sejak zaman Rasulullah telah dijadikan sebagai basis perjuangan dalam pembinaan ummat. Segenap jajaran BABINROHIS yang mengangkat amal di bidang pembinaan rohani Islam, hendaklah dekat dengan mesjid dimanapun mereka berada. sehingga berakibat negatif kepada dunia usaha di berbagai bidang. 5. Ummat harus menyadari, jalinan kerjasama yang dituntun oleh nilai-nilai agama antara sesama ummat Islam di bidang ekonomi, akan menciptakan kondisi yang saling menguatkan. Sehingga gerak ekonomi sebagai sarana untuk menebar kemaslahatan bagi ummat manusia akan menjadi lebih efektif. Semua itu seyogyanya dibangun di mesjid yang sejak zaman Rasulullah telah dijadikan sebagai basis perjuangan dalam pembinaan ummat. Segenap jajaran BABINROHIS yang mengangkat amal di bidangpembinaanrohaniIslam,hendaklah dekat dengan mesjid dimanapun mereka berada. Hal itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Dari mesjid akan tumbuh ide-ide baru yang merupakan hasil pemikiran jemaah untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Bisa juga akan berkembang untuk memecahkan masalah-masalah ummat pada umumnya. KomunitasMasyarakatEkonomiSyari’ah di Medan yang selalu bersilaturrahim di mesjid misalnya, mendapat informasi kalau di Pasaman Barat ada lebih kurang 90.000 Ha kebun SAWit rakyat yang saat ini kesulitan menjual tandan buah segar (TBS) karena pabrik-pabrik (PKS) tidak mampu menampung. Karena pemanfaatan tanah ulayat semakin meningkat, kebun SAWit yang pada umumnya milik ummat Islam ini terus bertambah tidak kurang dari 200 Ha setiap bulannya. Komunitas Masyarakat Ekonomi Syari’ah di Medan mencoba memecahkan permasalahan ummat ini dengan mengundang partisipasi tenaga – tenaga ummat Islam di berbagai bidang. Sehingga sejumlah tenaga skill yang diharapkan mampu menjawab persoalan berkenan berpartisipasi. Akhirnya dijalinlah kerjasama dengan KPS – OPHIR di Kinali yang memiliki lebih kurang 1000 buah sertifikat untuk dijadikan agunan ke bank Muamalat, bank pertama yang mengambil peran sebagai Bank Syari’ah di Indonesia. Insya Allah SWT dalam waktu yang tidak terlalu lama, bank Muamalat akan meluncurkan kredit yang dapat digunakan sebagai modal pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kinali, Pasaman Barat Selama ini pembangunan PKS di dominasi oleh kalangan yang diistilahkan memiliki modal kuat. Padahal mereka tetap saja menggunakan fasilitas kredit perbankan dengan cara-cara yang lihai. Ketika akan membangun pabrik, di dalam proposal diajukan berkapasitas 45 ton/ jam. Tetapi realisasi hanya 30 ton/jam. Mereka menyediakan modal penyertaan Laporan Utama sejumlah 30 %, bersumber dari selembar kertas yang bernama cheque yang dipinjam dari groupnya. Setelah kredit cair dan PKS menghasilkan, cheque tersebut dikembalikan dan muncullah “Toke PKS” baru. Sehingga bangsa kita terus menerus dibelenggu oleh para kapitalis yang menggunakan uang kita, menggunakan tenaga skill dan kuli dari saudara kita, memanfaatkan tanah nenek moyang kita, tetapi hasilnya dibawa ke luar negeri. Nasib buruk ini akan dicoba dirobah oleh Komunitas Masyarakat Ekonomi Syari’ah bekerjasama dengan pemilik Sertifikat yang akan dikondisikan sebagai pemilik PKS beserta Bank Muamalat sebagai Bank Syari’ah. Upaya yang sama tentu dapat pula dilakukan di sektor lain, sehingga sikap politik pemerintah yang sudah terlihat pro kepada rakyat kecil ini, benar-benar dapat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi sekaligus peningkatan kesejahteraan ummat. Semoga. penulis adalah anggota FBN dari daerah sumatra utara
  • 16. 16Edisi Perdana 2015 Makmurkan Negeri dengan : Revolusi Pangan Tahun 2015, bangsa kita akan memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Mampukah kita menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, ataukah kita tergi- las dengan persaingan yang semakin ketat?. Laju pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak sebanding dengan laju peningkatan produksi pangan dan issu pangan global saat ini menjadi ancaman terhadap masalah pangan Indonesia ke depan sehingga perlu diantisipasi dengan pemberdayaan potensi yang ada. Kemajuan ekonomi di Cina, India dan Brasil berhasil memacu pertumbuhan ekonominya dengan menjadikan pertanian sebagai pondasinya. Sektor ini telah berhasil menggerakkan “ekonomi” di akar rumput. Sekarang, Cina dan India merupakan negara tujuan investasi yang menarik bagi para investor Asing. Strategi ini kemudian diikuti pula oleh Thailand. Negeri gajah ini mengeluarkan maklumat, bahwa negerinya akan menjadi dapur dunia pada tahun 2020. Malaysia juga mempunyai tekad yang sama dan Pemerintahan Badawi bertekad untuk menjadikan Malaysia sebagai Pusat Regional Makanan Halal. Nah, bagaimana dengan Indonesia yang kaya dengan sumber daya alam, akankah kita dapat mengikuti negara lain menjadi negara yang maju dalam swasembada pangan?. Presiden Direktur PT. Nusa Berkat Alam sekaligus penemu pupuk Mikro Mbah Google, Profesor Ali Zhum Mashar mengatakan, Indonesia sebagai negara agraris (sebagian besar penduduknya hidup sebagai petani) dengan tanah volkanik yang sangat subur dan sebagai negara maritim dengan laut yang luas dan garis pantai terpanjang di dunia, belum mempunyai tekad seperti ditunjukkan oleh Cina, India, Thailand ataupun Malaysia. “Sebagai negara yang dianugerahi kekayaan sumberdaya hayati terbesar di dunia, laut yang begitu luas, cahaya matahari yang berlimpah, tanah volkanik yang sangat subur, sesungguhnya jika dikelola dengan baik tidak mungkin Indonesia kurang pangan bahkan sangatlah layak menjadi lumbung pangan dunia,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, pekan lalu. Pria lulusan fakultas pertanian universitas soedirman (Unsoed) ini mengatakan, membangun pertanian merupakan bagian integral dari pembangunan nasional sekaligus penjaga keutuhan bangsa dari sisi ketahanan nasional. Pembangunan di sektor ini kenyataannya sangat memprihatinkan. Sekalipun, upaya pemerintah melalui program revolusi hijau mampu melipat gandakan produksi, khususnya padi, yang menikmati hanya mereka yang mempunyai lahan, modal dan yang mempunyai akses pada pasar. “Program ini tidak memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan petani. Sebagian besar petani malah terpinggirkan. Budaya dan kearifan petani pun bahkan ikut termarjinalisasi. Dalam banyak kasus, semakin besar upaya pembangunan di sektor pertanian, semakin berdampak negatifnya bagi kesejahteraan petani,” ujarnya. Ia mengatakan, dukungan pemerintah (kekuasaan), lembaga internasional (World Bank dan IMF), dan dukungan pasar selama ini lebih berpihak pada sistem monokultur, homogen, uniform, mengutamakan komoditas yang menjadi kepentingan beberapa gelintir manusia. Sistem yang diciptakan lebih berpihak kepada para konglomerat dan memberikan keuntungan kepada produsen benih, pupuk dan pestisida (perusahaan raksasa negara maju bukan industri Nasional). “Sebaliknya, kegiatan ini secara nyata telah memberikan kontribusi terhadap kerusakan alam pengkerdilan sistem dan budaya tradisional yang dikembangkan berdasarkan kearifan masyarakat tani secara turun menurun selama berabad- abad. Pertanian yang seharusnya menjadi sarana mensejahterakan rakyat, justru menjadi objek segelintir orang untuk mengeruk keuntungan. Kehidupan dan kesejahteraan hidup petani merosot dan selalu bertambah miskin,” kata pria yang sering juara lomba karya ilmiah. Alimengatakan,alhasilpetanikehilangan gairahnya untuk bertani dengan rumitnya tataniaga, akses permodalan dan sulitnya mendapatkan fasilitas pertanian di Indonesia. Akibatnya, impor pangan tidak dapat dihindarkan. Setiap tahun devisa Negara (tidak kurang dari 22,8 triliun rupiah) hilang. Pengangguran tidak dapat diserap oleh sektor pertanian karena tidak ada dukungan kebijakan modal/ bank yang berpihak kepada petani untuk dapat membesarkan sekala usaha dan pengembangan produksinya. “Di sisi lain kebijakan harga panen yang ditetapkan oleh pemerintah dalam satu dasa warsa telah membunuh pasar petani dan petani selalu mendapatkan harga pasar produknya yang terus merugi, sehingga berdampak nyata menurunnya minat petani untuk bertanam komoditas pangan,” pungkasnya.
  • 17. 17Edisi Perdana 2015 Laporan Utama Bangsa yang Mandiri Pemenuhan kebutuhan pangan melalui kemandirian produksi oleh suatu bangsa tidak dapat dipandang hanya sekedar untung rugi dalam usaha produksi komoditi ini, melainkan suatu keharusan menempatkannya sebagai komoditas strategis yang dapat berdampak multi dimensi baik secara nasional maupun global. Ali mengatakan, Potensi percepatan kemandirian pangan nasional menjadi berarti jika ada konsistensi dalam menggerakkan tiga -pilar produksi yaitu pertama dengan optimalisasi lahan dan sumber daya alam pertanian yang tersedia dan melimpah, kedua jumlah penduduk yang besar dan tersebar di setiap pulau dan lahan. “Yang ketiga dengan temuan teknologi- teknologi pertanian yang berhasil unggul, teruji dan terbukti sesuai dengan kondisi pertanian di Indonesia dalam meningkatkan produktifitas. Solusi teknologi produktifitas diperlukan untuk mengatasi berbagai hambatan teknis produksi seperti ketersediaan lahan subur pertanian yang semakin sempit, pembukaan lahan pertanian baru kurang subur yang hasilnya tidak sebanding dengan produksi yang didapat dan stagnasi produktifitas pangan akibat teknologi konvensional yang telah jenuh, serta kerusakan lingkungan sumberdaya pertanian,” katanya. Ia mengungkapkan, penerapan teknologi seperti produk bioteknologi Bioperforasi (Bio P2000Z) mampu membuktikan peningkatan produktivitas yang telah stagnan menjadi harapan dalam percepatan swasembada pangan. Dengan kebijakan pangan yang konsisten secara terintegrasi, memprioritaskan percepatan peningkatan kemampuan produksi pangan dalam negeri, membangun tataniaga pangan yang pro petani dan revitalisasi stock pangan nasional yang berkerakyatan merupakan langkah strategis mempercepat swasembada dalam pembangunan ketahanan pangan dalam kerangka ketahanan nasional. “Kebijakanpemerintahsampaisaat ini kurang memberikan perhatian yang serius baik melalui insentif/ subsidi teknologi dan modal kepada petani untuk mengembangkan produksi pertaniannya. Padahal di negara maju saja seperti Amerika Serikat, pemberian insentif/subsidi kepada petani baik kapas, kedelai dangandummasihmenjadiprioritas. Permasalahan produktivitas juga bukan menjadi hambatan bagi negara yang menempatkan pangan sebagai kebijakan strategis, seperti di India meski produktifitas kedelainya 1,1 ton/ha namun mampu menanam sampai 6 juta hektar/tahun dan sekarang India menjadi salah satu negara pemasok
  • 18. 18Edisi Perdana 2015 Potensi percepatan kemandirian pangan nasional menjadi berarti jika ada konsistensi dalam menggerakkan tiga pilar produksi yaitu pertama dengan optimalisasi lahan dan sumber daya alam pertanian yang tersedia dan melimpah, kedua jumlah penduduk yang besar dan tersebar di setiap pulau dan lahan. kedelai dunia, padahal di Indonesia lebih berpeluang,” tuturnya. Ia mengatakan, persoalan lain yang memperparah krisis pangan Indonesia adalah sektor agraria yang masih menerapkan kebijakan hukum kolonialisyangfeodal. Assetproduksi pertanian banyak yang terbengkalai, lahan kosong dan lahan marginal yang dikuasai oleh perusahaan- perusahaan perkebunan negara atau perorangan masih banyak dijumpai terbengkelai di berbagai daerah di Indonesia. “Petani sendiri hanya memiliki hak pengelolaan lahan yang sangat kecil (0,2 ha per kepala keluarga petani). Lebih ironisnya tingginya laju pertumbuhan penduduk menggeser rata-rata 110.000 ha per tahun lahan pertanian subur di P. Jawa dan di luar jawa terkonversi menjadi pemukiman dan industri serta perkebunan (Pasaribu, B., 2008), tidak imbang dengan baku progam pencetakan SAWah tahun 2006 sebesar 8.000 ha dan tahun 2007 sebesar 16.000 ha (Deptan, 2006). Nasib Petani berubah menjadi buruh atau petani “gurem” yang miskin, tidak berdaya dan tidak mungkin melakukan efisiensi produksi melalui mekanisasi. Konversi lahan pertanian ke lahan industri, pemukiman, jalan berakibat langsung terhadap menurunnya kinerja di sektor ini,” katanya. Ia menegaskan, jika tidak ada perubahan kebijakan pemerintah yang memihak pada pembangunan pertanian rakyat, maka pembangunan pertanian akan menjadi beban bagi pembangunan nasional. Selanjutnya Isu-isu nasional yang akan mewarnai dan mendominasi politik pembangunan masa sekarang dan yang akan datang perlu di antisipasi dini antara lain adalah, pertama, tingginya harga pangan dunia akibat kebijakan agro energi akan berdampak langsung pada ketersediaan stok dan impor pangan nasional, kedua tingginya angka pengangguran dan kemiskinan “Ketiga, penurunan mutu lingkungan, produksi pertanian dan stagnasi perluasan produksi pertanian serta menurunnya stok pangan dunia. Keempat, meningkatkan PDB sektor non migas dan pemberdayaan usaha produktif usaha kecil kenengah (UKM) dan kelima, pengembangan agroindustri dan sumber energi alternative yang terbarukan,” ujarnya mengakhiri pembicaraan. Penulis: Retna Dona
  • 19. 19Edisi Perdana 2015 CADANGAN KEUANGAN NASIONAL SEBAGAI SUMBER DANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG Oleh : Drs. H. Achmad Subianto, MBA Arttikel Bersambung Indonesia yang telah 69 tahun merdeka pada tahun 2015 telah mempunyai pemerintahan yang baru. Pemerintahan baru akan menghadapi berbagai persoalan yang sangat berat. kalau mau jujur permasalahan itu warisan pemerintahan sebelumnya akibat berbagai kebijakan yang mungkin tidak sesuai dengan jatidiri bangsa Indonesia dan dibiarkan tanpa penyelesaian. Setiap kebijakan atau strategi semestinya disesuaikan dengan jati diri bangsa Indonesia dengan tetap memperhatikan keumuman yang berlaku atau ‘generally accepted business condition’. Dengan kurang dipahaminya ha-hal tersebut maka mempunyai dampak terhadap persoalan kemiskinan, kesempatan kerja dan kesejahteran warga bangsa. S elama 69 tahun merdeka banyak kebijakan yang tidak kondusif sehingga menyebabkan fundamen negara ini semakin lama tidak semakin kokoh namun semakin rentan terhadap setiap perubahan baik dari dalam negeri akibat bertambahnya jumlah penduduk maupun gejolak dari situasi ekonomi dunia. Dalam konperensi Bank Dunia “Big Ideas, Bersama Mengatasi Kemiskinan dan Ketimpangan” yang diadakan di Jakarta pada 23 September 2014, Mantan Wakil Presiden Prof Dr Boediono mengatakan bahwa:” Indonesia rentan terhadap pengaruh krisis regional dan global, seperti halnya negara-negara berkembang yang lain. Pengalaman krisis ekonomi tahun 1998 membuktikan bahwa kemiskinan meningkat drastis dalam waktu singkat dan memorakporandakan tatanan kehidupan bangsa”. Sedangkan Wakil Presiden M Jusuf Kalla menyatakan bahwa upaya mengatasi kemiskinan membutuhkan tindakan nyata yang berfokus mengurangi jumlah orang yang miskin. Kelompok warga yang miskin itu terdiri dari petani, nelayan, buruh dan penganggur. Diperlukan identifikasi masalah untuk mengatasi kemiskinan yakni pendapatan dinaikkan melalui peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas membutuhkan penyediaan infrastuktur dan dukungan riset yang ditunjang negara. Laporan Bank Dunia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir belum mampu menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan. Penurunan sejak 2 tahun yang lalu (2012-2013) hanya 0.7%, sedangkan penurunan tingkat kemiskinan sebelumnya dari 1999- 2012 dari 24% menjadi sekitar 12%. Dampak dari rendahnya penurunan tingkat kemiskinan itu 68 juta penduduk Indonesia rentan jatuh miskin. Menteri Keuangan, Chatib Basri menyatakanbahwapertumbuhanekonomi Indonesia sulit mencapai angka 5,8% pada tahun 2015 karena perekonomian seluruh negara berkembang masih mengalami perlambatan sebagaimana dikemukakan dalam Ditjen Anggaran Kementrian Keuangan RI. Selain itu dikatakan bahwa penyerapan Belanja APBN cukup optimal. Dalam APBN 2014, anggaran belanja negara ditetapkan Rp 1.876,9 triliun yang hingga 31 Desember 2014 realisasi penggunaannya hanya sekitar Rp 1.764,6 triliun (94%). Joseph E Stiglitz, pemenang Nobel bidang Ekonomi menuturkan bahwa untuk mencapai pertumbuhan dibutuhkan kebijakan moneter yang sehat, kebijakan makroekonomi yang mendukung, peran penting investasi serta arah kebijakan industrialiasasi yang tepat sehingga mempengaruhi struktur ekonomi. Pemerintah baru harus segera bekerja dengan cepat mengingat telah banyak kita kehilangan kesempatan untuk memperbaiki ekonomi nasional dan ekonomi masyarakat serta infrastrukturnya. Bahkan dengan negara tetangga, kita ketinggalan lebih dari 10 tahun. Sudah tidak masanya lagi tuduh menuduh dan caci-mencaci serta menyebarkan kebohongan ke masyarakat dengan berbagai issue-issue, apabila kita memang ingin segera keluar dari berbagai persoalan bangsa. Cadangan keuangan negara memang kritis dengan APBN yang defisit. Defisit ini akan semakin bengkak kalau dalam masa 100 hari kedepan tidak segera dilakukan penataan kembali infrastruktur untuk pemulihan.
  • 20. 20Edisi Perdana 2015 terjadi dengan Lembaga Pensiun Nasional semuanya cerai berai, terpecah- pecah dalam jumlah yang kecil-kecil yang dikelola secara sendiri-sendiri oleh masing-masing perusahaan. Ini terjadi karena kebijakan deregulasi dan para pengambil kebijakan ketika Lembaga Pensiun akan di-pooll sudah dibayang- bayangi ketakutan dituduh monopoli dengan alasan bahwa sentralisasi tidak demokratis, tidak sesuai ekonomi pasar dstnya. Semestinya tuduhan itu harus diabaikan demi menyelamatkan bangsa dan negara ini dan justru tidak demi kepentingan lembaga keuangan internasional yang mengharapkan Indonesia selalu dalam keadaan lemah sehingga selalu bergantung kepada rentenir dunia. Negara ini memang dalam keadaan sakit yang kritis dimana semua sumber keuangan dalam negeri terkuras untuk membayar hutang baik hutang pemerintah maupun swasta sehingga cadangan keuangan nasional yang relatif kecil tidak cukup untuk membiayai pembangunan jangka panjang. Untuk mengatasi kesulitan saat ini seyogyanya semua potensi dan Rupanya selama ini Malaysia memiliki dan menyimpan Cadan- gan Keuangan Dalam Negeri yang sangat besar. Darimana itu berasal? Dana itu selain berasal dari net ekspor plus dan APBN-nya yang positif, juga dari Dana Jaminan Sosial Nasi- onal (National Social Security System),Dana Program Pensiun Nasional, Dana Tabungan Haji dan Lembaga Zakatnya yang dikelola dengan sangat baik. Pelajaran Negara Tetangga Seyogyanya kita tidak usah malu mengambil pelajaran dari negara lain. Namun tidak usah jauh-jauh (karena ongkos studi banding mahal sedangkan keuangan negara sedang tekor) seperti ke Eropah apalagi ke Amerika Serikat yang memang bukan bandingannya. Cukup dari negara sekitar seperti China, Taiwan, Korea Selatan dan negara tetangga yang telah berhasil keluar dari kemelut krisisnya dengan tanpa bantuan IMF. SalahsatunyaadalahMalaysia.Ingat! Arroyo-pun berkiblat ke Malaysia, Pertanyaannya mengapa Malaysia dapat segera keluar dari krisis dan tidak memerlukan bantuan dari Dana Moneter Internasional dan Lembaga Keuangan Dunia? Memang Malaysia penduduknya sedikit, berbeda dengan Indonesia yang berjumlah banyak tetapi banyak juga yang bisa diambil pelajaran dari negeri jiran ini. Meskipun beberapa pejabat senior kita selalu mengatakan dulu Malaysia belajar dari kita, mengapa sekarang harus mencontoh mereka? Rupanya selama ini Malaysia memiliki dan menyimpan Cadangan Keuangan Dalam Negeri yang sangat besar. Dari mana itu berasal? Dana itu selain berasal dari net ekspor plus dan APBN-nya yang positif, juga dari Dana Jaminan Sosial Nasional (National Social Security System), Dana Program Pensiun Nasional, Dana Tabungan Haji dan Lembaga Zakatnya yang dikelola dengan sangat baik. Negara-negara yang dijajah Inggris relatif lebih baik kondisi ekonominya seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, Australia. Sedangkan Indonesia negara yang dijajah Belanda tidak menganut sistem Belanda tetapi mencoba merakit sendiri dengan sistem “trial and error” akibatnya rentan terhadap berbagai persoalan. Cadangan Keuangan Nasional. Cadangan Keuangan Nasional Indonesia sangat lemah dan boleh dikatakan sangat kecil kecuali yang masih ada di alam. Ekspornya meskipun surplus relatif netnya kecil sedangkan APBN mengalami defisit. Lalu perhatikan apa yang kekuatan nasional tidak bekerja sendiri- sendiri. Semua saja baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta baik besar maupun kecil dan BUMN/BUMD serta Koperasi harus ikut serta dan terlibat aktif dalam program pemulihan nasional dan masing-masing harus mulai menata dirinya dengan baik dalam rangka membangun ketahanan ekonomi nasional. Mengacu kepada Malaysia maka bisa dilihat bagaimana kondisi cadangan keuangan nasional kita itu. Dahulu cadangan keuangan nasional diharapkan diperoleh dari swasta besar namun nyatanya semua konglomerat “collapse”. Lembaga perbankan yang ada harus ditata kembali. Akibat kebijakan yang lalu karena takut dicap monopoli maka telah dilakukan deregulasi perbankan sehingga beratus Bank tumbuh namun akhirnya bangkrut. Sekarang ini Bank-bank di merger kembali. Seyogyanya saat ini tidak usah pedulikan tuduhan monopoli jika harus melakukan sentralisasi dari kebijakan ekonomi nasional baik makro maupun mikro. Pada dasarnya sistem kesejahteraan warganegara, termasuk PNS atau aparatur negara, dapat dikelompokkan dalam 2 bagian yaitu: 1. Kesejahteraan semasa bekerja Intinya bahwa semua warganegara harus bekerja. Menjadi kewajiban pemerintah atau negara untuk menyediakan lapangan kerja bagi warga negaranya yang tidak selalu harus menjadi pegawai negeri. Bisa saja menjadi pekerja dari suatu perusahaan atau bekerja untuk dirinya (self employed). Kebijakan Kesejahteraan semasa bekerja bahwa semua warganegara harus bekerja. Kebijakan penciptaan lapangan kerja harus selalu menjadi perhatian yang serius dari pemerintah karena dari tahun ketahun angkatan kerja senantiasa bertambah seiring dengan bertambahnya penduduk yang lepas dari bangku pendidikan dan ada pula penduduk yang meninggalkan lapangan kerja karena sudah purna tugas akibat pensiun atau tidak mampu bekerja lagi karena berbagai sebab seperti sakit dll. Kesejahteraan purna tugas (kesejahteraan setelah tidak bekerja)Kesejahteraan purna tugas ini harus dibentuk atau dibangun sejak yang bersangkutan bekerja. Jadi ketika seorang warganegara bekerja maka dia harus menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk di tabung dan dikumpulkan dari waktu ke waktu di suatu institusi amanah (Trust Fund) sampai tiba saatnya dia tidak bekerja lagi dan pensiun untuk menikmati hasil tabungannya tersebut Kesejahteraan semasa bekerja Kesejahteraan Purna kerja
  • 21. 21Edisi Perdana 2015 penciptaan lapangan kerja harus selalu menjadi perhatian yang serius dari pemerintah karena dari tahun ketahun angkatan kerja senantiasa bertambah seiring dengan bertambahnya penduduk yang lepas dari bangku pendidikan dan ada pula penduduk yang meninggalkan lapangan kerja karena sudah purna tugas akibat pensiun atau tidak mampu bekerja lagi karena berbagai sebab seperti sakit dll. 2. Kesejahteraan purna tugas (kesejahteraan setelah tidak bekerja) Kesejahteraan purna tugas ini harus dibentuk atau dibangun sejak yang bersangkutan bekerja. Jadi ketika seorang warganegara bekerja maka dia harus menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk di tabung dan dikumpulkan dari waktu ke waktu di suatu institusi amanah (Trust Fund) sampai tiba saatnya dia tidak bekerja lagi dan pensiun untuk menikmati hasil tabungannya tersebut. Kedua pola kesejahteraan ini harus menjadi perhatian pemerintah. Namun pada kenyataannya selama ini pemerintah lebih banyak memperhatikan unsur yang pertama yaitu berkutat dengan kebijakan fiskal, moneter, inflasi, BBM, kurs, uang beredar dll variable kebijakan makro. Adapun logika dari system dana pensiun, asuransi sosial dan jaminan sosial yang dapat men “generate” pembiayaan jangka panjang dan selanjutnya mengurangi pengangguran dan kemiskinan dapat dijelaskan sebagai berikut : Dana pensiun, asuransi sosial dan jaminan sosial yang dikelola secara “Funded System”, “Compulsory” dan “Pooling” akan dapat menggunakan dana dalam bentuk tabungan atau iuran atau premi yang terkumpul sebagai cadangan keuangan nasional (“national reserve fund”) selanjutnya dana yang bersifat jangka panjang ini dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan yang pada gilirannya akan membuka lapangan kerja atau menumbuhkan “employment creation”. Dengan demikian akan dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran, selanjutnya hal ini akan meningkatkan kesejahteraan setiap pekerja atau warga negara yang terlibat dengan pembangunan. Pada tahap selanjutnya akan meningkatkan pendapatan masing-masing dan sekaligus me-nambah iuran dan premi atau tabungan nasional. Demikian seterusnya proses tersebut dapat dicermati dalam illustrasi yang saya gambarkan sebagaimana berikut. Sumber-sumber dana jangka panjang yang paling potensial untuk digali dan ditumbuh-kembangkan serta digunakan untuk pembiayaan jangka panjang adalah yang berasal dari Dana Pensiun, Asuransi Sosial serta Jaminan Sosial sebagaimana Alur pembentukan cadangan Keuangan Nasional Bank Indonesia Mata uang LOGam Lapangan Kerja DaNa Pensiun Pengangguran kemiskinan Pembangunan Proyek Kesejahteraan Rakyat Cadangan Keuangan Nasional Pendapatan Nasional DanaInvestasi JangkaPanjang Pengurangan Penambahan Pengurangan Penambahan Pendapatan Rakyat Tabungan Iuran Premi Instrumen Jangka Panjang Penciptaan Lapangan Kerja AkumulasiDANA InVESTASI yang telah diberlakukan oleh negara- negara maju dan bahkan sangat berhasil diterapkan oleh Malaysia. Sebagai bukti empiris, negara Malaysia dapat dengan cepat mengalami pemulihan dari akibat krisis ekonomi dan moneter yang melandanya pada tahun 1997 dengan hanya mengandalkan potensi domestiknya. Hal ini dapat dilakukan mengingat Malaysia telah mempunyai sumber dana berupa cadangan keuangan nasional yang berasal dari Dana Pensiun, Asuransi Sosial serta Jaminan Sosialnya. Sebagai ilustrasi, dana yang telah dikumpulkan oleh Kumpulan Wang Simpanan Pekerja (KWSP) atau EPF (Employee Provident Fund) pada tahun 2002 telah mencapai Rp. 633,8 triliun sehingga bersama-sama dengan Central Provident Fund (CPF) dari Singapura termasuk dalam kelompok “20 World’s Largest Pension Fund – 2002”. Selain itu dari lembaga sejenis yang diperuntukan khusus bagi PNS di Malaysia, yaitu Kumpulan Wang Amanah Pencen (KWAP) hingga pertengahan Juli 2003 telah mengumpulkan akumulasi iuran pemerintah selaku pemberi kerja sebesar RM 31,91 miliar atau setara dengan Rp.71,12 triliun yang seluruhnya berupa dana investasi. Besaran dana KWAP tersebut sudah mencapai lebih 25% dari seluruh kebutuhan dana yang diperlukan untuk membiayai Dana Pensiun PNS Malaysia secara Fully Funded dan diperkirakan mencapai sebesar RM 100 miliar atau setara dengan Rp.244,5 triliun. Hal ini masih diperkuat dengan dana yang berasal dari Lembaga Tabung Angkatan Tentera (LTAT), Social Security Organization (Socso) dan Lembaga Tabung Haji Malaysia. Dana Cadangan Keuangan Nasional Malaysia di tahun 2012 bersama Tabungan Haji nya berjumlah Rp 1.985,9 triliun sebagaimana tersebut perinciannya di Lampiran III. Kebijakan kesejahteraan purna tugas akan terkait dengan kebijakan pembentukan dana cadangan keuangannasional(NationalReserve Fund) yang sangat diperlukan untuk membiayai pembangunan nasional jangka panjang. Keberhasilan sistem kesejahteraan purna tugas sangat bergantung kepada konsistensi atas sistem dan manajemen pengelolaannya. Bersambung ke Edisi selanjutnya.. Arttikel Bersambung
  • 22. Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan KPPPA Audiensi pengurus koalisi kependudukan Indonesia pusat dengan mentri KPPPA Plan International Indonesia bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, BKKBN, FOKKUS BABINROHIS NASIONAL (FBN) serta 19 organisasi nasional lain mendeklarasikan Gerakan Stop Pernikahan Anak sebagai pencegahan pernikahan anak di tingkat akar rumput (Grass root). “Kami yakin, gerakan ini akan efektif karena mendapat dukungan penuh dari berbagai organisasi masyarakat dan keagamaan yang berakar di Plan - KPPPA - BKKBN deklarasikan “Gerakan Stop Pernikahan Anak Usia dini” masyarakat,” kata Direktur Plan Indonesia Mingming Remata Evora Kepala BKKBN Fasli Djalal berharap agar peluncuran gerakan ini bisa mencegah maraknya pernikahan anak di masyarakat. “Dengan dideklarasikannya gerakan bersama `Stop Pernikahan Anak usia dini’, diharapkan menjadi skala prioritas semua pihak,”. Sebelumnya, Plan yang difasilitasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengadakan pertemuan untuk lensa fbn mencari solusi terbaik mencegah pernikahan anak usia dini. Pertemuan yang dilakukan di kantor Kemen PPPA tersebut menghasilkan kesamaan pemikiran bahwa upaya pencegahan pernikahan anak usia dini harus dilakukan secara luas. Hampir semua organisasi masyarakat dan keagamaan di Indonesia bahkan sudah memiliki program dan kegiatan pencegahan pernikahan anak usia dini yang kongkrit Reporter: Muhammad Iqbal
  • 23. 23Edisi Perdana 2015 lensa fbn FBN Sumatera Utara Dapat Menjadi Contoh Teladan F BN sebagai perekat dan pemersatu. Bangsa Indonesia merupakan wadah tempat berhimpunnya seluruh potensi masyarakat Rohani Islam Indonesia khususnya dalam lingkup Kementerian, LPNK, TNI & POLRI, BUMN, Swasta, dan Perguruan Tinggi Untuk dapat diketahui, pada jaman perang, kita sering mendengar teriakan motivasi: ”Merdeka atau mati”, sekarang berubah sesuai tuntutan jaman. menjadi ”tBerubah atau mati”, perubahan menuju yang terbaik. harus terpadu, terintegrasi terencana dan terukur, agar hasil perubahan yang dilakukan menghasilkan dampak yang sangat signifikan kata Ketua Umum DPP. Fokkus Babinrohis Nasional, H. A. Abd. Aziz Rifa’i Makudi, M, SH, MM pada seminar Nasional dan pelantikan Pengurus Fokkus Babinrohis Sumatera Utara. Lahirnya Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional (FBN) dibentuk untuk menggerakkan roda organisasi Babinrohis tiap unit kerja di masing-masing instansi pemerintahan BUMN, Kementrian, LPNK, TNI dan POLRI, Swasta, dan Perguruan Tinggi agar dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, sejauh ini telah terangkum beberapa permasalahan dan ekspektasi yang dapat di gambarkan. FBN Propinsi, Kabupaten/Kota, merupakan perpanjangan dari FBN Pusat tempat berhimpunnya para tokoh- tokoh organisasi profesi Kerohanian masyarakat Islam Indonesia di daerah masing-masing, dan memakai nama FBN sebagai PAYUNG induk organisasi, FBN juga sebagai penganyom masyarakat Islam Nusantara. Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional (FBN) berharap kepada seluruh warga masyarakat Islam Indonesia maupun di Mancanegara (ASEAN) asal Indonesia jadikan FBN ini sebagai wadah perekat dan pemersatu masyarakat Islam di Nusantara, mari kita satukan VISI dan MISI Masyarakat Islam di Indonesia khususnya dan Nusantara pada umumnya, jangan ada lagi terpecah belah, seperti zaman Belanda dahulu, kita selalu diadu domba sesama kita, apakah kita mau lagi diadu domba sesama masyarakat Islam, maupun dengan agama lain yang telah ditetapkan oleh pemerintah, jawabnya, sudah jelas tidak mau di adu domba , kita tetap dalam kesatuan NKRI. Kita berharap FBN Sumatera Utara dapat menjadi contoh teladan di daerahnya, Sumatera Utara adalah baro meter kerukunan Umat beragama di Indonesia, karena di Sumut adalah multi Etnis yang cukup besar dengan 25 etnis, yang beragam, kerukunan umat beragama cukup baik aman dan nyaman serta saling hormat menghormati sesamanya, FBN harus berada didepan, dan dapat dipertahankan.rasa kecintaan perdamaian sesama umatnya. Organisasi FBN benar-benar mengacu kepada sistim yang telah disepakati bersama yang harus di jalankan sesuai dengan sistim pradigma baru yang teratur, FBN harus menyatu dengan masyarakatnya dan tidak ada perpecahan sesama umat Islam, malah mereka lebih memperkuat perekonomian masyarakat Islam itu sendiri, setiap ada kegiatan Program Pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah FBN ikut mendukung program tersebut, demi terlaksananya pembanguan, baik di pusat maupun di daerah Propinsi, Kabupaten/ Kota di Indonesia sehingga kita dapat di perhitungkan oleh Pemerintah Pusat maupun daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pegurus FBN Propinsi Sumatera Utara dapat bekerjasama dengan FBN, Instansi Pemerintah dan Swasta, serta lembaga Sosial Keagamaan/ Kemasyarakatan (lSM) baik di Pusat ataupun di Daerah. (Jat) FBN Perekat dan Pemersatu Bangsa Indonesia Susunan pengurus FBN Sumatera Utara : Penasehat: Gubernur Sumatera utara, Pembina: Ka.Kanwil Kementerian Agama Prvinsi Sumatera Utara dan Ketua MUI Dewan Pakar: Ir. H. M. Roem, S. Msi, Prof. DR. Hj. Sri Sulistyawaty, SH, Msi, H. Syarifuddi Siba, SH, M, Hum, Drs. H. Syofyan Raz, Ak, MM, DR. H. Hasan Mansur Nasution, MA, Drs. H. Sakira Zandi, Msi, Drs. Syaiful Anwar Tanjung, MM, Drs.H. Syofyan Ansori Hasibuan, DR.H. Amiruddin, MS dan Kabit Pekapontren & Penamas Kanwil Kemenag Propinsi Sumut. Dewan Pengurus: Ketua: Hj. Lelawaty, SY (PMD) Wakil Ketua L, II, III dan IV,: Drs.H. Ismail Dahban (Pemko Binjai ), Drs. Abd. Hadi Harahap (Univ. Al-Azhar Medan), Drs. H. Burhanuddin Damanik, MA (Kanwil Kemenag Prov. SU), Dr.M. Jamil Iba, MA (IAIN SU), Seketaris : Drs. H. Ramsil Harahap (Kanwil Kemenag Prov.SU) Wakil Sekretaris, I , II, III dn IV: Drs. H. Ishaq Ibrahim ,MA (Kab.Langkat), H.Safingi PT. Telkom DIvre I, H. Iradatsyah, Pasaribu, SH (BPAH) Medan, Hj. Suparti Ningsih, S.Ag (Kodam I /BB) Bendahara: Suryana Kesuma , SE (Kanwil kemenag Prov. SU) Wakil Bendahara I, I, III: H. Rahmansyah Ritonga, SE, Ak, MA (B. Diklat Keagamaan), H .Ridwan Batubara, SE (Hotel Inna Dharma Deli ) dan Azro’i Ahmad ( PT. Bank Mandiri ) dan di bantu Ketua–ketua Bidang sebanyak 34 orang personil untuk menjalankan roda organisasi FBN Sumatera Utara.
  • 25. 25Edisi Perdana 2015 Akhlak DAHSYATNYA BERSYUKUR “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu menginkari (nikmat Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS Ibrahim 7). Bersyukurlah di mana pun dan kapan pun. Rasa syukur akan: • Membuat hidup kita menjadi indah... • Membuat yang sedikit terasa cukup dan berkah... • Mengubah apa yang kita miliki saat ini menjadi lebih berharga... • Mengubah masalah yang kita miliki menjadi hikmah yg bernilai... • Hidangan sederhana terasa menjadi istimewa... • Mengubah rumah yang sempit terasa lapang dan nyaman... • Mengubah kegagalan menjadi pelajaran berharga... • Mengubah kekeruhan suasana menjadi kejernihan... • Mengubah yang tidak nyaman menjadi menyenangkan... • Mengubah penolakan menjadi penerimaan... • Mengubah kebenciaan di hati menjadi kasih sayang... • Menciptakan kedamaian dan ketenangan hati... • Mengubah emosi menjadi latihan kesabaran... • Menjadikan masa lalu sebagai kenangan manis... • Menjadikan masa sekarang keindahan & kesenangan... • Menjadikan hari esok penuh harapan... • Menciptakan visi ke depan yang penuh harapan... • Bila hati kita dipenuhi rasa syukur, hidup menjadi senantiasa indah dan damai. Jika Anda ingin hidup dalam berkelimpahan, berbahagia, coba praktikkan teknik bersyukur yang akan membawa Anda pada kebahagiaan ini. Malam menjelang tidur, pikirkan berikut ini: • Tarik dan keluarkan napas panjang. Ketika menghembusan napas ucapkan “Ya Allah SWT, Subahanallah, terima kasih ya Allah SWT, syukur Alhamdulillah”. Lakukan 2 atau 3 kali. • Kemudian rileksksasikan badan Anda dari ujung kepala sampai ujung kaki. Bernapas biasa dan konsentrasi pada keluar masuk napas sekitar 1 menit. Kemudian: • Setelah tenang, pikirkanlah: • Siapa yang menyakiti dan Anda sakiti hari ini? Maafkan dan minta maaflah! • Apa yang telah saya dapatkan hari ini? Syukurilah dan harapkan keberuntungan yang lebih besar esok hari! • Siapa yang bekerja memberi rezeki pada Anda? Syukurilah! Niatkan untuk memperlakukan mereka lebih baik lagi. • Pengalaman apa yang berharga yang telah Anda dapatkan? Syukurilah. Niatkan pengalaman ini akan menolong kehidupan Anda di masa depan. • Dengan mensyukuri hal yang kecil Anda bisa mendapatkan hal yang lebih besar. • Berterima kasihlah untuk sahabat Anda yang telah mengingatkanmu untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT SWT.(Bambang Prakuso, BSM)
  • 26. 26Edisi Perdana 2015 Allah SWT berfirman kepada Iblis : “Sesungguhnya Ayub adalah hamba¬Ku yang sangat taat kepada-Ku, ia seorang mu’min yang sejati. Apa yang ia lakukan untuk mendekatkan diri kepada- Ku adalah semata¬-mata didorong iman yang teguh kuat dan taat yang bulat kepada-Ku. Iman dan taqwanya takkan tergoyah oleh perubahan keadaan duniawi. Sabar dan Bersyukur Kunci Sukses dalam hidup Adakah manusia di dunia ini tidak memiliki masalah?. Jawabannya, manusia di dunia ini pasti memiliki masalah, namun yang membedakannya, cara menyikapi masalah itu sendiri. Kunci menjalani kehidupan dengan berbagai permasalahannya yaitu dengan bersabar dan bersyukur. Contohlah kesabaran dan rasa syukur dari Nabi Ayub AS. Kesabaran dan rasa syukur Nabi Ayub AS patut diacungi jempol dan menjadi suri tauladan bagi kita semua. Nabi Ayub AS adalah putra Ish bin Ishak bin Ibrahim adalah seorang yang kaya raya. Istrinya banyak, anaknya banyak hartanya melimpah ruah dan ternaknya tak terbilang jumlahnya. Ia hidup makmur dan sejahtera. Walau demikian ia tetap tekun beribadah. Segala nikmat dan kesenangan yang di karuniakan kepadanya tak sampai melupakannya kepada Allah SWT. Ia gemar berbuat kebajikan, suka menolong orang yang menderita, terlebih dari golongan fakir miskin. Rasa syukurnya pada Allah SWT SWT diimplementasikan dengan berbuat baik dan bersedekah kepada fakir miskin. Nabi Ayub AS tidak sombong dan kikir dengan harta yang berlimpah. Ia menganggap harta yang dia miliki hanya titipan dari Allah SWT. Bahkan, para Malaikat di langit terkagum-kagum dan membicarakan ketaatan Ayub dan keikhlasannya dalam beribadah kepada Allah SWT. Iblis yang mendengar pembicaraan itu merasa iri dan ingin menjerumuskan Ayub agar menjadi orang yang tidak sabar dan celaka. Pertama Iblis mencoba sendiri menggoda Nabi Ayub agar tersesat dan tak mau bersyukur kepada Allah SWT SWT. Namun ia gagal. Nabi Ayub tak tergoyahkan. Iblis kemudian menghadap Allah SWT. Minta izin untuk menggoda Nabi Ayub : “Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayub yang senantiasa patuh dan berbakti menyembah-Mu, senantiasa, memuji-Mu, tak lain hanyalah karena takut kehilangan kenikmatan yang telah Engkau berikan kepadanya. Semua ibadah tidak ikhlas dan bukan karena cinta dan taat kepada- Mu. Andaikata ia terkena musibah dan kehilangan harta benda, anak-anak dan istrinya belum tentu ia akan taat dan tetap ikhlas menyembah-Mu.” Allah SWT SWT berfirman kepada Iblis : “Sesungguhnya Ayub adalah hamba¬Ku yang sangat taat kepada-Ku, ia seorang mu’min yang sejati. Apa yang ia lakukan untuk mendekatkan diri kepada-Ku adalah semata-mata didorong iman yang teguh kuat dan taat yang bulat kepada-Ku. Iman dan taqwanya takkan tergoyah oleh perubahan keadaan duniawi. Cintanya kepada-Ku dan kebajikannya tidak akan menurun dan menjadi berkurang walau ditimpa musibah apapun yang melanda dirinya dan la yakin bahwa siapa yang ia miliki adalah pemberian-Ku yang sewaktu- waktu dapat Aku cabut daripadanya atau menjadikannya berlipat ganda. Ia bersih dari segala tuduhan dan prasangkamu. Engkau tidak rela melihat hamba-hamba- Ku anak cucu Adam berada di atas jalan yang lurus. Untuk menguji keteguhan hati Ayub dan keyakinannya pada takdirKu. Kuizinkan kau menggoda dan memalingkannya dariKu. Kerahkanlah pembantu-pembantumu untuk menggoda Ayub melalui harta dan keluarganya. Cerai beraikanlah keluarganya yang rukun damai sejahtera itu. Lihatlah sampai dimana kemampuanmu untuk menyesatkan hamba-Ku, Ayub itu.” Demikianlah, Iblis dan para pembantunya kemudian mulai menyerbu keimanan Ayub. Mula-mula mereka membinasakan hewan ternak peliharaan Nabi Ayub. Satu persatu hewan-hewan itu mati bergelimpangan disusul lumbung- lumbung gandum dan lahan pertanian Nabi Ayub terbakar dan musnah. Iblis mengira Ayub akan berkeluh kesah setelah kehilangan ternak dan lahan pertaniannya itu. Namun Ayub tetap berbaik sangka kepada Allah SWT. Segalanya ia serahkan kepada Allah SWT. Harta adalah titipan Allah SWT sewaktu- waktu dapat saja diambil lagi. Berikutnya Iblis dan pembantu-pembantunya mendatangi putra-putra Nabi Ayub di gedung yang besar dan megah. Mereka goyang-goyangkan tiang-tiang gedung
  • 27. 27Edisi Perdana 2015 Dengan lidi seratus, dipukulkan pelan sekali, maka sumpahnya sudah terlaksana. Berkat kesabaran dan keteguhan imannya Nabi Ayub dikaruniai lagi harta benda yang melimpah ruah. Dari Rahmah ia mendapat anak bernama Basyar, dikemudian hari ia mendapat julukan Dzulkifli artinya Sanggup Akhlak sehingga gedung itu kemudian roboh dan anak- anak Nabi Ayub mati semua. Selanjutnya Iblis menaburkan baksil di sekujur tubuh Nabi Ayub sehingga beliau menderita sakit kulit yang menjijikkan. Saudara dan tetangganya menjauhinya. Istri-istrinya banyak yang melarikan diri. Hanya seorang yang setia mendampinginya yaitu Rahmah. Para tetangga Nabi Ayub tidak mau ketularan penyakit,sehinggamereka-terutamakaum ibu secara terang-terangan mengusir Nabi Ayub dari perkampungan. Mereka pergi ke ujung desa, dekat pembuangan sampah. Namun di sana orang-orang tidak terima. Mereka tetap mengusir Nabi Ayub. Maka pergilah Nabi Ayub dan Rahmah ke sebuah tempat yang sepi dari manusia. Pada suatu hari, mungkin karena tidak tahan dalam penderitaan atau karena apa. Rahmah pamit meninggalkan suaminya. Ia akan bekerja untuk menghidupi suaminya. Nabi Ayub melarangnya, namun Rahmah tetap pergi sembari berkeluh kesah. “Kiranya kau telah terkena bujukan setan, sehingga berkeluh kesah atas takdir Allah SWT,” kata Ayub kepada istrinya. “Awas kelak jika aku sudah sembuh kau akan kupukul seratus kali. Mulai saat ini tinggalkanlah aku seorang diri, aku tak membutuhkan pertolonganmu sampai Allah SWT menentukan takdir-Nya. Setelah ditinggal Rahmah, satu-satunya orang yang masih menyayangi dan merawatnya, kini Nabi Ayub hidup seorang diri. Di dalam kamarnya ia bermunajat kepada Allah SWT “Ya Allah SWT, aku telah diganggu oleh setan dengan kepayahan dan kesusahan serta siksaan dan Engkau wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah SWT menerima do’a Nabi Ayub yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman dalam menghadapi cobaan. Berfirman Allah SWT kepada Nabi Ayub : “Hantamkanlah kakimu ke tanah. Dari situ air akan-memancar dan dengan air itu kau akan sembuh dari semua penyakitmu. Kesehatan dan kekuatanmu akan pulih kembali jika kau pergunakan untuk minum dan mandi.” Demikianlah, setelah Nabi Ayub minum dan mandi air yang memancar dari bawah kakinya, maka ia sembuh seperti sediakala. Sementara itu Rahmah yang telah pergi meninggalkan Nabi Ayub lama-lama merasa kasihan dan tak tega membiarkan Nabi Ayub seorang diri. Dia datang menjenguk, namun ia tak mengenali suaminya lagi. Karena Nabi Ayub sudah sembuh dan keadaannya jauh lebih baik daripada sebelumnya. Lebih sehat dan lebih tampan. Nabi Ayub gembira melihat istrinya kembali, namun ia ingat sumpahnya yaitu ingin memukul istrinya seratus kali. la harus melaksanakan sumpah itu. Kini ia bimbang, istrinya sudah turut menderita sewaktu bersama- sama dengannya selama tujuh tahun ini; akankah ia memukulnya seratus kali. Dalam kebimbangan datanglah wahyu Allah SWT yang memberikan jalan keluar. Firman Allah SWT : “Hai Ayub, ambillah lidi seratus buah dan pukullah istrimu itu sekali saja, dengan demikian tertebuslah sumpahmu.” Dengan lidi seratus, dipukulkan pelan sekali, maka sumpahnya sudah terlaksana. Berkat kesabaran dan keteguhan imannya Nabi Ayub dikaruniai lagi harta benda yang melimpah ruah. Dari Rahmah ia mendapat anak bernama Basyar, dikemudian hari ia mendapat julukan Dzulkifli artinya sanggup. Dzulkifli akhirnya juga menjadi Nabi dan Rasul. (Berbagai Sumber). Penulis: Retna Dona
  • 28. 28Edisi Perdana 2015 Sudah saatnya bagi masyarakat untuk beralih ke layanan kesehatan “holistik modern”. Dalam kondisi dimana biaya pelayanan kesehatan sekarang yang kadang- kadang terasa mencekik dan sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat, maka untuk mendapatkan konsultasi dan pengobatan berbagai penyakit secara maksimum dengan akurat dan hemat, DR.Asvial Rivai, M.D. (M.A), CHt. mengatakan sudah saatnya masyarakat memanfaatkan Layanan Kesehatan “Holistik Modern”. Begitu kata DR.Asvial Rivai, M.D (M.A) sang pelopor dan pengembang layanan kesehatan holistik modern itu di Indonesia sejak tahun 1997. Inilah hasil rekaman pembicaraan kami melalui tanya-jawab, sangat menarik untuk disimak kenapa anda harus beralih ke layanan kesehatan “holistik modern”ini. MENGENAL PENGOBATAN HOLISTIK MODERN Oleh : DR. Asvial Rivai, M.D. (M.A), CHt. Apa yang dimaksud dengan layanan kesehatan “holistik modern”. H olistik Modern Itu hanya sebuah nama. Apalah arti sebuah nama, banyak orang berkata begitu. Tapi sebenarnya “holistik modern” merupakan sebuah sebutan terhadap satu sistem pelayanan “terpadu” dalam memenuhi berbagai kebutuhan untuk pemeliharaan dan perbaikan tingkat kesehatan yang mungkin sudah rusak yang disebut sakit- sakitan. Layanan kesehatan “holistik modern” dalam arti yang sangat luas, meliputi berbagai pelayanan termasuk pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, tetapi secara cepat bisa didapatkan hasilnya. Kemudian termasuk juga konsultasi kesehatan secara menyeluruh (baik fisik, emosional dan juga kejiwaan, inteligensia), perawatan / pengobatan berbagai penyakit menyeluruh, pemberian nasehat dan anjuran-anjuran kesehatan secara menyeluruh, kontrol ulang serta bimbingan / tuntunan selama penyakit belum sembuh atau selama masih dibutuhkan oleh si penderita. Itu dilakukan secara terpadu oleh satu tenaga praktisi yang sudah dilatih untuk menekuni profesi itu dengan metode yang mudah. Tanpa harus rujuk kesana sini, tanpa harus ambil darah, tanpa suntikan, tanpa melukai dan tanpa membuka baju untuk deteksi penyakit. Dalam melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, digunakan berbagai metoda yang mengacu pada terobosan baru dalam bidang kesehatan yang sangat sederhana tapi sangat efektif. Yaitu ilmu iridology yang berasal atau ditemukan oleh seorang dokter medis di Eropa (yaitu satu ilmu pengetahuan bagaimana mendeteksi penyakit malalui tanda-tanda yang terjadi pada mata akibat adanya gangguan penyakit itu). Ada juga ilmu kinesiology yang berasal atau ditemukan oleh seorang ahli saraf di Amerika (yaitu ilmu pengetahuan bagaimana mengetahui tingkat kesehatan organ-organ dan sistem tubuh melalui kelemahan yang terjadi pada otot lengan). Dan ilmu phytobiophysics yang berasal atau ditemukan oleh seorang dokter juga di Inggris (yaitu bagaimana mengetahui dan memperbaiki tingkat penyakit dan kelemahan tubuh seseorang melalui perubahan energi yang terjadi pada tubuh yang di tes dengan energy bunga-bungaan berbagai warna). Disamping itu diberikan juga berbagai cara pendeteksian dan perawatan yang lain, seperti “heart lock”, “jump leading”, “universal energy”, “podorachidian” dan lain-lain. Bila diperlukan semuanya dilakukan secara bergantian dengan waktu yang relative sangat pendek, antara 20-30 menit. Hasilnya bisa langsung didapat meliputi 60-hal tentang kondisi dan fungsi organ organ dan sistem tubuh lainnya sekaligus solusi bagaimana mengobati atau merawat penyakitnya apabila ditemukan. Ini diperlukan untuk menghindari kesalahan dan untuk mendapatkan tingkat akurasi yang maksimal, agar penyakitnya dapat diobati dengan tepat. Biaya pemeriksaan kesehatan menyeluruh seperti ini sangat murah Pemeriksaan Kesehatan : Asvial Sedang memeriksa kesehatan seseorang dengan metode kinesiology. Hasilnya sangat akurat.
  • 29. 29Edisi Perdana 2015 melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh, digunakan berbagai metoda yang mengacu ilmu pengetahuan kesehatan dengan benar, sebagai satu pandangan lain nonmedis, yang merupakan terobosan baru dalam bidang kesehatan yang sangat sederhana tapi sangat efektif, yaitu ilmu iridology dibandingkan dengan metode analisa melalui laboratorium atau peralatan medis lainnya, cukup hanya Rp 250.000. Biaya ini sudah termasuk kontrol ulang selama 3-4 bulan kedepan guna untuk memantau perkembangan pengobatan dan untuk membimbing si penderita dengan harapan agar lebih cepat sembuhnya. Dalam perawatan penyakit atau kelemahan badan yang dirasakan, diberikan hanya bahan-bahan alami, tidak mengandung bahan-bahan kimia yang dapat membahayakan penderita. Bagaimana holistik modern bekerja. Dalam melayani seorang pasien, apapun penyakitnya selalu dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh dengan menggunakanmetoda-metoda diatas tanpa bertanya apa penyakit atau keluhan badannya. Dalam pemeriksaan inilah nanti akan ditemukanberbagai hal yang aneh-aneh yang mungkin menyebabkan timbulnya penyakit yang dikeluhkan, dan akan diketahui apa keluhannya tanpa bertanya kepada pasien seperti metode pengobatan umum. Si pasien akan terheran-heran mengagumi keahlian seorang praktisi “holistik modern”. Karena praktisi akan tahu bahwa mungkin pasien sedang mengalami gangguan kesehatan fisik, seperti kolesterol, gangguan rematik / asam urat, gangguan jantung termasuk koroner dan lain-lain. Gangguan pencernaan mungkin di lambung atau usus termasuk usus buntu dan ambeien / wasir, gangguan liver, gangguan sesak napas atau asthma, gangguan sakit pinggang, pundak, tengkuk kaku-kaku, semutan, darah tinggi, kencing manis, gangguan pembengkakan, gangguan     stress karena ego atau ambisi yang tinggi, gengguan emosional atau kejiwaan, gangguan mimpi-mimpi yang mengerikan atau mimpi-mimpi buruk, selalu was-was, merasa takut-takut atau cemas-cemas tidak beralasan dan lain-lain sebagainya. Memang begitulah keunggulan metoda-metoda dalam “holistik modern” ini. Banyak sekali hal-hal yang dapat ditemukan melalui “holistik modern” ini, tidak / belum bisa ditemukan melalui laboratorium. Dalam perawatan penyakitnya, selalu dilakukan menyeluruh secara sekaligus atau secara bertahap dalam waktu yang tidak terlalu lama. Ini sangat penting karena dalam tubuh kita tidak ada satu organpun atau satu sistem apapun yang bekerja sendiri- sendiri tanpa bantuan organ atau sistem tubuh yang lainnya. Dalam tubuh seorang yang dikatakan sehat menyeluruh, semua organ atau semua sistem tubuh bekerja beraturan saling membantu, saling berkaitan, saling menyokong, berinteraksi dengan sangat baik untuk keutuhan tubuh secara menyeluruh sehingga tubuh bisa beraktifitas sebagai layaknya orang yang sehat. Sebaliknya apabila ada satu organ yang tidak bekerja baik, biasanya disebabkan oleh satu bagian lain yang tidak baik yang juga akan memberikan akibat tidak baik kepada bagian yang lain pula. Nah disinilah perlunya “holistik modern” Kesehatan lympatik, gangguan kelenjar thyroid atau kelenjar gondok, gangguan ginjal kiri atau kanan, gangguan mual-mual atau lambung perih, gangguan kerapuhan tulang, gatal-gatal dan alergian, letih atau capek berlebihan, mudah sesak atau napas pendek. Termasuk juga penyakit yang disebabkan dari psikis, seperti Menerima Award : Asvial berfoto bersama Bpk Sutiyoso setelah menerima Penghargaan profesi pada tahun 2010 Podorachidian : Asvial memberikan treatment Podorachidian pada pasien.