3. Pengertian
"Kebudayaan
adalah seluruh
sistem gagasan dan rasa,
tindakan, serta karya yang
dihasilkan manusia dalam
kehldupan bermasyarakat, yang
dijadlkan miliknya dengan belajar.
(Koentjaraningrat. 2003:72)
4. Pengertian
Menurut:
C. Wissler, C.
Kluckhohn, A. Davis, A. Hoebel.
Segala tindakan yang harus
dibiasakan dengan belajar
(Koentjaraningrat. 2003:73)
5. Pengertian
BAKKER kebudayaan sebagai berikut :
"Kebudayaan sebagai penciptaan, penerbitan dan
pengolahan nilai-nilai insani. Tercakup di
dalamnya usaha membudayakan bahan alam
mentah serta hasilnya. Di dalam bahan alam, alam
diri dan alam lingkungannya baik phisik maupun
sosial,
nilai-nilai
diidentiflkasikan
dan
dikembangkan
sehingga
sempurna.
Membudayakan alam, memanusiakan manusia,
menyempurnakan hubungan
keinsanian
merupakan kesatuan tak terpisahkan." (dalam
Pelly dan Menanti, 1994: 22).
6. Pengertian
E.B. Tylor (1871)
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat-istiadat dan lain kemampuankemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anpgota
masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan
mencakup kesemuanya yang didapatkan atau
dipelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu
yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang
normatif. Artinya, mencakup segala cara-cara atau
pola-pola berpikir, merasakan dan bertindak. .
(dalam Sukanto 172-173
7. Pengertian
Saya berbeda paham tentang pengertian
kebudayaan
itu
dengan
Prof.
Koentjaraningrat, perbedaan itu adalah
penjelmaan perbedaan paham saya
dengan umumnya antropologi dan ilmuilmu sosial akademik konvensional. (STA
dalam Alfian 1985: 142)
8. Pengertian
Prof. Koentjaraningrat memakai konsepkonsep antropologi akademik tradisional,
(STA dalam Alfian 1985:143)
Saya mcsti berfilsafat kembali tentang
manusia
sebagai
makhluk
yang
menciptakan kebudayaan dan hidup
sepanjang sejarah dalam berbagai-bagai
kebudayaan yang selalu mengalami
perubahan. (STA dalam Alfian 1985:143)
9. Pengertian
Budi
sebagai sumber kebudayaan
(STA dalam Alfian 1985:145)
Yang dinamakan kebudayaan itu
adalah penjelmaan nilai-nilai.
(STA dalam Alfian 1985:145)
10. Pengertian
Sesungguhnya tak ada pengertian
yang lebih kacau, atau sekurangkurangnya
lebih
kabur
dan
mengelirukan daripada pengertian
kebudayaan dalam masyarakat kita,
malahan dapat kita katakan di dunia
pada umumnya dalam zaman krisis
atau transformasi yang mahabesar
dewasa ini (STA
dalam Alfian
1985:141-142).
12. Pengertian
Dalam pengertian sehari-hari, istilah
kebudayaan sering diartikan sama dengan
kesenian, terutama seni suara dan seni
tari.
Akan
tetapi
apabila
istilah
kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu
sosial, maka kesenian merupakan salahsatu bagian saja dari kebudayaan
(Soerjono Soekanto. 2004:172).
15. Pengertian
Menurut BAKKER kata kebudayaan
dari "Abhyudaya",
Sansekerta
Kata "Abhyudaya" menurut Sanskrit
Dictionary (Macdonell, 1954):
Hasil baik, kemajuan, kemakmuran
yang serba Iengkap.
16. Pengertian
Culture dari kata Latin
colere
"mengolah", "mengerjakan",
dan berhubungan dengan tanah atau bertani
sama dengan "kebudayaan",
berkembang menjadi”
"segala daya upaya serta tindakan manusia
untuk mengolah tanah dan mengubah alam".
(Koentjaraningrat. 2003:74)
17. WUJUD
J.J. Honingmann
tiga gejala kebudayaan, yakni
(1)
(2)
(2)
IDEAS,
ACTIVITIES,
ARTIFACTS,
(dalam Koentjaraningrat. 2003:74)
18. WUJUD
Empat wujud kebudayaan:
(1) benda-benda fisik;
(2) kebudayaan sebagai sistem
tingkah laku dan tindakan yang
berpola;
(3) kebudayaan sebagai gagasan;
(4) kebudayaan sebagai sistem
gagasan yang ideologis. .
(Koentjaraningrat. 2003:74-75)
19. WUJUD
Empat wujud kebudayaan:
(1) nilai-nilai budaya,
(2) sistem budaya,
(3) sistem sosial,
(4) himpunan unsur-unsur
kebudayaan fisik, .
(Koentjaraningrat. 2003:82)
22. UNSUR
TUJUH unsur kebudayaan universal C. KLUCKHOHN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bahasa
Sistem pengetahuan
Organisasi sosial
Sistem peralatan hidup dan teknologi
Sistem mata pencarian hidup
Sistem religi
Kesenian (dalam Koentjaraningrat. 2003:81)
23. UNSUR
4 unsur Melville J. Herskovits:
1. alat-alat teknologi
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. kekuasaan politik (Soerjono
Soekanto. 2004:175)
24. UNSUR
Unsur Bronislaw Malinowski
1. sistem norma,
2. organisasi ekonomi,
3. alat-alat dan lembaga pendidikan,
4. organisasi kekuatan. (Soerjono
Soekanto. 2004:175-176)
25. UNSUR
Enam Unsur Edward Spranger
nilai teori,
nilai ekonomi,
nilai agama,
nilai seni,
nilai kuasa atau politik
nilai solidaritas. (dalam Alfian 1985:145)
26. UNSUR
Dalam pola atau konfigurasi
kebudayaan selalu ada satu
atau beberapa nilai yang
berkuasa. (STA dalam Alfian
1985:148)
27. Sutan Takdir Alisjabana
Pertanyaan yang kongkret yang
menggugah hati saya: "Mengapa
bangsa Indonesia dijajah bangsa
Belanda yang kecil dan bukan
sebaliknya. Mengapa bangsa dan
keturunan Cina yang kecil jumlahnya
dapat hidup lebih makmur dan
menguasai dewasa ini 70% dari
ekonomi Indonesia. (STA dalam
Alfian 1985:143).
28. Sutan Takdir Alisjabana
Kita mesti mengambil kebudayaan Barat
yang dinamis (Polemik Kebudayaan)
Merebut ilmu, kemajuan ekonomi, dan
teknologi yang bersifat rasio dan
kemakmuran materi; dan yang berpusat
pada universitas, bank, dan pabrik
industri.
Kebudayaan kita harus bersifat progresif
(STA dalam Alfian 1985:148)
29. Sutan Takdir Alisjabana
Kebudayaan kita dewasa ini
sesungguhnya adalah kebudayaan
yang serba tanggung. (STA dalam
Alfian 1985:149)
Saya memperkuat kritik Prof.
Koentjaraningrat atas persepsi
kebudayaan nasional dalam Repelita III.
Jelas pemerintah belum mempunyai
konsep kebudayaan yang tepat. (STA
dalam Alfian 1985:151)
30. Sutan Takdir Alisjabana
Di atas sudah saya katakan, bahwa
pemerintah kita belum mempunyai
keyakinan dan keberanian untuk
mengadakan penerjemahan besarbesaran ala Jepang, sehingga bahasa
nasional kita masih tetap miskin.
Tentang pengembangan bahasa daerah
sikap pemerintah lebih kabur lagi. (STA
dalam Alfian 1985:152)
31. Sutan Takdir Alisjabana
Di atas sudah saya katakan, bahwa
pemerintah kita belum mempunyai
keyakinan dan keberanian untuk
mengadakan penerjemahan besarbesaran ala Jepang, sehingga bahasa
nasional kita masih tetap miskin.
Tentang pengembangan bahasa daerah
sikap pemerintah lebih kabur lagi. (STA
dalam Alfian 1985:152)
32. Sutan Takdir Alisjabana
Berhubung dengan pengertian integrasi
kebudayaan ini saya tidak mengerti sama
sekali bagaimana Prof. Kenntjaraningrat
sebagai seorang ahli antropologi dapat
menerima rumusan Ki Hajar Dcwantara,
bahwa kebudayaan nasional Indonesia itu
adalah kumpulan puncak-puncak dari
kebudayaan daerah. (STA dalam Alfian
1985:149-150)
33.
Usman Pelly dan Asih Menanti. 1994.
Teori-teori Sosial Budaya. Jakarta: Proyek
P&PMTK Dirjen PT. Depdikbud.
Soerjono Soekanto. 2004. Sosiologi Suatu
Pengantar. Cetakan ke-37. Jakarta Raja
Grafindo Persada.
Alfian, ed. 1985. Persepsi Masyarakat
tentang Kebudayaan Kumpulan
Karangan. Jakarta: Gramedia.
Koentjaraningrat. 2003. Pengantar
Antropologi –Jilid 1, cetakan kedua,
Jakarta: Rineka Cipta.