SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  52
SISTEM SARAF
DEWI SETIYANA, S.Pd, M.Si.BioMed
4401411058
• SISTEM SARAF
PERTEMUAN 1(TEORI)
Pengertian Sistem Saraf
Fungsi Sistem Saraf
Struktur Sel Saraf
Jenis-Jenis Sel Saraf
Jenis Sistem Saraf
Hantaran Impuls
Gerak Reflek
Sistem saraf adalah sistem yang
mengatur dan mengendalikan
semua kegiatan aktivitas tubuh
kita seperti berjalan, menggerak
kan tangan, mengunyah makanan
dan lainnya.
Sistem ini juga disebut sebagai
sistem saraf atau sistem pengatur
tubuh.
PENGERTIAN
1. Pengatur / pengendali kerja organ
tubuh,
2. Pusat pengendali tanggapan,
3. Alat komunikasi dengan dunia luar.
F U N G S I
Sistem saraf sebagai sistem koordinasi
mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu:
Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsangan atau
tanggapan.
Sistem Saraf tersusun
dari jutaan serabut sel
saraf (neuron) yang
berkumpul membentuk
suatu berkas
(fasikulum)
Neuron adalah
komponen utama dalam
sistem saraf
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel
yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel.
Dari badan sel keluar dua macam serabut
saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls
ke badan sel saraf, sedangkan akson
berfungsi mengirimkan impuls dari
badan sel ke jaringan lain. Akson
biasanya sangat panjang. Sebaliknya,
dendrit pendek.
STRUKTUR SEL SARAF
JENIS SEL SARAF
Terdapat 3 jenis sel saraf berdasarkan bentuk,
yaitu:
A. Unipolar neuron
B. Bipolar neuron
C. Multipolar neuron
KLASIFIKASI NEURON BERDASARKAN STRUKTURNYA
A. NEURON MULTIPOLAR, B. NEURON BIPOLAR, C. NEURON UNIPOLAR
A
( Thibodeau & Patton, 1993)
Saraf Sensorik
Saraf Motorik
Saraf Penghubung
SEL SARAF
JENIS SEL SARAF
BERDASARKAN FUNGSI
Gerak Refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima sel
saraf sensorik disampaikan oleh neuron perantara.
Rangsangan oleh neuron perantara langsung diteruskan ke
sel saraf motorik tanpa melalui dan diterjemahkan oleh otak.
Gerak biasa terjadi apabila rangsangan yang diterima sel
saraf sensorik kemudian diteruskan ke otak. Dari otak
kemudian diterjemakhan perintah ke sel saraf motorik
untuk melakukan gerakan. Gerakan ini diketahui atau
dapat dikontrol oleh otak.
TERJADINYA GERAK
RANGSANG RESEPTOR SEL SENSORIK
SARAF
PERANTARA EFEKTOR
RANGSANG RESEPTOR S. SENSORIK EFEKTOROTAK S. MOTORIK
Penghantaran impuls dapat melalui
dua cara, yaitu:
• Penghantaran Impuls melalui Sel Saraf
dapat terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan
bagian dalam sel.
• Penghantaran Impuls melalui Sinapsis
adalah titik temu antara terminal akson
salah satu neuron dengan neuron lain.
PRINSIP
PENGHANTAR IMPULS
NEURON TERSTIMULASI
STIMULUS YG DITERIMA MENCAPAI
AMBANG BATAS
MEMBRAN PERMIABEL THD Na
Na MASUK KE
SITOSOL
DAERAH SITOSOL MJD LEBIH POSITIF
TERJADI PERUSAKAN POLAR
(DEPOLARISASI)
REPOLARISASI DENGAN MEKANISME
TRANSPORT AKTIF POMPA Na+ K+ ATPase
TIAP (3 Na KELUAR DIBALAS 2 K MASUK)
POTENSIAL AKSI = PA
( Thibodeau & Patton, 1993)
TRANSPORT AKTIF POMPA Na+ K+ ATP ase
(Thibodeau & Patton, 1993)
(Thibodeau & Patton, 1993)
NEURON MENGIKUTI HUKUM ALL OR NONE ARTINYA JIKA STIMULUS
TIDAK MENCAPAI AMBANG BATAS NEURON TIDAK AKAN
TERSTIMULASI.
UNTUK MENCAPAI AMBANG BATAS STIMULUS. STIMULUS YANG
DITERIMA NEURON DAPAT DIJUMLAHKAN. MISAL : STIMULUS
(Thibodeau & Patton, 1993)
MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS PADA
SINAPS EKSITATORIS
PA DARI SOMA/AKSON SAMPAI DI AKHIRAN AKSON
(BULBUS TERMINALIS)
MEMBRAN DI BULBUS TERMINALIS (PRESINAPS) MJD
PERMIABEL TERHADAP Ca2+ Ca2+ MASUK KE BT
MENDORONG VESIKEL BERISI NEUROTRANSMITER
MENUJU KE AKHIRAN MEMBRAN PRESINAP
VESIKEL PECAH NEUROTRANSMITER TEREKSOSITOSIS
MENUJU CELAH SINAPS MENUJU KE MEMBRAN
POST SINAP (NEURON BERIKUTNYA)
NEUROTRANSMITER BERSATU DENGAN
RESEPTORNYA DI MEMBRAN POSTSINAPS
MEMBENTUK KOMPLEKS Nt - RESEPTOR
MEMICU TERJADINYA ARUS LOKAL
DI MEMBRAN POST SINAPSIS
KUMPULAN ARUS LOKAL MERUPAKAN STIMULUS BAGI
MEMBRAN POST SINAPS KETIKA STIMULUS MENCAPAI AMBANG
BATAS
MUNCUL POTENSIAL AKSI DI
MEMBRAN POST SINAPS =
IMPULS DARI NEURON KE-1
DITERUSKAN KE NEURON KE-2
DST
DIAGRAM RINGKASAN TRANSMISI SINAPTIK
(Thibodeau & Patton, 1993)
KESIMPULAN
1. Sistem saraf adalah sistem yang
mengatur dan mengendalikan
semua kegiatan aktivitas tubuh
kita seperti berjalan, menggerak
kan tangan, mengunyah makanan
dan lainnya.
2. FUNGSI SISTEM SARAF
• Pengatur / pengendali kerja organ tubuh,
• Pusat pengendali tanggapan,
• Alat komunikasi dengan dunia luar.
3. Terdapat 3 jenis sel saraf
berdasarkan bentuk, yaitu:
A. Unipolar neuron
B. Bipolar neuron
C. Multipolar neuron
TERJADINYA GERAK
Gerak Refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima sel
saraf sensorik disampaikan oleh neuron perantara.
Rangsangan oleh neuron perantara langsung diteruskan ke
sel saraf motorik tanpa melalui dan diterjemahkan oleh otak.
Gerak biasa terjadi apabila rangsangan yang diterima sel
saraf sensorik kemudian diteruskan ke otak. Dari otak
kemudian diterjemakhan perintah ke sel saraf motorik
untuk melakukan gerakan. Gerakan ini diketahui atau
dapat dikontrol oleh otak.
TUGAS REFLEKSI
Mencermati diagram mekanisme penghantaran PA
dari satu neuron ke neuron selanjutnya, cobalah
dianalisis :
1. Jelaskan mekanisme terjadinya depolarisasi dan
repolarisasi pada membran neuron
2. faktor-faktor apa sajakah yang sekiranya dapat
menghambat penghantaran PA ?
3. beri alasannya mengapa faktor tersebut bisa
menghambat penghantaran PA
NB: Tugas dikumpulkan dalam lembar folio,
dikumpulkan sebelum kegiatan praktikum gerak
refleks di pertemuan berikutnya
TUGAS PERTEMUAN BERIKUTNYA
(Praktikum gerak refleks)
• Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
(secara acak).
• Masing-masing kelompok 2-3 orang.
• Masing-masing kelompok membawa alat dan
bahan praktikum (senter dan alat tulis)
• Siswa belajar materi tentang SSP dan SST
MERCI
DEWI SETIYANA, S.Si, M.Si.BioMed
4401411058
PRAKTIKUM
GERAK REFLEKS
(REFLEK PATELLA DAN REFLEK PUPIL)
PERTEMUAN 2
Apa yang akan anda lakukan pada saat
melihat kilat/mendengar ada sebuah
petir?
Bagaimana hal itu bisa terjadi?
SISTEM
KOORDINASI
TUBUH
SEL SARAF
Stimulus Sel saraf Respon
Saat Anda melihat kilat
Macam
gerakan yang
terjadi
Gerak
refleks
Mata segera
terpejam dan
mulut berteriak
Gerak
sadar
Gerakan
menutup
telinga
Gerak Refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima sel
saraf sensorik disampaikan oleh neuron perantara.
Rangsangan oleh neuron perantara langsung diteruskan ke
sel saraf motorik tanpa melalui dan diterjemahkan oleh otak.
Gerak biasa terjadi apabila rangsangan yang diterima sel
saraf sensorik kemudian diteruskan ke otak. Dari otak
kemudian diterjemakhan perintah ke sel saraf motorik
untuk melakukan gerakan. Gerakan ini diketahui atau
dapat dikontrol oleh otak.
TERJADINYA GERAK
RANGSANG RESEPTOR SEL SENSORIK
SARAF
PERANTARA EFEKTOR
RANGSANG RESEPTOR S. SENSORIK EFEKTOROTAK S. MOTORIK
• Berbeda dengan gerak refleks, gerak sadar terjadi karena
otak berpikir dengan cepat bahwa kilat biasanya diikuti
oleh suara petir yang menggelegar. Keadaan tersebut
membuat otak memerintahkan tangan untuk menutup
telinga agar dapat meredam suara tersebut.
• REAKSI TERKEJUT pada saat Anda melihat kilat akan
berpengaruh pada reaksi hormonal. Saat terkejut, tubuh
akan mengeluarkan adrenalin cukup banyak. Adrenalin
yang banyak tersekresi akan meningkatkan detak
jantung.
• Detak jantung yang cepat juga mungkin terjadi akibat
hipotalamus mengaktifkan sistem saraf simpatik.
DARI URAIAN SINGKAT DI ATAS, DIKETAHUI
BAHWA DI DALAM TUBUH TERDAPAT SUATU
SISTEM KOORDINASI.
TAHUKAH ANDA
“Sikap Saat Mendengar Gemuruh Petir”
Saat kita melihat kilat dan mendengar
gemuruh petir yang dahsyat, sebaiknya mulut
terbuka (menganga). Hal tersebut untuk
mengurangi tekanan pada telinga, sehingga
tidak terjadi kerusakan pada gendang telinga.
Sumber: Intisari
DEWI SETIYANA, S.Si, M.Si.BioMed
4401411058
PRAKTIKUM
GERAK REFLEKS
(REFLEK PATELLA DAN REFLEK PUPIL)
PERTEMUAN 2
TUJUAN PRAKTIKUM
• Siswa mampu memahami proses terjadinya
gerak refleks
• Siswa mampu mendemonstrasikan gerak refleks
pada patella dan pupil mata
ALAT DAN BAHAN
Reflek Patella
•Palu reflek
•Alat tulis
Reflek Pupil
•Lampu
senter
•Penggaris
•Alat tulis
CARA KERJA
TABEL HASIL PRAKTIKUM
NO
.
PROBANDUS
GERAK
REFLEKS
PATELLA
DIAMETER PUPIL
NORMAL 30 cm 25 cm 15 cm 10 cm 5 cm
KESIMPULAN :
GERAK
REFLEKS
1. Gerak yang tidak disadari
2. Respon cepat thdp perubahan
lingkungan eksternal maupun internal
3. Berdasarkan pusat pengendali gerak
refleks (refleks kranial & refleks spinal)
4. Dilihat dari otot yang dipengaruhi oleh
gerak refleks (refleks somatik & refleks
otonom)
TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Lampung University
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewan
Hafiza Maulita
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Klara Tri Meiyana
 

Tendances (20)

Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANSISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XIPPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
 
Biologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XIBiologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XI
 
Ppt. sel
Ppt. selPpt. sel
Ppt. sel
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewan
 
Transport Membran
Transport MembranTransport Membran
Transport Membran
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 
Jaringan saraf hewan (2)
Jaringan saraf hewan (2)Jaringan saraf hewan (2)
Jaringan saraf hewan (2)
 
Neurotransmitter
NeurotransmitterNeurotransmitter
Neurotransmitter
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
 
1 ppt sistem sirkulasi
1 ppt   sistem sirkulasi1 ppt   sistem sirkulasi
1 ppt sistem sirkulasi
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 
TERMOREGULASI
TERMOREGULASITERMOREGULASI
TERMOREGULASI
 

En vedette

Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
basil_miaw
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusia
kak_mayya
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Rinda Hendrika
 
Palpitations (dr. j dwight)
Palpitations (dr. j dwight)Palpitations (dr. j dwight)
Palpitations (dr. j dwight)
Phchevalier
 

En vedette (20)

Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Sistem Persyarafan
Sistem PersyarafanSistem Persyarafan
Sistem Persyarafan
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusia
 
SISTEM SARAF PUSAT
SISTEM SARAF PUSATSISTEM SARAF PUSAT
SISTEM SARAF PUSAT
 
SISTEM SARAF PERIFERI
SISTEM SARAF PERIFERISISTEM SARAF PERIFERI
SISTEM SARAF PERIFERI
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
sistem saraf pusat
sistem saraf pusatsistem saraf pusat
sistem saraf pusat
 
Biologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem SarafBiologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem Saraf
 
Sistem koordinasi 1 saraf ssp_sma_2013
Sistem koordinasi 1 saraf ssp_sma_2013Sistem koordinasi 1 saraf ssp_sma_2013
Sistem koordinasi 1 saraf ssp_sma_2013
 
C1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem SarafC1 Histologi Sistem Saraf
C1 Histologi Sistem Saraf
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
 
PPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem KoordinasiPPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem Koordinasi
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
 
Systema nervosum
Systema nervosumSystema nervosum
Systema nervosum
 
Reflex dan-neuromuscular-junction
Reflex dan-neuromuscular-junctionReflex dan-neuromuscular-junction
Reflex dan-neuromuscular-junction
 
Palpitations (dr. j dwight)
Palpitations (dr. j dwight)Palpitations (dr. j dwight)
Palpitations (dr. j dwight)
 
Otot jantung
Otot jantungOtot jantung
Otot jantung
 
Ikhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikanIkhtiologi hormon pada ikan
Ikhtiologi hormon pada ikan
 
Koniec obrotu nieruchomościami rolnymi?
Koniec obrotu nieruchomościami rolnymi?Koniec obrotu nieruchomościami rolnymi?
Koniec obrotu nieruchomościami rolnymi?
 

Similaire à SISTEM SARAF (20)

Sistem jaringan
Sistem jaringanSistem jaringan
Sistem jaringan
 
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.pptSISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
 
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)
 
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
 
Coordination system
Coordination systemCoordination system
Coordination system
 
Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
 
Coordination book
Coordination bookCoordination book
Coordination book
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Coordination book (part 1)
Coordination book  (part 1)Coordination book  (part 1)
Coordination book (part 1)
 
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem persarafan AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel 2
Kel 2Kel 2
Kel 2
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptx
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptxPPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptx
PPT ANATOMI SISTEM SARAF.pptx
 
Fisiologi saraf
Fisiologi sarafFisiologi saraf
Fisiologi saraf
 
9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi
 
fisiologi sistem saraf
fisiologi sistem saraffisiologi sistem saraf
fisiologi sistem saraf
 
Neurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuronNeurofisiologi neuron
Neurofisiologi neuron
 
Sistem syaraf 1
Sistem syaraf 1Sistem syaraf 1
Sistem syaraf 1
 

Plus de dewisetiyana52

Plus de dewisetiyana52 (20)

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applications
 
Anatomi Tumbuhan
Anatomi TumbuhanAnatomi Tumbuhan
Anatomi Tumbuhan
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengaran
 
Ocean life
Ocean lifeOcean life
Ocean life
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentation
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Oral Medicine
Oral MedicineOral Medicine
Oral Medicine
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudara
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
 

Dernier

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Dernier (11)

PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 

SISTEM SARAF

  • 1. SISTEM SARAF DEWI SETIYANA, S.Pd, M.Si.BioMed 4401411058
  • 2. • SISTEM SARAF PERTEMUAN 1(TEORI) Pengertian Sistem Saraf Fungsi Sistem Saraf Struktur Sel Saraf Jenis-Jenis Sel Saraf Jenis Sistem Saraf Hantaran Impuls Gerak Reflek
  • 3. Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerak kan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem ini juga disebut sebagai sistem saraf atau sistem pengatur tubuh. PENGERTIAN
  • 4. 1. Pengatur / pengendali kerja organ tubuh, 2. Pusat pengendali tanggapan, 3. Alat komunikasi dengan dunia luar. F U N G S I Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu:
  • 5. Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan atau tanggapan. Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas (fasikulum) Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf
  • 6. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. STRUKTUR SEL SARAF
  • 7.
  • 8.
  • 9. JENIS SEL SARAF Terdapat 3 jenis sel saraf berdasarkan bentuk, yaitu: A. Unipolar neuron B. Bipolar neuron C. Multipolar neuron
  • 10.
  • 11. KLASIFIKASI NEURON BERDASARKAN STRUKTURNYA A. NEURON MULTIPOLAR, B. NEURON BIPOLAR, C. NEURON UNIPOLAR A ( Thibodeau & Patton, 1993)
  • 17. Gerak Refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima sel saraf sensorik disampaikan oleh neuron perantara. Rangsangan oleh neuron perantara langsung diteruskan ke sel saraf motorik tanpa melalui dan diterjemahkan oleh otak. Gerak biasa terjadi apabila rangsangan yang diterima sel saraf sensorik kemudian diteruskan ke otak. Dari otak kemudian diterjemakhan perintah ke sel saraf motorik untuk melakukan gerakan. Gerakan ini diketahui atau dapat dikontrol oleh otak. TERJADINYA GERAK RANGSANG RESEPTOR SEL SENSORIK SARAF PERANTARA EFEKTOR RANGSANG RESEPTOR S. SENSORIK EFEKTOROTAK S. MOTORIK
  • 18.
  • 19. Penghantaran impuls dapat melalui dua cara, yaitu: • Penghantaran Impuls melalui Sel Saraf dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. • Penghantaran Impuls melalui Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain. PRINSIP PENGHANTAR IMPULS
  • 20.
  • 21. NEURON TERSTIMULASI STIMULUS YG DITERIMA MENCAPAI AMBANG BATAS MEMBRAN PERMIABEL THD Na Na MASUK KE SITOSOL DAERAH SITOSOL MJD LEBIH POSITIF TERJADI PERUSAKAN POLAR (DEPOLARISASI) REPOLARISASI DENGAN MEKANISME TRANSPORT AKTIF POMPA Na+ K+ ATPase TIAP (3 Na KELUAR DIBALAS 2 K MASUK) POTENSIAL AKSI = PA ( Thibodeau & Patton, 1993)
  • 22. TRANSPORT AKTIF POMPA Na+ K+ ATP ase (Thibodeau & Patton, 1993)
  • 24. NEURON MENGIKUTI HUKUM ALL OR NONE ARTINYA JIKA STIMULUS TIDAK MENCAPAI AMBANG BATAS NEURON TIDAK AKAN TERSTIMULASI. UNTUK MENCAPAI AMBANG BATAS STIMULUS. STIMULUS YANG DITERIMA NEURON DAPAT DIJUMLAHKAN. MISAL : STIMULUS (Thibodeau & Patton, 1993)
  • 25.
  • 26. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS PADA SINAPS EKSITATORIS PA DARI SOMA/AKSON SAMPAI DI AKHIRAN AKSON (BULBUS TERMINALIS) MEMBRAN DI BULBUS TERMINALIS (PRESINAPS) MJD PERMIABEL TERHADAP Ca2+ Ca2+ MASUK KE BT MENDORONG VESIKEL BERISI NEUROTRANSMITER MENUJU KE AKHIRAN MEMBRAN PRESINAP VESIKEL PECAH NEUROTRANSMITER TEREKSOSITOSIS MENUJU CELAH SINAPS MENUJU KE MEMBRAN POST SINAP (NEURON BERIKUTNYA)
  • 27. NEUROTRANSMITER BERSATU DENGAN RESEPTORNYA DI MEMBRAN POSTSINAPS MEMBENTUK KOMPLEKS Nt - RESEPTOR MEMICU TERJADINYA ARUS LOKAL DI MEMBRAN POST SINAPSIS KUMPULAN ARUS LOKAL MERUPAKAN STIMULUS BAGI MEMBRAN POST SINAPS KETIKA STIMULUS MENCAPAI AMBANG BATAS MUNCUL POTENSIAL AKSI DI MEMBRAN POST SINAPS = IMPULS DARI NEURON KE-1 DITERUSKAN KE NEURON KE-2 DST
  • 28.
  • 29. DIAGRAM RINGKASAN TRANSMISI SINAPTIK (Thibodeau & Patton, 1993)
  • 30. KESIMPULAN 1. Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerak kan tangan, mengunyah makanan dan lainnya.
  • 31. 2. FUNGSI SISTEM SARAF • Pengatur / pengendali kerja organ tubuh, • Pusat pengendali tanggapan, • Alat komunikasi dengan dunia luar.
  • 32. 3. Terdapat 3 jenis sel saraf berdasarkan bentuk, yaitu: A. Unipolar neuron B. Bipolar neuron C. Multipolar neuron
  • 33. TERJADINYA GERAK Gerak Refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima sel saraf sensorik disampaikan oleh neuron perantara. Rangsangan oleh neuron perantara langsung diteruskan ke sel saraf motorik tanpa melalui dan diterjemahkan oleh otak. Gerak biasa terjadi apabila rangsangan yang diterima sel saraf sensorik kemudian diteruskan ke otak. Dari otak kemudian diterjemakhan perintah ke sel saraf motorik untuk melakukan gerakan. Gerakan ini diketahui atau dapat dikontrol oleh otak.
  • 34. TUGAS REFLEKSI Mencermati diagram mekanisme penghantaran PA dari satu neuron ke neuron selanjutnya, cobalah dianalisis : 1. Jelaskan mekanisme terjadinya depolarisasi dan repolarisasi pada membran neuron 2. faktor-faktor apa sajakah yang sekiranya dapat menghambat penghantaran PA ? 3. beri alasannya mengapa faktor tersebut bisa menghambat penghantaran PA NB: Tugas dikumpulkan dalam lembar folio, dikumpulkan sebelum kegiatan praktikum gerak refleks di pertemuan berikutnya
  • 35. TUGAS PERTEMUAN BERIKUTNYA (Praktikum gerak refleks) • Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok (secara acak). • Masing-masing kelompok 2-3 orang. • Masing-masing kelompok membawa alat dan bahan praktikum (senter dan alat tulis) • Siswa belajar materi tentang SSP dan SST
  • 36. MERCI
  • 37. DEWI SETIYANA, S.Si, M.Si.BioMed 4401411058 PRAKTIKUM GERAK REFLEKS (REFLEK PATELLA DAN REFLEK PUPIL) PERTEMUAN 2
  • 38. Apa yang akan anda lakukan pada saat melihat kilat/mendengar ada sebuah petir?
  • 39. Bagaimana hal itu bisa terjadi? SISTEM KOORDINASI TUBUH
  • 40. SEL SARAF Stimulus Sel saraf Respon
  • 41. Saat Anda melihat kilat Macam gerakan yang terjadi Gerak refleks Mata segera terpejam dan mulut berteriak Gerak sadar Gerakan menutup telinga
  • 42. Gerak Refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima sel saraf sensorik disampaikan oleh neuron perantara. Rangsangan oleh neuron perantara langsung diteruskan ke sel saraf motorik tanpa melalui dan diterjemahkan oleh otak. Gerak biasa terjadi apabila rangsangan yang diterima sel saraf sensorik kemudian diteruskan ke otak. Dari otak kemudian diterjemakhan perintah ke sel saraf motorik untuk melakukan gerakan. Gerakan ini diketahui atau dapat dikontrol oleh otak. TERJADINYA GERAK RANGSANG RESEPTOR SEL SENSORIK SARAF PERANTARA EFEKTOR RANGSANG RESEPTOR S. SENSORIK EFEKTOROTAK S. MOTORIK
  • 43. • Berbeda dengan gerak refleks, gerak sadar terjadi karena otak berpikir dengan cepat bahwa kilat biasanya diikuti oleh suara petir yang menggelegar. Keadaan tersebut membuat otak memerintahkan tangan untuk menutup telinga agar dapat meredam suara tersebut. • REAKSI TERKEJUT pada saat Anda melihat kilat akan berpengaruh pada reaksi hormonal. Saat terkejut, tubuh akan mengeluarkan adrenalin cukup banyak. Adrenalin yang banyak tersekresi akan meningkatkan detak jantung. • Detak jantung yang cepat juga mungkin terjadi akibat hipotalamus mengaktifkan sistem saraf simpatik. DARI URAIAN SINGKAT DI ATAS, DIKETAHUI BAHWA DI DALAM TUBUH TERDAPAT SUATU SISTEM KOORDINASI.
  • 44. TAHUKAH ANDA “Sikap Saat Mendengar Gemuruh Petir” Saat kita melihat kilat dan mendengar gemuruh petir yang dahsyat, sebaiknya mulut terbuka (menganga). Hal tersebut untuk mengurangi tekanan pada telinga, sehingga tidak terjadi kerusakan pada gendang telinga. Sumber: Intisari
  • 45. DEWI SETIYANA, S.Si, M.Si.BioMed 4401411058 PRAKTIKUM GERAK REFLEKS (REFLEK PATELLA DAN REFLEK PUPIL) PERTEMUAN 2
  • 46. TUJUAN PRAKTIKUM • Siswa mampu memahami proses terjadinya gerak refleks • Siswa mampu mendemonstrasikan gerak refleks pada patella dan pupil mata
  • 47. ALAT DAN BAHAN Reflek Patella •Palu reflek •Alat tulis Reflek Pupil •Lampu senter •Penggaris •Alat tulis
  • 49.
  • 50. TABEL HASIL PRAKTIKUM NO . PROBANDUS GERAK REFLEKS PATELLA DIAMETER PUPIL NORMAL 30 cm 25 cm 15 cm 10 cm 5 cm
  • 51. KESIMPULAN : GERAK REFLEKS 1. Gerak yang tidak disadari 2. Respon cepat thdp perubahan lingkungan eksternal maupun internal 3. Berdasarkan pusat pengendali gerak refleks (refleks kranial & refleks spinal) 4. Dilihat dari otot yang dipengaruhi oleh gerak refleks (refleks somatik & refleks otonom)