Implementasi KTSP pada Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Ciawigebang
Proposal kualitatif
1.
2. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sudah sangat membantu dalam terselesaikannya makalah ini
3.
4. Gerakan Pramuka adalah Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana, Gerakan Pramuka ditentukan dan ditetapkan dengan keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia, yang mana Organisasi ini memiliki anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga Kepres RI No. 34 Tahun 1999 dan SK Kwarnas 107 Tahun 1999. Artinya Organisasi ini memiliki landasan hokum yang di aktifkan di setiap Gugus Depan atau disetiap sekolah yang mana tingkat Siaga, Penggalang dan Penegak.
5. Gerakan Pramuka adalah alat pemersatu kaum muda menjadi manusia berkepribadian ,berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa kuat mental dan tinggi moral, terampil serta kuat jasmaninya. Kaum muda ini nantinya memiliki jiwa pancasila setia dan patuh kepada Negara kesatuan Republik Indonesia menjadi masyarakat yang berguna serta memilki kepedulian sesame hidup dan alam lingkungan baik local, nasional maupun internasional sesuai pasal 4 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
6. Sebagai dasar itulah Gerakan Pramuka di Gudep SMA N 1 Sitiung terus di aktifkan dengan memberikan pola kepelatihan pramuka selain membina peserta didik menjadi pemimpin namun juga melatih ilmu managerial lansung ke aplikasi di lapangan bagaimana siswa mampu mendesain kegiatan, kemudian melaksanakan kegiatan tersebut dengan tepat waktu dan melaporkan serta mempertanggung jawabkan apa yang telah dilaksanakan.
7. Sistem kepelatihan pada Gerakan Pramuka ini cara efektif dan efisen membiasakan peserta didik memiliki sifat sukarela, tidak membedakan suku ras golongan agama dan siap membantu masyarakat sekolah, di luar sekolah dan keluarga.
20. Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan pokok yang diangkat maka penulis membatasi masalah pada system kepelatihan yeng meliputi penyusunan program kerja di gugus depan, pelaksana kegiatan, dan evaluasi program kegiatan Geraka Pramuka.
32. Suatu karya tulis dapat dikatakan ilmiah apabila memenuhi syarat –syarat yang telah ditentukan , yaitu salah satunya memilih metode dalam penulisan proposal ini, penulis memperoleh bahan-bahan masukan dari pengumpulan data tertulis dari SMA N 1 Sitiung.
33. Adapun metode yang digunakan adalah Diskripsi Studi Khusus, yaitu mengemukakan maslah dengan mengumpulkan data-data pengkajiannya yang bertujuan mengambil kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan. Pendekatan pengembangan system yang dilakukan oleh system menurut Leman, yang tahapan pengembangan system yaitu :
39. Sistem penulisna ini dimaksud agar dapat memberikan gambaran secara garis besar mengenai isi laporan proposal ini secara keseluruhan. Adapun penulisan Proposal ini terbagi menjadi 5 Bab yaitu :
43. Bab ini mengemukakan maslah tentang sejarah SMA, Struktur Organisasi dan Pembagian tugas, pengertian Organisasi, pengertian system, pengertian kepelatihan, pengertian pramuka.
47. Dalam bab ini penulis membahas mengenai tehnik kepelatihan program kerja pramuka dari apa yang di deain pada bab sebelumnya, baik struktur program maupun struktur desain aplikasi kegiatannya.
51. SMA Negeri 1 Sitiung merupakan sekolah tertua di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Sawah Lunto Sijunjung sebelum terpisahnya menjadi kabupaten Dharmasraya.
52. Dulunya pada tahun 1978 SMA N 1 Sitiung bernama SMA Negeri 1 Wonotiung, Sekolah ini didirikan bertujuan untuk menampung anak-anak transmigrasi yang berasal dari wonogiri dalam jumlah besar yang masih bersekolah di tempat asalnya sebelumnya, namun tidak Siswa siswi yang berasal dari wonogiri saja bersekolah di SMA Negeri 1 Sitiung tetapi juga siswa-siswi berasal dari Kabupaten Dharmasraya yaitu masyarakat setempat kemudian berasala dari Kabupaten Sawah Lunto Sijunjung , Kabupaten Muaro Bungo berasal dari daerah perbatasan.
82. Pembina Pramuka merupakan kakak Pembina, pembimbing merupakan facilitator tempat berkonsultasi para Anggota Ambalan kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan Program atau melatih Adek-adek Calon Penegak dan Bantara.
88. Ambalan adalah Sangga Kerja yang telah diseleksi dari calon penegak pramuka yang berasal dari sekolah SMP yaitu satuan Penggalang, dan mengikuti kepelatihan lanjutan menjadi anggota Bantara sehingga mereka terpilih menjadi Anggota ambalan pramuka.
89. Ambalan pramuka yang menjalankan program pramuka menjadi pemimpin-pemimpin kecil dari adek-adek kelas X yang masih menjadi Calon Anngota penegak dan Calon Bantara.
104. Organisasi adalah bentuk setiap penggabungan dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
105. Sedangkan menurut H. Thamrin manajemen Suatu Pengantar ( 1981:89) struktur organisasi adalah susunan dan hubungan dari pada bagian-bagian di bawah seorang pimpinan yang ada dalam perusahaan.
107. Menurut Mulyadi , (1997:2) Sistem adalah sekelompok unsure yang erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama mencapai tujuan tertentu”.
109. Lemdiknas, (Panduan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, 2001:12) Keprmukaan adalah Proses pendidikan sekolah dan pendidikan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukkan watak, ahlak dan budi pekerti luhur.
113. Ambalan yang telah dilantik dalam periodenya selaku pelaksana kegiatan Pramuka wajib membuat program kerja kegiatan yang akan dilakukan dari masa kepemimpinan ambalan Yang diketuai Oleh Seorang Prada dan Pradani sebagai ketua ambalan Putri.
115. NoKegiatanMinggu1Pengenalan Pramuka – Struktur Organsisasi2Pengenalan Dasa Dharma3Latihan Upacara4Latihan PBB5Lomba antar sangga6Pionering7Hiking8Lomba antar sangga9Pelatihan Saka 10Pelatihan Saka11Pelatihan Teknologi dan Wirausaha12Evaluasi
118. Dari program kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan program kerja yang dirancang oleh ambalan telah berjalan dengan baik dan yang terlaksana adalah kegiatan yang berbentuk fisik sedangkan berdasarkan kepelatihan hanya Instandi Dinas social saja yang aktif.
125. Belum adanya kesadaran Wali Kelas X dalam memotivasi peserta didik dalam kegiatan pramuka yang wajib diikuti Semester 1, sehingga lebih membaca kekurangan ambalan dari pada mengikuti program kerja
126. Rendahnya kehadiran Kelas X yang nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin kecil disekolah seperti Menjadi Pengurus Osis, Pengurus Rohis, Pengurus Pramuka itu sendiri.
127. Sebagian tenaga Pendidik tidak memandang perlu terhadap kegiatan pramuka sehingga berdampak pada kegiatan Upacara bendera pada hari senin masih banyak kekurangan yang bersifat tehnik seperti pelaksana, pemimpin, pembaca UUD, Pembawa Bendera
128. Belum adanya Kerjasamanya Instansi Dinas terkait memiliki kewajiban terhadap pelatihan Pramuka Penegak tingkat SMA seperti Dinas Kepolisian dengan Saka Bhayangkara, Dinas Kesehatan Saka Bakti Husada,
135. Sistem kepelatihan yang dilaksanakan berdasarkan bakat, minat dan kemampuan siswa sehingga tidak membosankan.
136. Selain kepelatihan fisik ambalan juga melaksanakan kegiatan fisik Ambalan juga mengenalkan dan mengaplikasi ilmu teknolgi dan Wira Usaha dalam berkarya.
139. Gerakan Pramuka Gudep SMA N 1 Sitiung sebaiknya didukung oleh seluruh tenaga Pendidik dan calon Pramuka itu sendiri
140. Menjalin Kerjasama dengan Dinas Terkait sehubungan dengan kelansungan SAKA Sesuai dengan Bidang yang diminati Anggota Pramuka SMA N 1 Sitiung.
141. Program yang telah dibuat tidak menutup kemungkinan Untuk dikembangkan lagi.DAFTAR PUSTAKA<br />AD & RT Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 34 Th 1999 dan Kep.Ka Kwarnas No.107 Th 1999). Kwarnas. Jakarta, 1999.<br />PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI, 75 TAHUN KEPANDUAN DAN KEPRAMUKAAN, Kwarnas. Jakarta, 1987.<br />LEMDIKANAS.2001, Panduan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.2001<br />