MRT digunakan untuk mengangkut penumpang secara cepat di Jakarta. PT MRT Jakarta dibentuk untuk membangun 2 koridor MRT di Jakarta. Sistem drainase MRT mencakup sump pit, manhole cover, flat gate barrier, PSD, dan drain station untuk mencegah banjir di terowongan dan stasiun MRT.
1. Dhama Lisayanti 1710503013
I’anatul Farikhah 1710503018
Julian Cahya Rahman 1710503015
Aziz Nur Fathoni 1710503016
Alfa Fachmi Z. J. 1710503017
Drainase MRT
2.
3. • MRT adalah Mass Rapid Transit yaitu angkutan cepat terpadu
dimana merupakan sebuah sistem transportasi transit cepat
berbasis rel.
• PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) didirikan pada
tanggal 17 Juni 2008 melalui Peraturan Daerah (Perda) No. 3 Tahun
2008 & Perda No. 4/2008
• PT MRT Jakarta didirikan berdasarkan rekomendasi studi dari JBIC
dan telah disetujui dalam kesepakatan antara JBIC dan Pemerintah
Indonesia
4. STRUKTUR KEPEMILIKAN PT MRT JAKARTA
STRUKTUR KEPEMILIKAN
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
99,97%
PD Pasar Jaya
0,03%
5. Jumlah
Koridor
(Line)
2 koridor
Koridor Selatan-Utara &
Koridor Timur-Barat
Jumlah
Stasiun
Panjang
Jalur
Perkiraan
Beroperasi
| 8
21 Stasiun
Koridor Selatan-Utara
48 Stasiun
Koridor Timur-Barat
25 Km
Koridor Selatan-Utara
87 Km
Koridor Timur-Barat
2018
Koridor Selatan-Utara Tahap I
2020
Koridor Selatan-Utara Tahap II
2024-2027
Koridor Timur-Barat
6. Fitur Proyek MRT Jakarta Fase I
Koridor Utara – Selatan (Lebak Bulus – Bundaran HI)
Sistem Automatic Train
Operation (ATO)
Pengoperasian
Sarana
Sistem Communication-
Based Train Control
(CBTC)
Persinyalan
FITUR PROYEK MRT JAKARTA FASE I
KORIDOR SELATAN – UTARA (LEBAK BULUS – BUNDARAN HI)
INFORMASI
Waktu Tempuh ± 30 minutes
Jarak Antar
Stasiun
0.8 – 2.2 km
Headway 5 menit (2018)
Target 173.400
penumpang/hari
Penumpang
Jumlah Sarana 16 set (96 unit), 14 set
operasi & 2 set
cadangan
1 rangkaian = 6 cars
(KRL)
Lebar Jalan Rel 1.067 mm
Kebutuhan Daya 60 MVA
Listrik
Elevated Lane L : ± 10 KM
Underground Lane L : ± 6 KM
Jakarta Outer Ring Road
(JORR)
| 14
8. Sistem Layang
Proses konstruksi Jalur MRT layang prinsipnya hampir sama dengan proses konstruksi jalan layang,
Panjang jalur sepuluh kilometer, pembangunan jalur ini terdiri dari tiga paket kontrak (contract
package), yaitu CP101 dan CP102 yang dikerjakan oleh Tokyu – Wika JO, serta CP103 oleh Obayashi –
Shimizu – Jaya Konstruksi JV.
Secara umum, pembuatan struktur jalur layang dilakukan dengan membangun viaduct (jembatan yang
tersusun dari spans) yang tersambung dengan tiang kolom. Viaduct terdiri dari lima bagian, yaitu
struktur fondasi, pile cap, pier column, pierhead, dan box girder
9. Untuk jalur layang MRT Jakarta, struktur pondasi
menggunakan empat buah bore pile yang
berdiameter 1,2 meter. Struktur pile cap yang
digunakan berdimensi 6 x 6 x 1,5 meter, struktur
pier column berdimensi 3 x 2-2,5 meter, struktur
pier head berdimensi 4 x 3 x 2 meter, sementara
box girder berdimensi tinggi 2,2 meter dan
panjang 2,95 meter.
Jalur layang pun akan melewati Tol Lingkar Luar
Jakarta (JORR) sehingga membutuhkan jenis
pembangunan special bridge
10.
11. Sistem Bawah Tanah
Membentang sepanjang enam kilometer, jalur
bawah tanah dibangun menggunakan empat
bor raksasa. Berada di kedalaman bervariasi
(17,5-28 meter di bawah permukaan tanah),
jalur bawah tanah terdiri dari enam stasiun di
mana tiap stasiunnya terdiri dari dua lantai
(concourse sebagai area komersil dan platform
(peron) penumpang sebagai area menunggu
kereta). Terdapat dua terowongan yang
menghubungkan koridor satu ini, yaitu jalur
downtrack (southbound) yang mengarah dari
Bundaran Hotel Indonesia menuju Lebak Bulus
dan uptrack (northbound) yang membawa
penumpang dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel
Indonesia.
12. • Pembangunan jalur transisi dan bawah tanah
dilakukan dengan tiga paket kontrak, yaitu CP104 dan
CP105 oleh Shimizu – Obayashi – Jaya Konstruksi JV,
serta CP106 oleh SMCC – HK JO.
13. • Dalam membangun konstruksi bawah tanah ini, diterapkan
pelapisan sealer untuk mencegah potensi air masuk melalui
celah antarpanel dinding. Di lantai dan atap stasiun ada
waterproofing membrane untuk mencegah air masuk ke
dalam stasiun, begitu juga dengan sambungan antarsegmen
terowongan. Desain konstruksi stasiun dan jalur bawah tanah
telah memenuhi standar tahan gempa Indonesia.
• Terowongan bawah tanah dibangun secara bersamaan ketika
mesin bor bekerja. Tunnel Boring Machine (TBM) menggerus
tanah, bersamaan dengan pemasangan segmen ring. Satu
ring segmen terdiri dari enam segmen dengan lebar 1,5
meter dan diameter dalam terowongan yang dibangun
mencapai 6,05 meter. [NAS]
15. Rumusan masalah
• Jalur bawah tanah menjadi fokus drainase pada MRT
terutama pada titik stasiun yang harus dijaga agar
tetap terhindar dari genangan. Diawal pencegahan
dengan membuat pintu masuk yang tinggi dan juga
dilengkapi dengan flat gate barrier yang mampu
merespons otomatis terhadap ketinggian air ketika
terjadi banjir
16. a. Sump Pit
• Adalah sebuah lubang yang dirancang untuk
mengumpulkan air dan cairan tumpah lainnya
• Biasanya, sump pit dilengkapi dengan pompa pit,
pompa yang dirancang untuk menyedot cairan dari
lubang untuk memastikan bahwa tidak meluber
19. b. Manhole cover cast
• Pembangunan MRT Jakarta menggunakan Grill Manhole
atau disebut juga Manhole Cover Cast Iron atau tutup
bak kontrol dari Infiniferro untuk sistem drainase di jalur
MRT tersebut
• Manhole cover dibuat dari material ductile iron yaitu besi
cor grade atas. Jumlah suplai untuk proyek MRT Jakarta
ini adalah 8 unit Grill Manhole high grade berbentuk
bulat dengan diameter 65 cm yang terbuat dari material
ductile iron.
20. • Dari segi kelas/kekuatannya, manhole cover MRT
terdiri dari kelas light duty, medium duty, dan heavy
duty.
• Manhole cover cast iron untuk proyek MRT Jakarta
terdiri dari 2 desain yaitu manhole cover frame kotak
tutup bulat dan manhole cover frame tutup kotak
22. c. Teknologi Flat Gate Barrier
• Untuk mencegah air masuk, maka pintu masuk
stasiun MRT dibuat lebih tinggi. Pintu masuk terdiri
dari beberapa anak tangga. Tinggi anak tangga itu
mencapai 1,5 meter dari jalan raya.
23. Flat Gate Barrier
Teknologi ini berfungsi seperti pintu penangkal yang bergerak
secara otomatis terhadap ketinggian air saat terjadi banjir
24. Tunnel MRT
Dinding stasiun dilapisi sealer untuk menahan air masuk melalui
celah pada dinding. Lapisan ini juga ada di setiap sambungan antar
terowongan.
25. d. Teknologi PSD(platform screen door)
• Saat berada di peron stasiun MRT, kita akan melalui
pintu kaca yang berguna menjadi pembatas antara
peron dengan jalur kereta
• Peron adalah jalan kecil yang sejajar dengan rel
kereta api tempat lalu lalang penumpang di stasiun
kereta api, halte kereta api, atau tempat
pemberhentian transportasi rel lainnya
26. Peron di MRT
Peron di MRT Jakarta, beserta pintu kaca yang
mempunyai teknologi PSD
27. e. Drain Station
• Berupa dua pompa stasioner di setiap stasiun
• Pompa-pompa ini dipasang di ujung utara dan ujung
selatan stasiun untuk mengeluarkan genangan air
dari dalam stasiun.
29. Layanan MRT Singapura di jalur North-South Line (NSL
- jalur utara selatan) terganggu setelah adanya insiden
pada salah satu terowongan MRT di tersebut tepatnya
di daerah stasiun Bishan, yang merupakan stasiun
interchange, mengalami kebanjiran.
Layanan kereta api terganggu selama lebih dari 20
jam, yang mempengaruhi lebih dari seperempat juta
penumpang.
Banjir disebabkan karena pemeliharaan sistem pompa
yang tidak dilakukan dengan benar sejak Desember
tahun 2016 lalu. Pemeliharaan tiga bulan sekali yang
dilakukan tidak sebagaimana mestinya.
Pompa tidak diaktifkan, dimana hal tersebut sudah
merupakan bagian dari prosedur perawatan.
Banjir di MRT Singapura