SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  40
•   Dyta ferdiana
•   Elinira subandi
•   Febriana sukamto putri
•   Hana susakti jatmiko
Struktur dan sifat
senyawa organik
Struktur dan sifat
          senyawa organik
1.   pembentukan ikatan
2.   keelektronegatifan dan jenis ikatan
3.   Muatan formal
4.   Polaritas molekul
5.   keterkaitan struktur dan Sifat fisika
Pembentukan
ikatan

1.Pengertian
  kaidah oktet
2.Cara untuk
  memenuhi
  kaidah oktet
Pembentukan
ikatan
                      Kaidah oktet =
1.Pengertian     kecenderungan unsur
  kaidah oktet     untuk mencapai 8
2.Cara untuk     elektron valensi dalam
  memenuhi        berbagai reaksinya.
  kaidah oktet
Pembentukan         Dua cara untuk
ikatan             memenuhi kaidah
1.Pengertian         oktet yaitu:
  kaidah oktet
2.Cara untuk     1. Melepaskan atau
  memenuhi         mendapatkan
  kaidah oktet     elektron.
                 2. Pemakaian bersama
                   elektron-elektron
                   diantara atom-atom
                   yang berikatan.
1. Melepaskan atau mendapatkan
           elektron.

 Apabila mendapatkan elektron
  disebut anion, sedangkan jika
 melepas elektron disebut kation.
  Ikatan yang terbentuk antara
 kation dan anion disebut ikatan
               ion
2. Pemakaian bersama elektron-
 elektron diantara atom-atom
        yang berikatan.
 Ikatan kimia yang terbentuk
  melalui pemakaian elektron
 bersama ini dinamakan ikatan
            kovalen
Keelektronegatif
an dan jenis
ikatan
1. Pengertian
   keelektronegatifan
2. Memperkirakan
   jenis ikatan dari
   harga
   keelektronegatifan
3. Hal hal yang
   berikaitan dengan
   ikatankovalen
Keelektronegatif        Pengertian
an dan jenis            keelektronegatifan
ikatan
1. Pengertian
   keelektronegatifan
2. Memperkirakan        Keelektronegatifan adalah
   jenis ikatan dari
   harga                 ukuran kekuatan menarik
   keelektronegatifan    elektron yang dimiliki oleh
3. Hal hal yang                 suatu atom.
   berikaitan dengan
   ikatankovalen
Keelektronegatif        Keelektronegatifan
an dan jenis            digunakan untuk
ikatan                  memperkirakan sifat ikatan
1. Pengertian           ion atau ikatan kovalen.
   keelektronegatifan
2. Memperkirakan        Apabila keelektronegatifan
   jenis ikatan dari    ≥1,9 ikatannya merupakan
   harga
   keelektronegatifan   ikatan ion & apabila <1,9
3. Hal hal yang         maka ikatan kovalen
   berikaitan dengan
   ikatankovalen
Contoh soal
    Dengan memperhatikan harga
    keelektronegatifan atom atom yang berikatan
    tentukanlah ikatan ikatan berikut
•   A. -O-H
•   B. -C-Cl
•   C. -N-H
•   D. -Na-F
                               Skala linus pauling
SKALA LINUS PAULING

• H: 2,1           P:    2,1

• C: 2,5           S:    2,5

• N: 3,0          Cl:    3,0

• O: 3,5          Br:    2,8
                               Contoh soal

• F: 4,0           I :   2,5
A. -0-H

• Perbedaan keelektronegatifan
  atom O dan atom H sebesar =
  (3,5 – 2,1) = 1,4 satuan, jadi
  ikatan –O-H Termasuk ikatan
  kovalen polar
B. -C-Cl

• Perbedaan keelektronegatifan
  antara atom C dan Cl sebesar =
  (3,0 – 2,5) = 0,5 satuan
c. -N-H

• Perbedaan keelektronegatifan
  antara atom N dan H sebesar =
  (3,0-2,1) = 0,9 satuan,jadi ikatan
  N-H adalah kovalen polar
D. -Na-F
• Perbedaan keelektronegatifan antara
  atom Na dan F sebesar = (4,0 –
  0,9)=3,1 satuan jadi ikatan Na – F
  adalah ikatan ion
Hal yang berkaitan dengan ikatan kovalen yakni:
1. Panjang ikatan : jarak antara inti-inti atom yang
   berperan serta dalam sebuah ikatan kovalen.
2. Ikatan kovalen non polar: ikatan kovalen yang
   perbedaan keelektronegatifan ≤0,4
3. Ikatan kovalen polar: perbedaan keelektronegatifan
   sebesar 0,5 – 1,8



                              Contoh soal hal 28
Polaritas Molekul

• Suatu molekul dikatakan molekul polar
  apabila pusat muatan negatifnya tidak
  berimpit dengan pusat muatan positif.
• Molekul semacam ini membentuk
  dipol, yaitu dua buah muatan yang sama
  besar tetapi berlawanan dan
  kedudukannya terpisah dalam sebuah
  ruang.
• Molekul yang membentuk dipol
  mempunyai suatu momen dipol.
Rumus momen dipol
       = exd



 = momen dipol (dalam satuan Debye )
e = muatan (dalam satuan elektrostatik )
d = jarak ( dalam satuan cm )
• Jika momen dipol = 0, berarti bahwa
  molekul – molekul tersebut non polar.

• Hal ini karena molekulnya tersusun
  dari dua buah atom yang identik dan
  karena keelektronegatifannya sama
  maka elektron – elektron terbagi
  merata, sehingga e = 0 dan dengan
  demikian momen dipol sama dengan
  0.
Pada akhirnya dapat disimpulkan
bahwa kepolaran suatu molekul tidak
 hanya tergantung pada kepolaran
 masing – masing ikatan tetapi juga
      pada arah ikatan – ikatan
   tersebut, atau dengan kata lain
  tergantung pada bentuk molekul.
Muatan formal
Sebagian besar senyawa kovalen merupakan molekul
      netral , sedangkan sebagian kecil ada yang
 bermuatan positif atau negatif. Dalam reaksi reaksi
    tertentu, sering kali melibatkan pereaksi yang
     berupa kation poliatomik yang di dalamnya
    terdapat ikatan kovalen. Contoh untuk kation
   poliatomik NH4 +. Dalam membicarakan kation
    atau anion yang demikian diperlukan tentang
      pemahaman menhghitung muatan formal.
Cara menghitung
muatan formal
1. Dengan menghitung
   jumlah semua
   proton dalam inti
   atom (muatan
   positif) dan jumlah
   semua elektron di
   luar inti atom
   (muatan negatif)
2. dengan
   menggunakan
   persamaan yang
   memperlihatkan
   pembentukannyadal
   am reaksi kimia
3. Menghitung dengan
   rumus
Dengan menghitung
jumlah semua proton
dalam inti atom (muatan
                                • Contoh : kation
positif) dan jumlah               poliatomik NH4+
semua elektron di luar
inti atom (muatan               Dalam satu atom N terdapat   = 7 proton
negatif)                        Dalam 4atom H terdapat
                                                                     +
                                                             = 4 proton


                                Jumlah                 = 11 proton
                          +




                          KETERANGAN :
                          BIRU : NITROGEN
                          PUTIH:HIDROGEN
Dengan menghitung
jumlah semua proton
dalam inti atom (muatan
                                • Contoh : kation
positif) dan jumlah               poliatomik NH4+
semua elektron di luar
inti atom (muatan               Jumlah elektron kulit terluar        +
negatif)
                                   = 8 elektron
                                Jumlah elektron kulit terdalam       =
                                  = 2 elektron
                          +
                                Jumlah               = 10 elektron




                          KETERANGAN :
                          BIRU : NITROGEN
                          PUTIH:HIDROGEN
Dengan menghitung
jumlah semua proton
dalam inti atom (muatan
                                • Contoh : kation
positif) dan jumlah               poliatomik NH4+
semua elektron di luar
inti atom (muatan                   Setelah menghitung
negatif)
                                    jumlah semua proton
                                    dan elektron kemudian
                          +         untuk mengetahui
                                    muatan formal
                                    tambahkan proton dan
                                    elekton
                                    Muatan ion amonium
                          KETERANGAN : (+11)+ (-10)= (+1)
                          BIRU : NITROGEN
                          PUTIH:HIDROGEN
dengan menggunakan             • Contoh : kation
persamaan yang
memperlihatkan                   poliatomik NH4+
pembentukannyadalam            • Dengan cara yang lebih cepat
reaksi kimia                     untuk menunjukkan bahwa ion
                                 amonium mempunyai satu muatan
                                                       +
                                 positif
                  +       H+




 Molekul netral       +          Sebuah               Sebuah
                                                =
                               muatan positif       muatan positif

    0                 +               1         =           +1
Menghitung dengan           • Contoh : kation
rumus
                              poliatomik NH4+
                             Atau dengan rumus

nomor golongan atom+ H+
  dalam SBU – [1/2 X              Elektron valensi -
(Jumlah elektron yang        (jumlah ikatan pada unsur
 Molekul netral + (jumlah
  terbagi )          +        itu + elektron bebas pada
                                       unsur itu )
  elektron yang tidak
    0    terbagi ) +
Elektron valensi -           • Contoh : kation
(jumlah ikatan pada              poliatomik NH4+
  rumu
 unsur itu + elektron           Muatan formal
bebas pada unsur itu)
                                hidrogen =
                               + 1- (1+0) = 0
                  +       H+
                                Muatan formal
                                nitrogen =
 Molekul netral       +
                                5-(4+0)= (1)
    0                 +
                                Jumlah 4MF (H) +
                                MF ( N) =
                                 0+1 =1
Keterkaitan Struktur dan
                Sifat Fisika
       struktur suatu senyawa dapat digunakan untuk
mengetahui sifat fisika yang dimiliki oleh suatu senyawa organik.
Berikut sifat-sifat fisika tersebut :

                         Titik lebur

                            Titik didih

                            kelarutan

                         viskositas
Titik Lebur
• Titik lebur adalah suhu pada waktu zat padat
  mulai melebur
• senyawa ion tersusun dari ion-ion dengan posisi
  berselang-seling secara teratur dengan gaya
  elektrostatik yang kuat antar ion-ionnya
  menyebabkan titik leburnya sangat tinggi
• senyawa organik memiliki ikatan kovalen tersusun
  dari molekul-molekul namun gaya antar
  molekulnya sangat lemah sehingga titik leburnya
  umumnya rendah
Titik didih
• Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap
  zat cair = tekanan luar yang bekerja pada
  permukaan zat cair
• Titik didih senyawa ionik
• Titik didih senyawa non-ionik
• Titik didih molekul zat cair dengan ikatan
  hidrogen
Titik didih senyawa ionik
• Titik didihnya tinggi

    masing-masing ion terikat kuat oleh ion lain yang muatannya berlawanan




   Dibutuhkan energi yang besar untuk memutuskan ikatan antar ion tersebut
Titik didih senyawa non-ionik
• Titik didihnya jauh lebih rendah dari senyawa
  ionik

  Terikat oleh interaksi dipol-dipol dan gaya van der waals yang lebih lemah dari
                                    gaya antar ion




    Dibutuhkan energi yang relatif lebih rendah daripada senyawa ionik untuk
           memutuskan ikatan yang ada didalam senyawa non-ionik
Titik didih molekul zat cair dengan
              ikatan hidrogen
• Relatif lebih rendah daripada senyawa dengan
  ikatan bukan hidrogen
• Contoh : titik didih HF yang 1000 Clebih tinggi
  daripada titik didih HCl cair
Secara umum semakin besar
ukuran molekul(makin tinggi
berat molekulnya)


   Makin kuat gaya van der
   waals pengikat molekul



       Makin tinggi titik didihnya
Kelarutan
• Untuk melarutkan suatu zat terlarut
  diperlukan sejumlah energi yang mengalahkan
  gaya antar ion atau gaya antar molekul
• Senyawa polar akan larut dalam senyawa
  polar dan juga sebaliknya.
• Dalam senyawa alkohol, semakin banyak atom
  C maka makin dekat dengan hidrokarbon
  sedangkan semakin sedikit akan lebih dekat
  dengan sifat air
Viskositas
• Viskositas adalah resistan terhadap aliran zat
  cair karena adanya gesekan internal diantara
  molekul-molekul zat cair
• Dipengruhi oleh gaya van der walls dan
  bergantung pada bentuk dan ukuran
  molekulnya

Contenu connexe

Tendances

Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Utami Irawati
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmalinda listia
 
Energi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan TermokimiaEnergi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan Termokimiawindase
 
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...Olika Adzalia
 
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTPPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTLouis W
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSIAROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSIKlik Bayoe
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsialqlp
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiKustian Permana
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenolXINYOUWANZ
 
Faktor yang mempengaruhi reaksi kimia
Faktor yang mempengaruhi reaksi kimiaFaktor yang mempengaruhi reaksi kimia
Faktor yang mempengaruhi reaksi kimiaNuraini Aulia
 
Persamaan reaksi kimia SMA
Persamaan reaksi kimia SMAPersamaan reaksi kimia SMA
Persamaan reaksi kimia SMASMAN 2 Dumai
 

Tendances (20)

Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Energi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan TermokimiaEnergi Ikatan Termokimia
Energi Ikatan Termokimia
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...
 
Presentasi reaksi kimia
Presentasi reaksi kimiaPresentasi reaksi kimia
Presentasi reaksi kimia
 
Campuran sederhana
Campuran sederhanaCampuran sederhana
Campuran sederhana
 
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTPPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSIAROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Sintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
 
Pertemuan 1 anorg.lanjut
Pertemuan 1 anorg.lanjutPertemuan 1 anorg.lanjut
Pertemuan 1 anorg.lanjut
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
 
Faktor yang mempengaruhi reaksi kimia
Faktor yang mempengaruhi reaksi kimiaFaktor yang mempengaruhi reaksi kimia
Faktor yang mempengaruhi reaksi kimia
 
Persamaan reaksi kimia SMA
Persamaan reaksi kimia SMAPersamaan reaksi kimia SMA
Persamaan reaksi kimia SMA
 

En vedette

Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik Meilani Kharlia Putri
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik pptsodikin ali
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Yunus Thariq
 
Asam karboksilat
Asam karboksilatAsam karboksilat
Asam karboksilaticha1412
 
Asam karboksilat dan turunannya dalam kehidupan
Asam karboksilat dan turunannya dalam kehidupanAsam karboksilat dan turunannya dalam kehidupan
Asam karboksilat dan turunannya dalam kehidupannoer azizah
 
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eter
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eterPerbedaan dan persamaan antara alkohol dan eter
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eterdesydaf
 
Struktur Molekul Organik
Struktur Molekul OrganikStruktur Molekul Organik
Struktur Molekul Organikguest3d2fb9
 
SENYAWA DIKETON DAN ASAM KETO KARBOKSILAT
SENYAWA DIKETON DAN ASAM KETO KARBOKSILATSENYAWA DIKETON DAN ASAM KETO KARBOKSILAT
SENYAWA DIKETON DAN ASAM KETO KARBOKSILATsuraya fathin
 
Kimia Unsur (XII MIA 5)
Kimia Unsur (XII MIA 5) Kimia Unsur (XII MIA 5)
Kimia Unsur (XII MIA 5) Ihzani Tyas
 
Eter gugus fungsi
Eter gugus fungsiEter gugus fungsi
Eter gugus fungsiraizin
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganikNi'matin Choiroh
 
asam karboksilat dan turunannya - kimia organik - D3farmasi
asam karboksilat dan turunannya - kimia organik -  D3farmasi asam karboksilat dan turunannya - kimia organik -  D3farmasi
asam karboksilat dan turunannya - kimia organik - D3farmasi Anna Lisstya
 
Perbedaan dan persamaan antara akohol dan eter2
Perbedaan dan persamaan antara akohol dan eter2Perbedaan dan persamaan antara akohol dan eter2
Perbedaan dan persamaan antara akohol dan eter2desydaf
 

En vedette (20)

Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik Sifat asam dan basa senyawa organik
Sifat asam dan basa senyawa organik
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik ppt
 
Sifat sifat senyawa karbon
Sifat sifat senyawa karbonSifat sifat senyawa karbon
Sifat sifat senyawa karbon
 
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
Gugus fungsi senyawa organik (yunus)
 
Asam karboksilat
Asam karboksilatAsam karboksilat
Asam karboksilat
 
Asam karboksilat
Asam karboksilatAsam karboksilat
Asam karboksilat
 
KIMOR 2 : asam karboksilat
KIMOR 2 : asam karboksilatKIMOR 2 : asam karboksilat
KIMOR 2 : asam karboksilat
 
Asam karboksilat dan turunannya dalam kehidupan
Asam karboksilat dan turunannya dalam kehidupanAsam karboksilat dan turunannya dalam kehidupan
Asam karboksilat dan turunannya dalam kehidupan
 
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eter
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eterPerbedaan dan persamaan antara alkohol dan eter
Perbedaan dan persamaan antara alkohol dan eter
 
Asam organik dan turunannya klp 8
Asam organik dan turunannya klp 8Asam organik dan turunannya klp 8
Asam organik dan turunannya klp 8
 
Struktur Molekul Organik
Struktur Molekul OrganikStruktur Molekul Organik
Struktur Molekul Organik
 
SENYAWA DIKETON DAN ASAM KETO KARBOKSILAT
SENYAWA DIKETON DAN ASAM KETO KARBOKSILATSENYAWA DIKETON DAN ASAM KETO KARBOKSILAT
SENYAWA DIKETON DAN ASAM KETO KARBOKSILAT
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
 
Kimia Unsur (XII MIA 5)
Kimia Unsur (XII MIA 5) Kimia Unsur (XII MIA 5)
Kimia Unsur (XII MIA 5)
 
Eter gugus fungsi
Eter gugus fungsiEter gugus fungsi
Eter gugus fungsi
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganik
 
asam karboksilat dan turunannya - kimia organik - D3farmasi
asam karboksilat dan turunannya - kimia organik -  D3farmasi asam karboksilat dan turunannya - kimia organik -  D3farmasi
asam karboksilat dan turunannya - kimia organik - D3farmasi
 
BENZENA dan turunannya
BENZENA dan turunannyaBENZENA dan turunannya
BENZENA dan turunannya
 
Perbedaan dan persamaan antara akohol dan eter2
Perbedaan dan persamaan antara akohol dan eter2Perbedaan dan persamaan antara akohol dan eter2
Perbedaan dan persamaan antara akohol dan eter2
 
Zat organik
Zat organikZat organik
Zat organik
 

Similaire à Kelompok 3 bab 3 - struktur dan sifat senyawa organik

Similaire à Kelompok 3 bab 3 - struktur dan sifat senyawa organik (20)

Bab i atimo
Bab i atimoBab i atimo
Bab i atimo
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Atom,molekul dan ion
Atom,molekul dan ionAtom,molekul dan ion
Atom,molekul dan ion
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas x
 
Bab4 ikatan kimia | Kimia X
Bab4 ikatan kimia | Kimia XBab4 ikatan kimia | Kimia X
Bab4 ikatan kimia | Kimia X
 
Bab4 ikat
Bab4 ikatBab4 ikat
Bab4 ikat
 
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
5. ikatankimia
5. ikatankimia5. ikatankimia
5. ikatankimia
 
Ikatan kimia1
Ikatan kimia1Ikatan kimia1
Ikatan kimia1
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Pengenalan mata kuliah kimia dasar agrotek
Pengenalan mata kuliah kimia dasar agrotekPengenalan mata kuliah kimia dasar agrotek
Pengenalan mata kuliah kimia dasar agrotek
 
Presentation Redoks.pptx
Presentation Redoks.pptxPresentation Redoks.pptx
Presentation Redoks.pptx
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 

Kelompok 3 bab 3 - struktur dan sifat senyawa organik

  • 1. Dyta ferdiana • Elinira subandi • Febriana sukamto putri • Hana susakti jatmiko
  • 3. Struktur dan sifat senyawa organik 1. pembentukan ikatan 2. keelektronegatifan dan jenis ikatan 3. Muatan formal 4. Polaritas molekul 5. keterkaitan struktur dan Sifat fisika
  • 4. Pembentukan ikatan 1.Pengertian kaidah oktet 2.Cara untuk memenuhi kaidah oktet
  • 5. Pembentukan ikatan Kaidah oktet = 1.Pengertian kecenderungan unsur kaidah oktet untuk mencapai 8 2.Cara untuk elektron valensi dalam memenuhi berbagai reaksinya. kaidah oktet
  • 6. Pembentukan Dua cara untuk ikatan memenuhi kaidah 1.Pengertian oktet yaitu: kaidah oktet 2.Cara untuk 1. Melepaskan atau memenuhi mendapatkan kaidah oktet elektron. 2. Pemakaian bersama elektron-elektron diantara atom-atom yang berikatan.
  • 7. 1. Melepaskan atau mendapatkan elektron. Apabila mendapatkan elektron disebut anion, sedangkan jika melepas elektron disebut kation. Ikatan yang terbentuk antara kation dan anion disebut ikatan ion
  • 8. 2. Pemakaian bersama elektron- elektron diantara atom-atom yang berikatan. Ikatan kimia yang terbentuk melalui pemakaian elektron bersama ini dinamakan ikatan kovalen
  • 9. Keelektronegatif an dan jenis ikatan 1. Pengertian keelektronegatifan 2. Memperkirakan jenis ikatan dari harga keelektronegatifan 3. Hal hal yang berikaitan dengan ikatankovalen
  • 10. Keelektronegatif Pengertian an dan jenis keelektronegatifan ikatan 1. Pengertian keelektronegatifan 2. Memperkirakan Keelektronegatifan adalah jenis ikatan dari harga ukuran kekuatan menarik keelektronegatifan elektron yang dimiliki oleh 3. Hal hal yang suatu atom. berikaitan dengan ikatankovalen
  • 11. Keelektronegatif Keelektronegatifan an dan jenis digunakan untuk ikatan memperkirakan sifat ikatan 1. Pengertian ion atau ikatan kovalen. keelektronegatifan 2. Memperkirakan Apabila keelektronegatifan jenis ikatan dari ≥1,9 ikatannya merupakan harga keelektronegatifan ikatan ion & apabila <1,9 3. Hal hal yang maka ikatan kovalen berikaitan dengan ikatankovalen
  • 12. Contoh soal Dengan memperhatikan harga keelektronegatifan atom atom yang berikatan tentukanlah ikatan ikatan berikut • A. -O-H • B. -C-Cl • C. -N-H • D. -Na-F Skala linus pauling
  • 13. SKALA LINUS PAULING • H: 2,1 P: 2,1 • C: 2,5 S: 2,5 • N: 3,0 Cl: 3,0 • O: 3,5 Br: 2,8 Contoh soal • F: 4,0 I : 2,5
  • 14. A. -0-H • Perbedaan keelektronegatifan atom O dan atom H sebesar = (3,5 – 2,1) = 1,4 satuan, jadi ikatan –O-H Termasuk ikatan kovalen polar
  • 15. B. -C-Cl • Perbedaan keelektronegatifan antara atom C dan Cl sebesar = (3,0 – 2,5) = 0,5 satuan
  • 16. c. -N-H • Perbedaan keelektronegatifan antara atom N dan H sebesar = (3,0-2,1) = 0,9 satuan,jadi ikatan N-H adalah kovalen polar
  • 17. D. -Na-F • Perbedaan keelektronegatifan antara atom Na dan F sebesar = (4,0 – 0,9)=3,1 satuan jadi ikatan Na – F adalah ikatan ion
  • 18. Hal yang berkaitan dengan ikatan kovalen yakni: 1. Panjang ikatan : jarak antara inti-inti atom yang berperan serta dalam sebuah ikatan kovalen. 2. Ikatan kovalen non polar: ikatan kovalen yang perbedaan keelektronegatifan ≤0,4 3. Ikatan kovalen polar: perbedaan keelektronegatifan sebesar 0,5 – 1,8 Contoh soal hal 28
  • 19. Polaritas Molekul • Suatu molekul dikatakan molekul polar apabila pusat muatan negatifnya tidak berimpit dengan pusat muatan positif. • Molekul semacam ini membentuk dipol, yaitu dua buah muatan yang sama besar tetapi berlawanan dan kedudukannya terpisah dalam sebuah ruang. • Molekul yang membentuk dipol mempunyai suatu momen dipol.
  • 20. Rumus momen dipol  = exd  = momen dipol (dalam satuan Debye ) e = muatan (dalam satuan elektrostatik ) d = jarak ( dalam satuan cm )
  • 21. • Jika momen dipol = 0, berarti bahwa molekul – molekul tersebut non polar. • Hal ini karena molekulnya tersusun dari dua buah atom yang identik dan karena keelektronegatifannya sama maka elektron – elektron terbagi merata, sehingga e = 0 dan dengan demikian momen dipol sama dengan 0.
  • 22. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa kepolaran suatu molekul tidak hanya tergantung pada kepolaran masing – masing ikatan tetapi juga pada arah ikatan – ikatan tersebut, atau dengan kata lain tergantung pada bentuk molekul.
  • 23. Muatan formal Sebagian besar senyawa kovalen merupakan molekul netral , sedangkan sebagian kecil ada yang bermuatan positif atau negatif. Dalam reaksi reaksi tertentu, sering kali melibatkan pereaksi yang berupa kation poliatomik yang di dalamnya terdapat ikatan kovalen. Contoh untuk kation poliatomik NH4 +. Dalam membicarakan kation atau anion yang demikian diperlukan tentang pemahaman menhghitung muatan formal.
  • 24. Cara menghitung muatan formal 1. Dengan menghitung jumlah semua proton dalam inti atom (muatan positif) dan jumlah semua elektron di luar inti atom (muatan negatif) 2. dengan menggunakan persamaan yang memperlihatkan pembentukannyadal am reaksi kimia 3. Menghitung dengan rumus
  • 25. Dengan menghitung jumlah semua proton dalam inti atom (muatan • Contoh : kation positif) dan jumlah poliatomik NH4+ semua elektron di luar inti atom (muatan Dalam satu atom N terdapat = 7 proton negatif) Dalam 4atom H terdapat + = 4 proton Jumlah = 11 proton + KETERANGAN : BIRU : NITROGEN PUTIH:HIDROGEN
  • 26. Dengan menghitung jumlah semua proton dalam inti atom (muatan • Contoh : kation positif) dan jumlah poliatomik NH4+ semua elektron di luar inti atom (muatan Jumlah elektron kulit terluar + negatif) = 8 elektron Jumlah elektron kulit terdalam = = 2 elektron + Jumlah = 10 elektron KETERANGAN : BIRU : NITROGEN PUTIH:HIDROGEN
  • 27. Dengan menghitung jumlah semua proton dalam inti atom (muatan • Contoh : kation positif) dan jumlah poliatomik NH4+ semua elektron di luar inti atom (muatan Setelah menghitung negatif) jumlah semua proton dan elektron kemudian + untuk mengetahui muatan formal tambahkan proton dan elekton Muatan ion amonium KETERANGAN : (+11)+ (-10)= (+1) BIRU : NITROGEN PUTIH:HIDROGEN
  • 28. dengan menggunakan • Contoh : kation persamaan yang memperlihatkan poliatomik NH4+ pembentukannyadalam • Dengan cara yang lebih cepat reaksi kimia untuk menunjukkan bahwa ion amonium mempunyai satu muatan + positif + H+ Molekul netral + Sebuah Sebuah = muatan positif muatan positif 0 + 1 = +1
  • 29. Menghitung dengan • Contoh : kation rumus poliatomik NH4+ Atau dengan rumus nomor golongan atom+ H+ dalam SBU – [1/2 X Elektron valensi - (Jumlah elektron yang (jumlah ikatan pada unsur Molekul netral + (jumlah terbagi ) + itu + elektron bebas pada unsur itu ) elektron yang tidak 0 terbagi ) +
  • 30. Elektron valensi - • Contoh : kation (jumlah ikatan pada poliatomik NH4+ rumu unsur itu + elektron Muatan formal bebas pada unsur itu) hidrogen = + 1- (1+0) = 0 + H+ Muatan formal nitrogen = Molekul netral + 5-(4+0)= (1) 0 + Jumlah 4MF (H) + MF ( N) = 0+1 =1
  • 31. Keterkaitan Struktur dan Sifat Fisika struktur suatu senyawa dapat digunakan untuk mengetahui sifat fisika yang dimiliki oleh suatu senyawa organik. Berikut sifat-sifat fisika tersebut : Titik lebur Titik didih kelarutan viskositas
  • 32. Titik Lebur • Titik lebur adalah suhu pada waktu zat padat mulai melebur • senyawa ion tersusun dari ion-ion dengan posisi berselang-seling secara teratur dengan gaya elektrostatik yang kuat antar ion-ionnya menyebabkan titik leburnya sangat tinggi • senyawa organik memiliki ikatan kovalen tersusun dari molekul-molekul namun gaya antar molekulnya sangat lemah sehingga titik leburnya umumnya rendah
  • 33. Titik didih • Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap zat cair = tekanan luar yang bekerja pada permukaan zat cair • Titik didih senyawa ionik • Titik didih senyawa non-ionik • Titik didih molekul zat cair dengan ikatan hidrogen
  • 34.
  • 35. Titik didih senyawa ionik • Titik didihnya tinggi masing-masing ion terikat kuat oleh ion lain yang muatannya berlawanan Dibutuhkan energi yang besar untuk memutuskan ikatan antar ion tersebut
  • 36. Titik didih senyawa non-ionik • Titik didihnya jauh lebih rendah dari senyawa ionik Terikat oleh interaksi dipol-dipol dan gaya van der waals yang lebih lemah dari gaya antar ion Dibutuhkan energi yang relatif lebih rendah daripada senyawa ionik untuk memutuskan ikatan yang ada didalam senyawa non-ionik
  • 37. Titik didih molekul zat cair dengan ikatan hidrogen • Relatif lebih rendah daripada senyawa dengan ikatan bukan hidrogen • Contoh : titik didih HF yang 1000 Clebih tinggi daripada titik didih HCl cair
  • 38. Secara umum semakin besar ukuran molekul(makin tinggi berat molekulnya) Makin kuat gaya van der waals pengikat molekul Makin tinggi titik didihnya
  • 39. Kelarutan • Untuk melarutkan suatu zat terlarut diperlukan sejumlah energi yang mengalahkan gaya antar ion atau gaya antar molekul • Senyawa polar akan larut dalam senyawa polar dan juga sebaliknya. • Dalam senyawa alkohol, semakin banyak atom C maka makin dekat dengan hidrokarbon sedangkan semakin sedikit akan lebih dekat dengan sifat air
  • 40. Viskositas • Viskositas adalah resistan terhadap aliran zat cair karena adanya gesekan internal diantara molekul-molekul zat cair • Dipengruhi oleh gaya van der walls dan bergantung pada bentuk dan ukuran molekulnya