Struktur dan sifat senyawa organik dipengaruhi oleh ikatan kimia antaratom, seperti ikatan kovalen, ikatan ionik, dan kepolaran molekul. Sifat fisika seperti titik leleh, titik didih, kelarutan dan viskositas bergantung pada besar dan bentuk molekul serta jenis ikatan antaratom.
3. Struktur dan sifat
senyawa organik
1. pembentukan ikatan
2. keelektronegatifan dan jenis ikatan
3. Muatan formal
4. Polaritas molekul
5. keterkaitan struktur dan Sifat fisika
5. Pembentukan
ikatan
Kaidah oktet =
1.Pengertian kecenderungan unsur
kaidah oktet untuk mencapai 8
2.Cara untuk elektron valensi dalam
memenuhi berbagai reaksinya.
kaidah oktet
6. Pembentukan Dua cara untuk
ikatan memenuhi kaidah
1.Pengertian oktet yaitu:
kaidah oktet
2.Cara untuk 1. Melepaskan atau
memenuhi mendapatkan
kaidah oktet elektron.
2. Pemakaian bersama
elektron-elektron
diantara atom-atom
yang berikatan.
7. 1. Melepaskan atau mendapatkan
elektron.
Apabila mendapatkan elektron
disebut anion, sedangkan jika
melepas elektron disebut kation.
Ikatan yang terbentuk antara
kation dan anion disebut ikatan
ion
8. 2. Pemakaian bersama elektron-
elektron diantara atom-atom
yang berikatan.
Ikatan kimia yang terbentuk
melalui pemakaian elektron
bersama ini dinamakan ikatan
kovalen
9. Keelektronegatif
an dan jenis
ikatan
1. Pengertian
keelektronegatifan
2. Memperkirakan
jenis ikatan dari
harga
keelektronegatifan
3. Hal hal yang
berikaitan dengan
ikatankovalen
10. Keelektronegatif Pengertian
an dan jenis keelektronegatifan
ikatan
1. Pengertian
keelektronegatifan
2. Memperkirakan Keelektronegatifan adalah
jenis ikatan dari
harga ukuran kekuatan menarik
keelektronegatifan elektron yang dimiliki oleh
3. Hal hal yang suatu atom.
berikaitan dengan
ikatankovalen
11. Keelektronegatif Keelektronegatifan
an dan jenis digunakan untuk
ikatan memperkirakan sifat ikatan
1. Pengertian ion atau ikatan kovalen.
keelektronegatifan
2. Memperkirakan Apabila keelektronegatifan
jenis ikatan dari ≥1,9 ikatannya merupakan
harga
keelektronegatifan ikatan ion & apabila <1,9
3. Hal hal yang maka ikatan kovalen
berikaitan dengan
ikatankovalen
12. Contoh soal
Dengan memperhatikan harga
keelektronegatifan atom atom yang berikatan
tentukanlah ikatan ikatan berikut
• A. -O-H
• B. -C-Cl
• C. -N-H
• D. -Na-F
Skala linus pauling
14. A. -0-H
• Perbedaan keelektronegatifan
atom O dan atom H sebesar =
(3,5 – 2,1) = 1,4 satuan, jadi
ikatan –O-H Termasuk ikatan
kovalen polar
15. B. -C-Cl
• Perbedaan keelektronegatifan
antara atom C dan Cl sebesar =
(3,0 – 2,5) = 0,5 satuan
16. c. -N-H
• Perbedaan keelektronegatifan
antara atom N dan H sebesar =
(3,0-2,1) = 0,9 satuan,jadi ikatan
N-H adalah kovalen polar
17. D. -Na-F
• Perbedaan keelektronegatifan antara
atom Na dan F sebesar = (4,0 –
0,9)=3,1 satuan jadi ikatan Na – F
adalah ikatan ion
18. Hal yang berkaitan dengan ikatan kovalen yakni:
1. Panjang ikatan : jarak antara inti-inti atom yang
berperan serta dalam sebuah ikatan kovalen.
2. Ikatan kovalen non polar: ikatan kovalen yang
perbedaan keelektronegatifan ≤0,4
3. Ikatan kovalen polar: perbedaan keelektronegatifan
sebesar 0,5 – 1,8
Contoh soal hal 28
19. Polaritas Molekul
• Suatu molekul dikatakan molekul polar
apabila pusat muatan negatifnya tidak
berimpit dengan pusat muatan positif.
• Molekul semacam ini membentuk
dipol, yaitu dua buah muatan yang sama
besar tetapi berlawanan dan
kedudukannya terpisah dalam sebuah
ruang.
• Molekul yang membentuk dipol
mempunyai suatu momen dipol.
20. Rumus momen dipol
= exd
= momen dipol (dalam satuan Debye )
e = muatan (dalam satuan elektrostatik )
d = jarak ( dalam satuan cm )
21. • Jika momen dipol = 0, berarti bahwa
molekul – molekul tersebut non polar.
• Hal ini karena molekulnya tersusun
dari dua buah atom yang identik dan
karena keelektronegatifannya sama
maka elektron – elektron terbagi
merata, sehingga e = 0 dan dengan
demikian momen dipol sama dengan
0.
22. Pada akhirnya dapat disimpulkan
bahwa kepolaran suatu molekul tidak
hanya tergantung pada kepolaran
masing – masing ikatan tetapi juga
pada arah ikatan – ikatan
tersebut, atau dengan kata lain
tergantung pada bentuk molekul.
23. Muatan formal
Sebagian besar senyawa kovalen merupakan molekul
netral , sedangkan sebagian kecil ada yang
bermuatan positif atau negatif. Dalam reaksi reaksi
tertentu, sering kali melibatkan pereaksi yang
berupa kation poliatomik yang di dalamnya
terdapat ikatan kovalen. Contoh untuk kation
poliatomik NH4 +. Dalam membicarakan kation
atau anion yang demikian diperlukan tentang
pemahaman menhghitung muatan formal.
24. Cara menghitung
muatan formal
1. Dengan menghitung
jumlah semua
proton dalam inti
atom (muatan
positif) dan jumlah
semua elektron di
luar inti atom
(muatan negatif)
2. dengan
menggunakan
persamaan yang
memperlihatkan
pembentukannyadal
am reaksi kimia
3. Menghitung dengan
rumus
25. Dengan menghitung
jumlah semua proton
dalam inti atom (muatan
• Contoh : kation
positif) dan jumlah poliatomik NH4+
semua elektron di luar
inti atom (muatan Dalam satu atom N terdapat = 7 proton
negatif) Dalam 4atom H terdapat
+
= 4 proton
Jumlah = 11 proton
+
KETERANGAN :
BIRU : NITROGEN
PUTIH:HIDROGEN
26. Dengan menghitung
jumlah semua proton
dalam inti atom (muatan
• Contoh : kation
positif) dan jumlah poliatomik NH4+
semua elektron di luar
inti atom (muatan Jumlah elektron kulit terluar +
negatif)
= 8 elektron
Jumlah elektron kulit terdalam =
= 2 elektron
+
Jumlah = 10 elektron
KETERANGAN :
BIRU : NITROGEN
PUTIH:HIDROGEN
27. Dengan menghitung
jumlah semua proton
dalam inti atom (muatan
• Contoh : kation
positif) dan jumlah poliatomik NH4+
semua elektron di luar
inti atom (muatan Setelah menghitung
negatif)
jumlah semua proton
dan elektron kemudian
+ untuk mengetahui
muatan formal
tambahkan proton dan
elekton
Muatan ion amonium
KETERANGAN : (+11)+ (-10)= (+1)
BIRU : NITROGEN
PUTIH:HIDROGEN
28. dengan menggunakan • Contoh : kation
persamaan yang
memperlihatkan poliatomik NH4+
pembentukannyadalam • Dengan cara yang lebih cepat
reaksi kimia untuk menunjukkan bahwa ion
amonium mempunyai satu muatan
+
positif
+ H+
Molekul netral + Sebuah Sebuah
=
muatan positif muatan positif
0 + 1 = +1
29. Menghitung dengan • Contoh : kation
rumus
poliatomik NH4+
Atau dengan rumus
nomor golongan atom+ H+
dalam SBU – [1/2 X Elektron valensi -
(Jumlah elektron yang (jumlah ikatan pada unsur
Molekul netral + (jumlah
terbagi ) + itu + elektron bebas pada
unsur itu )
elektron yang tidak
0 terbagi ) +
30. Elektron valensi - • Contoh : kation
(jumlah ikatan pada poliatomik NH4+
rumu
unsur itu + elektron Muatan formal
bebas pada unsur itu)
hidrogen =
+ 1- (1+0) = 0
+ H+
Muatan formal
nitrogen =
Molekul netral +
5-(4+0)= (1)
0 +
Jumlah 4MF (H) +
MF ( N) =
0+1 =1
31. Keterkaitan Struktur dan
Sifat Fisika
struktur suatu senyawa dapat digunakan untuk
mengetahui sifat fisika yang dimiliki oleh suatu senyawa organik.
Berikut sifat-sifat fisika tersebut :
Titik lebur
Titik didih
kelarutan
viskositas
32. Titik Lebur
• Titik lebur adalah suhu pada waktu zat padat
mulai melebur
• senyawa ion tersusun dari ion-ion dengan posisi
berselang-seling secara teratur dengan gaya
elektrostatik yang kuat antar ion-ionnya
menyebabkan titik leburnya sangat tinggi
• senyawa organik memiliki ikatan kovalen tersusun
dari molekul-molekul namun gaya antar
molekulnya sangat lemah sehingga titik leburnya
umumnya rendah
33. Titik didih
• Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap
zat cair = tekanan luar yang bekerja pada
permukaan zat cair
• Titik didih senyawa ionik
• Titik didih senyawa non-ionik
• Titik didih molekul zat cair dengan ikatan
hidrogen
34.
35. Titik didih senyawa ionik
• Titik didihnya tinggi
masing-masing ion terikat kuat oleh ion lain yang muatannya berlawanan
Dibutuhkan energi yang besar untuk memutuskan ikatan antar ion tersebut
36. Titik didih senyawa non-ionik
• Titik didihnya jauh lebih rendah dari senyawa
ionik
Terikat oleh interaksi dipol-dipol dan gaya van der waals yang lebih lemah dari
gaya antar ion
Dibutuhkan energi yang relatif lebih rendah daripada senyawa ionik untuk
memutuskan ikatan yang ada didalam senyawa non-ionik
37. Titik didih molekul zat cair dengan
ikatan hidrogen
• Relatif lebih rendah daripada senyawa dengan
ikatan bukan hidrogen
• Contoh : titik didih HF yang 1000 Clebih tinggi
daripada titik didih HCl cair
38. Secara umum semakin besar
ukuran molekul(makin tinggi
berat molekulnya)
Makin kuat gaya van der
waals pengikat molekul
Makin tinggi titik didihnya
39. Kelarutan
• Untuk melarutkan suatu zat terlarut
diperlukan sejumlah energi yang mengalahkan
gaya antar ion atau gaya antar molekul
• Senyawa polar akan larut dalam senyawa
polar dan juga sebaliknya.
• Dalam senyawa alkohol, semakin banyak atom
C maka makin dekat dengan hidrokarbon
sedangkan semakin sedikit akan lebih dekat
dengan sifat air
40. Viskositas
• Viskositas adalah resistan terhadap aliran zat
cair karena adanya gesekan internal diantara
molekul-molekul zat cair
• Dipengruhi oleh gaya van der walls dan
bergantung pada bentuk dan ukuran
molekulnya