3. • Sendi
• Tulang
• Otot dan Tendon
• Ligamen
Faktor yang mempengaruhi Kemampuan
gerak
4. Sendi
• Merupakan tempat
dua atau lebih ujung
tulang bertemu.
• Sendi membuat
segmentasi dari
kerangka tubuh dan
memungkinkan
gerakan
antarsegmen dan
berbagai derajat
pertumbuhan tulang.
5. • Merupakan organ yang memiliki berbagai
fungsi:
– Fungsi mekanis: membentuk rangka sebagai
penyokong tubuh dan tempat melekatnya
berbagai otot.
– Penyimpanan mineral khususnya fosfor yang
bisa dilepaskan setiap saat sesuai kebutuhan
– Tempat sumsum tulang dalam membentuk sel
darah
– Pelindung organ-organ dalam
Tulang
6. Otot dan Tendon
• Otot memiliki kemampuan berkontraksi yang
memungkinkan tubuh bergerak sesuai keinginan.
• Tendon yaitu suatu jaringan ikat yang
menghubungkan otot dengan tulang, bersifat kuat,
fleksibel dan tidak elastis.
• Tendon Achiles (tendon kalkaneus) adalah tendon
yang paling tebal dan paling kuat dalam tubuh.
• Terputusnya tendon akan mengakibatkan kontraksi
otot tidak dapat menggerakkan organ di tempat
insersi tendon yang bersangkutan, sehingga
diperlukan penyambungan atau jahitan agar dapat
berfungsi kembali.
7. Ligamen
• Ligamen merupakan bagian yang
menghubungkan tulang dengan tulang.
• Ligamen pada lutut merupakan
struktur penjaga stabilitas, oleh
karena itu jika terputus akan
mengakibatkan ketidakstabilan.
8.
9. Pergerakan Dasar dalam
Mekanika Tubuh
Gerakan (ambulating)
Menahan (squatting).
Menarik (Pulling)
Mengangkat (lifting).
Mengangkat merupakan cara
pergerakan daya tarik. Gunakan otot-
otot besar dari tumit, paha bagian atas,
kaki bagian bawah, perut dan pinggul
untuk mengurangi rasa sakit pada
daerah tubuh bagian belakang.
Memutar(pivoting).
Memutar merupakan gerakan untuk
memutar anggota tubuh dan bertumpu
pada tulang belakang.
11. Sistem skeletal berfungsi:
mendukung dan memberi bentuk jaringan tubuh
Melindungi bagian tubuh tertentu seperti paru, hati,
ginjal, otak, paru-paru
Tempat melekatnya otot dan tendon
Sumber mineral seperti garam dan fosfat
Tempat produksi sel darah
12. Sistem otot berfungsi sebagai:
pergerakan
Membentuk postur
Produksi panas
karena adanya
kontraksi dan
relaksasi
13. KEBUTUHAN AMBULASI DAN MOBILITAS
AMBULASI : UPAYA MELAKUKAN LATIHAN JALAN ATAU
BERPINDAH TEMPAT
Mobilitas atau mobilisasi merupakan
kemampuan individu untuk bergerak secara
penuh dan bebas, mudah dan teratur dengan
tujuan untuk memenuhi aktivitas guna
mempertahankan kesehatannya.
14. Jenis mobilitas
Mobilitas penuh
Seseorang mampu untuk bergerak
secara penuh dan bebas sehingga
dapat melakukan interaksi sosial dan
menjalankan peran sehari-hari.
Mobilitas sebagian
Kemampuan seseorang untuk
bergerak dengan batasan jelas dan
tidak mampu bergerak secara bebas
karena dipengaruhi oleh gangguan
saraf motorik dan sensorik
15. Faktor yang mempengaruhi Mobilitas
Gaya hidup
Perubahan gaya hidup mempengaruhi prilaku atau kebiasaan sehari-
hari
Proses penyakit/cedera
Contoh: penderita fraktur femur keterbatasan pergerakan ekstermitas
bagian bawah
kebudayaan
Kemampuan melakukan mobilitas dapat dipengaruhi kebudayaan.
Contoh: orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh mobilitas
kuat
tingkat energi
Energi sumber melakukan mobilitas. Mobilitas baik perlu energi
cukup
Usia dan status perkembangan
Berhubungan dengan tingkat Kematangan fungsi alat gerak
16. Range Of Motion
gerakan sendi yang
memungkinkan
terjadinya kontraksi
dan pergerakan
otot, dimana klien
menggerakan
masing-masing
persendiannya
sesuai gerakan
normal baik secara
aktif ataupun pasif.
17. Kemampuan rentang gerak
GERAKAN SENDI
*Fleksi
*Gerakan mengurangi sudut antara dua tulang yang
bersambungan; menekuk anggota gerak
*Siku, jari tangan, lutut**
*Ekstensi
*Gerakan meningkatkan sudut antara dua tulang yang
bersambungan
*Siku, lutut, jari tangan**
*Hiperekstensi*
Gerakan bagian tubuh melewati posisi ekstensi istirahat
normal
*Kepala*
18.
19.
20. *Abduksi
*Gerakan ekstremitas menjauh dari garis tengah tubuh
*Tungkai, lengan, jari tangan**
*Adduksi
*Gerakan ekstremitas ke arah garis tengah tubuh
*Tungkai, lengan, jari tangan
21.
22. Rotasi internal
Rotasi sendi kearah dalam
*Lutut, pinggul**
Rotasi eksternal
*Rotasi sendi kearah luar
*Lutut, pinggul**
23.
24. *Pronasi
*Gerakan bagian tubuh sehingga
permukaan depan atau ventralnya
menghadap ke bawah
*Tangan, lengan atas
*Supinasi
*Gerakan bagian tubuh sehingga
permukaan depan atau ventralnya
menghadap ke atas
*Tangan, lengan atas**
25.
26. *Eversi
*Memutar bagian tubuh menjauh dari garis tengah
*Telapak kaki
*Inverse
*Memutar bagian ke arah garis tengah
*Telapak kaki
*Dorsofleksi
*Fleksi jari kaki dan telapak kaki ke atas
*Telapak kaki
*Plantar fleksi
*Menekuk jari kaki dan telapak kaki ke bawah*Telapak kaki**
27.
28. PENGATURAN POSISI
1. POSISI FOWLER
ADALAH POSISI SETENGAH DUDUK DENGAN
BAGIAN KEPALA LEBIH TINGGI.
Pada klien tidak sadar untuk meningkatkan drainase
lendir dari mulut
Memberikan posisi pilihan pada pasien yang
imobilisasi atau tirah baring untuk memberikan
kenyamanan.
29.
30. 2. POSISI SIMS
Pada posisi ini klien miring kiri atau
kanan dengan menggunakan
sokongan.
memberikan kenyamanan, memberikan
obat per anus, melakukan pemeriksaan
pada daerah anus
31.
32. 3. POSISI TRENDELENBURG
ADALAH POSISI BERBARING DENGAN KEPALA
LEBIH RENDAH DARI PADA BAGIAN KAKI.
UNTUK MELANCARKAN PEREDARAN
DARAH KE OTAK
33.
34. 4. POSISI DORSAL RECUMBENT
ADALAH POSISI PASIEN BERBARING
TERLENTANG KEDUA LUTUT FLEKSI
( DITARIK ATAU DIRENGGANGKAN DI
ATAS TEMPAT TIDUR)
UNTUK MERAWAT DAN MEMERIKSA GENETALIA
SERTA PROSES PERSALINAN
35.
36. 5. POSISI LITOTOMI
BERBARING TERLENTANG DENGAN
MENGANGKAT KEDUA KAKI DAN
MENARIKYA KEATAS BAGIAN
PERUT.
UNTUK MEMERIKSA GENETALIA
PROSES PERSALINAN DAN
MEMASANG ALAT KONTRASEPSI
37.
38. 6. POSISI GENU PECTORAL
POSISI MENUNGGING DENGAN KEDUA
KAKI DI TEKUK DAN DADA MENEMPEL PADA
ALAS TEMPAT TIDUR.
UNTUK MEMERIKSA DAERAH REKTUM DAN
SIGMOID
39.
40. TINDAKAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
AMBULASI DAN MOBILITAS
1. LATIHAN AMBULASI
a. DUDUK DI ATAS TEMPAT TIDUR
b. TURUN DAN BERDIRI
c. MEMBANTU BERJALAN
44. 2. MEMBANTU AMBULASI DENGAN MEMINDAHKAN PASIEN.
CARA MEMINDAHKAN PASIEN ATAU YANG TIDAK
DAPAT ATAU TIDAK BOLEH BERJALAN DARI
TEMPAT TIDUR KE BRANCHARD
48. Faktor-faktor yang Memengaruhi Mekanika Tubuh dan Ambulasi
Status Kesehatan.
Perubahan status kesehatan dapat memengaruhi sistem
muskuloskeletal dan sistem saraf berupa penurunan
koordinasi.
Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu
proses pertumbuhan tulang dan perbaikan sel.
Kekurangannutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan
kelemahan oto dan memudahkan terjadinya penyakit.
Emosi
Kondisi psikologis seseorang dapat memudahkan perubahan
perilaku yang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh
dan ambulasi yang baik. Seseorang yang mengalami perasan
tidak aman, tidak bersemangat dan harga diri yang rendah,
akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan
ambulasi
49. Situasi dan kebiasaan
Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseorang, misalnya sering mengangkat
benda-benda berat, akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan
ambulasi.
Gaya Hidup
Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stres dan kemungkinan
besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat
mengganggu koordinasi antara sistem muskuloskeletal, yang akhirnya akan
mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan
mendorong seseorang untuk mempergunakannya dengan benar,
sehingga mengurangi tenaga yang dikeluarkan. Sebaliknya,
pengetahuan yang kurang memadai dalam penggunaan mekanika tubuh
akan menjadikan seseorang berisiko mengalami gangguan koordinasi
muskuloskeletal.