1. Menyusun Buku Peraturan Perusahaan
dan Pedoman Karyawan
Filed in: Artikel HR ManagementAdd comments
Tiap perusahaan, betapa pun kecilnya, memerlukan peraturan-peraturan tertulis.
Komunikasi langsung semakin tidak dapat lagi dilakukan, bahkan dalam perusahaan-
perusahaan yang berkaryawan hanya 10 atau 12 orang. Para manajer mungkin sulit
mengingat-ingat apa peraturan-peraturan yang ada, berlaku untuk siapa, dan kapan
berlakunya.silakan KLIK DISINI ).
Peraturan tertulis yang dengan jelas memaparkan apa hak dan kewajiban karyawan
maupun peraturan-peraturan perusahaan akan membantu karyawan mengetahui apa
yang dapat mereka harapkan dan apa yang diharapkan dari mereka. Perusahaan yang
tidak memiliki buku pedoman untuk karyawan mudah disalahkan kalau sampai terjadi
perselisihan antara perusahaan dan karyawan, yang mungkin saja bisa sampai ke meja
pengadilan.
Peraturan administrasi yang tidak konsisten sering menimbulkan kecurigaan di kalangan
karyawan bahwa pimpinan berlaku tidak adil. Ini bisa menyangkut soal cuti, soal
tunjangan, soal ganti rugi, dan sebagainya.
Sebuah pedoman bagi karyawan yang disusun dengan tepat dapat menjadi sarana
penting dalam komunikasi dengan karyawan. Dokumen ini harus bisa menjadi
bimbingan bagi karyawan baik dalam menjalankan hak maupun kewajib-annya bagi
perusahaan. Isinya juga meliputi:
• keterangan tentang mengapa perusahaan didirikan dan bagaimana sejarahnya,
pertumbuhannya, rencana masa depannya, dan produk yang dijual.
• keterangan tentang kebijaksanaan perusahaan mengenai sikap sama yang diberikan
oleh perusahaan terhadap semua karyawan, tentang masa percobaan, hari libur, cuti,
jaminan atau tunjangan, rahasia dokumen perusahaan, prosedur tindak disipliner dan
hubungan dengan masyarakat.
• penegasan tentang perlakuan yang adil dan konsisten dengan cara secara rinci
mengemukakan standar performans, kebijaksanaan tentang tindakan disipliner maupun
prosedur pengaduan kepada perusahaan. Karyawan harus tahu mereka mempunyai
hak untuk didengar.
2. • penegasan bahwa perusahaan menghargai para karyawan, menghormati karyawan
dan mem-perhatikan karyawan.
• pemberian kesempatan kepada karyawan untuk mengatur keuangannya untuk jangka
panjang dengan secara rinci memuat keterangan tentang tunjangan pensiun, tunjangan
sakit, kematian dan sebagainya.
Sebenarnya tidak ada format atau gaya buku pedoman karyawan yang dianggap tepat
untuk semua karyawan. Karena itu masing-masing perusahaan akan menerbitkan buku
pedoman tersebut menurut gayanya yang mencerminkan jumlah tenaga kerja, apa
jabatan-jabatan yang ada, tingkat sofistikasinya, falsafah perusahaan, dan struktur
organisasinya.
Sebuah buku pedoman yang kedengaran amat resmi tidak akan sesuai untuk
perusahaan yang bersikap dan berperilaku tidak formal; demikian pula sebaliknya.
Banyak yang berpendapat bahwa buku pedoman karyawan dapat dianggap sebagai
dokumen kontrak, padahal bukan. Karena itu dalam buku itu harus ditegaskan bahwa
pedoman tersebut bukannya kontrak sehingga tidak bersifat mengikat secara hukum.
Adakalanya kalau karyawan dikenai tindak disipliner dia akan mengadu ke pengadilan
karena perlakuan terhadap dirinya melanggar isi pedoman karyawan. Untuk
menghindari kasus seperti ini, dalam buku tersebut hendaknya juga difnuat pasal yang
menyatakan bahwa sekalipun buku pedoman itu memaparkan kebijaksanaan dan
peraturan yang menyangkut hubungan kerja antara pimpinan dan karyawan
perusahaan, teta-pi harus juga ditegaskan bahwa pimpinan perusahaan berhak
meninjau kembali, menambah atau mengurangi isinya, dan bahkan tidak mematuhi isi
buku pedoman itu, jika dianggap perlu.
Karena undang-undang perburuhan mungkin mengalami perubahan-perubahan, buku
pedoman tersebut perlu ditinjau kembali secara berkala untuk menjamin agar isinya
sesuai dengan undang-undang perburuhan.
Menyiapkan atau menyusun kembali sebuah pedoman karyawan barulah langkah awal
dalam proses komunikasi dengan karyawan. Mungkin setelah disusun rancangannya
perlu diadakan diskusi dengan wakil-wakil karyawan untuk menjamin agar isinya tidak
menimbulkan salah tafsir pada kedua pihak. Dan sekali lagi perlu ditegaskan bawah
3. buku pedoman tersebut adalah dokumen berisi peraturan dan kebijaksanaan
perusahaan, dan bukan kontrak.
- See more at: http://rajapresentasi.com/2009/10/menyusun-buku-peraturan-
perusahaan-dan-pedoman-karyawan/#sthash.ZKnfpGl0.dpuf