SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
Télécharger pour lire hors ligne
1 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
PENGARUH MULTIMEDIA TERHADAP AKTIFITAS BELAJAR DAN
DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DI SMK
UTAMA BAKTI PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Jurnal Oleh :
Dian Julianti
Nomor Induk Mahasiswa 2010132164
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Jurusan Pendidikan IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PALEMBANG
2014
2 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
ABSTRAK
PENGARUH MULTIMEDIA TERHADAP AKTIFITAS BELAJAR DAN DAMPAKNYA
PADA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DI SMK UTAMA BAKTI PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
DIAN JULIANTI
2010132164
Masalah penelitian adalah Apakah terdapat pengaruh penggunaan multimedia terhadap
aktifitas belajar, dan bagaimana dampaknya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
kewirausahaan di SMK Utama Bakti Palembang Tahun Pelajaran 2013/2014. Tujuan
penelitian adalah, untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia terhadap aktifitas
belajar dan dampaknya pada hasil belajar siswa. Variabel penelitian adalah multimedia
sebagai variabel bebas (𝑋1), dan aktifitas belajar sebagai variabel terikat (𝑋2) serta hasil
belajar sebagai variabel terikat (Y). Populasi dan sampel penelitian 56 siswa. Metode
penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat. Teknik pengumpulan data adalah
dokumentasi, observasi, dan tes. Hasil uji t tes instrumen untuk hasil belajar ternyata valid dan
reliabel. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan
pengujian uji t tes. Hasil penelitian menunjukan “penggunaan multimedia dalam proses
pembelajaran pada mata pelajaran kewirausahaan yang ditunjukan pada kelas eksperimen
dengan skor rata – rata keaktifan belajar 79.05, hasil belajar 79,26 lebih baik bila
dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yang memproleh skor rata – rata keaktifan belajar
hanya 63,95 dan skor hasil belajar 70,96. Hasil pengujian penggunaan multimedia terhadap
aktifitas belajar di peroleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 6,997 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝛼 0,05/2= 1,167, dengan koefisien regresi 0,70
berarti ada pengaruh penggunaan multimedia dengan aktifitas belajar siswa. Sedangkan
pengaruh aktifitas terhadap hasil belajar siswa diperleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 9,949 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝛼 0,05/2 = 1,167”
dengan koefisien regresi sebesar 0,809.
Kata Kunci : Multimedia, Aktifitas, Hasil Belajar.
I. PENDAHULUAN
Dalam era perkembangan IPTEK
yang begitu pesat, profesionalisme guru
tidak cukup hanya dengan kemampuan
memberikan siswa materi saja, tetapi
harus mampu mengelola informasi dan
lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan
belajar siswa. Pembelajaran lebih
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
untuk kebutuhan belajar, di mana siswa
berperan aktif untuk dapat
mengembangkan kemampuan aktifitas,
wawasan, dan pengetahuan belajar secara
luas. Sedangkan guru sebagai fasilitator
diharap dapat memiliki kreatifitas dalam
mengajar, serta menciptakan suasana
pembelajaran yang interaktif dan
komunikatif sehingga mampu merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan daya
serap alat indra peserta didik untuk dapat
lebih proaktif dalam belajar sehingga
proses belajar mengajar menjadi lebih
berkesan.
Daryanto (2010 : 3)
Mengemukakan bahwa konsep lingkungan
meliputi tempat belajar, metode, media,
sistem penilaian, serta sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk
mengemas pembelajaran dan mengatur
bimbingan belajar sehingga memudahkan
siswa untuk belajar.
Berangkat dari konsep lingkungan
yang salah satunya berupa media, sebagai
suatu sarana perantara dalam proses
belajar mengajar, guru yang profesional
dituntut untuk mampu memilih dan
menggunakan berbagai jenis media
pembelajaran yang ada disekitarnya.
Kehadiran media sebagai alat bantu
mengajar mempunyai arti cukup penting
dalam proses pembelajaran yang salah
satunya berupa multimedia sebagai bagian
dari media pembelajaran yang telah
mengalami perkembangan konsep sejalan
dengan berkembangnya teknologi
pembelajaran. Ketika teknologi komputer
belum dikenal, konsep multimedia sudah
dikenal yakni dengan mengintegrasikan
berbagai unsur media, seperti : cetak,
kaset audio, video dan slide suara. Unsur-
unsur tersebut dikemas dan
dikombinasikan untuk menyampaikan
suatu topik materi pelajaran tertentu.
Meskipun definisi multimedia
masih belum jelas, secara sederhana ia
diartikaan sebagai “lebih dari satu media”.
2 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
Multimedia bisa berupa kombinasi antara
teks, grafik, animasi, suara dan gambar.
Namun pada bagian ini perpaduan dan
kombinasi dua atau lebih jenis media
ditekankan kepada kendali komputer
sebagai penggerak keseluruhan gabungan
media ini. Dengan demikian arti multimedia
yang umumnya dikenal dewasa ini adalah
berbagai macam kombinasi grafik, teks,
suara, video, dan animasi. Penggabungan
ini merupakan suatu kesatuan yang secara
bersama-sama menampilkan informasi,
pesan atau isi pelajaran (Arsyad,
2011:170,96).
II. LANDASAN TEORI
2.1. Media Pembelajaran
2.1.1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa
latin medius yang secara harafiah berati
Tengah perantara atau pengantar. Dalam
bahasa arab, media adalah Perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan (Arsyad,2010:3). “Media
adalah Alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran”
(Arsyad, 2011 : 4). Media merupakan
salah satu komponen komunikasi, yaitu
sebagai pembawa pesan dari komunikator
menuju komunikan Criticos, dalam
Daryanto ( 2010 : 4 ).
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa “Media pembelajaran
adalah suatu alat atau bahan apapun,
yang dapat digunakan sebagai perantara
dalam kegiatan belajar mengajar yang
dapat menyalurkan pesan, pikiran, dan
perasaan sehingga proses interaksi
komunikasi edukasi antara guru dan
peserta didik berlangsung secara efektif
dan efisien dalam proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan belajar tertentu”,
dengan kata lain siswa akan lebih mudah
memahami materi pembelajaran yang
disajikan oleh guru jika dibantu dengan
penggunaan media pembelajaran.
2.1.2. Jenis - Jenis Media
Pembelajaran
Fathurrohman dalam Dwikalara,
(2012 : 7) Mengemukakan jenis dan
bentuk media saat ini cukup bermacam-
macam, mulai dari yang sederhana sampai
yang berteknologi tinggi, dari yang mudah
dan susah, ada yang secara natural
sampai yang manual di rancang sendiri
oleh guru.
1. Media Audio / Auditif
Media audio / auditif adalah media
yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti : (tape recorder, radio,
piringan hitam).
2. Media Visual
Media berbasis visual (image atau
perumpamaan) memegang peranan yang
sangat penting dalam proses belajar,
media visual adalah media yang hanya
mengandalkan kemampuan panca indra
penglihatan”. Media visual ini ada yang
menampilkan gambar diam seperti film
strip (film rangkai), foto, gambar, lukisan,
cetakan, kartu bergambar. Ada pula media
visual yang menampilkan gambar, simbol
yang bergerak, seperti : animasi, film bisu,
film kartun.
3. Media Audio Visual
Media audio visual adalah sebuah
media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar”. Media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media audio dan
visual, media ini dibagi kedalam :
a) Media audio visual diam, yaitu media
yang menampilakan suara dan
gambar diam seperti film bingkai
suara (sound slides), film rangkai dan
cetak suara.
b) Media audio visual gerak, yang dapat
menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film
suara dan vidio cassatte.
Pembagian lain dalam media audio
visual ini adalah : Audio visual murni, yaitu
baik unsur suara dan unsur gambar
berasal dari satu sumber seprti film video-
cassaete, dan Audio visual tidak murni,
yaitu unsur suara dan unsur gambarnya
berasal dari sumber yang berbeda,
misalnya film bingkai suara yang unsur
gambarnya bersumber dari slides
proyektor dan unsur suaranya bersumber
dari tape recorder. Contoh lainya adalah
film strip suara dan cetak suara.
Dalam penelitian ini, multimedia
yang digunakan yaitu beberapa
penggabungan unsur – unsur dari media
pembelajaran yaitu : 1). media visual diam,
2). visual bergerak, dan 3). audio visual .
2.2. Multimedia
2.2.1. Pengertian Multimedia
Menurut Daryanto, (2010 : 53)
Multimedia terbagi menjadi dua kategori,
yaitu multimedia linier dan multimedia
interaktif.
3 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
a) Multimedia linier adalah, suatu
multimedia yang tidak dilengkapi
dengan alat pengontrol apapun yang
dapat dioprasikan oleh pengguna.
Multimedia ini berjalan sekuensial (
berurutan ), contohnya : TV dan
Filem.
b) Multimedia interaktif adalah, suatu
multimedia yang dilengkapi dengan
alat pengontrol yang dapat
dioprasikan oleh pengguna sehingga
pengguna dapat mengoprasikan dan
memilih apa yang dikehendaki untuk
diproses selanjutnya. Contoh :
Pembelajran interaktif dan aplikasi
game.
Fahmi,2013.pengertian-
multimedia,(online).diakses tanggal
20/03/2014. Multi- media diambil dari kata
multi dan media. Multi berarti banyak dan
media berarti media atau perantara.
Multimedia adalah sebuah media dan
konten yang menggunakan kombinasi
bentuk konten yang berbeda.
Definisi Multimedia secara
sederhana dapat diartikan sebagai lebih
dari satu penggunaan media, ia bisa
berupa kombinasi antara teks, grafik,
animasi, suara, dan video yang lebih
ditekankankan pada pengendalian
komputer sebagai penggerak keseluruhan
secara bersama – sama menampilkan
informasi, pesan, atau isi pelajaran.
Arsyad, (2011:170,96).
Dari pendapat – pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa multimedia
adalah penggunaan lebih dari satu media
pembelajaran yang menghubungkan dua
unsur atau lebih media berupa teks, grafis,
gambar, foto, audio, video dan animasi
yang bersifat interaktif dan lebih
ditekankankan pada pengendalian
komputer sebagai penggerak keseluruhan
secara bersama – sama menampilkan
informasi, pesan, atau isi pelajaran.
Dalam penelitian ini, multimedia
yang digunakan yaitu beberapa
penggabungan unsur – unsur media
pembelajaran yaitu : 1). media visual diam,
berupa gambar, fhoto, grafik; 2). visual
bergerak, berupa animasi dan 3). audio
visual berupa, vidio yang ditampilkan
menggunakan microsoft powerpoint
kemudian diproyeksikan dengan bantuan
LCD/Infokus. Mutimedia baik untuk
digunakan dalam proses pembelajaran
karna, dengan multimedia banyak panca
indra yang dapat dirangsang
menggunakan multimedia untuk
meningkatkan aktifitas belajar dan hasil
belajar siswa.
2.2.2. Karakteristik dan Fungsi
Multimedia Pembelajaran
Daryanto, (2010 : 55)
Mengemukakan karakteristik multimedia
pembelajaran adalah sebagai berikut :
a) Memiliki lebih dari satu media
konvergen, misalnya menggabungkan
dari unsur audio dan visual.
b) Bersifat interaktif, dalam pengertian
memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi respon pengguna.
c) Bersifat mandiri, dalam pengertian
memberi kemudahan dan
kelengkapan isi sedemikian rupa
sehingga pengguna dapat
menggunakan tanpa bimbingan orang
lain.
Selain memenuhi ketiga
karakteristik tersebut, multimedia
pembelajaran sebaiknya juga memenuhi
fungsi sebagai berikut :
a) Mampu memperkuat respon
pengguna secepatnya dan sesering
mungkin.
b) Mampu memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengontrol laju
kecepatan belajarnya sendiri.
c) Memperhatikan bahwa siswa
mengikuti suatu urutan yang jelas dan
terkendalikan.
d) Mampu membarikan kesempatan
bahwa adanya partisipasi dari
pengguna dalam bentuk respon, baik
berupa jawaban, pemilihan,
keputusan, maupun percobaan.
2.2.3. Perlunya Multimedia Dalam
Pembelajaran
Pembelajaran diartikan sebagai
proses penciptaan lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar.
Jadi dalam pembelajaran yang utama
adalah bagaimana siswa belajar. Belajar
dalam pengertian aktifitas mental siswa
dalam berinteraksi dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan perilaku
yang bersifat relatif konstan. Dengan
demikian aspek yang menjadi penting
dalam aktifitas belajar salah satunya
adalah aspek lingkungan. Bagaimana
lingkungan ini diciptakan dengan menata
unsur-unsurnya sehingga dapat mengubah
perilaku siswa.
Rahmahfauziah, 2013. multimedia
dalam pembelajaran online journals,
4 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
(online), diakses tanggal 20/03/2014).
Tujuan dasar penggunaan multimedia
dalam proses pembelajaran antara lain
untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,
keterampilan dan sikap) serta dapat
merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan belajar
sehingga secara sengaja proses belajar
terjadi, bertujuan dan terkendali.
Dari uraian di atas, multimedia
pembelajaran dapat diartikan sebagai
aplikasi multimedia yang digunakan dalam
proses pembelajaran, dengan kata lain
untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,
keterampilan dan sikap) serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan yang belajar sehingga
secara sengaja proses belajar terjadi,
bertujuan dan terkendali. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa multimedia menjadi
alternatif sebagai media dalam proses
pembelajaran di sekolah yang diharapkan
dapat menumbuhkan rasa ketertarikan dan
minat siswa dalam mengikuti pelajaran dan
juga dalam mencapai hasil dan tujuan
yang maksimal dengan merangsang
seluruh alat indra yang ada pada diri siswa
tersebut.
2.2.4. Kelebihan dan Kekurangan
Multimedia Dalam
Pembelajaran
Menurut Daryanto, (2010:54)
Apabila Multimedia dipilih, dikembangkan,
dan digunakan secara tepat dan baik, akan
memberi manfaat yang sangat besar bagi
guru dan siswa. Secara umum, manfaat
yang diperoleh adalah proses
pembelajaran yang menarik, lebih
interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar siswa dapat
ditingkatkan dan proses belajar mengajar.
dapat dilakukan dimana dan kapan saja
serta sikap belajar siswa dapat
ditingkatakan.
Riandhaputri, 2013.kelebihan-dan-
kekurangan-multimedia,(online),diakses
tanggal 20/03/2014. Kelebihan multimedia
dalam pendidikan yaitu, sebagai berikut :
a) Sistem pembelajaran lebih inovatif
dan interaktif
b) Mampu menimbulkan rasa senang
selama proses pembelajaran
berlangsung sehingga akan
menambah motivasi siswa.
c) Mampu menggabungkan antara teks,
gambar, audio, musik, animasi
gambar atau video dalam satu
kesatuan yang saling mendukung
sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
d) Mampu menvisualisasikan materi
yang abstrak.
e) Media penyimpanan yang relative
gampang dan fleksibel
f) Membawa obyek yang sukar didapat
atau berbahaya ke dalam lingkungan
belajar
g) Menampilkan obyek yang terlalu
besar kedalam kelas
h) Menampilkan obyek yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang.
Kekurangan Multimedia dalam
pendidikan yaitu sebagai berikut : Biaya
relative mahal untuk tahap awal,
kemampuan SDM dalam penggunaan
multimedia masih perlu ditingkatkan,
belum memadainya perhatian dari
pemerintah, belum memadainya
infrastruktur untuk daerah tertentu.
2.3. Aktifitas Belajar Dan Hasil Belajar
2.3.1. Pengertian Aktifitas Belajar
Menurut Hamalik, (2008 : 172)
Aktifitas belajar adalah, anak (siswa)
belajar sambil bekerja. Dengan bekerja
mereka memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan aspek-aspek tingkah
laku lainya, serta mengembangkan
keterampilan yang bermakna untuk hidup
di masyarakat. Aktifitas belajar, lebih
ditonjolkan melalui suatu progam unit
activity, sehingga kegiatan belajar siswa
menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan
hasil belajar yang lebih memadai.
Berdasarkan pengertian di atas,
peneliti menarik kesimpulan bahwa,
aktifitas merupakan suatu kegiatan yang di
lakukan siswa untuk memperoleh
pengetahuan, pemahaman,
pengembangan dan aspek tingkah laku
lainya dalam mencapai tujuan dan hasil
belajar yang lebih baik.
2.3.2. Jenis – Jenis Aktifitas
Dalam belajar di perlukan aktifitas
siswa untuk dapat mengikuti proses
belajar mengajar yang baik, karena hasil
belajar timbul berdasarkan adanya aktifitas
belajar siswa. Aktifitas belajar itu banyak
sekali macamnya, maka para ahli
mengadakan klasifikasi atas macam-
macam aktifitas tersebut.
Menurut Dierich (dalam Hamalik,
2008:172) Membagi kegiatan aktifitas
belajar ke dalam delapan kelompok,
sebagai berikut :
5 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
a. Kegiatan-kegiatan visual : Membaca,
melihat gambar-gambar, mengamati
eksperimen, demonstrasi, pameran,
dan mengamati orang lain bekerja
atau bermain.
b. Kegiatan-kegiatan lisan (Oral) :
Mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan,
memberi saran, mengemukakan
pendapat, wawancara, diskusi, dan
intruksi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan :
Mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapanatau
diskusi kelompok, mendengarkan
suatu permainan, mendengarkan
radio.
d. Kegiatan-kegiatan menulis : Menulis
cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, bahan- bahan kopi,
membuat rangkuman, mengerjakan
tes, dan mengisi angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar :
Menggambar, membuat grafik, chart,
diagram peta, dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik : Melakukan
percobaan, memilih alat-alat
melaksanakan pameran, membuat
model, menyelenggarkan permainan,
menari dan berkebun.
g. Kegiatan-kegiatan mental :
Menganalisis, mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis
faktor-faktor, melihat, hubungan-
hubungan, dan membuat keputusan.
h. Kegiatan-kegiatan emosional : Minat,
membedakan, berani, tenang, dan
laian-lain. Kegitan-kegiatan dalam
kelompok ini terdapat dalam semua
jenis kegiatan dan overlap satu sama
lain.
Jika dihubungkan dengan media
pembelajaran, di harapkan aktifitas belajar
siswa akan lebih berminat, lebih tekun, dan
termotivasi belajarnya, sehingga siswa
akan lebih aktif belajarnya. Berdasarkan
uraian di atas dapat peneliti simpulkan
bahwa, dalam belajar aktifitas adalah
penting karena unsur-unsur atau jenis
aktifitas tersebut telah meliputi seluruh
kegiatan dalam proses pembelajaran. Bila
seorang siswa aktif, diharapkan hasil
belajar akan lebih baik di bandingkan
dengan siswa yang tidak aktif.
Sehubungan dengan hal tersebut,
pembelajaran haruslah membuat siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran,
sehingga mereka bisa mencari
pengetahuan lebih banyak lagi.
2.3.3. Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Aktfitas Belajar
Menurut Slameto (2010:2), faktor-
faktor yang mempengaruhi aktifitas belajar
antara lain, yaitu:
1) Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang berasal
dari dalam diri individu yang sedang
belajar yang meliputi :
a. Faktor jasmaniah meliputi faktor
kesehatan, cacat tubuh
b. Faktor psikologis meliputi, faktor
inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, kesiapan.
c. Faktor kelelahan meliputi, faktor
jasmani dan rohani berupa
lemahnya tubuh dan timbul
keecenderungan untuk
membaringkan tubuh dan kelelahan
rohani dapat dilihat dengan adanya
kelesuan dan kebosanan sehingga
minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang.
2) Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang ada
di luar individu dan dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar yang meliputi :
a. Faktor keluarga, meliputi dengan
cara orang tua mendidik, hubungan
antara anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, dan latar
belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah, meliputi faktor
metode mengajar, kurikulum,
hubungan guru dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pengajaran,
waktu sekolah, standar pelajaran
diatas ukuran, keadaan gedung,
metode belajar, tugas rumah.
c. Faktor masyarakat, meliputi faktor
kegiatan siswa dalam masyarakat,
media masa, teman bergaul,
bentuk kehidupan masyarakat.
Berdasarkan pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi aktifitas belajar
siswa terdiri atas faktor internal yang
meliputi kesehatan, jasmani dan rohani,
inteligensi, minat, bakat, motivasi serta
faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
2.3.4. Belajar Dan Hasil Belajar
Menurut Hamalik, (2007:27-28)
Mengemukakan dua pengertian belajar
yaitu : 1) belajar adalah modifikasi atau
6 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
memperteguh kelakuan melalui
pengalaman, maksutnya belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan
dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, tetapi lebih dari
itu, yakni mengalami; 2) Belajar adalah
suatu pross perubahan tingkah
lakuindividu melalui interaksi dengan
lingkungan.
Selanjutnya Hamalik, (2007:29)
Mengemukakan “Belajar adalah suatu
proses, belajar bukan suatu tujuan tetapi
merupakan suatu proses untuk mencapai
tujuan. Jadi , merupakan langkah-langkah
atau prosedur yang ditempuh”. Geoch
dalam Jufri, (2013 : 38). Belajar adalah,
perubahan kemampuan dan keterampilan
sebagai hasil dari praktik yang dilakukan.
Berdasarkan definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah
proses yang bukan hanya mengingat tetapi
lebih pada perubahan kemampuan dan
keterampilan di dalam diri manusia melalui
pengalaman.
2.3.5. Pengertian Hasil Belajar
Setiap proses belajar yang
dilaksanakan peserta didik akan
menghasilakan hasil belajar. Hasil belajar
yang baik hanya bisa dicapai melalui
proses belajar yang baik, jika proses
belajar tidak optimal maka sangat sulit
terjadinya hasil belajar yang baik.
Gagne dalam Jufri, (2013 : 58)
Menyatakan hasil belajar adalah
kemampuan (performance) yang dapat
teramati dalam diri seseorang dan disebut
dengan kapabilitas.
Berdasarkan uraian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar
merupakan hasil yang dicapai peserta
didik setelah menerima pengalaman
belajarnya dan hasil belajar adalah suatu
bukti keberhasilan seseorang dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang
diperoleh dari hasil belajar yaitu hasil tes.
Biasanya nilai dari hasil belajar itu
dinyatakan dalam bentuk angka, huruf,
atau kata-kata tinggi, sedang atau rendah.
2.4. Pengaruh Multimedia Terhadap
Aktifitas
Menurut Daryanto,(2012 : 53)
multimedia pembelajaran dapat diartikan
sebagai aplikasi multimedia yang
digunakan dalam proses pembalajaran.
Dengan kata lain, multimedia
pembelajaran berguna untuk menyalurkan
pesan (pengetahuan, keterampilan, dan
sikap) serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
sehingga secara sengaja proses belajar
terjadi, bertujuan dan terkendali.
Multimedia pembelajaran akan
memberikan manfaat yang sangat besar
bagi para guru dan siswa, apabila
multimedia pembelajaran dipilih,
dikembangkan, dan digunakan secara
tepat dan baik. Secara umum manfaat
yang bisa di peroleh adalah proses
pembelajaran lebih menarik, lebih
interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar sisiwa dapat
ditingkatkan, serta sikap belajar siswa
dapat ditingkatkan.
Berdasarkan uraian tersebut,
multimedia dalam proses pembelajaran
berguna untuk memperjelas penyajian
pesan agar tidak terlalu verbal yang hanya
dengan kata-kata tertulis dan penjelasan
lisan, mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu serta daya indera, membuat siswa
lebih aktif dan mengurangi sifat pasifnya,
mengakomodir perbedaan individu siswa,
dan membuat pembelajaran menjadi
menarik dan menyenangkan. Jika
dihubungkan dengan media pembelajaran,
di harapkan aktifitas belajar siswa akan
lebih berminat, lebih tekun, dan termotivasi
belajarnya, sehingga siswa akan lebih aktif
belajarnya.
2.5. Pengaruh Aktifitas Belajar
Terhadap Hasil Belajar
Menurut Hamalik, (2008 : 172)
Aktifitas belajar adalah, anak (siswa)
belajar sambil bekerja. Dengan bekerja
mereka memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan aspek-aspek tingkah
laku lainya, serta mengembangkan
keterampilan yang bermakna untuk hidup
di masyarakat. Aktifitas belajar, lebih
ditonjolkan melalui suatu progam unit
activity, sehingga kegiatan belajar siswa
menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan
hasil belajar yang lebih memadai.
Berdasarkan uraian di atas dapat
peneliti simpulkan bahwa, dalam belajar
aktifitas adalah penting karena unsur-
unsur atau jenis aktifitas tersebut telah
meliputi seluruh kegiatan dalam proses
pembelajaran. Bila seorang siswa aktif,
diharapkan hasil belajar akan lebih baik di
bandingkan dengan siswa yang tidak aktif.
2.6. Materi Pelajaran Yang Diteliti
7 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
Materi pembelajaran
kewirausahaan yang di teliti dalam
penelitian ini adalah tentang :
“MENGAMBIL RISIKO USAHA”.
1) Prinsip Dasar Risiko
a) Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah, akibat yang
kurang menyenangkan (merugikan,
membahayakan) dari suatu
perbuata atau tindakan.
b) Menurut M.H Richard adalah, suatu
variasi dari hasil-hasil yang dapat
terjadi selama periode tertentu.
c) Menurut A.Abas Salim adalah,
ketidak tentuan (uncertainly) yang
mungkin melahirkan peristiwa
kerugian (loss).
d) Menurut Soekarto adalah ketidak
pastian atas terjadinya suatu
peristiwa.
e) Menurut Herman Darmawi adalah
probalitas suatu hasil yang berbeda
dengan yang di harapkan.
Kesimpulannya :
Risiko adalah : Sesuatu yang selalu
dihubungkan dengan kemungkinan
terjadinya sesuatu yang merugikan yang
tidak terduga dan tidak diharapkan.
2) Macam dan jenis-jenis risiko
Macam – macam risiko ada dua, yaitu
:
a) Risiko spekulatif adalah risiko yang
terjadi akibat penyimpangan baik
menguntungkan maupun merugikan.
risiko yang biasanya tidak dapat
diansuransikan.
b) Risiko murni adalah yang bergerak ke
satu arah. Artinya hanya ada
kemungkinan kerugian bagi
pelakunya dan tidak ada kemunginan
keuntungan. Risiko murni ini dapat di
ansuransikan.
Risiko murni yang dihadapi oleh
para wirausaha dapat digolongkan menjadi
:
Risiko pribadi, adalah risiko yang mungkin
menimpa orang itu sendiri (kematian,
cacat), risiko harta, adalah risiko atas
harta. (pencurian,perampokan, dan
kebakaran), risiko tanggung gugat/
tanggung jawab, adalah kemungkinan
risiko wirausaha dituntut bertanggung
jawabsecara hukum, untuk membayar
kerusakanterhadap orang atau barang
orang lain.
Menurut sifatnya risiko dapat di
golongkan menjadi :
a) Fundamental, yaitu risiko yang
penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepadaseseorang karena
penderitanya cukup banyak. (banjir,
dan angin topan)
b) Risiko khusus, yaitu risikoyang
bersumber pada peristiwa yang
mandiri dan umumnya mudah
diketahui. (kapal kandas, dan
pesawat terbang jatuh).
c) Risiko dinamis, yaitu risiko yang
timbul karena perkembangan dan
kemajuan masyarakat di bidang
kewirausahaan, dan teknologi. (risiko
penerbangan luar angkasa).
Risiko juga adapat dikelompokan
berdasarkan dapat tidaknya risiko
dialihkan kepada pihak lain. Jenis risiko
pada kelompok tersebut meliputi : Risiko
yang dapat dilaihkan pada pihak lain
dengan mempertanggungkan suatu objek
yang akan terkena risiko pada perusahaan
ansuransi, risiko yang tidak dapat dialihkan
pada pihak lain.
Menurut sumber atau faktor
penyebab munculnya risiko itu pada
umumnya berasal dari dua sumber, yakni
sumber interen dan eksteren :
a) Sumber interen umumnya memiliki
risiko yang lebih kecil. Hal ini dapat
terjadi karena masalah interen itu
umumnya lebih mudah untuk
dikendalikan dan bersifat pasti.
Artinya, hampir semua fakta atau data
lengkap tersedia sehingga tingkat
kelayakan lebih tinggi.
b) Sumber eksteren umumnya jauh di
luar kendali sipembuat keputusan,
antara lain muncul dari pasar,
kewirausahaan, politik, suatu negara,
perkembangan tehknologi, perubahan
sosial budaya, suatu daerah, atau
negara, kondisi suplai atau pemasok,
kondisi geografi dan kependudukan,
serta perubahan lingkungan dimana
perusahaan itu didirikan.
Dalam berwirausaha, terdapat tiga
risiko yang dapat dievaluasi yaitu :
a) Risiko pasar atau persaingan, yaitu
risiko yang terjadiaibat tidak adanya
kepastian pasar. Hal ini terjadi karena
berbagai faktor seperti lingkungan
kewirausahaan, teknologi, demografi,
dan sosial politik.
b) Risiko finansial, yaitu risiko yang
terjadi akibat rendahnya hasil
penjualan di bandingkan dengan
tingginya biaya produksi.
8 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
c) Risiko teknik, yaitu risiko yan terjadi
akibat kegagalan teknik.
Pada dasarnya ada dua risiko
yang dihadapi oleh para wirausahawan
ketika diberikan kesempatan untuk
mengembangkan usahanya. Kedua risiko
tersebut adalah:
a. Risiko Rill
Risiko rill adalah risiko yang terlihat,
bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa
dihindari. Termasuk dalam risiko ini adalah
:
a) Kehilangan modal, baik yang sudah
ditanam dan akan ditanamkan
kedalam perusahaan.
b) Kehilangan kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan, dimasa
sekarang ataupun dimasa depan.
c) Kehilangan mata pencarian untuk
menutupi kebutuhan sehari-hari,
d) Kehilangan kendali atas kekuasaan
yang selama ini dimilikinya (dicision-
making) karena ada pengalihan gaya
bisnis profesional.
b. Risiko Phisikologis
Risiko phisikologis, adalah risiko yang
tidak terlihat, tidak bisa dihitung, bisa di
antisipasi, tetapi belum tentu di hindarkan.
Termasuk dalam risiko ini adalah :
a) Kehilangan reputasi (Hilang muka,
nama besar) dan risiko menanggung
malu.
b) Kehilangan kepercayaan, pada diri
sendiri dan pada orang lain (menjadi
paranoid, atau blind –depondency)
c) Kehilangan perasaan,”potent” atau
mampu yang akan menyebabkan
hilangnya rasa percaya diri.
d) Kehilangan jatidiri, (terutama bagi
mereka yang sudah menganggap
keberadaan perusahaan sebagai
keberadaan dirinya sendiri); dan
e) Kehilangan motivasi untuk berjuang.
3) Ada 2 karakteristik risiko:
a) Ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa
b) Ketidakpastian yang bila terjadi akan
menimbulkan kerugian
4) Faktor dan sumber penyebab
timbulnya risiko
Sumber penyebab risiko
(kerugian) dapat diklasifikasikan
sebagai :
a) Sumber risiko sosial, adalah tindakan
orang-orang yang menciptakan
kejadian yang merugikan (pencurian,
perusakan, demonstrasi dan
pemogokkan).
b) Sumber risiko fisik, adalah fenomena
alam (banjir, badai, gempa bumi,
tanah longsor)
c) Sumber risiko kewirausahaan, adalah
fenomena kewirausahaan (inflasi,
ketidak stabilan perusahaan individu)
d) sumber risiko teknis, ketidak
mampuan wirausaha dalam
mengambil keputusan.
1) Manajemen risiko
Manajeman risiko merupakan
suatu usaha untuk mengetahui,
menganalisis, serta mengendalikan risiko
dalam kegiatan usaha untuk memeperoleh
efektivitas dan efisiensi kerja yang lebih
tinggi. Langkah manajemen risiko :
a) Identifikasi risiko, yaitu harus
menegetahui adanya risiko dalam
menjalankan usaha, artinya anda
harus mengerti sifat – sifat risiko yang
dihadapi serta dampaknya bagi
usaha.
b) Klasifikasi kerugian yaitu kerugian
dapat berupa krugian hak milik,
berkewajiban mengganti kerugian
yang dialami orang lain dan kerugian
personalia :Kerugian hak milik berupa
kerugian langsung (kehilangan,
kerusakan harta) kerugian tidak
langsung (biaya pembersihan sisa
kerugian langsung dan kerugian
pendapatan).Kewajiban mengganti
kerugian yang dialami oleh orang lain
(kerusakan milik orang lain).Kerugian
personalia, (kematian, cacat)
Pengukuran risiko. Risiko perlu di
ukur untuk menentukan tingkat
kepentingannya. Selain itu
pengukuran diperlukan untuk
memperoleh informasi guna
menentukan cara menangani risiko.
Aspek yang diukur adalah, frekuensi
atau jumlah kerugian yang akan
terjadi, serta tingkat keparahan
kerugian.
c) Pengendalian risiko dilakukan
dengan cara : Menghindari risiko,
mengendaliakan kerugian,
pemisahan, pemindahan risiko.
2) Analisis Risiko Usaha
Risiko perlu dianalisis, yaitu
dengan memakai tolak ukur untuk
mengukur besarnya risiko atas suatu
alternatif, dengan tujuan untuk
memperoleh alternatif dengan risiko yang
9 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
dapat ditanggung. Analisis ini sangat
penting untuk menentukan modal yang di
anggarkan dalam kegiatan usaha. Pada
dasarnya semua risiko dapat dicegah atau
diperkecil, kecuali risiko alam yang
probalitasnya sangat kecil dilakukan dan
dapat diabaikan.
Bagi seorang wirausaha,
menghadapi risiko adalah tantangan
karena mengambil risiko berkaitan dengan
kreatifitas dan inovasi serta merupakan
bagian penting dalam mengubah ide
menjadi kenyataan. Seorang wirausaha,
harus mau dan mampu mengatasi dan
memperkecil risiko usahanya yang telah
diperhitungkan dengan matang dan
menyukai tantangan dengan risiko yang
masuk akal. Karena itu seorang wirausaha
haruslah kreatif dan produktif.
Untuk memperkecil risiko usaha
yang harus di lakukan adalah :
Menganalisis kelayakan usaha,
pembahasan mengenai aspek keuangan
untuk mengetahui seberapa besar
keuntungan atau kerugian yang dapat
dihasilkan.Tipe pengambil risiko sedikit
banyak dipengaruhi oleh : pengalaman
masa lalu, tingkat kepercayaan pada diri
sendiri, situasi yang dihadapi, harapan
terhadap masa depan.
Cara menganalisis risiko,
perkiraan risiko, apakah ada kerugian dari
suatu keputusan yang diambil, tujuan dan
sasaran, mempertimbangkan kebijakan
dan sasaran perusahaan, mencermati
alternatif, alternatif – alternatif yang ada
harus secara terperinci sehibgga semua
biaya yang diperlukan dapat ditelaah
secara objektif :
1). Pengumpulan informasi dan
pengukuran alternatif, informasi yang
akurat akan dapat membuat penaksiran
yang realistis, 2).Minimalisasi risiko,
dengan cara :
kesadaran yang jelas tentang kemampuan
dan kekuatan perusahaan, kreatifitas
dalam mengubah keadaan untuk
keuntungan perusahaan, kemampuan
untuk merencanakan tujuan dan strategi
untuk mewujudkan, dorongan, tenaga, dan
antusias untuk melaksanakan sterategi.
Perencanaan dan pelaksanaan sebuah
alternatif, yaitu berupa jadwal waktu,
rumusan tujuan, yang jelas, alternatif
rencana untuk hasil yang mungkin terjadi
dan sebuah umpan yang baik.
3) Memperkecil / mengatasi risiko
usaha
Cara memperkecil / mengatasi Risiko
adalah :
a. Risiko Teknis
Risiko ini terjadi akibat kurangnya
kemampuan wirausaha / manajer dalam
mengambil keputusan.
Faktor penyebab :
a) Biaya produksi yang tinggi
b) Pemakaian SDM yang tidak seimbang
( tenaga kerja terlalu banyak )
c) Terjadi kebakaran akibat keteledoran
dan kurang cermat
d) Terjadi pencurian akibat pengawasan
yang kurang baik
e) Terus menerus rugi karena biaya
yang terus membengkak
f) Penempatan tenaga kerja yang
kurang tepat sehingga produktifitas
kerja yang menurun
g) Perencanaan dan desian yang salah
sehingga sulit di oprasionalkan.
Upaya untuk mengatasi/menghindari risiko
tersebut di atas:
a) Manajer atau wirausaha menambah
pengetahuan tentang: Keterampilan
teknis, terutama yang berkaitan
dengan proses produksi yang
dihasilkan. Misalkan yang semula
dengan teknologi tradisional diganti
dengan teknologi tepat guna/modern.
ketrampilan mengorganisasi yaitu ke
mampuan meramu yang tepat dari fak
tor produksi dalam usaha mencakup
SDM, SDA, modal . Ibaratmembuat k
ue, bagaimana agar rasanya enak, m
urah dan disenangi pembeli,
ketrampilan memimpin yaitu
kemampuan untuk mencapai tujuan
usaha dikerjakan dengan baik dan
serasi oleh semua orang yang ada
pada organisasi. Untuk itu setiap
pimpinan dituntut membuat konsep
kerja yang baik.
b) Membuat strategi usaha yang terarah
untuk masa depan, yang meliputi
strategi produksi, strategi keuangan,
strategi SDM, strategi operasional,
strategi pemasaran, strategi
penelitian dan pengembangan
c) Mengalihkan kerugian pada
perusahaan asuransi, dengan
konsekuensi setiap saat harus
membayar premi yang merupakan
pengeluaran tetap
b. Risiko Pasar
Risiko ini terjadi akibat produk
yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku
di pasaran.
10 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
Faktor penyebab :
a) Kesalahan dalam mengidentifikasi
pasar
b) Kesalahan dalam mengetahui
kebutuhan pelangan
dalam pasar yang dipilih
c) Kegagalan dalam memprediksi
perubahan pasar
d) Kesalahan dalam memperhitungkan
secara makro
e) Kegagalan dalam memprediksi siklus
pasar
Upaya yang ditempuh:
a) Mengadakan inovasi yaitu membuat
desain baru dari produk yang
disenangi calon pembeli. Misal
budidaya lele dumbo
b) Mengadakan penelitian pasar dan
memperoleh informasi pasar secara
berkesinambungan.
c. Risiko Kredit
Risiko yang ditanggung kreditor akibat
debitor tidak membayar pinjaman sesuai
waktu yang telah disepakati.
Faktor penyebab:
a) Sering terjadi produsen menaruh prod
uknya terlebih dahulu dan dibayar ke
mudian
b) Deditor meminjam uang untuk usaha
tetapi usahanya gagal akibatnya
timbul kredit macet.
Upaya yang ditempuh:
1) Berikan kredit pada seseorang yang
minimal memenuhi syarat sebagai
berikut: Dapat dipercaya yaitu watak
dan reputasinya, kemampuan untuk
membayar, hal ini dapat dilihat dari
kemampuan/hasil yang diperoleh dari
usahanya, kemampuan modal sendiri
yang ditempatkan dalam usaha
sehingga merupakan net personal
asets, keadaan usahanya selama ini
apakah menunjukkan trend naik atau
turun.
2) Jangan memberikan pinjaman yang
terlalu besar sambil mengevaluasi
kredibilitas debitor.
3) Memperlihatkan pengelolaan dana de
bitor bila yang bersangkutan memiliki
perusahan
d. Risiko Alam
Risiko ini terjadi diluar pengetahuan
dan kemampuan manusia, misalnya
gempa bumi,banjir,angin puting beliung,
kemarau panjang. Karena peristiwa ini
kemungkinan sangat kecil Risikonya dapat
dianggap tidak ada, tetapi bila takut
menghadapi Risiko tersebut, ada
perusahaan asuransi yang berani
menanggung Risiko tersebut.
4) Evaluasi risiko
Pengambilan keputusan mengajarkan
hal – hal penting dalam pertumbuhan
kepribadian wirausaha yang bersedia
bertanggung jawab atas tindakan yang
dilakukan niscaya tidak akan bergantung
pada orang/pihak lain. Wirausaha harus
mempertimbangkan hal-hal berikut
mengambil risiko pribadi : Pengalaman
pribadi dalam mengambil risiko terkait
dengan orang terdekat, dalam beberapa
hal, perlu menggunakan intuisi untuk
menilai tindakan yang mengandung
risiko.kerna intuisi akan menghitungkan
sejauh mana risiko dan hasil-hasil yang
mungkin akan di peroleh, bertanggung
jawab atas segala sesuatu dalam hidup
anda, ini termasuk dalam kesuksesan dan
kegagalan anda sendiri. Namun suskses
akan diperoleh jika anda bersedia dan
mampu mengambil risiko yang perlu
dengan penuh perhitungan.
Ada beberapa pertanyaan sebelum
mengambil keputusan yang mengandung
risiko yaitu:
a) Apakah risiko tersebut sepadan dengan hasil usah
b) Bagaimana risiko dapat dikurangi?
c) Bagaimana kriteria personalia yang dapat mengu
risiko ?
d) Apakah anda takut dalam mengambil risiko?
e) Apa persiapan-persiapan yang perlu anda lak
sebelum mengambil risiko?
III. PROSEDUR PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. “Metode penelitian
adalah cara yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data penelitianya”
(Sugiyono, 2013:2). Dalam penelitian ini
metode yang digunakan adalah metode
Eksperimen atau ekspremental. “Metode
Eksperimen adalah, sutu metode
penelitian yang digunakan untuk mencari
perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan”
Sugiyono, (2011 : 72).
Metode penelitian ini menggunakan
desain eksperimen posttest-only kontrol
desain dengan format dalam gambar atau
bagan metode eksperimen yang di
gunakan dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
11 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
R1 - X - O1
R2 O2
Gambar 2. Bagan Metode Eksperimen
Keterangan :
R1 = Sampel Kelas Eksperimen
R2 = Sampel Kelas Kontrol
X = Perlakuan Penggunaan
Multimedia
O1 = Hasil Tes atau Hasil Belajar Siswa
Kelas Eksperimen
O2 = Hasil Tes atau Hasil Belajar Siswa
Kelas Kontrol
Untuk memperoleh informasi tentang
sejauh mana pengaruh penggunaan
multimedia dalam proses pengajaran
dikelas terhadap hasil belajar siswa di
SMK Utama Bakti Palembang, maka
teknik yang digunakan untuk pengumpulan
data sebagai berikut :
Metode dokumentasi adalah
mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, rapat, lengger, agenda, dan
sebagainya (Arikunto, 2010 : 274)
Metode ini hanya digunakan untuk
mendapatkan data yang sudah
terdokumentasi, seperti jumlah siswa,
keadaan sekolah, data jumlah guru, dan
data jumlah siswa SMK Utama Bakti
Tahun Pelajaran 2013/2014.
Observasi atau disebut juga
dengan pengamatan, meliputi kegiatan
pemusatan perhatian terhadap suatu objek
dangan menggunakan seluruh alat indra
(Arikunto, 2010:199). Observasi dalam
penelitian ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran aktifitas belajar siswa selama
proses pembelajaran di kelas dengan
penggunaan multimedia pada siswa kelas
eksperimen, maupun siswa kelas kontrol
yang tidak menggunkan multimedia.
IV. PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, Observasi
dilakukan untuk mengetahui keaktifan
siswa pada saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Keaktifan ini dapat dilihat dari
jumlah skor yang diperoleh dari hasil
observasi pada lembar observasi yang
memuat 4 indikator dan 4 deskriptor ,
masing – masing indikator terdiri dari
aktifitas visual, aktifitas lisan /
mendengarkan, aktifitas menulis, aktifitas
mental / emosional.
Data hasil observasi yang
dilakukan peneliti dibantu dengan seorang
rekan sebagai obsever dan di pantau oleh
guru mata pelajaran kewirausahaan pada
siswa kelas X.TKJ 1 sebagai kelas
eksperimen dan kelas X.TKJ 2 sebagai
kelas kontrol di SMK Utama Bakti
Palembang selama 2x pertemuan. Hasil
penelitian observasi untuk melihat
keaktifan belajar siswa didalam kelas,
sehingga diperoleh rata – rata keaktifan
belajar siswa pada kelas eksperimen yang
menggunakan mutimedia sebagai media
dalam proses pembelajaran sebesar
79,07 tergolong kriteria “Sangat Aktif”
sedangkan rata – rata keaktifan belajar
siswa kelas kontrol yang tidak
menggunkan multimedia yaitu hanya 63,95
dengan kriteria “Cukup Aktif”
Dilihat dari distribusi keaktifan
belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan multimedia sebagian besar
terletak pada kriteria aktif sebesar 56 %,
sedangkan siswa pada kelas kontrol
sebagian besar siswa terletak pada kriteria
cukup aktif yaitu sebesar 46%. Maka rata –
rata skor persentase keaktifan belajar
siswa kelas eksperimen yang
menggunakan multimedia lebih tinggi
keaktifannya dibandingkan dengan
keaktifan belajar siswa pada kelas kontrol
yang tidak menggunakan multimedia
dalam proses pembelajaran.
Hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen yang menggunakan
multimedia sebagai media pembelajaran
sebesar 79,26 angka ini tergolong
kriteria”Baik”, sedangkan kelas kontrol
yang tidak menggunakan multimedia
sebesar 70,96 dengan kriteria “Cukup
Baik” dan jika dilihat dari distribusi hasil
belajar siswa ternyata siswa kelas
eksperimen sebagian besar (81,5 %)
memperoleh hasil belajar kriteria baik,
sedangkan pada kelas kontrol hanya (61,5
%) yang memperoleh kriteria cukup baik.
Dari analisis data observasi
keaktifan belajar siswa diperoleh koefisien
regresi antara penggunaan multimedia
terhadap keaktifan belajar siswa sebesar
0,70 yang berada pada kriteria “Kuat”, hal
ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh
yang positif antara multimedia dan aktifitas
belajar siswa, dan koefisien regresi
aktifitas dengan hasil belajar siswa
sebesar 0,809 yang berada pada kriteria
“Kuat”. Pengujian hipotesis penggunan
multimedia dengan keaktifan belajar siswa
12 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
melalui uji t “tes” diperoleh 6,9970 >
0,05/2=1,167 Maka tolak Ho terima Ha,
hal ini menunjukan adanya pengaruh yang
signifikan antara pengaruh multimedia
terhadap aktifitas belajar siswa. Pengujian
keaktifan belajar dengan hasil belajar
siswa melalui t “tes” diperoleh 6,9970 >
0,05/2=1,167 maka tolak Ho terima Ha,
hal ini menunjukan adanya pengaruh yang
signifikan antara pengaruh aktifitas belajar
dengan hasil belajar
Hasil penelitian ternyata
menunjukan “penggunaan multimedia
dalam proses pembelajaran pada mata
pelajaran kewirausahaan yang ditunjukan
pada kelas eksperimen dengan skor rata –
rata keaktifan belajar 79.05, hasil belajar
79,26 lebih baik bila dibandingkan dengan
siswa kelas kontrol yang memproleh skor
rata – rata keaktifan belajar hanya 63,95
dan skor hasil belajar 70,96. Hasil
pengujian penggunaan multimedia
terhadap aktifitas belajar di peroleh 6,9970
> 0,05/2=1,167 dengan koefisien regresi
0,70 berarti ada pengaruh penggunaan
multimedia dengan aktifitas belajar siswa.
Sedangkan pengaruh aktifitas terhadap
hasil belajar siswa diperleh dengan
koefisien regresi sebesar 0,809.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
melalui analisis data dan pembahasan
bahwa ada pengaruh multimedia terhadap
aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran
kewirausahaan di SMK Utama Bakti
Palembang, hal ini terlihat pada :
a. Aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung, siswa
kelas eksperimen lebih aktif
dibandingkan kelas kontrol dengan
rata-rata keaktifan pada kelas
eksperimen sebesar 79,07 yang
tergolong kriteria “sangat aktif”
sedangkan rata – rata keaktifan
belajar siswa kelas kontrol yang tidak
diajar dengan menggunkan
multimedia yaitu hanya 63,95 dengan
kriteria “cukup aktif”. Hasil pengujian
hipotesis yaitu : Terdapat pengaruh
yang signifikan antara penggunan
multimedia dengan keaktifan belajar
siswa melalui t “tes” diperoleh 6,9970
> 0,05/2=1,167 yaitu berada pada
kriteria “Kuat”.
b. Nilai hasil belajar siswa kelas
eksperimen yang menggunakan
multimedia sebagai media
pembelajaran lebih baik dari pada
hasil belajar siswa pada kelas kontrol
yang tidak menggunakan multimedia
sebagai media pembelajaran. Rata –
rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen sebesar 79,26 dengan
kriteria “Baik” di banding kelas kontrol
sebesar 70,96 dengan kriteria “Cukup
Baik”. Hasil pengujian hipotesis yaitu
terdapat pengaruh yang signifikan
antara keaktifan belajar dengan hasil
belajar siswa melalui t “tes” diperoleh
6,9970 > 0,05/2=1,167 berada pada
kriteria “Kuat”.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta:PT. Rineka cipta.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Daryanto.2010.Media Pembelajaran.
Bandung : PT. Sarana Tutorial
Nurani Sejahtera.
Fahmi,2013.pengertian
multimedia,(online).
(http://elektroengineering.blogspot.com/20
13/03/pengertianmultimedia.html
diakses tanggal 20/03/2014)
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Jufri, Wahab.2013. Belajar dan
Pembelajaran SAINS. Bandung.
Pustaka Reka Cipta
Rahayu,2013.kelebihan dan kekurangan
multimedia, (online),
(http://research.amikom.ac.id/index.php/ka
ryailmiahdosen/article/view/1672
diakses 26/03/2014)
Riandhaputrii, 2013. kelebihan dan
kekurangan multimedia,(online),
(http://riandhaputri.blogspot.com/2013/11/k
elebihan-dan-kekurangan-
multimedia.html diakses tanggal
20/03/2014)
Rahmahfauziah,2013.multimedia dalam
pembelajaran online journals,
(online),
13 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4
(http://rahmahfauziah.blog.upi.edu/2013/10
/31/multimedia-dalam-
pembelajaran/ diakses tanggal
20/03/2014)
Sadiman, dkk. 2006. Media Pendidikan.
Jakarta: Grafindo Persada.
Supranto.2009. Statistik Tori Dan Aplikasi.
Jakarta.Erlangga.
Sugiyono.2012. Statiska Untuk
Penelitian.Bandung.CV. Alfabeta.
Tim Penyusun. 2014. Pedoman Penulisan
Skripsi. Palembang : FKIP
Universitas PGRI Palembang.

Contenu connexe

Tendances

UTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran MatematikaUTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran MatematikaWebby Rahmawati
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar jugaFKIP UHO
 
PDF Presentasi Multimedia Kelompok 1
PDF Presentasi Multimedia Kelompok 1PDF Presentasi Multimedia Kelompok 1
PDF Presentasi Multimedia Kelompok 1widiaaputrii
 
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIFMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIFboyhokage
 
Jenis-Jenis media pembelajaran ppt
Jenis-Jenis media pembelajaran pptJenis-Jenis media pembelajaran ppt
Jenis-Jenis media pembelajaran pptLubis080805
 
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUAL
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUALMEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUAL
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUALKhoridatul Bahiyyah
 
Makalah multimedia
Makalah multimediaMakalah multimedia
Makalah multimediarifai_ahmad
 
Pembeljaran Multimedia Presentasi
Pembeljaran Multimedia PresentasiPembeljaran Multimedia Presentasi
Pembeljaran Multimedia PresentasiMuhammadded
 
Ppt seminar kurniawan
Ppt seminar kurniawanPpt seminar kurniawan
Ppt seminar kurniawanFKIP UHO
 
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...Nik Mohamad Al-Fazil
 
elemen-elemen Multimedia
elemen-elemen Multimediaelemen-elemen Multimedia
elemen-elemen Multimediacondro23
 
Prosedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visualProsedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visualbagibagiilmu
 
MACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
MACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARANMACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
MACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARANVismaAndella
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALMODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALLUTPHIMEINALDI1
 
Media audio visual
Media audio visualMedia audio visual
Media audio visualambarlestari
 
modul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasimodul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasifariasyarif
 
Tugas uas bahasa indonesia semester 2
Tugas uas bahasa indonesia  semester 2Tugas uas bahasa indonesia  semester 2
Tugas uas bahasa indonesia semester 2indahdiend
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 4
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 4Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 4
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 4Mahasiswa
 

Tendances (20)

UTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran MatematikaUTS Media Pembelajaran Matematika
UTS Media Pembelajaran Matematika
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar juga
 
PDF Presentasi Multimedia Kelompok 1
PDF Presentasi Multimedia Kelompok 1PDF Presentasi Multimedia Kelompok 1
PDF Presentasi Multimedia Kelompok 1
 
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIFMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
 
Jenis-Jenis media pembelajaran ppt
Jenis-Jenis media pembelajaran pptJenis-Jenis media pembelajaran ppt
Jenis-Jenis media pembelajaran ppt
 
Media pembljrn
Media pembljrnMedia pembljrn
Media pembljrn
 
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUAL
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUALMEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUAL
MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL, AUDIO, DAN AUDIO VISUAL
 
Makalah multimedia
Makalah multimediaMakalah multimedia
Makalah multimedia
 
Pembeljaran Multimedia Presentasi
Pembeljaran Multimedia PresentasiPembeljaran Multimedia Presentasi
Pembeljaran Multimedia Presentasi
 
Ppt seminar kurniawan
Ppt seminar kurniawanPpt seminar kurniawan
Ppt seminar kurniawan
 
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...
Bagaimanakah kesan teknologi media dapat membantu pengajaran dan pembelajaran...
 
elemen-elemen Multimedia
elemen-elemen Multimediaelemen-elemen Multimedia
elemen-elemen Multimedia
 
Multimedia
MultimediaMultimedia
Multimedia
 
Prosedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visualProsedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visual
 
MACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
MACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARANMACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
MACAM - MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALMODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
 
Media audio visual
Media audio visualMedia audio visual
Media audio visual
 
modul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasimodul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasi
 
Tugas uas bahasa indonesia semester 2
Tugas uas bahasa indonesia  semester 2Tugas uas bahasa indonesia  semester 2
Tugas uas bahasa indonesia semester 2
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 4
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 4Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 4
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 4
 

Similaire à Jurnal

Media audio visual dan animasi
Media audio visual dan animasiMedia audio visual dan animasi
Media audio visual dan animasiMiftahul Jannah
 
Modul multimedia
Modul multimediaModul multimedia
Modul multimediauncume12
 
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...Linda Rosita
 
Transformasi Pengajaran dan Pembelajaran Multimedia dalam Pendidikan Islam: ...
 Transformasi Pengajaran dan Pembelajaran Multimedia dalam Pendidikan Islam: ... Transformasi Pengajaran dan Pembelajaran Multimedia dalam Pendidikan Islam: ...
Transformasi Pengajaran dan Pembelajaran Multimedia dalam Pendidikan Islam: ...MuhammadZulaziziMohd
 
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media KomikPeningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komikyohananda eka putri
 
Media Dalam Pembelajaran
Media Dalam PembelajaranMedia Dalam Pembelajaran
Media Dalam PembelajaranQueenDaresa
 
Konsep Dasar Media PAI (Oleh: Sukiman)
Konsep Dasar Media PAI (Oleh: Sukiman) Konsep Dasar Media PAI (Oleh: Sukiman)
Konsep Dasar Media PAI (Oleh: Sukiman) sadirun
 
Makalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikanMakalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikanAbdau Qur'ani
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranElinYunistira
 
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)visa mei
 
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdfIndraAgustian7
 
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabel
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabelManfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabel
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabelRizki septa wiratna
 
Tugasan Kumpulan Teknology
Tugasan Kumpulan TeknologyTugasan Kumpulan Teknology
Tugasan Kumpulan Teknologysharina686
 
Modul kel 8
Modul kel 8Modul kel 8
Modul kel 8delnioka
 

Similaire à Jurnal (20)

Media audio visual dan animasi
Media audio visual dan animasiMedia audio visual dan animasi
Media audio visual dan animasi
 
Modul multimedia
Modul multimediaModul multimedia
Modul multimedia
 
PPT_Telaah Kurikurum.pptx
PPT_Telaah Kurikurum.pptxPPT_Telaah Kurikurum.pptx
PPT_Telaah Kurikurum.pptx
 
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...
Media pembelajaran powtoon pada materi penggunaan turunan (penerapan masalah ...
 
Transformasi Pengajaran dan Pembelajaran Multimedia dalam Pendidikan Islam: ...
 Transformasi Pengajaran dan Pembelajaran Multimedia dalam Pendidikan Islam: ... Transformasi Pengajaran dan Pembelajaran Multimedia dalam Pendidikan Islam: ...
Transformasi Pengajaran dan Pembelajaran Multimedia dalam Pendidikan Islam: ...
 
Tugas blog media pembelajaran
Tugas blog media pembelajaranTugas blog media pembelajaran
Tugas blog media pembelajaran
 
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media KomikPeningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik
Peningkatan Taraf Pemahaman Siswa dengan Media Komik
 
Media Dalam Pembelajaran
Media Dalam PembelajaranMedia Dalam Pembelajaran
Media Dalam Pembelajaran
 
Konsep Dasar Media PAI (Oleh: Sukiman)
Konsep Dasar Media PAI (Oleh: Sukiman) Konsep Dasar Media PAI (Oleh: Sukiman)
Konsep Dasar Media PAI (Oleh: Sukiman)
 
Makalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikanMakalah media komunikasi dalam pendidikan
Makalah media komunikasi dalam pendidikan
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Media dan teknologi pembelajaran
Media dan teknologi pembelajaranMedia dan teknologi pembelajaran
Media dan teknologi pembelajaran
 
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)
Tugas ppt media pembelajaran (visa mei tiara)
 
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf
 
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabel
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabelManfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabel
Manfaat media PowerPoint dalam pembelajaran pertidaksamaan liniar dua variabel
 
Tugasan Kumpulan Teknology
Tugasan Kumpulan TeknologyTugasan Kumpulan Teknology
Tugasan Kumpulan Teknology
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Modul kel 8
Modul kel 8Modul kel 8
Modul kel 8
 
Modul kel 8
Modul kel 8Modul kel 8
Modul kel 8
 
Modul kel 8
Modul kel 8Modul kel 8
Modul kel 8
 

Jurnal

  • 1. 1 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 PENGARUH MULTIMEDIA TERHADAP AKTIFITAS BELAJAR DAN DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DI SMK UTAMA BAKTI PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Jurnal Oleh : Dian Julianti Nomor Induk Mahasiswa 2010132164 Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan IPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PALEMBANG 2014
  • 2. 2 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 ABSTRAK PENGARUH MULTIMEDIA TERHADAP AKTIFITAS BELAJAR DAN DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DI SMK UTAMA BAKTI PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DIAN JULIANTI 2010132164 Masalah penelitian adalah Apakah terdapat pengaruh penggunaan multimedia terhadap aktifitas belajar, dan bagaimana dampaknya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di SMK Utama Bakti Palembang Tahun Pelajaran 2013/2014. Tujuan penelitian adalah, untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia terhadap aktifitas belajar dan dampaknya pada hasil belajar siswa. Variabel penelitian adalah multimedia sebagai variabel bebas (𝑋1), dan aktifitas belajar sebagai variabel terikat (𝑋2) serta hasil belajar sebagai variabel terikat (Y). Populasi dan sampel penelitian 56 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah hubungan sebab akibat. Teknik pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi, dan tes. Hasil uji t tes instrumen untuk hasil belajar ternyata valid dan reliabel. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan pengujian uji t tes. Hasil penelitian menunjukan “penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran kewirausahaan yang ditunjukan pada kelas eksperimen dengan skor rata – rata keaktifan belajar 79.05, hasil belajar 79,26 lebih baik bila dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yang memproleh skor rata – rata keaktifan belajar hanya 63,95 dan skor hasil belajar 70,96. Hasil pengujian penggunaan multimedia terhadap aktifitas belajar di peroleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 6,997 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝛼 0,05/2= 1,167, dengan koefisien regresi 0,70 berarti ada pengaruh penggunaan multimedia dengan aktifitas belajar siswa. Sedangkan pengaruh aktifitas terhadap hasil belajar siswa diperleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 9,949 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝛼 0,05/2 = 1,167” dengan koefisien regresi sebesar 0,809. Kata Kunci : Multimedia, Aktifitas, Hasil Belajar. I. PENDAHULUAN Dalam era perkembangan IPTEK yang begitu pesat, profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan kemampuan memberikan siswa materi saja, tetapi harus mampu mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Pembelajaran lebih dipengaruhi oleh perkembangan teknologi untuk kebutuhan belajar, di mana siswa berperan aktif untuk dapat mengembangkan kemampuan aktifitas, wawasan, dan pengetahuan belajar secara luas. Sedangkan guru sebagai fasilitator diharap dapat memiliki kreatifitas dalam mengajar, serta menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan komunikatif sehingga mampu merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan daya serap alat indra peserta didik untuk dapat lebih proaktif dalam belajar sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih berkesan. Daryanto (2010 : 3) Mengemukakan bahwa konsep lingkungan meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mengemas pembelajaran dan mengatur bimbingan belajar sehingga memudahkan siswa untuk belajar. Berangkat dari konsep lingkungan yang salah satunya berupa media, sebagai suatu sarana perantara dalam proses belajar mengajar, guru yang profesional dituntut untuk mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis media pembelajaran yang ada disekitarnya. Kehadiran media sebagai alat bantu mengajar mempunyai arti cukup penting dalam proses pembelajaran yang salah satunya berupa multimedia sebagai bagian dari media pembelajaran yang telah mengalami perkembangan konsep sejalan dengan berkembangnya teknologi pembelajaran. Ketika teknologi komputer belum dikenal, konsep multimedia sudah dikenal yakni dengan mengintegrasikan berbagai unsur media, seperti : cetak, kaset audio, video dan slide suara. Unsur- unsur tersebut dikemas dan dikombinasikan untuk menyampaikan suatu topik materi pelajaran tertentu. Meskipun definisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana ia diartikaan sebagai “lebih dari satu media”.
  • 3. 2 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 Multimedia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan gambar. Namun pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media ini. Dengan demikian arti multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau isi pelajaran (Arsyad, 2011:170,96). II. LANDASAN TEORI 2.1. Media Pembelajaran 2.1.1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harafiah berati Tengah perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah Perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad,2010:3). “Media adalah Alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran” (Arsyad, 2011 : 4). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan Criticos, dalam Daryanto ( 2010 : 4 ). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa “Media pembelajaran adalah suatu alat atau bahan apapun, yang dapat digunakan sebagai perantara dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat menyalurkan pesan, pikiran, dan perasaan sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan peserta didik berlangsung secara efektif dan efisien dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu”, dengan kata lain siswa akan lebih mudah memahami materi pembelajaran yang disajikan oleh guru jika dibantu dengan penggunaan media pembelajaran. 2.1.2. Jenis - Jenis Media Pembelajaran Fathurrohman dalam Dwikalara, (2012 : 7) Mengemukakan jenis dan bentuk media saat ini cukup bermacam- macam, mulai dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan susah, ada yang secara natural sampai yang manual di rancang sendiri oleh guru. 1. Media Audio / Auditif Media audio / auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti : (tape recorder, radio, piringan hitam). 2. Media Visual Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar, media visual adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan panca indra penglihatan”. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), foto, gambar, lukisan, cetakan, kartu bergambar. Ada pula media visual yang menampilkan gambar, simbol yang bergerak, seperti : animasi, film bisu, film kartun. 3. Media Audio Visual Media audio visual adalah sebuah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar”. Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media audio dan visual, media ini dibagi kedalam : a) Media audio visual diam, yaitu media yang menampilakan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai dan cetak suara. b) Media audio visual gerak, yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan vidio cassatte. Pembagian lain dalam media audio visual ini adalah : Audio visual murni, yaitu baik unsur suara dan unsur gambar berasal dari satu sumber seprti film video- cassaete, dan Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder. Contoh lainya adalah film strip suara dan cetak suara. Dalam penelitian ini, multimedia yang digunakan yaitu beberapa penggabungan unsur – unsur dari media pembelajaran yaitu : 1). media visual diam, 2). visual bergerak, dan 3). audio visual . 2.2. Multimedia 2.2.1. Pengertian Multimedia Menurut Daryanto, (2010 : 53) Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif.
  • 4. 3 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 a) Multimedia linier adalah, suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioprasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial ( berurutan ), contohnya : TV dan Filem. b) Multimedia interaktif adalah, suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioprasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat mengoprasikan dan memilih apa yang dikehendaki untuk diproses selanjutnya. Contoh : Pembelajran interaktif dan aplikasi game. Fahmi,2013.pengertian- multimedia,(online).diakses tanggal 20/03/2014. Multi- media diambil dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media berarti media atau perantara. Multimedia adalah sebuah media dan konten yang menggunakan kombinasi bentuk konten yang berbeda. Definisi Multimedia secara sederhana dapat diartikan sebagai lebih dari satu penggunaan media, ia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video yang lebih ditekankankan pada pengendalian komputer sebagai penggerak keseluruhan secara bersama – sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran. Arsyad, (2011:170,96). Dari pendapat – pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah penggunaan lebih dari satu media pembelajaran yang menghubungkan dua unsur atau lebih media berupa teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi yang bersifat interaktif dan lebih ditekankankan pada pengendalian komputer sebagai penggerak keseluruhan secara bersama – sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran. Dalam penelitian ini, multimedia yang digunakan yaitu beberapa penggabungan unsur – unsur media pembelajaran yaitu : 1). media visual diam, berupa gambar, fhoto, grafik; 2). visual bergerak, berupa animasi dan 3). audio visual berupa, vidio yang ditampilkan menggunakan microsoft powerpoint kemudian diproyeksikan dengan bantuan LCD/Infokus. Mutimedia baik untuk digunakan dalam proses pembelajaran karna, dengan multimedia banyak panca indra yang dapat dirangsang menggunakan multimedia untuk meningkatkan aktifitas belajar dan hasil belajar siswa. 2.2.2. Karakteristik dan Fungsi Multimedia Pembelajaran Daryanto, (2010 : 55) Mengemukakan karakteristik multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut : a) Memiliki lebih dari satu media konvergen, misalnya menggabungkan dari unsur audio dan visual. b) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. c) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya juga memenuhi fungsi sebagai berikut : a) Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin. b) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. c) Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang jelas dan terkendalikan. d) Mampu membarikan kesempatan bahwa adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, maupun percobaan. 2.2.3. Perlunya Multimedia Dalam Pembelajaran Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar salah satunya adalah aspek lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Rahmahfauziah, 2013. multimedia dalam pembelajaran online journals,
  • 5. 4 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 (online), diakses tanggal 20/03/2014). Tujuan dasar penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran antara lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Dari uraian di atas, multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia menjadi alternatif sebagai media dalam proses pembelajaran di sekolah yang diharapkan dapat menumbuhkan rasa ketertarikan dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran dan juga dalam mencapai hasil dan tujuan yang maksimal dengan merangsang seluruh alat indra yang ada pada diri siswa tersebut. 2.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Multimedia Dalam Pembelajaran Menurut Daryanto, (2010:54) Apabila Multimedia dipilih, dikembangkan, dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi guru dan siswa. Secara umum, manfaat yang diperoleh adalah proses pembelajaran yang menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar. dapat dilakukan dimana dan kapan saja serta sikap belajar siswa dapat ditingkatakan. Riandhaputri, 2013.kelebihan-dan- kekurangan-multimedia,(online),diakses tanggal 20/03/2014. Kelebihan multimedia dalam pendidikan yaitu, sebagai berikut : a) Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif b) Mampu menimbulkan rasa senang selama proses pembelajaran berlangsung sehingga akan menambah motivasi siswa. c) Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran. d) Mampu menvisualisasikan materi yang abstrak. e) Media penyimpanan yang relative gampang dan fleksibel f) Membawa obyek yang sukar didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan belajar g) Menampilkan obyek yang terlalu besar kedalam kelas h) Menampilkan obyek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Kekurangan Multimedia dalam pendidikan yaitu sebagai berikut : Biaya relative mahal untuk tahap awal, kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan, belum memadainya perhatian dari pemerintah, belum memadainya infrastruktur untuk daerah tertentu. 2.3. Aktifitas Belajar Dan Hasil Belajar 2.3.1. Pengertian Aktifitas Belajar Menurut Hamalik, (2008 : 172) Aktifitas belajar adalah, anak (siswa) belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat. Aktifitas belajar, lebih ditonjolkan melalui suatu progam unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai. Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menarik kesimpulan bahwa, aktifitas merupakan suatu kegiatan yang di lakukan siswa untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, pengembangan dan aspek tingkah laku lainya dalam mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih baik. 2.3.2. Jenis – Jenis Aktifitas Dalam belajar di perlukan aktifitas siswa untuk dapat mengikuti proses belajar mengajar yang baik, karena hasil belajar timbul berdasarkan adanya aktifitas belajar siswa. Aktifitas belajar itu banyak sekali macamnya, maka para ahli mengadakan klasifikasi atas macam- macam aktifitas tersebut. Menurut Dierich (dalam Hamalik, 2008:172) Membagi kegiatan aktifitas belajar ke dalam delapan kelompok, sebagai berikut :
  • 6. 5 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 a. Kegiatan-kegiatan visual : Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. b. Kegiatan-kegiatan lisan (Oral) : Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan intruksi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapanatau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. d. Kegiatan-kegiatan menulis : Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan- bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. e. Kegiatan-kegiatan menggambar : Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. f. Kegiatan-kegiatan metrik : Melakukan percobaan, memilih alat-alat melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarkan permainan, menari dan berkebun. g. Kegiatan-kegiatan mental : Menganalisis, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat, hubungan- hubungan, dan membuat keputusan. h. Kegiatan-kegiatan emosional : Minat, membedakan, berani, tenang, dan laian-lain. Kegitan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain. Jika dihubungkan dengan media pembelajaran, di harapkan aktifitas belajar siswa akan lebih berminat, lebih tekun, dan termotivasi belajarnya, sehingga siswa akan lebih aktif belajarnya. Berdasarkan uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, dalam belajar aktifitas adalah penting karena unsur-unsur atau jenis aktifitas tersebut telah meliputi seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran. Bila seorang siswa aktif, diharapkan hasil belajar akan lebih baik di bandingkan dengan siswa yang tidak aktif. Sehubungan dengan hal tersebut, pembelajaran haruslah membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga mereka bisa mencari pengetahuan lebih banyak lagi. 2.3.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Aktfitas Belajar Menurut Slameto (2010:2), faktor- faktor yang mempengaruhi aktifitas belajar antara lain, yaitu: 1) Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar yang meliputi : a. Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan, cacat tubuh b. Faktor psikologis meliputi, faktor inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan. c. Faktor kelelahan meliputi, faktor jasmani dan rohani berupa lemahnya tubuh dan timbul keecenderungan untuk membaringkan tubuh dan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. 2) Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu dan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar yang meliputi : a. Faktor keluarga, meliputi dengan cara orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. b. Faktor sekolah, meliputi faktor metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah. c. Faktor masyarakat, meliputi faktor kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktifitas belajar siswa terdiri atas faktor internal yang meliputi kesehatan, jasmani dan rohani, inteligensi, minat, bakat, motivasi serta faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. 2.3.4. Belajar Dan Hasil Belajar Menurut Hamalik, (2007:27-28) Mengemukakan dua pengertian belajar yaitu : 1) belajar adalah modifikasi atau
  • 7. 6 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 memperteguh kelakuan melalui pengalaman, maksutnya belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tetapi lebih dari itu, yakni mengalami; 2) Belajar adalah suatu pross perubahan tingkah lakuindividu melalui interaksi dengan lingkungan. Selanjutnya Hamalik, (2007:29) Mengemukakan “Belajar adalah suatu proses, belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi , merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh”. Geoch dalam Jufri, (2013 : 38). Belajar adalah, perubahan kemampuan dan keterampilan sebagai hasil dari praktik yang dilakukan. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebuah proses yang bukan hanya mengingat tetapi lebih pada perubahan kemampuan dan keterampilan di dalam diri manusia melalui pengalaman. 2.3.5. Pengertian Hasil Belajar Setiap proses belajar yang dilaksanakan peserta didik akan menghasilakan hasil belajar. Hasil belajar yang baik hanya bisa dicapai melalui proses belajar yang baik, jika proses belajar tidak optimal maka sangat sulit terjadinya hasil belajar yang baik. Gagne dalam Jufri, (2013 : 58) Menyatakan hasil belajar adalah kemampuan (performance) yang dapat teramati dalam diri seseorang dan disebut dengan kapabilitas. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang dicapai peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya dan hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan seseorang dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang diperoleh dari hasil belajar yaitu hasil tes. Biasanya nilai dari hasil belajar itu dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, atau kata-kata tinggi, sedang atau rendah. 2.4. Pengaruh Multimedia Terhadap Aktifitas Menurut Daryanto,(2012 : 53) multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembalajaran. Dengan kata lain, multimedia pembelajaran berguna untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Multimedia pembelajaran akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa, apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan, dan digunakan secara tepat dan baik. Secara umum manfaat yang bisa di peroleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar sisiwa dapat ditingkatkan, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Berdasarkan uraian tersebut, multimedia dalam proses pembelajaran berguna untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbal yang hanya dengan kata-kata tertulis dan penjelasan lisan, mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta daya indera, membuat siswa lebih aktif dan mengurangi sifat pasifnya, mengakomodir perbedaan individu siswa, dan membuat pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan. Jika dihubungkan dengan media pembelajaran, di harapkan aktifitas belajar siswa akan lebih berminat, lebih tekun, dan termotivasi belajarnya, sehingga siswa akan lebih aktif belajarnya. 2.5. Pengaruh Aktifitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Menurut Hamalik, (2008 : 172) Aktifitas belajar adalah, anak (siswa) belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat. Aktifitas belajar, lebih ditonjolkan melalui suatu progam unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai. Berdasarkan uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa, dalam belajar aktifitas adalah penting karena unsur- unsur atau jenis aktifitas tersebut telah meliputi seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran. Bila seorang siswa aktif, diharapkan hasil belajar akan lebih baik di bandingkan dengan siswa yang tidak aktif. 2.6. Materi Pelajaran Yang Diteliti
  • 8. 7 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 Materi pembelajaran kewirausahaan yang di teliti dalam penelitian ini adalah tentang : “MENGAMBIL RISIKO USAHA”. 1) Prinsip Dasar Risiko a) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah, akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuata atau tindakan. b) Menurut M.H Richard adalah, suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu. c) Menurut A.Abas Salim adalah, ketidak tentuan (uncertainly) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss). d) Menurut Soekarto adalah ketidak pastian atas terjadinya suatu peristiwa. e) Menurut Herman Darmawi adalah probalitas suatu hasil yang berbeda dengan yang di harapkan. Kesimpulannya : Risiko adalah : Sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan tidak diharapkan. 2) Macam dan jenis-jenis risiko Macam – macam risiko ada dua, yaitu : a) Risiko spekulatif adalah risiko yang terjadi akibat penyimpangan baik menguntungkan maupun merugikan. risiko yang biasanya tidak dapat diansuransikan. b) Risiko murni adalah yang bergerak ke satu arah. Artinya hanya ada kemungkinan kerugian bagi pelakunya dan tidak ada kemunginan keuntungan. Risiko murni ini dapat di ansuransikan. Risiko murni yang dihadapi oleh para wirausaha dapat digolongkan menjadi : Risiko pribadi, adalah risiko yang mungkin menimpa orang itu sendiri (kematian, cacat), risiko harta, adalah risiko atas harta. (pencurian,perampokan, dan kebakaran), risiko tanggung gugat/ tanggung jawab, adalah kemungkinan risiko wirausaha dituntut bertanggung jawabsecara hukum, untuk membayar kerusakanterhadap orang atau barang orang lain. Menurut sifatnya risiko dapat di golongkan menjadi : a) Fundamental, yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepadaseseorang karena penderitanya cukup banyak. (banjir, dan angin topan) b) Risiko khusus, yaitu risikoyang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui. (kapal kandas, dan pesawat terbang jatuh). c) Risiko dinamis, yaitu risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan masyarakat di bidang kewirausahaan, dan teknologi. (risiko penerbangan luar angkasa). Risiko juga adapat dikelompokan berdasarkan dapat tidaknya risiko dialihkan kepada pihak lain. Jenis risiko pada kelompok tersebut meliputi : Risiko yang dapat dilaihkan pada pihak lain dengan mempertanggungkan suatu objek yang akan terkena risiko pada perusahaan ansuransi, risiko yang tidak dapat dialihkan pada pihak lain. Menurut sumber atau faktor penyebab munculnya risiko itu pada umumnya berasal dari dua sumber, yakni sumber interen dan eksteren : a) Sumber interen umumnya memiliki risiko yang lebih kecil. Hal ini dapat terjadi karena masalah interen itu umumnya lebih mudah untuk dikendalikan dan bersifat pasti. Artinya, hampir semua fakta atau data lengkap tersedia sehingga tingkat kelayakan lebih tinggi. b) Sumber eksteren umumnya jauh di luar kendali sipembuat keputusan, antara lain muncul dari pasar, kewirausahaan, politik, suatu negara, perkembangan tehknologi, perubahan sosial budaya, suatu daerah, atau negara, kondisi suplai atau pemasok, kondisi geografi dan kependudukan, serta perubahan lingkungan dimana perusahaan itu didirikan. Dalam berwirausaha, terdapat tiga risiko yang dapat dievaluasi yaitu : a) Risiko pasar atau persaingan, yaitu risiko yang terjadiaibat tidak adanya kepastian pasar. Hal ini terjadi karena berbagai faktor seperti lingkungan kewirausahaan, teknologi, demografi, dan sosial politik. b) Risiko finansial, yaitu risiko yang terjadi akibat rendahnya hasil penjualan di bandingkan dengan tingginya biaya produksi.
  • 9. 8 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 c) Risiko teknik, yaitu risiko yan terjadi akibat kegagalan teknik. Pada dasarnya ada dua risiko yang dihadapi oleh para wirausahawan ketika diberikan kesempatan untuk mengembangkan usahanya. Kedua risiko tersebut adalah: a. Risiko Rill Risiko rill adalah risiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa dihindari. Termasuk dalam risiko ini adalah : a) Kehilangan modal, baik yang sudah ditanam dan akan ditanamkan kedalam perusahaan. b) Kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, dimasa sekarang ataupun dimasa depan. c) Kehilangan mata pencarian untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, d) Kehilangan kendali atas kekuasaan yang selama ini dimilikinya (dicision- making) karena ada pengalihan gaya bisnis profesional. b. Risiko Phisikologis Risiko phisikologis, adalah risiko yang tidak terlihat, tidak bisa dihitung, bisa di antisipasi, tetapi belum tentu di hindarkan. Termasuk dalam risiko ini adalah : a) Kehilangan reputasi (Hilang muka, nama besar) dan risiko menanggung malu. b) Kehilangan kepercayaan, pada diri sendiri dan pada orang lain (menjadi paranoid, atau blind –depondency) c) Kehilangan perasaan,”potent” atau mampu yang akan menyebabkan hilangnya rasa percaya diri. d) Kehilangan jatidiri, (terutama bagi mereka yang sudah menganggap keberadaan perusahaan sebagai keberadaan dirinya sendiri); dan e) Kehilangan motivasi untuk berjuang. 3) Ada 2 karakteristik risiko: a) Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa b) Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian 4) Faktor dan sumber penyebab timbulnya risiko Sumber penyebab risiko (kerugian) dapat diklasifikasikan sebagai : a) Sumber risiko sosial, adalah tindakan orang-orang yang menciptakan kejadian yang merugikan (pencurian, perusakan, demonstrasi dan pemogokkan). b) Sumber risiko fisik, adalah fenomena alam (banjir, badai, gempa bumi, tanah longsor) c) Sumber risiko kewirausahaan, adalah fenomena kewirausahaan (inflasi, ketidak stabilan perusahaan individu) d) sumber risiko teknis, ketidak mampuan wirausaha dalam mengambil keputusan. 1) Manajemen risiko Manajeman risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam kegiatan usaha untuk memeperoleh efektivitas dan efisiensi kerja yang lebih tinggi. Langkah manajemen risiko : a) Identifikasi risiko, yaitu harus menegetahui adanya risiko dalam menjalankan usaha, artinya anda harus mengerti sifat – sifat risiko yang dihadapi serta dampaknya bagi usaha. b) Klasifikasi kerugian yaitu kerugian dapat berupa krugian hak milik, berkewajiban mengganti kerugian yang dialami orang lain dan kerugian personalia :Kerugian hak milik berupa kerugian langsung (kehilangan, kerusakan harta) kerugian tidak langsung (biaya pembersihan sisa kerugian langsung dan kerugian pendapatan).Kewajiban mengganti kerugian yang dialami oleh orang lain (kerusakan milik orang lain).Kerugian personalia, (kematian, cacat) Pengukuran risiko. Risiko perlu di ukur untuk menentukan tingkat kepentingannya. Selain itu pengukuran diperlukan untuk memperoleh informasi guna menentukan cara menangani risiko. Aspek yang diukur adalah, frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi, serta tingkat keparahan kerugian. c) Pengendalian risiko dilakukan dengan cara : Menghindari risiko, mengendaliakan kerugian, pemisahan, pemindahan risiko. 2) Analisis Risiko Usaha Risiko perlu dianalisis, yaitu dengan memakai tolak ukur untuk mengukur besarnya risiko atas suatu alternatif, dengan tujuan untuk memperoleh alternatif dengan risiko yang
  • 10. 9 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 dapat ditanggung. Analisis ini sangat penting untuk menentukan modal yang di anggarkan dalam kegiatan usaha. Pada dasarnya semua risiko dapat dicegah atau diperkecil, kecuali risiko alam yang probalitasnya sangat kecil dilakukan dan dapat diabaikan. Bagi seorang wirausaha, menghadapi risiko adalah tantangan karena mengambil risiko berkaitan dengan kreatifitas dan inovasi serta merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi kenyataan. Seorang wirausaha, harus mau dan mampu mengatasi dan memperkecil risiko usahanya yang telah diperhitungkan dengan matang dan menyukai tantangan dengan risiko yang masuk akal. Karena itu seorang wirausaha haruslah kreatif dan produktif. Untuk memperkecil risiko usaha yang harus di lakukan adalah : Menganalisis kelayakan usaha, pembahasan mengenai aspek keuangan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan atau kerugian yang dapat dihasilkan.Tipe pengambil risiko sedikit banyak dipengaruhi oleh : pengalaman masa lalu, tingkat kepercayaan pada diri sendiri, situasi yang dihadapi, harapan terhadap masa depan. Cara menganalisis risiko, perkiraan risiko, apakah ada kerugian dari suatu keputusan yang diambil, tujuan dan sasaran, mempertimbangkan kebijakan dan sasaran perusahaan, mencermati alternatif, alternatif – alternatif yang ada harus secara terperinci sehibgga semua biaya yang diperlukan dapat ditelaah secara objektif : 1). Pengumpulan informasi dan pengukuran alternatif, informasi yang akurat akan dapat membuat penaksiran yang realistis, 2).Minimalisasi risiko, dengan cara : kesadaran yang jelas tentang kemampuan dan kekuatan perusahaan, kreatifitas dalam mengubah keadaan untuk keuntungan perusahaan, kemampuan untuk merencanakan tujuan dan strategi untuk mewujudkan, dorongan, tenaga, dan antusias untuk melaksanakan sterategi. Perencanaan dan pelaksanaan sebuah alternatif, yaitu berupa jadwal waktu, rumusan tujuan, yang jelas, alternatif rencana untuk hasil yang mungkin terjadi dan sebuah umpan yang baik. 3) Memperkecil / mengatasi risiko usaha Cara memperkecil / mengatasi Risiko adalah : a. Risiko Teknis Risiko ini terjadi akibat kurangnya kemampuan wirausaha / manajer dalam mengambil keputusan. Faktor penyebab : a) Biaya produksi yang tinggi b) Pemakaian SDM yang tidak seimbang ( tenaga kerja terlalu banyak ) c) Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang cermat d) Terjadi pencurian akibat pengawasan yang kurang baik e) Terus menerus rugi karena biaya yang terus membengkak f) Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktifitas kerja yang menurun g) Perencanaan dan desian yang salah sehingga sulit di oprasionalkan. Upaya untuk mengatasi/menghindari risiko tersebut di atas: a) Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang: Keterampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat guna/modern. ketrampilan mengorganisasi yaitu ke mampuan meramu yang tepat dari fak tor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibaratmembuat k ue, bagaimana agar rasanya enak, m urah dan disenangi pembeli, ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang baik. b) Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan c) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap b. Risiko Pasar Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasaran.
  • 11. 10 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 Faktor penyebab : a) Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar b) Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih c) Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar d) Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro e) Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar Upaya yang ditempuh: a) Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli. Misal budidaya lele dumbo b) Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan. c. Risiko Kredit Risiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati. Faktor penyebab: a) Sering terjadi produsen menaruh prod uknya terlebih dahulu dan dibayar ke mudian b) Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul kredit macet. Upaya yang ditempuh: 1) Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut: Dapat dipercaya yaitu watak dan reputasinya, kemampuan untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya, kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha sehingga merupakan net personal asets, keadaan usahanya selama ini apakah menunjukkan trend naik atau turun. 2) Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas debitor. 3) Memperlihatkan pengelolaan dana de bitor bila yang bersangkutan memiliki perusahan d. Risiko Alam Risiko ini terjadi diluar pengetahuan dan kemampuan manusia, misalnya gempa bumi,banjir,angin puting beliung, kemarau panjang. Karena peristiwa ini kemungkinan sangat kecil Risikonya dapat dianggap tidak ada, tetapi bila takut menghadapi Risiko tersebut, ada perusahaan asuransi yang berani menanggung Risiko tersebut. 4) Evaluasi risiko Pengambilan keputusan mengajarkan hal – hal penting dalam pertumbuhan kepribadian wirausaha yang bersedia bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan niscaya tidak akan bergantung pada orang/pihak lain. Wirausaha harus mempertimbangkan hal-hal berikut mengambil risiko pribadi : Pengalaman pribadi dalam mengambil risiko terkait dengan orang terdekat, dalam beberapa hal, perlu menggunakan intuisi untuk menilai tindakan yang mengandung risiko.kerna intuisi akan menghitungkan sejauh mana risiko dan hasil-hasil yang mungkin akan di peroleh, bertanggung jawab atas segala sesuatu dalam hidup anda, ini termasuk dalam kesuksesan dan kegagalan anda sendiri. Namun suskses akan diperoleh jika anda bersedia dan mampu mengambil risiko yang perlu dengan penuh perhitungan. Ada beberapa pertanyaan sebelum mengambil keputusan yang mengandung risiko yaitu: a) Apakah risiko tersebut sepadan dengan hasil usah b) Bagaimana risiko dapat dikurangi? c) Bagaimana kriteria personalia yang dapat mengu risiko ? d) Apakah anda takut dalam mengambil risiko? e) Apa persiapan-persiapan yang perlu anda lak sebelum mengambil risiko? III. PROSEDUR PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya” (Sugiyono, 2013:2). Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Eksperimen atau ekspremental. “Metode Eksperimen adalah, sutu metode penelitian yang digunakan untuk mencari perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” Sugiyono, (2011 : 72). Metode penelitian ini menggunakan desain eksperimen posttest-only kontrol desain dengan format dalam gambar atau bagan metode eksperimen yang di gunakan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
  • 12. 11 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 R1 - X - O1 R2 O2 Gambar 2. Bagan Metode Eksperimen Keterangan : R1 = Sampel Kelas Eksperimen R2 = Sampel Kelas Kontrol X = Perlakuan Penggunaan Multimedia O1 = Hasil Tes atau Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen O2 = Hasil Tes atau Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana pengaruh penggunaan multimedia dalam proses pengajaran dikelas terhadap hasil belajar siswa di SMK Utama Bakti Palembang, maka teknik yang digunakan untuk pengumpulan data sebagai berikut : Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010 : 274) Metode ini hanya digunakan untuk mendapatkan data yang sudah terdokumentasi, seperti jumlah siswa, keadaan sekolah, data jumlah guru, dan data jumlah siswa SMK Utama Bakti Tahun Pelajaran 2013/2014. Observasi atau disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dangan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010:199). Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran aktifitas belajar siswa selama proses pembelajaran di kelas dengan penggunaan multimedia pada siswa kelas eksperimen, maupun siswa kelas kontrol yang tidak menggunkan multimedia. IV. PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, Observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Keaktifan ini dapat dilihat dari jumlah skor yang diperoleh dari hasil observasi pada lembar observasi yang memuat 4 indikator dan 4 deskriptor , masing – masing indikator terdiri dari aktifitas visual, aktifitas lisan / mendengarkan, aktifitas menulis, aktifitas mental / emosional. Data hasil observasi yang dilakukan peneliti dibantu dengan seorang rekan sebagai obsever dan di pantau oleh guru mata pelajaran kewirausahaan pada siswa kelas X.TKJ 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.TKJ 2 sebagai kelas kontrol di SMK Utama Bakti Palembang selama 2x pertemuan. Hasil penelitian observasi untuk melihat keaktifan belajar siswa didalam kelas, sehingga diperoleh rata – rata keaktifan belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan mutimedia sebagai media dalam proses pembelajaran sebesar 79,07 tergolong kriteria “Sangat Aktif” sedangkan rata – rata keaktifan belajar siswa kelas kontrol yang tidak menggunkan multimedia yaitu hanya 63,95 dengan kriteria “Cukup Aktif” Dilihat dari distribusi keaktifan belajar siswa yang diajar dengan menggunakan multimedia sebagian besar terletak pada kriteria aktif sebesar 56 %, sedangkan siswa pada kelas kontrol sebagian besar siswa terletak pada kriteria cukup aktif yaitu sebesar 46%. Maka rata – rata skor persentase keaktifan belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan multimedia lebih tinggi keaktifannya dibandingkan dengan keaktifan belajar siswa pada kelas kontrol yang tidak menggunakan multimedia dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan multimedia sebagai media pembelajaran sebesar 79,26 angka ini tergolong kriteria”Baik”, sedangkan kelas kontrol yang tidak menggunakan multimedia sebesar 70,96 dengan kriteria “Cukup Baik” dan jika dilihat dari distribusi hasil belajar siswa ternyata siswa kelas eksperimen sebagian besar (81,5 %) memperoleh hasil belajar kriteria baik, sedangkan pada kelas kontrol hanya (61,5 %) yang memperoleh kriteria cukup baik. Dari analisis data observasi keaktifan belajar siswa diperoleh koefisien regresi antara penggunaan multimedia terhadap keaktifan belajar siswa sebesar 0,70 yang berada pada kriteria “Kuat”, hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara multimedia dan aktifitas belajar siswa, dan koefisien regresi aktifitas dengan hasil belajar siswa sebesar 0,809 yang berada pada kriteria “Kuat”. Pengujian hipotesis penggunan multimedia dengan keaktifan belajar siswa
  • 13. 12 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 melalui uji t “tes” diperoleh 6,9970 > 0,05/2=1,167 Maka tolak Ho terima Ha, hal ini menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara pengaruh multimedia terhadap aktifitas belajar siswa. Pengujian keaktifan belajar dengan hasil belajar siswa melalui t “tes” diperoleh 6,9970 > 0,05/2=1,167 maka tolak Ho terima Ha, hal ini menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara pengaruh aktifitas belajar dengan hasil belajar Hasil penelitian ternyata menunjukan “penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran kewirausahaan yang ditunjukan pada kelas eksperimen dengan skor rata – rata keaktifan belajar 79.05, hasil belajar 79,26 lebih baik bila dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yang memproleh skor rata – rata keaktifan belajar hanya 63,95 dan skor hasil belajar 70,96. Hasil pengujian penggunaan multimedia terhadap aktifitas belajar di peroleh 6,9970 > 0,05/2=1,167 dengan koefisien regresi 0,70 berarti ada pengaruh penggunaan multimedia dengan aktifitas belajar siswa. Sedangkan pengaruh aktifitas terhadap hasil belajar siswa diperleh dengan koefisien regresi sebesar 0,809. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis data dan pembahasan bahwa ada pengaruh multimedia terhadap aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di SMK Utama Bakti Palembang, hal ini terlihat pada : a. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, siswa kelas eksperimen lebih aktif dibandingkan kelas kontrol dengan rata-rata keaktifan pada kelas eksperimen sebesar 79,07 yang tergolong kriteria “sangat aktif” sedangkan rata – rata keaktifan belajar siswa kelas kontrol yang tidak diajar dengan menggunkan multimedia yaitu hanya 63,95 dengan kriteria “cukup aktif”. Hasil pengujian hipotesis yaitu : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunan multimedia dengan keaktifan belajar siswa melalui t “tes” diperoleh 6,9970 > 0,05/2=1,167 yaitu berada pada kriteria “Kuat”. b. Nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan multimedia sebagai media pembelajaran lebih baik dari pada hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang tidak menggunakan multimedia sebagai media pembelajaran. Rata – rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 79,26 dengan kriteria “Baik” di banding kelas kontrol sebesar 70,96 dengan kriteria “Cukup Baik”. Hasil pengujian hipotesis yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan belajar dengan hasil belajar siswa melalui t “tes” diperoleh 6,9970 > 0,05/2=1,167 berada pada kriteria “Kuat”. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT. Rineka cipta. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daryanto.2010.Media Pembelajaran. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Fahmi,2013.pengertian multimedia,(online). (http://elektroengineering.blogspot.com/20 13/03/pengertianmultimedia.html diakses tanggal 20/03/2014) Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Jufri, Wahab.2013. Belajar dan Pembelajaran SAINS. Bandung. Pustaka Reka Cipta Rahayu,2013.kelebihan dan kekurangan multimedia, (online), (http://research.amikom.ac.id/index.php/ka ryailmiahdosen/article/view/1672 diakses 26/03/2014) Riandhaputrii, 2013. kelebihan dan kekurangan multimedia,(online), (http://riandhaputri.blogspot.com/2013/11/k elebihan-dan-kekurangan- multimedia.html diakses tanggal 20/03/2014) Rahmahfauziah,2013.multimedia dalam pembelajaran online journals, (online),
  • 14. 13 | J u r n a l P G R I 2 0 1 4 (http://rahmahfauziah.blog.upi.edu/2013/10 /31/multimedia-dalam- pembelajaran/ diakses tanggal 20/03/2014) Sadiman, dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada. Supranto.2009. Statistik Tori Dan Aplikasi. Jakarta.Erlangga. Sugiyono.2012. Statiska Untuk Penelitian.Bandung.CV. Alfabeta. Tim Penyusun. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Palembang : FKIP Universitas PGRI Palembang.