Dokumen tersebut membahas rencana pengembangan kawasan Selat Karimata yang meliputi 9 provinsi dan 23 kabupaten/kota. Dilakukan pendekatan cluster dengan menetapkan pusat-pusat pertumbuhan di setiap wilayah untuk mengembangkan sektor perikanan tangkap, budidaya laut, pariwisata, dan industri pengolahan.
1. DIREKTORAT TATA RUANG LAUT PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
2012
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2. Orientasi Kawasan
Potensi dan Permasalahan
Tujuan, Konsep dan Pendekatan
Konsep Rencana Pengembangan
Arahan Pengembangan
Dukungan KKP
3. I. KAWASAN SELAT KARIMATA
4 PROVINSI
23 KAB./KOTA,
UU No. 32 Tahun
2004
•Kab. Karimun • Kab. Tanjabbar
•Kota Batam • Kab. Tanjabtim
•Kota Tanjung Pinang
•Kab. Bintan
•Kab. Lingga
•Kab. Natuna
•Kab. Kep. Anambas
Kep. Riau Jambi
•Kota Pangkal Pinang •Kab. Sambas
•Kab. Bangka •Kota Singkawang
•Kab. Bangka Barat •Kab. Bangkayang
•Kab. Bangka Tengah •Kab. Pontianak
•Kab. Bangka Selatan •Kab. Kubu Raya
•Kab. Belitung •Kab. Kayong Utara
•Kab. Belitung Timur •Kab. Ketapang
Kep. Kalimanta
Bangka
Belitung Barat
4. II. POTENSI & PERMASALAHAN (1)
ISU POTENSI PERMASALAHAN
6 pelabuhan umum, 4 bandara internasional dan 5
Pelayanan transportasi, terutama ke pulau-
TRANSPOSTASI bandara pelayanan skala lokal pulau dan daerah terpencil belum memadai.
ALKI I: 70.000 kapal /tahun atau sekitar 200 Belum tersedianya lokasi optimal untuk
kapal/hari dengan pertumbuhan 7,8% per tahun, pengisian BBM. Harga BBM untuk transportasi
20.000 kapal tangki raksasa yang berukuran laut yang cukup mahal
>180.000 DWT
tingkat pemanfaatan SDI 29%, penyebaran
PEMANFAATAN Perbatasan Negara, ZEE, Landas Kontinen, dan pemanfaatan < 12 mil, armada penangkapan
RUANG Pulau-Pulau Kecil Terluar yang masih kurang, produktivitas alat tangkap
cenderung semakin menurun.
2.487 pulau, ekosistem: terumbu karang, Overfishing, illegal fishing, destruktif fishing,
padang lamun dan mangrove yang berpotensi pencemaran, abrasi, konflik nelayan, tumpang
objek wisata bahari & Perikanan budidaya tindih kawasan
potensi lestari sumberdaya perikanan tangkap degradasi ekosistem, sekitar 30% kondisi
1.057,05 ribu ton/tahun (WPP 711) tingkat terumbu karang rusak luas lahan mangrove
pemanfaatan baru 35,49% mencapai 1,049,172.69 ha dan pengambilan
biota yg dilindungi,
53 eksiiting (3 PPN, 3PP, dan 47 PPI), 4 kegiatan pertambangan yg tak terkendali,
BBIP, 1 loka BL, 4 Balai Loka, 1 UPIS pemanfaatan baru sebatas tingkat eksplorasi
Penggunaan Teknologi Pertambangan Dasar nilai tambah produk kecil, harga yang masih
laut (Migas) lintas negara ditentukan pedagang
terletak pada kaw. cepat pertumbuhan dunia, Masih terbatasnya sistem pemantauan, patroli
dan KESR IMS-GT dan BIMP-EAGA dan pengawasan (Monitoring, Controling dan
Surveillance/MCS) di pulau-pulau kecil.
5. POTENSI & PERMASALAHAN (2)
ISU POTENSI PERMASALAHAN
Sarana dan Prasarana (Pelabuhan umum, Belum terkoordinasinya bank data (database)
INVESTASI Wilayah Bentang Laut Bastunamata;
pelabuhan perikanan jalan, air bersih, listrik,
dan telekomunikasi)
Sebagian besar merupakan kawasan tertinggal,
tidak berpenduduk atau jarang, menjadi
adanya swasta nasional yang sudah sengketa antar propinsi dan kabupaten/kota ;
bergerak.
Tidak terdapatnya Tempat Pelelangan
Ikan/Pangkalan Ikan Terpadu dan pengolahan
Kerjasama Ekonomi Sub-Regional Singapura
hasil perikanan skala besar.
– Johor – Riau (KESR SIJORI), Ekonomi Sub-
Regional IMS-GT, Asia Pasifik, dan kawasan
lainnya
Peruntukan lingkungan yang kurang optimal
Kesepakatan Bersama Gubernur Kalimantan Belum terumuskannya bentuk lembaga
Barat, Kep. Riau, Jambi, dan Kep. Bangka kerjasama pengelolaan Wilayah Bentang Laut
Belitung. (Sail Belitong, 2010) Bastunamata.
KELEMBAGAAN
Forum Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Masih rawannya tingkat keamanan
Daya Ikan (FKPPS) WPP-RI 711 (mis.perompakan dan perampokan kapal-kapal,
beranggotakan 6 provinsi (Kep. Riau, pencurian ikan, perusakan terumbu karang dan
Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Selatan, rumpon)
Riau & Kep. Bangka Belitung)
7. VISI KERJASAMA :
Pengelolaan bersama sumberdaya pesisir dan laut secara berkelanjutan untuk
pertumbuhan wilayah dan kesejahteraan yang seimbang di Kawasan Selat
Karimata
DIJABARKAN
MISI KERJASAMA :
Membangun lingkungan pesisir dan laut yang lestari dan berkelanjutan
Mendorong dan menyeimbangkan pusat-pusat pertumbuhan dan
perkembangan wilayah
Memanfaatkan sumberdaya alam pesisir dan laut untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat
DIJABARKAN
TUJUAN KERJASAMA :
Mewujudkan keterpaduan, keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan serta sumberdaya lainnya di kawasan Selat Karimata yang
saling terkait, saling mempengaruhi, saling menguntungkan, dan memberi manfaat bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bersama.
8. KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
Konsep pengembangan wilayah yang
bebasis pada sumberdaya kelautan
1. Pengembangan kegiatan ekonomi
unggulan
Pendekatan yang 2. Pengembangan jaringan fasilitas
dititikberatkan pada pendukung
pegembangan pusat-
3. Peningkatan SDM
pusat pertumbuhan
wilayah 4. Peningkatan Kelembagaan
5. Pemantapan pertahanan keamanan dan
mitigasi bencana alam
9. PENDEKATAN KLUSTER
kelompok kegiatan dengan kegiatan inti yang memiliki keterkaitan secara intensif dan membentuk
partnership (kemitraan), baik dengan kegiatan pendukung (supporting) maupun dengan
kegiatan/jasa terkait (related), sehingga terjadi efisiensi secara kolektif dan memungkinkan
terciptanya inovasi.
Menggunakan resources
yang sama Penentuan pusat-pusat
pertumbuhan bertujuan
menetapkan suatu lokasi di
wilayah pesisir dan laut yang
memiliki “trickling down effect”
kepada wilayah sekitarnya
Kontinuitas, Ekspor
Jumlah Produksi Lokal
Harga
Clustering
menentukan arah dan kebijakan
pemanfaatan ruang sesuai
dengan karakteristik masing-
masing wilayah dan inter-
connectivity wilayah dalam
Menghasilkan bahan
pendukung (penolong) distribusi barang dan jasa
11. KONSEP KERJASAMA ANTAR WILAYAH
SENTRA PRODUKSI
DLM KEGIATAN PRODUKSI, BARANG/JASA
PENGOLAHAN DAN PEMASARAN UNGGULAN
SENTRA PEMASARAN
(EKSPOR)
SENTRA
PENGOLAHAN
BARANG/JASA
UNGGULAN-
SENTRA PRODUKSI
BARANG/JASA
UNGGULAN-
SENTRA PRODUKSI
SENTRA BARANG/JASA
PENGOLAHAN UNGGULAN-
BARANG/JASA
UNGGULAN- SENTRA PRODUKSI
BARANG/JASA
UNGGULAN-
12. CLUSTER DAN PUSAT-PUSAT
PERTUMBUHAN KELAUTAN PERIKANAN
• Kepulauan Natuna dsk
A
• Kepulauan Anambas dsk
B
• Pulau Batam dsk
C
• Pulau Lingga dsk
A D
B
• Pantai Timur Jambi dsk
E
• Pulau Bangka dsk
F
• Pulau Belitung dsk
G
• Sambas dsk
H
• Ketapang dsk
I
13. CLUSTER PENGEMBANGAN
NATUNA
Pusat pengembangan: Ranai
Sektor yang dikembangkan:
• Perikanan Tangkap perairan di
sekitar pulau-pulau kecil masih
berpotensi untuk peningkatan hasil
tangkapan
• Budidaya Laut luas perairan di
pulau-pulau kecil dapat digunakan
untuk budidaya laut, sekaligus dgn
sistem sea ranching untuk
peningkatan stock ikan
• Pariwisata pengembangan pulau-
pulau kecil untuk wisata
• Pertambangan Migas penyediaan
fasilitas pendukung eksplorasi dan
eksploitasi migas, penyediaan
fasilitas pendukung eksplorasi dan
eksploitasi migas
14. CLUSTER PENGEMBANGAN
KEPULAUAN ANAMBAS
Pusat pengembangan:
• Tarempa
Sektor yang dikembangkan:
• Perikanan Tangkap perairan di
sekitar pulau-pulau kecil masih
berpotensi untuk peningkatan hasil
tangkapan
• Budidaya Laut luas perairan di pulau-
pulau kecil dapat digunakan untuk
budidaya laut, sekaligus dgn sistem
sea ranching untuk peningkatan stock
ikan
• Pariwisata pengembangan pulau-
pulau kecil untuk wisata
• Pertambangan Migas penyediaan
fasilitas pendukung eksplorasi dan
eksploitasi migas
15. CLUSTER PENGEMBANGAN
BATAM, BINTAN, KARIMUN
Pusat pengembangan:
• Batam
• Bintan, Tanjungbalai Karimun,
Tanjungpinang
Sektor yang dikembangkan:
• Perikanan Tangkap perairan di
sekitar pulau-pulau kecil masih
berpotensi untuk peningkatan
hasil tangkapan
• Budidaya Laut luas perairan di
pulau-pulau kecil dapat digunakan
untuk budidaya laut, sekaligus dgn
sistem sea ranching untuk
peningkatan stock ikan
• Industri pengolahan ikan
pembekuan dan grading untuk
pasar Singapura dan Malaysia
• Pariwisata pengembangan
pulau-pulau kecil untuk wisata
16. CLUSTER PENGEMBANGAN
LINGGA
Pusat pengembangan: Dabo
Sektor yang dikembangkan:
• Perikanan Tangkap
perairan di sekitar kepulauan
Dabo-Singkep masih
berpotensi untuk peningkatan
hasil tangkapan
• Budidaya Laut perairan di
sekitar kepulauan Dabo-
Singkep masih berpotensi
untuk pengembangan
budidaya ikan
• Industri pengolahan
sederhana utk target pasar
lokal Sumatera
17. CLUSTER PENGEMBANGAN
PULAU BANGKA
Pusat pengembangan:
•Sungai Liat
Sektor yang dikembangkan:
•Perikanan Tangkap perairan
Selat Bangka masih berpotensi
untuk peningkatan hasil
tangkapan
•Budidaya Laut perairan
sekitar Belitung masih
berpotensi untuk
pengembangan budidaya laut
•Budidaya Air Tawar
pengembangan budidaya ikan
air tawar di Pulau Bangka
•Pariwisata pengembangan
wisata pantai di Bangka
(Tanjung Ular) dan Belitung
18. CLUSTER PENGEMBANGAN
PULAU BELITUNG
Pusat pengembangan:
•Tanjungpandan
Sektor yang dikembangkan:
•Perikanan Tangkap perairan
Selat Bangka masih berpotensi
untuk peningkatan hasil
tangkapan
•Budidaya Laut perairan
sekitar Belitung masih
berpotensi untuk
pengembangan budidaya laut
•Budidaya Air Tawar
pengembangan budidaya ikan
air tawar di Pulau Bangka
•Pariwisata pengembangan
wisata pantai di Bangka
(Tanjung Ular) dan Belitung
19. CLUSTER PENGEMBANGAN
PANTAI TIMUR JAMBI
Pusat pengembangan: Muara
Sabak
Sektor yang dikembangkan:
•Perikanan Tangkap perairan di
sekitar pantai dan muara sungai
masih berpotensi untuk
peningkatan hasil tangkapan
•Budidaya Pantai lahan di sekitar
pantai masih berpotensi untuk
pengembangan budidaya ikan
•Industri Pengolahan ikan
pembekuan dan grading untuk
pasar lokal dan Sumatera
•Pertambangan Migas penyediaan
fasilitas pendukung eksplorasi dan
eksploitasi migas
20. CLUSTER PENGEMBANGAN
KETAPANG
Pusat pengembangan: Ketapang
Sektor yang dikembangkan:
• Perikanan Tangkap
perairan di sekitar pantai
dan muara sungai
• Perikanan Budidaya
Potensi ikan air tawar di
Kec. Manis Mata
(Ketapang), lahan di
sekitar pantai,
• Industri Pengolahan ikan
pembekuan dan
grading untuk pasar
lokal dan Jawa
21. CLUSTER PENGEMBANGAN
SAMBAS DSK
Pusat pengembangan: Pemangkat
Sektor yang dikembangkan:
•Perikanan Tangkap perairan di
sekitar pulau-pulau kecil masih
berpotensi untuk peningkatan
hasil tangkapan
•Budidaya Laut luas perairan di
pulau-pulau kecil dapat
digunakan untuk budidaya
laut, sekaligus dgn sistem sea
ranching untuk peningkatan
stock ikan
•Industri pengolahan ikan
pembekuan dan grading untuk
pasar Kuching, Malaysia
•Pertambangan Migas
penyediaan fasilitas pendukung
eksplorasi dan eksploitasi migas
23. ARAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
PERIKANAN TERPADU.
Kendala: 1. Ketersediaan energi dan
fasilitas transportasi, 2. Biaya transportasi
bahan baku.
Strategi: 1. Menempatkan pusat
pengembangan berdasarkan ketersediaan
energi dan transportasi, 2. Transportasi
terpadu.
24. ARAHAN PENGEMBANGAN
PERIKANAN TANGKAP
Kendala: 1. Armada penangkapan
ikan skala kecil, 2. Budaya perikanan
tangkap subsisten, 3. Illegal fishing.
Strategi: 1. Mendorong investasi
perikanan skala menengah, 2.
Pelatihan ABK industri perikanan
tangkap, 3. Pembentukan jejaring
pengawasan.
25. ARAHAN PENGEMBANGAN
PERIKANAN BUDIDAYA
Kendala: 1. Kesesuaian lokasi, 2.
Ketersediaan benih.
Strategi: 1. Pemetaan daerah
potensial untuk Budidaya, 2.
Pengembangan pusat perbenihan.
26. ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA
PANTAI DAN BAHARI
Kendala: 1. Lokasi wisata belum dikenal luas, 2.
Ketersediaan transportasi dan akomodasi terbatas,
3. Kerusakan terumbu karang, 4. Konflik dengan
pemanfaatan lain.
Strategi: 1. Peningkatan ketersediaan transportasi
dan akomodasi, 2. Peningkatan promosi, 3.
Rehabilitasi terumbu karang, 4. Zonasi (Tata
Ruang) dan perlindungan kawasan.
28. DUKUNGAN KKP DLM UPAYA
KERJASAMA SELAT KARIMATA
TH 2005
1. Penandatanganan MoU oleh 4 Gubernur (Kalbar, Kepri, Jambi,
dan Babel) tentang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan Selat Karimata (Bersama Kemendagri).
2. Penyusunan Rencana Tata Ruang Pesisir dan Laut Kawasan
Selat Karimata
TH 2006
Penyusunan Rencana Aksi Kerjasama Kawasan Selat Karimata
TH 2007
Penyusunan Rencana Bisnis Plan untuk Kawasan Prioritas
Provinsi Kalbar dan Babel
TH 2008
Penyusunan Rencana Bisnis Plan untuk Kawasan Prioritas
Provinsi Kepri dan Jambi
29. DUKUNGAN KKP DLM UPAYA
KERJASAMA SELAT KARIMATA
TH 2009
Pembinaan Pokja dalam rangka Pemantapan Rencana Aksi
Program Kerjasama dan Perjanjian Kerjasama.
TH 2010
1. Penyepakatan dan Pengesahan Naskah Perjanjian Kerjasama
2. Penetapan Prioritas Kegiatan Kerjasama
3. Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama oleh 4
Gubernur (Bersama Kemendagri)
TH 2011
1. Fasilitasi dan Pembinaan Penyusunan Dokumen Perencanaan
(Rencana Strategis – Rencana Zonasi WP3K) di ke 4 Provinsi
2. Penyusunan Rencana Pengembangan Bentang Laut (Seascape)
Anambas-Natuna- Selat Karimata
30. Rekap Rencana Kegiatan KKP
PROVINSI
NO DITJEN PROGRAM KEGIATAN KAL KEP JAM BAB
BAR RI BI EL
1Kelautan, Pengelola Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi * √ * -
Pesisir, dan an SDKP Kawasan dan Jenis
Pulau-Pulau Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil * √ * √
Kecil (KP3K) Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan * √ * √
Pengembangan Usaha
Penataan Ruang dan Perencanaan Pengelolaan √ √ √ √
Wilayah Laut, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil
Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi * - * √
Kawasan dan Jenis
2P2SDKP Pengawas Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber * √ * √
an dan Daya Kelautan
Pengendal Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber * √ * √
ian Daya Perikanan
pemanfaa Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber * √ * √
tan SDKP Daya Kelautan
Penyelesaian Tindak Pidana Kelautan dan * √ * √
Perikanan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas * √ * √
Teknis Lainnya Ditjen PSDKP
31. Rekap Rencana Kegiatan KKP
PROVINSI
NO DITJEN PROGRAM KEGIATAN KAL KEP JAM BAB
BAR RI BI EL
3Balitbang Program Penelitian observasi laut * √ * √
Litbang Penelitian sumberdaya dan kerentanan pesisir * √ *
Iptek Penelitian dan Pengembangan Pengolahan * √ √
Kelautan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan *
dan Penelitian Penelitian dan Perekayasaan Sosial * √ * *
Perikanan Ekonomi dan Kelautan dan Perikanan
4Perikanan Pengemba Pengadaan Kapal >30 GT √ √ √ √
Tangkap ngan Penebaran Benih √ √ √ √
Ekonomi PUMP Perikanan Tangkap √ √ √ √
SeHAT Nelayan √ √ √ √
Pengembangan PP / PPI - √ √ √
Kartu Nelayan - - √ -
Penyediaan Rumah Ikan - - - √
5Perikanan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) √ √ * *
Budidaya Perikanan Budidaya
Minapolitan Perikanan Budidaya Percontohan √ √ √ √
Dekonsentrasi (Pengembangan Produksi, √ √ * *
Pengembangan Sistem Usaha, Pengembangan
Sistem Keskanling) dan TP Provinsi
(Pengembangan Sarpras, Pengembangan
Sistem Perbenihan)