Modul ini membahas tentang seni rupa terapan dan teknik-teknik kriya yang terkait, seperti airbrush, sablon, kriya tekstil, keramik, dan kayu. Seni rupa terapan mempunyai fungsi estetika dan praktis, dan dibuat dengan mempertimbangkan persyaratan tertentu seperti keamanan dan keluwesan. Teknik-teknik kriya seperti airbrush, sablon, dan lainnya membahas alat, bahan, dan
1. MODUL I
SENIRUPA DALAM ILMU TERAPAN
1. Pengertian seni rupa terapan
Seni rupa terapan adalah karya seni yang dihasilkan selain memiliki nilai ekspresi,nilai
artistik dan nilai estetika ,tetapi juga mempunyai fungsi pakai untuk kebutuhan sehari-
hari.
Seni rupa terapan merupakan salah satu cabang seni yang tidak dapaat kita pisahkan dari
kehidupan manusia.seni rupa telah berkembang sejak zaman lampau hingga sekarang dan
telah menghasilkan beraneka ragam corak serta fungsi.fungsi karya seni rupa dibedakan
menjadi : - fungsi estetis
- Fungsi praktis
Fungsi estetis adalah : untu memenuhi kebutuhan hidup manusia tentang raa
indah, misal lukisan, patung,dan benda hias.
Fungsi praktis adalah : untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia akan benda
pakai, misal vas bunga,kursi ukir,dan binglai foto.
Seni rupa terapan dibuat dengan mengutamakan tujuanpraktis yakni memanfaatkan
fungsi pakai untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia.meskipun demikian seni rupa
terapan karya seni rupa terapan diupayaka memiliki nilai artistik.pembuatan karya seni
rupa terapan tidak sebebas membuat karya seni murni karena didalamnya harus
mempertimbangkan persyaratan tertentu ,seperti keamanan,kenyamanan,dan keluwesan
dalam penggunaan.
2. Air brush
Air brush merupakansalah satu teknik yang digunakan untuk menghasilkan karya seni
rupa atau seni lukis.perkembangan seni air bruh sekarang ini digunakan untuk melukis
,mengecat keramik,mengecat motor,mobil,helem dan sebagainya.
a. Alat yang digunakan ;
Penyemprot / spreyer
Tempat cat
Kompresor
Pisau potong
Penggaris
Kertas
Pensil
Kuas
selotip
masker .dll
b. Bahan :
cat (air /minyak)
pengencer (air /minyak)
pelapis / pemberi efek mengkilap
media gambar (plastik, logam, kertas,kain,mika,fiber)
c. Proses:
Menyiapkan media (pembersian permukaan media,pendempulan,pelapisan cat
dasar)
Menyetel spreyer
2. Proses pengecatan
Pengeringan
Pelapisan
Pengeringan
3. Sablon
Seni grafis dapat dihasilkn dengan berbagai teknik.keunggulan seni grafis adalah kita
dapat melipat gandakan hasil cetakannyadengan kualitas yang sama.salah sati sni grafis
yang sering diaplikasikan dalam dunia kerja adalah teknik cetak saring
/sablon/serigrafi/silk screen.sablon dikenalkan oleh bangsa jepang tahun 1664/abad ke-
17.ketika itu yuzensai miyasaki dan zisukeo mirose mengembangkan dengan menyablon
kain komono.penyablonan dikarenakan kebijakan kaisar jepang yang melarang
penggunaan kain kimono bermotif tulis tangan karena tingginya harga kimono
dipasaran.kemudia pada tahun 1907,samuel simon (inggris) mengembangkan teknik cetak
sablon mengunakankain chiffon /bahan rajut dari sutera.
1. Alat :
Kain gasa/screen
Rakel
Meja cetak
Hair dryer/kipas angin
Penyemprot air
2. Bahan :
Larutan afdruk / emulsi
Perekat sisntetis/hidronol
Kaporit
Krim diterjen
tinta sablon
3. proses :
campur dan aduk obat afdruk filem
oleskan dan ratakan dobagian depan dan belakang screen hingga tertutup semua
pori-pori screen
keringkan dengan kipas angin atau hairdrayer
desain dibuat transparan dengan cara diolesi minyak kelapa
setelah obat afdruk kering letakkan desain diatas permukaan kain secreen
penyinaran selama 15 menit
screen cuci dengan air serta semprot bagian gambar yang tampak tercetak pada
secreen tadi
screen siap untuk menyablon
4. Kriya tekstil
Kriya tekstil merupakan salah satu cabang seni kriya yang mengeksplorasi bahan tekstil
untuk dijadikan sebuah karya seni yang mempunyai nilai estetia dan produk barang jadi
yang mempunyai nilai jual.berikut ini pnejelasan tentang bagaimana cara membuat karya
batik tulis .
1. Alat :
a. Cantting berfungsi sebagai alat untuk menuliskan atau melukiskan malam
atau lilin yang digunakan untuk membentuk motif .jenis canting
diantaranya adalah :canting cecek,canting lowong,canting tembokan.
3. b. Angklo /kompor berfungsi sebagai pemanas lilin
c. Wajan digunakan untuk sebagai tempat mencairkan lilin
d. Gawangan digunakan untuk membentangkan kain yang akan dibatik
e. Saringan digunakan unyuk menyaring malam yang telah dicairkan
f. Kipas/tepas untuk membesarkan api pada tungku/angklo
2. Bahan :
a. Kain untuk membatik
b. Malam atau lilin
c. Zat pewarna
3. Proses :
a. Mewarnai media kain dengan warna gelap
b. Memasukkan kain pada larutan direk
c. Cuci dan keringkan
d. Membuat sketsa pola pada kain
e. Mencairkan lilin pengan pemanas kompor/angklo
f. Proses pelilinan
g. Menghilangkan warna gelap
h. Pewarnaan dengan zat pewarna
i. Pnglorotan /menghilangkan lilin
5. Kriya keramik
Kata keramik berasal dari yunani “ keramos”yang berarti periuk /belanga,yang terbuat
dari tanah liat yang dimaksud dengan keramik adalah semua barang atau bahan yang
terbuat dari bahan –bahan tanah dan yang pembuatanya melalui proses pembakaaran
dengan suhu tinggi..bahan pokok dalam pembuatan karya kriya keramik adalah tanahliat
selain mudah didapat dan pemakaian hasil jadinya sangat luas.sifat tanah liat sangat
menguntungkan karena mudah di bentuk bila tanah liat sudah dicampur dengan air
dengan perbandingan tertentu.perbandingan air sangat penting karena
denganperbandingan yang tepat tanah liat akan akann menjadi plastis untuk dapat
dibentuk .
1. Alat :
a. Alat pembentuk /butser digunakan untuk membentuk dengsn tangan
b. Roler alat pembentuk dengan teknik slab
c. Alat pembentuk dengan tangan /meja putar
d. Timbangan digunakan untuk menimbang tanah liat dan oksidasi logam
e. Compresor digunakan untuk penyemprotan bahan glasir
f. Alat pembakaran satu set alat pengukur suhu yang disebut pyrimeter
g. Tungku pembakaran adalah tempat untuk pembakaran keramik setelah proses
pembentukan selesai
2. Proses pembuatan :
a. Spiral
Dengan cara menekan dan memutar gumpalan tanah liat yang salah satunya
bertumpu pada meja pengulet.
b. Cara tekan dorong kepala kerbau
Dengan cara mengulet gumpalan tanah liat dengan gerakan menekan dan
mendorong kedepan dengan memegang kedua sisi gumpalan.
3. Proses pembentukan
4. a. Teknik pembentukan dengan tangan
Teknik ini hanya membutuhkan penggunaan jari-jari tangan dengan kondisi tanah
liat yang cukup plastis.dalam teknik ini ada beberapa cara yaitu :
1. Dipijat ( pinch )
Tanah liat dipijat-pijat diantara ibu jari dan jari-jari tangan sambil dibentuk
menjadi benda yang dikehendaki.
2. Dipilin ( coil )
Tanah liat dipilin-pilin dengan jari-jari dan telapak tangan sehingga
membentuk pipa/tali-tali silindris dengan besar diameter dan panjang pilinan
sesuai yang dikehendaki.
3. Dilempeng ( slab )
Membuat lempengan tanah liat dengan cara menge-roll tanah liat menurut
ketebalan yang sama.
b. Teknik pembentukan dengan mesin
Teknik ini menggunakan mesin yang dapat dilakukan dengan alat pemutar/ mesin
yang digerakan oleh tangan/kaki.
4. Pengeringan
Pengeringan barang-barang keramik harus dijalankan dengan hati-hati meskipun
tanah liat mempunyai sifat-sifat plastis dan kuat.beberapa cara pengeringan yang
baik antara lain :
a. Diangin-anginkan
b. Dipanaskan
c. Dibungkus
5. Pembakaran
Membakar barang-barang keramik kedalam tungku api.proses pembakaran ini dibagi
menjadi tiga golongan,antara lain :
a. Pembakaran biskuit
b. Pembakaran gelasir
c. Pembakaran barang overglaze decoration
Setelah melewati semua proses pembuatan,kemudian benda keramik tersebut
didekor/dihias.dekorasi untuk keramik dapat dilakukan dengan menggunakan bahan
pewarna atau dengan ukir-ukiran.
6. Kriya kayu
Kriya kayu merupakan salah satu cabang seni rupa atau seni kriya yang menggunakan
material kayu sebagai media untuk berproduksi.kemampuan paling dasar yang
diperlakukan dalam kriya kayu yakni mengetahui bagaimana cara memahat,mengukir.hal
ini diberlakukan karena setiap kayu berbeda-beda jenis dan karakternya.selain
itu,mengetahui berbagai motif tradisional/daerah juga sangat penting.keragaman motif
dan ornament yang ada dinegeri kita merupakan salah satu asset yang luar biasa dalam
kriya kayu.
Biasanya kriya kayu dipakai untuk menghias berbagai produk/barang jadi dari bahan
kayu, dengan tujuan selain menambah keindahan bentuknya,yang juga dapat menambah
nilai jual barang tersebut.produk/barang jadi yang biasanya terdapat hiasan ukir kayu
tersebut,antara lain: sofa ( kursi panjang ),daun pintu,kursi,meja,bingkai cermin,bingkai
5. pigura,sketsel ( pembatas ruangan ), perahu,tiang teras rumah,dinding rumah ( luar jawa )
dan lain sebagainya.
1. Alat
a. Pahat ukir kayu ( 1 set : 36 batang )
- Pahat kuku ( penguku ) : 20 batang
- Pahat lurus : 10 batang
- Pahat setengah bulatan : 5 batang
- Pahat miring : 1 batang
b. Ganden
c. Batu asah
d. Sikat atau sapu dari ijuk
e. Pensil
f. Jangka
g. Meteran
h. Kain perca
Disamping itu diperlukan juga alat-alat pertukangan kayu sebagai alat bantu,antara lain
1. Ketam 4. Perusut
2. Gergaji kayu 5. Bor
3. Siku-siku 6. Martil ( palu dari besi )
2. Menggambar motif
Sebelum menggambar atau mendesain motif sebuah ukiran,tentukan terlebih dahulu
luas bidang yang akan diukir.usahakan gambar desain yang berupa garis terkesan
elastis ( luwes ),jelas dan tegas.
3. Mengenal ornamen
Dalam penggunaan ornamen tersebut ada yang hanya berupa satu motif saja,dua
motif atau lebih.bisa juga penggunaan motif kombinasi dan ada pula yang “ distilasi
“ atau digayakan.pada dasarnya jenis motif ini terdiri dari :
a. Morif geometris
Berupa garis lurus,garis patah,garis sejajar,lingkaran dan sebagainya.
b. Motif naturalis
c. Berupa tumbuh-tumbuhan,hewan dan sebagainya.
Contoh-contoh motif geometris
- Motif tumpal - Motif meander
- Motif guirlande - Motif garis gelombang dan lingkaran
- Motif berlian
Ornamen naturalis
- Motif bunga - Motif serangga
- Motif buah
Mengenal motif-motif ukiran tradisional
a. Motif ukiran tradisional jawa
- Motif semarangan - Motif yogyakarta
- Motif jepara - Motif surakarta
- Motif pekalongan
b. Motif ukiran tradisional dari luar jawa
- Motif kalimantan /dayak
- Motif asmat irianjaya