3. ⇨ Kata “AKHLAQ” adalah bentuk jamak dari
kata “KHULUQ”
⇨ Artinya “tingkah laku/ perangai/ tabiat.
⇨ Menurut istilah, AKHLAQ berarti daya
kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan
dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnungkan lagi.
⇨ Pada dasarnya, AKHLAQ adalah sikap yang
melekat pada diri seseorang secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatan.
4. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal
dan agama, maka tindakan itu disebut akhlaq
mulia atau AKHLAQ KARIMAH.
Sebaliknya, jika perbuatan itu buruk disebut
AKHLAQ TERCELA (AKHLAQ
MADZMUMAH).
Baik-buruknya akhlaq didasarkan kepada sumber
nilai, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.
5. Dikenal pula istilah,
♪ Moral ↣ dari bahasa Latin “mores” yang berarti
adat kebiasaan. Selalu dikaitkan dengan ajaran
baik-buruk yang diterima umum/ masyarakat,
bersifat praktis dan bersifat lokal/ khusus.
♪ Etika ↣ sebuah tatanan perilaku berdasarkan
suatu sistem tata nilai suatu massyarakat.
Lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau
filsafat, karena itu yang menjadi standar baik-
buruk adalah akal manusia. Bersifat teoritis
dan bersifat umum.
6. Perbedaan antara AKLHAQ, MORAL, dan ETIKA
dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar
ukuran baik-buruk yang digunakannya.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa,
☺ Standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan
temporal.
☺ Sedangkan standar akhlaq bersifat universal dan
abadi.
Misi Rasulullah S.A.W sebagaimana disabdakannya,
“Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlaq
manusia.” (HR. Ahmad)
7. ⋆ Husnudzan artinya berbaik sangka ><
Suudzan artinya berburuk sangka.
⋆ Perilaku Husnudzan termasuk akhlaq terpuji,
sementara pelrilaku Suudzan termasuk akhlaq
tercela.
Allah melarang kita bersikap Suudzan yang
tercantum dalam QS. Al-Hujuratayat 12. Juga
sabda Rasulullah S.A.W “Jauhkanlah dirimu
dari prasangka buruk, karena berprasangka
itu pembicaraan paling dusta” (HR. Bukhari
Muslim)
8. Macam-macam perilaku Husnudzan, sbb
1. Husnudzan kepada Allah ↝ berarti berbaik sangka
kepada Allah SWT. Husnudzan kepada Allah
merupakan pertanda dari keimanan seorang hamba
kepada-Nya. Hikmah husnudzan kepada Allah :
- menumbuhkan rasa syukur ↝ berterima kasih atas
nikmat dan karunia yang diberikan Allah.
- rasa cinta kepada Allah ↝ mematuhi perintahnya
dan menjauhi larangannya.
- sikap sabar ↝ menahan diri dari segala sesuatu
yang dibenci Allah demi mengharap ridla-Nya.
- sikap tawakal ↝ hanya bergantung kepada Allah
dan menyerahkan segala keputusan kepada-Nya.
9. 2. Husnudzan kepada diri sendiri ↝ ber-
prasangka baik pada diri sendiri. Hikmah ber-
prasangka baik terhadap diri sendiri :
- Menumbuhkan percaya diri ↝ yakin terhadap
kemampuan diri sendiri dan berani
mengeluarkan pendapat serta melakukan suatu
tindakan.
- Menumbuhkan sikap gigih ↝ mental seseorang
yang dapat mengatasi gejolak jiwa,
menjadikannya pantang menyerah dalam
mencapai apa yang diinginkannya.
10. 3. Akhlaq kepada Ibu Bapak ↝ berbuat
kebaikan kepada kedua orangtua (birrul
walidain), baik dengan ucapan, maupun
dengan perbuatan. Dapat dibuktikan dalam
bentuk perbuatan, sbb :
- menyayangi dan mencintai ibu-bapak
- bertutur kata sopan dan lemah lembut
kepada keduanya.
- menaati segala perintahnya, membantu
meringankan bebannya, serta menyantuni
mereka saat mereka sudah tua.
- mendoakan dan memintakan ampunan
kepada Allah atas dosa-dosa mereka.
11. 4. Akhlaq kepada Keluarga ↝ dapat diwujudkan
dengan :
- Mengembangkan kasih-sayang antar anggota
keluarga yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi yang baik (perhatian, kasih-sayang
yang tulus, kata-kata, isyarat, maupun
perilaku). Dari situlah akan lahir : keterkaitan
batin, keakraban, dan keterbukaan antar
anggota keluarga.
12. 5. Akhlaq kepada Tetangga ↝ saling berprasangka
baik antar-tetangga, bukan saling mencurigai
satu sama lain. Diperlukan sikap saling
menghormati agar terjalin hubungan yang
harmonis antar-tetangga.
- Sabda Rasulullah SAW “Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, maka
hendaknya menghormati tetangganya.” (HR.
Muslim)
13. 6. Akhlaq kepada Lingkungan Hidup ↝ menjalin
dan mengembangkan hubungan yang harmonis
dengan alam sekitarnya dengan cara mengelola
sumber daya alam sehingga memberi manfaat
bagi kesejahteraan manusia tanpa merrugikan
alam itu sendiri. Hikmah berakhlaq baik kepada
alam adalah :
- lingkungan dapat terkelola dengan baik dan
memberi manfaat yang berlipat-lipat
- tidak akan terjadi malapetaka bencana alam
seperti tanah longsor dan banjir.
14. ⋆ Takabur/ sombong ↝ sikap menganggap diri
serba lebih bila dibandingkan dengan orang
lain. Sabda Rasulullah SAW : “Takabur
adalah menolak kebenaran dan meremehkan
orang lain.” (HR. Muslim)
⋆ Biasanya, orang sombong tidak mau menerima
kritik dan nasehat orang lain. Dia akan
menutup mata terhadap kelemahan dirinya
dan dia hanya mau mendengar pujian orang
lain terhadapnya.
15. ⋆ Oleh sebab itu, sudah merupakan sunnatullah
kalau kemudian Allah memalingkan orang yang
sombong dari tanda-tanda kekuasan-Nya.
⋆ Karena dia dijauhkan oleh Allah dari
kebenaran, maka di akhirat nanti orang-orang
sombong tidak masuk surga. Rasulullah SAW
bersabda : “Tidak akan masuk surga orang yang
di dalam hatinya ada sebiji dzarrah sifat
sombong.” (HR. Muslim)
16. ⋆ Kesombongan dapat terlihat dari sikap dan
kata-kata. Misalnya para wanita yang
menyombongkan kecantikannya. Orang kaya
yang menyombongkan kekayaannya. Para
pemimpin yang menyombongkan pengikutnya
yang banyak. Bahkan, beberapa pejabat
menyombongkan kemaksiatan yang
dilakukannya.
17. Contoh bentuk kesombongan dalam pergaulan
masyarakat :
- Tidak mau bergaul atau berkunjung kepada
orang yang dianggapnya lebih rendah darinya.
- Kalau mendatangi suatu majelis, dia ingin
disambut. Padahal Rasulullah mengingatkan
“Siapa menyenangi orang-orang yang berdiri
menghomatinya, maka bersiap-siaplah
menempati tempat duduknya di neraka.” (HR.
Bukhari)
- Hanya mau datang jika yang mengundangnya
adalah orang-orang yang dianggap statusnya
lebih tinggi darinya.
18. Sifat-sifat sombong seperti yang telah
tertulis diatas, sebaiknya dijauhi oleh setiap
orang Islam. Sebaliknya, setiap orang Islam
harus berusaha menjadi Muslim yang tawadlu’,
rendah hati.