2. Laporan laba/rugi yang menunjukkan penghasilan
yang diperoleh perusahaan, biaya yang terjadi
serta laba/rugi bersih sebagai hasil dari operasi
perasahaan dalam 2 periode atau lebih
Analisis laporan keuangan dibedakan menjadi 2
yaitu time series technique dan cross-sectional
technique
Keuntungan utama diketahui kenaikan atau
penurunan adalah perubahan besar terlihat
dengan jelas dan dapat segera diadakan analisis
lebih lanjut dan menunjukkan perkembangan
keadaan keuangan perusahaan dan hasil yang
dicapai
COMPARIZON ANALYSIS
3. Laba/rugi yang bersifat operasionil
maupun isendetil
Diperoleh aktiva baru maupun
perubahan bentuk aktiva
Timbul atau lunasnya utang
maupun perubahan bentuk utang
Pengeluaran atau penarikan
kembali modal saham
(penambahan atau pengurangan
modal)
PENYEBAB PERUBAHAN NERACA DALAM
1 PERIODE
4. POS-POS
NERACA
31 DESEMBER
KENAIKAN PENURUNAN
*
RATIO
% DARI TOTAL
2001 (RP) 2002 (RP) (RP) % 2001 2002
( A ) ( B ) ( C ) ( D ) ( E ) ( F ) ( G )
KAS 8,000 16,000 8,000 100 2 3 6
BARANG
DAGANGAN
40,000 30,000 -10,000 -25 -0.75 17 11
PIUTANG
20,000 5,000 -15,000 -75 -0.25 9 2
TANAH
75,000 90,000 15,000 20 1.2 32 34
BANGUNAN
50,000 75,000 25,000 50 1.5 22 28
AKTIVA TETAP
LAINNYA
40,000 50,000 10,000 25 1.25 17 19
JUMLAH
AKTIVA
233,000 266,000 33,000 14 1.14 100 100
5. PT NUSA INDAH
NERACA PERBANDINGAN
31 DESEMBER 2001-2002
2001 2002
BERTAMBAH -
BERKURANG *
RP 000 RP 000 RP 000 %
KAS 10,111 7,438 -2,673 -26.4
EFFEK 21,482 7,580 -13,902 -64.7
PIUTANG (NET) 70,213 72,344 2,131 3
PERSEDIAAN 49,174 50,092 918 1.9
PERSEKOT BIAYA 3,095 3,177 82 2.6
AKTIVA LANCAR LAINNYA 11,036 1,477 -9,565 -86.7
TOTAL AKTIVA LANCAR 165,111 142,108 -23,009 -13.9
INVESTASI 1,513 310 -1,203 -80
MESIN-MESIN (NET) 16,841 30,251 3,410 20
GEDUNG (NET) 25,132 39,427 14,295 56.8
TANAH 21,000 28,560 7,560 36
TOTAL AKTIVA TETAP 62,973 88,238 25,265 40.1
AKTIVA LAINNYA 236 184 -52 -22
TOTAL AKTIVA 229,834 230,835 1,001 0.4
6. HUTANG LANCAR 56,157 46,417 -9,740 -17.3
HUTANG JANGKA
PANJANG
27,925 21,178 -6,747 -24.2
84,082 67,595 -16,487 -19.6
MODAL SAHAM
PRIORITAS
9,700 9,700
SAHAM BIASA 8,900 12,800 3,900 43.8
18,600 22,500 3,900 21
SURPUS-SAHAM BIASA 9,913 11,240 1,327 13.4
LABA YANG DITAHAN 102,239 111,500 9,261 9.1
CADANGAN EKSPANSI 15,000 18,000 3,000 20
TOTAL MODAL 145,752 163,240 17,488 12
TOTAL PASSIVA 229,834 230,835 1,001 0.4
7. PT NUSA INDAH
PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN 2001-2002
2001 2002
BERTAMBAH -
BERKURANG *
RP 000 RP 000 RP 000 %
PENJUALAN (NET) 370,152 385,281 15,129 4.1
HPP 329,177 339,824 10,647 3
PENYUSUTAN 5,823 6,019 196 3.4
PEMELIHARAAN & REPARASI 2,311 2,292 -19 -0.8
BIAYA SEWA 2,635 3,015 380 14.4
PAJAK KEKAYAAN 6,677 6,817 137 2.1
346,623 357,967 11,341 3.3
OPERATING INCOME 23,529 27317 3,788 16.1
BIAYA BUNGA -2,798 -2,817 -19 0.7
20,731 24,500 3,769 18.2
PAJAK PENGHASILAN -8,574 -12,100 -3,526 41.1
NET INCOME 12,157 12,400 243 2
8. Teknik analisis laporan keuangan ini menggunakan
angka indek, dan semua data laporan keuangan
yang dianalisa dihubungkan dengan angka indek
tersebut yang dinyatakan dalam prosentase.
Menganalisa laporan keuangan untuk jangka waktu
yang lebih dari 3 tahun akan diketahui
kecenderungan / trend dari posisi keuangan ataupun
hasil – hasil yang telah dicapai, apakah
menunjukkan arah tetap, meningkat atau menurun.
TREND ANALYSIS
9. Data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal
atau tahun yang paling normal dalam deretan laporan
keuangan dianggap sebagai tahun dasar.
Tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang
dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka indeks 100.
Sedangkan angka indeks pos – pos yang sama dari
periode tahun yang berbeda(selain tahun dasar)
ditentukan dengan cara membagi jumlah rupiah tiap –
tiap pos dalam periode yang dianalisis dengan jumlah
rupiah dari pos yang sama dalam laporan keuangan
tahun dasar.
10.
11. Kas pada tahun 1998 dipilih sebagai tahun dasar
adalah Rp 100.000,00 dengan angka indeks 100
sedangkan saldo kas pada tahun 1999 sebesar Rp
120.000,00 maka indeknya adalah:
(120.000/100.000) x 100% = 120% yang berarti
bahwa:
- Uang kas yang tersedia pada 31 Des 1999 adalah
120% daripada yang tersedia dalam akhir tahun
1998
- Uang kas dalam akhir tahun 1999 naik 20% dari
uang kas akhir tahun 1998
- Uang kas akhir tahun 1999 20% lebih besar dari
uang kas akhir tahun 1998.
12. Piutang akhir tahun 1998 dipilih sebagai tahun dasar
adalah Rp 960.000 sedangkan pada akhir tahun 2000
Rp 790.000 maka indeknya adalah
(790.000/860.000) x 100%= 92% yang berarti bahwa:
Piutang 31 desember 2000 ada 92% daripada
piutang 31 Des 1998
Piutang 31 Des 2000 mengalami penurunan sebesar
8% dibandingkan piutang tahun 31 Desember 1998
Piutang 31 Des 2000, 8% lebih kecil dibandingkan
dengan piutang 31 Des 1998
13.
14. Dalam laporan Rugi Laba:
Penjualan 1999 adalah Rp 2.860.000, penjualan
tahun 1998 Rp 2.800.000,00. Maka indeksnya:
(2.860.000/ 2.800.000) x 100%= 102 %
- Penjualan tahun 1999 adalah 102% dari penjualan
tahun 1998
- Penjualan tahun 1999 naik 2% dari penjualan akhir
tahun 1998
- Penjualan tahun 1999 2% lebih besar dari penjualan
tahun 1998.
15. Trend ini bertujuan mencari hubungan yang logis satu sama lain.
Trend ratio penjualan akan lebih berarti jika dihubungkan dengan
trend harga pokok penjualan atau total aktiva yang digunakan
untuk mencapai penjualan tersebut. Jika terjadi penurunan
dalam volume penjualan, dan disertai dengan trend kenaikan
dalam aktiva yang digunakan operasi menunjukkan
perkembangan keuangan yang tidak sehat dan menunjukkan
over investment dalm fasilitas pabrik atau adanya kapasitas
yang berlebihan dibanding dengan volume penjualan yang dapat
dicapai oleh perusahaan
16. Menganalisis laporan keuangan menggunakan
model Trend Analysis atau perubahan yang
dinyatakan dalam prosentase perlu mempelajari
perubahan – perubahan yang terjadi dalam
angka absolutnya serta tendensi – tendensi atau
hubungan antara pos – pos yang ada.
17. Utang jangka pendek naik namun telah diimbangi dengan kenaikan
aktiva lancar dengan tingkatan lebih besar. Aktiva lancar naik dari
Rp. 1.600.000 menjadi Rp. 2.060.000 (29%) sedangkan utang
lancar naik dari Rp. 460.000 menjadi Rp.510.000 (11%).
Kenaikan penjualan dari Rp. 2.800.000 menjadi Rp. 4.260.000
(52%) diimbangi dengan penurunan piutang 2% yang menunjukkan
bahwa bagian penagihan bekerja lebih efektif atau syarat penjualan
yang mendorong para langganan membeli dengan tunai atau
membayar utangnya dalam jangka pendek (kenaikan tingkat
perputaran piutang 3,26 pada 1998 menjadi 5,01 kali pada tahun
2002)
Kenaikan persediaan barang dagangan dari Rp. 620.000 menjadi
Rp. 1.060.000 (71%) menunjukkan perkembangan kurang
menguntungkan karena kenaikan penjualan hanya diimbangi
dengan kenaikan penjualan 52%. Hal tersebut menunjukkan ada
investasi terlalu besar dalam persediaan (kebijaksanaan dalam
persediaan kurang tepat).
18. Dalam jangka waktu 5 tahun perusahaan tidak melakukan
pengeluaran investasi, hal tersbut terbukti adanya pertambahan
aktiva tetap yang sangat kecil selama 5 tahun itu, dari Rp.
2.780.000 menjadi Rp. 2.910.000 (naik 5%).
Dilihat dari faktor solvabilitas menunjukkan bahwa para kreditor
semakin terjamin, margin of safety para kreditor naik dari 517%
tahun 1998 menjadi 554% di 2002. Kenaikan utang dari Rp.
710.000 menjadi Rp. 760.000 (7%) diimbangi dengan kenaikan
modal(owner’s equity) dari Rp. 3.670.000 menjadi Rp. 4.210.000
(15%).
19. Dilihat dari faktor rentabilitas menunjukkan bahwa perusahaan
semakin menguntungkan karena kenaikan laba operasi dari Rp.
240.000 menjadi Rp. 620.000 (naik 158%) sedangkan aktiva
tetap hanya naik 5%.
Dilihat dari segi efisiensi menunjukkan bahwa perusahaan
semakin efisien, terbukti dengan adanya kenaikan penjualan
52% diimbangi kenaikan harga pokok dengan tingkat lebih
rendah (46%) dan kenaikan biaya penjualan 28%.
Jadi, manajemen semakin mampu untuk mengadakan
pengawasan biaya dalam rangka menaikkan penjualan.
20. Common Size Statement
Dari data laporan keuangan PT. Indirasari tahun 2001 dan 2002
seperti gambar 3-3 dapat diketahui prosentase per komponennya
atau prosentase dari total. Perhitungan prosentase seperti :
Saldo piutang(31 desember 2000) Rp.1.324.200 x 100% = 24 %
Total aktiva(31 desember 2000) Rp. 5.488.400
Saldo utang (31 desember 2002) Rp. 552.200 x 100% = 9%
Total pasiva (31 desember 2002) Rp. 6.464.000
Harga pokok penjualan (2001) Rp. 4.746.300 x 100% = 65%
Penjualan netto (2001) Rp.7.303.100
Laba operasional (2002) Rp. 1.183.000 x 100% = 12%
Penjualan netto (2002) Rp.9.609.000
21. EVALUASI TERHADAP COMMON
SIZE STATEMENT
1. Laporan dengan prosentase per
komponen menunjukkan
prosentase dari total aktiva yang
diinvestasikan dalam masing-
masing jenis aktiva.
2. Laporan dengan cara prosentase
menunjukkan distribusi utang dan
modal, jadi menunjukkan sumber-
sumber dari mana dana yang
diinvestasikan dalam aktiva
tersebut.
22. 3. Prosentase per komponen yang terdapat dalam
neraca merupakan prosentase per komponen
terhadap total aktiva sehingga perbandingan
secara horizontal dari tahun ke tahun hanya akan
menunjukkan trend daripada hubungan dan tidak
menunjukkan ada atau tidaknya perubahan
secara absolut.Pos &
perhitungan
1998 1999 2000 2001
Investasi (a) Rp 40,000 Rp 40,000 Rp 40,000 Rp 40,000
Total aktiva
(b)
Rp
1,069,000
Rp 1,300,000 Rp 1,485,000 Rp 1,540,000
Common
size (a/b)
3.74 % 3.08 % 2.69 % 2.58 %
23. Penurunan dalam prosentase investasi
disebabkan total aktiva yang berubah bahkan
mungkin data absolut mengalami kenaikan
tapi dalam common size justru menurun,
misalnya :Pos &
perhitunga
n
1998 1999 2000 2001
Utang (a) Rp 1,000 Rp 2,000 Rp 3,000 Rp 4,000
Total pasiva
(b)
Rp 5,000 Rp 12,000 Rp 25,000 Rp 40,000
Common
size (a/b)
20 % 16.7 % 12 % 10 %
24. Disebabkan total pasiva (total utang dan modal)
bertambah dengan tingkat lebih cepat daripada
bertambahnya utang obligasi atau mungin juga
dalam data absolutnya mengalami penurunan
tapi dalam laporan dengan prosentase per
komponen justru menunjukkan kenaikan
misalnya:Pos &
perhitungan
1998 1999 2000 2001
Investasi (a) Rp 40,000 Rp 30,000 Rp 20,000 Rp 10,000
Total aktiva
(b)
Rp 600,000 Rp 400,000 Rp 250,000 Rp 100,000
Common
size (a/b)
6,7 % 7,5 % 8,0 % 10,0 %
25. Jadi, common size statement atau laporan
dengan prosentase per komponen hanyalah
menunjukkan trend daripada hubungan dan
tidak menunjukkan perubahan absolut yang
terjadi.
4. Laporan dengan prosentase per komponen
dalam hubungannya dengan laporan rugi- laba,
menunjukkan jumlah atau prosentase dari
penjualan netto yang diserap tiap-tiap individu
biaya dan prosentase masih tersedia untuk
income.
26. PT INDIRASARI
LAPORAN % per KOMPONEN
31 DESEMBER 2001 DAN 2002
31
% DARI SUB TOTAL % DARI TOTAL
DESEMBER
2001 2002 2001 2002 2001 2002
AKTIVA
Aktiva Lancar :
Kas 545.500 919.700 16 24 10 14
Piutang Dagang 1.324.000 1.612.800 39 42 24 25
Piutang Wesel 500.000 250.000 15 6 9 4
Persediaan 951.000 1.056.000 28 27 17 16
Persekot biaya 46.000 37.000 2 1 1 1
Jumlah aktiva lancar 3.669.900 3.876.000 100 100
Aktiva tetap :
Tanah 200.000 200.000 9 8 4 4
Gedung 1.600.000 2.000.000 75 77 29 31
Cadangan Peny.Ged 225.000 261.000 -10 -10 -4 -4
Alat-alat kantor 700.000 850.000 33 33 13 13
Cad.Penyusutan Alt Ktr 153.000 201.000 -7 8 -3 -3
Jumlah aktiva tetap 2.121.500 2.588.000 100 100
Jumlah aktiva 5.488.400 6.464.000 100 100