Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencernaan makanan di dalam tubuh, yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ-organ terkait. Sistem ini mengubah makanan menjadi bentuk yang dapat diserap tubuh untuk memenuhi kebutuhan sel-sel."
2. MAKANAN
Tubuh membutuhkan suatu sistem yang dapat mengubah makanan
menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh sel2 tubuh. Sel2 tubuh hanya
dapat menggunakan bahan2 dalam batasan yang sangat sempit. Adalah
fungsi dari sistem pencernaan untuk mengurangi makanan2 menjadi
bahan2 tersebut dan memungkinkan bahan2 tersebut diserap kembali
ke dalam tubuh.
Protein
Lemak
Karbohidrat
Air
Garam / Mineral
Vitamin
Makanan terdiri atas:
3. MAKANAN
PROTEIN
Senyawaan yang mengandung
nitrogen sederhana berantai
panjang dan kompleks yang disebut
asam amino. Terdapat sekitar 20
asam amino yang sangat penting
untuk kehidupan
LEMAK
Senyawaan yang dibentuk dari asam
organik sederhana (asam lemak) dan
gliserol. Lemak yang paling umum
adalah trigliserida
4. MAKANAN
KARBOHIDRAT
Monosakarida: gula heksosa
sederhana seperti glukosa,
fruktosa, galaktosa
Polisakarida: kombinasi dari 2
molekul gula atau lebih seperti
karbohidrat, yang mengandung
molekul glukosa rantai panjang
AIR
Tubuh membutuhkan air yang cukup untuk memastikan aliran urine yang
adekuat, dan untuk menggantikan kehilangan air karena evaporasi dari
kulit dan ketika bernapas. Sekitar 2½ liter sehari biasanya mencukupi
untuk kondisi yang beriklim baik, tetapi sebenarnya kebutuhan tersebut
sangat bervariasi
5. MAKANAN
GARAM / MINERAL
Zat sederhana yang terdapat di dalam larutan yang mengeluarkan
muatan listrik yang disebut ION. Larutan garam, atau elektrolit selalu
merupakan keadaan muatan netral, tetapi terdiri atas campuran ion2
non logam yang bemuatan negatif (anion). Larutan garam dari cairan
tubuh dasar dimana terdapat kandungan tubuh yang lebih kompleks.
Pemeliharaan cairan tubuh dalam konsentrasi yang tepat adalah tugas
dari ginjal. Sistem pencernaan harus menyerap garam dalam jumlah
yang cukup untuk memungkinkan kehilangan terbentuk dengan memadai.
Garam biasanya diukur dengan ekuivalen aktivitas kimiawinya, seperti
miliequivalen (mEq).
VITAMIN
Zat yang penting untuk fungsi selular yang tidak dapat dibuat sendiri
oleh tubuh, dan yang hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil
10. Sistem pencernaan makanan terdiri atas
(1). Saluran Pencernaan (2). Organ2 yang berkaitan:
Suatu saluran yang panjang,
berkelanjutan yang menjalar
dari mulut sampai ke anus
yang mengandung bagian2
3 kelenjar saliva
PAROTID
SUBLINGUAL
SUBMANDIBULAR
HEPAR
KANDUNG EMPEDU
PANKREAS
MULUT
FARING
SFINGTER KARDIA
LAMBUNG memanjang
dari:
Ke SFINGTER PILORIK
USUS HALUS
yang terdiri atas
ESOFAGUS
- DUODENUM
- JEJUNUM
- ILEUM
KATUP ILEOSAEKUM
USUS BESAR
yang terdiri atas
- SAEKUM
- APPENDIX
- COLON
(ascendens, transversum,
descendens, pelvis)
REKTUM ANUS
11.
12.
13.
14.
15.
16. 1. Di dalam mulut makanan
dihancurkan menjadi
bagian2 yang lebih kecil
melalui pengunyahan, dan
dicampur dengan pelumas
saliva dari ketiga
KELENJAR SALIVA
2. Bolus makanan tersebut
kemudian dengan cepat
melewati ESOFAGUS
menuju lambung
3. LAMBUNG bertindak
sebagai reservoar
sementara untuk makanan,
sehingga makanan dapat
lewat dengan kecepatan
yang teratur. Makanan
sebagian dicerna oleh
enzim, dan sekresi asam
kuat membantu untuk
mensterilkan makanan
tersebut dari bakteri yang
membahayakan
4. Campuran makanan semi
cair (kimus) meninggalkan
lambung dalam dorongan
kecil melalui SFINGTER
PILORIK
5. Di dalam DUODENUM
makanan dicampur dengan
sekresi yang banyak
mengandung enzim dari
PANKREAS dan dinding
usus, dan dengan empedu
dari hepar
6. Pencernaan dan absorpsi
berlanjut sepanjang USUS
HALUS
7. Residu air kemudian
dikeringkan melalui
absorpsi air dan garam di
dalam USUS BESAR, dan
disimpan sampai suatu
ketika dikeluarkan
Senyawaan sederhana yang
dihasilkan oleh pencernaan
dibawa di dalam aliran darah,
melalui vena porta, ke
HEPAR, tempat sebagian
senyawaan tersebut
dimetabolisme
17. STRUKTUR SALURAN CERNA
Bagian yang berbeda dari saluran pencernaan, dari esogaus sampai anus
mempunyai struktur dasar yang sama:
(1) Mukosa Lapisan Dalam
(2) Submukosa
(3) 2 Lapis Otot Polos
(4) Serosa
yang dikhususkan untuk sekresi oleh kelenjar, dan
untuk absorpsi. Mukosa bagian dalam juga berfungsi
sebagai lapisan pelindung terhadap bakteri
yang membentuk jaringan kuat dari saluran.
Submukosa terdiri atas anyaman jaringan
fibrosa yang rapat dan kuat, mengandung
pembuluh darah besar, jaringan saraf (pleksus
Meissner’s), dan di dalam duodenum, kelenjar
penghasil alkali
otot sirkuler (bentuk spiral yang rapat) yang dapat mengkonstriksi saluran, dan
otot longitudinal (spiral panjang) yang dapat memendekkan saluran. Di dalam
lapisan otot ini terdapat jaringan saraf (pleksus Mesenterik atau pleksus
Auerbach’s)) di antara kedua lapisan otot ini
18.
19.
20.
21. STRUKTUR SALURAN CERNA
(4) Serosa
adalah lapisan peritoneum yang melapisi
permukaan saluran dan juga dinding rongga
abdomen dimana saluran tersebut terletak.
Sebagian dari saluran (duodenum, bagian dari
kolon, rektum) melekat ke dinding posterior
rongga abdomen dan hanya sebagian yang
dilapisi. Bagian lainnya (lambung, sebagian
usus halus, kolon transversum) terletak
bebas di dalam rongga abdomen, dan diberi
suplai darah melalui lipatan ganda peritoneum
yang tebal yaitu MESENTERIKA. Kondisi ini
memungkinkan bagian saluran pencernaan ini
bergerak bebas di dalam rongga abdomen
22. MULUT
Mulut dilapisi oleh epitel skuamosa bertingkat untuk menjaga robekan
dan peluruhan
Rasa yang menonjol dari makanan dirasakan oleh reseptor2 pada lidah;
pengecapan kenikmatan yang lebih rinci melibatkan indera penghidu.
Konsistensi makanan dideteksi oleh reseptor2 raba yang sangat halus
pada lidah yang memberikan penjagaan terhadap kemungkinan menelan
bahan2 yang membahayakan. Makanan tertahan di antara geligi oleh
lidah dan otot2 pipi
Makanan dihancurkan oleh gigi. Terdapat 32 buah gigi
pada pertumbuhan geligi kedua. Pada setiap setengah
rahang terdapat:
◙ 2 buah gigi geraham kecil (premolar)
◙ 2 buah gigi seri yang tajam untuk memotong
◙ 1 buah gigi taring untuk merobek
◙ dan 3 buah gigi geraham besar (molar) untuk
menggerus
23.
24. KELENJAR SALIVA
Penglihatan, penghiduan dan pengecapan makanan mencetuskan
sekresi saliva oleh refleks saraf. Saliva melumaskan makanan dan
memungkinkan makanan untuk diubah menjadi massa yang lunak, atau
bolus. Sebagian makanan dihancurkan dalam saliva dan bahan2 yang
telah dihancurkan kemudian dapat lebih menstimulasi reseptor2
pengecap. Selain fungsi ini, saliva juga mengandung enzim PTIALIN
yang memulai pemecahan karbohidrat menjadi gula sederhana.
Saliva disekresi oleh 3 kelenjar utama:
Kelenjar PAROTIS yang menghasilkan saliva yang
mengandung banyak air
Kelenjar SUBLINGUAL dan
Kelenjar SUBMANDIBULAR, yang menghasilkan
saliva berair dan berlendir
dan oleh banyak kelenjar saliva kecil yang
menyebar di seluruh pipi dan langit2 mulut
Sekitar 1-1½ liter saliva dihasilkan setiap hari
25. PROSES MENELAN
Menelan dimulai sebagai kerja volunter yang kemudian bergabung
dengan perlahan menjadi refleks involunter.
Menelan terjadi dalam 3 tahapan: bukal, faringeal dan esofagus
1. Tahap BUKAL
Makanan dikumpulkan di permukaan atas lidah sebagai
bolus yang lembab
Lidah kemudian menekan ke langit2 keras
(PALATUM DURUM) mendorong bolus ke arah
belakang
Langit2 lunak (PALATUM MOLLE) terangkat untuk
mencegah makanan masuk ke dalam hidung, dan
bolus didorong ke dalam faring
26. PROSES MENELAN
LARING tertarik ke atas di bawah dasar lidah, inlet
laringeal berkonstriksi, dan EPIGLOTTIS melipat
menutupi laring untuk mencegah makanan memasuki
trakea
2. Tahap FARINGEAL
3. Tahap ESOFAGUS
SFINGTER KRIKOFARINGEAL antara faring dan
esofagus biasanya tertutup untuk mencegah udara
tertarik ke dalam esofagus selama pernapasan,
tetapi sfingter ini berelaksasi ketika bolus
mencapai sfingter
Otot2 faring kemudian mendorong bolus ke dalam
ESOFAGUS bagian atas
GELOMBANG PERISTALTIK membawa bolus makanan
terus ke bawah ke dalam lambung
27. OESOPHAGUS
Panjang ESOFAGUS sekitar 25cm, dan
menjalar melalui dada dekat dengan
kolumna vertebralis, di belakang TRAKEA
dan JANTUNG
Esofagus kemudian melengkung ke
depan, menembus DIAFRAGMA, dan
menghubungkan LAMBUNG
Jalan masuk esofagus ke dalam lambung
disebut CARDIA
28. OESOPHAGUS
Esofagus dilapisi oleh epitel skuamosa
bertingkat untuk menjaga agar tidak runtuh
dan robek oleh lewatnya makanan
Submukosa mengandung kelenjar musin untuk pelumasan
Lapisan otot dari ⅓ bagian atas esofagus
terdiri atas otot lurik (jenisnya volunter, tetapi
pada kenyataannya tidak di bawah kontrol
volunter). ⅓ bagian esofagus mengandung otot
polos, dan bagian tengahnya mengandung
campuran dari otot polos dan otot lurik
29. OESOPHAGUS
Saat makanan telah mencapai lambung, maka makanan dicegah dari regurgitasi (refluks)
kembali ke dalam esofagus oleh:
lipatan mukosa pada esofagus bagian bawah
kontraksi otot pada ujung bawah esofagus
(meskipun sesungguhnya tidak terdapat
sfingter di tempat tersebut)
jepitan esofagus oleh diafragma
jalan masuk yang bertonjolan dari esofagus ke dalam
lambung
Jepitan esofagus oleh diafragma tidak selalu terjadi; mungkin terdapat ostium besar dalam
diafragma sehingga memungkinkan lambung dapat terselip ke atas. Hal ini disebut HERNIA
HIATUS. Refluks isi lambung terjadi hanya bila mekanisme pencegahan mengalami kegagalan
30. GASTER
Lambung adalah kantung mengandung otot. Bagian lambung yang berbeda
mempunyai fungsi yang spesifik
FUNDUS secara relatif mempunyai dinding yang tipis,
mempunyai sedikit kelenjar dan berfungsi sebagai
reservoar
CORPUS lambung adalah bagian berotot dan menyimpan
serta mencampur makanan
Korpus lambung mempunyai banyak kelenjar dan
hanya sebagai tempat sekesi asam oleh kelenjar
lambung
SFINGTER PILORIK menjaga pintu keluar dari
lambung - pilorus
ANTRUM PILORUS terdiri atas otot tebal dan
berfungsi sebagai pompa untuk mentranspor makanan
ke usus halus dengan kecepatan yang terkendali, juga
lebih mencampur makanan
31. PENCERNAAN GASTER
ABSORPSI
Absorpsi di dalam lambung sangat terbatas, tetapi glukosa dan
alkohol diabsorpsi sangat baik
SEKRESI
Di dalam lambung makanan diubah oleh berbagai bentuk sekresi dari kelenjar
lambung menjadi cairan seperti susu yang disebut kimus, yang cocok untuk
dapat melewati usus halus
Lambung menghasilkan faktor intrinsik yang diperlukan untuk penyerapan
vitamin B12
Sel2 mukosa di seluruh lambung menghasilkan lendir yang melindungi dinding
lambung dari pencernaan sendiri dinding lambung oleh asam yang dihasilkannya
32. PENCERNAAN GASTER
Fundus dan korpus lambung mempunyai kelenjar2
berduktus pendek
dan asini panjang
Kelenjar ini dilapisi oleh:
SEL2 PEPTIK
SEL2 OKSINTIK
Keasaman yang tinggi akan:
1. Mengubah pepsinogen menjadi pepsin
2. Mensterilkan makanan
3. Membuat kalsium dan zat besi cocok untuk diserap
yang mensekresi asam hidroklorik, dan menghasilkan asam
berkonsentrasi tinggi di dalam lambung
yang mensekresi pepsinogen, suatu enzim yang
diubah menjadi pepsin dan dengan demikian
dimulailah proses pemecahan protein
33. PENCERNAAN GASTER
Di dalam antrum lambung, kelenjar mempunyai
duktus yang panjang
dan asini pendek berpilin
Kelenjar ini menghasilkan mukus
bersifat basa dan GASTRIN, hormon
yang sangat berguna mengontrol
sekresi asam
34. Sekresi duodenum dari kelenjar mukosa dan dari
kelenjar submukosa BRUNNER’s, yang mengandung
bikarbonat dan bersifat basa, sehingga membantu
menetralkan kimus yang asam
Kimus memasuki duodenum melalui pilorus dicampur oleh:
DUODENUM
DUODENUM adalah 25cm pertama usus halus, dan dikelilingi oleh kapsul
PANKREAS
1. Sekresi dinding duodenum
2. Empedu
3. Getah pankreas
EMPEDU (600 ml/hari) disekresi oleh sel2 hepar, dan
disimpan dan dipekatkan (sekitar 10 kalinya) di dalam
kandung empedu
Adanya makanan (terutama lemak) dalam duodenum
menyebabkan kandung empedu berkontraksi dan
mengeluarkan empedu
ke duktus sistikus
dan duktus empedu
melalui ampulla
35. DUODENUM
Empedu terdiri atas:
(1) GARAM EMPEDU
Kombinasi dari asam mengandung kolsterol, seperti asam kolat, dengan asam amino
taurin dan glisin, membentuk sampai ⅔ berat bersih empedu. Senyawaan ini berfungsi
sebagai agen2 pembasah, dan mengemulsi lemak menjadi droplet2 yang sangat halus,
atau sangat kecil, membantu penyerapannya
(2) PIGMEN2 EMPEDU
Pigmen ini terdiri sebagian besar dari bilirubin, produk pemecahan hemoglobin
dari sumsum tulang, yang disekresikan oleh hepar dan memberikan warna feses
(3) KOLESTEROL, LESITIN, GARAM dan AIR
36. PANKREAS
Getah pankreas (700ml/hr) dihasilkan oleh sel2
serosa yang membentuk bulk dari pankreas. Sel2 ini
dikelompokkan ke dalam kelompok yang mengalir ke
dalam percabangan DUCTUS PANCREATICUS dan
dikeluarkan bersama dengan isi dari duktus empedu
melalui AMPULA DUODENAL
Pankreas juga mengandung sekelompok sel2
bening (PULAU LANGERHANS) yang mensekresi
HORMON GLUKAGON dan INSULIN secara
langsung ke dalam aliran darah
Sekresi pankreas mengontrol jumlah bikarbonat untuk menetralisasi kimus dan memberikan
lingkungan basa yang diperlukan oleh enzim
Enzim pankreas yang sangat kuat penting untuk pencernaan, dan penyakit pankreas dapat menyebabkan malabsorpsi dengan kehilangan
lemak dan protein di dalam feses, dengan diare dan penurunan berat badan
37. PANKREAS
Getah pankreas mengandung enzim2 yang kesemuanya mengubah makanan menajdi
bentuk yang lebih sederhana yang akhirnya dapat dicerna oleh usus halus
LIPASE
Yang mengubah lemak trigliserida menjadi campuran asam2 lemak mono dan digliserida serta
gliserol. Senyawaan ini membentuk kompleks yang dapat larut (miselium) dengan garam
empedu, yang dapat diserap oleh usus bersamaan dengan vitamin2 yang larut dalam lemak
ENZIM2 PROTEOLITIK
Yang terdiri atas TRIPSINOGEN, KIMOTRIPSINOGEN, PROKARBOKSIPEPTIDASE dan
PROELASTASE. Ini merupakan enzim yang sangat kuat yang dapat merusak pankreas jika
enzim2 tersebut disekresikan dalam bentuk aktifnya; sehingga enzim2 tersebut disekresikan
dalam bentuk inaktif dan diaktivasi di dalam usus oleh enzim ENTEROKINASE. Enzim2 ini
kemudian memisah sepanjang rantai protein kompleks menjadi asam2 amino dalam rantai yang
lebih pendek yang dapat diserap oleh sel2 usus halus
AMILASE
Yang memisahkan kompleks hidrat arang karbohidrat menjadi disakarida, maltosa sederhana
ENZIM ASAM NUKLEAT
Yang memecahkan DNA dan RNA dari sel nuklei dalam makanan menjadi ribosa, purin, pirimidin dan
seterusnya
38. PENCERNAAN USUS HALUS
Panjang usus halus sekitar 4-7 meter, panjangnya bervariasi sejalan dengan
kontraksi dan relaksasi dinding ototnya
Mukosa pada usus halus terselubung dengan vili
yang bentuknya seperti jari2, yang membuat usus
halus mempunyai permukaan yang luas (sekitar
10m²). Terdapat sekitar 25-40 vili/mm², setiap
vili panjangnya sekitar 1 mm
Pada duodenum dan jejunum, mukosa terbenam di
dalam lipatan2 dan vili panjang2 dan sangat rapat.
Mengarah ke ileum lapisan mukosanya lebih
sedikit lipatannya, dindingnya lebih tipis, dan
vilinya lebih pendek dan lebih jarang
Vili2 tersebut selalu bergerak konstan
39. PENCERNAAN USUS HALUS
Sel2 dari dinding2 vili secara konstan bermigrasi
ke arah atas, membutuhkan waktu 2-3 hari untuk
mencapai ke bagian ujung dari vili tempat sel2
tersebut terbenam. Sekitar 100g sel2 terbenam
setiap hari oleh usus
Sel2 dan vili tersebut tidak mensekresi enzim,
jauh dari enterokinase, tetapi beberapa enzim
dilepaskan pada sel2 yang terbenam
Pencernaan berlanjut dalam sel2 yang
melapisinya, terutama pada batas sikat dan
glikolaks yang sangat kental yang menutupi sel2
tersebut. Batas sikat dibentuk oleh mikrovili
yang lebih memperluas pemajanan area
permukaan usus
Semua pencernaan dan penyerapan yang penting terjadi di dalam usus halus. Baik lambung maupun usus besar
dapat diangkat seluruhnya tanpa menyebabkan dampak yang serius. Kira2 sampai ⅓ usus halus dapat diangkat
seluruhnya tanpa memberikan efek pada pencernaan, dan daya tahan hidup masih dapat dimungkinkan dengan
kira2 1 meter usus halus dalam keadaan utuh
40. PENCERNAAN USUS HALUS
Pada sel2 yang melapisi vili terjadi hal2 berikut:
Protease memecahkan peptida menjadi asam amino yang diserap melalui kapiler2 ke dalam aliran darah
Laktase, maltase, sukrase memecah disakarida menjadi monosakarida (terutama glukosa) yang diserap
melalui kapiler2 ke dalam aliran darah
Lipase bekerja pada pemecahan lemak untuk membentuk:
Vitamin2 larut dalam air diserap langsung ke dalam aliran darah
asam2 lemak sederhana dan gliserol, yang diserap melalui kapiler2 ke dalam aliran
darah
asam2 lemak rantai panjang da gliserol, yang bergabung kembali untuk
membentuk lemak trigliserida da melewati ke dalam lakteal limfatik sebagai
droplet yang sangat halus (kilomkron) bersamaan dengan vitamin A dan D yang
larut dalam lemak
garam2 empedu, yang direabsorpsi dalam ileum bagian bawah
Vitamin B12 (berikatan dengan faktor2 intrinsik) diserap pada ileum bagian bawah
Zat besi diserap terutama dalam duodenum bagian atas
41. ABSORPSI COLON
Sekitar 8 liter air masuk ke dalam pencernaan setiap hari dari diet dan
sekresi. Sebagian besar jumlah ini diserap oleh usus halus
Sekitar 1 liter kimus cair memasuki kolon setiap
hari, melalui katup ILEO-SAEKAL
Mukosa yang melapisi usus besar banyak mengandung
sel2 goblet yang mensekresi mukus. Tidak ada enzim
yang disekresi oleh mukosa, dan protein serta lemak
tidak dapat diserap oleh usus besar
Air dan garam terutama garam kalium, diserap
sepanjang kolon. Oleh karenanya FESES menjadi lebih
keras dengan makin dekatnya ke arah rektum
Namun demikian, beberapa obat dalam bentuk
supositoria dapat diserap menembus mukosa REKTAL
Usus besar mengandung sekelompok bakteria saprofit dan non saprofit. Bakteri ini mencegah
pertumbuhan strain bakteri yang berbahaya, dan mungkin juga terlibat dalam sintesis vitamin B.
Perlindungan terhadap bakteri juga diberikan oleh nodulus limfoid dalam submukosa
42. ABSORPSI COLON
KOMPOSISI FESES
Normalnya hanya ¼ dari feses yang berbentuk bahan2 padat, ¾ sisanya adalah
air
Bahan2 pada tersebut terdiri atas:
Bakteri yang mati 30%
Bahan2 yang tidak dapat
dicerna misal selulosa
30%
Bahan2 anorganik misal
garam kalsium
10-20%
Sel2 mati 50-100 g/hr
Lekosit
Pigmen empedu
Feses dibentuk hampir dalam jumlah yang normal selama kelaparan
43. PERISTALTIK
Faktor terpenting yang dapat menjamin bergeraknya makanan di sepanjang
saluran pencernaan adalah kerja dari lapisan otot dinding saluran pencernaan
Terdapat 2 jenis gerakan dari dinding saluran pencernaan:
1. PERISTALTIK
Gerakan peristaltik terjadi di sepanjang saluran
pencernaan, tetapi yang paling kentara terlihat
adalah pada esofagus setelah menelan, pada
antrum pilorik dan usus halus bagian atas
selama proses pengosongan lambung, dan pada
rektum selama defekasi
Peristaltik adalah gerakan yang terdiri atas
GELOMBANG KONTRAKSI yang didahului
oleh GELOMBANG RELAKSASI, yang
mendorong isinya sepanjang lumen usus
2. SEGMENTASI
Ini merupakan gerakan non-propulsif yang
mencampur limus. Gerakan terjadi dalam usus
halus dan usus besar, dan lebih lemah, di dalam
lambung
44. KOORDINASI GERAKAN
Otot polos dinding usus mempunyai kecenderungan didapat untuk
berkontraksi secara berirama, bahkan saat dinding usus ini benar2
terisolasi dari persarafan saraf manapun
Pleksus saraf submukosal, PLEKSUS MEISSNER’S,
mengontrol aliran darah juga mendeteksi sensasi
seperti distensi pada mukosa
Aktivitas miogenik setempat dikoordinasikan oleh
jaringan saraf, yang disebut PLEKSUS MIENTERIK
(PLEKSUS AUERBACH’S) yang terletak di antara
lapisan otot sirkuler dan longitudinal
Pleksus ini memungkinkan koordinasi peristaltis dan
segmentasi
Meskipun penelitian menunjukkan bahwa impuls saraf simpatis menurunkan aktivitas motorik
usus, dan bahwa impuls saraf parasimpatis meningkatkan aktivitas motorik, kedua suplai
persarafan otonomik ini dapat dipotong pada manusia, tanpa menunjukkan adanya bukti2
pengaruh pada usus halus atau usus besar
Namun demikian, suplai vagal parasimpatik sangat penting dalam mengontrol sekresi dan mobilitas lambung
45. KONTROL GERAKAN DAN
SEKRESI
Kontrol gerakan dan sekresi selama proses makan diatur oleh saraf vagus parasimpatik
dan 4 hormon yang disekresikan oleh antrum dan usus halus bagian atas
SARAF VAGUS adalah saraf kranial X. Saraf ini berawal
dari batang otak, menjalar melalui dasar tulang tengkorak
dan turun menuju faring serta esofagus, untuk
mempersarafi lambung, hepar dan usus halus. Impuls pada
saraf vagus menyebabkan sekresi basal asam dan pepsin
konstan oleh kelenjar lambung
Penglihatan, penciuman, antisipasi atau pengecapan
makanan menyebabkan peningkatan refleks dalam
aktivitas saraf vagus, meningkatkan sekresi asam dan
pepsin serta meningkatkan gerakan dinding berotot
46. KONTROL GERAKAN DAN
SEKRESI
Cara lainnya, bagian pembentuk asam pada lambung dapat diangkat
Pada kebanyakan orang, sekresi basal rendah tetapi pada beberapa
orang berespons terhadap stress mental dengan sekresi asam basal
yang tinggi dan konstan. Peningkatan keasaman ini dapat mengganggu
pertahanan mukosa dan mengarah pada ulserasi duodenal
Sekresi asam dapat dihentikan dengan memotong saraf vagus. Prosedur
ini harus disertai dengan pelebaran pilorus, karena hal tersebut akan
menyebabkan lambung menjadi flaksid dan tidak mampu untuk
mengosongkan dengan tepat
47. HORMON PENCERNAAN
Hormon2 gastrointestinal semua adalah polipeptida. Hormon2 tersebut disekresi oleh
lambung dan usus halus ke dalam aliran darah, menembus sirkulasi untuk bekerja pada
organ targetnya. Organ2 targetnya semua dibuat lebih sensitif terhadap kerja hormon
dengan meningkatkan aktivitas saraf vagus
Terdapat 4 hormon gastrointestinal yang penting. Sifat2 hormon ini saling tumpang tindih untuk
meningkatkan kerjanya
GASTRIN
Makanan dalam antrum-pilorik, terutama daging,
menyebabkan sel2 G antral melepaskan gastrin ke
dalam darah. Gastrin mengalir melalui sirkulasi dan
menstimulasi sekresi asam lambung
Ketika isi antral menjadi sangat asam (pH 2,5) maka
sekresi gastrin dihambat. Gastrin meningkatkan
pembentukan empedu oleh hepar
48. HORMON PENCERNAAN
ENTEROGASTRON
Hormon ini disekresi oleh duodenum dalam
berespons terhadap makanan, dan menghambat
sekresi asam dan motilitas lambung, dengan
demikian mengatur kecepatan masukan kimus
ke dalam duodenum
KOLESISTOKININ-PANKREOZIMIN (CCKPZ)
Substansi ini sebelumnya diduga adalah 2
hormon. Substansi ini dilepaskan dari usus halus
bagian atas dalam berespons terhadap produk2
makanan. Substansi ini menyebabkan sekresi
pankreas, kontraksi kandung empedu dan
relaksasi sfingter ampula
49. HORMON PENCERNAAN
SEKRETIN
Sekretin dihasilkan dalam
berespons terhadap asam dalam
duodenum dan menstimulasi
pankreas untuk menghasilkan
cairan yang bersifat basa yang
encer, kelenjar Brunner’s untuk
menghasilkan basa, dan kelenjar
intestinal untuk menghasilkan
mukus dan enterokinase
50. COLON
Kimus bergerak dari ileum menuju saekum melalui
KATUP ILEO-SAEKAL, lipatan mukosa dalam
saekum yang cenderung mencegah aliran balik
kimus
5 cm terakhir ileum bekerja sebagai sfingter.
Sfingter ini biasanya berkontraksi. Pengisian
lambung membuat sfingter ini relaksasi dan isi
ileum masuk ke dalam saekum. Refleks
gastrokolik ini sering berkaitan dengan
gerakan massa
51. COLON
Gerakan massa adalah gerakan cepat
tiba2 dari peristaltik, dimulai dari
kolon tengah. Gerakan ini
menggerakkan isi usus besar ke dalam
kolon bawah atau bahkan ke rektum
Gerakan mencampur segmental juga
terjadi dalam usus besar. Gerakan ini
dikoordinasi oleh pleksus mienterik dan
membawa isi usus untuk berhubungan
dekat dengan mukosa, untuk
penyerapan air dan elektrolit
52. DEFEKASI
Rektum normalnya kosong dari feses, tetapi
ketika feses melewati rektum, akibat
distensi dari DINDING REKTUM
membangkitkan sensasi kesadaran
Keputusan volunteer kemudian dibuat, apakah
membiarkan refleks defekasi dengan
merelaksasi SFINGTER ANI EKSTERNAL.
(sfingter eksternal normalnya dalam keadaan
kontraksi tonik)
Defekasi disertai dengan kontraksi
peristaltik kuat dari kolon desenden dan
kolon pelvis dan rektum, dan kontraksi
volunteer otot abdomen meningkatkan
tekanan intra abdomen
53. SISTEM PORTAL
Semua darah dari usus, dari esofagus bawah
ke anus, mengalir ke dalam VENA PORTA
dan dibawa ke HEPAR
Darah porta (1½ liter/menit) membawa
semua produk2 pencernaan yang larut
dalam air (asam2 amino, asam2 lemak,
gliserol, glukosa dan vitamin yang larut
dalam air)
54. SISTEM PORTAL
Lemak, sebagai droplet kilomikron dalam
lakteal dinding usus, masuk ke dalam duktus
limfatik. Duktus ini bergabung untuk
membentuk DUKTUS TORAKAL yang
mengalirkan limfe (10-20 ml/mnt) ke dalam
vena subklavia kiri, dan dengan demikian ke
dalam sirkulasi
55. ANATOMI HEPAR
HEPAR menempati bagian atas
rongga peritoneum. Hepar dilindungi
oleh iga bawah dan terletak tepat di
bawah DIAFRAGMA. Bentuknya
menggelembung oleh organ di
sekitarnya. Hepar ditutupi oleh
peritoneum dan ditahan dalam
posisinya oleh vena cava inferior,
organ2 abdomen dan ligamentum
peritoneum
56. ANATOMI HEPAR
Darah dari sistem pencernaan memasuki hepar
melalui VENA PORTA
Hepar juga mendapat vaskularisasi, dengan darah
yang kaya oksigen, dari ARTERI HEPATIKA
Semua darah setelah melewati hepar keluar
melalui VENA HEPATIKA yang mengalir ke dalam
VENA CAVA INFERIOR
Empedu meninggalkan hepar melalui DUKTUS
HEPATIKUS dan keluar ke dalam duodenum melalui
DUKTUS EMPEDU
Kandung empedu merupakan lengan sisi dari sistem
ini dan berfungsi sebagai reservoar empedu
57. MIKROS HEPAR
Hepar mempunyai struktur yang sangat kompleks
Hepar dibentuk dari LOBULUS, yang terdiri
atas lembar sel2 hepar yang tersusun dalam
pola radiasi (melingkar) di sekitar vena
sentral. Lembar2 sel ini mempunyai spasium
darah yang disebut SINUSOID di antara
lembar2 tersebut
58. MIKROS HEPAR
Darah porta dan arteri mengalir ke lobulus
melalui percabangan SALURAN PORTA dan
mengalir keluar ke dalam sinusoid. Setelah
melewati sel2 hepar, darah mengalir ke dalam
VENA SENTRAL, yang bergabung untuk
membentuk VENA HEPATIKA
Di dalam lembar sel2 hepar terdapat
KANALIKULI EMPEDU yang sangat halus tempat
empedu disekresikan. Empedu ini dikeluarkan ke
dalam DUKTUS EMPEDU yang bergabung untuk
membentuk DUKTUS KOLEDUKUS. Duktus
empedu menjalar dari lobulus dalam traktus
porta sejalan dengan vena porta dan arteri
hepatik
59. FUNGSI HEPAR
1. Ketika produk dari pencernaan mencapai hepar, maka produk2 ini dipecah menjadi
bentuk2 senyawaan organik baru
2. Pembentukan empedu
3. Sintesis protein plasma dan substansi koagulasi darah
4. Menyimpan zat besi, vitamin, karbohidrat dan lemak dalam bentuk yang kelebihan dari
penggunaan mendesak
5. Detoksifikasi bahan2 kimiawi asing, obat2 dan racun
a) Asam amino dipisahkan. Bagian nitrogen diubah menjadi
urea yang diekskresi; bagian non nitrogen digunakan
untuk energi atau sintesa
b) Glukosa disimpan sebagai glikogen, untuk dilepaskan bila
diperlukan
c) Lemak disimpan, atau digunakan untuk energi atau
sintesis
Bahan2 ini
disirkulasi dalam
darah ke jaringan
lain untuk
digunakan