2. Ideologi Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata
dari Sansekerta: pañca berarti lima dan
śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
sebagai dasar negara Republik Indonesia
berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Ciri-ciri ideologi Pancasila, antara lain
sebagai berikut.
• Bidang politik : politik berdasarkan
demokrasi Pancasila.
• Bidang ekonomi : sistem ekonomi
yang bertujuan mewujudkan
kesejahteraan bagi seluruh
rakyat.
• Bidang sosial budaya : pola
kehidupan sosial adalah kekeluargaan
dan kegotongroyongan.
3. Ideologi Komunisme
Komunis merupakan salah satu ideology besar yang digunakan
oleh beberapa negara di dunia ini. awal ajarannya berasal dari tokoh karl
marx dan friederich engels dimana fokus utama tujuan dari ideology ini
adalah untuk memperjuangkan hak semua kelas sosial yang ada di dalam
masyarakat menjadi kelas sosial yang sama tanpa adanya perbedaan sesuai
dengan hak dan kewajiban warga negara. Komunisme juga memiliki nama
lain yaitu marxisme atau leninisme karena kedua tokoh inilah yang
melahirkan ideology ini di dunia.
Ideology komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap
ideology kapitalisme dimana buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik
dan hanya dianggap sebagai salah satu faktor produksi saja. imbas dari
pemikiran tersebut adalah terjadinya ketimpangan yang sangat besar
antara pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai komunis
yang memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil. Negara yang
menganut ideologi ini adalah Republik Rakyat Tiongkok, Transnistia, Kuba,
Korea Utara, Laos, Vietnam.
4. Ideologi komunisme memiliki ciri-ciri antara
lain sebagai berikut:
• Menghapus hak milik pribadi atas alat-alat
produksi, dan beralih ke tangan negara.
• Hak milik seperti mobil, rumah dan tanah
tidak di akui negara.
• Mendirikan masyarakat tanpa perbedaan
kelas apapun.
• Kepentingan warga nomor dua setelah
kepentingan negara.
• Bersifat materialistis.
• Menyangkal adanya jiwa, roh dan Tuhan,
serta menindas kebebasan pribadi dan
agama.
• Menyangkal semua nilai-nilai dan
kebutuhan rohani.
5. Ideologi Kapitalisme
Ideology kapitalisme banyak digunakan oleh
berbagai negara di dunia hingga saat ini. inti dari paham ini
adalah adanya capital atau modal yang dikuasai oleh pihak
swasta dimana negara tidak memiliki kekuasaan atas
terjadinya sistem ekonomi dan hanya berperan sebagai
pengawas saja. para pengusaha ini memiliki tujuan yang jelas
yaitu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan
pengorbanan yang seminimal mungkin sehingga untuk
mencapai hal tersebut negara tidak boleh ikut campur dalam
usaha mereka
Tokoh yang sangat terkenal dengan ideology ini
adalah adam smith atau yang juga dikenal sebagai bapak ilmu
ekonomi. paham ini awalnya adalah sebuah cara untuk
menentang adanya paham merkantilisme dimana menurut
paham merkantilisme tanah merupakan sumber modal
utama dan melupakan sumber modal lainnya. Istilah invisible
hand atau tangan tak tampak sangat terkenal dikemukakan
oleh adam smith dimana menurutnya pasar yang bekerja
akan selalu diarahkan oleh tangan tak tampak sehingga tidak
perlu adanya peraturan pemerintah dan segala intervensinya.
Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris,
Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
ciri-ciri negara penganut ideologi
kapitalisme adalah sebagai berikut.
• Kebebasan warga negara dijunjung tinggi.
Warga negara bebas melakukan apa saja
asalkan tidak melanggar tertib hukum.
• Negara hanya bertindak sebagai pengawas
jalannya tertib hukum.
• Pada kapitalis monopolis
mengesampingkan nilai-nilai agama
sehingga melahirkan sekulerisme (paham
yang memisahkan agama dengan negara).
6. Ideologi Anarkisme
Anarkisme merupakan sebuah tatanan politik dimana
dianjurkan tidak perlu adanya negara dan merupakan sebuah tindakan
sukarela yang mengatur dirinya sendiri. Namun ada beberapa orang
yang mendefinisikan sebagai suatu tatanan tanpa adanya hierarki di
dalamnya sehingga semuanya dianggap sama. Menurut paham
anarkisme, negara merupakan sesuatu yang tidak dibutuhkan dan
dapat menjadikan gangguan.
Sesuai dengan namanya terkadang para orang yang menganut
anarkisme ini menggunakan kekerasan menjadi penyebab terjadinya
penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai tujuannya atau dalam
berusaha menyampaikan ide yang dimilikinya. namun, ideology ini
menjadikan berbagai pertentangan di kalangan masyarakat karena
tidak adanya aturan yang jelas dan menjadikan negara kacau karena
tidak ada patokan antara baik dan benar. Negara penganut anarkisme
berada di sebagian negara spanyol namun usianya tidak lama. Negara
yang menganut ideologi ini adalah rusia dan spanyol.
7. Ciri-ciri ideologi anarkisme:
1.Pengetahuan adalah keluaran sampingan dari kehidupan sehari-hari.
2.Kepribadian individu adalah nilai yang lebih tinggi dari pada tuntutan-tuntutan masyarakat
tertentu.
3.Pilihan bebas dan penentuan nasib sendiri adalah latarbelakang sosial yang waras dan
berkemanusiaan/ humanistik (berorientasi pada pribadi)
4.Pendidikan adalah fungsi alamiah dari kehidupan sehari-hari dalam lingkungan sosial yang
rasional dan produktif.
5.Berpusat pada pengembangan "masyarakat pendidikan" yang melenyapkan atau
meminimalisasi sekolah-sekolah formal dan kekangan-kekangan kelembagaan lain
semacam itu atas perilaku personal menekankan masa depan paska sejarah, orang berfungsi
sebagai makhluk bermoral yang mengatur diri sendiri.
6.Perubahan berkelanjutan serta pembaharuan diri di dalam sebuah masyarakat yang secara
tetap lahir kembali, menekankan kebutuhan untuk meminimalkan dan/ ataumengenyahkan
kekangan-kekangan terlembaga atas perilaku personal (deinstitusionalisasi).
7. Berdasar pada sistem penyelidikan eksperimental (pembuktian pengetahuan secara ilmiah-
rasional) dan/ atau berlandaskan prakiraan-prakiraan yang sesuai dengan sistem penyelidikan
semacam itu.
Berdiri di atas prakiraan-prakiraan anarkistis atau semu-anarkistis mengenai bisa
disempurnakannya moral manusia di bawah kondisi-kondisi sosial yang paling puncak.
8. Menganggap bahwa wewenang intelektual secara tepat ada di tangan mereka yang secara
tepat telah mendiagnosis konflik dasar yang ada antara keprluan-keperluan individual dengan
tuntutan-tuntutan negara.
8. Ideologi Liberalisme
Paham ideology liberalism tidak kalah terkenalanya dengan paham ideology
yang sudah dijelaskan di atas. Jadi, liberal berarti bebas. Para penganut liberalisme ini
percaya bahwa untuk menciptakan tatanan dunia yang bagus dan maju harus didasarkan
pada kebebasan baik kebebasan dalam pandangan politik bahkan agama sehingga sering
terjadinya penyebab tawuran. Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.
• Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia,
Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay,
Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika,
Puerto Rico Suriname.
• Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik
Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria,
Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands,
Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia,
Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom Belarusia,
Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.
• Benua Asia: India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand, Turki
Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
• Kepulauan Oceania: Australia dan Selandia Baru.
• Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso,
Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi,
Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
9. Ciri-ciri ideologi liberalisme, antara lain
sebagai berikut.
a) Bidang ideologi : menerapkan paham
sekuler
b) Bidang politik : dikenal adanya partai
oposisi
c) Bidangekonomi : sistem ekonomi
kapitalis, perekonomian diserahkan
kepada perseorangan.
d) Bidang sosial budaya: anggota
masyarakat cenderung individualis.
10. Ideologi Sosialisme
Paham sosialisme ini mungkin hampir sama
konsepnya dengan paham ideology komunisme karena
pada prinsipnya yaitu mengutamakan kepemilikan segala
sesuatu secara bersama tidak ada yang namanya hak
kepemilikan individu. Istilah sosialisme ini muncul pada
abad ke 19 di perancis dan kemudian pengaruhnya
menyebar ke berbagai kalangan di dunia. tokoh dari
ideology sosialisme ini adalah karl marx atas kritiknya
terhadap kaum kapitalis yang telah menyengsarakan para
buruh dan tani.
Para buruh dan tani hanya dijadikan sebagai faktor
produksi dan tidak dilihat lagi gaji yang mereka dapatkan.
Tingkat kelayakan hidup mereka sangat kurang sehingga
muncullah bahwa dalam negara harus melindungi
rakyatnya sedemikian rupa tanpa adanya perbedaan dari
satu orang ke orang lainnya sehingga terjadi kesejahteraan
yang utuh di dalam suatu negara. Negara yang menganut
paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
ciri-ciri ideologi sosialisme adalah sebagai berikut:
• Menolak kapitalisme dan berusaha
menghapuskannya lewat perjuangan kaum buruh,
tetapi menerima demokrasi parlementer.
• Merencanakan masyarakat berdasarkan dorongan
kerja sama dan tidak ada hak milik perseorangan.
Tidak ada kelas kaya dan miskin, ataupun kelas
majikan dan buruh, sebab semua sama.
• Mencita-citakan masyarakat yang didalamnya dapat
bekerja sama dan solidaritas dengan hak-hak yang
sama.
• Penentuan nasib sendiri bagi semua orang hanya
dapat dicapai melalui solidaritas
• Menolak kebebasan yang cenderung berpihak bagi
kepentingan hak milik.
• Demokrasi tidak akan berjalan karena penguasa
menekan kebebasan individu.
11. Ideologi Konservatisme
Ideology lainnya yang ada di dunia
adalah ideology konservatisme. Paham ini lebih
memusatkan pada nilai-nilai ajaran kuno atau
tradisional dan menentang keras dengan adanya
modernisasi dan globalisasi. Karena adanya
perbedaan niliai disetiap negara maka tujuan dari
paham konservtaif juga berbeda sesuai dengan
budayanya masing-masing.
Awalnya perkembangan ideology ini
tidak bergitu terkenal hingga meletusnya revolusi
perancis yang kemudian banyak orang yang ingin
kembali ke tatanan dunia lama. Hal ini sangat
beralasan karena modernisasi ternyata tidak
memberikan dampak yang baik bagi warga negara
dan menumbuhkan perpecahan di dalamnya
sehingga merujuk pada bagian yang sangat tidak
menyenangkan. Negara yang sampai saat ini masih
menggunakan paham ini adalah negara-negara di
eropa yang biasanya di dukung oleh para pekerja
pasar dan para pengusaha serta pejabat berkerah
putih. Negara yang menganutnya inggris, kanada,
bulgria, denmark, dan swedia.
Ciri-ciri ideologi konservatisme:
1.Lebih mementingkan lembaga-lembaga
kerajaan dan gereja.
2.Agama dipandang sebagai kekuatan utama
disamping upaya pelestarian tradisi dan
kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat.
3.Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti
keluarga, gereja, dan Negara semuanya
dianggap suci.
4.Konservatisme juga menentang radikalisme
dan skeptisisme.
12. Ideologi Libertanianisme
Pada paham ideology libertanianisme warga
negaranya sangat menjunjung tinggi adanya kebebasan
terutama dalam kebebasan individu. Proses pemilihan
dilakukan secara utuh pada tiap individu dan negara
tidak berhak adanya pengaturan terhadap masyarakat.
Pada paham ini juga lebih menganjurkan untuk tidak
membuat adanya lembaga sosial karena bisa menganggu
jalannya negara. Yang paling penting di sini adalah
kebebasan individu baik dalam ranah politik maupun
dalam ranah ekonomi.
Meskipun mereka menjunjung tinggi adanya
kebebasan individu, mereka ini sangat menentang keras
adanya hak kepemilikan individu pada sektor-sektor
strategis. Mereka masih membutuhkan negara sebagai
alat untuk mengatur dan mengawasi jalannya sebuah
tatanan negara.
13. Ideologi Nazisme
Nazi merupakan singkatan dari nasional sosialisme adalah salah
satu paham yang berasal dari negara jerman dimana tokohnya yang
sangat fenomenal adalah adolf hitler. Paham ini disinyalir bukanlah
menjadi paham baru melainkan adalah paham yang dikombinasikan dari
berbagai jenis paham lainnya seperti anti yahudi. Oleh karena itu pada
masa kejayannya banyak para yahudi yang mendapatkan hukuman mati.
Paham ideology nazisme sangat ketat dan sangat keras
sehingga banyak ditentang oleh banyak orang. ujung dari adanya
nazisme ini adalah adolf hitler dibunuh. Namun hal tersebut masih
menjadi perdebatan apakah adolf hitler memang sudah mati atau belum
pada saat tersebut. Banyak orang yang mengatakan bahwa adolf hitler
berhasil meloloskan diri dan kabur ke negara lainnya yang jauh dari
eropa. Meskipun aliran ini sudah dianggap hilang, namun tidak menutup
kemungkinan masih ada sisa-sisa orang yang masih mempercayai
ideology ini. mereka tidak menunjukkan diri dan merupakan organisasi
bawah tanah.
14. Ideologi Fasisme
Fasisme merupakan salah satu
ideology yang sangat keras karena mereka ingin
mengatur segala aspek kehidupannya mulai dari
politik, budaya, ekonomi dan hal lainnya di negara
tersebut. Pada paham ini mereka berusaha untuk
membentuk partai tunggal di dalam negara
sehingga partai inilah yang akan mengatur
berjalannya negara. Para penganut paham fasis ini
percaya bahwa pemimpin tunggal yang kuat dan
otoriter mampu menciptakan kedaulatan dan
kesejahteraan bersama di dalam sistem negara.
Paham fasisme ini mulai berkembang
setelah perang dunia 1 dan terus berkembang
hingga pada perang dunia ke 2. Namun karena
pahamnya yang keras dan menguntungkan satu
pihak saja yaitu yang memiliki kekuasaan maka hal
ini kemudian banyak mendapatkan pertentangan
dari dunia luar sehingga paham ini juga runtuh.
Negara yang menganut paham faiisme adalah
Italia, Jerman dan Jerman.
• ciri-ciri ideologi fasisme adalah sebagai
berikut:
• Pemerintahan bersifat otoriter dan
totaliter.
• Sistem pemerintahan satu partai.
• Negara dijadikan alat permanen untuk
mencapai tujuan negara.
• Mempercayai adanya perbedaan antara
orang yang memerintah dan yang
diperintah, antara elite dan massa.
• Membenci kemerdekaan berbicara dan
berkumpul.
15. Ideologi Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti
rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi merupakan
kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Dalam pelaksanaannya demokrasi
memiliki slogan kuat yaitu oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat.
Landasan pemikiran dari paham demokrasi ini adalah kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat dengan memiliki dewan perwakilan rakyat yang
pada kenyataannya menjadi lembaga pemerintahan eksekutif, yudikatif dan
legislative.
Dalam pemerintahan demokrasi pemimpin dipilih oleh rakyat
secara langsung melalui proses pemilihan umum. Kemudian rakyat juga
memilih wakil-wakilnya sebagai sarana penyalur lidah rakyat kepada
pemerintahan yang berkuasa. Ada beberapa negara yang menganut
ideology ini yaitu inggris, Denmark, norwegia, swedia, amerika, Israel,
Venezuela, belgia, Australia, selandia baru dan lainnya.
16. Ideologi Stalinisme
Stalinisme adalah sistem ideologi
politik dari Uni Soviet di bawah
kepemimpinan Joseph Stalin yang
memimpin Uni Soviet pada tahun 1929
sampai dengan 1953 berkaitan erat
dengan pemerintahan pengguna sistem
ekstensif spionase, tanpa pengadilan, dan
politik penghapusan lawan-lawan politik
melalui pembunuhan langsung atau
melalui pembuangan dan penggunaan
propaganda untuk membangun kultus
kepribadian berupa diktator mutlak
dengan menggunakan negara kepada
masyarakat untuk mempertahankan
supermasi individual dengan kontrol
politik melalui partainya yaitu Partai
Komunis
18. Ideologi yang dianut oleh jepang
Ideologi Hakko Ichiu (Delapan Penjuru Dunia Di Bawah Satu Atap) merupakan ideologi
yang sangat diyakini oleh bangsa Jepang. Menurut ideologi ini, Jepang ditakdirkan untuk
menguasai dunia. Ideologi Hakko Ichiu ditanamkan melalui pendidikan di sekolah-sekolah
dan pertama kali dimulai melalui proses sosialisasi di kalangan guru. Para guru inilah yang
ditugasi untuk menanamkan dan menyebarkan ideologi ini. Proses pelatihan untuk
pemahaman Hakko Ichiu ini dilakukan di setiap kabupaten dan berlangsung sekitar 3 bulan
secara bergiliran hingga merata.
Shinto adalah agama asli Jepang yang berakar pada kepercayaan animis Jepang
kuno. Kata Shinto berasal dari bahasa Tionghoa, “Shen” artinya roh, “Tao” berarti jalannya
dunia, bumi, dan langit.1) Dengan demikian Shinto berarti perjalanan roh yang
baik.Menurut Shinto, Hakko Ichiu itu diperintahkan oleh Jimmu Tenno (Tenno pertama ±
660 SM) sebagai dewa kepada bangsa Jepang untuk membentuk kekeluargaan yang
meliputi seluruh dunia. Hakko Ichiu dianggap sebagai titah dewa yang harus dilaksanakan.
Selanjutnya Hakko Ichiu diterangkan bahwa bangsa Jepang merupakan keluarga yang sah,
sedangkan bangsa-bangsa lain tidak, karena itu Jepang boleh memperlakukannya dengan
sewenang-wenang. Sebagai keluarga yang sah, Jepang berhak atas seluruh dunia agar
dunia dapat disusun sebagai satu kekeluargaan.
19. Sejak Restorasi Meiji (1868), agama Shinto dijadikan agama negara dan mendapat
kedudukan istimewa dalam pemerintahan. Pejabat-pejabat Shinto mendapat
kedudukan penting dalam kabinet, dan doktrin-doktrin yang didasarkan pada Shinto
dipropagandakan oleh pemerintah. Isi Hakko Ichiu dimodifikasi agar sesuai dengan
kebutuhan pada masa itu. Isinya Hakko Ichiu sebagai berikut:
1. Jepang adalah pusat dunia dan Kaisar sebagai pemimpinnya. Kaisar adalah Dewa di
dunia yang mendapat kedewaannya dari Amaterasu Omikami langsung.
2. Kami (dewa), melindungi Jepang dengan segala kekuatannya. Hal ini menjadikan
Jepang superior, lebih kuat, istimewa dibanding negara lain di dunia.
3. Semua hal tersebut adalah dasar dari Kodoshugisa (jalan Kekaisaran) sehingga Jepang
memiliki misi suci untuk menjadikan dunia sebagai satu keluarga dengan Jepang sebagai
pemimpin.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hakko Ichiu (dunia
sebagai satu keluarga) adalah ajaran Shinto yang mengatakan bahwa Jepang harus
menyusun dunia ini sebagai satu “keluarga besar”, dan Jepang bertindak sebagai
“kepala keluarga”. Ajaran Hakko Ichiu ini tentunya tak dapat terlaksana tanpa kemajuan
yang telah dicapai oleh Jepang, terutama dalam bidang perdagangan dan industri.
Ajaran tersebut telah ada sejak tahun 660 SM yang merupakan perintah dari Tenno,
namun pada kenyataannya nanti pada abad ke-19 Jepang menjadi negara imperialis. Hal
ini menunjukkan bahwa kemajuan yang dicapai setelah Restorasi Meiji merupakan
faktor utama yang menyebabkan Jepang menjadi negara imperialis.
20. Ideologi yang dianut oleh Amerika
Amerika Serikat menganut Ideologi Liberalisme.
Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai
pemikiran para The Fuonding Father Amerika seperti
George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin,
ataupun Thomas Jefferson.Paham liberalisme
menolak adanya pembatasan, khususnya dari
pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki
adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi
pasar yang mendukung usaha pribadi (private
enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem
pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya
pembatasan terhadap pemilikan individu.
Amerika Serikat merupakan sebuah negara
serikat/federal berbentuk republik beribukota di
Washington D.C. yang mempunyai 50 negara bagian.
Sedangkan sistem pemerintahan yang dianut
adalahSistem Pemerintahan Presidensial. Presiden
Amerika adalah kepala negara juga sekaligus sebagai
kepala pemerintahan.
Di AmerikatTerdapat pemisahan kekuasaan yang jelas
antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang
dinamakan “Separation of Power Teory” yang berasal
dari ajaran Trias Politika (Montesquieu) yang
membedakan kekuasaan dalam suatu negara
dipisahkan menjadi 3 cabang kekuasaan :
1. Eksekutif : kekuasaan yang melaksanakan
Undang-Undang
2. Legislatif : kekuasaan yang
menyusun/membuat Undang-Undang
3. Yudikatif : kekuasaan yang mengawasi
pelaksanaan UU dan memberikan sanksi bagi
pelanggar UU.
21. Ideologi yang dianut oleh jerman
Konstitusi Republik Federal Jerman
Undang-Undang Dasar RFJ yang bersifat sementara (Ubergangszeit) yang di buat pada tanggal 23
Mei 1949 (saat itu diputuskan oleh ?Dewan Menteri Wilayah Barat? yang dikepalai oleh Konrad Adenauer),
menjadi dasar dan landasan terwujudnya satu peraturan kebebasan demokrasi untuk rakyatnya. Penduduk RFJ
dituntut aktif untuk mewujudkan, mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan RFJ. Setelah Jerman bersatu
kembali pada tahun 1990, tuntutan ini terpenuhi oleh karena itu selain ?Preambul? juga pasal (artikel) penutup
UUD diperbaharui.
Pada tahun 1999 orang Jerman telah mempunyai pengalaman setengah abad dengan Undang-
Undang Dasar mereka yaitu Grundgesetz. Pada jubileum ke-40 dari Republik Federal Jerman pada tahun 1989,
Grundgesetz telah dinyatakan sebagai undang-undang dasar yang terbaik dan paling liberal yang pernah
terdapat di bumi Jerman. Penerimaan rakyat terhadapnya melebihi sikap terhadap konstitusi Jerman yang
manapun sebelumnya. Dengan Grundgesetz telah diciptakan sebuah negara, yang sejauh ini belum pernah
dilanda krisis konstitusional yang serius. Grundgesetz terbukti merupakan landasan yang kokoh bagi kehidupan
suatu masyarakat negara demokratis yang stabil. Kehendak penyataun kembali yang terkandung di dalmnya
terlaksana pada tahun 1990. Berdasarkan Perjanjian Unifikasi yang mengatur bergabungnya RDJ dengan
Republik Federal Jerman, mukadimah dan pasal penutuf Grundgesetz mengalami penyusunan baru, dan kini
menyatakan bahwa dengan bergabungnya RDJ maka rakyat Jerman sudah kembali memperoleh kesataunnya.
Sejah tanggal 3 Oktober 1990 Grundgesetz berlaku untuk seluruh Jerman.
Isi Grundgesetz sendiri banyak mencerminkan pengalaman para penyusunya pada masa
pemerintahan totaliter di bawah rezim diktatorial Nazi. Terlihat dalam banyak pokok pikiran UUD ini upaya
untuk menghindari kesalahan masa lalu yang ikut menyebabkan keruntuhan Republik Weimar yang
demokratis. Para penyusun Geundgesetz pada tahun 1948 mencakup para Perdana Menteri negara bagian di
ketiga zone Barat serta anggota Majelis Parlementer yang diutus oleh setiap parlemen negara bagian. Majelis
yang dipimpin oleh Konrad Adenauer ini memutuskan Grundgestz yang diikrarkan pada tanggal 23 Mei 1949.
22. Dasar-dasar Tata Negara
Ada lima prinsip yang menjadi acuan
ketatanegaraan dalam Grundgesetz; Jerman adalah negara
republik dan demokrasi, negara federal, negara hukum dan
negara sosial.
Republik sebagai bentuk negara dikukuhkan
oleh UUD dalam penamaan ?Republik Federal Jerman. Ke
luar hal ini tampak dalam kenyataan, bahwa Presiden
Federal (Bundesprasident) adalah kepala negara yang
ditentukan melalui pemilihan. Dasar bentuk negara
demokrasi adalah asas kedaulatan rakyat. Undang-Undang
Dasar menyebutkan, bahwa seluruh kekuasaan negara
berasal dari rakyat. Dalam hal ini Grundgesetz menganut
sistem demokrasi tak langsung, yaitu demokrasi melalui
perwakilan. Artinya : kekuasaan negara harus diakui dan
disetujuai rakyat, tetapi penyelenggaraannya tidak langsung
oleh keputusan-keputusan rakyat, selain dalam pemilihan
umum. Penyelenggaraan ini diserahkan kepada ?badan-
badan tersendiri? dibidang legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Rakyat sendiri menjalankan kekuasaan negara terutama
dalam pemilihan parlemen yang diselenggarakan secara
berkala. Berbeda dengan konstitusi berbagai negara bagian,
Grundgesetz menentukan bentuk-bentuk demokrasi
langsung seperti referendum dan plebisit hanya sebagai
perkecualian. Penyelenggaraan plebisit hanya diharuskan
dalam hal perubahan pembagian wilayah federal.
Sistem Pemerintahan
Republik Federal Jerman terdiri atas 16
negara bagian. Negara bagian bukanlah provinsi, tetapi
negara dengan kewenangan bernegara sendiri. Setiap
negara bagian mempuyai undang-undang dasar sendiri, yag
harus sesuai dengan prinsip negara hukum berbentuk
republik yang demokratis dan sosial menurut norma
Grundgesetz. Di luar itu, negara bagian tersebut memiliki
kebebasan menentukan sendiri undag-undang dasarnya.
Bentuk negara federal termasuk di antara
prinsip-prinsip konstitusi yang tidak bisa diubah. Akan
tetapi keberadaan negara bagia yang ada sekarang bukan
tidak bisa berubah. Untuk penyusunan kembali RFJ
terdapat aturan dalam Grundgesetz.
Sistem federasi mempunyai tradisi
konstitusional yang panjang, yang hanya pernah diselingi
oleh sistem negara kesatuan di bawah rezim Nazi (1933-
1945). Jerman termasuk contoh negara federal yang klasik.
Federalisme telah terbukti tangguh: baik keistimewaan
maupun masalah-masalah regional dapat diperhatikan dan
teratasi dengan lebih baik melalui sistem ini dibandingkan
melalui sistem pemerintahan terpusat.