1. KULIAH 8KULIAH 8
PALEOEKOLOGIPALEOEKOLOGI

2. INTERPRETINGINTERPRETING
PALEOEKOLOGI/PALEOENVIRONMENTSPALEOEKOLOGI/PALEOENVIRONMENTS
•• LITHOLOGYLITHOLOGY
•• SEDIMENTARY STRUCTURESSEDIMENTARY STRUCTURES
•• CHEMICAL / ISOTOPIC SIGNATURESCHEMICAL / ISOTOPIC SIGNATURES
•• TRACE FOSSILSTRACE FOSSILS
•• MEGA (MACRO) FOSSILSMEGA (MACRO) FOSSILS
•• MICROFOSSILSMICROFOSSILS
–– MAINLY BENTHONIC FORAMINIFERAMAINLY BENTHONIC FORAMINIFERA
–– WITH PLANKTONIC FORAMINIFERA,WITH PLANKTONIC FORAMINIFERA,
PALYNOMORPHS AND OTHER BENTHONICPALYNOMORPHS AND OTHER BENTHONIC
MICROFOSSILSMICROFOSSILS

3. PALEOEKOLOGI:PALEOEKOLOGI:
 ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI EKOLOGIADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI EKOLOGI
MASALAMPAU BERDASARKAN ANEKA FOSIL YANGMASALAMPAU BERDASARKAN ANEKA FOSIL YANG
DIJUMPAIDIJUMPAI
 DARI MIKROFOSIL YANG DIJUMPAI KITADARI MIKROFOSIL YANG DIJUMPAI KITA
MENAFSIRKAN KONDISI TEMPAT HIDUPNYA, SERTAMENAFSIRKAN KONDISI TEMPAT HIDUPNYA, SERTA
KAPAN DAN BAGAIMANA CARA HIDUPNYA.KAPAN DAN BAGAIMANA CARA HIDUPNYA.
 DALAM PENAFSIRAN TERSEBUT HARUS DIPELAJARIDALAM PENAFSIRAN TERSEBUT HARUS DIPELAJARI
KONDISI KEHIDUPAN MIKROORGANISME YANGKONDISI KEHIDUPAN MIKROORGANISME YANG
SEKARANG. (“THE PRESENT IS THE KEY TO THESEKARANG. (“THE PRESENT IS THE KEY TO THE
PAST”)PAST”)

4. BEBERAPA FAKTOR LINGKUNGAN YANGBEBERAPA FAKTOR LINGKUNGAN YANG
MEMPENGARUHI KEHIDUPAN ORGANISME:MEMPENGARUHI KEHIDUPAN ORGANISME:
 1. SUHU AIR LAUT1. SUHU AIR LAUT
 2. KADAR GARAM ATAU SALINITAS2. KADAR GARAM ATAU SALINITAS
 3. KEDALAMAN3. KEDALAMAN
 4. KEKERUHAN AIR4. KEKERUHAN AIR
 5. PENGARUH GELOMBANG DAN ARUS5. PENGARUH GELOMBANG DAN ARUS

5. 1. SUHU AIR LAUT1. SUHU AIR LAUT
 SUHU AIR LAUT SANGAT DIPENGARUHI OLEH DAYASUHU AIR LAUT SANGAT DIPENGARUHI OLEH DAYA
TEMBUS MATAHARI TERHADAP KEDALAMAN YANGTEMBUS MATAHARI TERHADAP KEDALAMAN YANG
DIKENAL SEBAGAI “PHOTIC ZONE” (10-200 METER)DIKENAL SEBAGAI “PHOTIC ZONE” (10-200 METER)
 SUHU AIR LAUT JUGA DIPENGARUHI OLEH LETAKSUHU AIR LAUT JUGA DIPENGARUHI OLEH LETAK
GEOGRAFIS, YANG MEMPENGARUHI KOMUNITASNYAGEOGRAFIS, YANG MEMPENGARUHI KOMUNITASNYA
 SINAR MATAHARI DIBUTUHKAN UNTUKSINAR MATAHARI DIBUTUHKAN UNTUK
FOTOSINTESA BAGI MIKROORGANISME YANGFOTOSINTESA BAGI MIKROORGANISME YANG
BERKHLOROFIL, SEHINGGA MEMPENGARUHIBERKHLOROFIL, SEHINGGA MEMPENGARUHI
POPULASI MIKROORGANISME PADA SUATU TEMPATPOPULASI MIKROORGANISME PADA SUATU TEMPAT
 SUHU AIR LAUT DAPAT MEMPENGARUHI BESARSUHU AIR LAUT DAPAT MEMPENGARUHI BESAR
CANGKANG DARI FORAMINIFERACANGKANG DARI FORAMINIFERA

6. PENGARUH SUHU TERHADAPPENGARUH SUHU TERHADAP
FORAMINIFERAFORAMINIFERA
 KOMPOSISI DARI FORAMINIFERALKOMPOSISI DARI FORAMINIFERAL
ASSEMBLAGEASSEMBLAGE
 COILING DIRECTION DARICOILING DIRECTION DARI
FORAMINIFERAL PLANKTONICFORAMINIFERAL PLANKTONIC
 DIAMETER DARIDIAMETER DARI Orbulina universaOrbulina universa

7. KOMPOSISI DARI FORAMINIFERALKOMPOSISI DARI FORAMINIFERAL
ASSEMBLAGEASSEMBLAGE
 SPECIES TROPIS: kelompokSPECIES TROPIS: kelompok
Globigerinoides trilobus/sacculiferusGlobigerinoides trilobus/sacculiferus ,,
Globorotalia menardii, G. tumidaGloborotalia menardii, G. tumida dandan
Globoquadrina altispira, PulleniatinaGloboquadrina altispira, Pulleniatina spp.spp.
 SPECIES TEMPERATE DANSPECIES TEMPERATE DAN
SUBPOLAR: kelompokSUBPOLAR: kelompok GlobigerinaGlobigerina
bulloidesbulloides
 SPECIES SUBPOLAR DAN POLAR:SPECIES SUBPOLAR DAN POLAR:

8. PENGARUH SUHU TERHADAP FORAMINIFERAPENGARUH SUHU TERHADAP FORAMINIFERA

9. COILING DIRECTIONCOILING DIRECTION
 SINISTRAL CORRESPONDS WITHSINISTRAL CORRESPONDS WITH
LOWER TEMPERATURELOWER TEMPERATURE
 DEXTRAL CORRESPONDS WITHDEXTRAL CORRESPONDS WITH
WARM TEMPERATUREWARM TEMPERATURE

13. PENGARUH SUHU TERHADAP FORAMINIFERAPENGARUH SUHU TERHADAP FORAMINIFERA
BERDASARKAN DIAMETERBERDASARKAN DIAMETER OrbulinaOrbulina

14. 2. KADAR GARAM ATAU SALINITAS2. KADAR GARAM ATAU SALINITAS
 PADA UMUMNYA MIKROFAUNA HIDUPPADA UMUMNYA MIKROFAUNA HIDUP
PADA LAUT DENGAN SALINITASPADA LAUT DENGAN SALINITAS
NORMAL, KE ARAH HYPERHALINNORMAL, KE ARAH HYPERHALIN
MIKROFAUNA CENDERUNG SEMAKINMIKROFAUNA CENDERUNG SEMAKIN
MENURUN JUMLAHNYA.MENURUN JUMLAHNYA.

15. KLASIFIKASI AIR ASIN:KLASIFIKASI AIR ASIN:
TERMINOLOGITERMINOLOGI DEFINISIDEFINISI KADAR GARAMKADAR GARAM
FRESHWATERFRESHWATER AIR TAWARAIR TAWAR < 0.5 ‰< 0.5 ‰
BRACKISHBRACKISH
WATERWATER
AIR PAYAUAIR PAYAU < 0.5-3 ‰< 0.5-3 ‰
HYPOHALINEHYPOHALINE AIR AGAK ASINAIR AGAK ASIN < 3-30 ‰< 3-30 ‰
SEAWATERSEAWATER AIR LAUTAIR LAUT
NORMALNORMAL
< 30-39 ‰< 30-39 ‰
HYPERHALINEHYPERHALINE AIR SANGATAIR SANGAT
ASINASIN
> 40 ‰> 40 ‰

16. HUBUNGAN ANTARA KADAR GARAM DAN JENISHUBUNGAN ANTARA KADAR GARAM DAN JENIS
MIKROFAUNANYA:MIKROFAUNANYA:

17. Contoh Foraminifera yang hidup padaContoh Foraminifera yang hidup pada
salinitas tertentu:salinitas tertentu:
Air TawarAir Tawar Air payauAir payau Air lautAir laut
normalnormal
SalinitasSalinitas
ekstrimekstrim
AllogromidaeAllogromidae Rotalia/Amonia,Rotalia/Amonia,
Discorbis,Discorbis,
Elphidium,Elphidium,
Eponides,Eponides,
Ammobaculites,Ammobaculites,
Trochamina,Trochamina,
QuinqueloculinaQuinqueloculina
GlobigerinaGlobigerina
GloborotaliaGloborotalia
ForaminiferaForaminifera
plangtonik padaplangtonik pada
umumnyaumumnya
GlobigerinaGlobigerina
bulloidesbulloides
GlobigerinoidesGlobigerinoides
sacculiferussacculiferus
HastigerinaHastigerina
aequilateralisaequilateralis
Orbulina universaOrbulina universa

18. 3. KEDALAMAN3. KEDALAMAN
 FAKTOR KEDALAMAN SANGAT MEMPENGARUHI KEHIDUPANFAKTOR KEDALAMAN SANGAT MEMPENGARUHI KEHIDUPAN
FORAMINIFERA, BAIK BAGI FAUNA PLANGTONIK MAUPUNFORAMINIFERA, BAIK BAGI FAUNA PLANGTONIK MAUPUN
BENTONIKBENTONIK
 FAKTOR KEDALAMAN MEMPENGARUHI JENIS CANGKANGFAKTOR KEDALAMAN MEMPENGARUHI JENIS CANGKANG
FORAMINIFERA. PADA LAUTAN DANGKAL, VARIASI JUMLAHFORAMINIFERA. PADA LAUTAN DANGKAL, VARIASI JUMLAH
SPECIES MAUPUN INDIVIDUNYA MAKIN BESAR.SPECIES MAUPUN INDIVIDUNYA MAKIN BESAR.
 SEHUBUNGAN DENGAN DAYA TAHAN CANGKANGSEHUBUNGAN DENGAN DAYA TAHAN CANGKANG
FORAMINIFERA DAN TEKANAN AIR DIKENAL ISTILAH CCDFORAMINIFERA DAN TEKANAN AIR DIKENAL ISTILAH CCD
(CARBONATE COMPENSATION DEPTH), YAITU BATAS DIMANA(CARBONATE COMPENSATION DEPTH), YAITU BATAS DIMANA
BAHAN KARBONAT MELARUT DENGAN SENDIRINYA. BATASBAHAN KARBONAT MELARUT DENGAN SENDIRINYA. BATAS
KEDALAMAN SANGAT BERVARIASI PADA LAIN DAERAH,KEDALAMAN SANGAT BERVARIASI PADA LAIN DAERAH,
BERKISAR ANTARA 3000-4000 METER.BERKISAR ANTARA 3000-4000 METER.

19. PENGARUH SUHU TERHADAP FORAMINIFERAPENGARUH SUHU TERHADAP FORAMINIFERA

20. PENGARUH KEDALAMAN TERHADAP JENISPENGARUH KEDALAMAN TERHADAP JENIS
CANGKANG FORAMINIFERACANGKANG FORAMINIFERA

21. PERUBAHAN ASOSIASI FORAMINIFERA
PLANGTONIK DAN BENTONIK TERHADAP
KEDALAMAN DAN LATITUDE/SUHU

22. PERUBAHAN KELIMPAHAN DAN KOMPOSISI
FORAMINIFERA PLANGTONIK DAN BENTONIK
TERHADAP PERUBAHAN KEDALAMAN DAN SALINITAS

23. 4. KEKERUHAN4. KEKERUHAN
 KEKERUHAN AIR DAPATKEKERUHAN AIR DAPAT
MEMPENGARUHI MASUKNYA SINARMEMPENGARUHI MASUKNYA SINAR
MATAHRI KE DALAM AIR.MATAHRI KE DALAM AIR.
 SINAR MATAHARI YANG KURANGSINAR MATAHARI YANG KURANG
AKAN MEMPENGARUHI SUMBERAKAN MEMPENGARUHI SUMBER
MAKANAN (PLANGTON DANMAKANAN (PLANGTON DAN
MIKROORGANISME LAIN) BAGIMIKROORGANISME LAIN) BAGI
MIKROFAUNANYA.MIKROFAUNANYA.
 AIR YANG KERUH UMUMNYAAIR YANG KERUH UMUMNYA
DISEBABKAN OLEH PROSES TURBIDITDISEBABKAN OLEH PROSES TURBIDIT

24. 5. PENGARUH GELOMBANG5. PENGARUH GELOMBANG
AIR DAN ARUS LAUTAIR DAN ARUS LAUT
 MASSA AIR LAUT DAPAT BERPINDAHMASSA AIR LAUT DAPAT BERPINDAH
DARI SATU TEMPAT KE TEMPAT LAINDARI SATU TEMPAT KE TEMPAT LAIN
YANG DISEBUT SEBAGAI ARUS AIRYANG DISEBUT SEBAGAI ARUS AIR
LAUT.LAUT.
 ARUS AIR LAUT SANGATARUS AIR LAUT SANGAT
MEMPENGARUHI KEHIDUPANMEMPENGARUHI KEHIDUPAN
ORGANISME YANG HIDUP DIORGANISME YANG HIDUP DI
DALAMNYA.DALAMNYA.
 PERUBAHAN AKIBAT ARUS LAUTPERUBAHAN AKIBAT ARUS LAUT
DAPAT MELIPUTI PERUBAHAN SUHU,DAPAT MELIPUTI PERUBAHAN SUHU,

25. GERAKKAN AIR LAUT DIBUTUHKANGERAKKAN AIR LAUT DIBUTUHKAN
OLEH MIKROFAUNA UNTUK:OLEH MIKROFAUNA UNTUK:
 MENJAGA KESTABILAN SALINITASMENJAGA KESTABILAN SALINITAS
 MENJAGA KESTABILAN SUHUMENJAGA KESTABILAN SUHU
 MEMBAWA MAKANAN DAN OKSIGEN YANGMEMBAWA MAKANAN DAN OKSIGEN YANG
DIBUTUHKAN ORGANISMEDIBUTUHKAN ORGANISME
 MELAKSANAKAN PENYEBARAN GEOGRAFISMELAKSANAKAN PENYEBARAN GEOGRAFIS
TERUTAMA GOLONGAN PLANGTONIKTERUTAMA GOLONGAN PLANGTONIK
 MELAKSANAKAN PENYEBARAN SPECIESNYAMELAKSANAKAN PENYEBARAN SPECIESNYA
BAIK YANG MASIH HIDUP MAUPUN CANGKANGBAIK YANG MASIH HIDUP MAUPUN CANGKANG
YANG KOSONG, SEHINGGA TERSEBARYANG KOSONG, SEHINGGA TERSEBAR
SECARA KOSMPOLITANSECARA KOSMPOLITAN

26. EKOZONASI DARI MIKROORGANISME PADAEKOZONASI DARI MIKROORGANISME PADA
KALA EOSENKALA EOSEN

27. SOME CHARACTER OFSOME CHARACTER OF
FORAMINIFERAFORAMINIFERA
THAT CAN BE USED TOTHAT CAN BE USED TO
INTERPRET DEPOSITIONALINTERPRET DEPOSITIONAL
ENVIRONMENTENVIRONMENT

28. SOME CHARACTER OF FORAMINIFERASOME CHARACTER OF FORAMINIFERA
THAT CAN BE USED TO INTERPRETTHAT CAN BE USED TO INTERPRET
DEPOSITIONAL ENVIRONMENTDEPOSITIONAL ENVIRONMENT
 JUMLAH INDIVIDU-INDIVIDU DARI SUATUJUMLAH INDIVIDU-INDIVIDU DARI SUATU
SPECIES AKAN MENINGKAT MENJAUHISPECIES AKAN MENINGKAT MENJAUHI
GARIS PANTAI, MENINGKAT SESUAIGARIS PANTAI, MENINGKAT SESUAI
KEDALAMAN, DAN AKAN BERADA PADAKEDALAMAN, DAN AKAN BERADA PADA
TITIK MAKSIMUM DI DAERAH OUTER SHELFTITIK MAKSIMUM DI DAERAH OUTER SHELF
(NERITIK LUAR) DAN ZONA BATHYAL(NERITIK LUAR) DAN ZONA BATHYAL
 THE TOTAL NUMBER OF SPECIES AND OF INDIVIDUALS INCREASES AWAY FROM THE SHORELINE, AND WITH INCREASING DEPTH OFTHE TOTAL NUMBER OF SPECIES AND OF INDIVIDUALS INCREASES AWAY FROM THE SHORELINE, AND WITH INCREASING DEPTH OF
WATER, TO MAXIMUM VALUES ON THE OUTER SHELF AND IN THE UPPER BATHYAL ZONEWATER, TO MAXIMUM VALUES ON THE OUTER SHELF AND IN THE UPPER BATHYAL ZONE

29.  PORCELANEOUS FORMS SHOW THEIR PRESENT DIVERSITY IN SHALLOW, NEARSHORE ENVIRONMENTSPORCELANEOUS FORMS SHOW THEIR PRESENT DIVERSITY IN SHALLOW, NEARSHORE ENVIRONMENTS
 SPECIES YANG MEMILIKI DINDINGSPECIES YANG MEMILIKI DINDING
PORCELEN MEMPERLIHATKANPORCELEN MEMPERLIHATKAN
KERAGAMANNYA PADA DAERAH LAUTKERAGAMANNYA PADA DAERAH LAUT
DANGKAL DEKAT DENGANDANGKAL DEKAT DENGAN
LINGKUNGAN PANTAILINGKUNGAN PANTAI

30.  SPECIES DENGAN KOMPOSISISPECIES DENGAN KOMPOSISI
DINDING ARENACEOUS MENJADIDINDING ARENACEOUS MENJADI
DOMINAN PADA DAERAH LAUTDOMINAN PADA DAERAH LAUT
DANGKAL ATAU DAERAH INTERTIDALDANGKAL ATAU DAERAH INTERTIDAL
 PROSENTASE KEHADIRAN DARIPROSENTASE KEHADIRAN DARI
DINDING-DINDING ARENACEOUS INIDINDING-DINDING ARENACEOUS INI
MENCAPAI MAKSIMUM PADA DAERAHMENCAPAI MAKSIMUM PADA DAERAH
YANG BANYAK DIPENGARUHI SUNGAIYANG BANYAK DIPENGARUHI SUNGAI
 ARENACEOUS FORAMINIFERA WITH SIMPLE INTERIOR WALL STRUCTURE BECOME DOMINANT IN SHALLOW WATERS OR IN INTERTIDAL AREAS. THEARENACEOUS FORAMINIFERA WITH SIMPLE INTERIOR WALL STRUCTURE BECOME DOMINANT IN SHALLOW WATERS OR IN INTERTIDAL AREAS. THE
PRESENTAGE OCCURRENCE OF THESE ARENACEOUS FORMS REACHES A MAXIMUM NEAR THE EFFLUENCE OF RIVERSPRESENTAGE OCCURRENCE OF THESE ARENACEOUS FORMS REACHES A MAXIMUM NEAR THE EFFLUENCE OF RIVERS

31.  CALCAREOUS FORAMINIFERAL TESTS BECOME SHALLER AND THINNER NEAR SOURCES OF FRESH WATER.CALCAREOUS FORAMINIFERAL TESTS BECOME SHALLER AND THINNER NEAR SOURCES OF FRESH WATER.
 FORAMINIFERA DENGAN DINDINGFORAMINIFERA DENGAN DINDING
GAMPINGAN AKAN MEMILIKI DINDINGGAMPINGAN AKAN MEMILIKI DINDING
YANG MENIPIS MENDEKATI AIRYANG MENIPIS MENDEKATI AIR
TAWARTAWAR IN CARBONATE RICH ENVIRONMENTS, TESTS MAY REACH A LARGE SIZE AND BE VERY ROBUSTIN CARBONATE RICH ENVIRONMENTS, TESTS MAY REACH A LARGE SIZE AND BE VERY ROBUST
 UNTUK DAERAH YANG KAYAUNTUK DAERAH YANG KAYA
CARBONATE, CANGKANG DAPATCARBONATE, CANGKANG DAPAT
MENCAPAI UKURAN YANG SANGATMENCAPAI UKURAN YANG SANGAT
BESAR DAN SANGAT MENGEMBANGBESAR DAN SANGAT MENGEMBANG

32. 
PLANKTONIC FORMS OCCUR MOST ABUNDANTLY WITHIN THE OUTER SHELF AND DEEPER WATERSPLANKTONIC FORMS OCCUR MOST ABUNDANTLY WITHIN THE OUTER SHELF AND DEEPER WATERS ..
 BENTUK-BENTUK FORAMINIFERABENTUK-BENTUK FORAMINIFERA
PLANKTONIK PALING BERLIMPAH PADAPLANKTONIK PALING BERLIMPAH PADA
DAERAH OUTER SHELF DAN LAUTDAERAH OUTER SHELF DAN LAUT
DALAMDALAM
 UNDER IDEAL SEDIMENTATION CONDITIONS, ESPECIALLY IN CLASTIC DEPOSITS, PLANKTONICUNDER IDEAL SEDIMENTATION CONDITIONS, ESPECIALLY IN CLASTIC DEPOSITS, PLANKTONIC
FORAMINIFERA CAN SHOW MORE OR LESS REGULAR INCREASE IN ABUNDANCE WITH DEPTH.FORAMINIFERA CAN SHOW MORE OR LESS REGULAR INCREASE IN ABUNDANCE WITH DEPTH.
 PADA KONDISI SEDIMENTASI YANGPADA KONDISI SEDIMENTASI YANG
IDEAL, KHUSUSNYA PADA ENDAPANIDEAL, KHUSUSNYA PADA ENDAPAN
KLASTIK, FORAMINIFERA PLANGTONIKKLASTIK, FORAMINIFERA PLANGTONIK
MENUNJUKAN KENAIKAN KELIMPAHANMENUNJUKAN KENAIKAN KELIMPAHAN
DENGAN BERTAMBAHNYA KEDALAMANDENGAN BERTAMBAHNYA KEDALAMAN

33. KLASIFIKASI LINGKUNGAN
PENGENDAPAN DAN
KAITANNYA DENGAN
FORAMINIFERA

34. CARA HIDUP MIKROORGANISMECARA HIDUP MIKROORGANISME
AQUATIK:AQUATIK:

38. PEMBAGIAN POLA PENYEBARAN
FORAMINIERA BENTHONIK
BERDASARKAN LINGKUNGAN

39. KLASIFIKASI LINGKUNGANKLASIFIKASI LINGKUNGAN
PENGENDAPAN (DEPOSITIONALPENGENDAPAN (DEPOSITIONAL
ENVIRONMENT)ENVIRONMENT)
 NON MARINENON MARINE (SUPRALITTORAL)(SUPRALITTORAL)
 TRANSITIONALTRANSITIONAL (LITTORAL, INTERTIDAL)(LITTORAL, INTERTIDAL)
 INNER SHELFINNER SHELF – SHALLOWEST OPEN MARINE (INNER– SHALLOWEST OPEN MARINE (INNER
NERITIC OR SHALLOW INNER SUBLITTORAL)NERITIC OR SHALLOW INNER SUBLITTORAL)
ENVIRONMENT – 0 TO 20MENVIRONMENT – 0 TO 20M
 MIDDLE SHELFMIDDLE SHELF – INTERMEDIATE OPEN MARINE (MIDDLE– INTERMEDIATE OPEN MARINE (MIDDLE
NERITIC OR DEEP INNER SUBLITTORAL) ENVIRONMENT –NERITIC OR DEEP INNER SUBLITTORAL) ENVIRONMENT –
20M TO 100M20M TO 100M
 OUTER SHELFOUTER SHELF – DEEPER OPEN MARINE (OUTER NERITIC– DEEPER OPEN MARINE (OUTER NERITIC
OR OUTER SUBLITTORAL) ENVIRONMENT 100M TO 200MOR OUTER SUBLITTORAL) ENVIRONMENT 100M TO 200M
 UPPER SLOPEUPPER SLOPE – DEEP MARINE (UPPER BATHYAL)– DEEP MARINE (UPPER BATHYAL)
ENVIRONMENT 200M TO 1000MENVIRONMENT 200M TO 1000M
 LOWER SLOPELOWER SLOPE – DEEP MARINE (LOWER BATHYAL)– DEEP MARINE (LOWER BATHYAL)
ENVIRONMENT 1000M TO 4000MENVIRONMENT 1000M TO 4000M
 ABYSSALABYSSAL – OCEANIC DEEPS – 4000M– OCEANIC DEEPS – 4000M

40. HUBUNGAN LINGKUNGAN SEDIMENTASIHUBUNGAN LINGKUNGAN SEDIMENTASI
DAN JENIS MIKROORGANISMEDAN JENIS MIKROORGANISME

41. INTERPRETATION OFINTERPRETATION OF
SEDIMENTARYSEDIMENTARY
ENVIRONMENT ON THEENVIRONMENT ON THE
BASIS OF MODERNBASIS OF MODERN
FORAMINIFERALFORAMINIFERAL
DISTRIBUTIONDISTRIBUTION
(ROBERTSON RESEARCH)(ROBERTSON RESEARCH)

42. 1. NON MARINE1. NON MARINE
(SUPRALITTORAL)(SUPRALITTORAL)
DELTA TOP, ALLUVIAL PLAINDELTA TOP, ALLUVIAL PLAIN
 BARREN FORAMINIFERABARREN FORAMINIFERA
 PALYNOLOGICAL ANALYSIS ISPALYNOLOGICAL ANALYSIS IS
ESSENTIALESSENTIAL

43. 2. TRANSITIONAL2. TRANSITIONAL
ENVIRONMENTENVIRONMENT
((MARGINAL MARINE, LITTORAL, INTERTIDAL)MARGINAL MARINE, LITTORAL, INTERTIDAL)
 PALYNOLOGICAL STUDIES ARE MAJORPALYNOLOGICAL STUDIES ARE MAJOR
IMPORTANCEIMPORTANCE
 CONSIST OF:CONSIST OF:
A.A. SANDY BEACHES,SANDY BEACHES,
B.B. MARSHES,MARSHES,
C.C. MANGROVE SWAMPS,MANGROVE SWAMPS,
D.D. TIDAL FLATS,TIDAL FLATS,
E.E. ESTUARIES,ESTUARIES,
F.F. LAGOONS,LAGOONS,
G.G. DELTASDELTAS

44. SANDY BEACHESSANDY BEACHES
 KEBANYAKAN PANTAI BERPASIR “HIGH ENERGY” ADALAHKEBANYAKAN PANTAI BERPASIR “HIGH ENERGY” ADALAH
MENGHADAP KE LAUT TERBUKA, UMUMNYA SALINITASMENGHADAP KE LAUT TERBUKA, UMUMNYA SALINITAS
NORMALNORMAL
 FOSIL PANTAI BERPASIR TIDAK TERAWETKAN SECARA BAIK,FOSIL PANTAI BERPASIR TIDAK TERAWETKAN SECARA BAIK,
KEBANYAKAN RUSAKKEBANYAKAN RUSAK
 KARENA TRANSPORTASI YANG BERKELANJUTAN, FORAMKARENA TRANSPORTASI YANG BERKELANJUTAN, FORAM
BERCANGKANG TIPIS HANCUR, BAHKAN KADANG-KADANGBERCANGKANG TIPIS HANCUR, BAHKAN KADANG-KADANG
MUSNAHMUSNAH
 SPECIES DIVERSITY LOW, PLANKTONIC, LARGERSPECIES DIVERSITY LOW, PLANKTONIC, LARGER
FORAMINIFERA AND ATTACHED CALCAREOUS BENTHONICFORAMINIFERA AND ATTACHED CALCAREOUS BENTHONIC
FORMS ARE ABSENTFORMS ARE ABSENT
 CHARACTERISTICS SPECIES ARECHARACTERISTICS SPECIES ARE QuinqueloculinaQuinqueloculina sp,sp, MiliolinellaMiliolinella
sp,sp, Ammonia beccarii, ElphidiumAmmonia beccarii, Elphidium sppspp

45. MARSHES AND MANGROVEMARSHES AND MANGROVE
SWAMPSSWAMPS
 TIDAL MARSHES AND MANGROVE SWAMPS REPRESENT TRANSITIONAL REGIONSTIDAL MARSHES AND MANGROVE SWAMPS REPRESENT TRANSITIONAL REGIONS
BETWEEN MARINE/BRACKISH WATER AND TERRESTRIAL ENVIRONMNETS (TIDALBETWEEN MARINE/BRACKISH WATER AND TERRESTRIAL ENVIRONMNETS (TIDAL
MARSHES OCCUR IN TEMPERATE AREAS, WHEREAS THE MANGROVE SWAMP ISMARSHES OCCUR IN TEMPERATE AREAS, WHEREAS THE MANGROVE SWAMP IS
CHARACTERISTIC FOR THE TROPICS)CHARACTERISTIC FOR THE TROPICS)
 TIDAL MARSHES DAN MANGROVE SWAMPSTIDAL MARSHES DAN MANGROVE SWAMPS
MENCERMINKAN TRANSISI ANTARA AIR PAYAUMENCERMINKAN TRANSISI ANTARA AIR PAYAU
DAN LINGKUNGAN TERESTRIALDAN LINGKUNGAN TERESTRIAL
 TIDAL MARSHES ADA DI DAERAH SUB TROPIK DANTIDAL MARSHES ADA DI DAERAH SUB TROPIK DAN
MANGROVE SWAMPS KARAKTERISTIK DI DAERAHMANGROVE SWAMPS KARAKTERISTIK DI DAERAH
TROPIKTROPIK
 TERBAGI ATAS : HYPOSALINE MARSHES, NORMALTERBAGI ATAS : HYPOSALINE MARSHES, NORMAL
MARINE MARSHES, HYPERSALINE MARSHESMARINE MARSHES, HYPERSALINE MARSHES

46. HYPOSALINE MARSHESHYPOSALINE MARSHES
 HIGH SPECIES DIVERSITY,HIGH SPECIES DIVERSITY,
PREDOMINANCE OF ARENACEOUSPREDOMINANCE OF ARENACEOUS
SPECIES AND ROTALIDS AND THESPECIES AND ROTALIDS AND THE
ABSENCE OF MILIOLIDSABSENCE OF MILIOLIDS
 Miliammina spMiliammina sp (arenaceous),(arenaceous), Ammotium spAmmotium sp
(arenaceous)(arenaceous) Trochammina inflataTrochammina inflata
(arenaceous)(arenaceous) Elphidium sppElphidium spp (Rotalids)(Rotalids)
 Typical cosmopolitan marsh species:Typical cosmopolitan marsh species:
Ammotium salsumAmmotium salsum Arenoparrella mexicanaArenoparrella mexicana
Miliammina fuscaMiliammina fusca Trochammina macrescensTrochammina macrescens
T. polystomaT. polystoma

47. NORMAL MARINE MARSHESNORMAL MARINE MARSHES
 DOMINANTLY ARENACEOUS SPECIESDOMINANTLY ARENACEOUS SPECIES
WITH MINOR MILIOLIDS ANDWITH MINOR MILIOLIDS AND
ROTALIDS ROTALIDS
 Minor:Minor: QuinqueloculinaQuinqueloculina sp (miliolids)sp (miliolids)
Elphidium sppElphidium spp (rotalids)(rotalids) Ammonia beccariiAmmonia beccarii
(rotalids) (rotalids)

48. HYPERSALINE MARSHESHYPERSALINE MARSHES
 PERCENTAGE OF ARENACEOUSPERCENTAGE OF ARENACEOUS
SPECIES, MILIOLIDS AND ROTALIDS ISSPECIES, MILIOLIDS AND ROTALIDS IS
ABOUT EQUALABOUT EQUAL

49. MANGROVE SWAMPSMANGROVE SWAMPS
 Typical taxa:Typical taxa:
Haplopragmoides salsumHaplopragmoides salsum
Haplopragmoides wilbertiHaplopragmoides wilberti
Miliamina pariaensisMiliamina pariaensis
Arenoparella mexicanaArenoparella mexicana
Trochammina laevigataTrochammina laevigata

50.  TYPICAL TAXA IN SOUTHEAST ASIANTYPICAL TAXA IN SOUTHEAST ASIAN
MANGROVE ARE AS FOLLOWS:MANGROVE ARE AS FOLLOWS:
Haplopragmoides salsum,Haplopragmoides salsum,
Haplopragmoides wilberti, MiliaminaHaplopragmoides wilberti, Miliamina
pariaensis, Arenoparella mexicana,pariaensis, Arenoparella mexicana,
Trochammina laevigataTrochammina laevigata

51. TYDAL FLATSTYDAL FLATS
 TYDAL FLATS DEVELOP ALONG GENTLYTYDAL FLATS DEVELOP ALONG GENTLY
DIPPING SEA COASTS, WITH MARKED TIDALDIPPING SEA COASTS, WITH MARKED TIDAL
RHYTMS, WHERE ENOUGH SEDIMENT ISRHYTMS, WHERE ENOUGH SEDIMENT IS
AVAILABLE AND STRONG WAVE ACTION ISAVAILABLE AND STRONG WAVE ACTION IS
NOT PRESENTNOT PRESENT
 CHARACTERISTIC FORAMINIFERA ARE:CHARACTERISTIC FORAMINIFERA ARE:
Ammonia beccarii, ElphidiumAmmonia beccarii, Elphidium sp,sp, (Quinqueloculina(Quinqueloculina
sp). ROTALIDS PREDOMINANT IN TIDAL FLATsp). ROTALIDS PREDOMINANT IN TIDAL FLAT
ASSEMBLAGES, MILIOLIDS ARE RARE TOASSEMBLAGES, MILIOLIDS ARE RARE TO
ABSENT, AND ARENACEOUS SPECIES NOTABSENT, AND ARENACEOUS SPECIES NOT
COMMONCOMMON

52. ESTUARIESESTUARIES
 AN ESTUARY IS THE WIDE MOUTH OF A RIVER OR ARM OF THE SEA WHERE THE TIDE MEETS THE RIVERAN ESTUARY IS THE WIDE MOUTH OF A RIVER OR ARM OF THE SEA WHERE THE TIDE MEETS THE RIVER
CURRENTS, OR FLOWS AND EBBS.CURRENTS, OR FLOWS AND EBBS.
 ESTUARIES ARE HYPOSALINE IN CHARACTER.ESTUARIES ARE HYPOSALINE IN CHARACTER.
 ESTUARI ADALAH MUARA SUNGAI YANG LEBAR,ESTUARI ADALAH MUARA SUNGAI YANG LEBAR,
DIMANA PASANG LAUT BERTEMU ALIRAN SUNGAIDIMANA PASANG LAUT BERTEMU ALIRAN SUNGAI
 ESTUARIES ADALAH DAERAH AIR TENANG DIMANAESTUARIES ADALAH DAERAH AIR TENANG DIMANA
ALIRAN BERPERAN DALAM KONTRIBUSI MATERIALALIRAN BERPERAN DALAM KONTRIBUSI MATERIAL
YANG DIENDAPKANYANG DIENDAPKAN
 PADA SAAT ENDAPAN TELAH MEMENUHI ESTUARIPADA SAAT ENDAPAN TELAH MEMENUHI ESTUARI
DAN SAMPAI PADA TINGKAT DIANTARA PASANG DANDAN SAMPAI PADA TINGKAT DIANTARA PASANG DAN
SURUT, PERMUKAAN DI ATASNYA DISEBUT TIDALSURUT, PERMUKAAN DI ATASNYA DISEBUT TIDAL
FLATFLAT
 BILA DITUTUP VEGETASI DISEBUT MARSH, DAN BILABILA DITUTUP VEGETASI DISEBUT MARSH, DAN BILA
TIDAK DISEBUT SAND OR MUD FLATTIDAK DISEBUT SAND OR MUD FLAT

53.  DIVIDED INTODIVIDED INTO AN UPPERPART,AN UPPERPART,
SUBJECT TO THE GREATESTSUBJECT TO THE GREATEST
FRESHWATER INFLUENCEFRESHWATER INFLUENCE; AND; AND
LOWER PART WITH THE SEALOWER PART WITH THE SEA..

54.  UPPER ESTUARY:UPPER ESTUARY:MiliamminaMiliammina sp,sp,
AmmobaculitesAmmobaculites sppspp
 LOWER ESTUARY:LOWER ESTUARY: MiliamminaMiliammina sp,sp,
AmmobaculitesAmmobaculites sp,sp, Ammonia beccarii,Ammonia beccarii,
ElphidiumElphidium sppspp

55. LAGOONSLAGOONS
 LAGOON IS A SHALLOW LAKE ORLAGOON IS A SHALLOW LAKE OR
SHEET OF WATER, CONNECTED WITHSHEET OF WATER, CONNECTED WITH
THE SEA OR A RIVER.THE SEA OR A RIVER.
 COASTAL LAGOONS ARE SHALLOWCOASTAL LAGOONS ARE SHALLOW
WATER BODIES, RUNNING PARALLELWATER BODIES, RUNNING PARALLEL
TO THE COAST, AND CONNECTED TOTO THE COAST, AND CONNECTED TO
THE SEA WITH AN OUTLET.THE SEA WITH AN OUTLET.
 THEY ARE SEPARATED FROM THETHEY ARE SEPARATED FROM THE
SEA BY SAND BARS OR BARRIERSEA BY SAND BARS OR BARRIER
ISLANDSISLANDS

56. BASED ON THE AMOUNT OF SEAWATER ENTERINGBASED ON THE AMOUNT OF SEAWATER ENTERING
THROUGH THE INLET, AND THE AMOUNT OF FRESHWATERTHROUGH THE INLET, AND THE AMOUNT OF FRESHWATER
CONTRIBUTED BY RIVER, THE FOLLOWING SUBDIVISION OFCONTRIBUTED BY RIVER, THE FOLLOWING SUBDIVISION OF
LAGOONS CAN BE MADE:LAGOONS CAN BE MADE:
 HYPOSALINE : FRESH WATER MOREHYPOSALINE : FRESH WATER MORE
THAN SEA WATERTHAN SEA WATER
 NORMAL MARINE LAGOONSNORMAL MARINE LAGOONS
 HYPERSALINE : NO FRESH WATERHYPERSALINE : NO FRESH WATER
COMES INTO THE LAGOONSCOMES INTO THE LAGOONS

57. CHARACTERISTICS FORAMINIFERACHARACTERISTICS FORAMINIFERA
DARI 3 TYPE LAGOONDARI 3 TYPE LAGOON
GENUS HYPOSALINE NORMAL
MARINE
HYPERSALINE
Ammotium xxx
Miliammina fusca xxx
Quinqueloculina xxx xxx
Triloculina xxx xxx
Miliolonella xxx xxx
Peneroplis xxx xxx
Glabratella xxx xxx
Ammonia beccarii xxx xxx xxx
Elphidium xxx xxx xxx
Protelphidium xxx xxx

58. HYPOSALINHYPOSALIN
E LAGOONSE LAGOONS
AmmotiumAmmotium
Miliammina fuscaMiliammina fusca
Ammonia beccariiAmmonia beccarii
ElphidiumElphidium protelphidiumprotelphidium

59. NORMALNORMAL
MARINEMARINE
QuinqueloculinaQuinqueloculina
TriloculinaTriloculina
MiliolinellaMiliolinella
PeneroplisPeneroplis
GlabratellaGlabratella
Ammonia beccariiAmmonia beccarii

60. HYPERSALINE LAGOONSHYPERSALINE LAGOONS
 QuinqueloculinaQuinqueloculina
 TriloculinaTriloculina
 MiliolinellaMiliolinella
 PeneroplidsPeneroplids
 GlabratellaGlabratella
 Ammonia beccariiAmmonia beccarii

61. DELTADELTA
 DELTA PLAINDELTA PLAIN
 DELTA FRONTDELTA FRONT
 PRODELTAPRODELTA

62. DELTA PLAINDELTA PLAIN
 DELTA PLAIN CONSISTS OF ANDELTA PLAIN CONSISTS OF AN
INTERTIDAL OR SUPRATIDAL SWAMP,INTERTIDAL OR SUPRATIDAL SWAMP,
COVERED WITH NIPAH ANDCOVERED WITH NIPAH AND
MANGROVE VEGETATIONMANGROVE VEGETATION
 TERDIRI ATAS RAWA PASANG SURUT,TERDIRI ATAS RAWA PASANG SURUT,
TERTUTUP TUMBUHAN NIPAH DANTERTUTUP TUMBUHAN NIPAH DAN
BAKAUBAKAU
 PALYNOLOGICAL STUDIES ARE MOSTPALYNOLOGICAL STUDIES ARE MOST
USEFUL IN ASSESSING DELTA TOPUSEFUL IN ASSESSING DELTA TOP
ENVIRONMENTENVIRONMENT

63. DELTA FRONTDELTA FRONT
 DELTA FRONT CONSISTS OF ANDELTA FRONT CONSISTS OF AN
INTERTIDAL TO SHALLOW SUBTIDALINTERTIDAL TO SHALLOW SUBTIDAL
PLATFORM FRINGING THE DELTAPLATFORM FRINGING THE DELTA
PLAIN.PLAIN.
 THE INNER ZONE OF THE DELTATHE INNER ZONE OF THE DELTA
FRONT CONSISTS OF EXTENSIVEFRONT CONSISTS OF EXTENSIVE
TIDAL FLATSTIDAL FLATS
 PASANG SURUT SAMPAI SEMIPASANG SURUT SAMPAI SEMI
PASANG SURUT DANGKALPASANG SURUT DANGKAL
MENGELILINGI DELTA PLAINMENGELILINGI DELTA PLAIN

64. PRODELTAPRODELTA
 PRODELTA CONSISTS OF THEPRODELTA CONSISTS OF THE
SMOOTH, STEEP SLOPE SEAWARD OFSMOOTH, STEEP SLOPE SEAWARD OF
THE EDGE OF THE DELTA FRONTTHE EDGE OF THE DELTA FRONT
PLATFORM, MARKED BY AN ABRUPTPLATFORM, MARKED BY AN ABRUPT
SLOPE BREAK AT THE 5 METERSLOPE BREAK AT THE 5 METER
ISOBATH.ISOBATH.
 DAERAH LANDAI KE ARAH LAUT MULAIDAERAH LANDAI KE ARAH LAUT MULAI
DARI TEPI DELTA FRONT DITANDAIDARI TEPI DELTA FRONT DITANDAI
OLEH PERUBAHAN KEMIRINGANOLEH PERUBAHAN KEMIRINGAN
YANG TAJAM.YANG TAJAM.

65. FAUNA DELTAFAUNA DELTA
 TIDAK ADA SPESIES KARAKTERISTIK UNTUKTIDAK ADA SPESIES KARAKTERISTIK UNTUK
DELTA, HANYA MERUPAKAN TRANSISIDELTA, HANYA MERUPAKAN TRANSISI
ANTARA SHELF KE HYPOSALINEANTARA SHELF KE HYPOSALINE
 SPECIES DELTA MENUNJUKKANSPECIES DELTA MENUNJUKKAN
KARAKTERISTIK MANGROVE SWAMPS ATAUKARAKTERISTIK MANGROVE SWAMPS ATAU
HYPOSALINE MARSHES,HYPOSALINE MARSHES,
 DELTA FRONT MERUPAKAN TRANSISIDELTA FRONT MERUPAKAN TRANSISI
TYDAL FLAT KE LAUTANTYDAL FLAT KE LAUTAN
 PRODELTA UMUMNYA ADALAH KUMPULANPRODELTA UMUMNYA ADALAH KUMPULAN
SPECIES SHELFSPECIES SHELF

66. MARINEMARINE
 A WIDELY USED TOOL FOR DISTINGUISHINGA WIDELY USED TOOL FOR DISTINGUISHING
MARINE ENVIRONMENTS IS THEMARINE ENVIRONMENTS IS THE
PLANKTONIK/BENTHONIC RATIO (GRIMSDALE ANDPLANKTONIK/BENTHONIC RATIO (GRIMSDALE AND
VAN MORKHOVEN, 1955)VAN MORKHOVEN, 1955)
P/B RATIO = P/(P + B)P/B RATIO = P/(P + B)

67. %
PELAGIC/BENTHONIC
RATIO
DEPTH IN
METERS
(APPROX.)
0 - 20 0 - 70
20 - 30 60 - 120
30 - 50 100 - 600
50 - 60 550 - 700
60 - 70 680 - 825
70 - 80 700 - 1100
80 - 90 900 - 1200
90 – 100 1200 - 2000

68. ENVIRONMENT DEPTH IN METERS
%
PELAGIC/BENTHONI
C RATIO
INNER SHELF 0 - 20 0 - 20
MIDDLE SHELF 20 - 100 20 - 50
OUTER SHELF 100 - 200 20 - 50
UPPER SLOPE 200 - 1000 50 - 80
LOWER SLOPE 1000 - 4000 70 - 100

69. INNER SHELF (LOW TIDE-20 METER) INNERINNER SHELF (LOW TIDE-20 METER) INNER
NERITIC, SHALLOW INNER SUBLITORALNERITIC, SHALLOW INNER SUBLITORAL
 LOW SPECIES DIVERSITYLOW SPECIES DIVERSITY
 PLANKTIC FORAMINIFERA 0 – 20 %PLANKTIC FORAMINIFERA 0 – 20 %
 LARGER FORAMINIFERALARGER FORAMINIFERA OperculinaOperculina ,,
AmphisteginaAmphistegina ABUNDANTABUNDANT

70. TYPICAL SPECIESTYPICAL SPECIES
Cibicides lobatulus, PlanorbulinellaCibicides lobatulus, Planorbulinella sp,sp,
Pseudorotalia spp, Cellanthus craticulatus,Pseudorotalia spp, Cellanthus craticulatus,
Loxostum limbatum, ChrysalidinellaLoxostum limbatum, Chrysalidinella
limbatum, Asterorotalialimbatum, Asterorotalia spp,spp, CymbaloporettaCymbaloporetta
sphaerulata, Amphistegina lessoniisphaerulata, Amphistegina lessonii

71. INNER SHELFINNER SHELF
 Cibicides lobatulusCibicides lobatulus
 Planorbulinella spPlanorbulinella sp
 MassilinaMassilina spsp

72. MIDDLE SHELFMIDDLE SHELF
SHALLOW MIDDLE SHELFSHALLOW MIDDLE SHELF
 BENTHIC SPECIES DIVERISTYBENTHIC SPECIES DIVERISTY
INCREASEINCREASE
 LARGER FORAMS COMMON TOLARGER FORAMS COMMON TO
ABUNDANT,ABUNDANT,
 BENTHIC ASSEMBLAGE OF THE INNERBENTHIC ASSEMBLAGE OF THE INNER
SHELF PRESENT BUT MORE ROBUSTSHELF PRESENT BUT MORE ROBUST
 Tipical species:Tipical species: OperculinaOperculina spp,spp,
AmphisteginaAmphistegina spp,spp, Amphistegina quoyiAmphistegina quoyi

73. MIDDLE SHELFMIDDLE SHELF
DEEP MIDDLE SHELFDEEP MIDDLE SHELF
 Operculina spp, AmphisteginaOperculina spp, Amphistegina spp,spp,
Bolivina spp, Anomalinella,Bolivina spp, Anomalinella, CassidulinaCassidulina
laevigata,laevigata, Cassidulina oblonga,Cassidulina oblonga, BagginaBaggina
inflata, Cancris auriculusinflata, Cancris auriculus ,, SiphoninaSiphonina
pulchrapulchra ,, Praeglobulimina pupoides,Praeglobulimina pupoides,
NodosariaNodosaria spp,spp, DentalinaDentalina sppspp

74. OUTEROUTER
SHELF/OUTERSHELF/OUTER
NERITICNERITIC
Gyroidina acutaGyroidina acuta
Gyroidina soldaniiGyroidina soldanii
Hoglundina elegansHoglundina elegans
CassidulinaCassidulina sppspp
FursenkoinaFursenkoina sppspp
Pullenia quinquelobaPullenia quinqueloba

75. UPPER SLOPE/UPPERUPPER SLOPE/UPPER
BATHYALBATHYAL Martinotiella communis,Martinotiella communis, KarreriellaKarreriella sp,sp, TritaxilinaTritaxilina sp,sp, SphaeroidinaSphaeroidina
bulloides,bulloides, Pullenia bulloidesPullenia bulloides ,,Chilostomella oolinaChilostomella oolina
ISOBATHYAL SPECIES ISOBATHYAL SPECIES
 Highest occurrence at 200mHighest occurrence at 200m Bolivina albatrossiBolivina albatrossi ,,Bulimina striataBulimina striata
mexicanamexicana ,,Chilostomella oolina,Chilostomella oolina, Eponides regularisEponides regularis ,,Gyroidina altiformisGyroidina altiformis
cushmanicushmani ,,Discorbis translucensDiscorbis translucens ,,Uvigerina peregrinaUvigerina peregrina , ,
 Highest occurrence at 300mHighest occurrence at 300m Bulimina aculeata,Bulimina aculeata, Bulimina rostrataBulimina rostrata
alazanensisalazanensis ,,Osangularia rugosa,Osangularia rugosa, Uvigerina peregrina diruptaUvigerina peregrina dirupta
,,Uvigerina peregrina mediterraneaUvigerina peregrina mediterranea
 Highest occurrence at 400-500mHighest occurrence at 400-500m Cibicides bantamensisCibicides bantamensis
,,Gyroidina orbicularis,Gyroidina orbicularis, Reticulophragmium venezuelanumReticulophragmium venezuelanum ,,CyclamminaCyclammina
cancellatacancellata
 Highest occurrence at 400-500mHighest occurrence at 400-500m Cibicides kullenbergiCibicides kullenbergi ,,CibicidesCibicides
rugosusrugosus ,,Eponides polius,Eponides polius, Oridorsalis tener umbonatusOridorsalis tener umbonatus ,,OsangulariaOsangularia
culter,culter, Pleurostomella bolivinoidesPleurostomella bolivinoides

76. LOWER SLOPE/LOWERLOWER SLOPE/LOWER
BATHYALBATHYAL
 PLANKTONIC FORAMINIFERA VERYPLANKTONIC FORAMINIFERA VERY
ABUNDANTABUNDANT
 PLANKTONIC 90%PLANKTONIC 90%
 Typical taxa:Typical taxa:
Melonis pompiloides,Melonis pompiloides, LaticarininaLaticarinina
pauperata,Oridorsalis umbonatuspauperata,Oridorsalis umbonatus
Globocassidulina subglobosa,Globocassidulina subglobosa, CibicidesCibicides
wuellerstorfi,wuellerstorfi, Cyclammina cancellataCyclammina cancellata ,,UvigerinaUvigerina
ampullaceaampullacea (max 1600m),(max 1600m), Uvigerina senticosaUvigerina senticosa
(max 2000m),(max 2000m), Melonis pompiliodesMelonis pompiliodes (max 2200m)(max 2200m)

77. ABYSSALABYSSAL
 AmmodiscusAmmodiscus sp,sp,
 RhabdaminaRhabdamina spsp
 BathysiphonBathysiphon spsp

79. ASOSIASI FORAMINIFERA
LINGKUNGAN BRACKISH (PAYAU)
DAERAH KUTEI BASIN
 Trochammina spp
 Haplopragmoides
 Miliammina fusca
 Ammobaculitus
foliaceus

80. ASOSIASI FORAMINIFERA
LINGKUNGAN MARGINAL MARINE
DAERAH KUTEI BASIN
 Ammonia beccarii
 Elphidium spp
 Nonionella spp
 Haplopragmoides spp
 Milliamina fusca
 Ostracods

81. ASOSIASI FORAMINIFERA
LINGKUNGAN MARGINAL MARINE
DAERAH KUTEI BASIN

82. ASOSIASI FORAMINIFERA LINGKUNGAN
INNER SHELF (CLASTIC FACIES) DAERAH
KUTEI BASIN
 Pseudorotalia yabei
 Pseudorotalia
alveiformis
 Elphidium crispum
 Elphidium advenum
 Elphidium macellum
 Operculina spp
 Operculinella spp
 Small Cibicides
 Peneroplis carinatus
 Miliolids

83. ASOSIASI FORAMINIFERA LINGKUNGAN
INNER SHELF (CLASTIC FACIES) DAERAH
KUTEI BASIN

84. ASOSIASI FORAMINIFERA
LINGKUNGAN INNER
SHELF (CARBONATE
FACIES) DAERAH KUTEI
BASIN
Larger forams
Operculina spp
Operculinella spp
Lepidocyclina
Miogypsina
Amphistegina lessonii
Amphistegina radiata
Amphistegina howchini
Flosculinella
Anomalina rostrata
Asterigerina spp
Anomalina colligera
Anomalina glabrata

85. ASOSIASI FORAMINIFERA LINGKUNGAN INNER SHELF
(CARBONATE FACIES) DAERAH KUTEI BASIN

86. ASOSIASI FORAMINIFERA LINGKUNGAN
MIDDLE SHELF DAERAH KUTEI BASIN
 PLANKTONIC 20 %
 Amphistegina lessonii
 Amphistegina radiata
 Cibicides praecintus
 Small Bolivina
 Anomalina spp
 Anomalina rostrata
 Asterigerina spp
 Angulogerina
 Eponides
 Virgulina
 Robulus/Lenticulina sp
 Cibicides dorsopostulosus
 Pyrgo
 Lepidocyclina
 Miogypsina
 Cycloclipeus

87. ASOSIASI FORAMINIFERA LINGKUNGAN
MIDDLE SHELF DAERAH KUTEI BASIN

88. ASOSIASI FORAMINIFERA LINGKUNGAN
OUTER SHELF DAERAH KUTEI BASIN
 PLANKTONIC 40 – 80 %
 Eponides umbonatus
 Globocassidulina subglobosa
 Bolivina spp
 Uvigerina crasiocostata
 Uvigerina asperula
 Cassidulina
 Bulimina
 Lenticulina
 Gyroidina soldanii
 Globobulimina spp
 Cibicides dorsopostulosus
 Nodosaria sp
 Dentalina

89. ASOSIASI FORAMINIFERA LINGKUNGAN
UPPER BATHYAL DAERAH KUTEI BASIN
 PLANKTONIC 90 %
 Uvigerina schwageri
 Gyroidina soldanii
 Globocassidulina spp
 Hoeglundina elegans
 Melonis pompilinoides
 Pullenia
 Sigmoilopsis schlumbergeri
 Large Ammodiscus
 Cyclammina cancellata
 Cyclammina elegans
 Dorothia bradyana

90. ASOSIASI FORAMINIFERA LINGKUNGAN
LOWER BATHYAL DAERAH KUTEI BASIN
 Bathysiphon arenacea
 Large Ammodidiscus
 Cyclammina elegans
 Cyclammina
cancellata
 Sigmoilopsis
 Dorothia bradyana
 Karreriella

91. TELUK MEXICO MODELTELUK MEXICO MODEL

92. RIVER HABITATRIVER HABITAT
1.1. CentropyxisCentropyxis
2.2. DifflugiaDifflugia
MARSH HABITATMARSH HABITAT
3.3. Ammoastuta ineptaAmmoastuta inepta
4.4. Ammotium salsumAmmotium salsum
5.5. Arenoporella mexicanaArenoporella mexicana
6.6. Discorinopsis aguayoiDiscorinopsis aguayoi
7.7. Jadammina polystomaJadammina polystoma
88. Milliamina fusca. Milliamina fusca
99. Palmerinella palmerae. Palmerinella palmerae
1010. Tiphotrocha comprimata. Tiphotrocha comprimata
11.11. Trochammina inflataTrochammina inflata

93. LAGOON OPENLAGOON OPEN
OCEAN HABITATOCEAN HABITAT
•1.1. Ammobaculites dilatatusAmmobaculites dilatatus
•2.2. Ammonia beccariiAmmonia beccarii
•3.3. Bolivina striatulaBolivina striatula
•4.4. Elphidium gunteriElphidium gunteri
•OPEN OCEAN HABITATOPEN OCEAN HABITAT
•5.5. Elphidium advenumElphidium advenum
•6. Elphidium discoidale6. Elphidium discoidale
•7.7. Elphidium poeyanumElphidium poeyanum
•8.8. Epistominella vitreaEpistominella vitrea
•9.9. Hanzawaia strattoniHanzawaia strattoni
•10.10.Palmerinella gardenislandensisPalmerinella gardenislandensis

94. INNER NERITICINNER NERITIC
ZONEZONE
1.1. Quinqueloculina poeyanaQuinqueloculina poeyana
2.2. Quinqueloculina tenagosQuinqueloculina tenagos
3.3. Amphistegina lessoniiAmphistegina lessonii
4.4. Archaias carinataArchaias carinata
5.5. Asterigerina carinataAsterigerina carinata
6.6. Eggerella advenaEggerella advena
MIDDLE NERITIC ZONEMIDDLE NERITIC ZONE
7.7. Bigenerina irregularisBigenerina irregularis
8. Buliminella bassendorfensis8. Buliminella bassendorfensis
9. Cassidulina subglobosa9. Cassidulina subglobosa
10. Eponides antillarum10. Eponides antillarum
11. Nonionella atlantica11. Nonionella atlantica
12. Nonionella opima12. Nonionella opima

95. MIDDLE-NERITIC ZONEMIDDLE-NERITIC ZONE
1.1. Rosalina concinnaRosalina concinna
2.2. Rosalina floridanaRosalina floridana
3.3. CibicidesCibicides sp.sp.C. fliridanusC. fliridanus
4.4. Goesella mississippiensisGoesella mississippiensis
5.5. Textularia barrettiiTextularia barrettii
6.6. Uvigerina peregrina parvulaUvigerina peregrina parvula
OUTER NERITIC ZONEOUTER NERITIC ZONE
7.7. Bolivina subaenariensis mexicanaBolivina subaenariensis mexicana
8. Globobulimina ovula8. Globobulimina ovula
9. Marginulina marginulinoides9. Marginulina marginulinoides
10. Pseudoclavulina mexicana10. Pseudoclavulina mexicana
11. Siphonina pulchra11. Siphonina pulchra
12.12. Uvigerina auberiana laevisUvigerina auberiana laevis
13.13. Bulimina marginataBulimina marginata
14.14. Cribrostomoides scitulusCribrostomoides scitulus

96. OUTER NERITICOUTER NERITIC
ZONEZONE
1.1. Cibicides corpulentusCibicides corpulentus
2.2. DentalinaDentalina
3.3. Gaudruna atlanticaGaudruna atlantica
4.4. Liebusella soldaniiLiebusella soldanii
5.5. Olanulina foveolataOlanulina foveolata
6.6. Pullenia quinquelobaPullenia quinqueloba
7.7. Siphonina bradyanaSiphonina bradyana
8.8. Uvigerina flintiiUvigerina flintii
UPPER BATHYAL ZONEUPPER BATHYAL ZONE
9. Bulimina striata mexicana9. Bulimina striata mexicana
10. Glomospira charoides10. Glomospira charoides
11. Glomosphira gordialis11. Glomosphira gordialis
12. Rotamorphina laevigata12. Rotamorphina laevigata
13. Sphaeroidina bulloides13. Sphaeroidina bulloides
14. Uvigerina peregrina peregrina14. Uvigerina peregrina peregrina
15. Bolivina plicata15. Bolivina plicata
16. Uvigerina hispidocostata16. Uvigerina hispidocostata

97. UPPER BATHYALUPPER BATHYAL
ZONEZONE
1.1. Astrononion tumidumAstrononion tumidum
2.2. Planulina ariminensisPlanulina ariminensis
3.3. Valvulineria mexicanaValvulineria mexicana
4.4. Bolivina seminudaBolivina seminuda
5.5. Bulimina aculeataBulimina aculeata
6.6. Cassidulina delicataCassidulina delicata
7.7. Saggrunda eckisiSaggrunda eckisi
8.8. Bulimina alazanensisBulimina alazanensis
9.9. Osangularia culterOsangularia culter
10.10. Gyroidina soldanii altiformisGyroidina soldanii altiformis
MIDDLE BATHYAL ZONEMIDDLE BATHYAL ZONE
11. Cyclammina cancellata11. Cyclammina cancellata
12. Hoeglundina elegans12. Hoeglundina elegans

98. MIDDLE BATHYALMIDDLE BATHYAL
ZONEZONE
1.1. Cassidella tessellataCassidella tessellata
2.2. Chilostomella oolimChilostomella oolim
3.3. Cibicides rugosusCibicides rugosus
4.4. Globobulimina affinisGlobobulimina affinis
5.5. Gyroidina orbicularisGyroidina orbicularis
LOWER BATHYAL ZONELOWER BATHYAL ZONE
6. Cibicides robertsonianus6. Cibicides robertsonianus
7. Cibicides wuellerstorfi7. Cibicides wuellerstorfi
8. Rhabdammina linearis8. Rhabdammina linearis
9. Sigmoilopsis schlumbergeri9. Sigmoilopsis schlumbergeri
10. Tolypammina schaudinni10. Tolypammina schaudinni
11. Laticatinina pauperata11. Laticatinina pauperata
12. Pullenia bulloides12. Pullenia bulloides
13. Pyrgo murrhina13. Pyrgo murrhina
14. Trochammina globosa14. Trochammina globosa

99. LOWER BATHYALLOWER BATHYAL
ZONEZONE
1.1. CribostomoidesCribostomoides
subglobosussubglobosus
2.2. Cribrostomoides bradyiCribrostomoides bradyi
3.3. Eponides pollusEponides pollus
4.4. Mellonis barleeanusMellonis barleeanus
5.5. Oridorsalis umbonatusOridorsalis umbonatus
6.6. Uvigerina hispidaUvigerina hispida
ABYSSAL ZONEABYSSAL ZONE
7.7. Astrorhiza crassatinaAstrorhiza crassatina
8. Bulimina rostrata8. Bulimina rostrata
9. Eponides tumidulus9. Eponides tumidulus
10. Rheopax nodulosus10. Rheopax nodulosus
11. Reophax pilullifer11. Reophax pilullifer
12. Uvigerina ampullacea12. Uvigerina ampullacea

100. FORAMINIFERA BENTONIKFORAMINIFERA BENTONIK
UNTUK BIOSTRATIGRAFIUNTUK BIOSTRATIGRAFI

103. 1.1. Ammonia umbonataAmmonia umbonata
2.2. Asterorotalia gaimardiiAsterorotalia gaimardii
3.3. Asterorotalia gaimardiiAsterorotalia gaimardii
4.4. Asterorotalia concinnaAsterorotalia concinna

104. 1, 21, 2 Pseudorotalia yabeiPseudorotalia yabei
33 Pseudorotalia indopacificaPseudorotalia indopacifica

105. 1, 21, 2 Ammonia equatorianaAmmonia equatoriana
3,3, Ammonia ketienziensisAmmonia ketienziensis
4,4, Ammonia beccariiAmmonia beccarii
5, 6,5, 6, Asterorotalia multispinosaAsterorotalia multispinosa
7,7, Asterorotalia subtrispinosaAsterorotalia subtrispinosa

106. PADA SUATU SAAT KITA MEMILIKIPADA SUATU SAAT KITA MEMILIKI
SAMPEL YANG MENGANDUNGSAMPEL YANG MENGANDUNG
FORAMINIFERA SEBAGAI BERIKUT:FORAMINIFERA SEBAGAI BERIKUT:
Amphistegina lessonii, Bolivina, Bulimina,Amphistegina lessonii, Bolivina, Bulimina,
Lenticulina, Cibicides dorsopostulosus,Lenticulina, Cibicides dorsopostulosus,
Nodosaria, Dentalina, Ammonia beccarii,Nodosaria, Dentalina, Ammonia beccarii,
TENTUKANLAH LINGKUNGANTENTUKANLAH LINGKUNGAN
PENGENDAPAN DARI BATUANPENGENDAPAN DARI BATUAN
SAMPEL TERSEBUT.SAMPEL TERSEBUT.