Dokumen tersebut membahas tentang konsep gelombang bunyi dan penerimaan bunyi. Terdapat beberapa kompetensi dasar seperti mengidentifikasi besaran-besaran pada gelombang bunyi, menghitung intensitas bunyi, dan menjelaskan efek Doppler. Juga dibahas mengenai penggunaan gelombang ultrasonik dalam bidang kedokteran dan cara melakukan tes untuk mengetahui jenis tuli.
1. IAD (FISIKA) Dosen: D.N. Zohari, M.Pd SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES BTH) TASIKMALAYA Jl. Cilolohan No.36 (0265) 327225 Tasikmalaya
2. KOMPETENSI StandarKompetensi: Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat menganalisis konsep Bunyi dan Penerimaan Bunyi Kompetensi Dasar: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat: Mengidentifikasi besaran-besaran pada gelombang bunyi Mengklasifikasikan gelombang bunyi Mengidentifikasi grafik intensitas bunyi Menghitung Intensitas Bunyi sebagai besaran yang menentukan Tingkat pendengaran bunyi Menjelaskan Efek Doppler Mengenal sumber-sumber gelombang Ultrasonik Memperkiran efek gelombang ultrasonik terhadap tubuh manusia Mengidentifikasi diagram dasar pemanfaatan gelombang ultrasonik dalam bidang kedokteran Mengenal prinsip kerja Skanning dalam bidang kedokteran Membedakan antara tuli konduksi dan tuli persepsi Mengenal cara melakukan tes untuk mengetahui apakah suatu telingan mengalami tuli konduksi atau tuli persepsi
3. Indikator: Menentukan cepat rambat bunyi dari panjang gelombang dan frekuensi Menentukan persamaan cepat getar dari persamaan simpangan Mnurunka persamaan intensitas bunyi Menjelaskan persamaan sifat gelombang bunyi yang melewati penghalang Menurunkan persamaan Efek Doppler Membuat sketsa elektromagnet dengan menggunakan feromagnet dan poezoelektrik untuk menghasilkan gelombang ultrasonik Menjelaskan efek gelombang ultrasonik jika mengenai tubuh manusia Membedakan antara tuli konduksi dan tuli persepsi Menjelaskan cara melakukan tes pendengaran
4. III. BIOAKUSTIK PETA KONSEP Transversal M E D I U m Elektromagnetik GELOMBANG Arah rambat dan getar Mekanik Longitudinal Amplitudo Sifat : Refleksi Refraksi Difraksi Dispersi Polarisasi Berjalan Statsioner BUNYI
5. A. PERSAMAAN UMUM GELOMBANG Persamaan Gel. di O adalah Y Y= A sin t A 0 t P Jika O telahbergetarselamatsekon Maka P tertinggalselama t-x/v, sehingga: Y P Y= A sin (t-x/v) 0 x Karena v=f, k=2/ dan =2f jadi :
6. B. CEPAT GETAR DAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG 1. CEPAT GETAR CepatGetarditurunkandaripersamaansimpangan 2. CEPAT RAMBAT a. CepatRambatGelombangpadaTali (Transversal) S S/F=ct/vt F=S.v/c F ct vt Impuls = Momentum F.t = m.v
7. m= ct ; dimana = rapatmassamaka : F.t = m.v S.v/c. t = c t .v, sehingga b. CepatRambatGelombangpadaFluida (Longitudinal) t=0 Fluidapadatabung dg rapatmassa danLuasPenampang A PA Piston digerakan dari t=0 dengan kecepatan v sejauhvt, batasgerak Partikelsejauh ct ct (P+dP)A PA Massa partikel yang bergerak m = .V dimana V = c.t.A vt
8. Momentum : p=m.v=.c.t.A.v……………… 1) Impuls diperoleh dari Modulus Bulk yang memiliki pengertian: “ Perbandingan antara perubahan Tekanan terhadap Fraksi Perubahan Volume” P=B.v/c Atau Sehingga Impuls I = F.t= P.A. t= B(v/c).A. t ……………..2) I=p….pers 1) sama dengan pers 2) .c.t.A.v = B(v/c).A. t
9. c. CepatRambatGelombangpada Gas (Longitudinal) Persamaan Gas Adiabatik adalah : - PV = Konstan Ln P+ LnV=Ln konstan =0 , jika dideferensialkan satu kali maka - Persamaan umum Gas ideal adalah PV= nRT
10. C. INTENSITAS BUNYI Intensitas bunyi merupakan Jumlah Energi yang melewati medium tiap detik tiap m2 E = Ek+Ep = ½ mv2 + ½ k y2 E = ½ .m. (ACos(t-kx))2 + ½ . (KA Sin (t-kx))2 E = ½ . m. 2A2 {(Cos2(t-kx))+ Sin2(t-kx)} E= ½ . m. 2A2 = ½ .K.A2 I=P/A = (E/t)/A I = 2. m. 2 f2Am2 /Ar.t I = ½ ..V.(22.f2.A2)/ A.t D. TARAF INTENSITAS Daerah intensitas bunyi sangat luas makan digunakan skala logaritma TI = Taraf Intensitas (dB) I = Intensitas (Watt/m2) I0 = Intensitas Ambang (10-12 Watt/m2)
11. Beberapa tingkat bising berbagai sumber bunyi Kerusakan Selaput Telinga : 160 dB Ambang Rasa Sakit : 120 dB Kereta Api : 90 dB Ruang Kuliah : 80 dB Bisik-bisik : 20 dB Ambang Pendengaran : 0 dB Bunyi yang dapat didengar
12. E. SIFAT GELOMBANG BUNYI Impedansi akustik : kemampuan medium merambatkan bunyi X SIFAT GELOMBANG BUNYI T A0 R Z1 Z2 Refleksi Transmisi Absorpsi
13. F. EFEK DOPPLER 1. Pendengar dan Sumber Diam Pendengar menerima muka gelombang n = vt/ V0=0 f’=n/t=vt/.t = v/ =fs Vs =0 vt Jadi frekuensi yang didengar sama dengan frekuensi yang dikeluarkan sumber 2. Pendengar Bergerak dan Sumber Diam V0 Vs =0 vt V0
14. 2. Pendengar Diam dan Sumber Bergerak Pada tiap getaran, sumber berjalan sejauh Vs/f ’1 ’2 S Kesimpulan
16. ULTRASONIK DALAM KEDOKTERAN INFRASONIK < 20 Hz AUDIOSONIK 20<f< 20 K Hz ULTRASONIK f>20 K Hz ULTRASONIK Fe2O3 Sumber Elektromagnet Piezoelectric DayaUltrasonik Diagnosis 1MHz < f < 5 MHz, 0,01 W/cm2 Pengobatan 1MHz < f < 5 MHz, 10^3 W/cm2
17. PRINSIP PENGGUNAAN ULTRASONIK EFEK DOPPLER Mekanik Desintegrasizatpadat EFEK GELOMBANG ULTRASONIK Panas Pembentukanronggajaringan Kimia Oksidasidanhidrolisis Biologik Pelebaranpembuluhdarah Permeabilitasmembransel Merangsangaktifitassel Keletihan Seldanmicroorganismahancur PENGGUNAAN ULTRASONIK Kristal Piezoelectric (tranducer) Gel. Ultrasonik Materi Refleksi Amplifier Osiloskop
18. GambaranOsiloskop B Scanning A Scanning M Scanning Dot Scanning Diagnosis: Jantung, Valvula Dapatdikerjakansambildalampengobatan Diagnosis: Tumor Otak Pnyakit Mata Diagnosis: Hati, Lambung, Usus Kehamilan
19. PENGGUNAAN ULTRASONIK PENGOBATAN MenghancurkanJaringan ganas Temperatur 1-10, M/cm2, f= 1Mhz ULTRASONIK Tekanan 3-10 menit, 2x sehari, seminggu 3x PENDENGARAN Otologist, ahlidalamtelingadanpendengaran SPESIALISASI Otaryngologist, ahlipenyakittelingadanoperasitelinga THT, ahlitelingahidugtenggorokan Audiologist, ahli (non dokter) mengukurresponpendengaran, diagnosis kelainanpendengaranmelalui test pendengaran
20. HILANG PENDENGARAN Suaratidakmencapaitelingatengah, Krncerumen, cairanpakai hearing aid TULI KONDUKSI HILANG PENDENGARAN TULI PERSEPSI Syaraf TES SUARA BERBISIK b, p, t, m, n terdengar 5-10 m S,z, ch, trdengarpada 20 m TES PENDENGARAN TES GARPUTALA TES WEBER C 128 didahi, telingasakitMendengarbaik C 128 diprosesusmastoides (blktelinga) setelahtidakmendengardiletakandidepantelingaapakahpenderitamasihmendengar, TES RINNE
21. TesRinne +, Pendengaranpenderitabaik, jugapadaTuliPersepsi TesRinne -, padatulikonduksidimanajarakwaktukonduksitulang mungkinsamaataulebihpanjang C 2048 dipakaiuntukmemeriksaketajamanpendengaran terhadap nada tinggi. Padaoranglanjutusiadantulipersepsiakankehilanganpendengaranterhadap nada tinggi TES SWABACH TES AUDIOMETER Alatelektronikpembangkitbunyi yang dipergunakanuntukmengukurderajat Ketulian. Alatinidihubungkandengan earphone. Penderitamengacungkantanganjikamendengar.