Dokumen tersebut membahas dampak negatif penggunaan televisi, khususnya bagi anak-anak. Televisi dapat berdampak baik sebagai sumber informasi dan hiburan, namun penelitian menunjukkan bahwa anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu menonton televisi yang dapat memengaruhi perilaku dan kesehatan mereka. Dokumen ini juga membahas teori pengaruh media serta efek jangka pendek dan panjang tay
1. Memahami Dampak Negatif
Televisi
Liliek Budiastuti Wiratmo
Pegiat Literasi Media
Disampaikan pada “Workshop Menulis Dongeng Literasi
Media” diselenggarakan LeSPI dan Yayasan Tifa
Semarang, 7- 8 Oktober 2011
8. Data riset:
1. Undip-YPMA-UNICEF menemukan bahwa televisi
menjadi kegiatan paling favorit bagi anak sepulang
sekolah
2. penelitian di Amerika Serikat bahwa anak di negara
tersebut menghabiskan waktu 6.5 jam/hari
menggunakan media.
(http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/full/10
8/5/1222 16 Juni 2007).
3. 2002 anak-anak di Jakarta menonton TV selama 30-35
jam, tahun 2006 menjadi sekitar 35-40 jam seminggu.
Anak menonton TV rata-rata selama 3,5 jam per hari
pada hari biasa dan 5 jam per hari ketika libur.
4. Undip-YPMA-UNICEF tahun 2008 mayoritas anak-
anak yang diteliti mengaku menghabiskan 3-5 jam
pada hari kerja, dan 4-6 jam pada hari libur untuk
menonton TV, bahkan beberapa secara ekstrim
mengakui bahwa mereka menonton 16 jam pd hari
libur.
9. 5. Data Nielsen Media Januari-Maret 2008
menemukan bahwa anak menonton TV rata-
rata 3 jam per hari. Dari total penonton
televisi, 21% adalah anak usia 5-14 tahun.
6. Lembaga Studi Pers dan Informasi (LeSPI
dan Unicef Jateng, 2007) rata-rata anak
menonton TV 5,5 jam per hari.
7. Liliek B. Wiratmo dkk (1996), ada hubungan
signifikan antara KOmunikasi Orang tua dan
Anak dengan kebiasaan anak menonton
televisi.
8. Liliek B. Wiratmo dkk (2007). Perempuan dan
Literasi Media, sebagian informan belum
memiliki pemahaman memadai tentang
literasi media.
10. http://www.terangdunia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=526:durasi-
ideal-anak-nonton-tv-&catid=58:media-internet&Itemid=88
Prof Matt Sanders, direktur 'Parenting and Family Support
Centre' di University of Queensland, menonton TV adalah
kegiatan pasif. "Jika anak-anak terlalu banyak
menghabiskan waktu menonton televisi, mereka akan
kehilangan kesempatan untuk belajar melalui kegiatan
interaktif. Karena itu, menyelesaikan PR, bermain di luar
ruangan, berolahraga, dan membaca merupakan sederet
aktivitas yang perlu dilakukan anak-anak,"
Prof Sanders: “Bagi anak-anak sampai usia 12 tahun, saya
sarankan maksimal hanya satu jam per hari selama
seminggu khusus di hari sekolah dan sedikit lebih lama di
akhir pekan.
Menurut beberapa ahli lain: idealnya seorang anak berusia
3-10 tahun porsi menonton TV maksimal hanya 2 jam
dalam sehari.
11. Setidaknya ada 2 Teori penting tentang
dampak media:
1. Teori Kultivasi (Cultivation theory George Gerbner
2. Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory Albert
Bandura
Pengaruh Media/TV
Pengaruh positif:
TV sbg sumber belajar ttg berbagai hal/kehidupan,
budaya, teknologi dll
sumber informasi dll
Pengaruh negatif:
Meniru (adegan, gaya hidup, penampilan)
Menghabiskan waktu
Menjadi manusia yang pasif dan tdk peka
MEDIA LITERACY VIDEOThe Power Media Can
Have.mp4
12. Pengaruh Media/TV
Pengaruh positif:
TV sbg sumber belajar ttg berbagai hal/kehidupan,
budaya, teknologi dll
sumber informasi dll
Pengaruh negatif:
Meniru (adegan, gaya hidup, penampilan)
Menghabiskan waktu
Menjadi manusia yang pasif dan tdk peka
13. Efek Media/Tayangan TV
Efek Jangka pendek:
Kognitif: penanaman gagasan dan informasi (iklan dll)
Sikap: penciptaan, pengubahan, penguatan ide
Reaksi emosional secara langsung spt rasa takut, sedih,
cemas dsb
Rangsangan atau menenangkan (kekerasan, seks dll)
Perilaku: peniruan/imitasi dll
Efek Jangka Panjang:
Ingatan yg lekat akan pesan tertentu
Terbentuknya sikap tertentu, penaman sikap jangka panjang
Peningkatan dan/atau penurunan reaksi emosional, hilangnya
sensitifitas dll
Ketergantungan pada pesan tertentu
Perilaku yang berubah secara perlahan dan baru nampak
dalam jangka panjang.