SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  50
DERMATOFARMAKOLOGI
dr. Melviana, M. Biomed
LEARNING ISSUE
•Mahasiswa mampu menjelaskan aspek farmakokinetik terkait aplikasi obat
topikal kulit (vehikulum, penetrasi obat, absorbs, distribusi, metabolism dan
ekskresi)
•Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai sediaan golongan obat kulit:
Acne drugs
Topical steroids
Skin barrier & sunscreen
Keratolytic
Emollient
Topical antibiotic
Antifungal & antiparasite
Antiseborrhea
Trichogenic and anttrichogenic
•Mahasiswa mampu menjelaskan golongan-golongan obat kulit:
 mekanisme kerja
 indikasi dan efek samping
PENDAHULUAN
Epidermis mengandung keratinosit, melanosit, sel Langerhans (untuk pengenalan
antigen), serabut saraf
Stratum korneum mencegah penguapan dan berperan besar dalam penyerapan
obat topikal
Obat-obat untuk penyakit kulit
umumnya diaplikasikan kulit meskipun
pada beberapa kasus harus
menggunakan obat sistemik
Prinsip farmakokinetik secara umum
sama , namun terdapat beberapa hal
yang berbeda
Kulit terdiri dari 3 lapisan: Epidermis, dermis
dan hipodermis
PENDAHULUAN
Faktor yang memengaruhi respons obat topikal
Lokasi : terkait tebal dan tipisnya kulit, banyaknya
pembuluh darah dll. Skrotum, wajah, aksila, dan kulit
kepala jauh lebih permeabel daripada lengan bawah
Gradien konsentrasi obat: semakin banyak obat yang
diaplikasikan pada suatu waktu semakin berefek
PENDAHULUAN
Faktor yang memengaruhi respons obat topikal
Jadwal pemberian dosis: kulit bersifat reservoir
Vehikulum dan oklusi: vehikulum membantu penetrasi
obat dan punya manfaat tambahan. Oklusi juga dapat
memaksimalkan efek
Obat yang diaplikasikan pada kulit luat akan
berdifusi melewati stratum corneum. Sebagian besar
obat dicadangkan (reservoir) di sini.
Sebagian obat masuk ke lapisan berikutnya (stratum
spinosum, atau membrane basal) ada yang berikatan
dengan reseptor dan mengalami metabolism
Obat yang masuk ke lapisan subkutan, akan terserap
pembuluh darah dan bersirkulasi masuk aliran darah.
(Katzung, 2012)
VEHIKULUM
Berasal dari kata ‘vehicle’ = kendaraan
Substansi/zat yang berperan untuk
distribusi/aplikasi zat lain yang terlarut di dalamnya
Prinsip penanganan kulit  mengembalikan kondisi
fisiologis
 Jika kering dibuat jadi lembab
 Jika basah dibuat jadi kering
Prinsip vehikulum
 Mempertimbangkan tujuan pengobatan apakah akan mencapai
lapisan dalam atau permukaan saja
PEMILIHAN VEHIKULUM
Pertimbangan:
 Solubilitas agen dalam vehikulum
 Kemampuan penetrasi
 Interaksi vehikulum-agen
Vehikulum
 Tinktura, kompres basah, lotion, gel, aerosol , bubuk/puyer, pasta, krim, salep
 Kemampuan mencegah penguapan >>> salep
(Farjoo, MH, 2015)
BERBAGAI GOLONGAN OBAT KULIT
Acne drugs
Topical steroids
Skin barrier & sunscreen
Keratolytic
Emollient
Topical antibiotic
Antifungal & antiparasite
Antiseborrhea
Trichogenic and anttrichogenic
ACNE VULGARIS
Disebabkan infeksi
Propionibacterium acne pada
pilosebasea
Sumbatan folikel rambut
Akumulasi sebum
Pertumbuhan P. acne
Inflamasi
Tujuan terapi:
 Memperbaiki abnormalitas folikel
 Mengurangi pembentukan sebum
 Mengontrol infeksi
 Mengurangi inflamasi
ACNE VULGARIS
Beberapa antibiotik sistemik yang secara tradisional telah
digunakan di
pengobatan acne vulgaris telah terbukti efektif bila dioleskan
secara topikal.
Saat ini, empat antibiotik digunakan:
klindamisin fosfat, basa eritromisin, metronidazol, dan
sulfacetamide
Efektivitas terapi topikal di bawah dari pemberian sistemik
Oleh karena itu, terapi topikal umumnya hanya cocok pada kasus
peradangan jerawat ringan sedang
KLINDAMIS
IN
Mampu menghambat P. acne
Beberapa sediaan mungkin
ada ES iritasi kulit
(hidroalkohol)
Sediaan water based lebih
ditoleransi
Ada yang dikombinasi
dengan tretinoin dan benzoil
peroksida
ERITROMISIN
Digunakan bentuk basa
Mungkin ada ES iritasi kulit
Sediaan water based lebih
ditoleransi
Ada yang dikombinasi dengan
tretinoin dan benzoil
peroksida
METRONIDAZO
LE
Efektif untuk acne rosacea
Menghambat Demodex
brevis
Antiinflamasi
Tidak direkomendasikan
untuk ibu hamil, menyusui
dan anak-anak
Dapat menimbulkan kulit
kering, rasa terbakar dan
tersengat
Penggunaan jangan di dekat
mata
SODIUM
SULFACETAM
IDE
Menghambat P.acne dengan
inhibisi kompetititf PABA
KI pada pasien dengan alergi
sulfa
Acne vulgaris & rosacea
ACNE VULGARIS
Asam retinoit (retinoic acid) dan derivatnya
Asam retinoit atau tretinoin (all-trans tretinoic acid) merupakan
bentuk asam dari vitamin A
Bekerja di epidermis dan hanya 10% masuk ke sirkulasi sistemik
Menstabilkan lisosom, meningkatkan aktifitas polymerase asam
ribonukleat  menormalkan maturasi epitel folikuler,
mengurangi inflamasi  mengurangi kohesi sel epidermis &
meningkatkan turn over sel  mengekspulsi komede terbuka
dan membuka komedo tertutup agar terbuka
Dalam pengunaan jangka panjang  tretinoin mempromosikan
sintesis kolagen kulit, pembuluh darah barupembentukan, dan
penebalan epidermis, yang membantu mengurangigaris halus
dan kerutan
ACNE VULGARIS
Adapalane = derivate asam naftoat yang
menyerupai asam retinoat
Sediaan gel, krim dan lotion
Lebih tidak mengiritasi jika dibanding
tretinoin
Tersedia juga dalam kombinasi dengan
benzoil peroksida
ACNE VULGARIS
Tazarotene = asetilen retinoid
Sediaan gel, krim dan lotion
KI = hamil
Jika digunakan WUS, harus konseling
kontrasepsi
ACNE
VULGARIS
Isotretinoin = retinoit sintetik,
sediaan oral
Hanya untuk jerawat kistik yang
tidak teratasi dengan terapi
standar
Mekanisme = menghambat
ukuran dan fx kelenjar sebasea
ES yang sering: kulit dan mukosa
kering dan gatal
Teratogenik, KI pada wanita hamil
dan berencana hamil
ACNE VULGARIS
Benzoil Peroksida = agen
topikal
Dimetabolisme dan berubah
jadi asam benzoate di
epidermis dan dermis
Selain menghambat P.acne
memiliki efek komedolitik dan
pengelupasan
Tersedia sebagai sediaan
tunggal atau kombinasi
(klindamisin, eritromisin,
adapalene)
ACNE VULGARIS
Asam azaleat (azelaic acid)
Untuk acne vulgaris dan acne
rosacea
Selain menghambat P.acne
memiliki efek penghambatan
testosterone menjadi
dihidrotestosteron
Bentuk krim dan gel
KORTIKOSTER
OID
Dapat digunakan sistemik
atau topikal  keparahan &
jenis penyakit kulit
Efek anti inflamasi dan
imunosupresan  obat dewa
Mengurangi proliferasi
keratosit, fibroblas, limfosit
(anti mitotik)
Menghambat migrasi sel
inflamasi dan pelepasan
substansi kimia pada
inflamasi
STEROID TOPIKAL
Paling poten
Clobetasol propionate 0.05%
Halobetasol propionate 0.05%
Potensi Tinggi
Betamethasone dipropionate
0.05%
Diflorasone diacetate 0.05%
Fluocinolone acetonide 0.2% &
others
 Potensi sedang
• Clobetasol butyrate 0.05%
• Hydrocortisone acetate
2.5%
• Fluocortolone 0.025% &
others
 Potensi rendah
• Hydrocortisone butyrate
0.001%
• Hydrocortisone acetate 0.1%
• Methylprednisolone acetate
0.1%
Agen sistemik : pemphigus & dermatitis eksfoliatif
Perhatikan kondisi: alergi, infeksi, gg pigmen, psoriasis, eksema,
drug induced
EFEK
SAMPING
•Penyebaran infeksi
•Atrofi kulit
•Hirsutism lokal
•Depigmentasi
•Glaukoma
•Eksaserbasi (rebound
phenomenon)
SKIN BARRIER &
SUNSCREEN
(TABIR SURYA)
Tiga jenis sinar UV:
 Yang paling berefek UV A & B
 UV C secara teori diblok oleh
lapisan atmosfer
 UV A menembus hingga
lapisan dalam
 Sunscreen = obat yang
mengandum senyawa kimia
yang menyerap sinar UV atau
bahan buram seperti titanium
oksida yang memantulkan
cahaya
SKIN BARRIER & SUNSCREEN
(TABIR SURYA)
Klasifikasi:
 Mekanisme fisik: titanium dioxide, zinc oxide, calamine
 Memantulkan semua gelombang
 Agen kimia:
 PABA & esternya = efektif untuk UV B
 Benzophenon (avobenzone, oxybenzone, dioxybenzone, sulisobenzone) = untuk UV B
 Dibenzoylmethane (parasol dan eusolex) = efektif untuk UV A
 SPF = ukuran keefektifan obat menyerap UV eritrogenik
 Perbandingan eritema yang terjadi antara yang memakai sunscreen dengan tanpa
sunscreen  SPF
 Nilai maksimal 50
KERATOLITIK & AGEN
DEKSTRUKTIF
Asam salisilat
Propilen Glikol
Urea
Resin & podofilotoksin
Fluorourasil
Asam aminolevulinat (ALA)
KERATOLITIK, AGEN DEKSTRUKTIF
& EMOLIEN
Asam salisilat = sebagai keratolitik konsentrasi 3-6%, lebih dari itu
bersifat destruktif
Mekanisme: melarutkan protein permukaan sel yang menjaga
intactnya stratum korneum  deskuamasi keratotik
Hati-hati keracunan salisilat
Dan hati-hati pada alergi salisilat, dan yang memiliki ulkus
ekstremitas
 pasien DM dan penyakit pembuluh darah perifer
KERATOLITIK & AGEN
DEKSTRUKTIF
Asam salisilat
Propilen Glikol
Urea
Resin & podofilotoksin
Fluorourasil
Asam aminolevulinat (ALA)
PROPILEN GLIKOL
Mengganggu ikatan ion pada lapisan bawah stratum corneum
Konsentrasi 40-70%  keratolitik, dengan oklusi atau bersama asam
salisilat 6%
Pelembab  meningkatkan kandungan air
UREA
Melembutkan dan melembabkan stratum korneum (konsentrasi 2-
20%)
Memiliki kemampuan membuat krim dan lotion terasa kurang
berminyak  campuran sediaan
Urea juga dapat bersifat keratolitik (konsentrasi > 20%) 
meningkatkan kelarutan prekeratin dan keratin
Konsentrasi 30-50%  melembutkan kuku untuk tindakan avulsi
ANTIBIOTIK TOPIKAL
Bacitracin & Gramicidin : aktif untuk Gram
positif (Streptococcus, Pneumococcus dan
Staphylococcus) serta kokus anaerob,
Neisseriae, bacil tetanus, bacil difteri
Bacitracin : tunggal atau kombinasi dengan
neomycin, polimiksin B
Gramicidin: sediaan topikal dalam
kombinasi dengan neomycin, polimiksin B,
nystatin, bacitracin.
ANTIBIOTIK TOPIKAL
Mupirocin: efektif untuk Gram positif aerob
termasuk MRSA. Efektif untuk impetigo dll
Polimiksin B sulfat: efektif untuk Gram negative
seperti Pseudomonas aeruginosa, E.coli,
Enterobacter dan Klebsiella. Biasa tersedia dalam
kombinasi
Neomycin & Gentamycin: golongan
aminoglikosida efektif untuk Gram negative
E.coli, Proteus, Klebsiella dan Enterobacter
Gentamycin lebih efektif dari Neomycin terhadap
P.aeruginosa dan lebih aktif thd Staphylococcus
dan Streptococcus hemolyticus A&B
Neomycin ada salep dan ada bubuk , biasanya
kombinasi
Gentamycin sediaan krim dan salep
ANTIJAMUR TOPIKAL
Imidazol topikal a.l klotrimazol, ketokonazol, mikonazol, ekonazol,
oksikonazol, sulkonazol, sertaconazole, memiliki aktivitas yang luas
melawan dermatofita
Miconazole tersedia krim/losion dan vaginal krim & suposituria
(untuk kandidiasis vulvovaginal)
Ketoconazole tersedia krim untuk topikal dermatofitosis dan
kandidiasis dan sediaan sampo atau busa untuk pengobatan
dermatitis seboroik
Terdapat juga antijamur + steroid misalnya klotrimazol-betametason
yang memberikan perbaikan gejala lebih cepat
ANTIJAMUR TOPIKAL
Nystatin & amphotericin B:
efektif untuk terapi topikal C.
albicans, namun tidak efektif
untuk dermatofita
Nystatin terbatas untuk
topikal karena absorbsi
gaster buruk, dan spektrum
kerja sempit
Amphotericin B ada sediaan
parenteral
Naftifine hidroklorida dan
terbinafine: golongan
allylamines efektif terhadap
dermatofita tapi tidak efektif
untuk yeast (Candida)
ANTIPARASIT
Permethrin : efektif untuk Pediculus
humanus, Pthirus pubis, dan Sarcoptes
scabiei
Lindane (Hexachlorocyclohexane):
efektif untuk Pediculus dan Pthirus
pubis, dan scabies
Dulu salah nama Gameksan (gamma
benzene hexachloride). Tersedia sampo
dan lotion
Ada kehati-hatian terkait
neurotoksisitas dan hematotoksisitas :
jangan gunakan pada bayi, anak dan
wanita hamil
Malathion: penghambat kolinesterase
organofosfat yang dihidrolisis dan
diinaktivasi oleh karboksilesterase
plasma jauh lebih cepat pada manusia
daripada pada serangga,
ANTI PRURITUS
Tergantung penyebab
Sistemik
 Antihistamin
 Glukokortikoid
Topikal
 Kortikosteroid
 Krim emolien misal menthol, camphora, phenol, calamine, tar dll
ANTI
SEBORRHEA
Aktifitas berlebihan kel.
Sebasea, kulit berminyak
Antiseborea terdiri dari
berbagai golongan
Steroid, antijamur, dll
Selenium sulfida :
mengurangi proliferasi
epidermis dan
pembentukan skuama
TRICHOGENIC & ANTI
TRICHOGENIC
Trichogenic ( penumbuh rambut) vs antitrichogenic (peluruh
rambut)
Allopecia/ kebotakan dialami 50% pria
Anti alopecia
1. Minoxidil:
 Mekanisme kerja:
 diduga dengan cara melebarkan pembuluh darah & membuka kanal ion Ca2+
 nutrisi ke folikel rambut lebih baik
 Efek muncul lama, durasi transient
 Kembali rontok bila berhenti
 ES: rasa gatal & terbakar
TRICHOGENIC & ANTI
TRICHOGENIC
Trichogenic
2. Finasteride & Dutasteride
Merupakan penghambat 5 -ᾳ reductase tipe 2
Enzim 5 -ᾳ reductase tipe 2 ada di folikel rambut & organ genital pria
Indikasi: allopesia, BPH,
Efek sementara
ES: penurunan libido, disfungsi ereksi, penurunan vol. ejakulat
TRICHOGENIC
& ANTI
TRICHOGENIC
Trichogenic
3. Bimatoprost = analog
prostaglandin sediaan
oftalmik 0,03% untuk
mengobati hipotrikosis
bulu mata
Diaplikasi setiap malam
ke kulit tepi kelopak mata
atas di dasar bulu mata
menggunakan aplikator
sekali pakai
TRICHOGENIC & ANTI
TRICHOGENIC
Anti Trichogenic
1. Eflornithine = inhibitor ornitihin
dekarboksilase enzim yang berperan
dalam laju dalam biosintesis poliamina.
Poliamina diperlukan untuk pembelahan
sel dan diferensiasi
Penghambatan pengaruh ornithine
decarboxylase  menghambat
pertumbuhan rambut
ES lokal termasuk rasa menyengat,
terbakar & dan folikulitis
SATUAN PENGGUNAAN OBAT
Obat-obat topical biasa digunakan dengan dioles
Patokan ukuran yang biasa digunakan  finger tip unit (FTU)
FTU
SIMPULAN
Vehikulum membantu efektifitas
kerja obat topical
Obat-obat topical terdiri dari
berbagai macam golongan dan
ditujukan untuk berbagai macam
gejala kulit
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Similaire à Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx

dermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdfdermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdfEghaSatriwi
 
ANTI JAMUR TOPIKAL 4.pdf
ANTI JAMUR TOPIKAL 4.pdfANTI JAMUR TOPIKAL 4.pdf
ANTI JAMUR TOPIKAL 4.pdfSuparMan98
 
Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptluffyahmad
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamSiti Zulaikhah
 
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptxASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptxNengAnnisFathia
 
Steroid Topical in Dermatology 3.pptx
Steroid Topical in Dermatology 3.pptxSteroid Topical in Dermatology 3.pptx
Steroid Topical in Dermatology 3.pptxLutfiMK
 
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptxpsoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptxangga yasir
 
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptxTips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptxIrmaDamayanti47
 
21. dr. iit farmakologi obat topikal mata
21. dr. iit   farmakologi obat topikal mata21. dr. iit   farmakologi obat topikal mata
21. dr. iit farmakologi obat topikal mataDede Basofi
 
psoriasis.pptx
psoriasis.pptxpsoriasis.pptx
psoriasis.pptxDioAgus1
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANUDAYANA UNIVERSITY
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Iwan Saputra
 

Similaire à Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx (20)

dermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdfdermatoterapi-10-10-06print.pdf
dermatoterapi-10-10-06print.pdf
 
ANTI JAMUR TOPIKAL 4.pdf
ANTI JAMUR TOPIKAL 4.pdfANTI JAMUR TOPIKAL 4.pdf
ANTI JAMUR TOPIKAL 4.pdf
 
Tugas farmakologi
Tugas farmakologiTugas farmakologi
Tugas farmakologi
 
Tugas farmakologi
Tugas farmakologiTugas farmakologi
Tugas farmakologi
 
Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal ppt
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptxASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
ASKEP KELAINAN INTEGUMEN.pptx
 
Steroid Topical in Dermatology 3.pptx
Steroid Topical in Dermatology 3.pptxSteroid Topical in Dermatology 3.pptx
Steroid Topical in Dermatology 3.pptx
 
DERMATITIS.pptx
DERMATITIS.pptxDERMATITIS.pptx
DERMATITIS.pptx
 
Makalah dermatitis atopik part 2
Makalah dermatitis atopik part 2Makalah dermatitis atopik part 2
Makalah dermatitis atopik part 2
 
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptxpsoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
psoriasisdabm-19asasaas0330221736 (1).pptx
 
kulit ss
kulit sskulit ss
kulit ss
 
Dermato terapi
Dermato terapiDermato terapi
Dermato terapi
 
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptxTips Memilih Skincare Demi  Kebutuhan Kulit.pptx
Tips Memilih Skincare Demi Kebutuhan Kulit.pptx
 
21. dr. iit farmakologi obat topikal mata
21. dr. iit   farmakologi obat topikal mata21. dr. iit   farmakologi obat topikal mata
21. dr. iit farmakologi obat topikal mata
 
ACNE KELOMPOK 1 FT 1.pptx
ACNE KELOMPOK 1 FT 1.pptxACNE KELOMPOK 1 FT 1.pptx
ACNE KELOMPOK 1 FT 1.pptx
 
psoriasis.pptx
psoriasis.pptxpsoriasis.pptx
psoriasis.pptx
 
Dermatitis.pdf
Dermatitis.pdfDermatitis.pdf
Dermatitis.pdf
 
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANANKULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
KULIAH ANTIBIOTIKA FARMASI DAN KEBIDANAN
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2
 

Dernier

MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxFATMAWATIMADYA
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 

Dernier (20)

Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 

Kuliah Dermatofarmakologi PPT.pptx

  • 2. LEARNING ISSUE •Mahasiswa mampu menjelaskan aspek farmakokinetik terkait aplikasi obat topikal kulit (vehikulum, penetrasi obat, absorbs, distribusi, metabolism dan ekskresi) •Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai sediaan golongan obat kulit: Acne drugs Topical steroids Skin barrier & sunscreen Keratolytic Emollient Topical antibiotic Antifungal & antiparasite Antiseborrhea Trichogenic and anttrichogenic •Mahasiswa mampu menjelaskan golongan-golongan obat kulit:  mekanisme kerja  indikasi dan efek samping
  • 3. PENDAHULUAN Epidermis mengandung keratinosit, melanosit, sel Langerhans (untuk pengenalan antigen), serabut saraf Stratum korneum mencegah penguapan dan berperan besar dalam penyerapan obat topikal Obat-obat untuk penyakit kulit umumnya diaplikasikan kulit meskipun pada beberapa kasus harus menggunakan obat sistemik Prinsip farmakokinetik secara umum sama , namun terdapat beberapa hal yang berbeda Kulit terdiri dari 3 lapisan: Epidermis, dermis dan hipodermis
  • 4. PENDAHULUAN Faktor yang memengaruhi respons obat topikal Lokasi : terkait tebal dan tipisnya kulit, banyaknya pembuluh darah dll. Skrotum, wajah, aksila, dan kulit kepala jauh lebih permeabel daripada lengan bawah Gradien konsentrasi obat: semakin banyak obat yang diaplikasikan pada suatu waktu semakin berefek
  • 5. PENDAHULUAN Faktor yang memengaruhi respons obat topikal Jadwal pemberian dosis: kulit bersifat reservoir Vehikulum dan oklusi: vehikulum membantu penetrasi obat dan punya manfaat tambahan. Oklusi juga dapat memaksimalkan efek
  • 6. Obat yang diaplikasikan pada kulit luat akan berdifusi melewati stratum corneum. Sebagian besar obat dicadangkan (reservoir) di sini. Sebagian obat masuk ke lapisan berikutnya (stratum spinosum, atau membrane basal) ada yang berikatan dengan reseptor dan mengalami metabolism Obat yang masuk ke lapisan subkutan, akan terserap pembuluh darah dan bersirkulasi masuk aliran darah. (Katzung, 2012)
  • 7. VEHIKULUM Berasal dari kata ‘vehicle’ = kendaraan Substansi/zat yang berperan untuk distribusi/aplikasi zat lain yang terlarut di dalamnya Prinsip penanganan kulit  mengembalikan kondisi fisiologis  Jika kering dibuat jadi lembab  Jika basah dibuat jadi kering Prinsip vehikulum  Mempertimbangkan tujuan pengobatan apakah akan mencapai lapisan dalam atau permukaan saja
  • 8. PEMILIHAN VEHIKULUM Pertimbangan:  Solubilitas agen dalam vehikulum  Kemampuan penetrasi  Interaksi vehikulum-agen Vehikulum  Tinktura, kompres basah, lotion, gel, aerosol , bubuk/puyer, pasta, krim, salep  Kemampuan mencegah penguapan >>> salep
  • 10.
  • 11.
  • 12. BERBAGAI GOLONGAN OBAT KULIT Acne drugs Topical steroids Skin barrier & sunscreen Keratolytic Emollient Topical antibiotic Antifungal & antiparasite Antiseborrhea Trichogenic and anttrichogenic
  • 13. ACNE VULGARIS Disebabkan infeksi Propionibacterium acne pada pilosebasea Sumbatan folikel rambut Akumulasi sebum Pertumbuhan P. acne Inflamasi Tujuan terapi:  Memperbaiki abnormalitas folikel  Mengurangi pembentukan sebum  Mengontrol infeksi  Mengurangi inflamasi
  • 14. ACNE VULGARIS Beberapa antibiotik sistemik yang secara tradisional telah digunakan di pengobatan acne vulgaris telah terbukti efektif bila dioleskan secara topikal. Saat ini, empat antibiotik digunakan: klindamisin fosfat, basa eritromisin, metronidazol, dan sulfacetamide Efektivitas terapi topikal di bawah dari pemberian sistemik Oleh karena itu, terapi topikal umumnya hanya cocok pada kasus peradangan jerawat ringan sedang
  • 15. KLINDAMIS IN Mampu menghambat P. acne Beberapa sediaan mungkin ada ES iritasi kulit (hidroalkohol) Sediaan water based lebih ditoleransi Ada yang dikombinasi dengan tretinoin dan benzoil peroksida
  • 16. ERITROMISIN Digunakan bentuk basa Mungkin ada ES iritasi kulit Sediaan water based lebih ditoleransi Ada yang dikombinasi dengan tretinoin dan benzoil peroksida
  • 17. METRONIDAZO LE Efektif untuk acne rosacea Menghambat Demodex brevis Antiinflamasi Tidak direkomendasikan untuk ibu hamil, menyusui dan anak-anak Dapat menimbulkan kulit kering, rasa terbakar dan tersengat Penggunaan jangan di dekat mata
  • 18. SODIUM SULFACETAM IDE Menghambat P.acne dengan inhibisi kompetititf PABA KI pada pasien dengan alergi sulfa Acne vulgaris & rosacea
  • 19. ACNE VULGARIS Asam retinoit (retinoic acid) dan derivatnya Asam retinoit atau tretinoin (all-trans tretinoic acid) merupakan bentuk asam dari vitamin A Bekerja di epidermis dan hanya 10% masuk ke sirkulasi sistemik Menstabilkan lisosom, meningkatkan aktifitas polymerase asam ribonukleat  menormalkan maturasi epitel folikuler, mengurangi inflamasi  mengurangi kohesi sel epidermis & meningkatkan turn over sel  mengekspulsi komede terbuka dan membuka komedo tertutup agar terbuka Dalam pengunaan jangka panjang  tretinoin mempromosikan sintesis kolagen kulit, pembuluh darah barupembentukan, dan penebalan epidermis, yang membantu mengurangigaris halus dan kerutan
  • 20. ACNE VULGARIS Adapalane = derivate asam naftoat yang menyerupai asam retinoat Sediaan gel, krim dan lotion Lebih tidak mengiritasi jika dibanding tretinoin Tersedia juga dalam kombinasi dengan benzoil peroksida
  • 21. ACNE VULGARIS Tazarotene = asetilen retinoid Sediaan gel, krim dan lotion KI = hamil Jika digunakan WUS, harus konseling kontrasepsi
  • 22. ACNE VULGARIS Isotretinoin = retinoit sintetik, sediaan oral Hanya untuk jerawat kistik yang tidak teratasi dengan terapi standar Mekanisme = menghambat ukuran dan fx kelenjar sebasea ES yang sering: kulit dan mukosa kering dan gatal Teratogenik, KI pada wanita hamil dan berencana hamil
  • 23. ACNE VULGARIS Benzoil Peroksida = agen topikal Dimetabolisme dan berubah jadi asam benzoate di epidermis dan dermis Selain menghambat P.acne memiliki efek komedolitik dan pengelupasan Tersedia sebagai sediaan tunggal atau kombinasi (klindamisin, eritromisin, adapalene)
  • 24. ACNE VULGARIS Asam azaleat (azelaic acid) Untuk acne vulgaris dan acne rosacea Selain menghambat P.acne memiliki efek penghambatan testosterone menjadi dihidrotestosteron Bentuk krim dan gel
  • 25. KORTIKOSTER OID Dapat digunakan sistemik atau topikal  keparahan & jenis penyakit kulit Efek anti inflamasi dan imunosupresan  obat dewa Mengurangi proliferasi keratosit, fibroblas, limfosit (anti mitotik) Menghambat migrasi sel inflamasi dan pelepasan substansi kimia pada inflamasi
  • 26. STEROID TOPIKAL Paling poten Clobetasol propionate 0.05% Halobetasol propionate 0.05% Potensi Tinggi Betamethasone dipropionate 0.05% Diflorasone diacetate 0.05% Fluocinolone acetonide 0.2% & others  Potensi sedang • Clobetasol butyrate 0.05% • Hydrocortisone acetate 2.5% • Fluocortolone 0.025% & others  Potensi rendah • Hydrocortisone butyrate 0.001% • Hydrocortisone acetate 0.1% • Methylprednisolone acetate 0.1% Agen sistemik : pemphigus & dermatitis eksfoliatif Perhatikan kondisi: alergi, infeksi, gg pigmen, psoriasis, eksema, drug induced
  • 27.
  • 28. EFEK SAMPING •Penyebaran infeksi •Atrofi kulit •Hirsutism lokal •Depigmentasi •Glaukoma •Eksaserbasi (rebound phenomenon)
  • 29. SKIN BARRIER & SUNSCREEN (TABIR SURYA) Tiga jenis sinar UV:  Yang paling berefek UV A & B  UV C secara teori diblok oleh lapisan atmosfer  UV A menembus hingga lapisan dalam  Sunscreen = obat yang mengandum senyawa kimia yang menyerap sinar UV atau bahan buram seperti titanium oksida yang memantulkan cahaya
  • 30. SKIN BARRIER & SUNSCREEN (TABIR SURYA) Klasifikasi:  Mekanisme fisik: titanium dioxide, zinc oxide, calamine  Memantulkan semua gelombang  Agen kimia:  PABA & esternya = efektif untuk UV B  Benzophenon (avobenzone, oxybenzone, dioxybenzone, sulisobenzone) = untuk UV B  Dibenzoylmethane (parasol dan eusolex) = efektif untuk UV A  SPF = ukuran keefektifan obat menyerap UV eritrogenik  Perbandingan eritema yang terjadi antara yang memakai sunscreen dengan tanpa sunscreen  SPF  Nilai maksimal 50
  • 31. KERATOLITIK & AGEN DEKSTRUKTIF Asam salisilat Propilen Glikol Urea Resin & podofilotoksin Fluorourasil Asam aminolevulinat (ALA)
  • 32. KERATOLITIK, AGEN DEKSTRUKTIF & EMOLIEN Asam salisilat = sebagai keratolitik konsentrasi 3-6%, lebih dari itu bersifat destruktif Mekanisme: melarutkan protein permukaan sel yang menjaga intactnya stratum korneum  deskuamasi keratotik Hati-hati keracunan salisilat Dan hati-hati pada alergi salisilat, dan yang memiliki ulkus ekstremitas  pasien DM dan penyakit pembuluh darah perifer
  • 33. KERATOLITIK & AGEN DEKSTRUKTIF Asam salisilat Propilen Glikol Urea Resin & podofilotoksin Fluorourasil Asam aminolevulinat (ALA)
  • 34. PROPILEN GLIKOL Mengganggu ikatan ion pada lapisan bawah stratum corneum Konsentrasi 40-70%  keratolitik, dengan oklusi atau bersama asam salisilat 6% Pelembab  meningkatkan kandungan air
  • 35. UREA Melembutkan dan melembabkan stratum korneum (konsentrasi 2- 20%) Memiliki kemampuan membuat krim dan lotion terasa kurang berminyak  campuran sediaan Urea juga dapat bersifat keratolitik (konsentrasi > 20%)  meningkatkan kelarutan prekeratin dan keratin Konsentrasi 30-50%  melembutkan kuku untuk tindakan avulsi
  • 36. ANTIBIOTIK TOPIKAL Bacitracin & Gramicidin : aktif untuk Gram positif (Streptococcus, Pneumococcus dan Staphylococcus) serta kokus anaerob, Neisseriae, bacil tetanus, bacil difteri Bacitracin : tunggal atau kombinasi dengan neomycin, polimiksin B Gramicidin: sediaan topikal dalam kombinasi dengan neomycin, polimiksin B, nystatin, bacitracin.
  • 37. ANTIBIOTIK TOPIKAL Mupirocin: efektif untuk Gram positif aerob termasuk MRSA. Efektif untuk impetigo dll Polimiksin B sulfat: efektif untuk Gram negative seperti Pseudomonas aeruginosa, E.coli, Enterobacter dan Klebsiella. Biasa tersedia dalam kombinasi Neomycin & Gentamycin: golongan aminoglikosida efektif untuk Gram negative E.coli, Proteus, Klebsiella dan Enterobacter Gentamycin lebih efektif dari Neomycin terhadap P.aeruginosa dan lebih aktif thd Staphylococcus dan Streptococcus hemolyticus A&B Neomycin ada salep dan ada bubuk , biasanya kombinasi Gentamycin sediaan krim dan salep
  • 38. ANTIJAMUR TOPIKAL Imidazol topikal a.l klotrimazol, ketokonazol, mikonazol, ekonazol, oksikonazol, sulkonazol, sertaconazole, memiliki aktivitas yang luas melawan dermatofita Miconazole tersedia krim/losion dan vaginal krim & suposituria (untuk kandidiasis vulvovaginal) Ketoconazole tersedia krim untuk topikal dermatofitosis dan kandidiasis dan sediaan sampo atau busa untuk pengobatan dermatitis seboroik Terdapat juga antijamur + steroid misalnya klotrimazol-betametason yang memberikan perbaikan gejala lebih cepat
  • 39. ANTIJAMUR TOPIKAL Nystatin & amphotericin B: efektif untuk terapi topikal C. albicans, namun tidak efektif untuk dermatofita Nystatin terbatas untuk topikal karena absorbsi gaster buruk, dan spektrum kerja sempit Amphotericin B ada sediaan parenteral Naftifine hidroklorida dan terbinafine: golongan allylamines efektif terhadap dermatofita tapi tidak efektif untuk yeast (Candida)
  • 40. ANTIPARASIT Permethrin : efektif untuk Pediculus humanus, Pthirus pubis, dan Sarcoptes scabiei Lindane (Hexachlorocyclohexane): efektif untuk Pediculus dan Pthirus pubis, dan scabies Dulu salah nama Gameksan (gamma benzene hexachloride). Tersedia sampo dan lotion Ada kehati-hatian terkait neurotoksisitas dan hematotoksisitas : jangan gunakan pada bayi, anak dan wanita hamil Malathion: penghambat kolinesterase organofosfat yang dihidrolisis dan diinaktivasi oleh karboksilesterase plasma jauh lebih cepat pada manusia daripada pada serangga,
  • 41. ANTI PRURITUS Tergantung penyebab Sistemik  Antihistamin  Glukokortikoid Topikal  Kortikosteroid  Krim emolien misal menthol, camphora, phenol, calamine, tar dll
  • 42. ANTI SEBORRHEA Aktifitas berlebihan kel. Sebasea, kulit berminyak Antiseborea terdiri dari berbagai golongan Steroid, antijamur, dll Selenium sulfida : mengurangi proliferasi epidermis dan pembentukan skuama
  • 43. TRICHOGENIC & ANTI TRICHOGENIC Trichogenic ( penumbuh rambut) vs antitrichogenic (peluruh rambut) Allopecia/ kebotakan dialami 50% pria Anti alopecia 1. Minoxidil:  Mekanisme kerja:  diduga dengan cara melebarkan pembuluh darah & membuka kanal ion Ca2+  nutrisi ke folikel rambut lebih baik  Efek muncul lama, durasi transient  Kembali rontok bila berhenti  ES: rasa gatal & terbakar
  • 44. TRICHOGENIC & ANTI TRICHOGENIC Trichogenic 2. Finasteride & Dutasteride Merupakan penghambat 5 -ᾳ reductase tipe 2 Enzim 5 -ᾳ reductase tipe 2 ada di folikel rambut & organ genital pria Indikasi: allopesia, BPH, Efek sementara ES: penurunan libido, disfungsi ereksi, penurunan vol. ejakulat
  • 45. TRICHOGENIC & ANTI TRICHOGENIC Trichogenic 3. Bimatoprost = analog prostaglandin sediaan oftalmik 0,03% untuk mengobati hipotrikosis bulu mata Diaplikasi setiap malam ke kulit tepi kelopak mata atas di dasar bulu mata menggunakan aplikator sekali pakai
  • 46. TRICHOGENIC & ANTI TRICHOGENIC Anti Trichogenic 1. Eflornithine = inhibitor ornitihin dekarboksilase enzim yang berperan dalam laju dalam biosintesis poliamina. Poliamina diperlukan untuk pembelahan sel dan diferensiasi Penghambatan pengaruh ornithine decarboxylase  menghambat pertumbuhan rambut ES lokal termasuk rasa menyengat, terbakar & dan folikulitis
  • 47. SATUAN PENGGUNAAN OBAT Obat-obat topical biasa digunakan dengan dioles Patokan ukuran yang biasa digunakan  finger tip unit (FTU)
  • 48. FTU
  • 49. SIMPULAN Vehikulum membantu efektifitas kerja obat topical Obat-obat topical terdiri dari berbagai macam golongan dan ditujukan untuk berbagai macam gejala kulit