Teori produksi membahas hubungan antara input produksi dengan outputnya. Ada beberapa bentuk organisasi perusahaan seperti perorangan, kerja sama usaha, dan perseroan. Fungsi produksi menjelaskan hubungan input seperti modal, tenaga kerja, bahan baku dengan outputnya. Ada produksi jangka pendek dan panjang tergantung fleksibilitas perubahan faktor produksinya.
3. Produksi
• Kegiatan memproses input
menjadi output
• Produsen dalam melakukan
kegiatan produksi mempunyai
landasan teknis yang didalam
teori ekonomi disebut fungsi
produksi
4. Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan
Perorangan
Kelebihan: mudah dibentuk dan sederhana
Kekurangan: relatif sulit mendapatkan modal
Kerja sama usaha – persekutuan
Kelebihan: mudah didirikan, cepat mengambil keputusan,
Kelemahan: sukar mendapat modal tambahan dari pihak ketiga, pengambilan
uang tunai tidak terkontrol.
Perseroan
Kelebihan: adanya tanggung jawab terbatas, skala usaha relatif besar.
Kekurangan: struktur pengambil keputusan relatif kompleks akibatnya
pengambilan keputusan relatif lambat
5. Fungsi Produksi
Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara factor-
faktor produksi dengan hasil produksi. Faktor produksi
dikenal dengan istilah input,sedangkan hasil produksi
disebut sebagai outputhubungan kedua variable (input dan
output) tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan, sebagai berikut :
6. Fungsi Produksi
• Fungsi produksi secara matematis
• Q = jumlah output ( hasil )
• K = Modal ( kapital )
• L = Tenaga kerja ( labour )
• R = Kekayaan ( raw material )
• T = Teknologi
Q = F (K,L,R,T)
7. Faktor Teori Produksi
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Modal
Sumber Daya Pengusaha
Sumber Daya Informasi
8. Dimensi Jangka Panjang &
Jangka Pendek
• Produksi jangka pendek, yaitu bila
sebagian faktor produksi jumlahnya tetap
dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah
modal tetap, sedangkan tenaga kerja
berubah).
• Produksi jangka panjang, yaitu semua
faktor produksi dapat berubah dan
ditambah sesuai kebutuhan.
10. Tahap – tahap produksi
Produksi total
Produksi total
Produksi rata-rata
Produksi rata-rata
Produksi marjinal
Produksi marjinal
11. Produksi Total
• Produksi Total yaitu jumlah produksi yang
dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
tertentu. Keadaan dalam tahap ketiga ini
menunjukkan bahwa tenaga kerja yang
digunakan adalah jauh melebihi daripada
yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan produksi tersebut secara efisien.
12. Produksi Rata-rata
• Produksi rata-rata yaitu produksi yang
secara rata-rata. Apabila produksi total
adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L,
maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan berikut :
AP = TP
L
13. Produksi Marjinal
• Produksi marjinal yaitu tambahan produksi
yang diakibatkan oleh pertambahan satu
tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL
adalah pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah
pertambahan produksi total, maka produksi
marjinal (MP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :
MP = ΔTP
ΔL
14. Teori Produksi dengan Satu Faktor Berubah
Law of Diminishing Return: penambahan faktor produksi yang terus
menerus akan mengakibatkan turunnya jumlah produksi
Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan yang
semakin cepat.
Tahap kedua : produksi total pertambahannya.
Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.
15. Produksi dengan dua input variabel
• Isokuan : suatu kurva yang menunjukkan
berbagai kombinasi input faktor tenaga kerja ( L
) dan modal ( K ) dapat menghasilkan sejumlah
output yang sama.
• Slope dari isokuan diturunkan dari fungsi produksinya
apabila Q=f (K,L), maka slope dari isokuan adalah MPL/ MPK
16. Kurva isokuan menunjukkan kombinasi dua
faktor produksi yang menghasilkan jumlah
produk yang sama.
UNITS OF CAPITAL UNITS OF LABOUR TOTAL OUTPUT
A. 50 1 1500
B. 45 2 1500
C. 41 3 1500
D. 38 4 1500
17. Isokuan (Isoquant)
• Slope Isokuan ini dikenal dgn istilah MRTS (Marginal
Rate of Technical Substitution) yaitu tingkat dimana
tenaga kerja (L) dapat digantikan dengan modal (K)
sementara output konstan disepanjang Isokuan yang
sama, maka :
MRTS = MPL / MPK
18.
19. Sebuah peta isokuan dimana Q3> Q2> Q1. Sebuah pilihan khas dari
input akan tenaga kerja untuk X input dan modal untuk masukan Y.
Lebih dari masukan X, Y masukan, atau keduanya yang dibutuhkan
untuk memindahkan dari Q1 ke Q2 isokuan, atau dari Q2 ke Q3.
20. Isokos ( Isocost )
• Isocost adalah kurva yang menunjukan
kedudukan dari titik-titik yang menunjukan
kombinasi factor produksi yang dibeli oleh
produsen dengan sejumlah pengeluaran total
(TO) dan harga-harga factor produksi yang
tertentu. Kurva isocost menunjukkan
kombinasi dua faktor produksi dengan
biaya yang sama. Kemiringan isocost
ditentukan oleh –PL/Pk, dimana PL menunjukkan
harga tenaga kerja dan Pk menunjukkan harga
barang modal.
21. Contoh :
• Misalnya jika PL = PK= $1 dan TO= $10, kita
peroleh isocost dengan kemiringan -1.
22. Keseimbangan produsen
• Seorang produsen berada dalam kondisi
keseimbangan apabila dengan sejumlah
pengeluaran ( biaya ) tertentu ia dapat
menghasilkan output yang maksimal atau
dengan kata lain untuk menghasilkan
sejumlah output tertentu diperlukan biaya
yang minimal.
23.
24. Dengan menempatkan isokuan (Gambar isokuan) dan isocost biaya
sama (Gambar isocost) perusahaan pada sepasang sumbu yang
sama, kita dapat menentukan titik ekuilibrium produsen. Ini ditunjukkan
oleh titik M. perusahaan tidak dapat mencapai isokuan III dengan
isocostnya. Jika perusahaan berproduksi sepanjang isokuan I, isocost
tidak akan dapat memkasimumkan output. Isokuan II adalah isokuan
tertinggi yang dicapai oleh perusahaan dengan isocostnya. Jadi untuk
mencapai titik ekuilibrium, perusahaan tersebut harus membelanjakan
$5 dari pengeluaran totalnya (TO) untuk membeli 5K dan $5 sisanya
untuk membeli 5L. pada titik ekuilibrium (M), kita peroleh:
• MRSTLK = MPL = PL = 1
MPK PK
25. Aplikasi Soal Teori Produksi
• Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk
menghasilkan produk tertentu. Dalam proses produksi tersebut,
input L sebagai input variabel dan input K sebagai input tetap
pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan
dari proses produksi tersebut ditunjukkan oleh persamaan: Q =
6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan jumlah
output (Q) yang dihasilkan pada tingkat penggunaan input L
sebanyak 10 unit.
Jawaban soal
Q = 6L + 20
L = 10
= 6(10) + 20 = 60 + 20
= 80 unit
Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak 10 unit
adalah 80 unit.
26. APL = Q/L
Q = 6L + 20
L = 10
= 6(10) + 20 = 60 + 20
= 80 unit
Produksi total (Q) pada penggunaan input L sebanyak
10 unit adalah 80 unit.
APL = Q/L = 80/10 = 8
Produksi rata-rata L (APL) pada penggunaan input L
sebanyak 10 unit adalah 8 unit.