SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  40
PEMUSNAHAN, PENARIKAN DAN
ADMINISTRASI SEDIAAN
FARMASI, ALKES, DAN BMHP
MANAJEMEN FARMASI
GROUP A (S1 VII A)
Dosen pengampu : FINA ARYANI M.Sc,Apt
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
GROUP A
• Andri Arfaldi
• Ayu Apriana Azmilda
• Ayu Sukarni Putri
• Arini Hafifah
• Atika Wahyuni
• Bella Ardhiyati
• Citra Amalia
• Destaria Sisca Rosa
• Dinda Pramitha
• Elsastri
• Dwi Kartika Sari
• Dwi Muharrani
• Erenda Yuneistya
• Geby Orlance
• Irma Permata Sari
• Jayanti Pratiwi
• Lince Marlina
• Melda Rahmatul
• Mutya Octaviani
• Lince Marlina
PEMUSNAHAN
PEMUSNAHAN
Kegiatan penyelesaian
terhadap obat-obatan yg tdk
terpakai karena kadaluarsa
atau rusak, ataupun mutunya
sudah tidak memenuhi
standar.
Tujuan :
1.Melindungi masy dari bahaya
penggunaan obat/perbekalan
kesehatan yg tdk memenuhi
persyaratan mutu keamanan dan
kemanfaatan
2.Menghindari pembiayaan
(seperti biaya penyimpanan,
pemeliharaan, penjagaan)
obat/perbekalan kesehatan lainya
yg sudah tidak layak untuk
dipelihara.
3.Menjaga keselamatan kerja
4.Menghindarkan diri dari
pengotoran lingkungan.
PEMUSNAHAN
Syarat Pemusnahan dilakukan :
1.Produk tidak memenuhi persyaratan
mutu;
2.Telah kadaluwarsa;
3.Tidak memenuhi syarat untuk
dipergunakan dalam pelayanan
kesehatan atau kepentingan ilmu
pengetahuan; dan
4.Dicabut izin edarnya.
PROTAP
PEMUSNAHAN
1. Melaksanakan inventarisasi
terhadap sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan yang akan
dimusnahkan,
2. Menyiapkan adm (berupa laporan
dan BAP),
3. Mengkoordinasikan jadwal,
metode dan tempat pemusnahan
kpd pihak terkait,
4. Menyiapkan tempat pemusnahan,
5. Melakukan pemusnahan
disesuaikan dengan jenis dan
bentuk sediaan,
6. Membuat laporan pemusnahan
obat dan perbekalan kesehatan,
Laporan memuat:
 Waktu dan tempat
pelaksanaan pemusnahan
 Nama dan jumlah
 Nama apoteker pelaksana
pemusnahan
 Nama saksi dalam
pelaksanaan pemusnahan
 Laporan pemusnahan
ditandatangani oleh
apoteker dan saksi dalam
pelaksanaan pemusnahan.
TEKNIK
PEMUSNAHAN
2
3
4
5
1 PENGEMBALIAN PADA PENYUMBANG ATAU PRODUSEN
PENIMBUNAN
ENKAPSULASI
IMOBILISASI LIMBAH (INERSIASI)
PEMBAKARAN DENGAN TEKNOLOGI
• Kemungkinan pengembalian obat-obatan yang tidak
terpakai pada produsen dalam rangka pembuangan
yang aman harus diusahakan bila mungkin; terutama
obat-obatan yang menimbulkan masalah dalam
pembuangan, seperti anti keganasan.
• Untuk sumbangan yang tanpa diminta atau tidak
diinginkan, terutama yang telah melampaui atau
dekat batas waktu kadaluarsanya dapat dikembalikan
ke penyumbang.
PENGEMBALIAN PADA PENYUMBANG ATAU
PRODUSEN
PENIMBUNAN
 Penimbunan berarti penempatan limbah langsung ke
lahan penimbunan sampah tanpa perlakuan atau
persiapan sebelumnya.
 Metode tertua dan paling sering dipergunakan dalam
pembuangan limbah padat.
 3 jenis cara penimbunan yaitu:
a. Pembuangan terbuka sederhana dan tanpa
pengendalian.
b. Penimbunan berteknologi
c. Penimbunan berteknologi tinggi
Enkapsulasi
• Berarti pengimobilisasian obat-obatan dengan
memadatkannya dalam tong plastik atau besi
• Tong tersebut diisi hingga 75% kapasitasnya dengan
obat-obatan padat atau setengah padat, kemudian sisa
ruang dipenuhi dengan menuangkan bahan-bahan
seperti semen atau campuran semen dengan kapur,
busa plastik atau pasir batu bara.
IMOBILISASI LIMBAH ( INERSIASI)
• merupakan varian enkapsulasi yang meliputi pelepasan bahan-
bahan pembungkus, kertas, karton dan plastik dari obat-obatan.
• Obat-obatan tersebut lalu ditanam kemudian ditambahkan
campuran air, semen dan kapur hingga terbentuk pasta yang
homogen.
• Pekerja perlu dilindungi dengan penggunaan pakaian pelindung
• Pasta tersebut kemudian dipindahkan dalam keadaan cair dengan
mempergunakan truk pengaduk konstruksi ke tempat pembuangan
dan dituang ke dalam tempat pembuangan sampah biasa.
PEMBAKARAN BERTEKNOLOGI
TINGGI
• Teknologi incinerator ini adalah salah satu alat pemusnah
limbah yang dilakukan pembakaran pada suhu tinggi, dan
secara terpadu dapat aman bagi lingkungan sehingga
pengoperasiannya pun mudah dan aman, karena keluaran
emisi yang dihasilkan berwawasan lingkungan dan dapat
memenuhi persyaratan dari Kementerian Lingkungan Hidup
sesuai dengan Kep.Men LH No.13/ MENLH/3/1995.
PENARIKAN
PENARIKAN KEMBALI
PERBEKALAN FARMASI
Tujuan penarikan:
• Mengetahui tindak lanjut yang harus
dilakukan apabila ada penggunaan
perbekalan farmasi recall
kegiatan penarikan kembali
perbekalan farmasi dari unit terkait
ke instalasi farmasi berdasarkan
surat
edaran
dari
pabrik/principal/Instansi
Pemerintah.
PROSEDUR
1. Buat daftar perbekalan farmasi yg ditarik kembali meliputi
nama perbekalan farmasi, bentuk sediaan dan kekuatan
obat atau kode alat kesehatan, komposisi obat, spesifikasi
tertentu (contoh : no. batch tertentu) dan alasan penarikan
berdasarkan surat edaran dari pabrik/principal/instansi
Pemerintah oleh Kepala Instalasi Farmasi
2. Lakukan pendataan unit yg menyimpan beserta jml
perbekalan farmasi yg ditarik kembali
3. Lakukan pendataan pasien yg sedang menggunakan
perbekalan farmasi yg ditarik kembali dan informasikan
kepada perawat terkait untuk segera menghentikan
penggunaan
4. Buat surat edaran penarikan kembali perbekalan farmasi ke
semua unit terkait
PROSEDUR
5. Distribusikan surat edaran penarikan kembali perbekalan
farmasi ke semua unit terkait
6. Lakukan follow up oleh instalasi farmasi terkait
pengembalian perbekalan farmasi yg ditarik kembali
maksimal 3 (tiga) hari setelah surat edaran diterima oleh unit
terkait
7. Lakukan retur perbekalan farmasi yg ditarik kembali oleh
Instalasi Farmasi dari semua unit yg menyimpan
8. Bukti serah terima pengembalian perbekalan farmasi yg
ditarik kembali
9. Lakukan pengembalian perbekalan farmasi yg ditarik ke
ditributor terkait Unit Terkait Bidang Penunjang Medis:
Instalasi Farmasi, instalasi radiologi, bidang pelayanan
medis, bidang keperawatan.
• Obat yang beredar harus memenuhi standar dan
persyaratan keamanan, khasiat, mutu, dan penandaan.
Selain harus memenuhi standar dan persyaratan, obat
hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jenis Penarikan Obat yang tidak memenuhi standar
dan/atau persyaratan dari peredaran dapat berupa:
Penarikan Wajib
(mandatory recall)
Penarikan Wajib
dilaksanakan oleh
Pemilik Izin Edar
berdasarkan
perintah Kepala
Badan.
Penarikan Sukarela
(voluntary recall).
Penarikan Sukarela
dilaksanakan atas
prakarsa Pemilik Izin
Edar obatyang
bersangkutan karena
diketahui obat
tersebut tidak
memenuhi standar
dan/atau
persyaratan.
Penarikan dilaksanakan berdasarkan:
 Hasil sampling dan pengujian;
 Sistem Kewaspadaan Cepat (rapid alert system);
 Keluhan masyarakat;
 Hasil keputusan Kepala Badan terhadap
keamanan dan/atau khasiat obat; dan/atau
 Temuan kritikal hasil inspeksi atas Cara
Pembuatan Obat yang Baik.
 Penarikan Wajib dilaksanakan oleh Pemilik Izin
Edar berdasarkan perintah Kepala Badan.
Penarikan dapat berupa penarikan terhadap 1
(satu), beberapa, atau seluruh bets obat.
PENGGOLONGAN PENARIKAN OBAT
YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR /ATAU
PERSYARATAN
PENARIKAN KELAS I
Tidak terbatas pada obat yang:
a. Telah memiliki izin edar yg tdk memenuhi persyaratan
keamanan;
b. Terkontaminasi mikroba pada sediaan injeksi dan obat
tetes mata;
c. Terkontaminasi kimia yg menyebabkan efek serius thd
kesehatan;
d. Labelnya tdk sesuai dg kandungan dan/atau kekuatan
zat aktif;
e. Ketercampuran obat dalam lebih dari satu wadah;
dan/atau
f. Kandungan zat aktif salah dalam obat multi komponen
yang menyebabkan efek serius terhadap kesehatan
PENARIKAN KELAS II
Penarikan Kelas II tidak terbatas pada obat yang:
1. Labelnya tidak lengkap atau salah cetak;
2. Brosur atau leafletnya salah informasi atau tidak lengkap;
3. Terkontaminasi mikroba pada sediaan obat non steril;
4. Terkontaminasi kimia atau fisika (zat pengotor atau partikulat
yang melebihi batas, kontaminasi silang);
5. Tidak memenuhi spesifikasi keseragaman kandungan,
keragaman bobot, uji disolusi, uji potensi, kadar, pH,
pemerian, kadar air, atau stabilitas; dan/atau f.
kedaluwarsa.
PENARIKAN KELAS III
Penarikan Kelas III tidak terbatas pada obat yang:
Tidak mencantumkan nomor bets dan/atau tanggal
kedaluwarsa;
Tidak memenuhi spesifikasi waktu hancur, volume
terpindahkan atau keseragaman bobot, pH sediaan oral cair;
Penutup kemasan rusak; dan/atau
Obat tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan
yang tidak termasuk obat yang harus dilakukan penarikan
berdasarkan Penarikan kelas I dan Penarikan Kelas II.
ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
1 2
3
PENCATATAN &
PELAPORAN
ADMINISTRASI
KEUANGAN
ADMINISTRASI
PENGHAPUSAN
Dilakukan secara tertib dan berkesinambungan untuk
memudahkan penelusuran kegiatan yg sudah berlalu.
PENCATATAN DAN PELAPORAN1
Pencatatan dan pelaporan terhadap
kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi,
AlKES, dan BMHP
PERENCANAAN PENGADAAN PENERIMAAN
PENDISTRIBUSIAN PENGENDALIAN
PENGEMBALIAN PEMUSNAHAN PENARIKAN
PENCATATAN1
Suatu kegiatan yg bertujuan
untuk memonitor transaksi
perbekalan farmasi yg keluar
dan masuk di lingkungan IFRS.
Guna memudahkan petugas untuk
melakukan penelusuran bila terjadi
adanya mutu obat yg sub standar dan
harus ditarik dari peredaran.
Menggunakan
bentuk :
1.Digital
2.Manual
PENCATATAN : Kartu Stok1
 Umumnya dalam pencatatan digunakan Kartu Stok
dan Kartu Stok Induk
 Untuk mencatat mutasi perbekalan farmasi
(penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak, atau
kadaluwarsa),
 Tiap lembarnya hanya diperuntukkan mencatat data
mutasi 1(satu) jenis perbekalan farmasi yang berasal
dari 1 (satu) sumber anggaran,
 Data tsb digunakan untuk menyusun laporan,
perencanaan pengadaan distribusi dan sbg
pembanding thd keadaan fisik perbekalan farmasi
dalam tempat penyimpanan
PENCATATAN : Kartu Stok1
Hal yang harus diperhatikan :
 Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dgn
perbekalan farmasi bersangkutan
 Pencatatan dilakukan secara rutin
 Setiap terjadi mutasi perbekalan farmasi
(penerimaan,pengeluaran,hilang,rusak/kadaluarsa)
langsung dicatat di dalam kartu stok,
 Penerimaan dan pengeluaran dijumlahkan pada
setiap akhir bulan (Depkes RI,2008)
PENCATATAN : Kartu Stok1
Mencantumkan informasi mengenai :
Jumlah perbekalan farmasi yang tersedia (sisa
stok),
Jumlah perbekalan farmasi yang diterima,
Jumlah perbekalan farmasi yang keluar,
Jumlah perbekalan farmasi yang hilang/ rusak/
kadaluwarsa,
Jangka waktu kekosongan perbekalan
farmasi.
PENCATATAN : Kartu Stok1
Manfaat :
 Mengetahui dg cepat jml persediaan perbekalan
farmasi
 Memudahkan dalam penyusunan laporan,
Perencanaan pengadaan dan distribusi, dan
Pengendalian persediaan,
 Sbg bukti pertanggungjawaban bagi petugas
penyimpanan dan pendistribusian,
 Sbg alat bantu kontrol bagi Kepala IFRS.
PENCATATAN : Kartu Stok Induk1
Kartu Stok Induk :
1. Sbg pencerminan perbekalan farmasi yg ada
di gudang,
2. Alat bantu bagi petugas untuk pengeluaran
perbekalan farmasi,
3. Alat bantu dalam menentukan kebutuhan.
“ Petugas pencatatan dan evaluasi, mencatat segala
penerimaan dan pengeluaran perbekalan farmasi
di Kartu Stok Induk “
 
PENCATATAN : Kartu Stok Induk1
Bagian judul memuat :
 Nama perbekalan farmasi
 Sumber/asal perbekalan
farmasi,
 Jumlah persediaan
minimum
 Jumlah persediaan
maksimum
PENCATATAN : Kartu Stok Induk1
Kolom-kolom diisi dengan:
 Tgl diterima/dikeluarkan perbekalan farmasi,
 No dan tanda bukti mis: No.faktur
 Dari siapa diterima perbekalan farmasi/kpd siapa
dikirim,
 Jml yg diterima berdasarkan sumber anggaran,
 Jml perbekalan farmasi yang dikeluarkan,
 Sisa stok perbekalan farmasi dalam persediaan,
 Ket. yg dianggap perlu, mis. tgl dan tahun
kadaluwarsa, no. batch dan lain-lain.
PELAPORAN1
Kumpulan catatan
dan pendataan kegiatan ADM
perbekalan farmasi, tenaga dan
perlengkapan kesehatan yg
disajikan kepada pihak yg
berkepentingan.
TUJUAN :
1.Tersedianya data yg
akurat sbg bhn evaluasi,
2.Tersedianya informasi
yg akurat,
3.Tersedianya arsip yg
memudahkan
penelusuran surat dan
laporan
4.Mendapat data yg
lengkap untuk membuat
perencanaan 
Dibuat secara periodik oleh Instalasi
Farmasi dlm periode waktu tertentu
(bulanan, triwulanan, semester/
pertahun). Jenis pelaporan disesuaikan
dg peraturan yg berlaku.
PELAPORAN1
PENCATATAN DAN PELAPORAN1
Pencatatan dilakukan untuk:
Persyaratan Kementerian Kesehatan/BPOM;
Dasar akreditasi Rumah Sakit;
Dasar audit Rumah Sakit; dan
Dokumentasi farmasi.
Pelaporan dilakukan sebagai:
Komunikasi antara level manajemen;
Penyiapan laporan tahunan yang komprehensif
mengenai kegiatan di Instalasi Farmasi; dan Laporan
tahunan.
ADMINISTRASI KEUANGAN2
Diselenggaakan ketika IFRS
harus mengelola keuangan
Pengaturan anggaran, pengendalian dan analisa
biaya, pengumpulan informasi keuangan, penyiapan
laporan, penggunaan laporan yang berkaitan
dengan semua kegiatan Pelayanan Kefarmasian
secara rutin atau tidak rutin dalam periode bulanan,
triwulanan, semesteran atau tahunan.
Administrasi keuangan
ADMINISTRASI PENGHAPUSAN3
Kegiatan penyelesaian terhadap Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak
terpakai karena kadaluwarsa, rusak, mutu tidak memenuhi
standar dengan cara membuat usulan penghapusan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
Administrasi Penghapusan
Manfar grup a kelas a

Contenu connexe

Tendances

Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
Trie Marcory
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
barkah1933
 

Tendances (20)

Ekskresi obat
Ekskresi obatEkskresi obat
Ekskresi obat
 
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
 
Kasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi IKasus farmakoterapi I
Kasus farmakoterapi I
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Pengelolaan obat di apotek (5)
Pengelolaan obat di apotek (5)Pengelolaan obat di apotek (5)
Pengelolaan obat di apotek (5)
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Suppositoria
SuppositoriaSuppositoria
Suppositoria
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
 
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDMPengantar farmakokinetika klinik-TDM
Pengantar farmakokinetika klinik-TDM
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...
Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...
Modul kuliah-fakultas-farmasi-universitas-sanata-dharma-yogyakarta-spektrosko...
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 

En vedette

En vedette (7)

Apotek hidup(makalah)
Apotek hidup(makalah)Apotek hidup(makalah)
Apotek hidup(makalah)
 
10 step marketing plan for generic pharmacy yang zhao
10 step marketing plan for generic pharmacy yang zhao10 step marketing plan for generic pharmacy yang zhao
10 step marketing plan for generic pharmacy yang zhao
 
Mendirikan suatu apotik/apotek || tugas pemasaran farmasi
Mendirikan suatu apotik/apotek || tugas pemasaran farmasiMendirikan suatu apotik/apotek || tugas pemasaran farmasi
Mendirikan suatu apotik/apotek || tugas pemasaran farmasi
 
Product mix
Product mixProduct mix
Product mix
 
Pharmaceutical Management: Product mix
Pharmaceutical Management: Product mixPharmaceutical Management: Product mix
Pharmaceutical Management: Product mix
 
Product Mix of Novartis
Product Mix of NovartisProduct Mix of Novartis
Product Mix of Novartis
 
Product mix
Product mixProduct mix
Product mix
 

Similaire à Manfar grup a kelas a

P8. PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN PERBEKALAN FARMASI.pptx
P8. PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN PERBEKALAN FARMASI.pptxP8. PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN PERBEKALAN FARMASI.pptx
P8. PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN PERBEKALAN FARMASI.pptx
LakilakiSetia
 
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
UmmilKhair2
 
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
BabangPattimura
 
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptxPELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
vidyanti2
 

Similaire à Manfar grup a kelas a (20)

Tugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptx
Tugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptxTugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptx
Tugas Manajemen Logistik Kelompok 5.pptx
 
Handling Sitotoksik.pptx
Handling Sitotoksik.pptxHandling Sitotoksik.pptx
Handling Sitotoksik.pptx
 
P8. PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN PERBEKALAN FARMASI.pptx
P8. PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN PERBEKALAN FARMASI.pptxP8. PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN PERBEKALAN FARMASI.pptx
P8. PENARIKAN DAN PEMUSNAHAN PERBEKALAN FARMASI.pptx
 
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptx
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptxKelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptx
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186.pptx
 
13701133.ppt
13701133.ppt13701133.ppt
13701133.ppt
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Stase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptxStase farmasi klinik.pptx
Stase farmasi klinik.pptx
 
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
 
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186 (1).pptx
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186 (1).pptxKelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186 (1).pptx
Kelompok 12_Stifa D_Israwanasita_20013186 (1).pptx
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
 
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmas batch 2Mi 1   6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
Mi 1 6. pengendalian obat di puskesmas batch 2
 
PPT OBAH HA.pdf
PPT OBAH HA.pdfPPT OBAH HA.pdf
PPT OBAH HA.pdf
 
CPOB PENANGANAN KELUHAN.pptx
CPOB PENANGANAN KELUHAN.pptxCPOB PENANGANAN KELUHAN.pptx
CPOB PENANGANAN KELUHAN.pptx
 
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
11 pelayanan-kefarmasian-penggunaan-obat
 
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
 
Dhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptx
Dhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptxDhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptx
Dhea_Punya_Standar_Pelayanan_Kefarmasian.pptx
 
GCP - UJI KLINIK.pptx
GCP - UJI KLINIK.pptxGCP - UJI KLINIK.pptx
GCP - UJI KLINIK.pptx
 
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptxPELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
PELAYANAN DISPENSING STERIL.pptx
 
kelompok 2.pdf
kelompok 2.pdfkelompok 2.pdf
kelompok 2.pdf
 

Dernier

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Dernier (20)

E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

Manfar grup a kelas a

  • 1. PEMUSNAHAN, PENARIKAN DAN ADMINISTRASI SEDIAAN FARMASI, ALKES, DAN BMHP MANAJEMEN FARMASI GROUP A (S1 VII A) Dosen pengampu : FINA ARYANI M.Sc,Apt SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
  • 2. GROUP A • Andri Arfaldi • Ayu Apriana Azmilda • Ayu Sukarni Putri • Arini Hafifah • Atika Wahyuni • Bella Ardhiyati • Citra Amalia • Destaria Sisca Rosa • Dinda Pramitha • Elsastri • Dwi Kartika Sari • Dwi Muharrani • Erenda Yuneistya • Geby Orlance • Irma Permata Sari • Jayanti Pratiwi • Lince Marlina • Melda Rahmatul • Mutya Octaviani • Lince Marlina
  • 4. PEMUSNAHAN Kegiatan penyelesaian terhadap obat-obatan yg tdk terpakai karena kadaluarsa atau rusak, ataupun mutunya sudah tidak memenuhi standar. Tujuan : 1.Melindungi masy dari bahaya penggunaan obat/perbekalan kesehatan yg tdk memenuhi persyaratan mutu keamanan dan kemanfaatan 2.Menghindari pembiayaan (seperti biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan) obat/perbekalan kesehatan lainya yg sudah tidak layak untuk dipelihara. 3.Menjaga keselamatan kerja 4.Menghindarkan diri dari pengotoran lingkungan.
  • 5. PEMUSNAHAN Syarat Pemusnahan dilakukan : 1.Produk tidak memenuhi persyaratan mutu; 2.Telah kadaluwarsa; 3.Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan; dan 4.Dicabut izin edarnya.
  • 6. PROTAP PEMUSNAHAN 1. Melaksanakan inventarisasi terhadap sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang akan dimusnahkan, 2. Menyiapkan adm (berupa laporan dan BAP), 3. Mengkoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kpd pihak terkait, 4. Menyiapkan tempat pemusnahan, 5. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan, 6. Membuat laporan pemusnahan obat dan perbekalan kesehatan, Laporan memuat:  Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan  Nama dan jumlah  Nama apoteker pelaksana pemusnahan  Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan  Laporan pemusnahan ditandatangani oleh apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan.
  • 7. TEKNIK PEMUSNAHAN 2 3 4 5 1 PENGEMBALIAN PADA PENYUMBANG ATAU PRODUSEN PENIMBUNAN ENKAPSULASI IMOBILISASI LIMBAH (INERSIASI) PEMBAKARAN DENGAN TEKNOLOGI
  • 8. • Kemungkinan pengembalian obat-obatan yang tidak terpakai pada produsen dalam rangka pembuangan yang aman harus diusahakan bila mungkin; terutama obat-obatan yang menimbulkan masalah dalam pembuangan, seperti anti keganasan. • Untuk sumbangan yang tanpa diminta atau tidak diinginkan, terutama yang telah melampaui atau dekat batas waktu kadaluarsanya dapat dikembalikan ke penyumbang. PENGEMBALIAN PADA PENYUMBANG ATAU PRODUSEN
  • 9. PENIMBUNAN  Penimbunan berarti penempatan limbah langsung ke lahan penimbunan sampah tanpa perlakuan atau persiapan sebelumnya.  Metode tertua dan paling sering dipergunakan dalam pembuangan limbah padat.  3 jenis cara penimbunan yaitu: a. Pembuangan terbuka sederhana dan tanpa pengendalian. b. Penimbunan berteknologi c. Penimbunan berteknologi tinggi
  • 10. Enkapsulasi • Berarti pengimobilisasian obat-obatan dengan memadatkannya dalam tong plastik atau besi • Tong tersebut diisi hingga 75% kapasitasnya dengan obat-obatan padat atau setengah padat, kemudian sisa ruang dipenuhi dengan menuangkan bahan-bahan seperti semen atau campuran semen dengan kapur, busa plastik atau pasir batu bara.
  • 11. IMOBILISASI LIMBAH ( INERSIASI) • merupakan varian enkapsulasi yang meliputi pelepasan bahan- bahan pembungkus, kertas, karton dan plastik dari obat-obatan. • Obat-obatan tersebut lalu ditanam kemudian ditambahkan campuran air, semen dan kapur hingga terbentuk pasta yang homogen. • Pekerja perlu dilindungi dengan penggunaan pakaian pelindung • Pasta tersebut kemudian dipindahkan dalam keadaan cair dengan mempergunakan truk pengaduk konstruksi ke tempat pembuangan dan dituang ke dalam tempat pembuangan sampah biasa.
  • 12. PEMBAKARAN BERTEKNOLOGI TINGGI • Teknologi incinerator ini adalah salah satu alat pemusnah limbah yang dilakukan pembakaran pada suhu tinggi, dan secara terpadu dapat aman bagi lingkungan sehingga pengoperasiannya pun mudah dan aman, karena keluaran emisi yang dihasilkan berwawasan lingkungan dan dapat memenuhi persyaratan dari Kementerian Lingkungan Hidup sesuai dengan Kep.Men LH No.13/ MENLH/3/1995.
  • 14. PENARIKAN KEMBALI PERBEKALAN FARMASI Tujuan penarikan: • Mengetahui tindak lanjut yang harus dilakukan apabila ada penggunaan perbekalan farmasi recall kegiatan penarikan kembali perbekalan farmasi dari unit terkait ke instalasi farmasi berdasarkan surat edaran dari pabrik/principal/Instansi Pemerintah.
  • 15. PROSEDUR 1. Buat daftar perbekalan farmasi yg ditarik kembali meliputi nama perbekalan farmasi, bentuk sediaan dan kekuatan obat atau kode alat kesehatan, komposisi obat, spesifikasi tertentu (contoh : no. batch tertentu) dan alasan penarikan berdasarkan surat edaran dari pabrik/principal/instansi Pemerintah oleh Kepala Instalasi Farmasi 2. Lakukan pendataan unit yg menyimpan beserta jml perbekalan farmasi yg ditarik kembali 3. Lakukan pendataan pasien yg sedang menggunakan perbekalan farmasi yg ditarik kembali dan informasikan kepada perawat terkait untuk segera menghentikan penggunaan 4. Buat surat edaran penarikan kembali perbekalan farmasi ke semua unit terkait
  • 16. PROSEDUR 5. Distribusikan surat edaran penarikan kembali perbekalan farmasi ke semua unit terkait 6. Lakukan follow up oleh instalasi farmasi terkait pengembalian perbekalan farmasi yg ditarik kembali maksimal 3 (tiga) hari setelah surat edaran diterima oleh unit terkait 7. Lakukan retur perbekalan farmasi yg ditarik kembali oleh Instalasi Farmasi dari semua unit yg menyimpan 8. Bukti serah terima pengembalian perbekalan farmasi yg ditarik kembali 9. Lakukan pengembalian perbekalan farmasi yg ditarik ke ditributor terkait Unit Terkait Bidang Penunjang Medis: Instalasi Farmasi, instalasi radiologi, bidang pelayanan medis, bidang keperawatan.
  • 17. • Obat yang beredar harus memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat, mutu, dan penandaan. Selain harus memenuhi standar dan persyaratan, obat hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 18. Jenis Penarikan Obat yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan dari peredaran dapat berupa: Penarikan Wajib (mandatory recall) Penarikan Wajib dilaksanakan oleh Pemilik Izin Edar berdasarkan perintah Kepala Badan. Penarikan Sukarela (voluntary recall). Penarikan Sukarela dilaksanakan atas prakarsa Pemilik Izin Edar obatyang bersangkutan karena diketahui obat tersebut tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan.
  • 19. Penarikan dilaksanakan berdasarkan:  Hasil sampling dan pengujian;  Sistem Kewaspadaan Cepat (rapid alert system);  Keluhan masyarakat;  Hasil keputusan Kepala Badan terhadap keamanan dan/atau khasiat obat; dan/atau  Temuan kritikal hasil inspeksi atas Cara Pembuatan Obat yang Baik.  Penarikan Wajib dilaksanakan oleh Pemilik Izin Edar berdasarkan perintah Kepala Badan. Penarikan dapat berupa penarikan terhadap 1 (satu), beberapa, atau seluruh bets obat.
  • 20. PENGGOLONGAN PENARIKAN OBAT YANG TIDAK MEMENUHI STANDAR /ATAU PERSYARATAN
  • 21. PENARIKAN KELAS I Tidak terbatas pada obat yang: a. Telah memiliki izin edar yg tdk memenuhi persyaratan keamanan; b. Terkontaminasi mikroba pada sediaan injeksi dan obat tetes mata; c. Terkontaminasi kimia yg menyebabkan efek serius thd kesehatan; d. Labelnya tdk sesuai dg kandungan dan/atau kekuatan zat aktif; e. Ketercampuran obat dalam lebih dari satu wadah; dan/atau f. Kandungan zat aktif salah dalam obat multi komponen yang menyebabkan efek serius terhadap kesehatan
  • 22. PENARIKAN KELAS II Penarikan Kelas II tidak terbatas pada obat yang: 1. Labelnya tidak lengkap atau salah cetak; 2. Brosur atau leafletnya salah informasi atau tidak lengkap; 3. Terkontaminasi mikroba pada sediaan obat non steril; 4. Terkontaminasi kimia atau fisika (zat pengotor atau partikulat yang melebihi batas, kontaminasi silang); 5. Tidak memenuhi spesifikasi keseragaman kandungan, keragaman bobot, uji disolusi, uji potensi, kadar, pH, pemerian, kadar air, atau stabilitas; dan/atau f. kedaluwarsa.
  • 23. PENARIKAN KELAS III Penarikan Kelas III tidak terbatas pada obat yang: Tidak mencantumkan nomor bets dan/atau tanggal kedaluwarsa; Tidak memenuhi spesifikasi waktu hancur, volume terpindahkan atau keseragaman bobot, pH sediaan oral cair; Penutup kemasan rusak; dan/atau Obat tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan yang tidak termasuk obat yang harus dilakukan penarikan berdasarkan Penarikan kelas I dan Penarikan Kelas II.
  • 25. ADMINISTRASI 1 2 3 PENCATATAN & PELAPORAN ADMINISTRASI KEUANGAN ADMINISTRASI PENGHAPUSAN Dilakukan secara tertib dan berkesinambungan untuk memudahkan penelusuran kegiatan yg sudah berlalu.
  • 26. PENCATATAN DAN PELAPORAN1 Pencatatan dan pelaporan terhadap kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi, AlKES, dan BMHP PERENCANAAN PENGADAAN PENERIMAAN PENDISTRIBUSIAN PENGENDALIAN PENGEMBALIAN PEMUSNAHAN PENARIKAN
  • 27. PENCATATAN1 Suatu kegiatan yg bertujuan untuk memonitor transaksi perbekalan farmasi yg keluar dan masuk di lingkungan IFRS. Guna memudahkan petugas untuk melakukan penelusuran bila terjadi adanya mutu obat yg sub standar dan harus ditarik dari peredaran. Menggunakan bentuk : 1.Digital 2.Manual
  • 28. PENCATATAN : Kartu Stok1  Umumnya dalam pencatatan digunakan Kartu Stok dan Kartu Stok Induk  Untuk mencatat mutasi perbekalan farmasi (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak, atau kadaluwarsa),  Tiap lembarnya hanya diperuntukkan mencatat data mutasi 1(satu) jenis perbekalan farmasi yang berasal dari 1 (satu) sumber anggaran,  Data tsb digunakan untuk menyusun laporan, perencanaan pengadaan distribusi dan sbg pembanding thd keadaan fisik perbekalan farmasi dalam tempat penyimpanan
  • 29. PENCATATAN : Kartu Stok1 Hal yang harus diperhatikan :  Kartu stok diletakkan bersamaan/berdekatan dgn perbekalan farmasi bersangkutan  Pencatatan dilakukan secara rutin  Setiap terjadi mutasi perbekalan farmasi (penerimaan,pengeluaran,hilang,rusak/kadaluarsa) langsung dicatat di dalam kartu stok,  Penerimaan dan pengeluaran dijumlahkan pada setiap akhir bulan (Depkes RI,2008)
  • 30. PENCATATAN : Kartu Stok1 Mencantumkan informasi mengenai : Jumlah perbekalan farmasi yang tersedia (sisa stok), Jumlah perbekalan farmasi yang diterima, Jumlah perbekalan farmasi yang keluar, Jumlah perbekalan farmasi yang hilang/ rusak/ kadaluwarsa, Jangka waktu kekosongan perbekalan farmasi.
  • 31. PENCATATAN : Kartu Stok1 Manfaat :  Mengetahui dg cepat jml persediaan perbekalan farmasi  Memudahkan dalam penyusunan laporan, Perencanaan pengadaan dan distribusi, dan Pengendalian persediaan,  Sbg bukti pertanggungjawaban bagi petugas penyimpanan dan pendistribusian,  Sbg alat bantu kontrol bagi Kepala IFRS.
  • 32. PENCATATAN : Kartu Stok Induk1 Kartu Stok Induk : 1. Sbg pencerminan perbekalan farmasi yg ada di gudang, 2. Alat bantu bagi petugas untuk pengeluaran perbekalan farmasi, 3. Alat bantu dalam menentukan kebutuhan. “ Petugas pencatatan dan evaluasi, mencatat segala penerimaan dan pengeluaran perbekalan farmasi di Kartu Stok Induk “  
  • 33. PENCATATAN : Kartu Stok Induk1 Bagian judul memuat :  Nama perbekalan farmasi  Sumber/asal perbekalan farmasi,  Jumlah persediaan minimum  Jumlah persediaan maksimum
  • 34. PENCATATAN : Kartu Stok Induk1 Kolom-kolom diisi dengan:  Tgl diterima/dikeluarkan perbekalan farmasi,  No dan tanda bukti mis: No.faktur  Dari siapa diterima perbekalan farmasi/kpd siapa dikirim,  Jml yg diterima berdasarkan sumber anggaran,  Jml perbekalan farmasi yang dikeluarkan,  Sisa stok perbekalan farmasi dalam persediaan,  Ket. yg dianggap perlu, mis. tgl dan tahun kadaluwarsa, no. batch dan lain-lain.
  • 35. PELAPORAN1 Kumpulan catatan dan pendataan kegiatan ADM perbekalan farmasi, tenaga dan perlengkapan kesehatan yg disajikan kepada pihak yg berkepentingan. TUJUAN : 1.Tersedianya data yg akurat sbg bhn evaluasi, 2.Tersedianya informasi yg akurat, 3.Tersedianya arsip yg memudahkan penelusuran surat dan laporan 4.Mendapat data yg lengkap untuk membuat perencanaan  Dibuat secara periodik oleh Instalasi Farmasi dlm periode waktu tertentu (bulanan, triwulanan, semester/ pertahun). Jenis pelaporan disesuaikan dg peraturan yg berlaku.
  • 37. PENCATATAN DAN PELAPORAN1 Pencatatan dilakukan untuk: Persyaratan Kementerian Kesehatan/BPOM; Dasar akreditasi Rumah Sakit; Dasar audit Rumah Sakit; dan Dokumentasi farmasi. Pelaporan dilakukan sebagai: Komunikasi antara level manajemen; Penyiapan laporan tahunan yang komprehensif mengenai kegiatan di Instalasi Farmasi; dan Laporan tahunan.
  • 38. ADMINISTRASI KEUANGAN2 Diselenggaakan ketika IFRS harus mengelola keuangan Pengaturan anggaran, pengendalian dan analisa biaya, pengumpulan informasi keuangan, penyiapan laporan, penggunaan laporan yang berkaitan dengan semua kegiatan Pelayanan Kefarmasian secara rutin atau tidak rutin dalam periode bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan. Administrasi keuangan
  • 39. ADMINISTRASI PENGHAPUSAN3 Kegiatan penyelesaian terhadap Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang tidak terpakai karena kadaluwarsa, rusak, mutu tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku. Administrasi Penghapusan