3. Gordon W. Allport (1937)
Kepribadian adalah organisasi dinamis
dalam individu sebagai sistem psikofisis yang
menentukan caranya yang khas dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Eysenck (1982)
Kepribadian merupakan totalitas aktual dan
potensi perilaku seseorang yang
berhubungan erat dengan faktor keturunan
dan lingkungannya.
4. Kepribadian Sehat
Memiliki rasa takut kepada Tuhan
Bisa menilai secara realistik atas kelebihan dan
kekurangan
Bisa menghadapi situasi dan kondisi lingkungsn
secara real
Bisa menerima tanggung jawab menurut
potensinya
Bisa mengontrol emosi dengan nyaman dan
konstruktif
Berorientasi pada tujuan dan beraktivitas
secara matang
5. Bersikap menghargai, empati,
peduli, fleksibel dalam berpikir,
tidak menjadi korban
pemanfaatan dari orang lain
Memiliki kebahagiaan realistik yang
didukung prestasinya
Memiliki toleransi tinggi terhadap
kemajemukan masyarakat
6. Keribadian yang tidak sehat
Tidak memiliki rasa takut kepada Tuhan
Gampang tersinggung, marah, kuatir, cemas
dan sering tertekan (stres dan defresi, kejam,
kasar, tempramental)
Ketidakmampuan untuk menghindari perilaku
menyimpang meski sudah deberikan hukuman
Kebiasaan berbohong dan perilaku hiperaktif
Sikap permusuhan dan bertindak otoriter
terhadap orang lain
Suka mengkritik tanpa bukti, memfitnah atau
mencemooh
7. Tidak bertanggung jawab atas
perbuatannya
Sering sulit tidur sebagai akibat rasa
ketakutan baik yang realistik atau
unrealistik yang disertai dengan rasa
kegelisahan
Senang mengadudombakan orang
lain
Pesimis menghadapi kehidupan dan
bermuram durja
8. Faktor Bawaan
a. Proporsi cairan tubuh manusia
Hipocrates dan Glanelus menyimpulkan
cairan tubuh seseorang :
Sifat kering chole (empedu kuning)
Sifat basah melanchole (empedu hitam)
Sifat dingin flegmatis (lendir)
Sifat panas sanguistik (darah)
b. Genetik
Faktor genetik memegang peran penting
dalam menentukan kepribadian seseorang
9. Faktor psikodinamika kepribadian
a. Struktur kepribadian
Das Es = aspek biologi yang merupakan
sistem original di dalam
kpribadian manusia
Das Ich = aspek psikologi yang timbul
antara kebutuhan dan realita
Das Ueber Ich = aspek sosiologi yang
menentukan apakah sesuatu itu
benar atau salah, pantas atau tidak
pantas, susila atau asusila
Concientia itu efek tindakan seseorang berupa hukuma,
dosa atau sanksi
Ich-ideal adalah reward (hadiah) yang dapat
menimbulkan rasa bangga
10. Instink adalah sebagai sumber
perangsang somatis dan psikologi
dalam mencapai kebutuhan
Sigmund Freud mengatakan
bahwa manusia memiliki 2 instink :
hidup dan mati
11. Ada berbagai cara mendistribusikan
kepribadian, yang membuat
keseimbangan ( defence mechanisme)
antara das Es, das Ich dan das Ueber
Ich.
Defence mechanisme adalah bentuk
ketidak sadaran seseorang untuk
mengatasi berbagai bentuk
ketidakmampuannya dalam mengatasi
maslah.
12. Refresi Usaha seseorang untuk melupakan hal-hal yang
tidak menyenangkan atau mengganggu
perasaan. Faktor2 penyebabnya ialah cemas,
gangguan emosional, tekanan fisik atau psikologi
Pelarian Usaha seseorang meruduksi kondisi yang tidak
menyenangkan dengan cara melarikan diri dari
kenyataan ke alam khayalan dimana bisa
membayangkan hal2 yang di inginkan
Regresi Usaha mempertahankan diri dengan cara
mundur ke prilaku sebelumnya yang di anggap
sebagai penyesuaian diri, seperti mengompol,
teriak berlebihan dsb
Displacement Bentuk pertahanan diri dengan memindahkan
satu kondisi ke kondisi lain yang dianggap masih
diterima dilingkungan.
Rasionalisasi Usaha mempertahankan diri dengan memberikan
berbagai alasan yang masuk akal dalam tingkah
laku yang sebenarnya merupakan tingkah laku
yag tidak di inginkan.
13. Proyeksi Bentuk pertahanan diri dengan mencari
kesalahan di luar diri atau kepada orang lain
Fiksasi Usaha mempertahankan diri dengan melakukan
kemajuan lebih awal dari tahap
perkembangannya, sehingga perilakunya
terkesan lebih dewasa dari usia kronologinya
Sublimasi Usaha memepertahankan diri dengan
menggantikan implus atau perasaan dengan
lawan dari implus atau perasaan. Misalnya rasa
benci di ganti dengan rasa sayang berlebihan
untuk menutupi perasaan bencinya yang luar
biasa.
14. Sigmund Freud (Westen, 1998)
Kehidupan mental manusia sangat
berkaitan dengan kehidupan alam sadar
dan alam bawah sadar manusia.
Carl Gustav Jung
Ketidaksadaran merupakan hal atau
kondisi yang tidak di sadari yang di
manifestasikan dalam bentuk symptom,
kompleks, mimpi, fantasi, khayalan, reaksi
instink, proyeksi, imago, bayangan, animus
anima (sifat sifat kesadaran)
15. Pembentuka kepribadian manusia
berkaitan erat dengan pengalaman
hidup. Pembentukan kepribadian masa
kini dipegaruhi kepribadian masa lalu
dan kepribadian masa kiini pilihan
kepribadian masa yang akan datang.
Jhon Locke mengatakan bahwa
pengalaman sebagai akar
pengetahuan
16. Pertumbuhan dan perkembangan fisik
dianggap salah satu faktor yang turut
mempengaruhi kepribadian manusia.
Kepribadian manusia ketika masa kanak-
kanak akan berbeda dengan
kepribadianya pada saat masa remaja,
karena hal ini sangat berkaitan erat
dengan kematangan (mature)
pertumbuhan dan perkembangannya.
Mature dianggap sebagai salah satu
penyebab kepribadian seseorang (Pervin,
Cervone dan Jhon, 2010)
17. 1. Keluarga
Faktor keluarga merupakan salah satu fator
yang kuat dalam pembentukan kepribadian
seseorang (Collin, dkk, 2000)
Anak sulung
Anak sulung lebih bertujuan kepada pretai
dan lebih gigi (Paulhus, dkk, 1999)
Sementara Hurlock (1980) mengatakan :
Berperilaku matang, karena harus memikul
tanggung jawab
Benci terhadap fungsi peran dirinya, karena dia
selalu dianggap sebagai tauladan bagi adiknya
Memiliki perasaan kurang aman & benci sebagai
akibat lahirnya adik yang sekarang menjadi
perhatian orang tuanya
Kurang agresif & kurang berani karena selalu
dalam perlindungan & pengawasan orang tua
yang berlebihan
18. Dapat mengembangkan kemampuan
memimpin sebagai akibat adanya harapan
memikul tanggung jawab di rumah
Sering merasa tidak bahagia karena merasa
kurang aman akibat berkurangnya perhatian
orang tua atas kelahiran adiknya
Rasa benci karena selalu di bebani tugas dan
tanggung jawab tambahan ketimbang tugas
adik-adiknya
Anak tengah
Belajar mandiri & berpetualang akibat
banyaknya kebebasan
Menjadi benci/berusaha melebihi perilaku
kakanya
Tidak menyukai keistimewaan yang diperoleh
kakanya
19. Bertingkah & melanggar peraturan agar
menarik perhatian orang tua dari kakak atau
adiknya
Mengembangkan kecendrungan untuk
menjadi bos, mengejek, ata mengganggu
adiknya yang memperoleh perhatian lebih
Mengembangkan kebiasaan tidak berprestasi
tinggi karena kurangnya harapan &
kurangnya tekanan untuk berprestasi
Memilikki tanggung jawab yang lebih sedikit
Ada perasaan diabaikan yang memicu
gangguan perilaku
Rasa benci karena selalu dibebani tugas &
tanggung jawab tambahan ketimbang tugas
adik2nya.
20. Anak bungsu
Cenderung keras & banyak menuntut
sebagai akibat dimanjakan anggota
keluarga lainnya
Tidak banyak memiliki rasa benci &
merasa lebih aman karena tidak disaingi
oleh saudaranya
Biasanya dilindungi orang tuanya dari
serangan fisik atau verbal
Sering tergantung & kurang memiliki rasa
tanggung jawab
Kurang berprestasi
Mampu bersosialisasi di luar rumah & lebih
populer
Jarang menjadi pemimpin karena
cenderung memperoleh perhatian &
dimanjakan keluargan
21. 2. Teman sebaya
Haris (2000)
Pengaruh teman sebaya terkadang melebihi
pengaruh dari dalam keluarga, terutama
ketika mereka pada usia remaja.
3. Kultur
Beberapa ahli psikolgi mengatakan bahwa
kultur dapat memepengaruhi kepribadian
secara halus dan meresap. Artinya kultur yg
terdapat di tengah2 hidup seseorang akan
mendefinisikan kebutuhan & cara2
memuaskan kebutuhan tersebut.
Pengalaman seseorang dlm berbagai emosi
& bgmna mengekspresikan apa yg akan
dirasakannya, hbgan sosial dgn org lain,
bagaiman menghadapi hidup, kematian,
memikirkan sesuatu yg lucu/menyedihkan,
pandangan tentang sakit/sehat semuanya
berkaitan denangan kultur yg dimiliki (Markus
& Kitayama, 1991)
22. 4. Kelas sosial
Adanya perbedaan status sosial
diindikasikan turut mempengaruhi
terhadap sehat atau tidak sehatnya
perkembangan kepribadian seseorang.
Yang dimaksud pengalaman disini adalah
pengalama psikologis yang secara kualitas
mmiliki integrasi (koheren) dengan
pembentukan kepribadian seseorang
Contoh kasus : mereka yang mengalami
pelecehan atau kekerasan seksual. Mereka
dipastikan memberikan penilaian negatif
terhadap pengalaman yang di terimanya.
23. Secara tradisional konsep diri mndiskripsikan
Kesadaran seseorang dalam
mempresentasikan pengalaman
fenomenologis dan pengalaman subjektif
Sebagi self reference yang secara kasual
memberikan pengaruh terhadap
perasaan, pemikiran dan perilaku
seseorang
Sebagai ekspresi aspek-aspek integral
pribadi
24. Tipe kepribadian menurut temperamennya
1. Tipe kolelris/chole (empedu kuning)
Positif :
Cenderung unggul dalam prestasinya
Berbakat menjadi pemimpin dan berorientasi pada
tugas
Dinamis & aktif
Sangat membutuhkan perubahan, memperbaiki
kesalahannya, tidak emosional dalam bertindak, dan
tidak mudah putus asa
Memancarkan percaya diri
Bebas dan mandiri serta memiliki managemen diri yang
teratur
Suka memotivasi orang
25. Negatif
Menekankan hasil sehingga lebih
mengedepankan kuantitas dari pada
kualitas kerja
Mencari pemecahan yang bersifat praktis
yang terkadang melanggar norma-
norma yang berlaku
Tidak terlalu banyak milih teman
Selalu merasa dirinya benar sehingga sulit
menerima masukan
Suka mendelegasikan tugas dan
menyerahkan tanggung jawab atas
tugasanya kepada orang lain
Terkesan kurang mandiri
Suka membuat target yang terkadang
sukar dilakukannya
26. Tipe melankolis (empedu hitam)
Positif
Cenderung memiliki IQ yang cerdas
Memiliki pola pikir analitis, idealis dan
filosofis
Berbakat dan kreatif
Serius, tekun, gigih dan cermat, teratur
dan rapih
Bersikap perfeksionis, artistik dan musikal
Berorientasi pada jadwal / waktu,
berorientasi pada masalah & suka pada
grafik, bagan/daftar
Memiliki perasaan terhadap orang lain
Mau mendengarkan keluhan & bisa
memecahkan masalah orang lain, setia
berbakti
27. Negatif
Ekonomis sehingga terkesan pelit
Takut berdebat sebagai akibat tidak
mau berdebat sehingga dia lebih suka
memilih menghindari pertengkaran
Hati-hati dalam berteman, bersikap
perfeksionisme yang tinggi, besikap
kaku dan terkadang tertutup
Memiliki standar hidup yang tinggi,
mudah frustasi / defresi
28. Tipe flegmentasi
Positif
Cenderung memiliki IQ cerdas, rendah hati &
mudah bergaul & santai, pendiam, tenang &
sabar (emosi seimbang)
Berusaha unutk konsisten
Simpatik (memiliki rasa kasihan)
Cukup mantap dalam bekerja & tahan terhadap
tekanan
Menunjukan sikap sebagai pendengar
Negatif
Suka memberikan kritik yang pedas
Suka marah dan gampang baik lagi
Memiliki sikap yang tidak stabil atau pelin-pelan
Memiliki sikap curiga kepada orang lain/paranoid
Bekerja tidak suka tergesa2 shingga terkesan
lambat
29. Tipe singuistis atau darah
Positif
Kreatif & inovatif
Memiliki ingatan yang kuat terhadap
warna
Memiliki ide-ide yang cemerlang
Mengilhami orang untuk ikut idenya
Antusias & memmiliki dinamika
kepribadian yang cukup baik
Suka bercderita & senang menghidupi
suasana
Mudah berteman (bergaul), humoris &
orangny memikat
Emosional &dedmontratif, periang dan
penuh semangat
Hidup pada dunia sekarang, memaafkan
orang lain & berhati tulus
30. Negatif
Mudah berubah-ubah, kurang setia
(tidak loyal)
Lugu, polos, dan terkadang terkesan
kekanak-kanakan
Gila pada pujian & senag pada hal
penampilan agar dia terkesan lebih
intelektual, bersifat ragu-ragu &
mengambl keputusan & cenderung
menjadi pendendam
Suka menolong orang, namun tujuan
dia agar menapatkan pujian diri
31. Golongan darah A
Golongan darah B
Golongan darah O
Golongan darah AB
32. Kepribadiaan
tempramen tinggi
Kepribadaian tempramen rendah
•Implusif •Emosional yang timbul (rendah)
•Mudah marah namun
juga mudah tertwa
•Berhati dingin
•Memiliki perhatian
yang tidak mendalam
•Sikap hati-hati dalam mengeluarkan
pendapat
•Tidak suka pada hal-
hal praktis
•Praktis
•Teguh pada
pendapatannya
•Jujur dalam batas hukum
•Selalu ingin berkuasa •Suka tenggang rasa
•Dapat di percayai
dalam hal
keuanganan
•Pandai menahan hawa nafsu
•Siap untuk di kritik
33. Tipe kepribadian Gambar kepribadian
Viscorotonia
(endomorfik)
•Selalu tenang/rileks
•Senang kepada hiburan
•Suka makan & suka tidur
•Jika adad masalah tergantung pada orang
lain unutk menyelesaikannya
•Kurang mandiri & kurang percaya diri atas
kemampuannya
Somatonia
(ektomorfik)
•Sikap gagah, perkasa & energik
•Suka terus terang & suaranya lantang
•Bergerak banyak
•Keliahatan lebih dewasa dari usia
sebenarnya
•Jika ada masalah dia sering melakukan
gerakan
•Bagi yang mengalami gangguan
kepribadian tampak gerakan okupasi
34. Cerebotania
(ektomorfik)
•Sikap kurang gagah, ragu-ragu denagn reaksinya amat
cepat
•Tidak suka bergaul
•Tidak berani bicara di depan banyak orang
•Hidup teratur, suara tidak bebas
•Sukar tidur
•Tampak lebih muda dari usia sebenarnya
•Apabila menghadapi masalah lebih suka menutup diri
1. Tipe kepribadian introvert
Cendrungan defresi
Ketakutan dan selalu diikuti obsesi
Curiga dan mudah tersinggung
Apatis, labil dan mudah gugup
Gampang luka batin, rendah diri dan sering
melamun
Sukar tidur
Berpendirian, keras kepala dan kaku
Kurang humor dan memiliki banyak kosa kata
35. 2. Tipe kepribadian ekstrovert
Cenderung histeria
Sedikit energis
Perhatian sempit dan prestasi kerja kurang
Kurang teliti
Kosa kata sedikit dan cenderung gagap
Mudah kecelakaan dan sselalu sakit-sakitan
IQ relatif rendah
Bekerja buru-buru
Mengutamakan persahabatan
Prestasi selalu dinilai berlebihan