SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
SIKLUS PROSES BISNIS REVIEW ATAS PROSES BISNIS
UTAMA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Makalah
Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
Jurusan Magister Akuntansi
Disusun oleh:
Dwi Rintani (55516120022)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
Siklus Proses Bisnis Dan Review Atas Proses Bisnis Utama Dalam Perusahaan
Manufaktur
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling
terkaiit untuk menyelsaikan masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau
layanan (demi meraih tujuan tertentu).
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran
yang jelas.
2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu
dan ruang.
3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai
tambah pada penerima.
5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait
dalam suatu struktur organisasi.
6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup
beberapa fungsi.
Terdapat tiga jenis proses bisnis:
1. Proses manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah
sistem. Contohnya semisal Manajemen Strategis
2. Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran
nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan
pemasaran, dan penjualan.
3. Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting,
rekruitmen, pusat bantuan.
Proses bisnis dalam industri manufaktur sebenarnya cukup sederhana, tapi karena
banyaknya varian item yang bermain di dalamnya, bisa jadi membuatnya kompleks.
Beberapa proses bisnis yang harus ada di dalam perusahaan manufaktur:
1. Procurement
Procurement adalah proses bisnis dalam pengadaan barang. Barang yang
dimaksud di sini bukanlah sekedar raw material saja, tapi juga barang lainnya.
Spare part (untuk mesin jika menggunakannya), obat-obatan, alat pembersih,
kebutuhan gedung, kebutuhan karyawan, bahan pembantu/penolong (untuk
formula), alat-alat tukang, dan sebagainya juga disediakan dalam proses bisnis ini.
Tujuan utama dari fungsi bisnis ini sebenarnya simpel: menyediakan barang yang
dibutuhkan perusahaan agar terus bisa beroperasi. Biasanya tugas fungsi bisnis
procurement memang hanya memesan barang dan memastikan barang
dari vendor datang, sedang pembayaran dan pemakaiannya dilakukan oleh fungsi
bisnis yang lain.
2. In Out Inventory
Banyak sekali barang yang terlibat dalam proses bisnis manufaktur. Karenanya,
penyimpanan barang menjadi hal yang krusial dalam manufaktur. Banyak ahli dan
praktisi yang bilang, bahwa kunci dari bisnis manufaktur mendapatkan untung
besar bukanlah dari seberapa bagus produksi atau seberapa banyak penjualannya,
tapi seberapa cepat inventory turnover-nya. Dengan kata lain, semakin cepat
keluar masuk barang di dalam gudang/warehouse, akan membuat perputaran uang
berjalan lebih cepat, dan itu akan menghindarkan dari banyaknya duit
mandek yang ada di perusahaan. Yang tentu saja akan membuat keuntungan
semakin cepat datang.
Dalam proses bisnis inventory sendiri, sebenarnya transaksi yang terjadi hanya ada
dua: keluar dan masuk barang. Simpel, tapi varian dan skenarionya yang bisa jadi
banyak. Biasanya, karyawan yang berada pada fungsi bisnis ini akan terfokus pada
satu hal: kontrol stok barang. Di mana harapannya barang tidak boleh sampai
terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Terlalu sedikit bisa rawan habis dan
menyebabkan proses produksi terhambat, sedang terlalu banyak berarti
membuat duit mandek di perusahaan sangat banyak.
3. Produksi
Syarat utama dari bisnis manufaktur adalah produksi. Karenanya, tidak bisa tidak,
fungsi bisnis produksi harus ada dan maksimal untuk memberikan produk terbaik
yang siap dijual. Dari namanya saja, sudah jelas apa tugas dari orang-orang yang
bekerja di fungsi bisnis ini. Fungsinya satu: mengolah bahan baku menjadi barang
jadi.
Di dalam proses produksi ini, biasanya tidak hanya melibatkan orang-orang yang
mengolah saja, tapi juga orang yang merencakan pembuatan dan formula dari
produk (atau Bill Of Material dalam beberapa istilah lain). Biasanya, departemen
yang mengurusi perencanaan itu disebut PPIC.
Selain PPIC ada pula departemen yang memastikan kualitas dari barang jadi sudah
memenuhi syarat untuk dijual. Atau setidaknya sudah memenuhi proses produksi
yang benar sesuai SOP (Standart Operation Procedure). Departemen ini biasanya
disebut dengan Quality Control atau QC.
4. Sales dan Marketing
Tugas utama dari sales dan marketing, seperti yang kita ketahui bersama adalah
satu: menjual barang jadi dengan harga yang menguntungkan. Selain itu juga
memastikan ring area dari distributor tidak bertabrakan.
Beberapa perusahaan biasanya memiliki kebijakan sendiri untuk fungsi bisnis ini.
Ada yang memisah sales dan marketing ke dalam departemen yang berbeda, ada
pula yang sama. Kelebihan dari pemisahan adalah adanya kontrol harga dengan
kebijakan yang lebih ketat. Sedang kelebihan dari sales dan marketing yang berada
dalam satu departemen adalah fleksibilitas harga. Keduanya memiliki plus minus,
tergantung bagaimana kondisi dan kebiasaan dari perusahaan itu sendiri.
5. Plant Maintenance
Plant Maintenance adalah fungsi bisnis yang mengatur agar barang-barang
(terutama aset seperti mesin produksi) bisa digunakan. Plant maintenance juga
bertugas untuk memperbaiki barang-barang yang rusak di pabrik. Plant
maintenance erat kaitannya dengan proses bisnis produksi.
6. Accounting & Finance
Semua kegiatan bisnis yang dilakukan pada ujungnya akan mengacu pada satu
perhitungan yang disepakati seluruh dunia: uang. Accounting dan Finance
memastikan bahwa keuangan pabrik sehat dan mampu untuk memenuhi
kebutuhan produksi, plus kontrol terhadap hutang. Selain itu, accounting
khususnya, memiliki kewajiban untuk mengatur pajak yang harus dibayarkan oleh
pabrik kepada pemerintah.
7. Human Resource Development
Fungsi bisnis khusus yang mengurusi orang-orang ini agar dapat bekerja dengan
baik. Tugas dari HRD cukup banyak, seperti memastikan keluar masuk karyawan
agar tidak ada kekurangan tenaga kerja saat diperlukan, dan yang paling krusial
bagi semuanya: pembayaran gaji. Performa masing-masing orang juga biasanya
diawasi oleh fungsi bisnis ini.
Selain proses bisnis di atas, mungkin masih ada varian lain dari masing-masing pabrik
untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Jenis perusahaan manufaktur:
1. Make To Order (MTO)
• Perusahaan yang memulai mengolah material dan menghasilkan komponen
atau produk setelah menerima order dari konsumen.
• Biasanya perusahaan yang fokus pada kustomisasi produk dan melayani
konsumen dengan menyediakan produk yang unik atau khusus.
• Perusahaan jenis ini sangat bergantung pada perencanaan produksi dari
pemberi order.
• Produk sangat bervariasi, waktu pembuatanya lebih lama, biaya produksi lebih
tinggi.
2. Make To Stock (MTS)
• Produk dibuat dan disimpan pada gudang penyimpanan (warehouse) sebelum
menerima pesanan dari konsumenya.
• Konsumen dapat membeli produk dari gudang atau melalui outlet ritel.
• Dapat juga perusahaan mengirimkan produk tersebut kepada pabrik lain atau
distributornya.
• Perusahaan ini tergantung pada analisis pasar dan perkiraan kebutuhan dalam
perencanaan proses produksinya.
• Varian produk tidak banyak, waktu pembuatan lebih cepat karena perusahaan
sudah berpengalaman membuat produk dan dari sisi harga lebih murah.
3. Assembly to Order (ATO)
• Order dikerjakan dengan cara melakukan proses perakitan atas komponen-
komponen tertentu untuk enghasilkan produk yang sudah dipesan.
• Komponen yang digunakan sudah standar, dengan pilihan dan variasi yang
sudah distandarkan.
• Contoh klasik perusahaan jenis ini adalah mobil, merakit mobil jenis tertentu
sesuai spesifikasi dan jumlah pesanan dari para dealernya.
• Komponen baru akan dipesan setelah menerima order sehingga
mempersingkat penerimaan order hingga penyerahan produk.
4. Engineering To Order (ETO)
• Perusahaan jenis ini benar-benar melayani kostumisasi penuh kepada
konsumen.
• Memiliki karakteristik variasi, kostumisasi, dan fleksibilitas atas pengerjaan
ordernya.
• Produk dibuat berdasarkan order tertentu dan harga tertentu.
• Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bersifat “adi busana” yang hanya
membuat 1 item untuk setiap jenis rancanganya.
• Tidak menyimpan bahan baku, biaya produksi biasanya tinggi.
5. Configure To Order
• Bisa dipandang sebagai penggabungan perusahaan jenis ATO (fitur dan
pilihan terbatas) dengan ETO (kebebasan pilihan dan fitur) .
• Penyederhanaan proses penerimaan order, dan tetap mempertahankan
fleksibilitas ETO, tanpa harus menyimpan material untuk setiap kombinasi
produk yang ada
Major Threat Dalam Aktivitas Bisnis Untuk Pengendalian Internal Dan
Implementasinya
Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah implementasi pengendalian internal pada
perusahaan adalah:
1. Memahami pengendalian internal dan hubungannya dengan manajemen risiko
serta corporate governance.
2. Memahami prinsip pengendalian internal masing-masing proses bisnis.
3. Memahami proses bisnis yang umum dalam sistem infomasi.
4. Menerapkan keahlian menggunakan alat perancangan sistem untuk
mendeskripsikan sebuah sistem informasi.
5. Mengevaluasi sistem informasi dan pengendalian internal berbasis teknologi
informasi dalam menghasilkan sistem pelaporan perusahaan yang relevan dan
andal.
6. Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan risiko pengendalian dan
konsekuensinya untuk membuat rekomendasi.
7. Mengetahui penerapan pengendalian internal dalam praktik di dunia usaha
saat ini.
Implementasi pengendalian internal yang terdapat pada perbankan bertujuan untuk
dapat memberikan keyakinan yang memadai guna menjaga dan mengamankan harta
kekayaan Bank, menjamin tersedianya laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan
terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan,
penyimpangan termasuk kecurangan (fraud) dan pelanggaran aspek kehati-hatian,
serta meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.
• Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (Tujuan
Kepatuhan), yaitu: untuk menjamin bahwa semua kegiatan usaha Bank telah
dilaksanakan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
baik ketentuan yang dikeluarkan pemerintah otoritas pengawasan Bankmaupun
kebijakan, ketentuan, dan peraturan interen yang ditetapkan Bank.
• Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat
waktu (Tujuan Informasi), yaitu: untuk menyediakan laporan yang benar, lengkap,
tepat waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan
yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
• Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha Bank (Tujuan Operasional), yaitu:
untuk meningkatkan efektivitas dan efisisiensi dalam menggunakan asset dan
sumber daya lainnya dalam rangka melindungi Bank dari risiko kerugian.
• Meningkatkan efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi secara
menyeluruh (Tujuan Budaya Risiko), yaitu: untuk mengidentifikasi kelemahan dan
menilai penyimpangan secara dini dan menilai kembali kewajaran kebijakan dan
prosedur yang ada di Bank secara berkesinambungan.
• Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan
pelanggaran aspek kehati-hatian.
Sikap terhadap pentingnya pengendalian interen ini terdiri atas unsur-unsur
lingkungan pengendalian yang meliputi:
• Struktur organisasi yang memadai.
• Gaya kepemimpinan dan filosofi manajemen Bank.
• Integritas dan nilai-nilai etika serta kompetensi seluruh pegawai.
• Kebijakan dan prosedur sumber daya manusia Bank.
• Atensi dan arahan manajemen Bank dan komite lainnya, seperti Komite
Manajemen Risiko.
• Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank dan penerapan
manajemen risiko.
Sistem pengendalian melibatkan seluruh pegawai dan pejabat Bank, termasuk Dewan
Komisaris dan Direksi. Oleh karena itu, kegiatan pengendalian terlebih dahulu
direncanakan dan diterapkan guna mengendalikan risiko yang dapat mempengaruhi
kinerja atau mengakibatkan kerugian Bank. Kegiatan pengendalian mencakup pula
penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian serta proses verifikasi lebih dini untuk
memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara konsisten dipatuhi, serta
merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari setiap fungsi atau setiap kegiatan
Bank sehari-hari. Kegiatan pengendalian diterapkan pada semua tingkatan fungsional
sesuai struktur organisasi Bank, yang sekurang-kurangnya meliputi:
1. Kaji ulang manajemen (Top Level Reviews)
Direksi Bank secara berkala meminta penjelasan (informasi) dan laporan kinerja
operasional dari pejabat dan pegawai sehingga memungkinkan untuk mengkaji
ulang kemajuan (realisasi) dibandingkan dengan target yang akan dicapai, seperti
laporan keuangan dibandingkan dengan rencana anggaran yang ditetapkan.
Berdasarkan kaji ulang tersebut, Direksi segera mendeteksi permasalahan seperti
kelemahan pengendalian, kesalahan laporan keuangan atau penyimpangan lainnya
(fraud).
2. Kaji Ulang Kinerja Operasional (Functional Review)
Kaji ulang ini dilaksanakan oleh Internal Audit Division dengan frekuensi yang lebih
tinggi, baik kaji ulang secara harian, mingguan maupun bulanan.
• Melakukan kaji ulang terhadap penilaian risiko (laporan profil risiko) yang
dihasilkanoleh satuan kerja manajemen risiko.
• Menganalisis data operasional, baik data yang terkait dengan risiko maupun data
keuangan, yaitu melakukan verifikasi rincian dan kegiatan transaksi
dibandingkan output (laporan) yang dihasilkan oleh satuan kerja manajemen
risiko dan
• Melakukan kaji ulang atas realisasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran,
guna:
➢ Mengidentifikasi penyebab penyimpangan yang signifikan.
➢ Menetapkan persyaratan untuk tindakan dan perbaikan (corrective action).
3. Pengendalian Sistem Informasi dan Teknologi
• Bank melaksanakan verifikasi terhadap akurasi dan kelengkapan dari transaksi
dan melaksanakan prosedur otorisasi, sesuai dengan ketentuan interen.
• Kegiatan pengendalian sistem informasi dapat digolongkan dalam dua kriteria,
yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
➢ Pengendalian umum (general control) meliputi pengendalian terhadap
operasional pusat data, sistem pengadaan dan
pemeliharaan software, pengamanan akses, serta pengembangan dan
pemeliharaan sistem aplikasi yang ada. Pengendalian umum ini diterapkan
terhadap mainframe, server, dan users workstation, serta jaringan internal–
eksternal.
➢ Pengendalian aplikasi (application controls) diterapkan terhadap program
yang digunakan Bank dalam mengolah transaksi dan untuk memastikan
bahwa semua transaksi adalah benar, akurat dan telah diotorisasi secara
benar.
Selain itu, pengendalian aplikasi harus dapat memastikan tersedianya proses audit
yang efektif dan untuk mengecek kebenaran proses audit dimaksud.
4. Pengendalian Aset Fisik (Physical Control)
• Pengendalian asset fisik dilaksanakan untukmenjamin terselenggaranya
pengamananfisik terhadap asset Bank.
• Kegiatan ini meliputi pengamanan aset, catatan dan akses terbatas terhadap
program komputer dan file data, serta membandingkan nilai aktiva dan pasiva
Bank dengan nilai yang tercantum pada catatan pengendali, khususnya
pengecekan nilai aktiva secara berkala.
5. Dokumentasi (Documentation)
• Bank sekurang-kurangnya memformalkan dan mendokumentasikan kebijakan,
prosedur, sistem dan standar akuntansi serta proses audit secara memadai.
• Dokumen tersebut harus diperbarui secara berkala guna menggambarkan
kegiatanoperasional Bank secara aktual, dan diinformasikan kepada pejabat dan
pegawai.
• Atas suatu permintaan, dokumen harus senantiasa tersedia untuk kepentingan
auditor interen, akuntan publik dan otoritas pengawasan Bank.
• Akurasi dan ketersediaan dokumen harus dinilai oleh auditor interen ketika
melakukan audit rutin maupun non rutin.
Selain berbagai hal di atas, dapat disampaikan juga aktivitas pemisahan fungsi yang
merupakan bagian dalam aktifitas pengendalian yang dimaksudkan agar setiap orang
dalam jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan dan menyembunyikan
kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugasnya pada seluruh jenjang
organisasi dan seluruh langkah kegiatan operasional yaitu sebagai berikut:
• Mematuhi prinsip pemisahan fungsi ini, yangdikenal sebagai “Dual Control”.
• Menetapkan prosedur (kewenangan),termasuk penetapan daftar petugas yang
dapat mengakses suatu transaksi atau kegiatan usaha yang berisiko tinggi.
• Menghindari pemberian wewenang dan tanggung jawab yang dapat
menimbulkanberbagai benturan kepentingan (conflict of interest). Seluruh aspek
yang dapatmenimbulkan pertentangan kepentingan tersebut diidentifikasi,
diminimalisir, dandipantau secara hati-hati oleh pihak lainyang independen.
• Dalam pelaksanaan pemisahan fungsi tersebut, Bank melakukan langkah-
langkah,antara lain:
➢ Menetapkan fungsi dan tugas tertentu pada Bank yang dipisahkan atau
dialokasikan kepada beberapa orang dalam rangka mengurangi risiko terjadi
manipulasi data keuangan atau penyalahgunaan aset Bank;
➢ Pemisahan fungsi tersebut tidak terbatas pada kegiatan front dan back office,
tetapi juga dalam rangka pengendalian terhadap:
- Persetujuan atas pengeluaran dana dan realisasi pengeluaran;
- Rekening nasabah dan rekening pemilik Bank;
- Transaksi dalam pembukuan Bank;
- Pemberian informasi kepada nasabah Bank;
- Penilaian terhadap kecukupan dokumentasi perkreditan dan pemantauan
debitur setelah pencairan kredit;
- Kegiatan usaha lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan
yang signifikan;
- Independensi fungsi manajemen risiko pada Bank.
Evaluasi efektivitas sistem pengendalian internal bank senantiasa melakukan
pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan
pengendalian interen. Pemantauan terhadap risiko utama Bank harus
diprioritaskan dan berfungsi sebagai bagian dari kegiatan Bank sehari-hari
termasuk evaluasi secara berkala, baik oleh satuan-satuan kerja operasional
maupun Internal Audit Division. Bank juga memantau dan mengevaluasi
kecukupan sistem pengendalian interen secara terus menerus berkaitan dengan
adanya perubahan kondisi interen dan ekstern serta harus meningkatkan kapasitas
pengendalian internal tersebut agar efektivitasnya dapat ditingkatkan. Secara garis
besar, langkah-langkah yang dilakukan Bank dalam rangka memastikan
terselenggaranya kegiatan pemantauan yang efektif, antara lain:
• Memastikan bahwa fungsi pemantauan telah ditetapkan secara jelas dan
terstruktur dengan baik dalam organisasi Bank;
• Menetapkan satuan kerja/pegawai yang ditugaskan untuk memantau
efektivitas pengendalian interen;
• Menetapkan frekuensi yang tepat untuk kegiatan pemantauan yang didasarkan
pada risiko yang melekat pada Bank dan sifat/frekuensi perubahan yang terjadi
dalam kegiatan operasional;
• Mengintegrasikan SPIN ke dalam kegiatan operasional dan menyediakan
laporan rutinseperti jurnal pembukuan, management review dan laporan
mengenai persetujuan atas eksepsi/penyimpangan dari kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan (justifikasi atas irregularities) yang selanjutnya
dilakukan kaji ulang;
• Melakukan kaji ulang terhadap dokumentasi dan hasil evaluasi dari satuan
kerja/pegawai yang ditugaskan untuk melakukan pemantauan;
• Menetapkan informasi/feed back dalam format dan frekuensi yang tepat.
Daftar Refrensi:
http://bankernote.com/sistem-pengendalian-internal-spin-bank-btn/
http://tempdata.iaiglobal.or.id/files/7.%20Materi%20Sistem%20Informasi%20dan%2
0Pengendalian%20Internal.pdf
http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/category/sistem-informasi-
akuntansi/pengendalian-dan-sistem-informasi-akuntansi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Proses_bisnis
http://finishgoodasia.com/tentang-industri-manufaktur/
http://ilearning.me/2017/03/23/proses-bisnis-perusahaan-manufaktur/

Contenu connexe

Tendances

Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal a...Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal a...MinSururiAnfusina
 
Makalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasiMakalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasivitalfrans
 
Sistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenSistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenaziz zishel
 
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...JEMMY ESROM SERANG
 
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.ilhamakbar7155
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiSatya Pranata
 
Sistem informasi akuntansi penerapan sumber daya perusahaan ( erp )
Sistem informasi akuntansi   penerapan sumber daya perusahaan ( erp )Sistem informasi akuntansi   penerapan sumber daya perusahaan ( erp )
Sistem informasi akuntansi penerapan sumber daya perusahaan ( erp )Ulmi_Kalsum
 
1 operasi-dan-produktifitas
1 operasi-dan-produktifitas1 operasi-dan-produktifitas
1 operasi-dan-produktifitasMiftahul Agusta
 
Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenSistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenqatrunnada aisy
 
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)Mang Engkus
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...
Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...Fazril Azi
 
Basis data ii paper review
Basis data ii   paper reviewBasis data ii   paper review
Basis data ii paper reviewArif Rahman W
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Eni Cahyani
 

Tendances (20)

Erp pertemuan-2
Erp pertemuan-2Erp pertemuan-2
Erp pertemuan-2
 
Erp pertemuan-8
Erp pertemuan-8Erp pertemuan-8
Erp pertemuan-8
 
Erp pertemuan-7
Erp pertemuan-7Erp pertemuan-7
Erp pertemuan-7
 
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal a...Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, analisis sistem pengendalian internal a...
 
Makalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasiMakalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasi
 
Managemen operasi
Managemen operasiManagemen operasi
Managemen operasi
 
Sistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenSistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemen
 
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...
12 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis review atas pro...
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.
SIM ilham Akbar dosen Prof dr hafdzi MM,System Development.
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
 
Sistem informasi akuntansi penerapan sumber daya perusahaan ( erp )
Sistem informasi akuntansi   penerapan sumber daya perusahaan ( erp )Sistem informasi akuntansi   penerapan sumber daya perusahaan ( erp )
Sistem informasi akuntansi penerapan sumber daya perusahaan ( erp )
 
Manpro sesi 1
Manpro sesi 1Manpro sesi 1
Manpro sesi 1
 
1 operasi-dan-produktifitas
1 operasi-dan-produktifitas1 operasi-dan-produktifitas
1 operasi-dan-produktifitas
 
Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenSistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemen
 
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
 
Bab I manajemen operasional
Bab I manajemen operasionalBab I manajemen operasional
Bab I manajemen operasional
 
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...
Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...Si pi,  fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...
Si pi, fazril azi nugraha, hapzi ali, pengendalian internal pada pt. hita, u...
 
Basis data ii paper review
Basis data ii   paper reviewBasis data ii   paper review
Basis data ii paper review
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 

Similaire à SIKLUS PROSES BISNIS

Analisis Proses Bisnis: Ruang Lingkup Proses Bisnis
Analisis Proses Bisnis: Ruang Lingkup Proses BisnisAnalisis Proses Bisnis: Ruang Lingkup Proses Bisnis
Analisis Proses Bisnis: Ruang Lingkup Proses BisnisMuhammad Fajar
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksiguestc5111e
 
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptx
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptxKELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptx
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptxsellyhuang
 
MANAJEMEN OPERASI.pptx
MANAJEMEN OPERASI.pptxMANAJEMEN OPERASI.pptx
MANAJEMEN OPERASI.pptxPasaribuCan
 
analisis dalam bisnis
analisis dalam bisnisanalisis dalam bisnis
analisis dalam bisnisFisyaAlisyah
 
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis review atas proses b...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis review atas proses b...SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis review atas proses b...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis review atas proses b...Megania Kharisma
 
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptx
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptxPPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptx
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptxRonalEduard
 
Peranan Pengadaan bagi BUMN _ Training "Ketentuan TERBARU_ PENGADAAN Barang &...
Peranan Pengadaan bagi BUMN _ Training "Ketentuan TERBARU_ PENGADAAN Barang &...Peranan Pengadaan bagi BUMN _ Training "Ketentuan TERBARU_ PENGADAAN Barang &...
Peranan Pengadaan bagi BUMN _ Training "Ketentuan TERBARU_ PENGADAAN Barang &...Kanaidi ken
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerialhoyin rizmu
 
Konsep Dasar & Manfaat BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...
Konsep Dasar & Manfaat  BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...Konsep Dasar & Manfaat  BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...
Konsep Dasar & Manfaat BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...Kanaidi ken
 
Artikel SIM, Nella Dwi Septiani, Hapzi Ali, Karakteristik Sistem Informasi, U...
Artikel SIM, Nella Dwi Septiani, Hapzi Ali, Karakteristik Sistem Informasi, U...Artikel SIM, Nella Dwi Septiani, Hapzi Ali, Karakteristik Sistem Informasi, U...
Artikel SIM, Nella Dwi Septiani, Hapzi Ali, Karakteristik Sistem Informasi, U...Nella Dwi Septiani
 
tugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnistugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnisnur putri
 

Similaire à SIKLUS PROSES BISNIS (20)

Analisis Proses Bisnis: Ruang Lingkup Proses Bisnis
Analisis Proses Bisnis: Ruang Lingkup Proses BisnisAnalisis Proses Bisnis: Ruang Lingkup Proses Bisnis
Analisis Proses Bisnis: Ruang Lingkup Proses Bisnis
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
proses bisnis
proses bisnisproses bisnis
proses bisnis
 
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptx
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptxKELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptx
KELOMPOK 2 SISTEM INFORMASI.pptx
 
MANAJEMEN OPERASI.pptx
MANAJEMEN OPERASI.pptxMANAJEMEN OPERASI.pptx
MANAJEMEN OPERASI.pptx
 
analisis dalam bisnis
analisis dalam bisnisanalisis dalam bisnis
analisis dalam bisnis
 
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis review atas proses b...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis review atas proses b...SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis review atas proses b...
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis review atas proses b...
 
proses bisnis.pptx
proses bisnis.pptxproses bisnis.pptx
proses bisnis.pptx
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptx
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptxPPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptx
PPT Audit Produksi dan Operasi ( Kel. 10 Agnes dan Rolasmaria ).pptx
 
Peranan Pengadaan bagi BUMN _ Training "Ketentuan TERBARU_ PENGADAAN Barang &...
Peranan Pengadaan bagi BUMN _ Training "Ketentuan TERBARU_ PENGADAAN Barang &...Peranan Pengadaan bagi BUMN _ Training "Ketentuan TERBARU_ PENGADAAN Barang &...
Peranan Pengadaan bagi BUMN _ Training "Ketentuan TERBARU_ PENGADAAN Barang &...
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Pengantar Bisnis 8.ppt
Pengantar Bisnis 8.pptPengantar Bisnis 8.ppt
Pengantar Bisnis 8.ppt
 
Konsep Dasar & Manfaat BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...
Konsep Dasar & Manfaat  BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...Konsep Dasar & Manfaat  BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...
Konsep Dasar & Manfaat BPM (Business Process Management) _Pelatihan "Busines...
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Artikel SIM, Nella Dwi Septiani, Hapzi Ali, Karakteristik Sistem Informasi, U...
Artikel SIM, Nella Dwi Septiani, Hapzi Ali, Karakteristik Sistem Informasi, U...Artikel SIM, Nella Dwi Septiani, Hapzi Ali, Karakteristik Sistem Informasi, U...
Artikel SIM, Nella Dwi Septiani, Hapzi Ali, Karakteristik Sistem Informasi, U...
 
tugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnistugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnis
 
Presentasion 4
Presentasion 4Presentasion 4
Presentasion 4
 
Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"
 
Tugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjoTugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjo
 

Plus de dwi rintani

si pi, dwi rintani, hapzi ali,implemetasi sistem informasi, universitas mercu...
si pi, dwi rintani, hapzi ali,implemetasi sistem informasi, universitas mercu...si pi, dwi rintani, hapzi ali,implemetasi sistem informasi, universitas mercu...
si pi, dwi rintani, hapzi ali,implemetasi sistem informasi, universitas mercu...dwi rintani
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...dwi rintani
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian internal, un...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian internal, un...si pi, dwi rintani, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian internal, un...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian internal, un...dwi rintani
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...dwi rintani
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...dwi rintani
 
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perbankan-s...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perbankan-s...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perbankan-s...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perbankan-s...dwi rintani
 
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dala...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dala...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dala...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dala...dwi rintani
 
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...dwi rintani
 
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...dwi rintani
 
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Univ...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Univ...SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Univ...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Univ...dwi rintani
 
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...dwi rintani
 
SI PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...SI PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...dwi rintani
 

Plus de dwi rintani (12)

si pi, dwi rintani, hapzi ali,implemetasi sistem informasi, universitas mercu...
si pi, dwi rintani, hapzi ali,implemetasi sistem informasi, universitas mercu...si pi, dwi rintani, hapzi ali,implemetasi sistem informasi, universitas mercu...
si pi, dwi rintani, hapzi ali,implemetasi sistem informasi, universitas mercu...
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, internal control over financial reporting, uni...
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian internal, un...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian internal, un...si pi, dwi rintani, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian internal, un...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, sistem informasi dan pengendalian internal, un...
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian internal, ...
 
si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...
si pi, dwi rintani, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal, universita...
 
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perbankan-s...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perbankan-s...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perbankan-s...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perbankan-s...
 
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dala...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dala...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dala...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, dasar-dasar intelegensi bisnis basis data dala...
 
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
 
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, isu sosial dan etika dalam sistem informasi, u...
 
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Univ...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Univ...SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Univ...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Univ...
 
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
 
SI PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...SI PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
SI PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Univer...
 

Dernier

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Dernier (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

SIKLUS PROSES BISNIS

  • 1. SIKLUS PROSES BISNIS REVIEW ATAS PROSES BISNIS UTAMA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR Makalah Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL Jurusan Magister Akuntansi Disusun oleh: Dwi Rintani (55516120022) Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017
  • 2. Siklus Proses Bisnis Dan Review Atas Proses Bisnis Utama Dalam Perusahaan Manufaktur Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkaiit untuk menyelsaikan masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah: 1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas. 2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang. 3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses. 4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima. 5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi. 6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi. Terdapat tiga jenis proses bisnis: 1. Proses manajemen, yakni proses yang mengendalikan operasional dari sebuah sistem. Contohnya semisal Manajemen Strategis 2. Proses operasional, yakni proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran nilai utama. Contohnya semisal proses pembelian, manufaktur, pengiklanan dan pemasaran, dan penjualan. 3. Proses pendukung, yang mendukung proses inti. Contohnya semisal akunting, rekruitmen, pusat bantuan. Proses bisnis dalam industri manufaktur sebenarnya cukup sederhana, tapi karena banyaknya varian item yang bermain di dalamnya, bisa jadi membuatnya kompleks. Beberapa proses bisnis yang harus ada di dalam perusahaan manufaktur: 1. Procurement Procurement adalah proses bisnis dalam pengadaan barang. Barang yang dimaksud di sini bukanlah sekedar raw material saja, tapi juga barang lainnya.
  • 3. Spare part (untuk mesin jika menggunakannya), obat-obatan, alat pembersih, kebutuhan gedung, kebutuhan karyawan, bahan pembantu/penolong (untuk formula), alat-alat tukang, dan sebagainya juga disediakan dalam proses bisnis ini. Tujuan utama dari fungsi bisnis ini sebenarnya simpel: menyediakan barang yang dibutuhkan perusahaan agar terus bisa beroperasi. Biasanya tugas fungsi bisnis procurement memang hanya memesan barang dan memastikan barang dari vendor datang, sedang pembayaran dan pemakaiannya dilakukan oleh fungsi bisnis yang lain. 2. In Out Inventory Banyak sekali barang yang terlibat dalam proses bisnis manufaktur. Karenanya, penyimpanan barang menjadi hal yang krusial dalam manufaktur. Banyak ahli dan praktisi yang bilang, bahwa kunci dari bisnis manufaktur mendapatkan untung besar bukanlah dari seberapa bagus produksi atau seberapa banyak penjualannya, tapi seberapa cepat inventory turnover-nya. Dengan kata lain, semakin cepat keluar masuk barang di dalam gudang/warehouse, akan membuat perputaran uang berjalan lebih cepat, dan itu akan menghindarkan dari banyaknya duit mandek yang ada di perusahaan. Yang tentu saja akan membuat keuntungan semakin cepat datang. Dalam proses bisnis inventory sendiri, sebenarnya transaksi yang terjadi hanya ada dua: keluar dan masuk barang. Simpel, tapi varian dan skenarionya yang bisa jadi banyak. Biasanya, karyawan yang berada pada fungsi bisnis ini akan terfokus pada satu hal: kontrol stok barang. Di mana harapannya barang tidak boleh sampai terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Terlalu sedikit bisa rawan habis dan menyebabkan proses produksi terhambat, sedang terlalu banyak berarti membuat duit mandek di perusahaan sangat banyak. 3. Produksi Syarat utama dari bisnis manufaktur adalah produksi. Karenanya, tidak bisa tidak, fungsi bisnis produksi harus ada dan maksimal untuk memberikan produk terbaik yang siap dijual. Dari namanya saja, sudah jelas apa tugas dari orang-orang yang bekerja di fungsi bisnis ini. Fungsinya satu: mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Di dalam proses produksi ini, biasanya tidak hanya melibatkan orang-orang yang mengolah saja, tapi juga orang yang merencakan pembuatan dan formula dari
  • 4. produk (atau Bill Of Material dalam beberapa istilah lain). Biasanya, departemen yang mengurusi perencanaan itu disebut PPIC. Selain PPIC ada pula departemen yang memastikan kualitas dari barang jadi sudah memenuhi syarat untuk dijual. Atau setidaknya sudah memenuhi proses produksi yang benar sesuai SOP (Standart Operation Procedure). Departemen ini biasanya disebut dengan Quality Control atau QC. 4. Sales dan Marketing Tugas utama dari sales dan marketing, seperti yang kita ketahui bersama adalah satu: menjual barang jadi dengan harga yang menguntungkan. Selain itu juga memastikan ring area dari distributor tidak bertabrakan. Beberapa perusahaan biasanya memiliki kebijakan sendiri untuk fungsi bisnis ini. Ada yang memisah sales dan marketing ke dalam departemen yang berbeda, ada pula yang sama. Kelebihan dari pemisahan adalah adanya kontrol harga dengan kebijakan yang lebih ketat. Sedang kelebihan dari sales dan marketing yang berada dalam satu departemen adalah fleksibilitas harga. Keduanya memiliki plus minus, tergantung bagaimana kondisi dan kebiasaan dari perusahaan itu sendiri. 5. Plant Maintenance Plant Maintenance adalah fungsi bisnis yang mengatur agar barang-barang (terutama aset seperti mesin produksi) bisa digunakan. Plant maintenance juga bertugas untuk memperbaiki barang-barang yang rusak di pabrik. Plant maintenance erat kaitannya dengan proses bisnis produksi. 6. Accounting & Finance Semua kegiatan bisnis yang dilakukan pada ujungnya akan mengacu pada satu perhitungan yang disepakati seluruh dunia: uang. Accounting dan Finance memastikan bahwa keuangan pabrik sehat dan mampu untuk memenuhi kebutuhan produksi, plus kontrol terhadap hutang. Selain itu, accounting khususnya, memiliki kewajiban untuk mengatur pajak yang harus dibayarkan oleh pabrik kepada pemerintah. 7. Human Resource Development Fungsi bisnis khusus yang mengurusi orang-orang ini agar dapat bekerja dengan baik. Tugas dari HRD cukup banyak, seperti memastikan keluar masuk karyawan
  • 5. agar tidak ada kekurangan tenaga kerja saat diperlukan, dan yang paling krusial bagi semuanya: pembayaran gaji. Performa masing-masing orang juga biasanya diawasi oleh fungsi bisnis ini. Selain proses bisnis di atas, mungkin masih ada varian lain dari masing-masing pabrik untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Jenis perusahaan manufaktur: 1. Make To Order (MTO) • Perusahaan yang memulai mengolah material dan menghasilkan komponen atau produk setelah menerima order dari konsumen. • Biasanya perusahaan yang fokus pada kustomisasi produk dan melayani konsumen dengan menyediakan produk yang unik atau khusus. • Perusahaan jenis ini sangat bergantung pada perencanaan produksi dari pemberi order. • Produk sangat bervariasi, waktu pembuatanya lebih lama, biaya produksi lebih tinggi. 2. Make To Stock (MTS) • Produk dibuat dan disimpan pada gudang penyimpanan (warehouse) sebelum menerima pesanan dari konsumenya. • Konsumen dapat membeli produk dari gudang atau melalui outlet ritel. • Dapat juga perusahaan mengirimkan produk tersebut kepada pabrik lain atau distributornya. • Perusahaan ini tergantung pada analisis pasar dan perkiraan kebutuhan dalam perencanaan proses produksinya. • Varian produk tidak banyak, waktu pembuatan lebih cepat karena perusahaan sudah berpengalaman membuat produk dan dari sisi harga lebih murah. 3. Assembly to Order (ATO) • Order dikerjakan dengan cara melakukan proses perakitan atas komponen- komponen tertentu untuk enghasilkan produk yang sudah dipesan. • Komponen yang digunakan sudah standar, dengan pilihan dan variasi yang sudah distandarkan.
  • 6. • Contoh klasik perusahaan jenis ini adalah mobil, merakit mobil jenis tertentu sesuai spesifikasi dan jumlah pesanan dari para dealernya. • Komponen baru akan dipesan setelah menerima order sehingga mempersingkat penerimaan order hingga penyerahan produk. 4. Engineering To Order (ETO) • Perusahaan jenis ini benar-benar melayani kostumisasi penuh kepada konsumen. • Memiliki karakteristik variasi, kostumisasi, dan fleksibilitas atas pengerjaan ordernya. • Produk dibuat berdasarkan order tertentu dan harga tertentu. • Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bersifat “adi busana” yang hanya membuat 1 item untuk setiap jenis rancanganya. • Tidak menyimpan bahan baku, biaya produksi biasanya tinggi. 5. Configure To Order • Bisa dipandang sebagai penggabungan perusahaan jenis ATO (fitur dan pilihan terbatas) dengan ETO (kebebasan pilihan dan fitur) . • Penyederhanaan proses penerimaan order, dan tetap mempertahankan fleksibilitas ETO, tanpa harus menyimpan material untuk setiap kombinasi produk yang ada
  • 7. Major Threat Dalam Aktivitas Bisnis Untuk Pengendalian Internal Dan Implementasinya Tujuan yang ingin dicapai dari sebuah implementasi pengendalian internal pada perusahaan adalah: 1. Memahami pengendalian internal dan hubungannya dengan manajemen risiko serta corporate governance. 2. Memahami prinsip pengendalian internal masing-masing proses bisnis. 3. Memahami proses bisnis yang umum dalam sistem infomasi. 4. Menerapkan keahlian menggunakan alat perancangan sistem untuk mendeskripsikan sebuah sistem informasi. 5. Mengevaluasi sistem informasi dan pengendalian internal berbasis teknologi informasi dalam menghasilkan sistem pelaporan perusahaan yang relevan dan andal. 6. Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan risiko pengendalian dan konsekuensinya untuk membuat rekomendasi. 7. Mengetahui penerapan pengendalian internal dalam praktik di dunia usaha saat ini. Implementasi pengendalian internal yang terdapat pada perbankan bertujuan untuk dapat memberikan keyakinan yang memadai guna menjaga dan mengamankan harta kekayaan Bank, menjamin tersedianya laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan, penyimpangan termasuk kecurangan (fraud) dan pelanggaran aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya. • Kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (Tujuan Kepatuhan), yaitu: untuk menjamin bahwa semua kegiatan usaha Bank telah dilaksanakan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik ketentuan yang dikeluarkan pemerintah otoritas pengawasan Bankmaupun kebijakan, ketentuan, dan peraturan interen yang ditetapkan Bank. • Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu (Tujuan Informasi), yaitu: untuk menyediakan laporan yang benar, lengkap, tepat waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
  • 8. • Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha Bank (Tujuan Operasional), yaitu: untuk meningkatkan efektivitas dan efisisiensi dalam menggunakan asset dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi Bank dari risiko kerugian. • Meningkatkan efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi secara menyeluruh (Tujuan Budaya Risiko), yaitu: untuk mengidentifikasi kelemahan dan menilai penyimpangan secara dini dan menilai kembali kewajaran kebijakan dan prosedur yang ada di Bank secara berkesinambungan. • Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Sikap terhadap pentingnya pengendalian interen ini terdiri atas unsur-unsur lingkungan pengendalian yang meliputi: • Struktur organisasi yang memadai. • Gaya kepemimpinan dan filosofi manajemen Bank. • Integritas dan nilai-nilai etika serta kompetensi seluruh pegawai. • Kebijakan dan prosedur sumber daya manusia Bank. • Atensi dan arahan manajemen Bank dan komite lainnya, seperti Komite Manajemen Risiko. • Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank dan penerapan manajemen risiko. Sistem pengendalian melibatkan seluruh pegawai dan pejabat Bank, termasuk Dewan Komisaris dan Direksi. Oleh karena itu, kegiatan pengendalian terlebih dahulu direncanakan dan diterapkan guna mengendalikan risiko yang dapat mempengaruhi kinerja atau mengakibatkan kerugian Bank. Kegiatan pengendalian mencakup pula penetapan kebijakan dan prosedur pengendalian serta proses verifikasi lebih dini untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut secara konsisten dipatuhi, serta merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari setiap fungsi atau setiap kegiatan Bank sehari-hari. Kegiatan pengendalian diterapkan pada semua tingkatan fungsional sesuai struktur organisasi Bank, yang sekurang-kurangnya meliputi: 1. Kaji ulang manajemen (Top Level Reviews) Direksi Bank secara berkala meminta penjelasan (informasi) dan laporan kinerja operasional dari pejabat dan pegawai sehingga memungkinkan untuk mengkaji
  • 9. ulang kemajuan (realisasi) dibandingkan dengan target yang akan dicapai, seperti laporan keuangan dibandingkan dengan rencana anggaran yang ditetapkan. Berdasarkan kaji ulang tersebut, Direksi segera mendeteksi permasalahan seperti kelemahan pengendalian, kesalahan laporan keuangan atau penyimpangan lainnya (fraud). 2. Kaji Ulang Kinerja Operasional (Functional Review) Kaji ulang ini dilaksanakan oleh Internal Audit Division dengan frekuensi yang lebih tinggi, baik kaji ulang secara harian, mingguan maupun bulanan. • Melakukan kaji ulang terhadap penilaian risiko (laporan profil risiko) yang dihasilkanoleh satuan kerja manajemen risiko. • Menganalisis data operasional, baik data yang terkait dengan risiko maupun data keuangan, yaitu melakukan verifikasi rincian dan kegiatan transaksi dibandingkan output (laporan) yang dihasilkan oleh satuan kerja manajemen risiko dan • Melakukan kaji ulang atas realisasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran, guna: ➢ Mengidentifikasi penyebab penyimpangan yang signifikan. ➢ Menetapkan persyaratan untuk tindakan dan perbaikan (corrective action). 3. Pengendalian Sistem Informasi dan Teknologi • Bank melaksanakan verifikasi terhadap akurasi dan kelengkapan dari transaksi dan melaksanakan prosedur otorisasi, sesuai dengan ketentuan interen. • Kegiatan pengendalian sistem informasi dapat digolongkan dalam dua kriteria, yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. ➢ Pengendalian umum (general control) meliputi pengendalian terhadap operasional pusat data, sistem pengadaan dan pemeliharaan software, pengamanan akses, serta pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi yang ada. Pengendalian umum ini diterapkan terhadap mainframe, server, dan users workstation, serta jaringan internal– eksternal. ➢ Pengendalian aplikasi (application controls) diterapkan terhadap program yang digunakan Bank dalam mengolah transaksi dan untuk memastikan bahwa semua transaksi adalah benar, akurat dan telah diotorisasi secara benar.
  • 10. Selain itu, pengendalian aplikasi harus dapat memastikan tersedianya proses audit yang efektif dan untuk mengecek kebenaran proses audit dimaksud. 4. Pengendalian Aset Fisik (Physical Control) • Pengendalian asset fisik dilaksanakan untukmenjamin terselenggaranya pengamananfisik terhadap asset Bank. • Kegiatan ini meliputi pengamanan aset, catatan dan akses terbatas terhadap program komputer dan file data, serta membandingkan nilai aktiva dan pasiva Bank dengan nilai yang tercantum pada catatan pengendali, khususnya pengecekan nilai aktiva secara berkala. 5. Dokumentasi (Documentation) • Bank sekurang-kurangnya memformalkan dan mendokumentasikan kebijakan, prosedur, sistem dan standar akuntansi serta proses audit secara memadai. • Dokumen tersebut harus diperbarui secara berkala guna menggambarkan kegiatanoperasional Bank secara aktual, dan diinformasikan kepada pejabat dan pegawai. • Atas suatu permintaan, dokumen harus senantiasa tersedia untuk kepentingan auditor interen, akuntan publik dan otoritas pengawasan Bank. • Akurasi dan ketersediaan dokumen harus dinilai oleh auditor interen ketika melakukan audit rutin maupun non rutin. Selain berbagai hal di atas, dapat disampaikan juga aktivitas pemisahan fungsi yang merupakan bagian dalam aktifitas pengendalian yang dimaksudkan agar setiap orang dalam jabatannya tidak memiliki peluang untuk melakukan dan menyembunyikan kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugasnya pada seluruh jenjang organisasi dan seluruh langkah kegiatan operasional yaitu sebagai berikut: • Mematuhi prinsip pemisahan fungsi ini, yangdikenal sebagai “Dual Control”. • Menetapkan prosedur (kewenangan),termasuk penetapan daftar petugas yang dapat mengakses suatu transaksi atau kegiatan usaha yang berisiko tinggi. • Menghindari pemberian wewenang dan tanggung jawab yang dapat menimbulkanberbagai benturan kepentingan (conflict of interest). Seluruh aspek yang dapatmenimbulkan pertentangan kepentingan tersebut diidentifikasi, diminimalisir, dandipantau secara hati-hati oleh pihak lainyang independen. • Dalam pelaksanaan pemisahan fungsi tersebut, Bank melakukan langkah- langkah,antara lain:
  • 11. ➢ Menetapkan fungsi dan tugas tertentu pada Bank yang dipisahkan atau dialokasikan kepada beberapa orang dalam rangka mengurangi risiko terjadi manipulasi data keuangan atau penyalahgunaan aset Bank; ➢ Pemisahan fungsi tersebut tidak terbatas pada kegiatan front dan back office, tetapi juga dalam rangka pengendalian terhadap: - Persetujuan atas pengeluaran dana dan realisasi pengeluaran; - Rekening nasabah dan rekening pemilik Bank; - Transaksi dalam pembukuan Bank; - Pemberian informasi kepada nasabah Bank; - Penilaian terhadap kecukupan dokumentasi perkreditan dan pemantauan debitur setelah pencairan kredit; - Kegiatan usaha lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan yang signifikan; - Independensi fungsi manajemen risiko pada Bank. Evaluasi efektivitas sistem pengendalian internal bank senantiasa melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap efektivitas keseluruhan pelaksanaan pengendalian interen. Pemantauan terhadap risiko utama Bank harus diprioritaskan dan berfungsi sebagai bagian dari kegiatan Bank sehari-hari termasuk evaluasi secara berkala, baik oleh satuan-satuan kerja operasional maupun Internal Audit Division. Bank juga memantau dan mengevaluasi kecukupan sistem pengendalian interen secara terus menerus berkaitan dengan adanya perubahan kondisi interen dan ekstern serta harus meningkatkan kapasitas pengendalian internal tersebut agar efektivitasnya dapat ditingkatkan. Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan Bank dalam rangka memastikan terselenggaranya kegiatan pemantauan yang efektif, antara lain: • Memastikan bahwa fungsi pemantauan telah ditetapkan secara jelas dan terstruktur dengan baik dalam organisasi Bank; • Menetapkan satuan kerja/pegawai yang ditugaskan untuk memantau efektivitas pengendalian interen; • Menetapkan frekuensi yang tepat untuk kegiatan pemantauan yang didasarkan pada risiko yang melekat pada Bank dan sifat/frekuensi perubahan yang terjadi dalam kegiatan operasional;
  • 12. • Mengintegrasikan SPIN ke dalam kegiatan operasional dan menyediakan laporan rutinseperti jurnal pembukuan, management review dan laporan mengenai persetujuan atas eksepsi/penyimpangan dari kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (justifikasi atas irregularities) yang selanjutnya dilakukan kaji ulang; • Melakukan kaji ulang terhadap dokumentasi dan hasil evaluasi dari satuan kerja/pegawai yang ditugaskan untuk melakukan pemantauan; • Menetapkan informasi/feed back dalam format dan frekuensi yang tepat. Daftar Refrensi: http://bankernote.com/sistem-pengendalian-internal-spin-bank-btn/ http://tempdata.iaiglobal.or.id/files/7.%20Materi%20Sistem%20Informasi%20dan%2 0Pengendalian%20Internal.pdf http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/category/sistem-informasi- akuntansi/pengendalian-dan-sistem-informasi-akuntansi/ https://id.wikipedia.org/wiki/Proses_bisnis http://finishgoodasia.com/tentang-industri-manufaktur/ http://ilearning.me/2017/03/23/proses-bisnis-perusahaan-manufaktur/