SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  97
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komplemen bangsa yang bertujuan untuk meingkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap pembangunan ksehatan di seenggarakan
berdasarkan pada: 1) Perikemanusiaan , 2) Pemberdayaan dan kemandirian, 3) Adil
dan merata serta 4) mengutamakan dan manfaat system kesehatan nasional perlu
dilaksanakan

dalam

konteks

kesehatan

secara

keseluruhan

dengan

mempertimbangkan determinian social seperti : kondisi kehidupan sehari-hari tingkat
pendidkan , pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya,
kesadaran masyarakat serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah
masalah tersebut. (KMK 374_2009 tentang SKN, Depkes 2009.
Tumbuhnya gerakan hidup sehat di masyarakatyang didasarin kesadaran
untuk berprilaku hidup bersi an sehat serta kepedulian untuk berperan aktif dalam
upaya kesehatan menuju terwujudnya kabupaten/kota sehat, Provinsi Sehat, dan
Idonesia Sehat 2010. Agar tumbuhnya masyarakat Indonesia yang berbudaya hidup
bersih dan sehat serta peran akti dalam upaya kesehatan perlu disosialisasikan progam
kesehatan kepada masyarakat luas (Depkesjasos RI,2000).
Perawatan kesehatan komunitas adalah tenaga kesehatan yang professional
yang berkewajiban memfasilitasi dan menjalanankan tujuan memecahkan masalan
dari kesehatan klien, keluarga, kelompok atau masyarakat.
Puskesmas adalah unit pelaksana pembangunan kesehatan yang mandiri dan
bertanggung jawab di wilayah kerja dalam suatu kecamatan. Pelayanan kesehatan
dasar minimal harus ada di setiap puskesmas dala mendukung kesehatan masyarakat
wilayah kerjanya seiring dengan majunya jaman dan teknologi, maka pelayanan
kesehatan dapat mengarah ke spsialisasi.
Selama ini padangan orang terhadap puskesmas umumnya masih kurang baik,
terutama dengan penampiilan music yang kurang bersih dan nyaman serta disipli dan
keramahan pegawai dalam playanan kesehatan masih kurang, serta tidak secara
keseluruhan upaya kegiatan pokok puskesmas. Terkadang masig-masing puskesmas
mempunyai kemampuan dan kompetensi yang berbeda dalam melaksnakan beberapa
jenis pelayanan.

PROFIL PUSKESMAS KOTA MATSUM
Puskesmas Kota Matsum didirikan pada tahun 1963 sebagai Balai PengobatanUmum, yang
kemudian diresmikan pada tanggal 24 Februari 1983 menjadiPuskesmas oleh Dinas Kesehatan Kota
Medan.
Motto Puskesmas Kota Matsum
Laporan tahun ini di susun untuk menilai sejauh mana keberhasilan / cakupanprogram yang
telah di laksanakan di Puskesmas Kota Matsum. Di dalam laporan inidata diambil sesuai dengan
program yang telah di laksanakan di Puskesmas KotaMatsum pada tahun 2010/2011. Laporan ini di
susun dengan harapan hasilnya dapatdi pakai sebagai pedoman/bahan masukan bagi Dinas
Kesehatan Kota Medansehingga peran Puskesmas dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dapat
menjadilebih baik.
Visi dan misi puskesmas kota matsum
Visi :
Mewujudkan Kecamatan Sehat 2015 merupakan gambaran masyarakat kecamatanmasa
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, di tandaipenduduknya hidup dalam
lingkungan dan perilaku hidup sehat, memilikikemampuan untuk menjangkau pelayanan yang
bermutu secara adil dan merata, sertamemiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Misi :
1. .Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan2.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3.
3. Mememlihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
danterjangkau.4.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakatbeserta
lingkungan.
WILAYAH :
Puskesmas Kota Matsum terletak di jalan Amaliun No 75, Kelurahan Kota MatsumMedan Area,
meliputi 4 Kelurahan :
1. Kelurahan Kota Matsum I2.
2.

Kelurahan Kota Matsum II3.

3. Keluarhan Kota Matsum IV4.
4. Kelurahan Sei Rengas
Dengan batas wilayah ;
Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Sei Rengas II
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pasar Merah Timur
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Suka Ramai I dan II
Sebelah Barat berbatasan Kelurahan Kota Matsum IIILetak strategis Puskesmas Kota
Matsum berada di perkotaan Kota Medan yangmudah di jangkau dengan alat transportasi.

Puskesmas Kota

Matsum

terletak

di Jl.

Amaliun

No.75

Kelurahan

Kota

Matsum IVKecamatan Medan Area, Kode Pos 20215.Wilayah kerja meliputi 4 kelurahan, 11 KK,
dengan jumlah penduduk 55 jiwa
Geografi
Wilayah

puskesmas

kota

matsum

terdiri

dari

dataran

tinggi,dataran

rendah,perkebunan sayuran
PKM dan Klinik PHBS
1. Pelayanan Posyandu
2. Penyuluhan di puskesmas
3. Penyuluhan SD/SMP/SMA

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
1. Pelayanan Kesehatan ibu dan anaknya
2. Pelayanan pengobatan
3. Pelayanan imunisasi
4. Pelayanan sanitasi
5. Gizi
Kebijakan pembangunan kesehatan yang baru harus lebih progesif da proaktif,
yang dikenal dengan kebijaka paradigm sehat. Untuk mewujudkan paradigma sehat
tersebut ditetapkan visi dan misi pembangunan sehat.
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembanguna yag
bersifat holistic, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh factor yang
bersifat sektoral dan upayanya lbih I arahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan
perlindung kesehatan bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan
kesehatan.
Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa/I prodi keperawatan lubuklinggau
DIII keperawatan yang berkewajiban menghasilkan tenaga kerja perawat profesional
pemula yang mampu membrik asuhan keprawatan ditingkat rumah sakit, puskesmas
dan masyarkat.
Salah satu bentuk praktek kerja lapangan (PKL) mahasiswa poltekkes
Palembang jurusan keperawatan lubulinggau merupakan praktek kerja nyata dalam
berpartisipasi terhadap upaya peningkatan drajat kesehatan yang optimal. Oleh karena
itu, kami mahasiswa Poltekkes Palmbang Prodi Keperawatan Lubulinggau
melaksanakan praktek kerja lapangan di kota medan puskesmas maksum khususnya
kelompok III berperan sertan dalam membangun kesehatan masyarakat di kelurahan
untuk dapat mencapai derajat kesehatan yang opitial serta komprehensif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada mahasiswa
agar diperoleh hasil optimal dalam memperoleh, mengelolah, menganalisa
data/informasi serta menginterprestasikan hasilnya pada saat intervensi kepada
masyarakat dan pemberdayaan potensi-potensi yang ada di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek kerja lapangan, mahasiswa mampu :
a. Berkomunikasi secara efektif dengan berbagai lapisan masyarakat yang ada
b. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data kesehatan masyarakat
menyajikan data serta memprioritaskan masalah
c. Menumbuhkan motivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi di wilayah guna mencapai derajat kesehatan
yang optimal
d. Bersama-sama

masyarakat

dalam

menyusun

perencanaan

kegiatan

dalammenaggulangi masalah yang ada di masyarakat
e. Membuat dan melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga resiko tinggi
f. Mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat guna
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi
g. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pada masyarakat mengenai masalah
kesehatan yang dihadapi diwilayahnya
h. Menilai dan mengevaluasi program kesehatan masyarakat yang ada sebagai
bahan pembelajaran selanjutnya

C. Manfaat
1. Untuk mahasiswa
untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah dengan keadaan
masyarakatuntuk mendapatkan pengalaman belajar mengenai masalh di masyarakat
dan mampu menentukan langkah-langkah penyelesaian
2. Untuk masyarakat
Masyarakat dapat mengertidan menyadari permasalahankesehatan yang ada
dan mencoba menanggulanginya serta masyarakat dapat mengerti gambaran tentang
status kesehatannya.
3. Untuk pendidikan
diharapkan hasil laporan hasil kegiatan ini menjadi bahan perbandingan
untuk PKL selanjutnya merupakan salah satu bentuk nyata dari pengalaman Tri
dharma Perguruan Tinggi dalam mewujudkan pengabdian ke[ada masyarakat
4. Untuk pemerintahan
dapat dijadikan bahan ataupun data untuk menyusun kebijaksanaan dalam
program kerja di bidang kesehatn dimasa yang akan dating dan menjadi bahan
terhadap kurikulum keperawatan yang telah ditetapkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Komunitas

1.

Keperawatan kesehatan komunitas
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan

khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang
lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana
hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan kepera¬watan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pads kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pela¬yanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and
Dawkin, 1987).
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa
dari praktik kesehatan masyarakat yang dilaku¬kan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini
bersifat menye¬luruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada
kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkanmasyarakat.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan
komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan
keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran
serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif,
secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses
keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.
2.

Paradigma Keperawatan Komunitas
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu

manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987).
Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu,
keluarga dan masyarakat.
3.

Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek

biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi,
sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
4.

Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus

menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri
dan aktualisasi diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus
pelayanan keperawatan yaitu :
a.

Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang

menyangkut kehidupan masyarakat.
b.

Keluarga

sebagai

suatu

kelompok

dapat

menimbulkan,

mencegah,

memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya
sendiri
c.

Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita

salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.
5.

Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat

istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat
mengikat semua warga.
Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagai
kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah proses
yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut
Hendrik L. Blum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Lingkungan terdiri dari lingkungan
fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan
dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di
suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih.
Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang
dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut saling
berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Keperawatan dalam
keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai bentuk pelayanan esensial
yang diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga, dan kelompok dan
masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitative dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat
kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional
sebagai bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi,
psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada individu
keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat,
dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan
disini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan
spiritual.
6.

Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas
Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang

dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan
masyarakat melalui pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu,
keluarga dan kelompok didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap
kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat.
7.

Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara

meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal secara mandiri.
8.

Tujuan khusus

a.

Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.

b.

Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan.
c.

Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan pembinaan dan

asuhan keperawatan.
d.

Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan

pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat.
e.

Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindaklanjut dan

asuhan keperawatan di rumah.
f.

Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang

memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas.
g.

Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju

keadaan sehat optimal.
9.

Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,

keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah
kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,
balita dan ibu hamil.

Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat
yaitu :
a.

Tingkat Individu.
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai

masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di
poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan
dan pemecahan masalah kesehatan individu.
b.

Tingkat Keluarga.
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai

masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh
mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan
kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan
sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difo¬kuskan pada keluarga
rawan yaitu :
1)

Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan:

ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan
neo¬natusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi
oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular atau keluarga
dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik).
2)

Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang

memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi be-rat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun
Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti
perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga
dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga dengan
kasus percobaan bunuh diri.
3)

Keluarga dengan tindak lanjut perawatan

c.

Tingkat Komunitas

Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien.
1)

Pembinaan kelompok khusus

2)

Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah

10.

Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan

kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan,
peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan
lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gang¬guan
kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan
imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan
kunjungan rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan
peme¬liharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau
masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan
orang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu
hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat
bayi baru lahir.
Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dira¬wat dirumah
atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan
cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang
dan lain sebagai¬nya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada
penderita TBC, dll.
Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan pen¬derita ke
masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita
AIDS, kusta dan wanita tuna susila.
11.

Falsafah
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai - nilai yang menjadi pedoman untuk

mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan
memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi.
a.

Penerapan

falsafah dalam keperawatan

kesehatan komunitas, vaitu:

Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh semua orang.
b.

Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya

kuratif dan rehabilitatif.
c.

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara

berkelanjutan.
d.

Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayan¬an kesehatan,

menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
e.

Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan

berkesinambungan.
f.

Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas kesehatannya. la

harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan
kesehatan mereka sendiri.
12.

Filosofi

Menurut Helvie (1991) keperawatan komunitas memiliki filosofi sebagai berikut :
a.

Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang.

b.

Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan.

c.

Beberapa klien tidak mengenal kebutuhan belajarnya dapat membantu

meningkkan kesehatannya.
d.

Penduduk menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat bagi

dirinya.
e.

Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas yang

berbeda pada waktu yang berbeda.
f.

Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar

belakang budaya, agama dan sosial klien.
g.

Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang berbeda

pada waktu yang berbeda.
h.

Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang

internal dan eksternal
i.

Klien dimotivasi menuju pertumbuhan.

j.

Kesehatan adalah dinamis bagi klien terhadap perubahan lingkungannya.

k.

Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang

berbeda.
l.

Fungsi terbesar keperawatan kesehatan komunitas adalah membantu klien

bergerak kea rah kesejahteraan lebih tinggi yang dilakukan dengan menggunakan
kerangka teori dan pendekatan sistematik.
m.

Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang waktu akan

merubah kebutuhan kesehatan.
13.

Asumsi Keperawatan Kesehatan Komunitas
Asumsi mengenai keperawatan kesehatan komunitas yang dikemukakan ANA

(1980) yaitu keperawatan kesehatan komunitas merupakan system pelayanan
kesehatan yang kompleks, keperawatan kesehatan komunitas merupakan subsistem
pelayanan kesehatan. Penentuan kebijakan kesehatan seharusnya melibatkan
penerima pelayanan, perawat dan klien membentuk hubungan kerja sama yang
menunjang pelayanan kesehatan, lingkungan mempunyai pengaruh terhadap
kesehatan klien, serta kesehatan menjadi tanggung jawab setiap individu.
14.

Karakteristik Keperawatan
Keperawatan komunitas memiliki beberapa karakteristik, yaitu pelayanan

keperawatan yang diberikan berorientasi kepada pelayanan kelompok, fokus
pelayanan utama adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, asuhan
keperawatan dibe¬rikan secara komprehensif dan berkelanjutan dengan melibatkan
partisipasi klien/masyarakat, klien memiliki otonomi yang tinggi, fokus perhatian
dalam pelayanan keperawatan lebih kearah pelayanan pada kondisi sehat, pelayanan
memerlukan kolaborasi interdisiplin, perawat secara langsung dapat meng¬kaji dan
mengintervensi klien dan lingkungannya dan pelayanan didasarkan pada
kewaspadaan epidemiologi.
15.

Prinsip Pemberian Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas
Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus

rnempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua tindakan
dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas,
pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien
dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral, asuhan keperawatan diberikan secara langsung
mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan
keperawatan komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan
yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu.
sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi
kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
Prinsip dasar lainnya dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu :
a.

Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat

b.

Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

c.

Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk

masyarakat
d.

Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya

promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
e.

Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah

menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
f.

Kegiatan utama perawatan kesehatan komunitas adalah di¬masyarakat dan

bukan di rumah sakit.
g.
sehat.

Klien adalah masyarakat secara keseluruhan bark yang sakit maupun yang
h.

Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pem¬binaan perilaku

hidup sehat masyarakat.
i.

Tujuan perawatan kesehatan komunitas adalah meningkat¬kan fungsi

kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
j.

Perawat kesehatan komunitas tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara

tim.
k.

Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan ko¬munitas digunakan

untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat
yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien
yang baru kembali dari rumah sakit.
l.

Kunjungan rumah sangat penting.

m.

Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.

n.

Pelayanan perawatan kesehatan komunitas harus mengacu pada sistem

pelayanan kesehatan yang ada.
o.

Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pela¬yanan kesehatan

yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga
sebagai unit pelayanan.
16.

Tanggung Jawab Perawat Kesehatan Komunitas
Claudia M.Smith & Frances A Mauren (1995) menjelaskan bahwa tanggung

jawab perawat komunitas adalah menyediakan pela¬yanan bagi orang sakit atau
orang cacat di rumah mencakup pengajaran terhadap pengasuhnya, mempertahankan
lingkungan yang sehat, mengajarkan upaya-upaya peningkatkan kesehatan,
pencegahan, penyakit dan injuri, identifikasi standar kehidupan yang tidak adekuat
atau mengancam penyakit/injuri serta me¬lakukan rujukan, mencegah dan
melaporkan adanya kelalaian atau penyalahgunaan (neglect & abuse), memberikan
pembelaan untuk mendapatkan kehidupan dan pelayanan kesehatan yang sesuai
standart, kolaborasi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan yang dapat
diterima, sesuai dan adekuat, melaksanakan pelayanan mandiri serta berpartisipasi
dalam

mengembangkan

pelayanan

profesional,

serta

menjamin

pelayanan

keperawatan yang berkualitas dan melaksanakan riset keperawatan.
17.

Peran Perawat Komunitas

a.

Pendidik (Educator)

Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang memungkinkan
klien membuat pilihan dan mempertahankan autonominya. Perawat selalu mengkaji
dan memotivasi belajar klien.
b.

Advokat

Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya.
c.

Manajemen Kasus

Perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan pelayanan
kesehatan yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan kualitas
hidup klien.
d.

Kolaborator

Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau
anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.
e.

Panutan (Role Model)

Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran yang diharapkan.
Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari.
f.

Peneliti
Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi serta

mengembangkan teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari praktik
keperawatan.
g.

Pembaharu (Change Agent)
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu

terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam merubah
perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan.
18.

Tatanan Praktik Dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas
Perawat kesehatan komunitas melakukan pekerjaan pada berbagai posisi

dengan fokus utama klien individu, keluarga, dan komunitas. (Archer, 1976).
Tatanan praktik dalam keperawatan kesehatan komunitas sangat luas, karena pada
semua tatanan perawat komunitas dapat memberikan pelayanan dengan penekanan
tingkat pencegahan primer, sekunder dan tertier. Perawat yang bekerja di komunitas
dapat bekerja sebagai perawat keluarga, perawat sekolah, perawat kesehatan kerja
atau pegawai gerontology.
a.

Perawat Keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat

kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang
dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon
dan Maglaya, 1978).
Perawat keluarga adalah perawat terregistrasi dan telah lulus dalam bidang
keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu dan
keluarga disepanjang rentang sehat sakit.
Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan
dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case
management dan konsultasi.
b.

Perawat Kesehatan Sekolah
Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak

ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikut sertakan
keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB,
1986).
Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan
sasaran penunjang adalah guru dan kader.
c.

Perawat Kesehatan Kerja
Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan

dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang
pekerjaan. Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktik keperawatan dalam
upaya memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat ditatanan
industri, pabrik, tempat kerja, tempat konstruksi, universitas dan lain-lain.
d.

Perawat Gerontologi
Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan

memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi diberbagai
tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan
mempertahankan fungsi yang optimal.
Lingkup praktik keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan
keperawatan,

melaksanakan

advokasi

dan

bekerja

untuk

memaksimalkan

kemampuan atau kemandirian lanjut usia, meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian
yang bermartabat.
B.

KONSEP MODEL KEPERAWATAN
Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor

lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis, sosial dan cultural serta spiritual,
terhadap kesehatan masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan,
peningkatan, dan pemeliharaan kesehatan dalam upaya mencapai tujuan.
1.

MODEL SISTEM IMOGENE M. KING (1971)
Komunitas merupakan suatu system dari subsistem keluarga dan supra

sistemnya adalah system sosial yang lebih luas. Adanya gangguan atau stressor pada
salah satu subsistem akan mempengaruhi komunitas, misalnya adanya gangguan
pada salah satu subsistem pendidikan, dimana masyarakat akan kehilangan informasi
atau ketidaktahuan.
2.

MODEL ADAPTASI C. ROY (1976)
Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi tujuannya adalah

untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptive pada
komunitas.
Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk
meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.

3.

MODEL “SELF CARE” D.E OREM (1971)
Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir

dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya
kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : Mengenal
masalah, Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, Merawat anggota
keluarga yang mengalamai gangguan kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang
dapat menunjang kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara
tepat.
4.

MODEL “HEALTH CARE SYSTEM” BETTY NEUMAN
Asumsi yang dikemukakan Neuman tentang empat konsep utama dari

paradigm keperawatan yang terkait keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
a.

Manusia

Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni
dan merupakan satu kesatuan dari variable-variabel: fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
b.

Lingkungan

c.

Sehat

d.

Keperawatan
Sehat menurut model Neuman adalah suatu keseimbangan biopsiko – sosio –

cultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal dan
resisten. Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut
dengan berfokus pada empat intervensi yaitu : intervensi yang bersifat promosi
dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan normal yang
terganggu. Sedangkan intervensi yang bersifat kurasi atau rehabilitasi dilakukan
apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.
Keperawatan sebagai ilmu dan kiat, mempelajari tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar klien (individu, keluarga, kelompok, dan komunitas) yang
berhubngan dengan ketidakseimbangan yang terjadi pada ketiga garis pertahanan
yaitu fleksibel, normal dan resisten serta berupaya membantu mempertahankan
keseimbangan untuk sehat.
Intervensi yang dilakukan terhadap klien ditujukan pada garis pertahanan yang
mengalami gangguan :
1)

Intervensi bersifat promosi untuk gangguan pada garis pertahanan fleksibel

2)

Intervensi bersifat prevensi untuk gangguan pada garis pertahanan normal

3)

Intervensi bersifat kurasi dan rehabilitasi untuk gangguan pada garis

pertahanan resisten
Aplikasi Model Neuman pada Komunitas
Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas dilihat sebagai klien
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan
penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari 5 tahapan
yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
BAB III
PENGKAJIAN

1. DATA DEMOGRAFI
A. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin
7
6
5
4

laki-laki

3

perempuan

2
1
0
0-5 th

13-20 th

21-35 th

36-54 th

>55 th

0-5 th

JENIS KELAMIN LAKI-LAKI
JENIS KELAMIN
PEREMPUAN
JENIS KELAMIN TOTAL

13-20 th

21-35 th

36-54
th

>55 th

4
2

4
6

5
4

3
3

4
4

6

10

9

6

8

Kelurahan kota matsum IV kecamatan medan area yang kami kaji hanya
11KK terdiri dari 39 jiwa. Dari kelompok kami umur balita sebanyak 6 jiwa, remaja
sebanyak 10 jiwa, dewasa sebanyak 9 jiwa, dewasa pra lansia sebanyak 6 jiwa, lansia
sebanyak 8 jiwa
B. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
BELUM
SEKOLAH
8%

SD

15%

Berdasarkan

table

di

samping

distribusi berdasarkan pendidikan yaitu SD
sebanyak 11 jiwa (28 %), SMP sebanyak

21%

SMP
28%
SMA

28%

11 jiwa (28%),SMA sebanyak 8 jiwa
(21%), BELUM SEKOLAH sebanyak 6
jiwa (15%), dan PERGURUAN TINGGI

PERGURUAN
TINGGI

sebanyak 3 jiwa (8%).

C. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan table di samping
15%
5%

Petani
26%
39%

15%

masyarakat yang TIDAK BEKERJA

Tidak Bekerja

sebanyak 15 jiwa (39%), PETANI

Pelajar

sebanyak 10 jiwa (26%),PELAJAR

PNS

sebanyak 6 jiwa (15%),SWASTA

SWASTA

sebanyak 6 jiwa (15%) dan PNS
sebanyak 2 jiwa (5%)
D. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
Berdasarkan

table

di

samping

mayoritas warga Kelurahan kota
ISLAM

100%

matsum IV kecamatan medan area
banyak menganut agama islam 39
jiwa (100%).

2. DATA SOSIAL EKONOMI
A. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan

8%

Rp. 500.0001.000.000

25%

Rp. 1.000.0002.500.000
67%

> Rp 3.000.000
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini di akan di uraikan pembahasan tentang tahap-tahap yang telah
dilakukan di kota maksum Kelurahan Matsum Medan Area, dimana masing tahapan
tersebut akan di bahas bedasarkan analisa SWOT yang meliputi kekuatan, kelemahan
dan ancaman masing-masing.
1. Tahap persiapan
Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan berorientasi pada kesehatan
masyarakat pada tahap persiapan mahasiswa melakukan penyelesaian administrasi
dan persiapan lokasi lapangan .
Selain itu mahasiswa juga menuju kembali lokasi praktek yang akan
digunakan. Setelah latihan praktek ditinjauan mahasiswa mulai melakukan winshield
survey yaitu melihat secara garis besar situasi dan keadaaan wilayah Kota Maksum
Kelurahan Matsum Medan Area dengan pemetaan yang dibuat sendiri. Namun
sebelum melakukan koordinasi dengan aparat desa. Hal ini sesuai dengan teori yang
akan didapatkan dimana sebelum melakukan suatu kegiatan kita harus mengetahui
bagaimana keadaan lingkungan kemudian melibatkan orang-orang yang cocok serta
membuat komitmen untuk bekerja sama. Tahapan persiapan dilakukan dengan
bertahap yaitu menemui aparat/ perangkat desa minta wilayah denah, lalu melakukan
winshield survey.
2. Tahap Pengkajian
Pada tahapan pengkajian telah dilakukan winshield survey , penyebaran
quisoner kemudian melakukan perumusan secara mandiri. Masyarakat telah
memberikan informasi dalam pengumpulan data serta masyarakat mengetahui tujuan
dari pengkajian yang dilakukan. Ha ini sesuai dengan pendapatan Noto Adinoto
2000, dimana saat melakukan pengkajian dilakukan penyebaran quisioner yang oleh
mahasiswa dengan menemui warga satu persatu kerumah-rumah.
Menurut pendapat Noto Adinoto 2000, yang menyatakan penyebaran kusioner
dapatdilakukan dengan total sampling yang hasilnya lebih resentatif.
1. 1. Kekuatan
a. Adanya Masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam menberikan informasi
dalam pengumpulan data.
b. Adanya dukungan dari masyarakat baik dari kepala desa, tokoh masyarakat,
dan tokoh agama Kota Matsum.
c. Tersedianya alat penugmpulan data berupa kusioner yang dirancang oleh
mahasiswa berdasarkan hasil survei.
1. 2. Kelemahan
a. Masyarakat sangat heterogen
b. Jenis pekerjeaan yang bervariasi sehingga sulit ditemui pada pagi dan sore
hari.
1. 3. Kesempatan
a. Dukuangn dan kerja sama yang baru lintas program yaitu bekerja sama
dengan pihat ppuskesmas dalam pemberian penyuluhan.
1. 4. Ancaman
b. Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan kegiatan
sepenuhnya tanggup jawab mahasiswa.
c. Ditemukan beberapa masalah kesehatan, tapi kurang dirasakan masyarakat.
Berdasarkan perencanaan dalam kekuatan pengkajian yang telah dibuat
sebelumnya, maka pada saat melakukan pengkajian semua rencana telah dapat
dilakukan dengan baik sehngga dapat data serta informasi tentang keadaan kesehatan
kota Matsum. Berdasarkan survei dan tabulasi data didapatkan masalah yang
ditemukan di Kota Matsum yaitu :
1. Resiko terjadinya peningkatan gangguan jiwa diwilayah puskesmas kota
Matsum No 75 Kelurahan Medan area berhubungan dengan rendahnya
kopingdiri remaja
2. Resiko terjadinya Penyakit Katarak diwilayah puskesmas kota Matsum No 75
Kelurahan Medan area berhubungan dengan proses degeneratif yang dialami
oleh lansia.
3. Tahap Intervensi
Setelah didapatkan data dan informasi tentang keadaan kesehatan di kota
matsum, maka ditegakan diagnosa keperawata, sehingga langkah selanjutnya
dirumuskan perencanaan untuk mengatasu masalah kesehatan yang ada tersebut dan
dipaparkan secara mandiri.
Menurut Mc Parky dan Anderson 2002, strategi intervensi terdiri atas promosi
kesehatan, pelayanan kesehatan, kegiatan kelompok dan pemberdayaan masyarakat.
Penggunaan rencana kegiatan difokuskan pada kegiatan promosi

kesehatan,

pencegahan penyakit tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Penyusunan
laporan ini sesuai dengan model keperawatan komunitas yang digunakan yaitu
dengan pendekatan intervensi primer, sekunder, dan rehabilitatif.
Adapun rencana intervensi dari kegiatan yang dilakukan adalah
a. Penyuluhan Gangguan Jiwa dan Katarak
b. Pemberian Penkes tentang rujukan Gangguan jiwa dan Katarak ke Petugas
kesehatan.
4. Tahap Implementasi
Setelah didapatkan perumusan masalah tentang keadaan kesehatan diwilayah
puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area maka selanjutnya adalah
implementasi tindakan dari rencana masalah maka kelompok prioritas masalah
berdasarkan beberapa faktor antara lain :
a. Melakukan Penyuluhan Gangguan Jiwa dan Katarak
b. Memberian Penkes tentang rujukan Gangguan jiwa dan Katarak ke Petugas
kesehatan.
5. Tahap Evaluasi
Setelah dilakukan implementasi terhadap masluasi sebaalah yang ada
diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area maka dapat
dievaluasi sebagai berikut :
a. Masyarakat mengetahui tentang Gangguan Jiwa dan Katarak.
b. Masyarakat mengerti tentang Sistem Rujukan Gangguan Jiwa dan Katarak ke
Petugas kesehatan.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah kami melaksanakan praktek klinik lapangan (PKL) diwilayah
puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area yang dimulai pada tanggal 23
September 2013 yang merupakan bagian dari kurikulum program pendidikan
Poltekkes kemenkes Palembang Jurusan Prodi Keperawatan Lubuklinggau agar dapat
menjadikan pengalaman bagi Mahasiswa/i untuk belajar sendiri dan menerapkan ilmu
yang didapat dari pendidikan secara langsung kepada Masyarakat, serta membantu
pemerintah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan seoptimal mungkin dalam
menuju Indonesia sehat 2013maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Masyarakat diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area
menyambut baik kedatangan mahasiswa/i dalam melaksanakan PKL
didaerahnya.
2) Adanya kerja sama dan partisipasi dari masyarakat, tokoh masyarakat,
perangkat desa dalam melaksanakan kegiatan sehingga dapat terlaksana
dengan baik.
a. Kegiatan dilaksanakan antara lain : Pembukaan PKL, Pemetaan Wilayah,
Pengumpulan Data, Pengkajian Data, Penyuluhan Kesehatan.

B. SARAN
1) Bagi Prodi Keperawatan Kota Lubuklinggau
Diharapkan dapat melakukan pengembangan dan pelatihan terhadap
Mahasiswa/i selanjutnya agar lebih mempunyai kecakapan dan keterampilan dalam
mengembangkan kemampuan.
2) Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat mengerti dan memahami untuk bertindak dalam
mengatasi Gangguan Jiwa dan Katarak agar mendapatkan derajat kesehatan yang
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan RI. 2006. Visi dan Misi
Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan membuat masyarakat sehat.
DM.Berg Pale. 1996. Ilmu penyakit Psikologi. Perpustakaan Nasional Katalog dalam
terbitan (KDT): Jakarta.
Effendi, Nasrul. 1995. Dasar – dasar keperawatan masyarakat. Edisi II. EGC:
Jakarta.
Friedman, Marilyn M. 2000. Keperawatan keluarga. Teori dan praktik. Edisi III.
EGC: Jakarta.
Undang - Undang Kesehatan RI. No. 23 tahun 1992
C. DATA LINGKUNGAN FISIK
1. Perumahan
a. Distribudi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah

Berdasarkan tabel di samping
distribusi
18%

penduduk

kepemilikan

sebanyak 2 KK (18 %), Numpang

Milik sendiri

73%

Sewa
Numpang

9%

rumah

berdasarkan
yaitu

Sewa

sebanyak 1 KK (9 %), Milik sendiri
sebanyak 8 KK (73 %).

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah

Berdararkan tabel disamping
distribusi

penduduk

berdasarkan

jenis rumah yaitu permanen sebanyak

27%
Penmanen
73%

8 KK (73 %), sedangkan semi

Semi Permanen

permanen sebanyak 3 KK (27 %).
c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai

Besdasarkan tabel disamping
distribusi penduduk berdasarkan jenis
lantai yaitu Berlantai Tanah sebanyak
18%
Tanah
Papan
55%
27%

2 KK (18 %), Berlantai Papan
sebanyak 3 KK (27 %),

Tegel/Semen

Tagel / Semen sebanyak 6 KK (55

Berlantai

%).

d. Disrtribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah

Berdasarkan tabel di samping
distribusi

penduduk

berdasarkan

ventilasi rumah yaitu Ventilasi baik
sebanyak 5 KK (45 %), dan Ventilasi
55%

45%

Baik
Kurang Baik

kurang Baik sebanyak 6 KK (55 %).
e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan rumah

Bersadarkan tabel disamping
distribusi

penduduk

berdasarkan

penerangan rumah yaitu Penerangan

36%
Baik
64%

Cukup

baik sebanyak 4 KK (36 %), dan
Penerangan cukup sebanyak 7 KK
(64 %).

f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi syarat

Bedasarkan tabel disamping
distribusi penduduk berdasarkan
luas kamar tidur yaitu Memenuhi

36%

syarat sebanyak 4 KK (26 %), dan
Tidak memenuhi syarat sebanyak 7

64%

KK (64 %)
2. Halaman Rumah
a. Distribusi Halaman Rumah Disekitar Rumah

Ada

Berdasarkan tabel disamping
distribusi halaman rumah disekitar
rumah yaitu Halaman rumah ada
sebanyak 11 KK (100 %)

100%

b. Distribusi Jenis Pemanfaatan Pekarangan Rumah
Berdasarkan tabel disamping

Sales

distribusi pemanfaatan pekarangan

Kebun

Kolam

Kandang Ternak

Tidak dimanfaatkan

rumah yaitu Kebun sebanyak 7 KK

Lain- Lain

(64 %), Kolam sebanyak 1 KK (9
%), Kandang ternak sebanyak 1 KK

9%

(9 %), Tidak dimanfaatkan sebanyak

9%

1 KK (9 %), dan Lain – lain
9%

sebanyak 1 KK (9 %).

9%

64%

3. Pembuangan Kotoran
a. Distribusi Penduduk Berdsarkan Kebiasaan BAB

Sungai

WC

Berdasarkan tabel disamping
distribusi

penduduk

berdasarkan

kebiasaan BAB yaitu di sungai
27%

sebanyak 3 KK (27 %), dan di WC
sebanyak 8 KK (73 %).

73%
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban

Berdasarkan tabel disamping
distribusi
kepemilikan

18%

Penduduk
jamban

berdasarkan
yaitu

Ada

jamban sebanyak 9 KK (82 %), dan
Ada
Tidak ada

Tidak ada jamban sebanyak 2 KK (18
%).

82%

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air

< 10 meter

Berdasarkan tabel disamping

> 10 meter

distribusi

penduduk

berdasarkan

jarak jamban dengan sumber air yaitu
< 10 meter sebanyak 5 KK (45 %),
45%
55%

dan > 10 meter sebanyak 6 KK (55
%).
d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban

Terawat

Berdasarkan tabel didamping

Tidak terawat

distribusi
kondisi

penduduk
jamban

berdasarkan

yaitu

Terawat

sebanyak 7 KK (64 %), dan Tidak

36%

terawat sebanyak 4 KK (36 %).
64%

4. Sumber Air
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak

PDAM

Sumur pompa

Sumur gali

Sungai

Berdasarkan tabel
distribusi

18%

penduduk

disamping
berdasarkan

sumber air minum dan masak yaitu

18%

PDAM sebanyak 2 KK (18 %), Sumur
pompa sebanyak 1 KK (9 %), Sumur
9%

gali sebanyak 6 KK (55 %), dan Sungai
sebanyak 2 KK (18 %).

55%
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci

PDAM

Sumur pompa

Sumur gali

Sungai

Berdasarkan tabel
distribusi

penduduk

disamping
berdasarkan

sumber air untuk mandi dan mencuci
18%

yaitu PDAM sebanyak 2 KK (18 %),

18%

Sumur pompa sebanyak 1 KK (9 %),
9%

Sumur gali sebanyak 6 KK (55 %), dan
Sungai sebanyak 2 KK (18 %).

55%

c. Distribusi penduduk berdasarkan Pengolahan Air Minum

Dimasak

Berdasarkan tabel disamping
distribusi

penduduk

berdasarkan

pengolahan air minum yaitu Dimasak
sebanyak 11 KK (100 %)

100%
HASIL PENGKAJIAN

A. DATA DEMOGRAFI
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin (Sex)
JENIS KELAMIN
NO

UMUR

0–5
13 – 18
19 – 35
36 – 54
> 55
TOTAL
Interpretasi table
1
2
3
4
5

LAKILAKI
4
3
6
3
4
20

%

PEREMPUAN

%

2
4
6
3
4
19

TOTAL
6
7
12
6
8
39

2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidika
NO
1

PENDIDIKAN
Belum sekolah

2
3
4
5

SD
SMP
SMA
Perguruan tinggi
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
6
11
11
8
3
39

%
8
28
28
21
15
100

3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
NO
1
2
3
4
5

PEKERJAAN
Petani
Tidak bekerja
Pelajar
PNS
SWASTA
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
10
15
6
2
6
39

%
26
39
15
5
15
100

%
4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
NO
1

AGAMA

Islam
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
39
39

%

B. DATA SOCIAL EKONOMI
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan
NO
1
2
3

PENGHASILAN
Rp 500.000 – 1.000.000
Rp. 1.000.000 – 2.500.000
Lebih dari Rp. 3.000.000
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
8
3
1
11

%

2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Tabungan
NO
1
2

KEPEMILIKAN TABUNGAN
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
7
11

%

C. DATA LINGKUNGAN FISIK
1. PERUMAHAN
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah
NO
1
2
3

KEPEMILIKAN RUMAH
Sewa
Numpang
Milik sendiri
TOTAL

FREKUENSI
2
1
8
11

%
Interpretasi table

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah
NO
1
2

JENIS RUMAH
Permanen
Semi permanen
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
8
3
11

%

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai Rumah
NO
1
2
3

JENIS LANTAI RUMAH
Tanah
Papan
Tegel/semen
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
3
6
11

%

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah
NO
1
2

VENTILASI RUMAH

Baik
Kurang
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
5
6
11

%

e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan Rumah
NO
1
2

PENERANGAN RUMAH
Baik
Cukup
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
7
11

%

f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur
NO
1
2

LUAS KAMAR TIDUR
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi sarat

FREKUENSI
4
7

%
TOTAL
Interpretasi table

11

2. HALAMAN RUMAH
a. Distribusi Halaman Di Sekitar Rumah
NO
1

HALAMAN DI SEKITAR
RUMAH
Ada
TOTAL

FREKUENSI

%

11
11

b. Distribusi Jenis Pemamfaatan Perkarang Rumah
NO
1
2
3
4
5

JENIS PEMANFAATAN
HALAMAN
Kebun
Kolam
Kandang ternak
Tidak dimamfaatkan
Lain-lain
TOTAL

FREKUENSI

%

7
1
1
1
1
11

3. PEMBUANGAN KOTORAN
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan BAB
JENIS PEMANFAATAN
HALAMAN
1
Sungai
4
WC
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

3
8
11

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban
NO

KEPEMILIKAN JAMBAN

FREKUENSI

%
1
2

Ada
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

9
2
11

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air
JARAK JAMBAN DENGAN
SUMBER AIR
1
Kurang dari 10 m
2
Lebih dar 10 m
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

5
6
11

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban
NO
1
2

KONDISI JAMBAN
Terawat
Tidak terawat
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
7
4
11

%

4. SUMBER AIR
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak
SUMBER AIR MINUM DAN
MASAK
1
PDAM
2
Sumur pompa
3
Sumur gali
4
Sungai
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

2
1
6
2
11

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci
NO

SUMBER UNTUK MANDI
DAN

FREKUENSI

%
MENCUCI
PDAM
Sumur pompa
Sumur gali
Sungai
TOTAL
Interpretasi table
1
2
3
4

2
1
6
2
11

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengolahan Air Minum
NO
1

PENGOLAHAN AIR MINUM
Dimasak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
11
11

%

D. DATA STATUS KESEHATAN
1. SARANA KESEHATAN
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga
TEMPAT BEROBAT
KELUARGA
1
Rumah Sakit
2
Puskesmas
3
Balai pengobatan
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

3
6
2
11

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat
SARANA KESEHATAN
TERDEKAT
1
Rumah Sakit
2
Puskesmas
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI
2
9
11

%
c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Sebelum Berobat
KEBIASAAN SEBELUM
BEROBAT
1
Beli obat bebas
2
Minum jamu
3
Tidak ada
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

5
4
2
11

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan
SUMBER PENDANAAN
KESEHATAN
1
Askes/Jamsostek
2
Dana sehat
3
Umum/sendiri
4
Gratis/JPS
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

4
3
2
2
11

e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebutuhan Penyuluhan
NO
1
2
3

KEBUTUHAN PENYULUHAN
Tidak
Ya, secara individu
Ya, secara berkelompok
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
1
2
8
11

%

f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kunjungan Petugas
NO
1
2

SUMBER PENDANAAN
KESEHATAN

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
6
5
11

g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Waktu Penyuluhan

%
NO
1
2
3
4

WAKTU PENYULUHAN
Pagi
Siang
Sore
Malam
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
1
5
4
1
11

%

h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penyuluhan
NO
1
2
3

TEMPAT PENYULUHAN
Dirumah
Dipengajian
Diarahkan
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
1
6
11

%

2. MASALAH KESAKITAN
a. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga sakit pada 6 bulan
Terakhir
ANGGOTA KELUARGA
NO
SAKIT
PADA 6 BULAN TERAKHIR
1
Ya
2
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI

%

6
5
11

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga Sakit
NO
1

ANGGOTA KELUARGA
SAKIT PADA
Katarak

FREKUENSI
4

%
2

Tidak sakit
TOTAL
Interpretasi table

7
11

3. KEMATIAN
a. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga meninggal pada 6
Bulan terakhir

NO
1
2

ANGGOTA KELUARGA
MENINGGAL PADA 6 BULAN
TERAKHIR
Ya
Tidak
TOTAL

FREKUENSI

%

1
10
11

b. Distribusi penduduk berdasarkan penyebab anggota keluarga Meninggal
pada 6 bulan terakhir
PENYEBAB ANGGOTA
KELUARGA MENINGGAL
PADA 6 BULAN TERAKHIR
1
Kecelakaan
2
Tidak meninggal
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

1
10
11

a. ANAK
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Anak Usia 0-5 Tahun
NO
1
2

ANAK USIA 0-5 TAHUN
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
6
5
11

%
2) Distribusi Penduduk Berdasarkan anak yang di berikan Imunisasi pada
usia o-5 tahun
IMUNISASI YANG DI
BERIKAN
1
Lengkap
2
Belum lengkap
TOTAL
Interpretasi table
NO

3)

FREKUENSI

%

5
1
6

Distribusi Penduduk Berdasarkan Alasan Tidak Di Imunisasi usia 0-5
tahun

NO
1
3

4)

ALASAN TIDAK DI
IMUNISASI
Tidak tahu
Lain –lain
TOTAL

FREKUENSI

%

1
5
6

Distribusi Penduduk Berdasarkan Orang Tua Yang Dapat Membaca
KMS

ORANG TUA YANG DAPAT
MEMBACA KMS
1
Ya
2
Tidak
TOTAL
Interpretasi table
NO

5)

%

5
1
6

Distribusi Penduduk Berdasarkan Komunikasi Orang Tua Kepada Anak

KOMUNIKASI ORANG TUA
KEPADA ANAK
1
Satu Arah
2
Dua arah
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

FREKUENSI
3
3
6

%
6)
NO

Distribusi Pendududk Berdasarkan Respon Anak Saat Diajak Berbicara
RESPON ANAK SAAT
DIAJAK BERBICARA

1
2

Baik
Kurang baik
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI

%

3
3
6

b. REMAJA
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Remaja
NO
1
2

KEBERADAAN REMAJA
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
7
4
11

%

2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Remaja Diluar Sekolah
NO
1
2
3

KEBERADAAN REMAJA
Karang taruna
Olah raga
Lain-lain sebutkan
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
1
1
6
8

%

3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang
PENGGUNAAN WAKTU
LUANG
1
Begadang
4
Nonton TV
5
Olah raga
6
Lain-lain
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI
2
2
2
2
8

%
4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Kurang Baik
NO
1
2
4

KEBIASAAN KURANG BAIK
Merokok
Minum alkohol
Tidak ada
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
1
2
5
8

%

c. USIA LANJUT
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Usila
NO
1
2

KEBERADAAN USILA

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
7
11

%

2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Lansia Memiliki Keluhan Penyakit
LANSIA MEMILIKI
KELUHAN PENYAKIT
1
Katarak
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

4
4

3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Upaya Kesehatan
NO
1

UPAYA KESEHATAN
Obati sendiri
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
4

%

4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang
PENGGUNAAN WAKTU
SENGGANG
1
Berkebun
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

4
4

5) Distribusi Penduduk Berdasarkan ada kelompok usila
NO
1
2

ADA KELOMPOK USILA
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
2
4

%

6) Distriusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Lansia
NO
1
2

KEGIATAN LANSIA

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
2
4

%

7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kader Poksila
NO
1
2

KADER POKSILA
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
2
4

%
PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT

A. Gangguan jiwa
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan riwayat gangguan jiwa
NO
1
2

RIWAYAT GANGGUAN JIWA
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
7
11

%

2. Distribusi Penduduk Berdasarkan pernah mengalami kegagalan meraih
yang di inginkan
NO

PERNAH MENGALAMI
KEGAGALAN

1
2

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI

%

4
7
11

3. Distribusi Penduduk Berdasarkan kegagalan yang ingin di raih
KEGAGALAN YANG INGIN
DIRAIH
1
TNI
2
PNS
3
Dokter
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

2
1
1
4

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan reaksi yang di tunjukan setelah
mengalami kegagalan
NO
1

REAKSI YANG DI
TUNJUKAN
Mengurung diri

FREKUENSI
2

%
2

Berprlaku apa saja
TOTAL

2
4

5. Distriusi Penduduk Berdasarkan tindakan keluarga
NO
1

TINDAKAN KELUARGA
Membawa ke tenaga kesehatan
Membawa kepengobatan
2
tradisional
3
Didiamkan saja
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
1
2

%

1
4

B. KATARAK
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengelihatan kabur
NO
1
2

PENGELIHATAN KABUR
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
4
8

%

2. Distribusi Penduduk Berdasarkan penyebab pengelihatan kabur
PENYEBAB PENGELIHATAN
KABUR
1
Cedera pada mata
2
Diabetes Melitus
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

2
2
4

3. Distribusi Penduduk Berdasarkan terasa silau pada malam hari
NO
1

PENGELIHATAN KABUR
Ya
TOTAL

FREKUENSI
4
4

%

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan keluarga untuk mengatasinya
NO
1
2

TINDAKAN KELUARGA
Membawa ke tenaga kesehatan
Didiamkan saja
TOTAL

FREKUENSI
1
3
4

%

5. Distribusi Penduduk Berdasarkan pengetahuan tentang katarak
PENGETAHUAN KELUARGA
KATARAK
1
Ya
2
Tidak
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

3
1
4

6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga Mendapat Penyuluhan
Tentang katarak
NO

KELUARGA MENDAPAT
PENYULUHAN

1
2

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI

%

1
3
4

C. AUTISME
1. Distribusi Anak Berdasarkan keberadaan anak usia 0-5 tahun

KEBERADAAN ANAK USIA 05 TAHUN
1
Ya
2
Tidak
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI
3
3
6

%
2. Distribusi anak berdasarkan menghadapi kesulitan kontak mata.gerakan
tubuh,dan ekspresi wajah
NO
1
2

MENGHADAPI KESULITAN
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
3
3
6

%

3. Distribusi anak berdasarkan kemampuan mempertahankan respon saat
berbicara
KEMAMPUAN
MEMPERTAHANKAN RESPON
1
Lama
2
Sebentar
3
Tidak peduli sama sekali
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

1
1
1
3

4. Distribusi anak berdasarkan menggunakan gerakan non verbal
MENGGUNAKAN GERAKAN
NON-VERBAL
1
Ya
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

3
3

5. Distribusi anak berdasarkan Respon Anak
NO
1
2

RESPON ANAK
hiperaktif
Pasif
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
1
3

%
6. Distribusi anak berdasarkan ketertarikan dalam bersosialisasi dengan
anak lain
NO
1
2

Keterkaitan dalam bersosialisasi
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
1
3

%

I. FORMAT PENGKAJIAN KOMUNITAS

A. DATA DEMOGRAFI
1. Struktur keluarga
Nama KK

:

Umur

:

Agama :
Pendidikan

:

Pekerjaan

:

Suku/Bangsa

:

2. Daftar anggota keluarga
No

Nama

Umur
L

P

Hub
Keluarga

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Kead fisik
Sehat Sakit

Ket.
B. DATA SOSEK
1. Penghasilan rata-rata perbulan:
( ) kurang dari Rp. 500.000
( ) Rp 500.000 – 1.000.000
( ) Rp. 1.000.000 – 2.000.000
( ) Lebih dari Rp. 2.000.000

2. Apakah keluarga menabung :
( ) Ya
( ) Tidak

C. DATA LINGKUNGAN FISIK
1. Perumahan
a. Kepemilikan: ( ) sewa , ( ) numpang, ( ) milik sendiri
b. Jenis : ( ) Permanen, ( ) semi permanen, ( ) tidak permanen
c. Lantai : ( ) tanah, ( ) papan ( ) tegel/semen
d. Ventilasi : ( ) baik, ( ) kurang.
e. Penerangan ( ) baik, ( )Cukup, ( ) kurang
f. Luas kamar tidur ( ) memenuhi syarat, ( ) tidak memenuhi sarat.
g. Vektor yang banyak disekitar rumah dan membahayakan : ( ) lalat,
( ) nyamuk, ( ) kecoa, ( ) anjing, ( ) burung, ( ) lain-lain

2. Halaman Rumah
a. Halaman di sekitar rumah : ( ) ada, ( ) tidak
b. Jenis pemenfaatan pekarangan rumah : ( ) Kebun, ( ) Kolam,
( ) Kandang ternak, ( ) Tidak dimanfaatkan, ( ) lain-lain
3. Pembuangan Kotoran
a. Dimana keluarga buang air besar : ( ) sungai, ( ) selokan, ( ) sembarang
tempat,
( ) WC, ( ) lain-lain sebutkan __________
b. Kepemilikan jamban : ( ) ada, ( ) tidak
c. Bila ya, Jenis jamban : ( ) septik tank , ( ) lainnya
d. Jarak jamban dengan sumber air : ( ) kurang dari 10 m, ( ) lebih dar 10 m
e. Kondisi jamban : ( ) terawat, ( ) tidak terawat

4. Sumber air
a. Sumber air bersih untuk minum dan memasak : ( ) PDAM, ( ) sumur
pompa,
( ) sumur gali, ( ) mata air, ( ) sungai, ( ) air mineral
b. Sumber air untuk mandi dan mencuci : ( ) PDAM, ( ) sumur pompa, ( )
sumur gali, ( ) mata air, ( ) sungai
c. Pengolahan air minum : ( ) dimasak, ( ) tidak dimasak

5. Tempat penampungan air
a. Jenis tempat penampungan air : ( ) bak, ( ) gentong, ( ) ember,
( ) lain-lain sebutkan__________.
b. Kondisi : ( ) tertutup, ( ) terbuka.
c. Pengurasan : ( ) ya, ( ) tidak.
d. Bila ya, berapa kali dalam seminggu : ( ) 1 kali, ( ) 2 kali, ( ) 3 kali,
( ) lebih 3 kali.
e.

Gentong/bak mandi : ( ) berlumut, ( ) tidak berlumut, ( ) ada jentik
nyamuk,
( ) tidak ada jentik nyamuk.
f. Kondisi airnya : ( ) berbau, ( ) berwarna, ( ) berasa, ( ) tidak berbau,
tidak berasa dan tidak berwarna

6. Pembuangan sampah dan limbah
a. Cara pembuangan sampah : ( ) ditimbun, ( ) dibakar, ( ) tempat sampah
umum,
( ) sungai, ( ) sembarang tempat.
b. Tempat pembuangan sampah sementara ( ) ada, ( ) tidak/sembarangan
c. Bila ada : ( ) tertutup, ( ) terbuka.
d. Jarak tempat penampungan sampah dengan rumah ( ) kurang dari 5
meter,
( ) lebih dari 5 meter
e. Pembuangan air limbah : ( ) got, ( ) sungai, ( ) sembarang tempat,
( ) penampungan/resapan
f. Kondisi saluran limbah : ( ) lancar, ( ) tergenang.

7. Hewan ternak
a. kepemilikan hewan ternak : ( ) ada, ( ) tidak
b. Bila ya letak kandang ternak : ( ) dalam rumah, ( ) diluar rumah
c. Kondisi : ( ) terawat, ( ) tidak terawat.

D. DATA STATUS KESEHATAN
1. Sarana kesehatan
a. Tempat berobat keluarga : ( ) Rumah sakit, ( ) puskesmas, ( ) balai
pengobatan,
( ) posyandu, ( ) dokter praktek, ( ) perawat, ( ) bidan
b. Sarana kesehatan terdekat menurut keluarga ( ) RS, ( ) Puskesmas,
( ) praktek swasta, ( ) lain-lain, sebutkan __________
c. Kebiasaan sebelum berobat : ( ) beli obat bebas, ( ) Minum jamu, ( )
tidak ada
d. Sumber pendanaan kesehatan keluarga : ( ) Askes/Jamsostek ( ) Dana
sehat
( ) umum/sendiri, ( ) gratis/JPS
e. Apakah keluarga merasakan perlu mendapatkan pengarahan penyuluhan
informasi kesehatan : ( ) tidak, ( ) ya, secara individu, ( ) ya, secara
berkelompok
f. Apakah keluarga pernah dikunjungi petugas kesehatan : ( ) ya, ( ) tidak
g. Kapan waktu yang baik menurut bapak/ibu untuk memberikan
penyuluhan tersebut : ( ) pagi, ( ) siang, ( ) sore, ( ) malam
h. Dimana tempat yang baik menurut bapak/ibu untuk mendapatkan
penyuluhan/informasikesehatan : ( ) dirumah, ( ) dipengajian,
( ) diarahkan, ( ) diarisan, ( ) lain-lain __________

2. Masalah kesakitan
a. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit (6 bulan terakhir).
( ) ya, ( ) tidak, bila ya berapa orang __________
b. Bila ya sebutkan: ( ) diare, ( ) ISPA, ( ) Demam berdarah, ( ) Asma,
( ) Typhoid, ( ) TBC ( ) Cacar air, ( ) campak, ( ) Hypertensi,
( ) Asam urat, ( ) Kencing manis ( ) Lain-lain sebutkan __________

3. Kematian
a. Apakah ada anggota keluarga yang meninggal dalam 6 bulan terakhir
( ) ya, ( ) tidak
b. Bila ya, disebabkan oleh ( ) sakit, ( ) kecelakaan, ( ) lain-lain
__________
a. Balita
1) Apakah ada anak usia 0 – 1 tahun : ( ) ya, ( ) tidak
2) Imunisasi yang diberikan : ( ) lengkap, ( ) belum lengkap ,
( ) tidak lengkap
3) Apakah ada anak usia 1 – 5 tahun : ( ) ya, ( ) tidak
4) Bila ya Imunisasi yang diberikan : ( ) lengkap, ( ) belum lengkap
( ) tidak lengkap
5) Bila tidak di imunisasi, alasannya : ( ) tidak tahu, ( ) tidak ada
manfaatnya,

( ) lain-lain sebutkan __________

6) Apakah anak memiliki KMS : ( ) ya, ( ) tidak
7) Apakah dapat membaca hasil KMS, ( ) ya, ( ) tidak
8) Apakah setiap bulan anak mengunjungi Posyandu ( ) ya, ( ) tidak
9) Bila ya, apakah BB anak : ( ) naik, ( ) tetap, ( ) turun.
10) Bila tidak alasanya : ( ) jauh dari posyandu, ( ) tidak punya waktu,
( ) merasa tidak ada manfaatnya, ( ) lain-lain sebutkan __________
11) Status gizi balita : ( ) berada digaris hijau, ( ) diatas hijau kuning,( )
dibawah titik-titik, ( ) dibawah garis merah
12) Apakah anak mendapat makanan tambahan : ( ) ya, ( ) tidak
13) Apakah anak mendapatkan vit A : ( ) ya, ( ) tidak

b. Remaja
1) apakah ada anak usia remaja : ( ) ya, ( ) tidak
2) Bila ya apakah Kegiatan yang dilakukan diluar sekolah :
( ) keagamaan,( ) karang taruna, ( ) olah raga , ( ) lain-lain
sebutkan ___________
3) Penggunaan waktu luang : ( ) begadang, ( ) rekreasi, ( ) kursus
ketrampilan,
( ) Nonton TV, ( ) olah raga, ( ) lain-lain
4) Kebiasaan kurang baik yang dilakukan : ( ) merokok, ( ) minum
alkohol,
( ) penggunaan obat-obatan / narkoba, ( ) tidak ada

c. Usia lanjut
1) Adakah usia lanjut : ( ) ya, ( ) tidak.
2) Apakah lansia memiliki keluhan penyakit : ( ) ya, ( ) tidak,
Bila ya sebutkan : ( ) Asma, ( ) TBC, ( ) Hypertensi, ( ) Kencing
manis,
( ) Reumatik ( ) Katarak, ( ) Penyakit kulit, ( ) Lain-lain
Sebutkan __________
3) Upaya yang dilakukan : ( ) periksa ke sarana kesehatan, ( ) obati
sendiri,
( ) non medis, ( ) lain-lain sebutkan __________
4) Penggunaan waktu senggang ( ) Berkebun, ( ) rekreasi, ( ) olah raga,
( ) lain-lain sebutkan ___________
5) Adakah ada kelompok usila : ( ) ya, ( ) tidak
6) Bila ya adakah kegiatan sebutkan __________
7) Apakah sudah ada kader poksila : ( ) ya, ( ) tidak

E. PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT
A. GANGGUAN JIWA
1. Apakah keluarga anda ada riwayat gangguan jiwa ? ( )ya, ( ) tidak
2. Apakah salah satu keluarga anda pernah mengalami kegagalan dalam meraih
cira – citanya ?( ) ya ,( )tidak
3. Cita – citanya ?( )TNI, ( ), POLISI ( ), DOKTER
4. Jika iya, apakah reaksi yang diperlihatkan salah satu keluarga anda setelah
mengalami kegagalan tersebut ?
( ) Mengurung diri, ( ) berteriak – teriak, ( )Berbicara sendiri
5. Apakah dia seolah – olah menjadi atau meniru apa yang di cita – citakannya
( ) Iya, ( ) tidak
6. Apakah tindakan keluarga setelah mengetahui ada keluarga yang berperilaku
menyimpang
( ) Membawa ke tenaga keseehatan ( )Membawa pengobatan tradisional (
terapi alternatif ), ( )Didiamkan saja

B. Katarak
1. Apakah dalam keluarga ada yang mengalami penglihatan kabur ?( )Ya , ( )
tidak
2. Jika, iya apakah yang menyebabkan penglihatan kabur
( ) cidera pada mata, ( ) bawan sejak lahir,( ) penggunaan obat dalam jangka
waktu lama
3. Apakah terasa silau jika berada dibawah sinar terang ( )Ya ( ) tidak
4. Jika iya apa yang dilakukan keluarga untuk mengatasinya ( ) Istirahat ( )
Berobat
5. Pengetahuan keluarga ( )Baik, ( ) cukup, ( ) kurang
6. Apakah yang keluarga ketahui tentang upaya pencegahan katarak
( )Menjaga kesehatan mata ( )Mengkonsumsi vitamin C
C. AUTISME
1. Apakah dalam keluarga anda ada anak yang berusia 1-2 tahun ( )ya, ( ) tidak
2. apakah anak anda tertarik bermain dengan anak lainnya ( ) ya, ( ) tidak
3. apakah anak anda melihat mata anda jika di ajak berbicara ( ) ya ,( )tidak
4. apakah anak anda merespon jika di panggil namanya ( ) ya, ( )tidak
5. apakah anak anda dapat meniru tingkah laku anda ( )ya ,( )tidak
6. apakah anak anda dapat menunjuk untuk memberitahu ketertarikannya pada
sesuatu ( ) ya, ( ) tidak
7. Apakah tindakan keluarga setelah mengetahui kelainan pada anaknya
( ) Membawa ke tenaga kesehatan (

)Membawa pengobatan tradisional (

terapi alternatif ), ( )Didiamkan saja
D. HIV/AID
E.KANKER PAYUDARA
F. SINDROM DOWN

Pengumpul data,

(_________________)
HASIL PENGKAJIAN

A. DATA DEMOGRAFI
5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin (Sex)
JENIS KELAMIN
NO

UMUR

0–5
13 – 18
19 – 35
36 – 54
> 55
TOTAL
Interpretasi table
1
2
3
4
5

LAKILAKI
4
3
6
3
4
20

%

PEREMPUAN

%

2
4
6
3
4
19

TOTAL
6
7
12
6
8
39

6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
NO
1
2
3
4
5

PENDIDIKAN
Belum sekolah

SD
SMP
SMA
Perguruan tinggi
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
6
11
11
8
3
39

%
8
28
28
21
15
100

%
7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
NO
1
2
3
4
5

PEKERJAAN

Petani
Tidak bekerja
Pelajar
PNS
SWASTA
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
10
15
6
2
6
39

%
26
39
15
5
15
100

8. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
NO
1

AGAMA

Islam
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
39
39

%

B. DATA SOCIAL EKONOMI
3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan
NO
1
2
3

PENGHASILAN
Rp 500.000 – 1.000.000
Rp. 1.000.000 – 2.500.000
Lebih dari Rp. 3.000.000
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
8
3
1
11

%

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Tabungan
NO
1
2

KEPEMILIKAN TABUNGAN
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
7
11

C. DATA LINGKUNGAN FISIK
5. PERUMAHAN
g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah

%
NO
1
2
3

KEPEMILIKAN RUMAH
Sewa
Numpang
Milik sendiri
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
1
8
11

%

h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah
NO
1
2

JENIS RUMAH
Permanen
Semi permanen
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
8
3
11

%

i. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai Rumah
NO
1
2
3

JENIS LANTAI RUMAH
Tanah
Papan
Tegel/semen
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
3
6
11

%

j. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah
NO
1
2

VENTILASI RUMAH

FREKUENSI
5
6
11

%

FREKUENSI
4
7
11

%

Baik
Kurang
TOTAL
Interpretasi table
k. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan Rumah
NO
1
2

PENERANGAN RUMAH
Baik
Cukup
TOTAL
Interpretasi table
l. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur
NO
1
2

LUAS KAMAR TIDUR
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi sarat
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
7
11

%

FREKUENSI

%

6. HALAMAN RUMAH
A. Distribusi Halaman Di Sekitar Rumah

NO
1

HALAMAN DI SEKITAR
RUMAH
Ada
TOTAL

11
11

B. Distribusi Jenis Pemamfaatan Perkarang Rumah

NO
1
2
3
4
5

JENIS PEMANFAATAN
HALAMAN
Kebun
Kolam
Kandang ternak
Tidak dimamfaatkan
Lain-lain
TOTAL

FREKUENSI

%

7
1
1
1
1
11

7. PEMBUANGAN KOTORAN
e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Bab
NO

JENIS PEMANFAATAN
HALAMAN

FREKUENSI

%
1
4

Sungai
WC
TOTAL
Interpretasi table

3
8
11

f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban
NO
1
2

KEPEMILIKAN JAMBAN
Ada
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
9
2
11

%

g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air
JARAK JAMBAN DENGAN
SUMBER AIR
1
Kurang dari 10 m
2
Lebih dar 10 m
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

5
6
11

h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban
NO
1
2

KONDISI JAMBAN
Terawat
Tidak terawat
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
7
4
11

%

8. SUMBER AIR
d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak
NO
1
2
3

SUMBER AIR MINUM DAN
MASAK
PDAM
Sumur pompa
Sumur gali

FREKUENSI
2
1
6

%
4

Sungai
TOTAL
Interpretasi table

2
11

e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci
SUMBER UNTUK MANDI
NO
DAN
MENCUCI
1
PDAM
2
Sumur pompa
3
Sumur gali
4
Sungai
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI

%

2
1
6
2
11

f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengolahan Air Minum
NO
1

PENGOLAHAN AIR MINUM
Dimasak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
11
11

%

D. DATA STATUS KESEHATAN
4. SARANA KESEHATAN
i. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga
TEMPAT BEROBAT
KELUARGA
1
Rumah Sakit
2
Puskesmas
3
Balai pengobatan
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI
3
6
2
11

%
j. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat
SARANA KESEHATAN
TERDEKAT
1
Rumah Sakit
2
Puskesmas
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

2
9
11

k. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Sebelum Berobat
KEBIASAAN SEBELUM
BEROBAT
1
Beli obat bebas
2
Minum jamu
3
Tidak ada
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

5
4
2
11

l. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan
SUMBER PENDANAAN
KESEHATAN
1
Askes/Jamsostek
2
Dana sehat
3
Umum/sendiri
4
Gratis/JPS
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

4
3
2
2
11

m. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebutuhan Penyuluhan
NO
1
2
3

KEBUTUHAN PENYULUHAN
Tidak
Ya, secara individu
Ya, secara berkelompok
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
1
2
8
11

%
n. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kunjungan Petugas
NO

SUMBER PENDANAAN
KESEHATAN

1
2

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI

%

6
5
11

o. Distribusi Penduduk Berdasarkan Waktu Penyuluhan
NO
1
2
3
4

WAKTU PENYULUHAN
Pagi
Siang
Sore
Malam
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
1
5
4
1
11

%

p. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penyuluhan
NO
1
2
3

TEMPAT PENYULUHAN
Dirumah
Dipengajian
Diarahkan
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
1
6
11

%

5. MASALAH KESAKITAN
c. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga sakit pada 6 bulan
Terakhir
ANGGOTA KELUARGA
SAKIT
PADA 6 BULAN TERAKHIR
1
Ya
2
Tidak
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI
6
5
11

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga Sakit

%
ANGGOTA KELUARGA
SAKIT PADA
1
Katarak
2
Tidak sakit
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

4
7
11

6. KEMATIAN
c. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga meninggal pada 6
Bulan terakhir
ANGGOTA KELUARGA
NO MENINGGAL PADA 6 BULAN
TERAKHIR
1
Ya
2
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI

%

1
10
11

d. Distribusi penduduk berdasarkan penyebab anggota keluarga Meninggal
pada 6 bulan terakhir
PENYEBAB ANGGOTA
KELUARGA MENINGGAL
PADA 6 BULAN TERAKHIR
1
Kecelakaan
2
Tidak meninggal
TOTAL
Interpretasi table
NO

A.

FREKUENSI

%

1
10
11

ANAK
7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Anak Usia 0-5 Tahun

NO
1
2

ANAK USIA 0-5 TAHUN
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
6
5
11

%
8) Distribusi Penduduk Berdasarkan anak yang di berikan Imunisasi pada
usia o-5 tahun
IMUNISASI YANG DI
BERIKAN
1
Lengkap
2
Belum lengkap
TOTAL
Interpretasi table
NO

9)

FREKUENSI

%

5
1
6

Distribusi Penduduk Berdasarkan Alasan Tidak Di Imunisasi usia 0-5
tahun

ALASAN TIDAK DI
IMUNISASI
1
Tidak tahu
3
Lain –lain
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

1
5
6

10) Distribusi Penduduk Berdasarkan Orang Tua Yang Dapat Membaca
KMS
ORANG TUA YANG DAPAT
MEMBACA KMS
1
Ya
2
Tidak
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

5
1
6

11) Distribusi Penduduk Berdasarkan Komunikasi Orang Tua Kepada Anak
NO
1

KOMUNIKASI ORANG TUA
KEPADA ANAK
Satu Arah

FREKUENSI
3

%
2

Dua arah
TOTAL
Interpretasi table

3
6

12) Distribusi Pendududk Berdasarkan Respon Anak Saat Diajak Berbicara
NO

RESPON ANAK SAAT
DIAJAK BERBICARA

1
2

Baik
Kurang baik
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI

%

3
3
6

B. REMAJA
5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Remaja
NO
1
2

KEBERADAAN REMAJA
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
7
4
11

%

6) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Remaja Diluar Sekolah
NO
1
2
3

KEBERADAAN REMAJA
Karang taruna
Olah raga
Lain-lain sebutkan
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
1
1
6
8

%

7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang
NO
1
4
5

PENGGUNAAN WAKTU
LUANG
Begadang
Nonton TV
Olah raga

FREKUENSI
2
2
2

%
6

Lain-lain
TOTAL
Interpretasi table

2
8

8) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Kurang Baik
NO
1
2
4

KEBIASAAN KURANG BAIK
Merokok
Minum alkohol
Tidak ada
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
1
2
5
8

%

E. USIA LANJUT
8) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Usila
NO
1
2

KEBERADAAN USILA

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
7
11

%

9) Distribusi Penduduk Berdasarkan Lansia Memiliki Keluhan Penyakit
NO
1

LANSIA MEMILIKI
KELUHAN PENYAKIT
Katarak

FREKUENSI
4

%
TOTAL
Interpretasi table

4

10) Distribusi Penduduk Berdasarkan Upaya Kesehatan
NO
1

UPAYA KESEHATAN
Obati sendiri
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
4

%

11) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang
PENGGUNAAN WAKTU
FREKUENSI
SENGGANG
1
Berkebun
4
TOTAL
4
Interpretasi table
12) Distribusi Penduduk Berdasarkan ada kelompok usila
NO

NO
1
2

ADA KELOMPOK USILA

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
2
4

%

%

13) Distriusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Lansia
NO
1
2

KEGIATAN LANSIA
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
2
4

%

14) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kader Poksila
NO
1
2

KADER POKSILA

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
2
4

%
PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT

A. Gangguan jiwa
6. Distribusi Penduduk Berdasarkan riwayat gangguan jiwa
NO
1
2

RIWAYAT GANGGUAN JIWA
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
7
11

%

7. Distribusi Penduduk Berdasarkan pernah mengalami kegagalan meraih
yang di inginkan
NO

PERNAH MENGALAMI
KEGAGALAN

1
2

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI

%

4
7
11

8. Distribusi Penduduk Berdasarkan kegagalan yang ingin di raih
NO
1
2
3

KEGAGALAN YANG INGIN
DIRAIH
TNI
PNS
Dokter

FREKUENSI
2
1
1

%
TOTAL
Interpretasi table

4

9. Distribusi Penduduk Berdasarkan reaksi yang di tunjukan setelah
mengalami kegagalan
REAKSI YANG DI
TUNJUKAN
1
Mengurung diri
2
Berprlaku apa saja
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

2
2
4

10. Distriusi Penduduk Berdasarkan tindakan keluarga
NO
1

TINDAKAN KELUARGA
Membawa ke tenaga kesehatan
Membawa kepengobatan
2
tradisional
3
Didiamkan saja
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
1
2

%

1
4

B. KATARAK
7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengelihatan kabur
NO
1
2

PENGELIHATAN KABUR

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
4
4
8

%

8. Distribusi Penduduk Berdasarkan penyebab pengelihatan kabur
PENYEBAB PENGELIHATAN
KABUR
1
Cedera pada mata
2
Diabetes Melitus
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI
2
2
4

%
9. Distribusi Penduduk Berdasarkan terasa silau pada malam hari
NO
1

PENGELIHATAN KABUR
Ya
TOTAL

FREKUENSI
4
4

%

10. Distribusi Penduduk Berdasarkan keluarga untuk mengatasinya
NO
1
2

TINDAKAN KELUARGA
Membawa ke tenaga kesehatan
Didiamkan saja
TOTAL

FREKUENSI
1
3
4

%

11. Distribusi Penduduk Berdasarkan pengetahuan tentang katarak
PENGETAHUAN KELUARGA
KATARAK
1
Ya
2
Tidak
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

3
1
4

12. Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga Mendapat Penyuluhan
Tentang katarak
KELUARGA MENDAPAT
NO
FREKUENSI
%
PENYULUHAN
1
Ya
1
2
Tidak
3
TOTAL
4
Interpretasi table

C. AUTISME
7. Distribusi Anak Berdasarkan keberadaan anak usia 0-5 tahun
NO

KEBERADAAN ANAK USIA 05 TAHUN

FREKUENSI

%
1
2

Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

3
3
6

8. Distribusi anak berdasarkan menghadapi kesulitan kontak mata.gerakan
tubuh,dan ekspresi wajah
NO
1
2

MENGHADAPI KESULITAN
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
3
3
6

%

9. Distribusi anak berdasarkan kemampuan mempertahankan respon saat
berbicara
KEMAMPUAN
MEMPERTAHANKAN RESPON
1
Lama
2
Sebentar
3
Tidak peduli sama sekali
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

1
1
1
3

10. Distribusi anak berdasarkan menggunakan gerakan non verbal
MENGGUNAKAN GERAKAN
NON-VERBAL
1
Ya
TOTAL
Interpretasi table
NO

FREKUENSI

%

3
3

11. Distribusi anak berdasarkan Respon Anak
NO
1
2

RESPON ANAK
hiperaktif
Pasif
TOTAL

FREKUENSI
2
1
3

%
Interpretasi table
12. Distribusi anak berdasarkan ketertarikan dalam bersosialisasi dengan
anak lain
NO
1
2

Keterkaitan dalam bersosialisasi
Ya
Tidak
TOTAL
Interpretasi table

FREKUENSI
2
1
3

%

II. ANALISA DATA

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah
kesehatan atau masalah keperawatan .
Tujuan analisis data adalah :
1. Menetapkan kebutuhan komunity
2. Menetapkan kekuatan
3. Mengidentifikasi pola respon komunity
4. Mengindikasikan kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
ANALISA DATA
DATA

MASALAH
KESEHATAN

MASALAH KEPERWATAN
SKOMUNITA

Keteranga :
Skore : 0 – 5
0 = paling rendah
5 = paling tinggi
Sumber daya orang

Sumber daya peralatan

Sumber daya dana

Sumber daya waktu

Sumber daya tempat

Sesuai dengan program pemerintah

Kemungkinan untuk diatasi

Minat masyarakat

Kemunginan untuk pendidikan kesehatan

Besarya resiko

Jumlah yang beresiko

DX
KEPERAWATAN

Perawata komunitas Sesuai dengan peran

III. PRIORITAS MASALAH MENURUT MUEKE

KRITERIA PENAPISAN
TERSEDIA SUMBER
Jumlah

Skore
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan minimal dua komponen ( P / E / S ) dengan
mempertimbangakan :
1. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah
2. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
3. Partiipasi dan peran serta masyarakat

CONTOH : Resiko terjadinya diare di RW 02 Ds X berhubungan dengan :
a. Sumber air tidak memenuhi syarat
b. Kebersihan perorangan kurang
c. Lingkungan yang buruk : banyak sampah berserakan, penggunaan sungai
sebagai tempat cuci, mandi dan BAB.
d. Dll
Contoh askep komunitas

Contenu connexe

Tendances

Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Yabniel Lit Jingga
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
octo zulkarnain
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Muhammad Awaludin
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
Yuli Thamrin
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Csii M'py
 

Tendances (20)

Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
askep komunitas agregat lansia.pptx
askep komunitas agregat lansia.pptxaskep komunitas agregat lansia.pptx
askep komunitas agregat lansia.pptx
 
Organisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi Pelayanan KesehatanOrganisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi Pelayanan Kesehatan
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika Keperawatan
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Sistem pelayanan
Sistem pelayananSistem pelayanan
Sistem pelayanan
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
Paradigma sehat
Paradigma sehatParadigma sehat
Paradigma sehat
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
 
Primary health care
Primary health carePrimary health care
Primary health care
 
Landasan teoritis keperawatan keluarga
Landasan teoritis keperawatan keluargaLandasan teoritis keperawatan keluarga
Landasan teoritis keperawatan keluarga
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaPembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
 
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsipContoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
Contoh kasus dilema etik dan pembahasan pendekatan nilai dan prinsip
 

En vedette

Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Valva Ily
 
askep komunitas
askep komunitasaskep komunitas
askep komunitas
nandonovri
 
Askep komunitas
Askep komunitasAskep komunitas
Askep komunitas
nandonovri
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitas
Abi Muhlies
 
Dx nanda keluarga
Dx nanda keluargaDx nanda keluarga
Dx nanda keluarga
quinsha25
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
yaenk_ekis
 
Mahasiswa & tanggung jawab sosial
Mahasiswa & tanggung jawab sosialMahasiswa & tanggung jawab sosial
Mahasiswa & tanggung jawab sosial
Sabolah
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 

En vedette (20)

Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
Daftar diagnosa keperawatan komunitas menurut nanda i 2012 -
 
askep komunitas
askep komunitasaskep komunitas
askep komunitas
 
Askep komunitas
Askep komunitasAskep komunitas
Askep komunitas
 
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
 
Aspek sosial budaya dalam praktek komunitas
Aspek sosial budaya dalam praktek komunitasAspek sosial budaya dalam praktek komunitas
Aspek sosial budaya dalam praktek komunitas
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitas
 
Bab I PBL Desa Damit Hulu
Bab I PBL Desa Damit HuluBab I PBL Desa Damit Hulu
Bab I PBL Desa Damit Hulu
 
Asuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitasAsuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitas
 
Dx nanda keluarga
Dx nanda keluargaDx nanda keluarga
Dx nanda keluarga
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
 
Rencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaRencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluarga
 
Mahasiswa & tanggung jawab sosial
Mahasiswa & tanggung jawab sosialMahasiswa & tanggung jawab sosial
Mahasiswa & tanggung jawab sosial
 
Intervensi keperawatan keluarga
Intervensi keperawatan keluargaIntervensi keperawatan keluarga
Intervensi keperawatan keluarga
 
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitas
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitasKonsep dasar asuhan keperawatan komunitas
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitas
 
Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014Panduan kkn 2014
Panduan kkn 2014
 
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia SekolahKB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolah
 
Ppt keluarga tbc
Ppt keluarga tbcPpt keluarga tbc
Ppt keluarga tbc
 
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
Seminar Lokakarya Mini Mahasiswa PSIK STIKes Nurul Hasanah Kutacane 2013
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
 

Similaire à Contoh askep komunitas

Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
desyanggraini10
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmd
Nova Ci Necis
 
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
emyubkn033
 
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemasLaporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
cinta_enak
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Nazila Hana
 
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdf
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdfPuskesmas & Kebijakan Dasar.pdf
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdf
Hasna127517
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
prjzjpy4x7
 
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptxPPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
MurniAbbas1
 
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMPuskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Ainur
 

Similaire à Contoh askep komunitas (20)

Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmd
 
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
123Pembangunan_Berwawasan_Kesehatan.docx
 
Upt puskesmas fajar bulan
Upt puskesmas fajar bulanUpt puskesmas fajar bulan
Upt puskesmas fajar bulan
 
pedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docxpedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docx
 
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemasLaporan kerja 4 minggu di puskemas
Laporan kerja 4 minggu di puskemas
 
PEMBAHASAN PUSKESMAS DALAM UNDANG 75
PEMBAHASAN PUSKESMAS  DALAM UNDANG 75PEMBAHASAN PUSKESMAS  DALAM UNDANG 75
PEMBAHASAN PUSKESMAS DALAM UNDANG 75
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdf
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdfPuskesmas & Kebijakan Dasar.pdf
Puskesmas & Kebijakan Dasar.pdf
 
man it asli
 man it asli man it asli
man it asli
 
Laporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota SukabumiLaporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi
 
laporan analisa data puskesmas benteng
laporan analisa data puskesmas bentenglaporan analisa data puskesmas benteng
laporan analisa data puskesmas benteng
 
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasionalSKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
SKN MAKALAH.doc berisi latar belakang dari sistem kesehatan nasional
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptxPPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
 
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKMPuskesmas (tugas kelompok) IKM
Puskesmas (tugas kelompok) IKM
 

Plus de Dwi Yulien

Leaflet ca payudara22
Leaflet ca payudara22Leaflet ca payudara22
Leaflet ca payudara22
Dwi Yulien
 
Leaflet ca payudara
Leaflet ca payudaraLeaflet ca payudara
Leaflet ca payudara
Dwi Yulien
 
Leaflet autis2
Leaflet autis2Leaflet autis2
Leaflet autis2
Dwi Yulien
 
Leaflet gangguan jiwa2
Leaflet gangguan jiwa2Leaflet gangguan jiwa2
Leaflet gangguan jiwa2
Dwi Yulien
 
Leaflet gangguan jiwa
Leaflet gangguan jiwaLeaflet gangguan jiwa
Leaflet gangguan jiwa
Dwi Yulien
 

Plus de Dwi Yulien (7)

Leaflet ca payudara22
Leaflet ca payudara22Leaflet ca payudara22
Leaflet ca payudara22
 
Sap katarak
Sap katarakSap katarak
Sap katarak
 
Leaflet ca payudara
Leaflet ca payudaraLeaflet ca payudara
Leaflet ca payudara
 
Leaflet autis2
Leaflet autis2Leaflet autis2
Leaflet autis2
 
Leaflet autis
Leaflet autisLeaflet autis
Leaflet autis
 
Leaflet gangguan jiwa2
Leaflet gangguan jiwa2Leaflet gangguan jiwa2
Leaflet gangguan jiwa2
 
Leaflet gangguan jiwa
Leaflet gangguan jiwaLeaflet gangguan jiwa
Leaflet gangguan jiwa
 

Contoh askep komunitas

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komplemen bangsa yang bertujuan untuk meingkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap pembangunan ksehatan di seenggarakan berdasarkan pada: 1) Perikemanusiaan , 2) Pemberdayaan dan kemandirian, 3) Adil dan merata serta 4) mengutamakan dan manfaat system kesehatan nasional perlu dilaksanakan dalam konteks kesehatan secara keseluruhan dengan mempertimbangkan determinian social seperti : kondisi kehidupan sehari-hari tingkat pendidkan , pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran masyarakat serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah masalah tersebut. (KMK 374_2009 tentang SKN, Depkes 2009. Tumbuhnya gerakan hidup sehat di masyarakatyang didasarin kesadaran untuk berprilaku hidup bersi an sehat serta kepedulian untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan menuju terwujudnya kabupaten/kota sehat, Provinsi Sehat, dan Idonesia Sehat 2010. Agar tumbuhnya masyarakat Indonesia yang berbudaya hidup bersih dan sehat serta peran akti dalam upaya kesehatan perlu disosialisasikan progam kesehatan kepada masyarakat luas (Depkesjasos RI,2000).
  • 2. Perawatan kesehatan komunitas adalah tenaga kesehatan yang professional yang berkewajiban memfasilitasi dan menjalanankan tujuan memecahkan masalan dari kesehatan klien, keluarga, kelompok atau masyarakat. Puskesmas adalah unit pelaksana pembangunan kesehatan yang mandiri dan bertanggung jawab di wilayah kerja dalam suatu kecamatan. Pelayanan kesehatan dasar minimal harus ada di setiap puskesmas dala mendukung kesehatan masyarakat wilayah kerjanya seiring dengan majunya jaman dan teknologi, maka pelayanan kesehatan dapat mengarah ke spsialisasi. Selama ini padangan orang terhadap puskesmas umumnya masih kurang baik, terutama dengan penampiilan music yang kurang bersih dan nyaman serta disipli dan keramahan pegawai dalam playanan kesehatan masih kurang, serta tidak secara keseluruhan upaya kegiatan pokok puskesmas. Terkadang masig-masing puskesmas mempunyai kemampuan dan kompetensi yang berbeda dalam melaksnakan beberapa jenis pelayanan. PROFIL PUSKESMAS KOTA MATSUM Puskesmas Kota Matsum didirikan pada tahun 1963 sebagai Balai PengobatanUmum, yang kemudian diresmikan pada tanggal 24 Februari 1983 menjadiPuskesmas oleh Dinas Kesehatan Kota Medan.
  • 3. Motto Puskesmas Kota Matsum Laporan tahun ini di susun untuk menilai sejauh mana keberhasilan / cakupanprogram yang telah di laksanakan di Puskesmas Kota Matsum. Di dalam laporan inidata diambil sesuai dengan program yang telah di laksanakan di Puskesmas KotaMatsum pada tahun 2010/2011. Laporan ini di susun dengan harapan hasilnya dapatdi pakai sebagai pedoman/bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Medansehingga peran Puskesmas dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dapat menjadilebih baik. Visi dan misi puskesmas kota matsum Visi : Mewujudkan Kecamatan Sehat 2015 merupakan gambaran masyarakat kecamatanmasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, di tandaipenduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat, memilikikemampuan untuk menjangkau pelayanan yang bermutu secara adil dan merata, sertamemiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Misi : 1. .Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan2. 2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3. 3. Mememlihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata danterjangkau.4. 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakatbeserta lingkungan.
  • 4. WILAYAH : Puskesmas Kota Matsum terletak di jalan Amaliun No 75, Kelurahan Kota MatsumMedan Area, meliputi 4 Kelurahan : 1. Kelurahan Kota Matsum I2. 2. Kelurahan Kota Matsum II3. 3. Keluarhan Kota Matsum IV4. 4. Kelurahan Sei Rengas Dengan batas wilayah ; Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Sei Rengas II Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pasar Merah Timur Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Suka Ramai I dan II Sebelah Barat berbatasan Kelurahan Kota Matsum IIILetak strategis Puskesmas Kota Matsum berada di perkotaan Kota Medan yangmudah di jangkau dengan alat transportasi. Puskesmas Kota Matsum terletak di Jl. Amaliun No.75 Kelurahan Kota Matsum IVKecamatan Medan Area, Kode Pos 20215.Wilayah kerja meliputi 4 kelurahan, 11 KK, dengan jumlah penduduk 55 jiwa
  • 5. Geografi Wilayah puskesmas kota matsum terdiri dari dataran tinggi,dataran rendah,perkebunan sayuran PKM dan Klinik PHBS 1. Pelayanan Posyandu 2. Penyuluhan di puskesmas 3. Penyuluhan SD/SMP/SMA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN 1. Pelayanan Kesehatan ibu dan anaknya 2. Pelayanan pengobatan 3. Pelayanan imunisasi 4. Pelayanan sanitasi 5. Gizi Kebijakan pembangunan kesehatan yang baru harus lebih progesif da proaktif, yang dikenal dengan kebijaka paradigm sehat. Untuk mewujudkan paradigma sehat tersebut ditetapkan visi dan misi pembangunan sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembanguna yag bersifat holistic, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh factor yang bersifat sektoral dan upayanya lbih I arahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindung kesehatan bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
  • 6. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa/I prodi keperawatan lubuklinggau DIII keperawatan yang berkewajiban menghasilkan tenaga kerja perawat profesional pemula yang mampu membrik asuhan keprawatan ditingkat rumah sakit, puskesmas dan masyarkat. Salah satu bentuk praktek kerja lapangan (PKL) mahasiswa poltekkes Palembang jurusan keperawatan lubulinggau merupakan praktek kerja nyata dalam berpartisipasi terhadap upaya peningkatan drajat kesehatan yang optimal. Oleh karena itu, kami mahasiswa Poltekkes Palmbang Prodi Keperawatan Lubulinggau melaksanakan praktek kerja lapangan di kota medan puskesmas maksum khususnya kelompok III berperan sertan dalam membangun kesehatan masyarakat di kelurahan untuk dapat mencapai derajat kesehatan yang opitial serta komprehensif. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada mahasiswa agar diperoleh hasil optimal dalam memperoleh, mengelolah, menganalisa data/informasi serta menginterprestasikan hasilnya pada saat intervensi kepada masyarakat dan pemberdayaan potensi-potensi yang ada di masyarakat. 2. Tujuan Khusus Setelah melakukan praktek kerja lapangan, mahasiswa mampu :
  • 7. a. Berkomunikasi secara efektif dengan berbagai lapisan masyarakat yang ada b. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data kesehatan masyarakat menyajikan data serta memprioritaskan masalah c. Menumbuhkan motivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi di wilayah guna mencapai derajat kesehatan yang optimal d. Bersama-sama masyarakat dalam menyusun perencanaan kegiatan dalammenaggulangi masalah yang ada di masyarakat e. Membuat dan melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga resiko tinggi f. Mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat guna mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi g. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pada masyarakat mengenai masalah kesehatan yang dihadapi diwilayahnya h. Menilai dan mengevaluasi program kesehatan masyarakat yang ada sebagai bahan pembelajaran selanjutnya C. Manfaat 1. Untuk mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah dengan keadaan masyarakatuntuk mendapatkan pengalaman belajar mengenai masalh di masyarakat dan mampu menentukan langkah-langkah penyelesaian
  • 8. 2. Untuk masyarakat Masyarakat dapat mengertidan menyadari permasalahankesehatan yang ada dan mencoba menanggulanginya serta masyarakat dapat mengerti gambaran tentang status kesehatannya. 3. Untuk pendidikan diharapkan hasil laporan hasil kegiatan ini menjadi bahan perbandingan untuk PKL selanjutnya merupakan salah satu bentuk nyata dari pengalaman Tri dharma Perguruan Tinggi dalam mewujudkan pengabdian ke[ada masyarakat 4. Untuk pemerintahan dapat dijadikan bahan ataupun data untuk menyusun kebijaksanaan dalam program kerja di bidang kesehatn dimasa yang akan dating dan menjadi bahan terhadap kurikulum keperawatan yang telah ditetapkan
  • 9. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunitas 1. Keperawatan kesehatan komunitas Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan kepera¬watan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pads kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pela¬yanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987). Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilaku¬kan untuk meningkatkan dan
  • 10. memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat menye¬luruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkanmasyarakat. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal. 2. Paradigma Keperawatan Komunitas Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987). Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat. 3. Individu Sebagai Klien Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi,
  • 11. sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien. 4. Keluarga Sebagai Klien Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri. Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu : a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya sendiri c. Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.
  • 12. 5. Masyarakat Sebagai Klien Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat mengikat semua warga. Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut Hendrik L. Blum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih. Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Keperawatan dalam keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga, dan kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat
  • 13. kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia. Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan spiritual. 6. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu, keluarga dan kelompok didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat. 7. Tujuan Umum Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
  • 14. 8. Tujuan khusus a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat. b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan. c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan pembinaan dan asuhan keperawatan. d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat. e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindaklanjut dan asuhan keperawatan di rumah. f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas. g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat optimal. 9. Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah
  • 15. kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu : a. Tingkat Individu. Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu. b. Tingkat Keluarga. Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difo¬kuskan pada keluarga rawan yaitu :
  • 16. 1) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neo¬natusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular atau keluarga dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik). 2) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi be-rat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri. 3) Keluarga dengan tindak lanjut perawatan c. Tingkat Komunitas Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien. 1) Pembinaan kelompok khusus 2) Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah 10. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.
  • 17. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks. Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gang¬guan kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan peme¬liharaan kehamilan, nifas dan menyusui. Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan orang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi baru lahir. Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dira¬wat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang dan lain sebagai¬nya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada penderita TBC, dll.
  • 18. Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan pen¬derita ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila. 11. Falsafah Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai - nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi. a. Penerapan falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, vaitu: Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari upaya kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh semua orang. b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. c. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara berkelanjutan. d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayan¬an kesehatan, menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan. e. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan berkesinambungan.
  • 19. f. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas kesehatannya. la harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri. 12. Filosofi Menurut Helvie (1991) keperawatan komunitas memiliki filosofi sebagai berikut : a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang. b. Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan. c. Beberapa klien tidak mengenal kebutuhan belajarnya dapat membantu meningkkan kesehatannya. d. Penduduk menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat bagi dirinya. e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas yang berbeda pada waktu yang berbeda. f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar belakang budaya, agama dan sosial klien. g. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang berbeda pada waktu yang berbeda.
  • 20. h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang internal dan eksternal i. Klien dimotivasi menuju pertumbuhan. j. Kesehatan adalah dinamis bagi klien terhadap perubahan lingkungannya. k. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang berbeda. l. Fungsi terbesar keperawatan kesehatan komunitas adalah membantu klien bergerak kea rah kesejahteraan lebih tinggi yang dilakukan dengan menggunakan kerangka teori dan pendekatan sistematik. m. Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang waktu akan merubah kebutuhan kesehatan. 13. Asumsi Keperawatan Kesehatan Komunitas Asumsi mengenai keperawatan kesehatan komunitas yang dikemukakan ANA (1980) yaitu keperawatan kesehatan komunitas merupakan system pelayanan kesehatan yang kompleks, keperawatan kesehatan komunitas merupakan subsistem pelayanan kesehatan. Penentuan kebijakan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan, perawat dan klien membentuk hubungan kerja sama yang menunjang pelayanan kesehatan, lingkungan mempunyai pengaruh terhadap kesehatan klien, serta kesehatan menjadi tanggung jawab setiap individu.
  • 21. 14. Karakteristik Keperawatan Keperawatan komunitas memiliki beberapa karakteristik, yaitu pelayanan keperawatan yang diberikan berorientasi kepada pelayanan kelompok, fokus pelayanan utama adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, asuhan keperawatan dibe¬rikan secara komprehensif dan berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi klien/masyarakat, klien memiliki otonomi yang tinggi, fokus perhatian dalam pelayanan keperawatan lebih kearah pelayanan pada kondisi sehat, pelayanan memerlukan kolaborasi interdisiplin, perawat secara langsung dapat meng¬kaji dan mengintervensi klien dan lingkungannya dan pelayanan didasarkan pada kewaspadaan epidemiologi. 15. Prinsip Pemberian Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus rnempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas, pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan keperawatan komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan
  • 22. yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu. sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada. Prinsip dasar lainnya dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu : a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat b. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. c. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk masyarakat d. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif. e. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan. f. Kegiatan utama perawatan kesehatan komunitas adalah di¬masyarakat dan bukan di rumah sakit. g. sehat. Klien adalah masyarakat secara keseluruhan bark yang sakit maupun yang
  • 23. h. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pem¬binaan perilaku hidup sehat masyarakat. i. Tujuan perawatan kesehatan komunitas adalah meningkat¬kan fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin. j. Perawat kesehatan komunitas tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara tim. k. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan ko¬munitas digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit. l. Kunjungan rumah sangat penting. m. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama. n. Pelayanan perawatan kesehatan komunitas harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang ada. o. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pela¬yanan kesehatan yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai unit pelayanan.
  • 24. 16. Tanggung Jawab Perawat Kesehatan Komunitas Claudia M.Smith & Frances A Mauren (1995) menjelaskan bahwa tanggung jawab perawat komunitas adalah menyediakan pela¬yanan bagi orang sakit atau orang cacat di rumah mencakup pengajaran terhadap pengasuhnya, mempertahankan lingkungan yang sehat, mengajarkan upaya-upaya peningkatkan kesehatan, pencegahan, penyakit dan injuri, identifikasi standar kehidupan yang tidak adekuat atau mengancam penyakit/injuri serta me¬lakukan rujukan, mencegah dan melaporkan adanya kelalaian atau penyalahgunaan (neglect & abuse), memberikan pembelaan untuk mendapatkan kehidupan dan pelayanan kesehatan yang sesuai standart, kolaborasi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan yang dapat diterima, sesuai dan adekuat, melaksanakan pelayanan mandiri serta berpartisipasi dalam mengembangkan pelayanan profesional, serta menjamin pelayanan keperawatan yang berkualitas dan melaksanakan riset keperawatan. 17. Peran Perawat Komunitas a. Pendidik (Educator) Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang memungkinkan klien membuat pilihan dan mempertahankan autonominya. Perawat selalu mengkaji dan memotivasi belajar klien.
  • 25. b. Advokat Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya. c. Manajemen Kasus Perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan kualitas hidup klien. d. Kolaborator Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal. e. Panutan (Role Model) Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran yang diharapkan. Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari. f. Peneliti Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi serta mengembangkan teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari praktik keperawatan.
  • 26. g. Pembaharu (Change Agent) Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan. 18. Tatanan Praktik Dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas Perawat kesehatan komunitas melakukan pekerjaan pada berbagai posisi dengan fokus utama klien individu, keluarga, dan komunitas. (Archer, 1976). Tatanan praktik dalam keperawatan kesehatan komunitas sangat luas, karena pada semua tatanan perawat komunitas dapat memberikan pelayanan dengan penekanan tingkat pencegahan primer, sekunder dan tertier. Perawat yang bekerja di komunitas dapat bekerja sebagai perawat keluarga, perawat sekolah, perawat kesehatan kerja atau pegawai gerontology. a. Perawat Keluarga Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan Maglaya, 1978).
  • 27. Perawat keluarga adalah perawat terregistrasi dan telah lulus dalam bidang keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu dan keluarga disepanjang rentang sehat sakit. Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case management dan konsultasi. b. Perawat Kesehatan Sekolah Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikut sertakan keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB, 1986). Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan sasaran penunjang adalah guru dan kader. c. Perawat Kesehatan Kerja Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan. Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktik keperawatan dalam upaya memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat ditatanan industri, pabrik, tempat kerja, tempat konstruksi, universitas dan lain-lain.
  • 28. d. Perawat Gerontologi Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi diberbagai tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi yang optimal. Lingkup praktik keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan keperawatan, melaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau kemandirian lanjut usia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian yang bermartabat. B. KONSEP MODEL KEPERAWATAN Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis, sosial dan cultural serta spiritual, terhadap kesehatan masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan, peningkatan, dan pemeliharaan kesehatan dalam upaya mencapai tujuan. 1. MODEL SISTEM IMOGENE M. KING (1971) Komunitas merupakan suatu system dari subsistem keluarga dan supra sistemnya adalah system sosial yang lebih luas. Adanya gangguan atau stressor pada salah satu subsistem akan mempengaruhi komunitas, misalnya adanya gangguan
  • 29. pada salah satu subsistem pendidikan, dimana masyarakat akan kehilangan informasi atau ketidaktahuan. 2. MODEL ADAPTASI C. ROY (1976) Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi tujuannya adalah untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptive pada komunitas. Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif. 3. MODEL “SELF CARE” D.E OREM (1971) Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : Mengenal masalah, Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, Merawat anggota keluarga yang mengalamai gangguan kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat. 4. MODEL “HEALTH CARE SYSTEM” BETTY NEUMAN Asumsi yang dikemukakan Neuman tentang empat konsep utama dari paradigm keperawatan yang terkait keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
  • 30. a. Manusia Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variable-variabel: fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. b. Lingkungan c. Sehat d. Keperawatan Sehat menurut model Neuman adalah suatu keseimbangan biopsiko – sosio – cultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal dan resisten. Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan berfokus pada empat intervensi yaitu : intervensi yang bersifat promosi dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan normal yang terganggu. Sedangkan intervensi yang bersifat kurasi atau rehabilitasi dilakukan apabila garis pertahanan resisten yang terganggu. Keperawatan sebagai ilmu dan kiat, mempelajari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar klien (individu, keluarga, kelompok, dan komunitas) yang berhubngan dengan ketidakseimbangan yang terjadi pada ketiga garis pertahanan yaitu fleksibel, normal dan resisten serta berupaya membantu mempertahankan keseimbangan untuk sehat. Intervensi yang dilakukan terhadap klien ditujukan pada garis pertahanan yang mengalami gangguan :
  • 31. 1) Intervensi bersifat promosi untuk gangguan pada garis pertahanan fleksibel 2) Intervensi bersifat prevensi untuk gangguan pada garis pertahanan normal 3) Intervensi bersifat kurasi dan rehabilitasi untuk gangguan pada garis pertahanan resisten Aplikasi Model Neuman pada Komunitas Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas dilihat sebagai klien dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari 5 tahapan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
  • 32. BAB III PENGKAJIAN 1. DATA DEMOGRAFI A. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin 7 6 5 4 laki-laki 3 perempuan 2 1 0 0-5 th 13-20 th 21-35 th 36-54 th >55 th 0-5 th JENIS KELAMIN LAKI-LAKI JENIS KELAMIN PEREMPUAN JENIS KELAMIN TOTAL 13-20 th 21-35 th 36-54 th >55 th 4 2 4 6 5 4 3 3 4 4 6 10 9 6 8 Kelurahan kota matsum IV kecamatan medan area yang kami kaji hanya 11KK terdiri dari 39 jiwa. Dari kelompok kami umur balita sebanyak 6 jiwa, remaja sebanyak 10 jiwa, dewasa sebanyak 9 jiwa, dewasa pra lansia sebanyak 6 jiwa, lansia sebanyak 8 jiwa
  • 33. B. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan BELUM SEKOLAH 8% SD 15% Berdasarkan table di samping distribusi berdasarkan pendidikan yaitu SD sebanyak 11 jiwa (28 %), SMP sebanyak 21% SMP 28% SMA 28% 11 jiwa (28%),SMA sebanyak 8 jiwa (21%), BELUM SEKOLAH sebanyak 6 jiwa (15%), dan PERGURUAN TINGGI PERGURUAN TINGGI sebanyak 3 jiwa (8%). C. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan table di samping 15% 5% Petani 26% 39% 15% masyarakat yang TIDAK BEKERJA Tidak Bekerja sebanyak 15 jiwa (39%), PETANI Pelajar sebanyak 10 jiwa (26%),PELAJAR PNS sebanyak 6 jiwa (15%),SWASTA SWASTA sebanyak 6 jiwa (15%) dan PNS sebanyak 2 jiwa (5%)
  • 34. D. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama Berdasarkan table di samping mayoritas warga Kelurahan kota ISLAM 100% matsum IV kecamatan medan area banyak menganut agama islam 39 jiwa (100%). 2. DATA SOSIAL EKONOMI A. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan 8% Rp. 500.0001.000.000 25% Rp. 1.000.0002.500.000 67% > Rp 3.000.000
  • 35. BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini di akan di uraikan pembahasan tentang tahap-tahap yang telah dilakukan di kota maksum Kelurahan Matsum Medan Area, dimana masing tahapan tersebut akan di bahas bedasarkan analisa SWOT yang meliputi kekuatan, kelemahan dan ancaman masing-masing. 1. Tahap persiapan Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan berorientasi pada kesehatan masyarakat pada tahap persiapan mahasiswa melakukan penyelesaian administrasi dan persiapan lokasi lapangan . Selain itu mahasiswa juga menuju kembali lokasi praktek yang akan digunakan. Setelah latihan praktek ditinjauan mahasiswa mulai melakukan winshield survey yaitu melihat secara garis besar situasi dan keadaaan wilayah Kota Maksum Kelurahan Matsum Medan Area dengan pemetaan yang dibuat sendiri. Namun sebelum melakukan koordinasi dengan aparat desa. Hal ini sesuai dengan teori yang akan didapatkan dimana sebelum melakukan suatu kegiatan kita harus mengetahui bagaimana keadaan lingkungan kemudian melibatkan orang-orang yang cocok serta membuat komitmen untuk bekerja sama. Tahapan persiapan dilakukan dengan bertahap yaitu menemui aparat/ perangkat desa minta wilayah denah, lalu melakukan winshield survey.
  • 36. 2. Tahap Pengkajian Pada tahapan pengkajian telah dilakukan winshield survey , penyebaran quisoner kemudian melakukan perumusan secara mandiri. Masyarakat telah memberikan informasi dalam pengumpulan data serta masyarakat mengetahui tujuan dari pengkajian yang dilakukan. Ha ini sesuai dengan pendapatan Noto Adinoto 2000, dimana saat melakukan pengkajian dilakukan penyebaran quisioner yang oleh mahasiswa dengan menemui warga satu persatu kerumah-rumah. Menurut pendapat Noto Adinoto 2000, yang menyatakan penyebaran kusioner dapatdilakukan dengan total sampling yang hasilnya lebih resentatif. 1. 1. Kekuatan a. Adanya Masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam menberikan informasi dalam pengumpulan data. b. Adanya dukungan dari masyarakat baik dari kepala desa, tokoh masyarakat, dan tokoh agama Kota Matsum. c. Tersedianya alat penugmpulan data berupa kusioner yang dirancang oleh mahasiswa berdasarkan hasil survei. 1. 2. Kelemahan a. Masyarakat sangat heterogen
  • 37. b. Jenis pekerjeaan yang bervariasi sehingga sulit ditemui pada pagi dan sore hari. 1. 3. Kesempatan a. Dukuangn dan kerja sama yang baru lintas program yaitu bekerja sama dengan pihat ppuskesmas dalam pemberian penyuluhan. 1. 4. Ancaman b. Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan kegiatan sepenuhnya tanggup jawab mahasiswa. c. Ditemukan beberapa masalah kesehatan, tapi kurang dirasakan masyarakat. Berdasarkan perencanaan dalam kekuatan pengkajian yang telah dibuat sebelumnya, maka pada saat melakukan pengkajian semua rencana telah dapat dilakukan dengan baik sehngga dapat data serta informasi tentang keadaan kesehatan kota Matsum. Berdasarkan survei dan tabulasi data didapatkan masalah yang ditemukan di Kota Matsum yaitu : 1. Resiko terjadinya peningkatan gangguan jiwa diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area berhubungan dengan rendahnya kopingdiri remaja
  • 38. 2. Resiko terjadinya Penyakit Katarak diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area berhubungan dengan proses degeneratif yang dialami oleh lansia. 3. Tahap Intervensi Setelah didapatkan data dan informasi tentang keadaan kesehatan di kota matsum, maka ditegakan diagnosa keperawata, sehingga langkah selanjutnya dirumuskan perencanaan untuk mengatasu masalah kesehatan yang ada tersebut dan dipaparkan secara mandiri. Menurut Mc Parky dan Anderson 2002, strategi intervensi terdiri atas promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, kegiatan kelompok dan pemberdayaan masyarakat. Penggunaan rencana kegiatan difokuskan pada kegiatan promosi kesehatan, pencegahan penyakit tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Penyusunan laporan ini sesuai dengan model keperawatan komunitas yang digunakan yaitu dengan pendekatan intervensi primer, sekunder, dan rehabilitatif. Adapun rencana intervensi dari kegiatan yang dilakukan adalah a. Penyuluhan Gangguan Jiwa dan Katarak b. Pemberian Penkes tentang rujukan Gangguan jiwa dan Katarak ke Petugas kesehatan. 4. Tahap Implementasi
  • 39. Setelah didapatkan perumusan masalah tentang keadaan kesehatan diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area maka selanjutnya adalah implementasi tindakan dari rencana masalah maka kelompok prioritas masalah berdasarkan beberapa faktor antara lain : a. Melakukan Penyuluhan Gangguan Jiwa dan Katarak b. Memberian Penkes tentang rujukan Gangguan jiwa dan Katarak ke Petugas kesehatan. 5. Tahap Evaluasi Setelah dilakukan implementasi terhadap masluasi sebaalah yang ada diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area maka dapat dievaluasi sebagai berikut : a. Masyarakat mengetahui tentang Gangguan Jiwa dan Katarak. b. Masyarakat mengerti tentang Sistem Rujukan Gangguan Jiwa dan Katarak ke Petugas kesehatan. BAB V PENUTUP
  • 40. A. KESIMPULAN Setelah kami melaksanakan praktek klinik lapangan (PKL) diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area yang dimulai pada tanggal 23 September 2013 yang merupakan bagian dari kurikulum program pendidikan Poltekkes kemenkes Palembang Jurusan Prodi Keperawatan Lubuklinggau agar dapat menjadikan pengalaman bagi Mahasiswa/i untuk belajar sendiri dan menerapkan ilmu yang didapat dari pendidikan secara langsung kepada Masyarakat, serta membantu pemerintah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan seoptimal mungkin dalam menuju Indonesia sehat 2013maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Masyarakat diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area menyambut baik kedatangan mahasiswa/i dalam melaksanakan PKL didaerahnya. 2) Adanya kerja sama dan partisipasi dari masyarakat, tokoh masyarakat, perangkat desa dalam melaksanakan kegiatan sehingga dapat terlaksana dengan baik. a. Kegiatan dilaksanakan antara lain : Pembukaan PKL, Pemetaan Wilayah, Pengumpulan Data, Pengkajian Data, Penyuluhan Kesehatan. B. SARAN 1) Bagi Prodi Keperawatan Kota Lubuklinggau
  • 41. Diharapkan dapat melakukan pengembangan dan pelatihan terhadap Mahasiswa/i selanjutnya agar lebih mempunyai kecakapan dan keterampilan dalam mengembangkan kemampuan. 2) Bagi Masyarakat Diharapkan masyarakat mengerti dan memahami untuk bertindak dalam mengatasi Gangguan Jiwa dan Katarak agar mendapatkan derajat kesehatan yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan RI. 2006. Visi dan Misi Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan membuat masyarakat sehat. DM.Berg Pale. 1996. Ilmu penyakit Psikologi. Perpustakaan Nasional Katalog dalam terbitan (KDT): Jakarta. Effendi, Nasrul. 1995. Dasar – dasar keperawatan masyarakat. Edisi II. EGC: Jakarta. Friedman, Marilyn M. 2000. Keperawatan keluarga. Teori dan praktik. Edisi III. EGC: Jakarta. Undang - Undang Kesehatan RI. No. 23 tahun 1992
  • 42. C. DATA LINGKUNGAN FISIK 1. Perumahan a. Distribudi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah Berdasarkan tabel di samping distribusi 18% penduduk kepemilikan sebanyak 2 KK (18 %), Numpang Milik sendiri 73% Sewa Numpang 9% rumah berdasarkan yaitu Sewa sebanyak 1 KK (9 %), Milik sendiri sebanyak 8 KK (73 %). b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah Berdararkan tabel disamping distribusi penduduk berdasarkan jenis rumah yaitu permanen sebanyak 27% Penmanen 73% 8 KK (73 %), sedangkan semi Semi Permanen permanen sebanyak 3 KK (27 %).
  • 43. c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai Besdasarkan tabel disamping distribusi penduduk berdasarkan jenis lantai yaitu Berlantai Tanah sebanyak 18% Tanah Papan 55% 27% 2 KK (18 %), Berlantai Papan sebanyak 3 KK (27 %), Tegel/Semen Tagel / Semen sebanyak 6 KK (55 Berlantai %). d. Disrtribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah Berdasarkan tabel di samping distribusi penduduk berdasarkan ventilasi rumah yaitu Ventilasi baik sebanyak 5 KK (45 %), dan Ventilasi 55% 45% Baik Kurang Baik kurang Baik sebanyak 6 KK (55 %).
  • 44. e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan rumah Bersadarkan tabel disamping distribusi penduduk berdasarkan penerangan rumah yaitu Penerangan 36% Baik 64% Cukup baik sebanyak 4 KK (36 %), dan Penerangan cukup sebanyak 7 KK (64 %). f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat Bedasarkan tabel disamping distribusi penduduk berdasarkan luas kamar tidur yaitu Memenuhi 36% syarat sebanyak 4 KK (26 %), dan Tidak memenuhi syarat sebanyak 7 64% KK (64 %)
  • 45. 2. Halaman Rumah a. Distribusi Halaman Rumah Disekitar Rumah Ada Berdasarkan tabel disamping distribusi halaman rumah disekitar rumah yaitu Halaman rumah ada sebanyak 11 KK (100 %) 100% b. Distribusi Jenis Pemanfaatan Pekarangan Rumah
  • 46. Berdasarkan tabel disamping Sales distribusi pemanfaatan pekarangan Kebun Kolam Kandang Ternak Tidak dimanfaatkan rumah yaitu Kebun sebanyak 7 KK Lain- Lain (64 %), Kolam sebanyak 1 KK (9 %), Kandang ternak sebanyak 1 KK 9% (9 %), Tidak dimanfaatkan sebanyak 9% 1 KK (9 %), dan Lain – lain 9% sebanyak 1 KK (9 %). 9% 64% 3. Pembuangan Kotoran a. Distribusi Penduduk Berdsarkan Kebiasaan BAB Sungai WC Berdasarkan tabel disamping distribusi penduduk berdasarkan kebiasaan BAB yaitu di sungai 27% sebanyak 3 KK (27 %), dan di WC sebanyak 8 KK (73 %). 73%
  • 47. b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban Berdasarkan tabel disamping distribusi kepemilikan 18% Penduduk jamban berdasarkan yaitu Ada jamban sebanyak 9 KK (82 %), dan Ada Tidak ada Tidak ada jamban sebanyak 2 KK (18 %). 82% c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air < 10 meter Berdasarkan tabel disamping > 10 meter distribusi penduduk berdasarkan jarak jamban dengan sumber air yaitu < 10 meter sebanyak 5 KK (45 %), 45% 55% dan > 10 meter sebanyak 6 KK (55 %).
  • 48. d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban Terawat Berdasarkan tabel didamping Tidak terawat distribusi kondisi penduduk jamban berdasarkan yaitu Terawat sebanyak 7 KK (64 %), dan Tidak 36% terawat sebanyak 4 KK (36 %). 64% 4. Sumber Air a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak PDAM Sumur pompa Sumur gali Sungai Berdasarkan tabel distribusi 18% penduduk disamping berdasarkan sumber air minum dan masak yaitu 18% PDAM sebanyak 2 KK (18 %), Sumur pompa sebanyak 1 KK (9 %), Sumur 9% gali sebanyak 6 KK (55 %), dan Sungai sebanyak 2 KK (18 %). 55%
  • 49. b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci PDAM Sumur pompa Sumur gali Sungai Berdasarkan tabel distribusi penduduk disamping berdasarkan sumber air untuk mandi dan mencuci 18% yaitu PDAM sebanyak 2 KK (18 %), 18% Sumur pompa sebanyak 1 KK (9 %), 9% Sumur gali sebanyak 6 KK (55 %), dan Sungai sebanyak 2 KK (18 %). 55% c. Distribusi penduduk berdasarkan Pengolahan Air Minum Dimasak Berdasarkan tabel disamping distribusi penduduk berdasarkan pengolahan air minum yaitu Dimasak sebanyak 11 KK (100 %) 100%
  • 50. HASIL PENGKAJIAN A. DATA DEMOGRAFI 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin (Sex) JENIS KELAMIN NO UMUR 0–5 13 – 18 19 – 35 36 – 54 > 55 TOTAL Interpretasi table 1 2 3 4 5 LAKILAKI 4 3 6 3 4 20 % PEREMPUAN % 2 4 6 3 4 19 TOTAL 6 7 12 6 8 39 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidika NO 1 PENDIDIKAN Belum sekolah 2 3 4 5 SD SMP SMA Perguruan tinggi TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 6 11 11 8 3 39 % 8 28 28 21 15 100 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan NO 1 2 3 4 5 PEKERJAAN Petani Tidak bekerja Pelajar PNS SWASTA TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 10 15 6 2 6 39 % 26 39 15 5 15 100 %
  • 51. 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama NO 1 AGAMA Islam TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 39 39 % B. DATA SOCIAL EKONOMI 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan NO 1 2 3 PENGHASILAN Rp 500.000 – 1.000.000 Rp. 1.000.000 – 2.500.000 Lebih dari Rp. 3.000.000 TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 8 3 1 11 % 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Tabungan NO 1 2 KEPEMILIKAN TABUNGAN Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 7 11 % C. DATA LINGKUNGAN FISIK 1. PERUMAHAN a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah NO 1 2 3 KEPEMILIKAN RUMAH Sewa Numpang Milik sendiri TOTAL FREKUENSI 2 1 8 11 %
  • 52. Interpretasi table b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah NO 1 2 JENIS RUMAH Permanen Semi permanen TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 8 3 11 % c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai Rumah NO 1 2 3 JENIS LANTAI RUMAH Tanah Papan Tegel/semen TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 3 6 11 % d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah NO 1 2 VENTILASI RUMAH Baik Kurang TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 5 6 11 % e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan Rumah NO 1 2 PENERANGAN RUMAH Baik Cukup TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 7 11 % f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur NO 1 2 LUAS KAMAR TIDUR Memenuhi syarat Tidak memenuhi sarat FREKUENSI 4 7 %
  • 53. TOTAL Interpretasi table 11 2. HALAMAN RUMAH a. Distribusi Halaman Di Sekitar Rumah NO 1 HALAMAN DI SEKITAR RUMAH Ada TOTAL FREKUENSI % 11 11 b. Distribusi Jenis Pemamfaatan Perkarang Rumah NO 1 2 3 4 5 JENIS PEMANFAATAN HALAMAN Kebun Kolam Kandang ternak Tidak dimamfaatkan Lain-lain TOTAL FREKUENSI % 7 1 1 1 1 11 3. PEMBUANGAN KOTORAN a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan BAB JENIS PEMANFAATAN HALAMAN 1 Sungai 4 WC TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 3 8 11 b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban NO KEPEMILIKAN JAMBAN FREKUENSI %
  • 54. 1 2 Ada Tidak TOTAL Interpretasi table 9 2 11 c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air JARAK JAMBAN DENGAN SUMBER AIR 1 Kurang dari 10 m 2 Lebih dar 10 m TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 5 6 11 d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban NO 1 2 KONDISI JAMBAN Terawat Tidak terawat TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 7 4 11 % 4. SUMBER AIR a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak SUMBER AIR MINUM DAN MASAK 1 PDAM 2 Sumur pompa 3 Sumur gali 4 Sungai TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 2 1 6 2 11 b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci NO SUMBER UNTUK MANDI DAN FREKUENSI %
  • 55. MENCUCI PDAM Sumur pompa Sumur gali Sungai TOTAL Interpretasi table 1 2 3 4 2 1 6 2 11 c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengolahan Air Minum NO 1 PENGOLAHAN AIR MINUM Dimasak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 11 11 % D. DATA STATUS KESEHATAN 1. SARANA KESEHATAN a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga TEMPAT BEROBAT KELUARGA 1 Rumah Sakit 2 Puskesmas 3 Balai pengobatan TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 3 6 2 11 b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat SARANA KESEHATAN TERDEKAT 1 Rumah Sakit 2 Puskesmas TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI 2 9 11 %
  • 56. c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Sebelum Berobat KEBIASAAN SEBELUM BEROBAT 1 Beli obat bebas 2 Minum jamu 3 Tidak ada TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 5 4 2 11 d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan SUMBER PENDANAAN KESEHATAN 1 Askes/Jamsostek 2 Dana sehat 3 Umum/sendiri 4 Gratis/JPS TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 4 3 2 2 11 e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebutuhan Penyuluhan NO 1 2 3 KEBUTUHAN PENYULUHAN Tidak Ya, secara individu Ya, secara berkelompok TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 1 2 8 11 % f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kunjungan Petugas NO 1 2 SUMBER PENDANAAN KESEHATAN Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 6 5 11 g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Waktu Penyuluhan %
  • 57. NO 1 2 3 4 WAKTU PENYULUHAN Pagi Siang Sore Malam TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 1 5 4 1 11 % h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penyuluhan NO 1 2 3 TEMPAT PENYULUHAN Dirumah Dipengajian Diarahkan TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 1 6 11 % 2. MASALAH KESAKITAN a. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga sakit pada 6 bulan Terakhir ANGGOTA KELUARGA NO SAKIT PADA 6 BULAN TERAKHIR 1 Ya 2 Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI % 6 5 11 b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga Sakit NO 1 ANGGOTA KELUARGA SAKIT PADA Katarak FREKUENSI 4 %
  • 58. 2 Tidak sakit TOTAL Interpretasi table 7 11 3. KEMATIAN a. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga meninggal pada 6 Bulan terakhir NO 1 2 ANGGOTA KELUARGA MENINGGAL PADA 6 BULAN TERAKHIR Ya Tidak TOTAL FREKUENSI % 1 10 11 b. Distribusi penduduk berdasarkan penyebab anggota keluarga Meninggal pada 6 bulan terakhir PENYEBAB ANGGOTA KELUARGA MENINGGAL PADA 6 BULAN TERAKHIR 1 Kecelakaan 2 Tidak meninggal TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 1 10 11 a. ANAK 1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Anak Usia 0-5 Tahun NO 1 2 ANAK USIA 0-5 TAHUN Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 6 5 11 %
  • 59. 2) Distribusi Penduduk Berdasarkan anak yang di berikan Imunisasi pada usia o-5 tahun IMUNISASI YANG DI BERIKAN 1 Lengkap 2 Belum lengkap TOTAL Interpretasi table NO 3) FREKUENSI % 5 1 6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Alasan Tidak Di Imunisasi usia 0-5 tahun NO 1 3 4) ALASAN TIDAK DI IMUNISASI Tidak tahu Lain –lain TOTAL FREKUENSI % 1 5 6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Orang Tua Yang Dapat Membaca KMS ORANG TUA YANG DAPAT MEMBACA KMS 1 Ya 2 Tidak TOTAL Interpretasi table NO 5) % 5 1 6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Komunikasi Orang Tua Kepada Anak KOMUNIKASI ORANG TUA KEPADA ANAK 1 Satu Arah 2 Dua arah TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI FREKUENSI 3 3 6 %
  • 60. 6) NO Distribusi Pendududk Berdasarkan Respon Anak Saat Diajak Berbicara RESPON ANAK SAAT DIAJAK BERBICARA 1 2 Baik Kurang baik TOTAL Interpretasi table FREKUENSI % 3 3 6 b. REMAJA 1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Remaja NO 1 2 KEBERADAAN REMAJA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 7 4 11 % 2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Remaja Diluar Sekolah NO 1 2 3 KEBERADAAN REMAJA Karang taruna Olah raga Lain-lain sebutkan TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 1 1 6 8 % 3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang PENGGUNAAN WAKTU LUANG 1 Begadang 4 Nonton TV 5 Olah raga 6 Lain-lain TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI 2 2 2 2 8 %
  • 61. 4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Kurang Baik NO 1 2 4 KEBIASAAN KURANG BAIK Merokok Minum alkohol Tidak ada TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 1 2 5 8 % c. USIA LANJUT 1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Usila NO 1 2 KEBERADAAN USILA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 7 11 % 2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Lansia Memiliki Keluhan Penyakit LANSIA MEMILIKI KELUHAN PENYAKIT 1 Katarak TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 4 4 3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Upaya Kesehatan NO 1 UPAYA KESEHATAN Obati sendiri TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 4 % 4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang
  • 62. PENGGUNAAN WAKTU SENGGANG 1 Berkebun TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 4 4 5) Distribusi Penduduk Berdasarkan ada kelompok usila NO 1 2 ADA KELOMPOK USILA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 2 4 % 6) Distriusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Lansia NO 1 2 KEGIATAN LANSIA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 2 4 % 7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kader Poksila NO 1 2 KADER POKSILA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 2 4 %
  • 63. PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT A. Gangguan jiwa 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan riwayat gangguan jiwa NO 1 2 RIWAYAT GANGGUAN JIWA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 7 11 % 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan pernah mengalami kegagalan meraih yang di inginkan NO PERNAH MENGALAMI KEGAGALAN 1 2 Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI % 4 7 11 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan kegagalan yang ingin di raih KEGAGALAN YANG INGIN DIRAIH 1 TNI 2 PNS 3 Dokter TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 2 1 1 4 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan reaksi yang di tunjukan setelah mengalami kegagalan NO 1 REAKSI YANG DI TUNJUKAN Mengurung diri FREKUENSI 2 %
  • 64. 2 Berprlaku apa saja TOTAL 2 4 5. Distriusi Penduduk Berdasarkan tindakan keluarga NO 1 TINDAKAN KELUARGA Membawa ke tenaga kesehatan Membawa kepengobatan 2 tradisional 3 Didiamkan saja TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 1 2 % 1 4 B. KATARAK 1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengelihatan kabur NO 1 2 PENGELIHATAN KABUR Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 4 8 % 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan penyebab pengelihatan kabur PENYEBAB PENGELIHATAN KABUR 1 Cedera pada mata 2 Diabetes Melitus TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 2 2 4 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan terasa silau pada malam hari NO 1 PENGELIHATAN KABUR Ya TOTAL FREKUENSI 4 4 % 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan keluarga untuk mengatasinya
  • 65. NO 1 2 TINDAKAN KELUARGA Membawa ke tenaga kesehatan Didiamkan saja TOTAL FREKUENSI 1 3 4 % 5. Distribusi Penduduk Berdasarkan pengetahuan tentang katarak PENGETAHUAN KELUARGA KATARAK 1 Ya 2 Tidak TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 3 1 4 6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga Mendapat Penyuluhan Tentang katarak NO KELUARGA MENDAPAT PENYULUHAN 1 2 Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI % 1 3 4 C. AUTISME 1. Distribusi Anak Berdasarkan keberadaan anak usia 0-5 tahun KEBERADAAN ANAK USIA 05 TAHUN 1 Ya 2 Tidak TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI 3 3 6 %
  • 66. 2. Distribusi anak berdasarkan menghadapi kesulitan kontak mata.gerakan tubuh,dan ekspresi wajah NO 1 2 MENGHADAPI KESULITAN Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 3 3 6 % 3. Distribusi anak berdasarkan kemampuan mempertahankan respon saat berbicara KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN RESPON 1 Lama 2 Sebentar 3 Tidak peduli sama sekali TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 1 1 1 3 4. Distribusi anak berdasarkan menggunakan gerakan non verbal MENGGUNAKAN GERAKAN NON-VERBAL 1 Ya TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 3 3 5. Distribusi anak berdasarkan Respon Anak NO 1 2 RESPON ANAK hiperaktif Pasif TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 1 3 %
  • 67. 6. Distribusi anak berdasarkan ketertarikan dalam bersosialisasi dengan anak lain NO 1 2 Keterkaitan dalam bersosialisasi Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 1 3 % I. FORMAT PENGKAJIAN KOMUNITAS A. DATA DEMOGRAFI 1. Struktur keluarga Nama KK : Umur : Agama : Pendidikan : Pekerjaan : Suku/Bangsa : 2. Daftar anggota keluarga No Nama Umur L P Hub Keluarga Agama Pendidikan Pekerjaan Kead fisik Sehat Sakit Ket.
  • 68. B. DATA SOSEK 1. Penghasilan rata-rata perbulan: ( ) kurang dari Rp. 500.000 ( ) Rp 500.000 – 1.000.000 ( ) Rp. 1.000.000 – 2.000.000 ( ) Lebih dari Rp. 2.000.000 2. Apakah keluarga menabung : ( ) Ya ( ) Tidak C. DATA LINGKUNGAN FISIK 1. Perumahan a. Kepemilikan: ( ) sewa , ( ) numpang, ( ) milik sendiri b. Jenis : ( ) Permanen, ( ) semi permanen, ( ) tidak permanen c. Lantai : ( ) tanah, ( ) papan ( ) tegel/semen d. Ventilasi : ( ) baik, ( ) kurang. e. Penerangan ( ) baik, ( )Cukup, ( ) kurang f. Luas kamar tidur ( ) memenuhi syarat, ( ) tidak memenuhi sarat. g. Vektor yang banyak disekitar rumah dan membahayakan : ( ) lalat, ( ) nyamuk, ( ) kecoa, ( ) anjing, ( ) burung, ( ) lain-lain 2. Halaman Rumah a. Halaman di sekitar rumah : ( ) ada, ( ) tidak b. Jenis pemenfaatan pekarangan rumah : ( ) Kebun, ( ) Kolam, ( ) Kandang ternak, ( ) Tidak dimanfaatkan, ( ) lain-lain
  • 69. 3. Pembuangan Kotoran a. Dimana keluarga buang air besar : ( ) sungai, ( ) selokan, ( ) sembarang tempat, ( ) WC, ( ) lain-lain sebutkan __________ b. Kepemilikan jamban : ( ) ada, ( ) tidak c. Bila ya, Jenis jamban : ( ) septik tank , ( ) lainnya d. Jarak jamban dengan sumber air : ( ) kurang dari 10 m, ( ) lebih dar 10 m e. Kondisi jamban : ( ) terawat, ( ) tidak terawat 4. Sumber air a. Sumber air bersih untuk minum dan memasak : ( ) PDAM, ( ) sumur pompa, ( ) sumur gali, ( ) mata air, ( ) sungai, ( ) air mineral b. Sumber air untuk mandi dan mencuci : ( ) PDAM, ( ) sumur pompa, ( ) sumur gali, ( ) mata air, ( ) sungai c. Pengolahan air minum : ( ) dimasak, ( ) tidak dimasak 5. Tempat penampungan air a. Jenis tempat penampungan air : ( ) bak, ( ) gentong, ( ) ember, ( ) lain-lain sebutkan__________. b. Kondisi : ( ) tertutup, ( ) terbuka. c. Pengurasan : ( ) ya, ( ) tidak. d. Bila ya, berapa kali dalam seminggu : ( ) 1 kali, ( ) 2 kali, ( ) 3 kali, ( ) lebih 3 kali. e. Gentong/bak mandi : ( ) berlumut, ( ) tidak berlumut, ( ) ada jentik nyamuk,
  • 70. ( ) tidak ada jentik nyamuk. f. Kondisi airnya : ( ) berbau, ( ) berwarna, ( ) berasa, ( ) tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna 6. Pembuangan sampah dan limbah a. Cara pembuangan sampah : ( ) ditimbun, ( ) dibakar, ( ) tempat sampah umum, ( ) sungai, ( ) sembarang tempat. b. Tempat pembuangan sampah sementara ( ) ada, ( ) tidak/sembarangan c. Bila ada : ( ) tertutup, ( ) terbuka. d. Jarak tempat penampungan sampah dengan rumah ( ) kurang dari 5 meter, ( ) lebih dari 5 meter e. Pembuangan air limbah : ( ) got, ( ) sungai, ( ) sembarang tempat, ( ) penampungan/resapan f. Kondisi saluran limbah : ( ) lancar, ( ) tergenang. 7. Hewan ternak a. kepemilikan hewan ternak : ( ) ada, ( ) tidak b. Bila ya letak kandang ternak : ( ) dalam rumah, ( ) diluar rumah c. Kondisi : ( ) terawat, ( ) tidak terawat. D. DATA STATUS KESEHATAN 1. Sarana kesehatan a. Tempat berobat keluarga : ( ) Rumah sakit, ( ) puskesmas, ( ) balai pengobatan, ( ) posyandu, ( ) dokter praktek, ( ) perawat, ( ) bidan b. Sarana kesehatan terdekat menurut keluarga ( ) RS, ( ) Puskesmas, ( ) praktek swasta, ( ) lain-lain, sebutkan __________
  • 71. c. Kebiasaan sebelum berobat : ( ) beli obat bebas, ( ) Minum jamu, ( ) tidak ada d. Sumber pendanaan kesehatan keluarga : ( ) Askes/Jamsostek ( ) Dana sehat ( ) umum/sendiri, ( ) gratis/JPS e. Apakah keluarga merasakan perlu mendapatkan pengarahan penyuluhan informasi kesehatan : ( ) tidak, ( ) ya, secara individu, ( ) ya, secara berkelompok f. Apakah keluarga pernah dikunjungi petugas kesehatan : ( ) ya, ( ) tidak g. Kapan waktu yang baik menurut bapak/ibu untuk memberikan penyuluhan tersebut : ( ) pagi, ( ) siang, ( ) sore, ( ) malam h. Dimana tempat yang baik menurut bapak/ibu untuk mendapatkan penyuluhan/informasikesehatan : ( ) dirumah, ( ) dipengajian, ( ) diarahkan, ( ) diarisan, ( ) lain-lain __________ 2. Masalah kesakitan a. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit (6 bulan terakhir). ( ) ya, ( ) tidak, bila ya berapa orang __________ b. Bila ya sebutkan: ( ) diare, ( ) ISPA, ( ) Demam berdarah, ( ) Asma, ( ) Typhoid, ( ) TBC ( ) Cacar air, ( ) campak, ( ) Hypertensi, ( ) Asam urat, ( ) Kencing manis ( ) Lain-lain sebutkan __________ 3. Kematian a. Apakah ada anggota keluarga yang meninggal dalam 6 bulan terakhir ( ) ya, ( ) tidak b. Bila ya, disebabkan oleh ( ) sakit, ( ) kecelakaan, ( ) lain-lain __________
  • 72. a. Balita 1) Apakah ada anak usia 0 – 1 tahun : ( ) ya, ( ) tidak 2) Imunisasi yang diberikan : ( ) lengkap, ( ) belum lengkap , ( ) tidak lengkap 3) Apakah ada anak usia 1 – 5 tahun : ( ) ya, ( ) tidak 4) Bila ya Imunisasi yang diberikan : ( ) lengkap, ( ) belum lengkap ( ) tidak lengkap 5) Bila tidak di imunisasi, alasannya : ( ) tidak tahu, ( ) tidak ada manfaatnya, ( ) lain-lain sebutkan __________ 6) Apakah anak memiliki KMS : ( ) ya, ( ) tidak 7) Apakah dapat membaca hasil KMS, ( ) ya, ( ) tidak 8) Apakah setiap bulan anak mengunjungi Posyandu ( ) ya, ( ) tidak 9) Bila ya, apakah BB anak : ( ) naik, ( ) tetap, ( ) turun. 10) Bila tidak alasanya : ( ) jauh dari posyandu, ( ) tidak punya waktu, ( ) merasa tidak ada manfaatnya, ( ) lain-lain sebutkan __________ 11) Status gizi balita : ( ) berada digaris hijau, ( ) diatas hijau kuning,( ) dibawah titik-titik, ( ) dibawah garis merah 12) Apakah anak mendapat makanan tambahan : ( ) ya, ( ) tidak 13) Apakah anak mendapatkan vit A : ( ) ya, ( ) tidak b. Remaja 1) apakah ada anak usia remaja : ( ) ya, ( ) tidak 2) Bila ya apakah Kegiatan yang dilakukan diluar sekolah : ( ) keagamaan,( ) karang taruna, ( ) olah raga , ( ) lain-lain sebutkan ___________ 3) Penggunaan waktu luang : ( ) begadang, ( ) rekreasi, ( ) kursus ketrampilan, ( ) Nonton TV, ( ) olah raga, ( ) lain-lain
  • 73. 4) Kebiasaan kurang baik yang dilakukan : ( ) merokok, ( ) minum alkohol, ( ) penggunaan obat-obatan / narkoba, ( ) tidak ada c. Usia lanjut 1) Adakah usia lanjut : ( ) ya, ( ) tidak. 2) Apakah lansia memiliki keluhan penyakit : ( ) ya, ( ) tidak, Bila ya sebutkan : ( ) Asma, ( ) TBC, ( ) Hypertensi, ( ) Kencing manis, ( ) Reumatik ( ) Katarak, ( ) Penyakit kulit, ( ) Lain-lain Sebutkan __________ 3) Upaya yang dilakukan : ( ) periksa ke sarana kesehatan, ( ) obati sendiri, ( ) non medis, ( ) lain-lain sebutkan __________ 4) Penggunaan waktu senggang ( ) Berkebun, ( ) rekreasi, ( ) olah raga, ( ) lain-lain sebutkan ___________ 5) Adakah ada kelompok usila : ( ) ya, ( ) tidak 6) Bila ya adakah kegiatan sebutkan __________ 7) Apakah sudah ada kader poksila : ( ) ya, ( ) tidak E. PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT A. GANGGUAN JIWA 1. Apakah keluarga anda ada riwayat gangguan jiwa ? ( )ya, ( ) tidak 2. Apakah salah satu keluarga anda pernah mengalami kegagalan dalam meraih cira – citanya ?( ) ya ,( )tidak 3. Cita – citanya ?( )TNI, ( ), POLISI ( ), DOKTER
  • 74. 4. Jika iya, apakah reaksi yang diperlihatkan salah satu keluarga anda setelah mengalami kegagalan tersebut ? ( ) Mengurung diri, ( ) berteriak – teriak, ( )Berbicara sendiri 5. Apakah dia seolah – olah menjadi atau meniru apa yang di cita – citakannya ( ) Iya, ( ) tidak 6. Apakah tindakan keluarga setelah mengetahui ada keluarga yang berperilaku menyimpang ( ) Membawa ke tenaga keseehatan ( )Membawa pengobatan tradisional ( terapi alternatif ), ( )Didiamkan saja B. Katarak 1. Apakah dalam keluarga ada yang mengalami penglihatan kabur ?( )Ya , ( ) tidak 2. Jika, iya apakah yang menyebabkan penglihatan kabur ( ) cidera pada mata, ( ) bawan sejak lahir,( ) penggunaan obat dalam jangka waktu lama 3. Apakah terasa silau jika berada dibawah sinar terang ( )Ya ( ) tidak 4. Jika iya apa yang dilakukan keluarga untuk mengatasinya ( ) Istirahat ( ) Berobat 5. Pengetahuan keluarga ( )Baik, ( ) cukup, ( ) kurang 6. Apakah yang keluarga ketahui tentang upaya pencegahan katarak ( )Menjaga kesehatan mata ( )Mengkonsumsi vitamin C
  • 75. C. AUTISME 1. Apakah dalam keluarga anda ada anak yang berusia 1-2 tahun ( )ya, ( ) tidak 2. apakah anak anda tertarik bermain dengan anak lainnya ( ) ya, ( ) tidak 3. apakah anak anda melihat mata anda jika di ajak berbicara ( ) ya ,( )tidak 4. apakah anak anda merespon jika di panggil namanya ( ) ya, ( )tidak 5. apakah anak anda dapat meniru tingkah laku anda ( )ya ,( )tidak 6. apakah anak anda dapat menunjuk untuk memberitahu ketertarikannya pada sesuatu ( ) ya, ( ) tidak 7. Apakah tindakan keluarga setelah mengetahui kelainan pada anaknya ( ) Membawa ke tenaga kesehatan ( )Membawa pengobatan tradisional ( terapi alternatif ), ( )Didiamkan saja D. HIV/AID E.KANKER PAYUDARA F. SINDROM DOWN Pengumpul data, (_________________)
  • 76. HASIL PENGKAJIAN A. DATA DEMOGRAFI 5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin (Sex) JENIS KELAMIN NO UMUR 0–5 13 – 18 19 – 35 36 – 54 > 55 TOTAL Interpretasi table 1 2 3 4 5 LAKILAKI 4 3 6 3 4 20 % PEREMPUAN % 2 4 6 3 4 19 TOTAL 6 7 12 6 8 39 6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan NO 1 2 3 4 5 PENDIDIKAN Belum sekolah SD SMP SMA Perguruan tinggi TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 6 11 11 8 3 39 % 8 28 28 21 15 100 %
  • 77. 7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan NO 1 2 3 4 5 PEKERJAAN Petani Tidak bekerja Pelajar PNS SWASTA TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 10 15 6 2 6 39 % 26 39 15 5 15 100 8. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama NO 1 AGAMA Islam TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 39 39 % B. DATA SOCIAL EKONOMI 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan NO 1 2 3 PENGHASILAN Rp 500.000 – 1.000.000 Rp. 1.000.000 – 2.500.000 Lebih dari Rp. 3.000.000 TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 8 3 1 11 % 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Tabungan NO 1 2 KEPEMILIKAN TABUNGAN Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 7 11 C. DATA LINGKUNGAN FISIK 5. PERUMAHAN g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah %
  • 78. NO 1 2 3 KEPEMILIKAN RUMAH Sewa Numpang Milik sendiri TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 1 8 11 % h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah NO 1 2 JENIS RUMAH Permanen Semi permanen TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 8 3 11 % i. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai Rumah NO 1 2 3 JENIS LANTAI RUMAH Tanah Papan Tegel/semen TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 3 6 11 % j. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah NO 1 2 VENTILASI RUMAH FREKUENSI 5 6 11 % FREKUENSI 4 7 11 % Baik Kurang TOTAL Interpretasi table k. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan Rumah NO 1 2 PENERANGAN RUMAH Baik Cukup TOTAL Interpretasi table
  • 79. l. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur NO 1 2 LUAS KAMAR TIDUR Memenuhi syarat Tidak memenuhi sarat TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 7 11 % FREKUENSI % 6. HALAMAN RUMAH A. Distribusi Halaman Di Sekitar Rumah NO 1 HALAMAN DI SEKITAR RUMAH Ada TOTAL 11 11 B. Distribusi Jenis Pemamfaatan Perkarang Rumah NO 1 2 3 4 5 JENIS PEMANFAATAN HALAMAN Kebun Kolam Kandang ternak Tidak dimamfaatkan Lain-lain TOTAL FREKUENSI % 7 1 1 1 1 11 7. PEMBUANGAN KOTORAN e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Bab NO JENIS PEMANFAATAN HALAMAN FREKUENSI %
  • 80. 1 4 Sungai WC TOTAL Interpretasi table 3 8 11 f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban NO 1 2 KEPEMILIKAN JAMBAN Ada Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 9 2 11 % g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air JARAK JAMBAN DENGAN SUMBER AIR 1 Kurang dari 10 m 2 Lebih dar 10 m TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 5 6 11 h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban NO 1 2 KONDISI JAMBAN Terawat Tidak terawat TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 7 4 11 % 8. SUMBER AIR d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak NO 1 2 3 SUMBER AIR MINUM DAN MASAK PDAM Sumur pompa Sumur gali FREKUENSI 2 1 6 %
  • 81. 4 Sungai TOTAL Interpretasi table 2 11 e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci SUMBER UNTUK MANDI NO DAN MENCUCI 1 PDAM 2 Sumur pompa 3 Sumur gali 4 Sungai TOTAL Interpretasi table FREKUENSI % 2 1 6 2 11 f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengolahan Air Minum NO 1 PENGOLAHAN AIR MINUM Dimasak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 11 11 % D. DATA STATUS KESEHATAN 4. SARANA KESEHATAN i. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga TEMPAT BEROBAT KELUARGA 1 Rumah Sakit 2 Puskesmas 3 Balai pengobatan TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI 3 6 2 11 %
  • 82. j. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat SARANA KESEHATAN TERDEKAT 1 Rumah Sakit 2 Puskesmas TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 2 9 11 k. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Sebelum Berobat KEBIASAAN SEBELUM BEROBAT 1 Beli obat bebas 2 Minum jamu 3 Tidak ada TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 5 4 2 11 l. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan SUMBER PENDANAAN KESEHATAN 1 Askes/Jamsostek 2 Dana sehat 3 Umum/sendiri 4 Gratis/JPS TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 4 3 2 2 11 m. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebutuhan Penyuluhan NO 1 2 3 KEBUTUHAN PENYULUHAN Tidak Ya, secara individu Ya, secara berkelompok TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 1 2 8 11 %
  • 83. n. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kunjungan Petugas NO SUMBER PENDANAAN KESEHATAN 1 2 Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI % 6 5 11 o. Distribusi Penduduk Berdasarkan Waktu Penyuluhan NO 1 2 3 4 WAKTU PENYULUHAN Pagi Siang Sore Malam TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 1 5 4 1 11 % p. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penyuluhan NO 1 2 3 TEMPAT PENYULUHAN Dirumah Dipengajian Diarahkan TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 1 6 11 % 5. MASALAH KESAKITAN c. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga sakit pada 6 bulan Terakhir ANGGOTA KELUARGA SAKIT PADA 6 BULAN TERAKHIR 1 Ya 2 Tidak TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI 6 5 11 d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga Sakit %
  • 84. ANGGOTA KELUARGA SAKIT PADA 1 Katarak 2 Tidak sakit TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 4 7 11 6. KEMATIAN c. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga meninggal pada 6 Bulan terakhir ANGGOTA KELUARGA NO MENINGGAL PADA 6 BULAN TERAKHIR 1 Ya 2 Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI % 1 10 11 d. Distribusi penduduk berdasarkan penyebab anggota keluarga Meninggal pada 6 bulan terakhir PENYEBAB ANGGOTA KELUARGA MENINGGAL PADA 6 BULAN TERAKHIR 1 Kecelakaan 2 Tidak meninggal TOTAL Interpretasi table NO A. FREKUENSI % 1 10 11 ANAK 7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Anak Usia 0-5 Tahun NO 1 2 ANAK USIA 0-5 TAHUN Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 6 5 11 %
  • 85. 8) Distribusi Penduduk Berdasarkan anak yang di berikan Imunisasi pada usia o-5 tahun IMUNISASI YANG DI BERIKAN 1 Lengkap 2 Belum lengkap TOTAL Interpretasi table NO 9) FREKUENSI % 5 1 6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Alasan Tidak Di Imunisasi usia 0-5 tahun ALASAN TIDAK DI IMUNISASI 1 Tidak tahu 3 Lain –lain TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 1 5 6 10) Distribusi Penduduk Berdasarkan Orang Tua Yang Dapat Membaca KMS ORANG TUA YANG DAPAT MEMBACA KMS 1 Ya 2 Tidak TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 5 1 6 11) Distribusi Penduduk Berdasarkan Komunikasi Orang Tua Kepada Anak NO 1 KOMUNIKASI ORANG TUA KEPADA ANAK Satu Arah FREKUENSI 3 %
  • 86. 2 Dua arah TOTAL Interpretasi table 3 6 12) Distribusi Pendududk Berdasarkan Respon Anak Saat Diajak Berbicara NO RESPON ANAK SAAT DIAJAK BERBICARA 1 2 Baik Kurang baik TOTAL Interpretasi table FREKUENSI % 3 3 6 B. REMAJA 5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Remaja NO 1 2 KEBERADAAN REMAJA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 7 4 11 % 6) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Remaja Diluar Sekolah NO 1 2 3 KEBERADAAN REMAJA Karang taruna Olah raga Lain-lain sebutkan TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 1 1 6 8 % 7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang NO 1 4 5 PENGGUNAAN WAKTU LUANG Begadang Nonton TV Olah raga FREKUENSI 2 2 2 %
  • 87. 6 Lain-lain TOTAL Interpretasi table 2 8 8) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Kurang Baik NO 1 2 4 KEBIASAAN KURANG BAIK Merokok Minum alkohol Tidak ada TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 1 2 5 8 % E. USIA LANJUT 8) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Usila NO 1 2 KEBERADAAN USILA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 7 11 % 9) Distribusi Penduduk Berdasarkan Lansia Memiliki Keluhan Penyakit NO 1 LANSIA MEMILIKI KELUHAN PENYAKIT Katarak FREKUENSI 4 %
  • 88. TOTAL Interpretasi table 4 10) Distribusi Penduduk Berdasarkan Upaya Kesehatan NO 1 UPAYA KESEHATAN Obati sendiri TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 4 % 11) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang PENGGUNAAN WAKTU FREKUENSI SENGGANG 1 Berkebun 4 TOTAL 4 Interpretasi table 12) Distribusi Penduduk Berdasarkan ada kelompok usila NO NO 1 2 ADA KELOMPOK USILA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 2 4 % % 13) Distriusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Lansia NO 1 2 KEGIATAN LANSIA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 2 4 % 14) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kader Poksila NO 1 2 KADER POKSILA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 2 4 %
  • 89. PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT A. Gangguan jiwa 6. Distribusi Penduduk Berdasarkan riwayat gangguan jiwa NO 1 2 RIWAYAT GANGGUAN JIWA Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 7 11 % 7. Distribusi Penduduk Berdasarkan pernah mengalami kegagalan meraih yang di inginkan NO PERNAH MENGALAMI KEGAGALAN 1 2 Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI % 4 7 11 8. Distribusi Penduduk Berdasarkan kegagalan yang ingin di raih NO 1 2 3 KEGAGALAN YANG INGIN DIRAIH TNI PNS Dokter FREKUENSI 2 1 1 %
  • 90. TOTAL Interpretasi table 4 9. Distribusi Penduduk Berdasarkan reaksi yang di tunjukan setelah mengalami kegagalan REAKSI YANG DI TUNJUKAN 1 Mengurung diri 2 Berprlaku apa saja TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 2 2 4 10. Distriusi Penduduk Berdasarkan tindakan keluarga NO 1 TINDAKAN KELUARGA Membawa ke tenaga kesehatan Membawa kepengobatan 2 tradisional 3 Didiamkan saja TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 1 2 % 1 4 B. KATARAK 7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengelihatan kabur NO 1 2 PENGELIHATAN KABUR Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 4 4 8 % 8. Distribusi Penduduk Berdasarkan penyebab pengelihatan kabur PENYEBAB PENGELIHATAN KABUR 1 Cedera pada mata 2 Diabetes Melitus TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI 2 2 4 %
  • 91. 9. Distribusi Penduduk Berdasarkan terasa silau pada malam hari NO 1 PENGELIHATAN KABUR Ya TOTAL FREKUENSI 4 4 % 10. Distribusi Penduduk Berdasarkan keluarga untuk mengatasinya NO 1 2 TINDAKAN KELUARGA Membawa ke tenaga kesehatan Didiamkan saja TOTAL FREKUENSI 1 3 4 % 11. Distribusi Penduduk Berdasarkan pengetahuan tentang katarak PENGETAHUAN KELUARGA KATARAK 1 Ya 2 Tidak TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 3 1 4 12. Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga Mendapat Penyuluhan Tentang katarak KELUARGA MENDAPAT NO FREKUENSI % PENYULUHAN 1 Ya 1 2 Tidak 3 TOTAL 4 Interpretasi table C. AUTISME 7. Distribusi Anak Berdasarkan keberadaan anak usia 0-5 tahun NO KEBERADAAN ANAK USIA 05 TAHUN FREKUENSI %
  • 92. 1 2 Ya Tidak TOTAL Interpretasi table 3 3 6 8. Distribusi anak berdasarkan menghadapi kesulitan kontak mata.gerakan tubuh,dan ekspresi wajah NO 1 2 MENGHADAPI KESULITAN Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 3 3 6 % 9. Distribusi anak berdasarkan kemampuan mempertahankan respon saat berbicara KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN RESPON 1 Lama 2 Sebentar 3 Tidak peduli sama sekali TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 1 1 1 3 10. Distribusi anak berdasarkan menggunakan gerakan non verbal MENGGUNAKAN GERAKAN NON-VERBAL 1 Ya TOTAL Interpretasi table NO FREKUENSI % 3 3 11. Distribusi anak berdasarkan Respon Anak NO 1 2 RESPON ANAK hiperaktif Pasif TOTAL FREKUENSI 2 1 3 %
  • 93. Interpretasi table 12. Distribusi anak berdasarkan ketertarikan dalam bersosialisasi dengan anak lain NO 1 2 Keterkaitan dalam bersosialisasi Ya Tidak TOTAL Interpretasi table FREKUENSI 2 1 3 % II. ANALISA DATA Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan . Tujuan analisis data adalah : 1. Menetapkan kebutuhan komunity
  • 94. 2. Menetapkan kekuatan 3. Mengidentifikasi pola respon komunity 4. Mengindikasikan kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan ANALISA DATA DATA MASALAH KESEHATAN MASALAH KEPERWATAN
  • 95. SKOMUNITA Keteranga : Skore : 0 – 5 0 = paling rendah 5 = paling tinggi Sumber daya orang Sumber daya peralatan Sumber daya dana Sumber daya waktu Sumber daya tempat Sesuai dengan program pemerintah Kemungkinan untuk diatasi Minat masyarakat Kemunginan untuk pendidikan kesehatan Besarya resiko Jumlah yang beresiko DX KEPERAWATAN Perawata komunitas Sesuai dengan peran III. PRIORITAS MASALAH MENURUT MUEKE KRITERIA PENAPISAN TERSEDIA SUMBER Jumlah Skore
  • 96. IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan minimal dua komponen ( P / E / S ) dengan mempertimbangakan : 1. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah 2. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat 3. Partiipasi dan peran serta masyarakat CONTOH : Resiko terjadinya diare di RW 02 Ds X berhubungan dengan : a. Sumber air tidak memenuhi syarat b. Kebersihan perorangan kurang c. Lingkungan yang buruk : banyak sampah berserakan, penggunaan sungai sebagai tempat cuci, mandi dan BAB. d. Dll