SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
LEMBAR KERJA MAHASISWA
ALJABAR LINIER
“VEKTOR KARAKTERISTIK”

I. Pengantar Materi
Jika A adalah matriks n x n, sering kita jumpai tidak ada hubungan geometrik
yang nyata diantara vektor x dan bayangannya Ax di bawah perkalian oleh A. Akan
tetapi, ada beberapa vektor tak nol yang sering memetakan A ke dalam skalar dengan
perkalian skalarnya sendiri. Seperti halnya vektor yang memainkan peran penting
dalam analisis transformasi linear dan secara natural mengangkatnya dalam
penelaahan vibrasi, sistem elektris, genetika, reaksi kimia, mekanika kuantum,
tegangan mekanis, ekonomi, dan geometri.
II. Ruang Konsep
Kata “vektor eigen” adalah ramuan bahasa Jerman dan Inggris. Dalam bahasa
Jerman “eigen” dapat diterjemahkan sebagai “sebenarnya” atau “karakteristik”; oleh
karena itu, nilai eigen dapat juga kita namakan nilai sebenarnya atau nilai
karakteristik. Dalam literatur lama kadang-kadang dinamakan akar-akar latent.
Definisi :
Jika A adalah matriks n x n, maka vektor taknol x di dalam Rn dinamakan vektor
eigen (eigen vektor) dari A jika Ax adalah kelipatan skalar dari x; yakni
Untuk suatu skalar . Skalar
dinamakan nilai eigen (eigenvalue) dari A dan x
dikatakan vektor eigen yang bersesuaian dengan .
Cara mencari vektor karakteristik yaitu dengan cara memasukkan nilai eigen
ke dalam persamaan : (λI – A)x =0.
Banyaknya nilai eigen maksimal n buah. Ruang solusi yang diperoleh disebut
ruang eigen. Vektor eigen yang berhubungan dengan λ adalah vektor-vektor tidak
nol dalam ruang eigen.
Persamaan di atas akan mempunyai penyelesaian tak nol (mempunyai
penyelesaian non trivial) jika dan hanya jika: det (λ I – A) = 0. Persamaan det (λ I – A)
= 0 dengan λ sebagai variabel disebut persamaan karakteristik dari matriks A.
Akar-akar atau skalar-skalar yang memenuhi persamaan ini adalah nilai-nilai eigen
(nilai-nilai karakteristik) dari matriks A. Dengan kata lain, untuk menentukan nilai
eigen suatu matriks, maka kita harus menentukan dahulu persamaan karakteristiknya.
Det (λI – A) ≡ f(λ) yaitu berupa polinom dalam λ yang dinamakan polinom
karakteristik.
Dengan demikian jika An n, maka persamaan karakteristik dari matriks A
mempunyai derajat n dengan bentuk
det (λ I – A) = f(λ) = a0 + a1x1 + a2x2 + … + an - 1xn - 1 + anxn = 0
Menurut teorema dasar aljabar kita dapatkan bahwa persamaan karakteristik tersebut
mempunyai paling banyak n penyelesaian yang berbeda (Ingat metode Horner dan
persamaan pangkat tinggi). Jadi, suatu matriks yang berukuran n n paling banyak
mempunyai n-nilai eigen yang berbeda.
Adapun teorema berikut mengikhtisarkan hasil-hasil yang telah kita peroleh
sampai sejauh ini.
Teorema 1. Jika A dalah matriks n x n, maka pernyataan-pernyataan berikut
ekivalen satu sama lain:
(a) adalah nilai eigen A.
(b) Sistem persamaan (λI-A)x=0 menpunyai pemecahan yang taktrivial.
(c) Ada vektor taknol x di dalam Rn sehingga Ax= λx.
(d) Λ adalah pemecahan riil dari persamaan karakteristik det(λI-A)=0
III. Ruang Pembuktian/ Penemuan
Ax = λx

(1)

IAx = λIx
Ax = λIx
(λI – A)x = 0
Dinyatakan sebagai set persamaan yang terpisah diperoleh

=

(2)

Diperoleh

(3)

Dengan mengumpulkan matriks ke sisi kanan, diperoleh

(4)
(5)

Dari persamaan (5) didapatkan
(6)
Perhatikan bahwa matrik satuan dimunculkan karena hanya dapat dikurangkan suatu
matrik dari matrik lain. Untuk set persamaan linear homogen agar diperoleh
penyelesaian non-trivial maka
harus sama dengan nol .
(7)

(8)

Persamaan (8) disebut determinan karakteristik A dan persamaan (7) merupakan
persamaan karakteristik. Pada waktu menguraikan determinan ini, penguraian ini
menghasilkan suatu polinomial berderajat n dan penyelesaian persamaan karakteristik
ini menghasilkan nilai λ yakni nilai Eigen A.
selanjutnya untuk mencari vector eigen
( ) pada persamaan (5)

yaitu dengan mensubtitusikan vector eigen

(9)

Persamaan (9) dalam bentuk sistem persamaan linier dituliskan:
(10)
Persamaan (10) adalah sistem persamaan linier homogen, vektor dalam ruang Rn
yang tidak nol didapatkan jika dan hanya jika persamaan tersebut mempunyai solusi
non trivial untuk nilai eigen yang sesuai.
IV. Ruang Contoh
1. Carilah vektor eigen dari

A

4
2

1
1

4
2

1

Penyelesaian:
det( I
(

4)(
2

1) 2

5

(

1 0
0 1

A)

6
2)

3,

2

Untuk

1

( I

0

3 substitusikan ke persamaan
0

x2

0

0

x1

2 x2

Misal x1

0

x2
x1

s, maka x 2

x2
s

Jadi vektor eigen yang bersesuaian dengan
s

x

s

s
Untuk
( I

1

1

3 adalah

1

2 adalah

1
1
2 substitusikan ke persamaan

A) x 0

2 1 x1
2 1 x2
2 x1

x2

Misal x1

0
0

2 x1 2 x2

2 x1
0

x2

2 x1

x2

s, maka x2

2s

Jadi vektor eigen yang bersesuaian dengan
x

0

0

1 1 x1
2 2 x2
2 x1

1

2

A) x

x1

1
1

0

3)(
1

4
2

s
2s

s

1
2
2.

Carilah vektor eigen dari

3
A

2
0

2 0
3

0

0

5

Penyelesaian:

(

0

0

0

5) (4

20)

35
5)(

2

1,
Untuk
1

( I

2

3)(

11
1)(

(

2 0
3 0

25 0
5) 0

A)

3)(
3

3
2

0 0 1

det( I

1 0 0
0 1 0

5

3

2
3
0

0

5
1 substitusikan ke persamaan

2

1

A) x

0

2
2
0

2
2
0

2 x1

2 x2

0

x1

x2

2 x1

2 x2

0

x1

x2

4 x3

0

x3

Misal x1

0 x1
0 x2
4 x3

0

0

s, maka x2

s, serta x 3

0

Jadi, vektor eigen yang bersesuaian dengan
s
s
0

x

1
s 1
0

Untuk
( I

1 adalah

1

A) x

5 substitusikan ke persamaan
0

2 2 0 x1
2 2 0 x2
0 0 0 x3

0

2 x1

2 x2

0

x1

x2

2 x1

2 x2

0

x1

x2

Misal x1

s, maka x 2

s, serta x 3

t

Jadi, vektor eigen yang bersesuaian dengan
s
x

s
t

1
s

1
0

0
t 0
1

5 adalah

0
0

0
5
V. Ruang Latihan Terbimbing
4

0 1

2 1 0

Carilah vektor eigen dari A =

2 0 1

Jawab:
1.
Langkah pertama, mencari nilai eigen dari matriks, dengan mencari
det I A 0
(
det

4)
2

0
(

2
(

4)(

1
1)

0
1)(

0
(

1) 2(

0
1)
1) 0

Maka nilai eigen matriks tersebut adalah:
1

.....,

2

....,

3

....

Catatan : bila terdapat nilai eigen kembar, cukup ditulis satu kali.
2.
Langkah kedua mencari Vektor eigen, didapatkan dari mensubtitusikan nilai
eigen pada persamaan I A sehingga:


Untuk

1 , subtitusi ke persamaan

, sehingga diperoleh

Dalam bentuk sistem persamaan linier dituliskan:
Solusi non trivialnya adalah:

Vektor eigen yang sesuai adalah:

Misalkan x1

p maka vektor eigennya adalah:

dengan p adalah bilangan sembarang yang tidak nol.



Untuk

2 ,subtitusi ke persamaan

, sehingga diperoleh

Dalam bentuk sistem persamaan linier dituliskan:

Solusi non trivialnya adalah:
Vektor eigen yang sesuai adalah:

Misalkan x1

p maka vektor eigennya adalah:

dengan p adalah bilangan sembarang yang tidak nol.



Untuk

3 ,subtitusi ke persamaan

, sehingga diperoleh

Dalam bentuk sistem persamaan linier dituliskan:

Solusi non trivialnya adalah:

Vektor eigen yang sesuai adalah:

Misalkan x1

p maka vektor eigennya adalah:
dengan p adalah bilangan sembarang yang tidak nol.

VI. Ruang Kerja Mandiri
Carilah vektor eigen dari matriks di bawah ini!
0 3
1. A
2 1
2.

B

4 0
3 5
2 0 0

3.

C

3 3 6
3 2 4

1 0
4.

D

0

3 6

7

0 8

1

Contenu connexe

Tendances

Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasi
derin4n1
 
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluyaPersamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
SandhyAjaa
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
Dian Arisona
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
Ummu Zuhry
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah
Jamil Sirman
 

Tendances (20)

Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasi
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluyaPersamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Modul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialModul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensial
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Bab 6 relasi
Bab 6 relasiBab 6 relasi
Bab 6 relasi
 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
 
Deret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurinDeret taylor and mac laurin
Deret taylor and mac laurin
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 

Similaire à LKM ALJABAR LINEAR

Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Beny Nugraha
 
Vektor Eigen dari Matriks Simetris
Vektor Eigen dari Matriks SimetrisVektor Eigen dari Matriks Simetris
Vektor Eigen dari Matriks Simetris
bernypebo
 
10 matrik & determinan 3
10  matrik & determinan 310  matrik & determinan 3
10 matrik & determinan 3
Hamzah Rizal
 

Similaire à LKM ALJABAR LINEAR (20)

nilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigennilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigen
 
Vektor Karakteristik
Vektor KarakteristikVektor Karakteristik
Vektor Karakteristik
 
Nilai eigen dan vektor eigen
Nilai eigen dan vektor eigenNilai eigen dan vektor eigen
Nilai eigen dan vektor eigen
 
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - EigenMatematika 2 - Slide week 13 - Eigen
Matematika 2 - Slide week 13 - Eigen
 
Vektor Eigen dari Matriks Simetris
Vektor Eigen dari Matriks SimetrisVektor Eigen dari Matriks Simetris
Vektor Eigen dari Matriks Simetris
 
Vektor Eigen Dari Matriks Simetris
Vektor Eigen Dari Matriks SimetrisVektor Eigen Dari Matriks Simetris
Vektor Eigen Dari Matriks Simetris
 
Matematika1bangrs
Matematika1bangrsMatematika1bangrs
Matematika1bangrs
 
10 matrik & determinan 3
10  matrik & determinan 310  matrik & determinan 3
10 matrik & determinan 3
 
Nilai dan Vektor Eigen.ppt
Nilai dan Vektor Eigen.pptNilai dan Vektor Eigen.ppt
Nilai dan Vektor Eigen.ppt
 
R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2R5 g kel 6 allin2 2
R5 g kel 6 allin2 2
 
Pertemuan5&6
Pertemuan5&6Pertemuan5&6
Pertemuan5&6
 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
 
R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1
 
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigenSoal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
Soal soal latihan tentang nilai eigen dan vektor eigen
 
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
 
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
 
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funMatriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
 
Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1Matematika Diskrit part 1
Matematika Diskrit part 1
 
MATRIKS.pptx
MATRIKS.pptxMATRIKS.pptx
MATRIKS.pptx
 
Ppt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerPpt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj liner
 

Dernier

Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Novi Cherly
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
SriHandayaniLubisSpd
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
indahningsih541
 

Dernier (20)

Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptxRevisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
Revisi Kumpulan LK Workshop perdirjen 7327.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
Deskripsi Penilaian K13Penilaian kurikulum 2013 pada rapor pendidikan.
Deskripsi Penilaian K13Penilaian kurikulum 2013 pada rapor pendidikan.Deskripsi Penilaian K13Penilaian kurikulum 2013 pada rapor pendidikan.
Deskripsi Penilaian K13Penilaian kurikulum 2013 pada rapor pendidikan.
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan powerpointpptx
Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan powerpointpptxPancasila Sebagai Nilai Kehidupan powerpointpptx
Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan powerpointpptx
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 

LKM ALJABAR LINEAR

  • 1. LEMBAR KERJA MAHASISWA ALJABAR LINIER “VEKTOR KARAKTERISTIK” I. Pengantar Materi Jika A adalah matriks n x n, sering kita jumpai tidak ada hubungan geometrik yang nyata diantara vektor x dan bayangannya Ax di bawah perkalian oleh A. Akan tetapi, ada beberapa vektor tak nol yang sering memetakan A ke dalam skalar dengan perkalian skalarnya sendiri. Seperti halnya vektor yang memainkan peran penting dalam analisis transformasi linear dan secara natural mengangkatnya dalam penelaahan vibrasi, sistem elektris, genetika, reaksi kimia, mekanika kuantum, tegangan mekanis, ekonomi, dan geometri. II. Ruang Konsep Kata “vektor eigen” adalah ramuan bahasa Jerman dan Inggris. Dalam bahasa Jerman “eigen” dapat diterjemahkan sebagai “sebenarnya” atau “karakteristik”; oleh karena itu, nilai eigen dapat juga kita namakan nilai sebenarnya atau nilai karakteristik. Dalam literatur lama kadang-kadang dinamakan akar-akar latent. Definisi : Jika A adalah matriks n x n, maka vektor taknol x di dalam Rn dinamakan vektor eigen (eigen vektor) dari A jika Ax adalah kelipatan skalar dari x; yakni Untuk suatu skalar . Skalar dinamakan nilai eigen (eigenvalue) dari A dan x dikatakan vektor eigen yang bersesuaian dengan . Cara mencari vektor karakteristik yaitu dengan cara memasukkan nilai eigen ke dalam persamaan : (λI – A)x =0. Banyaknya nilai eigen maksimal n buah. Ruang solusi yang diperoleh disebut ruang eigen. Vektor eigen yang berhubungan dengan λ adalah vektor-vektor tidak nol dalam ruang eigen. Persamaan di atas akan mempunyai penyelesaian tak nol (mempunyai penyelesaian non trivial) jika dan hanya jika: det (λ I – A) = 0. Persamaan det (λ I – A) = 0 dengan λ sebagai variabel disebut persamaan karakteristik dari matriks A. Akar-akar atau skalar-skalar yang memenuhi persamaan ini adalah nilai-nilai eigen (nilai-nilai karakteristik) dari matriks A. Dengan kata lain, untuk menentukan nilai eigen suatu matriks, maka kita harus menentukan dahulu persamaan karakteristiknya. Det (λI – A) ≡ f(λ) yaitu berupa polinom dalam λ yang dinamakan polinom karakteristik.
  • 2. Dengan demikian jika An n, maka persamaan karakteristik dari matriks A mempunyai derajat n dengan bentuk det (λ I – A) = f(λ) = a0 + a1x1 + a2x2 + … + an - 1xn - 1 + anxn = 0 Menurut teorema dasar aljabar kita dapatkan bahwa persamaan karakteristik tersebut mempunyai paling banyak n penyelesaian yang berbeda (Ingat metode Horner dan persamaan pangkat tinggi). Jadi, suatu matriks yang berukuran n n paling banyak mempunyai n-nilai eigen yang berbeda. Adapun teorema berikut mengikhtisarkan hasil-hasil yang telah kita peroleh sampai sejauh ini. Teorema 1. Jika A dalah matriks n x n, maka pernyataan-pernyataan berikut ekivalen satu sama lain: (a) adalah nilai eigen A. (b) Sistem persamaan (λI-A)x=0 menpunyai pemecahan yang taktrivial. (c) Ada vektor taknol x di dalam Rn sehingga Ax= λx. (d) Λ adalah pemecahan riil dari persamaan karakteristik det(λI-A)=0 III. Ruang Pembuktian/ Penemuan Ax = λx (1) IAx = λIx Ax = λIx (λI – A)x = 0 Dinyatakan sebagai set persamaan yang terpisah diperoleh = (2) Diperoleh (3) Dengan mengumpulkan matriks ke sisi kanan, diperoleh (4)
  • 3. (5) Dari persamaan (5) didapatkan (6) Perhatikan bahwa matrik satuan dimunculkan karena hanya dapat dikurangkan suatu matrik dari matrik lain. Untuk set persamaan linear homogen agar diperoleh penyelesaian non-trivial maka harus sama dengan nol . (7) (8) Persamaan (8) disebut determinan karakteristik A dan persamaan (7) merupakan persamaan karakteristik. Pada waktu menguraikan determinan ini, penguraian ini menghasilkan suatu polinomial berderajat n dan penyelesaian persamaan karakteristik ini menghasilkan nilai λ yakni nilai Eigen A. selanjutnya untuk mencari vector eigen ( ) pada persamaan (5) yaitu dengan mensubtitusikan vector eigen (9) Persamaan (9) dalam bentuk sistem persamaan linier dituliskan:
  • 4. (10) Persamaan (10) adalah sistem persamaan linier homogen, vektor dalam ruang Rn yang tidak nol didapatkan jika dan hanya jika persamaan tersebut mempunyai solusi non trivial untuk nilai eigen yang sesuai. IV. Ruang Contoh 1. Carilah vektor eigen dari A 4 2 1 1 4 2 1 Penyelesaian: det( I ( 4)( 2 1) 2 5 ( 1 0 0 1 A) 6 2) 3, 2 Untuk 1 ( I 0 3 substitusikan ke persamaan 0 x2 0 0 x1 2 x2 Misal x1 0 x2 x1 s, maka x 2 x2 s Jadi vektor eigen yang bersesuaian dengan s x s s Untuk ( I 1 1 3 adalah 1 2 adalah 1 1 2 substitusikan ke persamaan A) x 0 2 1 x1 2 1 x2 2 x1 x2 Misal x1 0 0 2 x1 2 x2 2 x1 0 x2 2 x1 x2 s, maka x2 2s Jadi vektor eigen yang bersesuaian dengan x 0 0 1 1 x1 2 2 x2 2 x1 1 2 A) x x1 1 1 0 3)( 1 4 2 s 2s s 1 2
  • 5. 2. Carilah vektor eigen dari 3 A 2 0 2 0 3 0 0 5 Penyelesaian: ( 0 0 0 5) (4 20) 35 5)( 2 1, Untuk 1 ( I 2 3)( 11 1)( ( 2 0 3 0 25 0 5) 0 A) 3)( 3 3 2 0 0 1 det( I 1 0 0 0 1 0 5 3 2 3 0 0 5 1 substitusikan ke persamaan 2 1 A) x 0 2 2 0 2 2 0 2 x1 2 x2 0 x1 x2 2 x1 2 x2 0 x1 x2 4 x3 0 x3 Misal x1 0 x1 0 x2 4 x3 0 0 s, maka x2 s, serta x 3 0 Jadi, vektor eigen yang bersesuaian dengan s s 0 x 1 s 1 0 Untuk ( I 1 adalah 1 A) x 5 substitusikan ke persamaan 0 2 2 0 x1 2 2 0 x2 0 0 0 x3 0 2 x1 2 x2 0 x1 x2 2 x1 2 x2 0 x1 x2 Misal x1 s, maka x 2 s, serta x 3 t Jadi, vektor eigen yang bersesuaian dengan s x s t 1 s 1 0 0 t 0 1 5 adalah 0 0 0 5
  • 6. V. Ruang Latihan Terbimbing 4 0 1 2 1 0 Carilah vektor eigen dari A = 2 0 1 Jawab: 1. Langkah pertama, mencari nilai eigen dari matriks, dengan mencari det I A 0 ( det 4) 2 0 ( 2 ( 4)( 1 1) 0 1)( 0 ( 1) 2( 0 1) 1) 0 Maka nilai eigen matriks tersebut adalah: 1 ....., 2 ...., 3 .... Catatan : bila terdapat nilai eigen kembar, cukup ditulis satu kali. 2. Langkah kedua mencari Vektor eigen, didapatkan dari mensubtitusikan nilai eigen pada persamaan I A sehingga:  Untuk 1 , subtitusi ke persamaan , sehingga diperoleh Dalam bentuk sistem persamaan linier dituliskan:
  • 7. Solusi non trivialnya adalah: Vektor eigen yang sesuai adalah: Misalkan x1 p maka vektor eigennya adalah: dengan p adalah bilangan sembarang yang tidak nol.  Untuk 2 ,subtitusi ke persamaan , sehingga diperoleh Dalam bentuk sistem persamaan linier dituliskan: Solusi non trivialnya adalah:
  • 8. Vektor eigen yang sesuai adalah: Misalkan x1 p maka vektor eigennya adalah: dengan p adalah bilangan sembarang yang tidak nol.  Untuk 3 ,subtitusi ke persamaan , sehingga diperoleh Dalam bentuk sistem persamaan linier dituliskan: Solusi non trivialnya adalah: Vektor eigen yang sesuai adalah: Misalkan x1 p maka vektor eigennya adalah:
  • 9. dengan p adalah bilangan sembarang yang tidak nol. VI. Ruang Kerja Mandiri Carilah vektor eigen dari matriks di bawah ini! 0 3 1. A 2 1 2. B 4 0 3 5 2 0 0 3. C 3 3 6 3 2 4 1 0 4. D 0 3 6 7 0 8 1