SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  155
PERCEPATAN
    PEMBERANTASAN
        KORUPSI
http://www.scribd.com/Ery Arifullah/collections

                  Oleh:
           Ery Arifullah, ST, MT
  Widyaiswara Muda Bandiklat Prov. Kaltim
Diberikan untuk Diklat Prajabatan Gol III. Pemkot Balikpapan
                                                 (14 November 2011)


      PERCEPATAN
    PEMBERANTASAN
        KORUPSI
http://www.scribd.com/Ery Arifullah/collections

                  Oleh:
           Ery Arifullah, ST, MT
  Widyaiswara Muda Bandiklat Prov. Kaltim
apa tindakan anda ketika mendapatkan gaji?
bila ada hp seri terbaru dan anda benar-
 benar menginginkannya sementara anda
tidak punya uang, apakah anda akan tetap
               membelinya?
apa tindakan anda ketika menemukan atasan
  yang meminta anda untuk merahasiakan
  tindakan mark up penggunaan anggaran?
apakah anda siap untuk jujur dan komitmen
walaupun resikonya adalah piring nasi anda?
apakah anda akan terus membela atasan
anda yang terbukti bersalah didepan penyidik
  KPK, padahal anda sangat berhutang jasa
suatu hari anda menjadi bupati...apakah anda
akan memberi ijin tambang batubara kepada
seseorang hanya karena memberi anda 1 M?
Uang adalah
 alat tukar
Uang adalah
 konsep!!!
Uang adalah
    ide!!!
Uang adalah
 alat tukar
Uang adalah
 konsep!!!
Uang adalah
    ide!!!
trend....
Kasus 1
Kasus 1
• Hidup tanpa rasionalitas ekonomi.
Kasus 1
• Hidup tanpa rasionalitas ekonomi.
• Gaji tak cukup makan, TAPI KREDIT
  MOTOR?
Kasus 1
• Hidup tanpa rasionalitas ekonomi.
• Gaji tak cukup makan, TAPI KREDIT
  MOTOR?
• Tidak ada kerjaan, merokok sambil main
  catur?
Kasus 1
• Hidup tanpa rasionalitas ekonomi.
• Gaji tak cukup makan, TAPI KREDIT
  MOTOR?
• Tidak ada kerjaan, merokok sambil main
  catur?
• Bagaimana nasib keluargamu?
Kasus 1
• Hidup tanpa rasionalitas ekonomi.
• Gaji tak cukup makan, TAPI KREDIT
  MOTOR?
• Tidak ada kerjaan, merokok sambil main
  catur?
• Bagaimana nasib keluargamu?
• Jawabannya adalah?
Serahkan pada Tuhan
Peluang terjadinya
     korupsi?
Peluang terjadinya
         korupsi?
1. Kampanye politik yg mahal.
Peluang terjadinya
         korupsi?
1. Kampanye politik yg mahal.
2. Bidang sumber daya alam.
Peluang terjadinya
         korupsi?
1. Kampanye politik yg mahal.
2. Bidang sumber daya alam.
3. Pengadaaan barang dan jasa.
Peluang terjadinya
         korupsi?
1. Kampanye politik yg mahal.
2. Bidang sumber daya alam.
3. Pengadaaan barang dan jasa.
4. Pendorong tindak pidana korupsi.
Peluang terjadinya
         korupsi?
1. Kampanye politik yg mahal.
2. Bidang sumber daya alam.
3. Pengadaaan barang dan jasa.
4. Pendorong tindak pidana korupsi.
5. Ciri-ciri korupsi sistemik dalam
   pemerintahan.
Bahan diskusi:
Bahan diskusi:

• Bagaimana kasusnya?
Bahan diskusi:

• Bagaimana kasusnya?
• Institusi/lembaga yang terlibat?
Bahan diskusi:

• Bagaimana kasusnya?
• Institusi/lembaga yang terlibat?
• Apa masalah sebenarnya (sistem yg harus
  dibenahi?)
Bahan diskusi:

• Bagaimana kasusnya?
• Institusi/lembaga yang terlibat?
• Apa masalah sebenarnya (sistem yg harus
  dibenahi?)
• Apa saran kelompok anda?
Korupsi versi KPK
Korupsi versi KPK
Korupsi versi KPK
Korupsi versi KPK
• Kerugian keuangan negara.
Korupsi versi KPK
• Kerugian keuangan negara.
• Suap menyuap.
Korupsi versi KPK
• Kerugian keuangan negara.
• Suap menyuap.
• Penggelapan dalam jabatan.
Korupsi versi KPK
• Kerugian keuangan negara.
• Suap menyuap.
• Penggelapan dalam jabatan.
• Pemerasan.
Korupsi versi KPK
• Kerugian keuangan negara.
• Suap menyuap.
• Penggelapan dalam jabatan.
• Pemerasan.
• Perbuatan curang.
Korupsi versi KPK
• Kerugian keuangan negara.
• Suap menyuap.
• Penggelapan dalam jabatan.
• Pemerasan.
• Perbuatan curang.
• Benturan dalam kepentingan pengadaan.
Korupsi versi KPK
• Kerugian keuangan negara.
• Suap menyuap.
• Penggelapan dalam jabatan.
• Pemerasan.
• Perbuatan curang.
• Benturan dalam kepentingan pengadaan.
• Gratifikasi.
Korupsi versi KPK
• Kerugian keuangan negara.
• Suap menyuap.
• Penggelapan dalam jabatan.
• Pemerasan.
• Perbuatan curang.
• Benturan dalam kepentingan pengadaan.
• Gratifikasi.
Tindak pidana korupsi lainnya...
Tindak pidana korupsi lainnya...
• Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana
  korupsi.
Tindak pidana korupsi lainnya...
• Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana
  korupsi.

•   Tidak memberi keterangan atau memberi
    keterangan yg tidak benar.
Tindak pidana korupsi lainnya...
• Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana
  korupsi.

•   Tidak memberi keterangan atau memberi
    keterangan yg tidak benar.

•   Bank yg tidak memberi keterangan rekening
    tersangka.
Tindak pidana korupsi lainnya...
• Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana
  korupsi.

•   Tidak memberi keterangan atau memberi
    keterangan yg tidak benar.

•   Bank yg tidak memberi keterangan rekening
    tersangka.

•   Saksi atau ahli yg tidak memberi keterangan atau
    memberi keterangan palsu.
Tindak pidana korupsi lainnya...
• Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana
  korupsi.

•   Tidak memberi keterangan atau memberi
    keterangan yg tidak benar.

•   Bank yg tidak memberi keterangan rekening
    tersangka.

•   Saksi atau ahli yg tidak memberi keterangan atau
    memberi keterangan palsu.

•   Orang yg memegang rahasia jabatan tidak
    memberikan keterangan atau keterangan palsu.
Tindak pidana korupsi lainnya...
• Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana
  korupsi.

•   Tidak memberi keterangan atau memberi
    keterangan yg tidak benar.

•   Bank yg tidak memberi keterangan rekening
    tersangka.

•   Saksi atau ahli yg tidak memberi keterangan atau
    memberi keterangan palsu.

•   Orang yg memegang rahasia jabatan tidak
    memberikan keterangan atau keterangan palsu.

•   Saksi yg membuka identitas pelapor.
Tindak pidana korupsi lainnya...
• Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana
  korupsi.

•   Tidak memberi keterangan atau memberi
    keterangan yg tidak benar.

•   Bank yg tidak memberi keterangan rekening
    tersangka.

•   Saksi atau ahli yg tidak memberi keterangan atau
    memberi keterangan palsu.

•   Orang yg memegang rahasia jabatan tidak
    memberikan keterangan atau keterangan palsu.

•   Saksi yg membuka identitas pelapor.
Bukan solusi yang tidak bisa
mereka lihat , tapi mereka gagal
      melihat problem.
Konsep korupsi
Konsep korupsi
Konsep korupsi
Konsep korupsi
• Peluang ...kreatifitas ....bagaimana?
Konsep korupsi
• Peluang ...kreatifitas ....bagaimana?
• Transparansi .... akuntabilitas.
Konsep korupsi
• Peluang ...kreatifitas ....bagaimana?
• Transparansi .... akuntabilitas.
• Konspirasi/ kolusi.... melibatkan lebih dari
  satu orang.
Konsep korupsi
• Peluang ...kreatifitas ....bagaimana?
• Transparansi .... akuntabilitas.
• Konspirasi/ kolusi.... melibatkan lebih dari
  satu orang.
• Melibatkan dana begitu besar.
Konsep korupsi
• Peluang ...kreatifitas ....bagaimana?
• Transparansi .... akuntabilitas.
• Konspirasi/ kolusi.... melibatkan lebih dari
  satu orang.
• Melibatkan dana begitu besar.
• Wewenang yg begitu besar.... tanpa
  pengawasan.
Konsep korupsi
• Peluang ...kreatifitas ....bagaimana?
• Transparansi .... akuntabilitas.
• Konspirasi/ kolusi.... melibatkan lebih dari
  satu orang.
• Melibatkan dana begitu besar.
• Wewenang yg begitu besar.... tanpa
  pengawasan.
• Takut.
Konsep korupsi
• Peluang ...kreatifitas ....bagaimana?
• Transparansi .... akuntabilitas.
• Konspirasi/ kolusi.... melibatkan lebih dari
  satu orang.
• Melibatkan dana begitu besar.
• Wewenang yg begitu besar.... tanpa
  pengawasan.
• Takut.
Ciri2 pemerintahan
       korup:
Ciri2 pemerintahan
       korup:
Ciri2 pemerintahan
       korup:
Ciri2 pemerintahan
         korup:
• Patronase.
Ciri2 pemerintahan
          korup:
• Patronase.
• Prosedur berbelit-belit.
Ciri2 pemerintahan
          korup:
• Patronase.
• Prosedur berbelit-belit.
• Pemungut pajak yang tidak efektif.
Ciri2 pemerintahan
         korup:
• Patronase.
• Prosedur berbelit-belit.
• Pemungut pajak yang tidak efektif.
• Korupsi besar-besaran dalam pengadaan
  barang dan jasa.
Ciri2 pemerintahan
         korup:
• Patronase.
• Prosedur berbelit-belit.
• Pemungut pajak yang tidak efektif.
• Korupsi besar-besaran dalam pengadaan
  barang dan jasa.
• Layanan masyarakat yang sangat buruk.
Ciri2 pemerintahan
         korup:
• Patronase.
• Prosedur berbelit-belit.
• Pemungut pajak yang tidak efektif.
• Korupsi besar-besaran dalam pengadaan
  barang dan jasa.
• Layanan masyarakat yang sangat buruk.
   ★(Alatas, 1974)
Ciri2 pemerintahan
         korup:
• Patronase.
• Prosedur berbelit-belit.
• Pemungut pajak yang tidak efektif.
• Korupsi besar-besaran dalam pengadaan
  barang dan jasa.
• Layanan masyarakat yang sangat buruk.
   ★(Alatas, 1974)
Pendorong tindak pidana korupsi
Pendorong tindak pidana korupsi
Pendorong tindak pidana korupsi
Pendorong tindak pidana korupsi

     •   Feodalisme = tidak adanya
         transparansi.
Pendorong tindak pidana korupsi

     •   Feodalisme = tidak adanya
         transparansi.

     •   Kampanye-kampanye politik yang
         mahal.
Pendorong tindak pidana korupsi

     •   Feodalisme = tidak adanya
         transparansi.

     •   Kampanye-kampanye politik yang
         mahal.

     •   Proyek yang melibatkan uang jumlah
         besar.
Pendorong tindak pidana korupsi

     •   Feodalisme = tidak adanya
         transparansi.

     •   Kampanye-kampanye politik yang
         mahal.

     •   Proyek yang melibatkan uang jumlah
         besar.

     •   Nepotisme dan kolusi.
Pendorong tindak pidana korupsi

     •   Feodalisme = tidak adanya
         transparansi.

     •   Kampanye-kampanye politik yang
         mahal.

     •   Proyek yang melibatkan uang jumlah
         besar.

     •   Nepotisme dan kolusi.

     •   Lemahnya ketertiban hukum.
• Kurangnya kebebasan berpendapat atau
  kebebasan media massa.
• Kurangnya kebebasan berpendapat atau
  kebebasan media massa.
• Marjinalisasi tenaga pendidik?
• Kurangnya kebebasan berpendapat atau
  kebebasan media massa.
• Marjinalisasi tenaga pendidik?
• Rakyat yang cuek.
• Kurangnya kebebasan berpendapat atau
  kebebasan media massa.
• Marjinalisasi tenaga pendidik?
• Rakyat yang cuek.
• Kontrol lemah.
Jenis-jenis korupsi
  (Alatas, 1974)
Jenis-jenis korupsi
  (Alatas, 1974)
Jenis-jenis korupsi
  (Alatas, 1974)
Jenis-jenis korupsi
  (Alatas, 1974)
Jenis-jenis korupsi
  (Alatas, 1974)
Jenis-jenis korupsi
      (Alatas, 1974)
1. Korupsi transaktif.
Jenis-jenis korupsi
      (Alatas, 1974)
1. Korupsi transaktif.
2.Korupsi memeras .
Jenis-jenis korupsi
      (Alatas, 1974)
1. Korupsi transaktif.
2.Korupsi memeras .
3.Korupsi investif .
Jenis-jenis korupsi
     (Alatas, 1974)
1. Korupsi transaktif.
2.Korupsi memeras .
3.Korupsi investif .
4.Korupsi perkerabatan .
Jenis-jenis korupsi
     (Alatas, 1974)
1. Korupsi transaktif.
2.Korupsi memeras .
3.Korupsi investif .
4.Korupsi perkerabatan .
5.Korupsi difensif .
Jenis-jenis korupsi
     (Alatas, 1974)
1. Korupsi transaktif.
2.Korupsi memeras .
3.Korupsi investif .
4.Korupsi perkerabatan .
5.Korupsi difensif .
6.Korupsi otogenik .
Jenis-jenis korupsi
     (Alatas, 1974)
1. Korupsi transaktif.
2.Korupsi memeras .
3.Korupsi investif .
4.Korupsi perkerabatan .
5.Korupsi difensif .
6.Korupsi otogenik .
7.Korupsi dukungan.
Jenis-jenis korupsi
     (Alatas, 1974)
1. Korupsi transaktif.
2.Korupsi memeras .
3.Korupsi investif .
4.Korupsi perkerabatan .
5.Korupsi difensif .
6.Korupsi otogenik .
7.Korupsi dukungan.
Jenis-jenis korupsi
     (Alatas, 1974)
1. Korupsi transaktif.
2.Korupsi memeras .
3.Korupsi investif .
4.Korupsi perkerabatan .
5.Korupsi difensif .
6.Korupsi otogenik .
7.Korupsi dukungan.
Jenis-jenis korupsi
     (Alatas, 1974)
1. Korupsi transaktif.
2.Korupsi memeras .
3.Korupsi investif .
4.Korupsi perkerabatan .
5.Korupsi difensif .
6.Korupsi otogenik .
7.Korupsi dukungan.
Jenis-jenis korupsi
     (Alatas, 1974)
1. Korupsi transaktif.
2.Korupsi memeras .
3.Korupsi investif .
4.Korupsi perkerabatan .
5.Korupsi difensif .
6.Korupsi otogenik .
7.Korupsi dukungan.
Korupsi adalah penyakit
        sistem?
Korupsi adalah penyakit
        sistem?
• Mengapa korupsi itu terjadi hampir di
  seluruh Indonesia dan sangat sulit
  diberantas?
Korupsi adalah penyakit
        sistem?
• Mengapa korupsi itu terjadi hampir di
  seluruh Indonesia dan sangat sulit
  diberantas?
• Apakah ciri-ciri pemerintahan yg korup?
Korupsi adalah penyakit
        sistem?
• Mengapa korupsi itu terjadi hampir di
  seluruh Indonesia dan sangat sulit
  diberantas?
• Apakah ciri-ciri pemerintahan yg korup?
• Faktor-faktor pendorong apa yang
  menyebabkan terjadinya korupsi?
Rumus korupsi
Korupsi = (wewenang + monopoli) - akuntabilitas
Lingkaran maut
KORUPSI
SANKRI




KORUPSI
SANKRI



                         ASAS
                     PEMERINTAH
KORUPSI            (UU. No. 28/1999)
SANKRI



                         ASAS
                     PEMERINTAH
KORUPSI            (UU. No. 28/1999)
SANKRI



                         ASAS
                     PEMERINTAH
KORUPSI            (UU. No. 28/1999)
SANKRI



                         ASAS
                     PEMERINTAH
KORUPSI            (UU. No. 28/1999)
SANKRI



                         ASAS
                     PEMERINTAH
KORUPSI            (UU. No. 28/1999)
SANKRI



                           ASAS
                       PEMERINTAH
KORUPSI              (UU. No. 28/1999)




  TRADISI
SANKRI



                              ASAS
                          PEMERINTAH
KORUPSI                 (UU. No. 28/1999)




  TRADISI   POLITIK &
            EKONOMI
SANKRI



                              ASAS
                          PEMERINTAH
KORUPSI                 (UU. No. 28/1999)




  TRADISI   POLITIK &
                        KESEMPATAN
            EKONOMI
SANKRI



                              ASAS
                          PEMERINTAH
KORUPSI                 (UU. No. 28/1999)




  TRADISI   POLITIK &
                        KESEMPATAN
            EKONOMI
SANKRI



                              ASAS
                          PEMERINTAH
KORUPSI                 (UU. No. 28/1999)




  TRADISI   POLITIK &
                        KESEMPATAN
            EKONOMI
SANKRI



                              ASAS
                          PEMERINTAH
KORUPSI                 (UU. No. 28/1999)




  TRADISI   POLITIK &
                        KESEMPATAN
            EKONOMI
SANKRI



                                  ASAS
                              PEMERINTAH
KORUPSI                     (UU. No. 28/1999)




  TRADISI   POLITIK &
                            KESEMPATAN
            EKONOMI


               OLIGARKI
            INTERNASIONAL
SANKRI



                                  ASAS
                              PEMERINTAH
KORUPSI                     (UU. No. 28/1999)




  TRADISI   POLITIK &
                            KESEMPATAN
            EKONOMI


               OLIGARKI
            INTERNASIONAL

Contenu connexe

En vedette

Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaAkar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaEry Arifullah
 
Kritik thd pendidikan 1
Kritik thd pendidikan 1Kritik thd pendidikan 1
Kritik thd pendidikan 1Ery Arifullah
 
Nasib kedaulatan ekonomi indonesia
Nasib kedaulatan ekonomi indonesiaNasib kedaulatan ekonomi indonesia
Nasib kedaulatan ekonomi indonesiaEry Arifullah
 
Pola pikir gol 3 bag 1
Pola pikir gol 3 bag 1Pola pikir gol 3 bag 1
Pola pikir gol 3 bag 1Ery Arifullah
 
Pola pikir sederhana
Pola pikir sederhanaPola pikir sederhana
Pola pikir sederhanaEry Arifullah
 
Wawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simpleWawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simpleEry Arifullah
 

En vedette (12)

Kesadaran geologi
Kesadaran geologiKesadaran geologi
Kesadaran geologi
 
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaAkar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
 
Kritik thd pendidikan 1
Kritik thd pendidikan 1Kritik thd pendidikan 1
Kritik thd pendidikan 1
 
Nasib kedaulatan ekonomi indonesia
Nasib kedaulatan ekonomi indonesiaNasib kedaulatan ekonomi indonesia
Nasib kedaulatan ekonomi indonesia
 
Pola pikir gol 3 bag 1
Pola pikir gol 3 bag 1Pola pikir gol 3 bag 1
Pola pikir gol 3 bag 1
 
Story telling
Story tellingStory telling
Story telling
 
Pola pikir sederhana
Pola pikir sederhanaPola pikir sederhana
Pola pikir sederhana
 
Anti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasiAnti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasi
 
Kpk lengkap
Kpk lengkapKpk lengkap
Kpk lengkap
 
Wawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simpleWawasan kebangsaan simple
Wawasan kebangsaan simple
 
Revolusi pola pikir
Revolusi pola pikirRevolusi pola pikir
Revolusi pola pikir
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 

Similaire à Korupsi Sistemik

ANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUMusanif Efendi
 
Etik umb Corruption
Etik umb CorruptionEtik umb Corruption
Etik umb CorruptionInes Pratiwi
 
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptx
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptxKORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptx
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptxTeguhNugroho32
 
Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)
Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)
Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)IWAN SUKMA NURICHT
 
6. Materi Sekolah berintegritas Kubu Raya.pptx
6. Materi Sekolah berintegritas Kubu Raya.pptx6. Materi Sekolah berintegritas Kubu Raya.pptx
6. Materi Sekolah berintegritas Kubu Raya.pptxsofiandi61
 
Cepat berantas korupsi
Cepat berantas korupsiCepat berantas korupsi
Cepat berantas korupsiMuslihin Hilim
 
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negara
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negaraBab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negara
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negaranatal kristiono
 
PPT_Anti_Korupsi.PPTX
PPT_Anti_Korupsi.PPTXPPT_Anti_Korupsi.PPTX
PPT_Anti_Korupsi.PPTXceronronaldo1
 
Bu cm membangun pemimpin amanah depok 2020
Bu cm membangun pemimpin amanah depok 2020Bu cm membangun pemimpin amanah depok 2020
Bu cm membangun pemimpin amanah depok 2020PerlindunganPerempua
 
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptxmateri 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptxkartikaagung4567
 
60f19ca497c46T- Integritas.pdf
60f19ca497c46T- Integritas.pdf60f19ca497c46T- Integritas.pdf
60f19ca497c46T- Integritas.pdfAnnisaPujiLestari3
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsinatal kristiono
 
Pendidikan Anti Korupsi.pptx
Pendidikan Anti Korupsi.pptxPendidikan Anti Korupsi.pptx
Pendidikan Anti Korupsi.pptxGilangMaulana50
 
HAM tugas Pkn
HAM tugas PknHAM tugas Pkn
HAM tugas Pknpierse
 
Etik umb tindakan korupsi
Etik umb tindakan korupsiEtik umb tindakan korupsi
Etik umb tindakan korupsiInes Pratiwi
 
11 PPT Perilaku Koruptif-Presentasi Mata Kuliah PKn.pptx
11 PPT Perilaku Koruptif-Presentasi Mata Kuliah PKn.pptx11 PPT Perilaku Koruptif-Presentasi Mata Kuliah PKn.pptx
11 PPT Perilaku Koruptif-Presentasi Mata Kuliah PKn.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
461d98c4-326d-4424-90bc-6a2e32ba9c5b (1).pptx
461d98c4-326d-4424-90bc-6a2e32ba9c5b (1).pptx461d98c4-326d-4424-90bc-6a2e32ba9c5b (1).pptx
461d98c4-326d-4424-90bc-6a2e32ba9c5b (1).pptxSIMONPETRUSSIANTURI
 

Similaire à Korupsi Sistemik (20)

Investigasi kasus korupsi
Investigasi kasus korupsi Investigasi kasus korupsi
Investigasi kasus korupsi
 
ANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARU
 
Etik umb Corruption
Etik umb CorruptionEtik umb Corruption
Etik umb Corruption
 
Anti Korupsi
Anti KorupsiAnti Korupsi
Anti Korupsi
 
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptx
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptxKORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptx
KORUPSI DAN INTEGRITAS_PRESENTASI TN.pptx
 
Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)
Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)
Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)
 
Perempuan dan korupsi
Perempuan dan korupsiPerempuan dan korupsi
Perempuan dan korupsi
 
6. Materi Sekolah berintegritas Kubu Raya.pptx
6. Materi Sekolah berintegritas Kubu Raya.pptx6. Materi Sekolah berintegritas Kubu Raya.pptx
6. Materi Sekolah berintegritas Kubu Raya.pptx
 
Cepat berantas korupsi
Cepat berantas korupsiCepat berantas korupsi
Cepat berantas korupsi
 
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negara
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negaraBab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negara
Bab 7 pemberantasan korupsi di berbagai negara
 
PPT_Anti_Korupsi.PPTX
PPT_Anti_Korupsi.PPTXPPT_Anti_Korupsi.PPTX
PPT_Anti_Korupsi.PPTX
 
Bu cm membangun pemimpin amanah depok 2020
Bu cm membangun pemimpin amanah depok 2020Bu cm membangun pemimpin amanah depok 2020
Bu cm membangun pemimpin amanah depok 2020
 
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptxmateri 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
materi 1 korupsi dan integritasjliihkhk.pptx
 
60f19ca497c46T- Integritas.pdf
60f19ca497c46T- Integritas.pdf60f19ca497c46T- Integritas.pdf
60f19ca497c46T- Integritas.pdf
 
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsiBab 3 bentuk bentuk korupsi
Bab 3 bentuk bentuk korupsi
 
Pendidikan Anti Korupsi.pptx
Pendidikan Anti Korupsi.pptxPendidikan Anti Korupsi.pptx
Pendidikan Anti Korupsi.pptx
 
HAM tugas Pkn
HAM tugas PknHAM tugas Pkn
HAM tugas Pkn
 
Etik umb tindakan korupsi
Etik umb tindakan korupsiEtik umb tindakan korupsi
Etik umb tindakan korupsi
 
11 PPT Perilaku Koruptif-Presentasi Mata Kuliah PKn.pptx
11 PPT Perilaku Koruptif-Presentasi Mata Kuliah PKn.pptx11 PPT Perilaku Koruptif-Presentasi Mata Kuliah PKn.pptx
11 PPT Perilaku Koruptif-Presentasi Mata Kuliah PKn.pptx
 
461d98c4-326d-4424-90bc-6a2e32ba9c5b (1).pptx
461d98c4-326d-4424-90bc-6a2e32ba9c5b (1).pptx461d98c4-326d-4424-90bc-6a2e32ba9c5b (1).pptx
461d98c4-326d-4424-90bc-6a2e32ba9c5b (1).pptx
 

Korupsi Sistemik

  • 1. PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI http://www.scribd.com/Ery Arifullah/collections Oleh: Ery Arifullah, ST, MT Widyaiswara Muda Bandiklat Prov. Kaltim
  • 2. Diberikan untuk Diklat Prajabatan Gol III. Pemkot Balikpapan (14 November 2011) PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI http://www.scribd.com/Ery Arifullah/collections Oleh: Ery Arifullah, ST, MT Widyaiswara Muda Bandiklat Prov. Kaltim
  • 3.
  • 4. apa tindakan anda ketika mendapatkan gaji?
  • 5.
  • 6. bila ada hp seri terbaru dan anda benar- benar menginginkannya sementara anda tidak punya uang, apakah anda akan tetap membelinya?
  • 7.
  • 8. apa tindakan anda ketika menemukan atasan yang meminta anda untuk merahasiakan tindakan mark up penggunaan anggaran?
  • 9.
  • 10. apakah anda siap untuk jujur dan komitmen walaupun resikonya adalah piring nasi anda?
  • 11.
  • 12. apakah anda akan terus membela atasan anda yang terbukti bersalah didepan penyidik KPK, padahal anda sangat berhutang jasa
  • 13.
  • 14. suatu hari anda menjadi bupati...apakah anda akan memberi ijin tambang batubara kepada seseorang hanya karena memberi anda 1 M?
  • 15.
  • 16. Uang adalah alat tukar Uang adalah konsep!!! Uang adalah ide!!!
  • 17. Uang adalah alat tukar Uang adalah konsep!!! Uang adalah ide!!!
  • 20. Kasus 1 • Hidup tanpa rasionalitas ekonomi.
  • 21. Kasus 1 • Hidup tanpa rasionalitas ekonomi. • Gaji tak cukup makan, TAPI KREDIT MOTOR?
  • 22. Kasus 1 • Hidup tanpa rasionalitas ekonomi. • Gaji tak cukup makan, TAPI KREDIT MOTOR? • Tidak ada kerjaan, merokok sambil main catur?
  • 23. Kasus 1 • Hidup tanpa rasionalitas ekonomi. • Gaji tak cukup makan, TAPI KREDIT MOTOR? • Tidak ada kerjaan, merokok sambil main catur? • Bagaimana nasib keluargamu?
  • 24. Kasus 1 • Hidup tanpa rasionalitas ekonomi. • Gaji tak cukup makan, TAPI KREDIT MOTOR? • Tidak ada kerjaan, merokok sambil main catur? • Bagaimana nasib keluargamu? • Jawabannya adalah?
  • 25.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48. Peluang terjadinya korupsi?
  • 49. Peluang terjadinya korupsi? 1. Kampanye politik yg mahal.
  • 50. Peluang terjadinya korupsi? 1. Kampanye politik yg mahal. 2. Bidang sumber daya alam.
  • 51. Peluang terjadinya korupsi? 1. Kampanye politik yg mahal. 2. Bidang sumber daya alam. 3. Pengadaaan barang dan jasa.
  • 52. Peluang terjadinya korupsi? 1. Kampanye politik yg mahal. 2. Bidang sumber daya alam. 3. Pengadaaan barang dan jasa. 4. Pendorong tindak pidana korupsi.
  • 53. Peluang terjadinya korupsi? 1. Kampanye politik yg mahal. 2. Bidang sumber daya alam. 3. Pengadaaan barang dan jasa. 4. Pendorong tindak pidana korupsi. 5. Ciri-ciri korupsi sistemik dalam pemerintahan.
  • 56. Bahan diskusi: • Bagaimana kasusnya? • Institusi/lembaga yang terlibat?
  • 57. Bahan diskusi: • Bagaimana kasusnya? • Institusi/lembaga yang terlibat? • Apa masalah sebenarnya (sistem yg harus dibenahi?)
  • 58. Bahan diskusi: • Bagaimana kasusnya? • Institusi/lembaga yang terlibat? • Apa masalah sebenarnya (sistem yg harus dibenahi?) • Apa saran kelompok anda?
  • 62. Korupsi versi KPK • Kerugian keuangan negara.
  • 63. Korupsi versi KPK • Kerugian keuangan negara. • Suap menyuap.
  • 64. Korupsi versi KPK • Kerugian keuangan negara. • Suap menyuap. • Penggelapan dalam jabatan.
  • 65. Korupsi versi KPK • Kerugian keuangan negara. • Suap menyuap. • Penggelapan dalam jabatan. • Pemerasan.
  • 66. Korupsi versi KPK • Kerugian keuangan negara. • Suap menyuap. • Penggelapan dalam jabatan. • Pemerasan. • Perbuatan curang.
  • 67. Korupsi versi KPK • Kerugian keuangan negara. • Suap menyuap. • Penggelapan dalam jabatan. • Pemerasan. • Perbuatan curang. • Benturan dalam kepentingan pengadaan.
  • 68. Korupsi versi KPK • Kerugian keuangan negara. • Suap menyuap. • Penggelapan dalam jabatan. • Pemerasan. • Perbuatan curang. • Benturan dalam kepentingan pengadaan. • Gratifikasi.
  • 69. Korupsi versi KPK • Kerugian keuangan negara. • Suap menyuap. • Penggelapan dalam jabatan. • Pemerasan. • Perbuatan curang. • Benturan dalam kepentingan pengadaan. • Gratifikasi.
  • 70. Tindak pidana korupsi lainnya...
  • 71. Tindak pidana korupsi lainnya... • Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana korupsi.
  • 72. Tindak pidana korupsi lainnya... • Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana korupsi. • Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yg tidak benar.
  • 73. Tindak pidana korupsi lainnya... • Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana korupsi. • Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yg tidak benar. • Bank yg tidak memberi keterangan rekening tersangka.
  • 74. Tindak pidana korupsi lainnya... • Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana korupsi. • Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yg tidak benar. • Bank yg tidak memberi keterangan rekening tersangka. • Saksi atau ahli yg tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu.
  • 75. Tindak pidana korupsi lainnya... • Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana korupsi. • Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yg tidak benar. • Bank yg tidak memberi keterangan rekening tersangka. • Saksi atau ahli yg tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu. • Orang yg memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau keterangan palsu.
  • 76. Tindak pidana korupsi lainnya... • Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana korupsi. • Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yg tidak benar. • Bank yg tidak memberi keterangan rekening tersangka. • Saksi atau ahli yg tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu. • Orang yg memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau keterangan palsu. • Saksi yg membuka identitas pelapor.
  • 77. Tindak pidana korupsi lainnya... • Merintangi proses pemeriksaan tindak pidana korupsi. • Tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yg tidak benar. • Bank yg tidak memberi keterangan rekening tersangka. • Saksi atau ahli yg tidak memberi keterangan atau memberi keterangan palsu. • Orang yg memegang rahasia jabatan tidak memberikan keterangan atau keterangan palsu. • Saksi yg membuka identitas pelapor.
  • 78.
  • 79. Bukan solusi yang tidak bisa mereka lihat , tapi mereka gagal melihat problem.
  • 83. Konsep korupsi • Peluang ...kreatifitas ....bagaimana?
  • 84. Konsep korupsi • Peluang ...kreatifitas ....bagaimana? • Transparansi .... akuntabilitas.
  • 85. Konsep korupsi • Peluang ...kreatifitas ....bagaimana? • Transparansi .... akuntabilitas. • Konspirasi/ kolusi.... melibatkan lebih dari satu orang.
  • 86. Konsep korupsi • Peluang ...kreatifitas ....bagaimana? • Transparansi .... akuntabilitas. • Konspirasi/ kolusi.... melibatkan lebih dari satu orang. • Melibatkan dana begitu besar.
  • 87. Konsep korupsi • Peluang ...kreatifitas ....bagaimana? • Transparansi .... akuntabilitas. • Konspirasi/ kolusi.... melibatkan lebih dari satu orang. • Melibatkan dana begitu besar. • Wewenang yg begitu besar.... tanpa pengawasan.
  • 88. Konsep korupsi • Peluang ...kreatifitas ....bagaimana? • Transparansi .... akuntabilitas. • Konspirasi/ kolusi.... melibatkan lebih dari satu orang. • Melibatkan dana begitu besar. • Wewenang yg begitu besar.... tanpa pengawasan. • Takut.
  • 89. Konsep korupsi • Peluang ...kreatifitas ....bagaimana? • Transparansi .... akuntabilitas. • Konspirasi/ kolusi.... melibatkan lebih dari satu orang. • Melibatkan dana begitu besar. • Wewenang yg begitu besar.... tanpa pengawasan. • Takut.
  • 93. Ciri2 pemerintahan korup: • Patronase.
  • 94. Ciri2 pemerintahan korup: • Patronase. • Prosedur berbelit-belit.
  • 95. Ciri2 pemerintahan korup: • Patronase. • Prosedur berbelit-belit. • Pemungut pajak yang tidak efektif.
  • 96. Ciri2 pemerintahan korup: • Patronase. • Prosedur berbelit-belit. • Pemungut pajak yang tidak efektif. • Korupsi besar-besaran dalam pengadaan barang dan jasa.
  • 97. Ciri2 pemerintahan korup: • Patronase. • Prosedur berbelit-belit. • Pemungut pajak yang tidak efektif. • Korupsi besar-besaran dalam pengadaan barang dan jasa. • Layanan masyarakat yang sangat buruk.
  • 98. Ciri2 pemerintahan korup: • Patronase. • Prosedur berbelit-belit. • Pemungut pajak yang tidak efektif. • Korupsi besar-besaran dalam pengadaan barang dan jasa. • Layanan masyarakat yang sangat buruk. ★(Alatas, 1974)
  • 99. Ciri2 pemerintahan korup: • Patronase. • Prosedur berbelit-belit. • Pemungut pajak yang tidak efektif. • Korupsi besar-besaran dalam pengadaan barang dan jasa. • Layanan masyarakat yang sangat buruk. ★(Alatas, 1974)
  • 103. Pendorong tindak pidana korupsi • Feodalisme = tidak adanya transparansi.
  • 104. Pendorong tindak pidana korupsi • Feodalisme = tidak adanya transparansi. • Kampanye-kampanye politik yang mahal.
  • 105. Pendorong tindak pidana korupsi • Feodalisme = tidak adanya transparansi. • Kampanye-kampanye politik yang mahal. • Proyek yang melibatkan uang jumlah besar.
  • 106. Pendorong tindak pidana korupsi • Feodalisme = tidak adanya transparansi. • Kampanye-kampanye politik yang mahal. • Proyek yang melibatkan uang jumlah besar. • Nepotisme dan kolusi.
  • 107. Pendorong tindak pidana korupsi • Feodalisme = tidak adanya transparansi. • Kampanye-kampanye politik yang mahal. • Proyek yang melibatkan uang jumlah besar. • Nepotisme dan kolusi. • Lemahnya ketertiban hukum.
  • 108.
  • 109. • Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
  • 110. • Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa. • Marjinalisasi tenaga pendidik?
  • 111. • Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa. • Marjinalisasi tenaga pendidik? • Rakyat yang cuek.
  • 112. • Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa. • Marjinalisasi tenaga pendidik? • Rakyat yang cuek. • Kontrol lemah.
  • 113.
  • 114. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974)
  • 115. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974)
  • 116. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974)
  • 117. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974)
  • 118. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974)
  • 119. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974) 1. Korupsi transaktif.
  • 120. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974) 1. Korupsi transaktif. 2.Korupsi memeras .
  • 121. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974) 1. Korupsi transaktif. 2.Korupsi memeras . 3.Korupsi investif .
  • 122. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974) 1. Korupsi transaktif. 2.Korupsi memeras . 3.Korupsi investif . 4.Korupsi perkerabatan .
  • 123. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974) 1. Korupsi transaktif. 2.Korupsi memeras . 3.Korupsi investif . 4.Korupsi perkerabatan . 5.Korupsi difensif .
  • 124. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974) 1. Korupsi transaktif. 2.Korupsi memeras . 3.Korupsi investif . 4.Korupsi perkerabatan . 5.Korupsi difensif . 6.Korupsi otogenik .
  • 125. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974) 1. Korupsi transaktif. 2.Korupsi memeras . 3.Korupsi investif . 4.Korupsi perkerabatan . 5.Korupsi difensif . 6.Korupsi otogenik . 7.Korupsi dukungan.
  • 126. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974) 1. Korupsi transaktif. 2.Korupsi memeras . 3.Korupsi investif . 4.Korupsi perkerabatan . 5.Korupsi difensif . 6.Korupsi otogenik . 7.Korupsi dukungan.
  • 127. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974) 1. Korupsi transaktif. 2.Korupsi memeras . 3.Korupsi investif . 4.Korupsi perkerabatan . 5.Korupsi difensif . 6.Korupsi otogenik . 7.Korupsi dukungan.
  • 128. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974) 1. Korupsi transaktif. 2.Korupsi memeras . 3.Korupsi investif . 4.Korupsi perkerabatan . 5.Korupsi difensif . 6.Korupsi otogenik . 7.Korupsi dukungan.
  • 129. Jenis-jenis korupsi (Alatas, 1974) 1. Korupsi transaktif. 2.Korupsi memeras . 3.Korupsi investif . 4.Korupsi perkerabatan . 5.Korupsi difensif . 6.Korupsi otogenik . 7.Korupsi dukungan.
  • 131. Korupsi adalah penyakit sistem? • Mengapa korupsi itu terjadi hampir di seluruh Indonesia dan sangat sulit diberantas?
  • 132. Korupsi adalah penyakit sistem? • Mengapa korupsi itu terjadi hampir di seluruh Indonesia dan sangat sulit diberantas? • Apakah ciri-ciri pemerintahan yg korup?
  • 133. Korupsi adalah penyakit sistem? • Mengapa korupsi itu terjadi hampir di seluruh Indonesia dan sangat sulit diberantas? • Apakah ciri-ciri pemerintahan yg korup? • Faktor-faktor pendorong apa yang menyebabkan terjadinya korupsi?
  • 134.
  • 136.
  • 137. Korupsi = (wewenang + monopoli) - akuntabilitas
  • 138.
  • 140.
  • 143. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999)
  • 144. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999)
  • 145. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999)
  • 146. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999)
  • 147. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999)
  • 148. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999) TRADISI
  • 149. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999) TRADISI POLITIK & EKONOMI
  • 150. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999) TRADISI POLITIK & KESEMPATAN EKONOMI
  • 151. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999) TRADISI POLITIK & KESEMPATAN EKONOMI
  • 152. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999) TRADISI POLITIK & KESEMPATAN EKONOMI
  • 153. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999) TRADISI POLITIK & KESEMPATAN EKONOMI
  • 154. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999) TRADISI POLITIK & KESEMPATAN EKONOMI OLIGARKI INTERNASIONAL
  • 155. SANKRI ASAS PEMERINTAH KORUPSI (UU. No. 28/1999) TRADISI POLITIK & KESEMPATAN EKONOMI OLIGARKI INTERNASIONAL

Notes de l'éditeur

  1. \n
  2. \n
  3. \n
  4. \n
  5. \n
  6. \n
  7. \n
  8. \n
  9. \n
  10. \n
  11. \n
  12. \n
  13. \n
  14. \n
  15. \n
  16. \n
  17. \n
  18. \n
  19. \n
  20. \n
  21. \n
  22. \n
  23. \n
  24. \n
  25. \n
  26. \n
  27. \n
  28. \n
  29. \n
  30. \n
  31. \n
  32. \n
  33. \n
  34. \n
  35. \n
  36. \n
  37. \n
  38. \n
  39. \n
  40. \n
  41. \n
  42. \n
  43. \n
  44. \n
  45. \n
  46. \n
  47. \n
  48. \n
  49. \n
  50. \n
  51. \n
  52. \n
  53. \n
  54. \n
  55. \n
  56. \n
  57. \n
  58. \n
  59. \n
  60. \n
  61. \n
  62. \n
  63. \n
  64. \n
  65. \n
  66. \n
  67. \n
  68. \n
  69. \n
  70. \n
  71. \n
  72. \n
  73. \n
  74. \n
  75. \n
  76. \n
  77. \n
  78. \n
  79. \n
  80. \n
  81. \n
  82. \n
  83. \n
  84. \n
  85. \n
  86. \n
  87. \n
  88. \n
  89. \n
  90. \n
  91. \n
  92. \n
  93. \n
  94. \n
  95. \n
  96. \n
  97. \n
  98. \n
  99. \n
  100. \n
  101. \n
  102. \n
  103. \n
  104. \n
  105. \n
  106. \n
  107. \n
  108. \n
  109. \n
  110. \n
  111. \n
  112. \n
  113. \n
  114. \n
  115. \n
  116. \n
  117. \n
  118. \n
  119. \n
  120. \n
  121. \n
  122. \n
  123. \n
  124. \n
  125. \n
  126. \n
  127. \n
  128. \n
  129. \n
  130. \n
  131. \n
  132. \n
  133. \n
  134. \n
  135. \n
  136. \n
  137. \n
  138. \n
  139. \n
  140. \n
  141. \n
  142. \n
  143. \n
  144. \n
  145. \n
  146. \n
  147. \n
  148. \n
  149. \n
  150. \n
  151. \n
  152. \n
  153. \n
  154. \n
  155. \n
  156. \n
  157. \n
  158. \n
  159. \n
  160. \n
  161. \n
  162. \n
  163. \n
  164. \n
  165. \n
  166. \n
  167. \n
  168. \n
  169. \n
  170. \n
  171. \n