Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
2. 2
K O N D I S I S E K TO R PAR E K R AF AK I B AT PAN D E M I C O V I D - 1 9
2 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Wisatawan Mancanegara
75,03%
Kunjungan Wisman di 2021 masih sangat rendah, secara
keseluruhan (Jan-Juli hanya 937,75 ribu) dan belum
menunjukkan perbaikan.
2019 16.11 juta
2020 4.05 juta
-2,39 %
Estimasi pertumbuhan PDB Ekraf
di tahun 2020
Rp 1.134,9 T
PDB ekonomi Kreatif pada tahun 2020
- 479.206
Estimasi penurunan jumlah Tenaga
Kerja sektor Ekraf di tahun 2020
18.760.978
Jumlah Tenaga Kerja Ekraf pada tahun
2020
-12,93 %
Wisatawan Nusantara
Jumlah wisnus 2020 diestimasi sebanyak 198
juta perjalanan. ( turun 29,7% dibandingkan
angka wisnus BPS 2019, yaitu 282.9 juta
perjalanan)
TenagaKerja Pariwisata
(-6,67 %)
Jumlah tenaga kerja pariwisata selama tahun
2020, turun sebesar 6,67% jika dibanding
dengan tahun 2019 yaitu sebesar 14,96 juta
jiwa
Devisa Pariwisata
(3,54 Milyar US$)
Proyeksi Devisa Pariwisata yang dihasilkan
selama tahun 2020, jumlah ini menurun
sebesar 79,15 % jika dibanding dengan tahun
sebelumnya yaitu sebesar 16,9 milyar US$
Devisa
Wisnus
Wisman
Tenaga
Kerja
15,06Milyar
US$(estimasi
totaekspor
ekraftahun
2020)
Aktivitas Wisnus di 2021 sampai juni
membaik namun kembali tertahan oleh
kebijakan pembatasan mobilitas akibat
melonjaknya kasus Covid 19
Rerata Spending
Wisman 2020
per kunjungan
$2.165,02 13,62 hari
8,87 hari(2019)
Rerata Lama
Tinggal
$1.145,64 (2019) Wisman 2020
Rerata Spending
Wisnus 2020
per kunjungan
Rp1,55 juta
2,21 juta(2019)
3. 3 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Diantara negara ASEAN, Indonesia memiliki rata-rata nilai
tertinggi (3,2) dalam pilar cultural resources & business travel,
namun rendah dalam Health and Hygiene
Safety and Security,
Health and Hygiene dan
Environment Sustainability
menjadi tantangan Indonesia
NegaraASEAN Rank Health n
Hygiene
Cultural Res,
& Business
Travel
Singapore 17 5.6 2.5
Malaysia 29 5.3 2.6
Thailand 31 5.0 2.6
Indonesia 40 4.5 3.2
Viet Nam 63 5.0 2.9
Brunei Darussalam 72 5.5 1.1
Ratarata ASEAN 4.9 2.2
Ranking/
jml negara
Target TTCI
Indonesia
2015
2017
2019
2021
2023
50/141
42/136
40/140
36-39
Perlu dukungan dari berbagai K/L untuk
meningkatkan Daya Saing Pariwisata Indonesia
Tahun 2022, Kemenparekraf berencana untuk
membuat Indeks Daya Saing Pariwisata Nasional
TAN TAN G A N D AYA S AI N G PAR I W I S ATA I N D O N E S I A
4. P R E F E R E N S I ( S H I F T I N G ) PA R I W I S ATA D I N E W N O R M A L
4 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Keramaian
Physical Distancing
dan Kapasitas Atraksi
Wisata
AIRPORTAND
AIRLINES
Pemilihan jumlah,
lama transit, dan
harga penerbangan
Fasilitas Sanitasi, Waktu
Transit Pendek dan
Penerbangan Langsung
PRODUCT
PREFERENCE
Atraksi Ramai,
Perkotaan dan
Group Tour
Kesehatan, Aktivitas
Outdoor, Self-Driving
dan Tour Pribadi
ACCOMMODATION
Value: Pricing
Type: Crowded
Value: Sanitasi dan
Keamanan Type: Villa,
Resort, dan lain-lain
HYGIENE
LABELLING
Belum
Diperlukan
Diperlukan
SEBELUM PANDEM I PASCA PANDEMI
ATTRACTION HYGIENE
LOW-TOUCH
LOW-MOBILITY
LESS-CROWD
New TourismEconomy
Hygiene – LowTouch– Low Mobility – Less Crowd
Digitalisasi Industri Pariwisatamenjadi
sebuahkeniscayaan di tengah
permintaan wisatawanakan
contactless &seamlessexperience
“QUALITY TOURISM”
5. Sumber: Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), 2020
100%
3.297 kasus
kekerasan terhadap anak
61 anak menjadi korban trafficking
50 korban eksploitasi
1.962 korban kekerasan seksual
TAN TAN G A N E K S P L O I TAS I AN AK M AS A PAN D E M I
5 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
6. K E B I J A K A N PA R I W I S ATA R A M A H A N A K
Kepmenpar No. 14 tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi
Pariwisata Berkelanjutan
Salah satu kriteria Pemanfaatan Ekonomi Untuk Masyarakat Lokal: praktik, program
dan perundang-undangan yang dipublikasikan untuk mencegah komersialisasi dan
eksploitasi, serta pelecehan seksual, atau bentuk pelanggaran lainnya terhadap
anak- anak, remaja, perempuan, dan kelompok minoritas
Permen Budpar No. 30 Tahun 2010
Tentang Pedoman Pencegahan Eksploitasi Seksual Anak (ESA) di Lingkungan
Pariwisata
UU Kepariwisataan No. 10 Tahun 2009
Pasal 21 : Wisatawan yang memiliki keterbatasan fisik, anak-anak, dan lanjut usia
berhak mendapatkan fasilitas khusus sesuai dengan kebutuhannya.
Kode Etik Kepariwisataan Dunia
Pasal 2 butir 3 disebutkan Eksploitasi kemanusiaan dalam segala bentuknya, khususnya
sex, terutama yang berkaitan dengan anak-anak, adalah bertentangan dengan tujuan dasar
kepariwisataan dan pengingkaran terhadap tujuan mulia kepariwisataan. ✓ Membuat dan menyebarluaskan informasi Anti ESA
✓ Menetapkan peraturan internal dalam kegiatan operasional
yang mendukung upaya Pencegahan ESA
✓ Memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai
Pencegahan ESA
✓ Memberikan perlindungan kepada karyawan yang memberikan
laporan tentang
✓ Memasukan telepon pengaduan yang ada di Kepolisian untuk
kampanye Pencegahan ESA
✓ Memasukkan klausul kesediaan rekanan bisnis dan
pembeli/tamu dalam upaya pencegahan ESA
✓ Memberikan laporan tahunan kepada Dinas Pariwisata
ataupun menampilkannya dalam website usaha pariwisata
✓ Melakukan pengawasan penjualan secara ketat terhadap prduk
makanan dan minumananyang diduga dapat dijadikan sarana
pendukungan ESA agar tidak dikonsumsi anak
PENCEGAHAN ESA OLEH USAHA PARWISATA
6 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
7. T O U R I S M F O R I N C L U S I V E G R O W T H
7 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
PANDEMI COVID 19
(32 million people were
pushed into extreme
poverty)
Menumbuhkan
kesadaran akan:
1. Sosial pariwisata
2. Budaya Pariwisata
3. Nilai politik dan
ekonomi
4. Kontribusi yang
dapat diberikan
pariwisata untuk
mencapai Tujuan
Pembangunan
Berkelanjutan.
Melalui tourism for inclusive
diharapkan
pariwisata
growth,
pemulihan
berdampak luas dan
beragam (baik bagi pelaku
bisnis pariwisata maupun
komunitas) dan membangun
fondasi pariwisata untuk
masa depan
SUSTAINABLE
DEVELOPMENT
GOALS
Pekerjaan Layak dan
Pertumbuhan Ekonomi
Menghapus
Kemiskinan
Kesetaraan Gender
Mengurangi
Ketimpangan
8. T U J U A N D A N M A N FA AT B I S N I S I N K L U S I F
• Bisnis inklusif bertujuan profit
namun melibatkan masyarakat
miskin sebagai bagian dari rantai
bisnis intinya.
• Di samping tetap mendapatkan
profit, bisnis inklusif dapat
memberikan manfaat maksimum
bagi kelompok masyarakat
miskin yang menjadi bagian dari
bisnis inti.
Bentuk Bisnis Inklusif
Sumber: World Bank
8 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
9. 3
2
1
Target Utama
Nilai Tambah Pariwisata
RPJMN
2020-2024
Target Utama
Kedatangan Wisatawan
RPJMN
2015-2019
Numbers Oriented
Target Utama:
• Jumlah Wisatawan Mancanegara
• Jumlah Wisatawan Nusantara
Quality Tourism Experience
Target Utama:
• Devisa & Nilai Tambah Pariwisata
• Kesiapan Destinasi, Industri & Masyarakat
• Kapasitas SDM
• Daya Dukung Lingkungan
• Citra Pariwisata yang Berdaya Saing global/ internasional
Pariwisata
Berkelanjutan
SDM Terampil
Kepuasan Pengalaman
Diversifikasi Produk
& Jasa
Adopsi Teknologi
NILAI-NILAI
UTAMA
PAR AD I G M A P E M B AN G U N AN PAR I W I S ATA :
R P J M N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
9 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
10. K O N S E P PA R I W I S ATA B E R K E L A N J U TA N
10 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
11. Sustainable Tourism
Destination
A1 Sustainable destination strategy
A2 Destination management
organisation
A3 Monitoring
A4 Tourism seasonality management
A5 Climate change adaptation
A6 Inventory of tourism assets &
attractions
A7 Planning regulations
A8 Access for all
A9 Property acquisition
A10 Visitor satisfaction
A11 Sustainability standards
A12 Safety and security
A13 Crisis and emergency management
A14 Promotion
B1 Economic monitoring
B2 Local career opportunity
B3 Public participation
B4 Local community opinion
B5 Local access
B6 Tourism awareness & education
B7 Preventing exploitation
B8 Support for community
B9 Supporting local entrepreneurs &
fair trade
C1 Attraction protection
C2 Visitor management
C3 Visitor behaviour
C4 Cultural heritage protection
C5 Site interpretation
C6 Intellectual property
D1 Environmental risks
D2 Protection of sensitive environment
D3 Wildlife protection
D4 Greenhouse gas emissions
D5 Energy conservation
D6 Water management
D7 Water security
D8 Water quality
D9 Wastewater
D10 Solid waste reduction
D11 Light and noise pollution
D12 Low-impact transportation
A
Sustainable Management
B
Economy
C
Social Culture
D
Environment
Kepmenpar No. 14 tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan
11
K R I T E R I A D E S T I N A S I PA R I W I S ATA B E R K E L A N J U TA N
11 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
12. L A N G K A H - L A N G K A H P E M U L I H A N S E K T O R PA R E K R A F
12 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Revitalisasi DestinasiPariwisata
dan Infrastruktur Ekraf
• Pemantapan Manajemen dan Tatakelola
Destinasi
• Pengembangan Desa Wisata
• Pengembangan/Revitalisasi
Destinasi/Sarana Ekraf
Peningkatan Resiliensidan Daya
Saing Usaha
• Pemberian Insentif & Akses Permodalan
• Standardisasi Usaha dan Sertifikasi CHSE
• Reaktivasi Usaha
Peningkatan Kapasitas SDM
• Reskilling & Upskilling
• Sertifikasi Kompetensi
• Pendampingan dan Wirausaha SDM Parekraf
Pemulihan dan Perluasan Pasar
• Pemulihan Wisnus, Bangga Berwisata
#DiIndonesiaAja, #InDOnesiaCARE
• Pemasaran Produk Ekraf
• Gernas Bangga Buatan Indonesia,
#BeliKreatifLokal, #AdadiWarung
• Persiapan Pembukaan Perbatasan untuk
Wisman SecaraBertahap
Inovasi Produk dan Jasa
• Produk Wisata Berkualitas
• Fasilitasi Pengembangan Produk dan
Jasa
• Perlindungan HKI dan Transformasi
Digital
• Apresiasi Kreasi Indonesia
14. Kemenparekraf
menargetkan
dapat melakukan
vaksinasi hingga
95 persen dari
pelaku pariwisata
dan ekonomi
dk
irr
ieatif di Indonesia
melalui
kolaborasi lintas
sektor, a.l fasilitasi
Sentra Vaksin
Sertifikasi CHSE
adalah proses
pemberian sertifikat
kepada Usaha
Pariwisata, Destinasi
Pariwisata, dan
Produk Pariwisata
lainnya untuk
memberikan jaminan
kepada wisatawan
terhadap pelaksanaan
Kebersihan,
Kesehatan,
Keselamatan, dan
Kelestarian
Lingkungan.
AKSELERASI PROGRAM VAKSINASI DAN SERTIFIKASI CHSE
1
14
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
15. G E R A K A N S A D A R W I S ATA
15 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Memberikan pengetahuan, penyadaran, dan pemahaman
kepada masyarakat di destinasi wisata, sebagai host (tuan
rumah) sekaligus guest (tamu) mengenai pentingnya
pariwisata, manfaat yang diperoleh oleh masyarakat, multiplier
effect industri pariwisata, untuk mendorong keterlibatan
langsung dalam pengembangan kepariwisataan.
01Materi
• Sapta Pesona
• CHSE
• Pelayanan Prima
• Pengelolaan Sampah
• Eksploitasi Anak
02Mekanisme
• Indoor (Sosialisasi
Sadar Wisata)
• Outdoor (Aksi Sapta
Pesona & BISA)
03Output
Masyarakat mengerti &
memahami kepariwisataan,
sehingga mampu memberikan
layanan yang baik kepada
wisatawan
16. 16
Dalam upaya menciptakan dan mengembangkan
pelaku UMKM di sektor parekraf, Kemenparekraf
berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan
komunitas umkm memfasilitasi pelatihan bagi
wirausaha muda di 5 DSP dan Bali, dimana para
calon wirausaha muda dilatih terkait digitalisasi,
pitching dan proses matchmaking dengan calon
investor yang diharapkan akan menjadi champion
dalam mendukung aktivitas pariwisata dan ekonomi
kreatif di destinasi.
TAHAPAN :
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
16
P E M B E R D AYA A N M A S YA R A K AT M A N D I R I M E L A L U I
W I R A U S A H A D I D E S A W I S ATA
17. 17
Program ini diberikan kepada individu pengelola dan
pelaku parekraf di desa wisata yang sudah mendapatkan
pengalaman pelatihan berbasis kompetensi, khususnya di
bidang homestay, kuliner, kepemanduan wisata, fashion,
kriya, pengelola desa wisata daa sub bidang ekraf
lainnya, dan bertujuan untuk meningkatkan kemandirian
dalam pengelolaan desa wisata. Pendampingan
dilakukan kepada 67 Desa Wisata yang tersebar di 16
Provinsi, bekerjasama dengan 17 Asosiasi/Komunitas dan
20 Perguruan Tinggi yang akan bertugas mendampingi
selama 2 minggu – 1 bulan.
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
17
P E M B E R D AYA A N M A S YA R A K AT M E L A L U I P E N D A M P I N G A N
S D M D I D E S A W I S ATA
18. PROGRAM KEMENPAREKRAF
1
BAPAREKRAF For Startup /
BAPAREKRAF Digital
Entrepeunership
12 12
18
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
19. PENGUATAN EKOSISTEM EKONOMI KREATIF DIGITAL
1
19
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
20. KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
20
Inovasi
• 5 DSP :360
• Big Data
• Aplikasi Peduli Lindungi
Adaptasi
• Implementasi CHSE untuk produk,
usaha, dan destinasi pariwisata
• Vaksinasi bagi tenaga kerja Parekraf
• Transformasi Digital
Kolaborasi
Bekerjasama dengan semua pihak untuk
memulihkan sektor Pariwisata dan Industri Kreatif :
Travel Corridor Arrangement, Private Sector
Partnerships, Community-Based Development, dll.
#GERCEP
(Gerak Cepat)
#GASPOL
(Garap Semua Potensi
Lapangan Kerja)
#GEBER
(Gerak Bersama)
TEPAT
Sasaran
Waktu
Manfaat
“PARIWISATA & EKONOMI
KREATIF BANGKIT, LAPANGAN
KERJA KEMBALI TERBUKA
LUAS”
PLATFORM KERJA
KEMENPAREKRAF
P L AT F O R M K E R J A K E M E N PA R E K R A F
21. TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/
BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Gedung Sapta Pesona
Jl. Medan Merdeka Barat No.17, Jakarta Pusat