SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
LAPORAN RESMI
DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
Disusun oleh :
1. Edi Nugroho (11011025 )
2. Lina Astuti (11011019 )
3. Setiya Tri Pinardi (10011030)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Laporan Praktikum ini tepat pada waktunya. Laporan ini akan
penulis gunakan sebagai Laporan akhir mata kuliah praktikum dasar-dasar
agroteknologi.
Dengan laporan ini kita bisa mengetahui bagai mana tentang tata cara
budidaya jagung ( zea mays L). Diharapkan laporan ini dapat memberikan banyak
informasi untuk kita semua khususnya di bidang pertanian. Tidak lupa, penulis
mengucapkan terimakasih khususnya kepada Bpk. Dr.Ir.F.Didiet H S,M.P dan Ibu
Ir.Tyastuti Purwani,M.P selaku dosen pengajar mata kuliah Praktikum Dasar-
dasar agroteknologi dan juga kepada mas Wisnu selaku pendamping praktikum.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Yogyakarta, 21 Januari 2013
Penyusun
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II.DASAR TEORI
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan tempat
B. Alat dan bahan
C. Cara kerja
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
DAFTAR LAMPIRAN
Table 1.1. Tinggi Tanaman
Table 1.2. Jumlah Daun
Table 1.3. Lebar daun
Table 1.4. panjang daun
Table 1.5. cahaya dating
Table 1.6. Cahaya diteruskan
Table 1.7. Bobot Segar dan Bobot Kering
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian pada dasarnya merupakan sistem pemanfaatan energi cahaya
matahari melalui proses fotosintesis. Apabila faktor genetik seragam, maka
proses fotosintesis dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Daun merupakan organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis. Oleh
karena itu jumlah daun yang optimum memungkinkan distribusi (pembagian)
cahaya antar daun lebih merata. Distribusi cahaya yang lebih merata antar
daun mengurangi kejadian saling menaungi antar daun sehingga masing-
masing daun dapat bekerja sebagaimana mestinya.
Faktor internal yang turut mempengaruhi laju fotosintesis daun adalah
kandungan klorofil daun. Daun yang memiliki kandungan klorofil tinggi
diharapkan lebih efisien dalam menangkap energi cahaya matahari untuk
fotosintesis .Salah satu pendekatan untuk mengetahui jumlah klorofil daun
adalah dengan mengukur tingkat kehijauan daun. Daun yang lebih hijau
diduga memiliki kandungan klorofil yang tinggi.
Indeks luas daun dapat digunakan untuk menggambarkan tentang
kandungan total klorofil daun tiap individu tanaman. Permukaan daun yang
semakin luas diharapkan mengandung klorofil lebih banyak.
Indeks luas daun merupakan hasil bersih asimilasi persatuan luas daun dan
waktu. Luas daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi mengalami penurunan
dengan bertambahnya umur tanaman. Indeks luas daun merupakan gambaran
tentang rasio permukaan daun terhadap luas tanah yang ditempati oleh
tanaman. Laju pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh laju asimilasi bersih
dan indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang tinggi dan indeks luas daun
yang optimum akan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.
Dalam hal ini, intensitas cahaya matahari sangat mempengaruhi
pertumbuhan optimum tanaman dengan indeks luas daun yang berbeda – beda
tergantung tinggi tanaman dan banyaknya sinar matahari yang diterima oleh
tanaman tersebut.
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
Salah satu faktor lain yang mempengaruhi indeks luas daun adalah jumlah
ketersediaan air yang diterima oleh tanaman. Semakin optimum air yang
tersedia, maka semakin maksimal pertumbuhan tanaman dapat tercapai.
B. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari cara menanam tanaman jagung serta melakukan
pemeliharaannya.
2. Mengamati dan mempelajari penentuan intensitas cahaya pada tanaman
jagung tersebut.
3. Mengamati dan menentukan bobot basah dan bobot kering pada tanaman
jagung.
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
BAB II
DASAR TEORI
Jagung merupakan komoditas pangan sumber karbohidrat kedua setelah
beras, sangat penting untuk ketahanan pangan. Jagung juga berperan penting
dalam industri pakan ternak dan industri pangan. Dalam kurun lima tahun
terakhir, kebutuhan jagung nasional untuk bahan industri pakan, makanan dan
minuman meningkat ±10%-15%/tahun.
Pengembangan jagung diarahkan untuk mewujudkan Indonesia menjadi
produsen jagung yang tangguh dan mandiri pada tahun 2025 dengan ciri-ciri
produksi yang cukup dan efisien, kualitas dan nilai tambah yang berdaya
saing, penguasaan pasar yang luas, meluasnya peran stakeholder, serta adanya
dukungan pemerintah yang kondusif. Dalam periode 2005-2025, produksi
jagung nasional diproyeksikan rata-rata tumbuh sebesar 4,26%.
Kondisi di atas menggambarkan bahwa komoditi jagung mempunyai
peluang yang sangat besar untuk dikembangkan melalui agribisnis. Berikut
adalah Klasifikasi, morfologi dan cara membudidayakan tanaman jagung.
a. Klasifikasi tanaman jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
b. Morfologi Tanaman Jagung
1. Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai
kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada
tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku
batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2. Batang jagung
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan
tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang
batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang
beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku.
Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
3. Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang.
Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar
dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang
berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas
dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis
berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman
menanggapi defisit air pada selsel daun.
4. Bunga
Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah
(diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki
struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung,
dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan
tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga
(inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga
betina tersusun dalam tongkol.
5. Tongkol
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol
produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap
panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu
tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan
jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada
bunga betinanya (protandri).
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
c. Cara budidaya tanaman jagung
Lubang tanam dibuat dengan alat tugal. Kedalaman lubang perlu di
perhatikan agar benih tidak terhambat pertumbuhannya. Kedalaman
lubang tanam antara: 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih.
Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin
panjang umurnya, tanaman akan semakin tinggi dan memerlukan tempat
yang lebih luas. Jagung berumur dalam/panjang dengan waktu panen ≥
100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya dibuat 40x100 cm (2 tanaman
/lubang). Jagung berumur sedang (panen 80-100 hari), jarak tanamnya
25x75 cm (1 tanaman/lubang). Sedangkan jagung berumur pendek (panen
< 80 hari), jarak tanamnya 20x50 cm (1 tanaman/lubang). Kedalaman
lubang tanam yaitu antara 3- 5 cm.
Pada jarak tanam 75 x 25 cm setiap lubang ditanam satu tanaman.
Dapat juga digunakan jarak tanam 75 x 50 cm, setiap lubang ditanam dua
tanaman. Tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada saat air
kurang atau saat air berlebihan. Pada waktu musim penghujan atau waktu
musim hujan hampir berakhir, benih jagung ini dapat ditanam. Tetapi air
hendaknya cukup tersedia selama pertumbuhan tanaman jagung. Pada saat
penanaman sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang.
Apabila tanah kering, perlu diairi dahulu, kecuali bila diduga 1-2 hari lagi
hujan akan turun. Pembuatan lubang tanaman dan penanaman biasanya
memerlukan 4 orang (2 orang membuat lubang, 1 orang memasukkan
benih, 1 orang lagi memasukkan pupuk dasar dan menutup lubang).
Jumlah benih yang dimasukkan per lubang tergantung yang dikehendaki,
bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang dimasukkan 3 biji
per lubang, bila dikehendaki 1 tanaman per lubang, maka benih yang
dimasukkan 2 butir benih per lubang.
Di lahan sawah irigasi, jagung biasanya ditanam pada musim
kemarau. Di sawah tadah hujan, ditanam pada akhir musim hujan. Di
lahan kering ditanam pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Dasar-Dasar Agroteknologi ini dilaksanakan selama 2
bulan, yaitu pada bulan Oktober 2011 sampai dengan bulan Desember
2011. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agronomi Universitas
Mercu Buana Yogyakarta dan di Kebun Percobaan Universitas Mercu
Buana Yogyakarta.
B. Alat dan Bahan
Alat :
1. Cangkul
2. Sekop
3. Penggaris
4. Meteran
5. Luxmeter
6. Timbangan Ohaus
7. Gunting
8. Sabit
9. Gembor
Bahan :
1. Benih Jagung
2. Pupuk Urea
3. Pupuk TSP
4. Pupuk KCl
5. Sampel daun
C. Cara Ker
a. Penanaman
1. Disiapkan lahan tanam, setiap petak berukuran 2 m x 4 m.
2. Dibuat bedengan pada setiap bedengan tersebut.
3. Dibuat lubang tanam, dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm, 40 cm x 40
cm , 30 cm x 30 cm
4. Ditanam benih jagung pada lubang tanam yang telah tersedia.
5. Pada setiap lubang tanam berisi 1 atau 2 benih jagung.
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
6. Dilakukan pemupukan dasar pada tiap petak. Masing-masing tanaman
diberi 1,6 gm pupuk urea, 1,6 gr pupuk TSP, dan 30,8 gr pupuk KCl.
7. Dilakukan pengamatan secara periodic setiap minggu sekali.
8. Dilakukan pemupukan susulan.
9. Dilakukan perhitungan dan pengukuran terhadap tinggi tanaman,jumlah
daun,intensitas Cahaya, serta penimbangan bobot basah dan bobot
kering.
b. Pengukuran Intensitas Cahaya
1. Disiapkan alat-alat yang akan digunakan.
2. Dilakukan pengukuran intensitas cahaya di atas kanopi.
3. Dilakukan pengukuran intensitas cahaya di bawah kanopi.
4. Dihitung persentase intensitas cahaya pada tiap petak lahan.
c. Penimbangan Bobot Basah dan Bobot Kering
1. Diambil semua tanaman yang menjadi sampel pada tiap pengamatan,
sampai ke akar-akarnya.
2. Ditimbang tanaman tersebut dengan timbangan Ohaus, untuk
menentukan bobot basah dari tanaman tersebut.
3. Dijemur tanaman di bawah sinar matahari langsung tersebut sampai
kering.
4. Dilakukan pengovenan pada tanaman yang telah kering tersebut.
5. Ditentukan bobot keringnya, dengan menimbang menggunakan
timbangan Ohaus.
6. Dihitung rata-ratanya pada tiap petak lahan
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan :
Table 1.1. Tinggi Tanaman
Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst
J1 1 42,2 73,33 117,93
J2 1 58 96,67 144,33
J3 1 36,5 60,83 319,5
J1 2 78 136,6 182,6
J2 2 32,8 69,7 109,8
J3 2 58 93 148
J1 3 102,5 200,3 151,3
J2 3 57,5 100,83 131,33
J3 3 42,5 69 108
Table 1.2. Jumlah Daun( helai )
Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst
J1 1 9 10 13
J2 1 8,66 11,33 12,33
J3 1 6 8 10
J1 2 11 13 15
J2 2 32,8 136,6 109,8
J3 2 9,6 11,3 11,6
J1 3 9 16 14
J2 3 8,6 11,33 13
J3 3 9 10 11
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
Table 1.3. panjang daun ( cm )
Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst
J1 1 - 40,98 44,48
J2 1 - 44,089 61
J3 1 - 30,6 52,5
J1 2 47,5 52, 3 51,03
J2 2 216,6 40,1 38,1
J3 2 - 59,2 65
J1 3 52,9 59,6 58,2
J2 3 32,8 51,5 60,05
J3 3 - 38,16 40,76
Table 1.4. Lebar daun ( cm )
Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst
J1 1 - 4,48 4,28
J2 1 - 5,022 5,44
J3 1 - 3,97 4,123
J1 2 5,2 5,8 4,9
J2 2 2,62 3,78 3,73
J3 2 - 5,9 6
J1 3 5,6 5,6 5,8
J2 3 4,13 4,80 5,38
J3 3 - 4,94 5,01
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
Table 1.5. Cahaya datang
Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst
J1 1 28167 21167 38000
J2 1 29867 45600 36567
J3 1 26567 36667 24267
J1 2 32230 46060 36360
J2 2 32000 46870 31930
J3 2 35000 76300 11830
J1 3 59933 41533,3 34433,3
J2 3 33833 34233 44100
J3 3 22166 50266 29566
Table 1.6. Cahaya diteruskan
Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst
J1 1 19617 11683 12317
J2 1 13600 11900 6250
J3 1 21016 19183 10600
J1 2 14660 9060 34500
J2 2 13200 14710 9770
J3 2 11660 37300 7830
J1 3 1660 14966 10816,6
J2 3 8500 59,33 2666
J3 3 38883 6966 6233
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
Table 1.7. Bobot Segar dan Bobot Kering (Tan. Korban)
Ulangan
Bobot Segar ( gram ) Bobot kering ( gram )
4 mst 5 mst 4 mst 5 mst
A B A B A B A B
J11
21,2 87,1 260 750 5,5 5,3 48,6 320,5
J21
80 138 278,5 438 35 69,4 80,9 47,4
J31
22,9 34,9 202,4 210,3 10,1 10,0 18,5 18,7
J12
57,2 59,9 1200 850 14,4 16,7 371 210
J22
25,9 64,2 - - 14,6 22,3 136,2 83,2
J32
148 117 384,5 528 29,5 24,5 90,7 128,2
J13
209,8 138,3 1450 1150 5,5 5,2 313,4 217,5
J23
73 116,5 223,5 412 30 38 88,3 120
J33
68,8 39,3 471 260,2 9,6 4,6 95,3 50,05
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
B. Pembahasan
Dari pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung dalam praktikum ini mengamati fase vegetatif, dimana yang diamati
dari fase kecambah dilanjutkan dengan fase vegetatif batang, dan daun mulai
dari tinggi tanaman, panjang dan lebar daun, jumlah helaian daun dan juga
jarak tanam yang mempengaruhi cahaya datang dan cahaya diteruskan.
Variabel yang di amati :
a. Tinggi tanaman
Perlakuan dalam jarak tanam yang berbeda pada praktikum ini,
menyebabkan terjadinnya perbedaan dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Hal ini dapat terlihat pada tanaman jagung dengan jarak
tanam 20 x 20 cm , berbeda dengan jarak tanam 30 x 30 cm ataupun 40x
40 cm. dimana pada jarak tanam 20 x 20 cm tanaman terlihat sangat
rapat dan tentunya persaingan dalam memenuhi kebutuhan akan unsur
hara, air, cahaya, dan unsur hara lainnya sangat kuat dan menyebabkan
tanaman pada jarah tanam 20 x 20cm terlihat lebih kecil di bandingkan
dengan jarak tanam 30 x 30 cm dan pada jarak tanam 40 x 40 cm
Tanaman jagung tumbuh lebih tinggi dan subur dibandingkan dengan
tanaman jagung pada jarak tanam yang lebih dekat, itu terjadi karena
pada jarak tanam 40 x 40 cm persingan yang terjadi tidak bagitu besar,
namun ada juga tanaman pada jarak tanam 20 x 20 cm terlihat lebih
tinggi dan subur dibandingkan dengan jarak tanam yang lain, Ini terjadi
karena faktor –faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
jagung seperti ketidakrataan dalam pemberian pupuk, ataupun
kandungan unsur hara yang berbeda. Karena setiap jengkal tanah
memiliki kandungan unsur hara yang berbeda misalnya Pada table tinggi
tanaman terlihat bahwa tanaman pada minggu ke-3, 4 dan 5 sampel J3 3
: 42,5 cm ;69cm ;108cm ,sampel J2 3 : 57,5 cm ;100,83cm ;131,33cm
dan sampel J1 1 : 42,2cm ;73,33cm ;117,93cm, pada sampel J3
menunjukan jarak tanam 30 x 30 cm, J2 20 x 20 cm dan J1 40 x 40.
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
Dimana jarak tanam terdekat J2 tumbuh lebih subur dengan tinggi
131,33cm pada J3 tanaman tumbuh lebih kecil dari yang lain dengan
tinggi tinggi 108cm, dan J1 tinggi 117,93cm. Pengukuran tinggi pada
variabel ini, diakhiri saat tanaman jagung sudah mulai tumbuh malai,dan
pada saat itu pula pertumbuhan vegetatif pada tanaman jagung berakhir.
b. Panjang, lebar, dan jumlah daun
Daun sampel yang diukur dari setiap tanaman sampel yaitu 3 helai,
dimana dharapkan sudah dapat mewakili dari keseluruhan
daun.sedangkan jumlah daun dihitung seluruh daun tiap tanaman
sample. Pengamatan ini dimulai pada minggu ketiga setelah tanam. Dari
pengamatan, terlihat bahwa Panjang, lebar daun setiap jarak tanam
berbeda. Persaingan yang terjadi antara antara jarak tanam J1,J2, J3
memepengaruhi kemampuan akar dalam penyerapan unsur hara,
sehingga unsur hara yang diserap untuk jarak tanam J2 lebih sedikit
dikarenakan terjadi persaingan yang kuat dibanding dengan J3 dan J1
Selain itu, kemampuan tanaman untuk menyerap sinar matahari untuk
proses fotosintesis jadi ikut berkurang karena terjadi persaingan pada
daun. ketika daun-daun sudah menguning, dan mulai layu, ini
menandakan bahwa fase vegetatif telah berakhir dan dimulainnya fase
generatif.
c. Cahaya dating dan cahaya diteruskan
Pengukuran intensitas cahaya dilakukan di dua tempat yaitu di atas
kanopi (cahaya datang) dan di bawah kanopi (cahaya diteruskan).Hasil
dari pengukuran intensitas cahaya tersebut kemudian di hitung agar
mendapat persentase naungan pada tiap petak lahan,dan dari hasil
pengamatan menunjukkan bahwa cahaya datang memiliki nilai
pengukuran yang lebih besar dibandingkan cahaya diteruskan.
Cahaya datang yang memiliki nilai lebih tinggi juga berpengaruh
baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan daun jagung. Sedangkan
untuk tinggi tanaman jagung lebih rendah di bandingkan dengan
tanaman jagung yang memiliki persentase cahaya datang sedikit. Jarak
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
tanam mempengaruhi jumlah cahaya datang dan jumlah cahaya
diteruskan.
Jarak tanam yang menunjukkan perkembangan tanaman jagung
yang baik adalah jarak tanam 40 x 40. Sebab daun tanaman jagung dapat
menangkap cahaya matahari lebih maksimal ddan jarang didapati daun
yang overlapping.
d. Bobot basah dan bobot kering
Penimbangan bobot basah dan bobot kering dilakukan untuk
mengetahui bobot segar tanaman, dan bobot tanaman setelah
dikeringkan. Bobot basah dari suatu tanaman diperoleh dari berat
tanaman tersebut yang ditimbang dalam keadaan segar dan baru saja
dicabut.
Sedangkan bobot kering suatu tanaman, diperoleh setelah
dilakukan pengeringan pada tanaman yang diamati tersebut.
Pengeringan ini dilakukan dengan melakukan pengovenan.
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan yang dilakukan pada
praktikum Dasar-Dasar Agoteknoligi ini, dapat diambil beberapa kesimpulan,
antara lain :
1. Jarak tanam dan cahaya yang diterima suatu tanaman sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2. Jarak tanam yang efisien untuk budidaya tanaman jagung adalah 40 x
40 cm.
3. Penerimaan cahaya matahari yang maksimal mempengaruhi hasil
produksi tanaman jagung.
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
2013
LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays )
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Botani dan Morfologi Tanaman Jagung. http:
//repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18404/4/Chapter%20II.pdf.
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. Physiology of Crop
Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa oleh Susilo, H.).
Universitas Indonesia Press. Jakarta. 428 p. Harjadi, S.S. 1979. Pengantar
Agronomi. Gramedia. Jakarta. 197 p.
http://www.plantamor.com (diakses 20 januari 2013)
http://agromaret.com/artikel/647/car (diakses 20 januari 2013)
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Plant Physiology, 4th ed. (Fisiologi
Tumbuhan jilid 2, alih bahasa oleh Lukman, D.R. dan Sumaryono).
Institut Teknologi Bandung. 173 p.

Contenu connexe

Tendances

Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitAisAisyah
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Cekaman pada tumbuhan
Cekaman pada tumbuhanCekaman pada tumbuhan
Cekaman pada tumbuhanSitha98
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...UNESA
 
Manfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanianManfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanianperdos5 cuy
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaLaporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaEkal Kurniawan
 
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulMetabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulSMPN 4 Kerinci
 
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUEDIS BLOG
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatdhabitha
 

Tendances (20)

Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
Laporan jaringan pengankut air(LIMITED EDITION)
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
fisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficitfisiologi tumbuhan - water deficit
fisiologi tumbuhan - water deficit
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Cekaman pada tumbuhan
Cekaman pada tumbuhanCekaman pada tumbuhan
Cekaman pada tumbuhan
 
Soal soal dasgro kel 1
Soal soal dasgro kel 1Soal soal dasgro kel 1
Soal soal dasgro kel 1
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VI Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Respirasi Keca...
 
Manfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanianManfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanian
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
bagian-bagian bunga
bagian-bagian bungabagian-bagian bunga
bagian-bagian bunga
 
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieriaLaporan vegetatif tanaman sansevieria
Laporan vegetatif tanaman sansevieria
 
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrulMetabolisme nitrogen.pptx amrul
Metabolisme nitrogen.pptx amrul
 
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
13 irigasi curah
13   irigasi curah13   irigasi curah
13 irigasi curah
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomat
 

En vedette

Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1edhie noegroho
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahArif nor fauzi
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandafahmiganteng
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Malikul Mulki
 

En vedette (7)

Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1Laporan dasar agroteknologi acara 1
Laporan dasar agroteknologi acara 1
 
Laporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanahLaporan praktikum kesuburan tanah
Laporan praktikum kesuburan tanah
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Bab 6 uji beda
Bab 6 uji bedaBab 6 uji beda
Bab 6 uji beda
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
 

Similaire à Laporan praktikum dasar agroteknologi

Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukEkal Kurniawan
 
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...Moh Masnur
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiPutrimian Hairani
 
Laporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puringLaporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puringEkal Kurniawan
 
PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JENUH AIR PADA TANAMAN PADI DAN KEDELAI UNTUK ME...
PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JENUH AIR PADA TANAMAN PADI DAN KEDELAI UNTUK ME...PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JENUH AIR PADA TANAMAN PADI DAN KEDELAI UNTUK ME...
PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JENUH AIR PADA TANAMAN PADI DAN KEDELAI UNTUK ME...Repository Ipb
 
Karya ilmiah pertumbuhan jagung
Karya ilmiah pertumbuhan jagungKarya ilmiah pertumbuhan jagung
Karya ilmiah pertumbuhan jagungKrisna Dayu L
 
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptx
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptxsiti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptx
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptxnadiaazmikhairunnisa
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Febrina Tentaka
 
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipPaper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipFebrina Tentaka
 
Laporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pameloLaporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pameloEkal Kurniawan
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTidar University
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul Ardianti
 
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim gabriellapatric
 
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknik produksi tanaman (bagian 23)
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknik produksi tanaman (bagian 23)Ringkasan perkuliahan semester 4 teknik produksi tanaman (bagian 23)
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknik produksi tanaman (bagian 23)Bondan the Planter of Palm Oil
 

Similaire à Laporan praktikum dasar agroteknologi (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katuk
 
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...
Pengaruh Kerapatan Tanaman terhadap Jumlah Hasil Produksi Padi (Oryza sativa ...
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
 
Jurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringanJurnal kultur jaringan
Jurnal kultur jaringan
 
Laporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puringLaporan vegetatif tanaman puring
Laporan vegetatif tanaman puring
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JENUH AIR PADA TANAMAN PADI DAN KEDELAI UNTUK ME...
PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JENUH AIR PADA TANAMAN PADI DAN KEDELAI UNTUK ME...PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JENUH AIR PADA TANAMAN PADI DAN KEDELAI UNTUK ME...
PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA JENUH AIR PADA TANAMAN PADI DAN KEDELAI UNTUK ME...
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Karya ilmiah pertumbuhan jagung
Karya ilmiah pertumbuhan jagungKarya ilmiah pertumbuhan jagung
Karya ilmiah pertumbuhan jagung
 
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptx
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptxsiti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptx
siti maemuna Budidaya tanaman Serealia.pptx
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
 
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipPaper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
 
Laporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pameloLaporan vegetatif pamelo
Laporan vegetatif pamelo
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
 
Laporan Biogul
Laporan Biogul Laporan Biogul
Laporan Biogul
 
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim
Budidaya Tanaman Gandum / budiddaya tanaman semusim
 
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknik produksi tanaman (bagian 23)
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknik produksi tanaman (bagian 23)Ringkasan perkuliahan semester 4 teknik produksi tanaman (bagian 23)
Ringkasan perkuliahan semester 4 teknik produksi tanaman (bagian 23)
 

Plus de edhie noegroho

Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanahedhie noegroho
 
Ppt rempah kunjungan (kunir putih)
Ppt rempah kunjungan (kunir putih)Ppt rempah kunjungan (kunir putih)
Ppt rempah kunjungan (kunir putih)edhie noegroho
 
Laporan mekanisasi pertanian
Laporan mekanisasi pertanianLaporan mekanisasi pertanian
Laporan mekanisasi pertanianedhie noegroho
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 
Makalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanMakalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanedhie noegroho
 
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...edhie noegroho
 
Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)edhie noegroho
 

Plus de edhie noegroho (7)

Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
Ppt rempah kunjungan (kunir putih)
Ppt rempah kunjungan (kunir putih)Ppt rempah kunjungan (kunir putih)
Ppt rempah kunjungan (kunir putih)
 
Laporan mekanisasi pertanian
Laporan mekanisasi pertanianLaporan mekanisasi pertanian
Laporan mekanisasi pertanian
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Makalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanamanMakalah pemuliaan tanaman
Makalah pemuliaan tanaman
 
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...Pemuliaan tanaman  biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
Pemuliaan tanaman biologi bunga &teknik persilangan buatan pada tanaman kela...
 
Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)
 

Laporan praktikum dasar agroteknologi

  • 1. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) Disusun oleh : 1. Edi Nugroho (11011025 ) 2. Lina Astuti (11011019 ) 3. Setiya Tri Pinardi (10011030) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2013
  • 2. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis berhasil menyelesaikan Laporan Praktikum ini tepat pada waktunya. Laporan ini akan penulis gunakan sebagai Laporan akhir mata kuliah praktikum dasar-dasar agroteknologi. Dengan laporan ini kita bisa mengetahui bagai mana tentang tata cara budidaya jagung ( zea mays L). Diharapkan laporan ini dapat memberikan banyak informasi untuk kita semua khususnya di bidang pertanian. Tidak lupa, penulis mengucapkan terimakasih khususnya kepada Bpk. Dr.Ir.F.Didiet H S,M.P dan Ibu Ir.Tyastuti Purwani,M.P selaku dosen pengajar mata kuliah Praktikum Dasar- dasar agroteknologi dan juga kepada mas Wisnu selaku pendamping praktikum. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Yogyakarta, 21 Januari 2013 Penyusun
  • 3. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB II.DASAR TEORI BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM A. Waktu dan tempat B. Alat dan bahan C. Cara kerja BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil B. Pembahasan BAB V. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
  • 4. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) DAFTAR LAMPIRAN Table 1.1. Tinggi Tanaman Table 1.2. Jumlah Daun Table 1.3. Lebar daun Table 1.4. panjang daun Table 1.5. cahaya dating Table 1.6. Cahaya diteruskan Table 1.7. Bobot Segar dan Bobot Kering
  • 5. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian pada dasarnya merupakan sistem pemanfaatan energi cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Apabila faktor genetik seragam, maka proses fotosintesis dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Daun merupakan organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis. Oleh karena itu jumlah daun yang optimum memungkinkan distribusi (pembagian) cahaya antar daun lebih merata. Distribusi cahaya yang lebih merata antar daun mengurangi kejadian saling menaungi antar daun sehingga masing- masing daun dapat bekerja sebagaimana mestinya. Faktor internal yang turut mempengaruhi laju fotosintesis daun adalah kandungan klorofil daun. Daun yang memiliki kandungan klorofil tinggi diharapkan lebih efisien dalam menangkap energi cahaya matahari untuk fotosintesis .Salah satu pendekatan untuk mengetahui jumlah klorofil daun adalah dengan mengukur tingkat kehijauan daun. Daun yang lebih hijau diduga memiliki kandungan klorofil yang tinggi. Indeks luas daun dapat digunakan untuk menggambarkan tentang kandungan total klorofil daun tiap individu tanaman. Permukaan daun yang semakin luas diharapkan mengandung klorofil lebih banyak. Indeks luas daun merupakan hasil bersih asimilasi persatuan luas daun dan waktu. Luas daun tidak konstan terhadap waktu, tetapi mengalami penurunan dengan bertambahnya umur tanaman. Indeks luas daun merupakan gambaran tentang rasio permukaan daun terhadap luas tanah yang ditempati oleh tanaman. Laju pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh laju asimilasi bersih dan indeks luas daun. Laju asimilasi bersih yang tinggi dan indeks luas daun yang optimum akan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini, intensitas cahaya matahari sangat mempengaruhi pertumbuhan optimum tanaman dengan indeks luas daun yang berbeda – beda tergantung tinggi tanaman dan banyaknya sinar matahari yang diterima oleh tanaman tersebut.
  • 6. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) Salah satu faktor lain yang mempengaruhi indeks luas daun adalah jumlah ketersediaan air yang diterima oleh tanaman. Semakin optimum air yang tersedia, maka semakin maksimal pertumbuhan tanaman dapat tercapai. B. Tujuan Praktikum 1. Mempelajari cara menanam tanaman jagung serta melakukan pemeliharaannya. 2. Mengamati dan mempelajari penentuan intensitas cahaya pada tanaman jagung tersebut. 3. Mengamati dan menentukan bobot basah dan bobot kering pada tanaman jagung.
  • 7. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) BAB II DASAR TEORI Jagung merupakan komoditas pangan sumber karbohidrat kedua setelah beras, sangat penting untuk ketahanan pangan. Jagung juga berperan penting dalam industri pakan ternak dan industri pangan. Dalam kurun lima tahun terakhir, kebutuhan jagung nasional untuk bahan industri pakan, makanan dan minuman meningkat ±10%-15%/tahun. Pengembangan jagung diarahkan untuk mewujudkan Indonesia menjadi produsen jagung yang tangguh dan mandiri pada tahun 2025 dengan ciri-ciri produksi yang cukup dan efisien, kualitas dan nilai tambah yang berdaya saing, penguasaan pasar yang luas, meluasnya peran stakeholder, serta adanya dukungan pemerintah yang kondusif. Dalam periode 2005-2025, produksi jagung nasional diproyeksikan rata-rata tumbuh sebesar 4,26%. Kondisi di atas menggambarkan bahwa komoditi jagung mempunyai peluang yang sangat besar untuk dikembangkan melalui agribisnis. Berikut adalah Klasifikasi, morfologi dan cara membudidayakan tanaman jagung. a. Klasifikasi tanaman jagung Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Graminae Famili : Graminaceae Genus : Zea Spesies : Zea mays L. b. Morfologi Tanaman Jagung 1. Akar Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
  • 8. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2. Batang jagung Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. 3. Daun Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada selsel daun. 4. Bunga Jagung memiliki bunga jantandan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. 5. Tongkol Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Buah Jagung siap panen Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
  • 9. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) c. Cara budidaya tanaman jagung Lubang tanam dibuat dengan alat tugal. Kedalaman lubang perlu di perhatikan agar benih tidak terhambat pertumbuhannya. Kedalaman lubang tanam antara: 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya, tanaman akan semakin tinggi dan memerlukan tempat yang lebih luas. Jagung berumur dalam/panjang dengan waktu panen ≥ 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya dibuat 40x100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur sedang (panen 80-100 hari), jarak tanamnya 25x75 cm (1 tanaman/lubang). Sedangkan jagung berumur pendek (panen < 80 hari), jarak tanamnya 20x50 cm (1 tanaman/lubang). Kedalaman lubang tanam yaitu antara 3- 5 cm. Pada jarak tanam 75 x 25 cm setiap lubang ditanam satu tanaman. Dapat juga digunakan jarak tanam 75 x 50 cm, setiap lubang ditanam dua tanaman. Tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada saat air kurang atau saat air berlebihan. Pada waktu musim penghujan atau waktu musim hujan hampir berakhir, benih jagung ini dapat ditanam. Tetapi air hendaknya cukup tersedia selama pertumbuhan tanaman jagung. Pada saat penanaman sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila tanah kering, perlu diairi dahulu, kecuali bila diduga 1-2 hari lagi hujan akan turun. Pembuatan lubang tanaman dan penanaman biasanya memerlukan 4 orang (2 orang membuat lubang, 1 orang memasukkan benih, 1 orang lagi memasukkan pupuk dasar dan menutup lubang). Jumlah benih yang dimasukkan per lubang tergantung yang dikehendaki, bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang dimasukkan 3 biji per lubang, bila dikehendaki 1 tanaman per lubang, maka benih yang dimasukkan 2 butir benih per lubang. Di lahan sawah irigasi, jagung biasanya ditanam pada musim kemarau. Di sawah tadah hujan, ditanam pada akhir musim hujan. Di lahan kering ditanam pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.
  • 10. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Praktikum Dasar-Dasar Agroteknologi ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu pada bulan Oktober 2011 sampai dengan bulan Desember 2011. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agronomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta dan di Kebun Percobaan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. B. Alat dan Bahan Alat : 1. Cangkul 2. Sekop 3. Penggaris 4. Meteran 5. Luxmeter 6. Timbangan Ohaus 7. Gunting 8. Sabit 9. Gembor Bahan : 1. Benih Jagung 2. Pupuk Urea 3. Pupuk TSP 4. Pupuk KCl 5. Sampel daun C. Cara Ker a. Penanaman 1. Disiapkan lahan tanam, setiap petak berukuran 2 m x 4 m. 2. Dibuat bedengan pada setiap bedengan tersebut. 3. Dibuat lubang tanam, dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm, 40 cm x 40 cm , 30 cm x 30 cm 4. Ditanam benih jagung pada lubang tanam yang telah tersedia. 5. Pada setiap lubang tanam berisi 1 atau 2 benih jagung.
  • 11. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 6. Dilakukan pemupukan dasar pada tiap petak. Masing-masing tanaman diberi 1,6 gm pupuk urea, 1,6 gr pupuk TSP, dan 30,8 gr pupuk KCl. 7. Dilakukan pengamatan secara periodic setiap minggu sekali. 8. Dilakukan pemupukan susulan. 9. Dilakukan perhitungan dan pengukuran terhadap tinggi tanaman,jumlah daun,intensitas Cahaya, serta penimbangan bobot basah dan bobot kering. b. Pengukuran Intensitas Cahaya 1. Disiapkan alat-alat yang akan digunakan. 2. Dilakukan pengukuran intensitas cahaya di atas kanopi. 3. Dilakukan pengukuran intensitas cahaya di bawah kanopi. 4. Dihitung persentase intensitas cahaya pada tiap petak lahan. c. Penimbangan Bobot Basah dan Bobot Kering 1. Diambil semua tanaman yang menjadi sampel pada tiap pengamatan, sampai ke akar-akarnya. 2. Ditimbang tanaman tersebut dengan timbangan Ohaus, untuk menentukan bobot basah dari tanaman tersebut. 3. Dijemur tanaman di bawah sinar matahari langsung tersebut sampai kering. 4. Dilakukan pengovenan pada tanaman yang telah kering tersebut. 5. Ditentukan bobot keringnya, dengan menimbang menggunakan timbangan Ohaus. 6. Dihitung rata-ratanya pada tiap petak lahan
  • 12. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil pengamatan : Table 1.1. Tinggi Tanaman Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst J1 1 42,2 73,33 117,93 J2 1 58 96,67 144,33 J3 1 36,5 60,83 319,5 J1 2 78 136,6 182,6 J2 2 32,8 69,7 109,8 J3 2 58 93 148 J1 3 102,5 200,3 151,3 J2 3 57,5 100,83 131,33 J3 3 42,5 69 108 Table 1.2. Jumlah Daun( helai ) Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst J1 1 9 10 13 J2 1 8,66 11,33 12,33 J3 1 6 8 10 J1 2 11 13 15 J2 2 32,8 136,6 109,8 J3 2 9,6 11,3 11,6 J1 3 9 16 14 J2 3 8,6 11,33 13 J3 3 9 10 11
  • 13. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) Table 1.3. panjang daun ( cm ) Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst J1 1 - 40,98 44,48 J2 1 - 44,089 61 J3 1 - 30,6 52,5 J1 2 47,5 52, 3 51,03 J2 2 216,6 40,1 38,1 J3 2 - 59,2 65 J1 3 52,9 59,6 58,2 J2 3 32,8 51,5 60,05 J3 3 - 38,16 40,76 Table 1.4. Lebar daun ( cm ) Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst J1 1 - 4,48 4,28 J2 1 - 5,022 5,44 J3 1 - 3,97 4,123 J1 2 5,2 5,8 4,9 J2 2 2,62 3,78 3,73 J3 2 - 5,9 6 J1 3 5,6 5,6 5,8 J2 3 4,13 4,80 5,38 J3 3 - 4,94 5,01
  • 14. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) Table 1.5. Cahaya datang Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst J1 1 28167 21167 38000 J2 1 29867 45600 36567 J3 1 26567 36667 24267 J1 2 32230 46060 36360 J2 2 32000 46870 31930 J3 2 35000 76300 11830 J1 3 59933 41533,3 34433,3 J2 3 33833 34233 44100 J3 3 22166 50266 29566 Table 1.6. Cahaya diteruskan Ulangan 3 mst 4 mst 5 mst J1 1 19617 11683 12317 J2 1 13600 11900 6250 J3 1 21016 19183 10600 J1 2 14660 9060 34500 J2 2 13200 14710 9770 J3 2 11660 37300 7830 J1 3 1660 14966 10816,6 J2 3 8500 59,33 2666 J3 3 38883 6966 6233
  • 15. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) Table 1.7. Bobot Segar dan Bobot Kering (Tan. Korban) Ulangan Bobot Segar ( gram ) Bobot kering ( gram ) 4 mst 5 mst 4 mst 5 mst A B A B A B A B J11 21,2 87,1 260 750 5,5 5,3 48,6 320,5 J21 80 138 278,5 438 35 69,4 80,9 47,4 J31 22,9 34,9 202,4 210,3 10,1 10,0 18,5 18,7 J12 57,2 59,9 1200 850 14,4 16,7 371 210 J22 25,9 64,2 - - 14,6 22,3 136,2 83,2 J32 148 117 384,5 528 29,5 24,5 90,7 128,2 J13 209,8 138,3 1450 1150 5,5 5,2 313,4 217,5 J23 73 116,5 223,5 412 30 38 88,3 120 J33 68,8 39,3 471 260,2 9,6 4,6 95,3 50,05
  • 16. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) B. Pembahasan Dari pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dalam praktikum ini mengamati fase vegetatif, dimana yang diamati dari fase kecambah dilanjutkan dengan fase vegetatif batang, dan daun mulai dari tinggi tanaman, panjang dan lebar daun, jumlah helaian daun dan juga jarak tanam yang mempengaruhi cahaya datang dan cahaya diteruskan. Variabel yang di amati : a. Tinggi tanaman Perlakuan dalam jarak tanam yang berbeda pada praktikum ini, menyebabkan terjadinnya perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat pada tanaman jagung dengan jarak tanam 20 x 20 cm , berbeda dengan jarak tanam 30 x 30 cm ataupun 40x 40 cm. dimana pada jarak tanam 20 x 20 cm tanaman terlihat sangat rapat dan tentunya persaingan dalam memenuhi kebutuhan akan unsur hara, air, cahaya, dan unsur hara lainnya sangat kuat dan menyebabkan tanaman pada jarah tanam 20 x 20cm terlihat lebih kecil di bandingkan dengan jarak tanam 30 x 30 cm dan pada jarak tanam 40 x 40 cm Tanaman jagung tumbuh lebih tinggi dan subur dibandingkan dengan tanaman jagung pada jarak tanam yang lebih dekat, itu terjadi karena pada jarak tanam 40 x 40 cm persingan yang terjadi tidak bagitu besar, namun ada juga tanaman pada jarak tanam 20 x 20 cm terlihat lebih tinggi dan subur dibandingkan dengan jarak tanam yang lain, Ini terjadi karena faktor –faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung seperti ketidakrataan dalam pemberian pupuk, ataupun kandungan unsur hara yang berbeda. Karena setiap jengkal tanah memiliki kandungan unsur hara yang berbeda misalnya Pada table tinggi tanaman terlihat bahwa tanaman pada minggu ke-3, 4 dan 5 sampel J3 3 : 42,5 cm ;69cm ;108cm ,sampel J2 3 : 57,5 cm ;100,83cm ;131,33cm dan sampel J1 1 : 42,2cm ;73,33cm ;117,93cm, pada sampel J3 menunjukan jarak tanam 30 x 30 cm, J2 20 x 20 cm dan J1 40 x 40.
  • 17. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) Dimana jarak tanam terdekat J2 tumbuh lebih subur dengan tinggi 131,33cm pada J3 tanaman tumbuh lebih kecil dari yang lain dengan tinggi tinggi 108cm, dan J1 tinggi 117,93cm. Pengukuran tinggi pada variabel ini, diakhiri saat tanaman jagung sudah mulai tumbuh malai,dan pada saat itu pula pertumbuhan vegetatif pada tanaman jagung berakhir. b. Panjang, lebar, dan jumlah daun Daun sampel yang diukur dari setiap tanaman sampel yaitu 3 helai, dimana dharapkan sudah dapat mewakili dari keseluruhan daun.sedangkan jumlah daun dihitung seluruh daun tiap tanaman sample. Pengamatan ini dimulai pada minggu ketiga setelah tanam. Dari pengamatan, terlihat bahwa Panjang, lebar daun setiap jarak tanam berbeda. Persaingan yang terjadi antara antara jarak tanam J1,J2, J3 memepengaruhi kemampuan akar dalam penyerapan unsur hara, sehingga unsur hara yang diserap untuk jarak tanam J2 lebih sedikit dikarenakan terjadi persaingan yang kuat dibanding dengan J3 dan J1 Selain itu, kemampuan tanaman untuk menyerap sinar matahari untuk proses fotosintesis jadi ikut berkurang karena terjadi persaingan pada daun. ketika daun-daun sudah menguning, dan mulai layu, ini menandakan bahwa fase vegetatif telah berakhir dan dimulainnya fase generatif. c. Cahaya dating dan cahaya diteruskan Pengukuran intensitas cahaya dilakukan di dua tempat yaitu di atas kanopi (cahaya datang) dan di bawah kanopi (cahaya diteruskan).Hasil dari pengukuran intensitas cahaya tersebut kemudian di hitung agar mendapat persentase naungan pada tiap petak lahan,dan dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa cahaya datang memiliki nilai pengukuran yang lebih besar dibandingkan cahaya diteruskan. Cahaya datang yang memiliki nilai lebih tinggi juga berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan daun jagung. Sedangkan untuk tinggi tanaman jagung lebih rendah di bandingkan dengan tanaman jagung yang memiliki persentase cahaya datang sedikit. Jarak
  • 18. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) tanam mempengaruhi jumlah cahaya datang dan jumlah cahaya diteruskan. Jarak tanam yang menunjukkan perkembangan tanaman jagung yang baik adalah jarak tanam 40 x 40. Sebab daun tanaman jagung dapat menangkap cahaya matahari lebih maksimal ddan jarang didapati daun yang overlapping. d. Bobot basah dan bobot kering Penimbangan bobot basah dan bobot kering dilakukan untuk mengetahui bobot segar tanaman, dan bobot tanaman setelah dikeringkan. Bobot basah dari suatu tanaman diperoleh dari berat tanaman tersebut yang ditimbang dalam keadaan segar dan baru saja dicabut. Sedangkan bobot kering suatu tanaman, diperoleh setelah dilakukan pengeringan pada tanaman yang diamati tersebut. Pengeringan ini dilakukan dengan melakukan pengovenan.
  • 19. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan yang dilakukan pada praktikum Dasar-Dasar Agoteknoligi ini, dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Jarak tanam dan cahaya yang diterima suatu tanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 2. Jarak tanam yang efisien untuk budidaya tanaman jagung adalah 40 x 40 cm. 3. Penerimaan cahaya matahari yang maksimal mempengaruhi hasil produksi tanaman jagung.
  • 20. LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) 2013 LAPORAN RESMI DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG ( Zea mays ) DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Botani dan Morfologi Tanaman Jagung. http: //repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18404/4/Chapter%20II.pdf. Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa oleh Susilo, H.). Universitas Indonesia Press. Jakarta. 428 p. Harjadi, S.S. 1979. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta. 197 p. http://www.plantamor.com (diakses 20 januari 2013) http://agromaret.com/artikel/647/car (diakses 20 januari 2013) Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Plant Physiology, 4th ed. (Fisiologi Tumbuhan jilid 2, alih bahasa oleh Lukman, D.R. dan Sumaryono). Institut Teknologi Bandung. 173 p.