2. SAP DIC
Oleh :
1. Defri Pria Wicaksana
2. Ella Dwi Ernawati
3. Hadis Aji Romadhona
4. Nava Yulis Anita Sari
5. Siti Nurul Qomariyah
3. • Pokok Bahasan :
Penyakit Sistem Imun dan Hematologi
• Sub Pokok Bahasan :
Pembekuan intravascular (Disseminated
Intravaskular Coagulation/DIC)
• Sasaran :
Semeester IIA Prodi S1 Keperawatan STIKES
ICSADA
• Tempat :
Ruang Florence, Kampus Stikes Icsada
Bojonegoro
4. • Waktu : 12.30 – 12.45 WIB
• Hari/Tanggal : Kamis, 26 Maret 2015
• Metode : Ceramah dan Tanya
Jawab
• Media : Flip Chart
• Tujuan
• Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan
sasaran mampu mengerti dan memahami
tentang penyakit DIC dan cara
penatalaksanaannya.
5. • Tujuan Khusus :
a. Setelah dilakukan penyuluhan
diharapkan sasaran mampu :
b. Menjelaskan tentang definisi DIC
c. Menjelaskan tentang penyebab DIC
d. Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya
DIC
e. Menyebutkan tentang komplikasi dari
DIC
f. Menyebutkan penatalaksanaan pada DIC
9. • Hari/Tanggal : Kamis, 26 Maret 2015
• Waktu : 12.45 – 13.00 WIB
• Tempat : Diruang Florence,
Kampus Stikes Icsada Bojonegoro
• Topik : DIC (Dissaminated
Intravascular Coagulation)
• Peserta : Mahasiswa semester
2A Prodi SI Ilmu Keperawatan Stikes Icsada
Bojonegoro.
• Observer : Defri Pria Wicaksana
10. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
• Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan
Peserta
Moderator memberi salam dan perkenalan, lalu
menyampaikan maksud dan tujuan diberikan
penyuluhan sebelum materi disampaikan.
Kemudian memberi pertanyaan pembuka untuk
mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa
(pretest) tentang materi yang akan diberikan.
11. • Tahap Penyajian Materi.
Penyajian materi sesuai dengan materi
penyuluhan yang terlampir pada SAP. Setelah
menyampaikan materi, kemudian pemateri
memberikan kesempatan pada mahasiswa
untuk bertanya apabila ada materi yang belum
dimengerti.
12. • Tahap Penutupan
Moderator mengakhiri penyuluhan sesuai
dengan kontrak waktu. Moderator menutup
acara dengan menyimpulkan materi yang telah
disampaikan. Kemudian moderator menutup
acara penyuluhan dengan salam. Dan
moderator tidak lupa untuk melakukan
evaluasi kepada peserta.
13. Tahap Evaluasi
• Evaluasi Perlengkapan:
Flip Chart: Flip Chart digunakan penyaji
untuk menyampaikan materi.
• Evaluasi Struktur.
Tim penyuluhan datang sebelum waktu yang
ditetapkan untuk mempersiapkan sarana dan
prasarana untuk kegiatan penyuluhan. Semua
mahasiswa datang tepat pada waktunya.
Penyuluhan dimulai setelah semua persiapan
selesai.
14. • Evaluasi Proses
Mahasiswa yang hadir 30 orang. Pelaksanaan
penyuluhan berjalan sebagaimana yang
diharapkan dimana mahasiswa begitu antusias
untuk mengajukan pertanyaan. Hal tersebut dapat
dilihat dari lima pertanyaan yang diajukan oleh
peserta.
Metode yang kita gunakan adalah ceramah dan
tanya jawab. Dalam penyuluhan tersebut terdapat
2 pertanyaan dari 2 peserta perempuan.
15. • Evaluasi Hasil
Dalam penyuluhan ini, tim kami
menggali tingkat pemahaman peserta
dengan one respon. Yang berarti hanya
peserta yang bertanya lalu pemateri
menjawab. Tapi tidak ada respon dari
tim kami untuk berbalik bertanya
kepada peserta lalu mereka menjawab.
16. Berikut ini pertanyaan yang muncul dari
mahasiswa, antara lain :
1. Bagaimana dengan bayi yang mengalami
sianosis, apakah dia juga tergolong sebagai
penderita DIC?
(penanya :Tyas wulandari)
17. Jawaban:
Sianosis adalah suatu bentuk kekurangan oksigen dalam
tubuh yang ditandai dengan warna tubuh yang kebiru-
biruan, pada penderita DIC salah satu tanda dan
gejalanya adalah sianosis. Namun, jika bayi tersebut
telah memenuhi semua tanda dan gejala pada penderita
DIC, dan pada pemeriksaan diagnosisnya yaitu
pemeriksaan darah telah positif menderita DIC maka
bayi tersebut bisa dikatakan sebagai penderita DIC.
Akan tetapi, jika bayi tersebut tidak memenuhi semua
tanda dan gejala maupun pada pemeriksaan
diagnosisnya tidak ada kelainan DIC mungkin
barangkali ada kelainan pada organ lain yang diderita
oleh bayi tersebut.
18. 2. Bagaimana cara pengobatan pada penderita DIC?
(Penanya : Devit oktaviani)
Jawaban :
Pengobatan yang dapat dilakukan pada klien dengan
DIC adalah sebagai berikut :
• Penghilangan faktor pencetus.
• Tindakan pendukung seperti oksigen suplemen dan
cairan IV untuk mempertahankan takanan darah.
• Terapi heparin : heparin dapat diberikan 200 U/kg
BB IV tiap 4-6 jam.
19. • Terapi pengganti : darah atau PRC diberikan
untuk mengganti darah yang keluar,
transfuse trombosit, dan plasma beku segar
untuk mengontrol perdarahan.
• Obat penghambat fibrinolitik (amicar) yang
memblok akumulasi produk degradasi fibrin
dan harus diberikan setelah terapi heparin.
• Dapat diberikan plasma yang mengandung
faktor VIII, sel darah merah, dan trombosit.