1. CONTOH-CONTOH KASUS PERDATA
Studi Kasus Pada MK. Aspek Hukum dalam Ekonomi
Dosen Pengampu : Ega Jalaludin, S.H., M.M
STIE BINA BANGSA BANTEN 2013
Banyak diantara kita yang tidak bisa membedakan mana yang termasuk kasus pidana dan mana
yang termasuk kasus perdata. Itu disebabkan karena memang untuk bebrapa kasus terjadi
kerancuan sehingga sulit sebagai orang awam pasti akan mengalami kesulitan dalam
membedakan kasus-kasus pidana maupun perdata.
Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara individu-
individu dalam masyarakat. Hukum perdata juga disebut sebagai hukum privat atau hukum sipil
dan dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, seperti misalnya hukum keluarga, hukum harta
kekayaan, hukum benda, hukum perikatan dan hukum waris.
Hukum perdata yang ada di Indonesia adalah hukum perdata yang berlaku bagi seluruh Wilayah
di Indonesia. Hukum perdata yang berlaku di Indonesia tersebut adalah hukum perdata yang
berasal dari hukum perdata barat, yaitu Belanda yang pada awalnya berinduk pada Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata yang aslinya berbahasa Belanda yang dikenal dengan istilah
Burgerlijk Wetboek dan biasa disingkat dengan B.W.
Kasus-kasus yang akan diuraikan di bawah adalah beberapa contoh kasus pidana dan juga
perdata untuk dipelajari para mahasiswa dalam proses pengajaran Mata Kuliah Aspek Hukum
Dalam Ekonomi. Ini dimaksudkan agar tersusunnya pemahaman dan penalaran terhadap
perbedaan aspek perdata dan aspek pidana.
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus perdata yang biasa terjadi di sekitar kita:
1. Contoh 1
A menitipkan Handphone pada B selama 1 bulan dan akan diambil kembali pada tanggal 10
Januari 2011. B setuju akan perjanjian itu. Ternyata seminggu setelah itu, Handphone dijual
B pada pihak lain. Pada saat tiba waktu mengembalikan tiba tanggal 10 Januari 2011 B
mengembalikan Handphone itu dengan Handphone lain yang harganya separuhnya.
Walaupun dalam keadaan marah A tetap menerima Handphone itu setelah B berjanji akan
memberikan Handphone pengganti yang asli seminggu kemudian. Ternyata seminggu
kemudian B tidak juga memberikan Handphone pengganti. Pada saat awal ketika B menjual
Handphone tersebut telah terjadi tindak pidana, tetapi ketika A menerima cicilan atau barang
pengganti dari B, maka kasus ini termasuk ke dalam kasus perdata.
2. Contoh 2
Artis A merasa terhina dengan sebuah pemberitaan di Tabloid gosip Ibukota karena
diberitakan artis A sebagai pengedar dan pemakai psikotropika. Karena tidak terima, maka
artis A melaporkan tabloid gosip tersebut ke polisi bahwa tabloid gosip tersebut telah
melakukan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan terhadap artis A.
Maka kasus antara artis A dan tabloid gosip tersebut termasuk dalam kasus perdata dan juga
bisa pidana.
3. Contoh 3
Toko A menjual kayu jati kepada perusahaan B dan pembayaran atas pembelian kayu jati
tersebut menggunakan sistem tempo 15 hari kemudian. Suatu hari setelah toko A mengirim
kayu jati ke perusahaan B dan berniat menagih 15 hari kemudian baru diketahui bahwa
perusahaan B dalam proses pailit. Khawatir bila tagihan atas kayu jati tidak terbayar, maka
toko A melaporkan perusahaan B ke polisi sambil membawa bukti-bukti pengiriman dan
pembeliatan atas kayu jati tersebut. Laporan toko A terhadap perusahaan B merupakan
laporan kasus perdata, bukan pidana.
2. 4. Contoh 4
A berhutang kepada B sejumlah 10 Juta dan A membayar hutangnya dengan menggunakan
Bilyet Giro yang terbagi dalam 4 lembar Bilyet Giro. Selama proses pencairan bilyet giro
tersebut ternyata ada 1 lembar bilyet giro yang tidak bisa dicairkan karena saldo di rekening
giro A tidak cukup. Sisa hutang tersebut tidak terbayar selama berbulan-bulan sampai
akhirnya terjadi kesepakatan antara A dan B bahwa A akan melakukan penyicilan
pembayaran atas sisa hutangnya tersebut. Seiring berjalannya waktu ternyata A hanya bisa
menyicil separo dari sisa hutangnya dan kemudian B melaporkan A kepada polisi. Kasus ini
termasuk kasus perdata karena B telah menerima cicilan dari A dan telah terjadi esepakatan
antara A dan B tentang mekanisme penyicilan sisa hutang.
5. Contoh 5
Contoh Hukum Perdata Warisan
Seorang ayah yang ingin mewariskan harta bendanya ketika kelak ia meninggal tentunya
akan menuliskan sebuah surat wasiat. Namun ketika seorang ayah tersebut telah meninggal,
dimana kemudian terjadi selisih paham antara anak-anaknya dan berujung kepada pelaporan
salah seorang anak kepada pihak yang berwenang tentang perselisihan yang terjadi, maka
kasus tersebut juga termasuk salah satu contoh kasus hukum perdata.
Contoh Hukum Perdata Perceraian
Bila terjadi suatu masalah didalam suatu rumah tangga yang tidak menemukan solusi atau
jalan keluar, maka sebagai jalan keluar alternatif yang diambil adalah perceraian. Suatu
perceraian tersebut mungkin menjadi jalan satu-satunya yang dapat ditempuh untuk
mengakhiri permasalahan yang terjadi didalam rumah tangga tersebut. Kasus perceraian ini
merupakan salah satu contoh yang masuk dalam kategori hukum perdata.