Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan lingkungan hidup (PLH), termasuk pengertian, ruang lingkup, dan tujuan PLH serta teori-teori terkait kesadaran dan lingkungan. Dokumen ini juga membahas berbagai jenis sumber daya alam, buatan, dan manusia.
5. Lingkungan Hidup :
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan
dan makluk hidup termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan
kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya
Ekosistem (sebagai konsep sentral lingkungan hidup):
Tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan
kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktifitas
lingkungan hidup
PENGERTIAN PLH
6.
7. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) :
Mempelajari permasalahan lingkungan khususnya
masalah dan pengelolaan pencemaran, kerusakan
lingkungan serta sumber daya dan konservasi.
PENGERTIAN PLH
8. PLH mengubah perilaku dan sikap masyarakat dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai dan isu
permasalahan lingkungan sehingga meningkatkan
peran serta masyarakat dalam pelestarian dan
keselamatan lingkungan untuk generasi sekarang dan
yang akan datang
PENGERTIAN PLH
10. Aspek Kognitif (intelektual)
meliputi proses penerimaan pengetahuan dan
pemahaman materi PLH serta pengembangannya
Aspek Afektif (watak, sikap dan nilai)
meliputi tingkah laku, nilai dan komitmmen untuk
membangun masyarakat yang berkelanjutan
(sustainable).
RUANG LINGKUP PLH
11. Aspek Psikomotorik (keterampilan)
keterampilan memecahkan masalah, meliputi :
1. Berkomunikasi : mendengarkan, berbicara di depan
umum, menulis secara persuasive, desain grafis
2. Investigasi : merancang survey, studi pustaka,
wawancara, menganalisis data
3. Bekerja dalam kelompok (group process) :
kepemimpinan, pengambilan keputusan dan
kerjasama
RUANG LINGKUP PLH
13. Secara global PLH memiliki 5 tujuan (sebagaimana
yang disepakati usai pertemuan di Tbilisi 1977
oleh dunia internasional sbb :
1. Bidang pengetahuan : membantu individu, kelompok
dan masyarakat untuk mendapatkan berbagai
pengalaman dan mendapatkan berbagai pengalaman
dan mendapat pengetahuan tentang apa yang
diperlukan untuk menciptakan dan menjaga
lingkungan yang berkelanjutan
TUJUAN PLH
14. Secara global PLH memiliki 5 tujuan (sebagaimana
yang disepakati usai pertemuan di Tbilisi 1977
oleh dunia internasional sbb :
2. Bidang kesadaran : membantu kelompok sosial
dan individu untuk mendapatkan kesadaran dan
kepekaan terhadap lingkungan secara keseluruhan
beserta isu-isu yang menyertai, pertanyaan dan
permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan
dan pembangunan
TUJUAN PLH
15. Secara global PLH memiliki 5 tujuan (sebagaimana
yang disepakati usai pertemuan di Tbilisi 1977
oleh dunia internasional sbb :
3. Bidang perilaku : membantu individu, kelompok
dan masyarakat memperoleh nilai perasaan peduli
terhadap lingkungan dan motivasi untuk berpartisipasi
aktif dalam perbaikan dan perlindungan lingkungan
TUJUAN PLH
16. Secara global PLH memiliki 5 tujuan (sebagaimana
yang disepakati usai pertemuan di Tbilisi 1977
oleh dunia internasional sbb :
4. Bidang keterampilan : membantu individu,
kelompok dan masyarakat mendapatkan keterampilan
untuk mengidentifikasi, mengantisipasi, mencegah
dan memecahkan permasalahan lingkungan
TUJUAN PLH
17. Secara global PLH memiliki 5 tujuan (sebagaimana
yang disepakati usai pertemuan di Tbilisi 1977
oleh dunia internasional sbb :
5. Bidang partisipasi : memberikan kesempatan dan
motivasi terhadap individu, kelompok dan masyarakat
untuk terlibat aktif dalam menciptakan lingkungan
yang berkelanjutan
TUJUAN PLH
18. PLH diperlukan untuk dapat mengelola secara
bijaksana sumber daya yang dimiliki dan
menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap
kepentingan generasi yang akan datang, yang
memerulkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
atau perilaku dalam melestarikan dan
memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan
(sustainable used)
TUJUAN PLH
20. TEORI TENTANG KESADARAN
Kesadaran adalah keadaan manusia dalam
sadar/siuman. Dan manusia dalam sadar itu dapat
menginsyafi kesadarannya. Untuk menginsyafi
kesadarannya maka :
Pertama; ia menyadari dirinya sendiri;
Kedua; ia menyadari dunia luar,meninjau keadaan di
sekitarnya; selanjutnya ia menyadari ruang dan waktu
seseorang berorientasi ke dunia luar, meninjau
keadaan sekitarnya. (Sigmund Freud)
21. TEORI TENTANG KESADARAN
Teori Kesadaran adalah
1. kesadaran adalah pengetahuan. Sadar sama dengan
tahu. Pengetahuan tentang hal nyata, konkret, dimaksudkan
adalah pengetahuan yang mendalam (menggugah jiwa),
tahu sungguh-sungguh dan tidak salah
2. kesadaran adalah bagian dari sikap dan perilaku.
Pengertian kesadaran yang ada sebagian dari sikap
menjadi menjadi benar jika sikap/perilaku yang ditunjukkan
terus bertambah dan menjadi sifat hidupnya
23. TEORI TENTANG LINGKUNGAN
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar
organisme, meliputi : (Ensiklopedi Indonesia 1983)
1) lingkungan mati (abiotik), yaitu lingkungan di luar
suatu organisme yang terdiri atas benda atau faktor
alam yang tidak hidup, seperti bahan kimia, suhu,
cahaya, gravitasi, atmosfer dll.
2) lingkungan hidup (biotik), yaitu lingkungan di luar
sutau organisme yang terdiri atas organisme hidup,
seperti hewan, tumbuhan dan manusia
24. TEORI TENTANG LINGKUNGAN
Teori Lingkungan, dapat dikatakan bahwa
lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan
dan mahkluk hidup, termasuk didalamnya manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
mahkluk hidup lainnya.
25. Tulis pengalaman pribadi tentang apa yang
telah dan akan Anda lakukan terkait dengan
perilaku peduli lingkungan
LATIHAN INDIVIDU
29. Sumber Daya:
“seluruh faktor produksi yang diperlukan untuk
menghasilkan output atau merupakan komponen yang
diperlukan untuk aktivitas ekonomi. Sumber daya
diperlukan sebagai sarana mencapai tujuan”. (Adam
Smith dalam Whealth of Nation. 1776)
“sesuatu yang dipandang memiliki nilai ekonomi”.
PENGERTIAN SUMBER DAYA
30. Sumber Daya:
“komponen dari ekosistem yang menyediakan barang
dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia”.
“aset untuk pemenuhan kepuasan dan utilitas
manusia. Sumberdaya harus memiliki dua kriteria
yakni harus ada pengetahuan, teknologi/ketra,pilan
untuk memanfaatkannya; harus ada permintaan
terhadap sumber daya tersebut” (Grima dan Berkes)
PENGERTIAN SUMBER DAYA
32. SUMBER DAYA ALAM
“unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya
hayati dan non hayati yang secara keseluruhan
membentuk kesatuan ekosistem” (UU No 32 tahun
2009)
SUMBER DAYA ALAM
33. SUMBER DAYA ALAM
Inventarisasi lingkungan hidup dilaksanakan untuk
memperoleh data dan informasi mengenai sumber daya
alam yang meliputi : (UU No 32, Pasal 6)
a. potensi dan ketersediaan;
b. jenis yang dimanfaatkan;
c. bentuk penguasaan;
d. pengetahuan pengelolaan;
e. bentuk kerusakan;
f. konflik dan penyebab yanhg timbul akibat pengelolaan
SUMBER DAYA ALAM
34. PEMBAGIAN SUMBER DAYA ALAM
1. Perpetual resources
2. Renewable dan non renewable resources
3. Potensial resources
SUMBER DAYA ALAM
35. PEMBAGIAN SUMBER DAYA ALAM
1. Perpetual resources
SDA yang selalu ada dan keberadaannya relative
konstan meskipun dieksplotasi secara besar-besaran
SUMBER DAYA ALAM
36. PEMBAGIAN SUMBER DAYA ALAM
2. Renewable dan non renewable resources
Renewable resources merupakan sumber daya yang
dalam waktu pendek dapat berkurang, tetapi dalam
jangka panjang akan pulih kembali karena proses
alam (dapat diperbaharui). Dengan syarat :
a. syarat/kondisi terpenuhi, cnth : lingkungan yang
terjaga sehingga memungkinkan pulihnya SDA
b. jangka waktu pemulihan SDA setelah pemanfaatan
SDA
SUMBER DAYA ALAM
37. PEMBAGIAN SUMBER DAYA ALAM
2. Renewable dan non renewable resources
Non renewable resources merupakan sumber daya
yang tidak dapat diperbaharui sehingga harus
digunakan secara bijaksana.
contoh : batu bara merupakan bahan bakar fosil yang
berasal dari tumbuhan yang memfosil
SUMBER DAYA ALAM
38. PEMBAGIAN SUMBER DAYA ALAM
3. Potensial resources
Sumber daya yang karena pengetahuan manusia,
suatu saat nanti menjadi SDA yang dapat
dimanfaatkan manusia. Dapat berupa SDA yang
dapat dan tidak dapat diperbaharui
SUMBER DAYA ALAM
40. SUMBER DAYA BUATAN
“Sumber daya yang sengaja dibuat manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya”. Contoh :
1. sawah; lahan pertanian untuk menanam padi.
Padi memerlukan banyak air, maka sawah harus
mampu menahan air selama mungkin dan dapat
berkelanjutan karena dapat membuat tanah menjadi
subur, memelihara keanekaragaman hayati dan dapat
berlanjut untuk generasi berikutnya
SUMBER DAYA BUATAN
41. SUMBER DAYA BUATAN
“Sumber daya yang sengaja dibuat manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya”. Contoh :
2. waduk; kolam besar tempat menyiman air sediaan
untuk berbagai kebutuhan, dibangun dengan
membuat bendungan yang kemudian dialiri air sampai
waduk penuh. Tujuannya untuk irigasi, rekreasi,
energi, pengendali banjir dan perikanan
SUMBER DAYA BUATAN
42. SUMBER DAYA BUATAN
“Sumber daya yang sengaja dibuat manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya”. Contoh :
3. perkebunan; kegiatan dengan mengusahakan
tanaman tertentu pada tanah dan media tumbuhan
lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan
memasarkan dari hasil perkebunan tsb dengan
bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan
serta manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan
pelaku
SUMBER DAYA BUATAN
43. SUMBER DAYA BUATAN
“Sumber daya yang sengaja dibuat manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya”. Contoh :
3. klasifikasi perkebunan atas dasar komuditas
seperti perdagangan (sawit, teh, kopi, karet dsb),
pengelola perkebunan pemerintah dan swasta,
masalah yang berkaitan dengan lingkungan
SUMBER DAYA BUATAN
44. SUMBER DAYA BUATAN
“Sumber daya yang sengaja dibuat manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya”. Contoh :
4. tegalan; suatu daerah lahan kering yang
bergantung pada pengairan air hujan, ditanami
tanaman musiman/tahunan dan terpisah dari
lingkungan dalam sekitar rumah
SUMBER DAYA BUATAN
45. SUMBER DAYA BUATAN
“Sumber daya yang sengaja dibuat manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya”. Contoh :
4. tegalan; pola tanam yang kurang sempurna pada tanah
tegalan yang dibuat tanpa memperhatikan kondisi
lingkungan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan,
seperti; erosi dan sedimentasi tinggi (daerah perbukitan
ditanami sayur mayur, tembakau); pencemaran akibat
pestisida dan pupuk an organik; monokultur yang
menyebabkan kerusakan biodiversitas lingkungan
SUMBER DAYA BUATAN
47. SUMBER DAYA MANUSIA
“SDM adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan
daya fisik yang dimiliki individu” (Hasibuan, 2003)
Manusia dan sifatnya dipengaruhi oleh keturunan dan
lingkungannya, prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Daya pikir adalah kecerdasan yang yang dibawa dari
lahir (modal dasar), kecakapan diperoleh dari usaha
(belajar dan pelatihab) kecerdasan tolok ukurnya IQ
dan EQ
SUMBER DAYA MANUSIA
48. “Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”
(UUD 1945 Pasal 33 ayat 3)
49. 1. Jelaskan pengertian sumber daya alam yang
Anda ketahui
2. Sebutkan beberapa contoh pemanfaatn
sumber daya perpetual yang sudah ada di sekitar
tempat tinggalmu
3. Jelaskan pengertian sumber daya buatan
yang Anda ketahui
LATIHAN INDIVIDU
53. “hayati adalah segala sesuatu yang bersifat hidup
atau berhubungan dengan kehidupan”
“keanekaragaman hayati merupakan
keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua
sumber termasuk di antaranya daratan, lautan dan
ekosistem akuatik (perairan) lainnya serta komplek-
komplek ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamnnya, mencakup keanekaragaman
spesies, antara spesies dan ekosistem”.
(UU no 5 tahun 1994)
PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
54. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
“keanekaragaman hayati adalah semua kehidupan di
atas bumi, baik tumbuhan, hewan, jamur dan
mikroorganisme serta berbagai materi genetik yang
dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi
dimana mereka hidup”.
“termasuk didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman
genetik relatif dari organisme-organisme yang berasal
dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun
sistem-sistem perairan lainnya”. (PLH UNNES 2014)
56. JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
“keanekaragaman hayati atau
biodiversitas adalah variasi organisme
hidup yang mempunyai tiga
pembagian tingkat yaitu : gen,
jenis/spesies dan ekosistem”
57. JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati tingkat Gen
“keanekaragaman yang bersumber dari Gen. Gen
merupakan bagian kromosom yang mengendalikan
ciri/sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari
induk/orang tua kepada keturunannya.”
dapat dikatakan sebagai perbedaan/variasi gen yang
terdapat dalam suatu jenis/spesies
Contoh : bentuk, ukuran tubuh, warna tubuh/kulit, sifat
berbeda, warna mata, bentuk rambut
58. JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati tingkat Gen
“keanekaragaman gen dapat ditingkatkan melalui
perkawinan silang/hibridisasi antara spesies satu
dengan spesies yang berbeda/melalui budidaya
tumbuhan liar/hewan. Dengan cara ini, dapat diperoleh
sifat genetik yang baru dari suatu organisme-organisme
pada suatu spesies.”
59. JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati tingkat Jenis/Spesies
“keanekaragaman yang bersumber dari ciri-ciri
fisiknya/perbedaan yang bisa ditemukan pada
kelompok/komunitas pada berbagai spesies yang hidup
di suatu habitat makhluk.
Contoh : pohon pinang, aren, sawit, kelapa yang
memiliki daun seperti pita namun merupakan spesies
yang berbeda
60. JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati tingkat Ekosistem
“ekosistem terbentuk disebabkan adanya berbagai
kelompok spesies yang dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, setelah itu saling mempengaruhi
antar spesies dan spesies dengan lingkungan tempat
hidup, misal air, suhu, udara, tanah, cahaya matahari,
kelembapan dan mineral.
Contoh : ekosistem hutan, ekosistem rawa, ekosistem
terumbu karang, ekosistem laut dalam, ekosistem
mangrove dll
61. JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati tingkat Ekosistem
“lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan
komponen abiotik”.
Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup
mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai banyak (multi
seluler) yang dapat dilihat langsung oleh indera.
Contoh : manusia, hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme, suatu mahkluk yang menunjukkan ciri-
ciri hidup
62. JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Berdasarkan kemampuan memperoleh makanan,
komponen biotik digolongkan menjadi tiga tingkatan :
a.Organisme autotrof (produsen)
organisme yang dapat menghasilkan
makanannya sendiri. Produsen membuat makanan
dengan menyerap senyawa dan zat-zat anorganik untuk
diubah menjadi senyawa organik melalui proses
fotosintesis. Ciri khusus organisme ini adalah adanya
klorofil dalam tubuhnya, seperti tumbuhan tingkat tinggi.
Autrotof merupakan awal terciptanya keseimbangan
ekosistem
64. JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Berdasarkan kemampuan memperoleh makanan,
komponen biotik digolongkan menjadi tiga tingkatan :
b. Organisme heterotrof (konsumen)
organisme yang menggunakan bahan-bahan
organik yang berasal dari organisme lain sebagai
sumber energi dan makanannya. Organismen ini tidak
dapat menghasilkan makanannya sendiri.
contoh : manusia dan hewan yang berperan
sebagai karnivora, herbivora dan omnivora
65. JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Berdasarkan kemampuan memperoleh makanan,
komponen biotik digolongkan menjadi tiga tingkatan :
c. Organisme pengurai (dekomposer)
organisme yang mengubah bahan-bahan organik
dari organisme yang sudah mati menjadi senyawa
anorganik melalui proses dekomposisi.
contoh : jamur, bakteri, ganggang, cacing.
beberapa pengurai yang mengggunakan sisa
bahan organik hasil dekomposisi disebut detritivor.
contoh : kutu kayu
66. JENIS KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati tingkat Ekosistem
“lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan
komponen abiotik”.
Komponen abiotik adalah komponen penyusun
ekosistem yang berupa mahkluk mati dan memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan
komponen biotik.
Contoh : udara, air, cahaya matahari, tanah dan suhu
68. NILAI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati memiliki nilai dan manfaat yang
sangat tinggi untuk keberlangsungan kehidupan
manusia.
Nilai dan manfaat sbb :
1.Pasokan makanan
2.Produk pestisida alami
3.Obat-obatan
4.Pupuk
5.Bahan baku rumah tangga/industri
6.Manfaat lingkungan
69. 1. Jelaskan pengertian keanekaragaman
hayati
2. Jelaskan berbagai macam
keanekaragaman hayati dan berikan contoh
3. Jelaskan nilai dan pemanfaatan
keanekaragaman hayati bagi kehidupan manusia
LATIHAN INDIVIDU
73. 1. Perubahan iklim (pemasanan global)
perubahan iklim adalah perubahan yang disebabkan
oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung yang disebabkan oleh aktivitas
manusia secara langsung tidak langsung mengubah
komposisi atmosfer secara global dan
mengakibatkan perubahan variasi iklim yang dapat
diamati dan dibandingkan selama kurun waktu
tertentu
MASALAH LINGKUNGAN SECARA GLOBAL
74. Efek Perubahan iklim (pemasanan global)
a. meningkatkan suhu bumi. Rata-rata kenaikan suhu
global sekitar 0,74ºC selama abad 20 ini. Kenaikan
selama 50 tahun terakhir ini hampir 2 kali lebih tinggi
dibanding 100 tahun sebelumnya
b. karbon dioksida lebih banyak di atmosfir. Karbon
dioksida adalah penyumbang utama terjadinya
perubahan iklim
MASALAH LINGKUNGAN SECARA GLOBAL
75. Efek Perubahan iklim (pemasanan global)
c. banyak curah hujan dan banyak terjadi
kekeringan
d. kenaikan permukaan air laut
e. berkurangnya lapisan es terutama pada musim
panas
MASALAH LINGKUNGAN SECARA GLOBAL
76. 2. Penipisan lapisan ozon
- lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada
ketinggian 20-35 km di atas permukaan Bumi yang
mengandung molekul-molekul ozon.
- ozon (Oз) adalah senyawa kimia yang terdiri dari
3 atom oksigen. ozon berada di bawah stratosfer di atas
permukaan bumi. Ozon membentuk atsmosfer.
- ozon di permukaan bumi terbentuk oleh sinar
ultraviolet yang menguraikan molekul (Oз) membentuk
unsur oksigen. Ok
MASALAH LINGKUNGAN SECARA GLOBAL
77. 2. Penipisan lapisan ozon
- berlubangnya lapisan ozon mengakibatkan :
* semakin banyak radiasi yang mencapai
permukaan bumi
* paparan sinar UV yang berlebihan dapat
mengakibatkan kanker kulit, katarak dan memperlemah
sistem kekebalan tubuh
* peningkatan radiasi UV menyebabkan
berkurangnya hasil panen dan gangguan pada rantai
makanan di laut
MASALAH LINGKUNGAN SECARA GLOBAL
78. 2. Penipisan lapisan ozon
- berlubangnya lapisan ozon disebabkan :
* CFC (Chloroflurocarbons)
* HCFC (Hydrochloroflurocarbons)
* HFC (Hydroflurocarbons)
- gas-gas tesrsebut biasaynya digunakan pada AC
dan lemari es, emisi dari industri, semen, dan kertas
MASALAH LINGKUNGAN SECARA GLOBAL
79. 2. Penipisan lapisan ozon
- berlubangnya lapisan ozon sbb : CFC terlepas
dari sumber dan naik ke stratosfer, sinar matahari
memecah CFC sehingga menjadi atom klorin yang
kemudian menjadi penyebab rusaknya lapisan ozon
MASALAH LINGKUNGAN SECARA GLOBAL
80. 3. Efek rumah kaca
- gas-gas pencemar (polutan) akan melapisi bumi
sehingga sinar matahari yang berhasil menerobos,
panasnya akan tertahan tidak dapat lepas
MASALAH LINGKUNGAN SECARA GLOBAL
81. Efek Rumah Kaca. Sumber: Assessment Report of
Intergovernmental Panel on Climate Change, UNEP
dan WMO, Cambridge University Press, 1996
82. 4. Hujan Asam
- adalah istilah yang secara luas digunakan untuk
campuran materi asam nitrit dan asam sulfat baik secara
basah dan kering dari atmosfer melebihi jumlah normal
- penyebab : hujan asam ini berasal dari unsur-
unsur kimia asam yang bersumber dari kegiatan vulkanik
dan vegetasi yang terurai serta akibat aktivitas manusia
terutama yang berasal dari sulfur dioksida dan nitrogen
oksida yang berasal dari pembakaran fosil
MASALAH LINGKUNGAN SECARA GLOBAL
83. 4. Hujan Asam
- proses terjadinya :
* gas sulfur oksida yang banyak dikeluarkan
dari asap-asap pabrik dan gas nitrogen oksida yang
dihasilkan dari banyaknya asap kendaraan bermotor
berkumpul menjadi satu dan bereaksi dengan uap air air
yang ada diudara
* kandungan sulfur dioxide dan nitrogen oxides
diudara sangat tinggi, yang merupakan hasil dari reaksi
antara belerang dan nitrogen dengan oksigen diudara
MASALAH LINGKUNGAN SECARA GLOBAL
86. 1. Kerusakan Hutan Tropis
- Sebab :
* penjarahan/penebangan liar secara terang-
terangan dan tidak bertanggung jawab
* kebakaran karena faktor alam
(kekeringan/efek rumah kaca, hujan asam) dan ulah
manusia tidak bertanggung jawab
MASALAH LINGKUNGAN SECARA NASIONAL
87. “Semua hutan di dalam wilayah republik indonesia
termasuk kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.”
UU NO. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Pasal 4 ayat (1)
MASALAH LINGKUNGAN SECARA NASIONAL
88. UU No 41 tahun 1999 Pasal 38 tentang Kehutanan :
(1)Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di
luar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan di dalam Kawasan
Hutan Produksi dan Kawasan Hutan Lindung.
(2)Penggunaan kawasan hutan tersebut dapat dilakukan tanpa
mengubah fungsi pokok kawasan hutan.
(3)Penggunaan kawasan hutan untuk Pertambangan dilakukan melalui
Ijin Pinjam Pakai oleh Menhut. Pada kawasan Hutan Lindung dilarang
melakukan penambangan dengan pola pertambangan terbuka.
(4)Pemberian ijin pinjam pakai yang berdampak penting dan cakupan
luas serta bernilai strategis dilakukan oleh Menteri atas persetujuan
DPR
MASALAH LINGKUNGAN SECARA NASIONAL
92. 2. Kerusakan Terumbu Karang
- adalah : suatu tumbuhan dan hewan yang berada di
daerah perairan laut dangkal. Endapan masif yang penting dari
kalsium karbonat yang terutama dihasilkan oleh karang
dengan sedikit tambahan alga berkapur dan organisme-
organisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat
- fungsi :
* penahan gelombang sehingga erosi tepi pantai
dapat dikurangi
* tempat tinggal bagi berbagai jenis hewan
(persembunyian paling aman)
MASALAH LINGKUNGAN SECARA NASIONAL
93. 2. Kerusakan Terumbu Karang
- fungsi :
* tempat tumbuhnya berbagai macam
zooxantellae dan alga sehingga pada siang hari
menghasilkan oksigen
* sumber penghasilan dan makanan bagi
masyarakat pesisir karena mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi
* bahan obat-obatan penyakit kanker yang
berasal dari biota terumbu karang
* tujuan pariwisata
MASALAH LINGKUNGAN SECARA NASIONAL
95. 3. Kerusakan Hutan Bakau (mangrove)
- Hutan bakau adalah : hutan yang tumbuh
sepanjang daerah pantai atau sekitar muara sungai dan
sangat dipengaruhi pasang surut air laut. Ekosistem hutan
mangrove tumbuh di daerah pantai yang landai dan
terlindung.
MASALAH LINGKUNGAN SECARA NASIONAL
98. 1. Banjir
pada umumnya disebabkan karena tidak terkendalinya
aliran sungai, akibat kenaikan debit air, pendangkalan
dasar badan sungai dan penyempitan sungai karena
sedimentasi, serta sebab lainnya
2. Longsor
- tanah longsor adalah terjadinya pergerakan tanah
atau bebatuan dalam jumlah besar secara tiba-tiba
atau berangsur yang umumnya terjadi di daerah terjal
yang tidak stabil
MASALAH LINGKUNGAN SECARA LOKAL
99. 2. Longsor
- faktor yang menyebabkan longsor adalah lereng
gundul dan kondisi tanah serta bebatuan yang rapuh. Air
hujan adalah pemicu utama terjadinya longsor
- gejala umum :
* munculnya retakan-retakan di lereng yang
sejajar dengan arah tebing
* muncul mata air secara tiba-tiba
* air sumur di sekitar lereng menjadi keruh
* tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan
MASALAH LINGKUNGAN SECARA LOKAL
100. 1. Apa yang anda ketahui tentang masalah
lingkungan
2. Faktor apa saja yang menyebabkan
timbulnya masalah lingkungan global? Jelaskan
3. Menurut Anda, pentingkah terdapat
terumbu karang dan hutan bakau? Jelaskan
LATIHAN INDIVIDU
104. - Konservasi adalah upaya pelestarian/perlindungan
lingkungan, tetapi tetap memperhatikan manfaat
yang diperoleh pada saat itu dengan tetap
mempertahankan keberadaan setiap komponen
lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.
- Konsep konservasi adalah kegiatan pelestarian
sesuai dengan kesepakatan yang telah dirumuskan
dalam piagam tersebut.
PENGERTIAN KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM
105. - UU No. 5 tahun 1990 : terdapat 3 hal utama yang
ada dalam konservasi yaitu :
1. perlindungan proses-proses ekologis yang penting
atau pokok dalam sistem-sistem penyangga
kehidupan
2. Pengawetan keanekaragaman hayati dan plasma
nutfah
3. Pemanfaatan sumber daya alam hayati secra lestari
beserta ekosistem
PENGERTIAN KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM
107. - Tujuan dari kegiatan konservasi adalah :
1. memelihara dan melindungi tempat-tempat yang
berharga sebagai sumber pariwisata, agar tidak
hancur/berubah sampai batas-batas yang wajar.
2. menekankan pada penggunaan kembali
bangunan lama, agar tidak terlantar.
3. melindungi benda-benda cagar budaya yang
dilakukan secara langsung dengan cara
membersihkan, memelihara, memperbaiki dari
pengaruh berbagai faktor yang merusak
TUJUAN KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM
108. - Tujuan dari kegiatan konservasi adalah :
4. melindungi benda-benda (peninggalan sejarah
dan purbakala) dari kerusakan yang diakibatkan oleh
alam, kimiawi dan mikro organisme
TUJUAN KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM
110. - Sasaran dari kegiatan konservasi adalah :
1. terwujudnya keselarasan, keserasian,
keseimbangan, antara manusia dan lingkungan hidup
2. terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan
lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak
melindungi dan membina lingkungan hidup
3. terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan
masa depan
SASARAN KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM
111. - Sasaran dari kegiatan konservasi adalah :
4. tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup
5. terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam
secara bijaksana
6. terlindunginya Indonesia terhadap dampak usaha
dan kegiatan di luar wilayah negara yang
menyebabkan pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup.
SASARAN KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM
113. 1. Konservasi berbasis masyarakat
manusia berperan penting dalam mengubah alam.
Terdapat enam indikator masyarakat sadar
lingkungan hidup :
1) memahami dan mengkomunikasikan
dampak perilaku manusia terhadap lingkungan
2) mengidentifikasi masalah dan dampak
lingkungan hidup
3) mengidentifikasi dan mengkomunikasikan cara
menyelesaikan masalah lingkungan
PENGELOLAAN KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM
114. 1. Konservasi berbasis masyarakat
manusia berperan penting dalam mengubah alam.
Terdapat enam indikator masyarakat sadar
lingkungan hidup :
4) meneliti dan mengevaluasi setiap masalah
lingkungan untuk mengambil keputusan
5) memahami pentingnya kerjasama dan
partisipasi bersama (masyarakat dengan
pemerintah) dalam menyelesaikan masalah
lingkungan dengan bijaksana dan bertanggung
jawab
PENGELOLAAN KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM
115. 2. Contoh konservasi berbasis masyarakat
1) Keputusan-keputusan Desa Alungbanua, Sulut
2) Keputusan Desa Blongko, Sulut
3) Kesepakatan pemburu lebah madu di Taman
Nasional Lore Lindu
4) Kerjasama Yayasan Leuser International dengan
kemukiman Manggamat di DI Aceh
5) Konservasi Maleo berbasis masyarakat di Desa
Wosu, Sulut
6) Kesepakatan masyarakat Desa Lempe, Lembah
Benoa, Taman Nasional Lore Lindu
PENGELOLAAN KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM
116. 2. Contoh konservasi berbasis masyarakat
4) Kerjasama Yayasan Leuser International dengan
kemukiman Manggamat di DI Aceh
5) Konservasi Maleo berbasis masyarakat di Desa
Wosu, Sulut
6) Kesepakatan masyarakat Desa Lempe, Lembah
Benoa, Taman Nasional Lore Lindu
PENGELOLAAN KONSERVASI
SUMBER DAYA ALAM
117.
118. 1. Jelaskan dan berikan contoh kasus
tentang konservasi lahan, konservasi
tanah, konservasi air, konservasi sosial,
konservasi budaya, konservasi seni,
konservasi DAS, konservasi terumbu
karang, konservasi hutan, konservasi
pesisir dan laut.
LATIHAN INDIVIDU
122. a. Elemen Rumah :
- Lantai : syarat tidak berdebu pada musim
kemarau dan tidak basah pada musim hujan
- Dinding : tembok baik namun kurang cocok untuk
daerah tropis, khusus di pedesaan lebih baik dinding
atau papan
KONSEP RUMAH SEHAT
123. a. Elemen Rumah :
- Atap/genteng : genteng kayu, daun rumbai, daun
kelapa (baik digunakan). Seng, asbes (tidak cocok
digunakan untuk daerah iklim tropis karena
menimbulkan suhu panas dalam rumah
KONSEP RUMAH SEHAT
124. a. Elemen Rumah :
- Tiang, kaso, reng :
tiang untuk kayu, bambu untuk kaso dan reng
dengan cara memotongnya mengikuti ruas-ruas
bambu dan lubang pada ujung bambu ditutup
dengan kayu (untuk menghindari dijadikan sebagai
sarang tikus)
KONSEP RUMAH SEHAT
126. b. Ventilasi :
- Fungsi ventilasi :
1) menjaga aliran udara di dalam rumah tetap
segar
2) membebaskan udara ruangan dari bakteri-
bakteri terutama bakteri patogen karena disitu selalu
terjadi aliran udara yang terus menerus
KONSEP RUMAH SEHAT
127. b. Ventilasi :
- 2 Macam ventilasi :
1) ventilasi alamiah; aliran udara di dalam
ruangan terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu,
lubang angin, lubang-lubang pada dinding dsb
2) ventilasi buatan; menggunakan alat-alat
khusus untuk mengalirkan udara : kipas angin, mesin
pengisap udara (dalam ruangan harus ada jalan masuk
keluarnya udara
KONSEP RUMAH SEHAT
130. b. Cahaya :
- Cahaya alamiah :
yaitu sinar matahari, cahaya ini sangat penting
karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di
dalam rumah, misalnya baksil TBC
- Cahaya buatan :
menggunakan sumber cahaya yang bukan
alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dsb
KONSEP RUMAH SEHAT
131. c. Luas bangunan rumah :
- luas bangunan lantai harus disesuaikan dengan
jumlah penghuninya. Apabila overcrowded hal ini tidak
sehat menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen dan
peluang tertular penyakit lebih besar
d.Fasilitas rumah sehat :
- penyediaan air bersih yang cukup
- pembuangan tinja
- pembuangan air limbah (air bekas rumah tangga)
KONSEP RUMAH SEHAT
132. d. Fasilitas rumah sehat :
- pembuangan sampah
- fasilitas dapur
- ruang berkumpul keluarga
KONSEP RUMAH SEHAT
134. Persyaratan air bersih/sehat :
1.Syarat fisik : bening, tidak berwarna, tidak berasa,
suhu dibawah udara diluarnya
2.Syarat bakteriologis : contoh dari pemeriksaan 100 cc
air terdapat kurang dari 4 bakteri E-coli maka air tersebut
sudah memenuhi syarat kesehatan
3.Syarat kimia : harus mengandung zat kimia yang
terdapat dalam air yang ideal
FASILITAS AIR BERSIH
135. FASILITAS AIR BERSIH
Batas standar kadar zat kimia dalam air baku
Tabel 6.1 Kadar Zat Kimia yang Diperbolehkan dalam Air Baku
------------------------------------------------------------------------------------
Jenis Bahan Kadar yang Dibenarkan (mg/liter)
------------------------------------------------------------------------------------
Fluor (F) 1-1,5
Chlor (Cl) 250
Arsen (As) 0,05
Tembaga (Cu) 1,0
Besi (Fe) 0,3
Zat organik 10
Ph (keasaman) 6,5-9,0
CO2 0
138. Sanitasi adalah “perilaku disengaja dalam
pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah
manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan
bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan
usaha usaha ini akan menjaga dan meningkatkan
kesehatan manusia”
SANITASI LINGKUNGAN
139. Sanitasi lingkungan adalah “status kesehatan suatu
lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan
kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya
(Notoadmojo,2003)”
SANITASI LINGKUNGAN
140. 4 Indikator lingkungan sehat :
1)Prosentase keluarga yang memiliki air bersih
2)Prosentase rumah sehat
3)Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar
4)Tempat umum dan pengolahan makanan
SANITASI LINGKUNGAN
142. PENGOLAHAN MAKANAN
“Dalam penerapan hidup bersih dan sehat
dapat dimulai dengan mewujudkan
lingkungan yang sehat. Lingkungan yang
sehat memiliki ciri-ciri tempat tinggal (rumah)
dan lingkungan sekitar rumah yang sehat”
143. PENGOLAHAN MAKANAN
“Agar kesehatan masyarakat selalu terjaga perlu
digalakkan gerakan hidup bersih dan sehat. Pola hidup
bersih dan sehat dapat diartikan sebagai hidup di
lingkungan yang memiliki standar kebersihan dan
kesehatan serta menjalankan pola/perilaku hidup bersih
dan sehat. Lingkungan yang sehat dapat memberikan efek
terhadap kualitas kesehatan. Kesehatan seseorang akan
menjadi baik jika lingkungan yang ada di sekitarnya juga
baik”.
145. 1. Sebutkan faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam membangun suatu rumah
yang sehat dan higienis
2. Jelaskan secara singkat pengertian air
yang sehat
3. Apa yang dimaksud dengan pola hidup
sehat, jelaskan dengan contoh
LATIHAN INDIVIDU
149. Etika lingkungan merupakan pedoman tentang cara berpikir,
bersikap, dan bertindak yang didasari atas nilai-nilai positif
untuk mempertahankan fungsi dan kelestarian lingkungan.
Nilai-nilai positif dapat berasal dari berbagai, seperti nilai
agama, budaya, dan moral yang menjadi petunjuk manusia
dalam memandang dan memperlakukan lingkungan.
RUANG LINGKUP ETIKA LINGKUNGAN
150. Sebagai sebuah pedoman etika lingkungan juga berfungsi
sebagai kritik atas atas etika yang selama ini dianut oleh
manusia, yang dibatasi pada komunitas sosial manusia.
“Etika lingkungan hidup menuntut agar etika dan moralitas
tersebut diberlakukan juga bagi komunitas biotis dan
komunitas ekologis” (Keraf, 2005).
RUANG LINGKUP ETIKA LINGKUNGAN
151. RUANG LINGKUP ETIKA LINGKUNGAN
Etika lingkungan mempermasalahkan pertanyaan “apa yang
seharusnya dilakukan seseorang terhadap lingkungan
hidupnya?”.
Dengan demikian, etika lingkungan berfungsi sebagai
refleksi kritis atas norma-norma dan prinsip atau nilai moral
yang selama ini dikenal dalam komunitas manusia untuk
diterapkan secara lebih luas dalam komunitas biotis dan
komunitas ekologis.
153. SUMBER-SUMBER ETIKA LINGKUNGAN
Etika lingkungan berfungsi dalam dua hal. Pertama,
sebagai pengimbangan atas hak dan kewajiban manusia
terhadap lingkungan. Kedua, membatasi tingkah laku dan
upaya untuk mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap
berada dalam batas kelentingan lingkungan
(Syamsuri, 1996).
154. SUMBER-SUMBER ETIKA LINGKUNGAN
Lingkungan hidup terbagi menjadi tiga yaitu lingkungan
alam fisik (tanah, air, udara) dan biologis (tumbuhan –
hewan), lingkungan buatan (sarana prasarana), dan
lingkungan manusia (hubungan sesama manusia, meliputi
aspek sosial dan budaya).
Bentuk perilaku terhadap lingkungan hidup juga mencakup
ketiga macam lingkungan hidup tersebut
155. Oleh karena itu, ruang lingkup etika lingkungan mencakup apa
yang harus dilakukan oleh manusia terkait dengan lingkungan
alam fisik, biologis, buatan, dan lingkungan manusia.
Dengan demikian etika lingkungan pada dasarnya adalah
menerapkan etika tidak hanya untuk kepentingan manusia,
tetapi untuk keberlanjutan ekologi (Rolston, 2003).
SUMBER-SUMBER ETIKA LINGKUNGAN
157. PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN
Secara teoretis, terdapat tiga model teori etika lingkungan,
yaitu yang dikenal sebagai shallow environmental ethics,
intermediate environmental ethics, dan deep environmental
ethics (Keraf, 2005).
Dalam istilah lain, tiga teori tersebut secara berturutturut
dikenal sebagai antroposentrisme, biosentrisme, dan
ekosentrisme (Gudolf & Huchingson, 2010).
158. PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN
Antroposentrisme dikenal sebagai pandangan yang bersifat
human centered, artinya manusia sebagai pusat pertimbangan
terhadap lingkungan
(Stanford Encyclopedia of Philosophy, 2008).
Pandangan ini disebut pula sebagai shallow environmental
ethics (etika lingkungan yang dangkal). Atroposentrisme terbagi
atas egosentrime (kepentingan pribadi sebagai pijakan nilai) dan
homosentrisme (kepentingan kelompok sebagai pijakan nilai)
(Gudolf & Huchingson, 2010)
159. PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN
Di dalam antroposentrisme, etika, nilai dan prinsip moral hanya
berlaku bagi manusia, dan bahwa kebutuhan dan kepentingan
manusia mempunyai nilai paling tinggi dan paling penting
diantara mahkluk hidup lainnya.
Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan
dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil
dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak
langsung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya.
160. PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN
Dalam pandangan ini, alam nonmanusia dilihat sebagai objek
yang dimanfaatkan untuk kepentingan manusia sebagai alat
pencapaian tujuannya.
162. PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN
Biosentrisme yang disebut juga sebagai life-centered ethics.
Artinya, konsep etika berpusat pada komunitas hidup, meliputi
manusia, flora, dan fauna. Dalam hal ini manusia adalah
anggota dari komunitas kehidupan.
Dalam pandangan ini, manusia dan makhluk hidup adalah
kesatuan ekosistem yang saling berada dalam ketergantungan.
Tiap makhluk hidup memiliki hidupnya sendiri dan memiliki sifat
serta kemampuan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya
(Syamsuri, 1996). Dengan demikian, perlu adanya upaya saling
dukung dan saling melengkapi antarmakhluk hidup.
163. PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN
Biosentrisme memandang bahwa setiap kehidupan dan
mahkluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya
sendiri, sehingga pantas mendapat pertimbangan dan
kepedulian moral.
Dalam konsep ini, alam semesta dipandang sebuah komunitas
moral, bahwa setiap kehidupan sama-sama memiliki nilai moral.
Oleh karena itu, kehidupan mahkluk hidup apa pun pantas
dipertimbangkan secara serius dalam setiap keputusan dan
tindakan moral, bahkan lepas dari perhitungan untung dan rugi
bagi kepentingan manusia.
164. PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN
Dengan demikian, etika tidak hanya dipahami secara terbatas
dan sempit sebagai hanya berlaku pada komunitas manusia,
tetapi juga berlaku bagi seluruh komunitas biotis termasuk
komunitas manusia dan komunitas mahkluk hidup lainnya.
165. PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN
Ekosentrisme memandang bahwa penerapan etika tidak hanya pada
komunitas hidup (biotik), tetapi juga mencakup komunitas ekosistem
secara menyeluruh. Pandangan ini melihat ekosistem sebagai the
land ethic, atau tempat penerapan etika
(Rulston, 2003).
Etika ekosentris mendasarkan diri pada kosmos, di mana lingkungan
secara keseluruhan dinilai pada dirinya sendiri. Menurut ekosentrisme
hal yang paling penting adalah tetap bertahannya semua yang hidup
yang yang tidak hidup sebagai komponen ekosistem yang sehat,
seperti halnya manusia, semua benda kosmis memiliki tanggung
jawab moralnya sendiri (Sudriyanto, 1992).
166. PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN
Pada Etika Ekosentrisme, menjelaskan beberapa prinsip, yakni
pertama, segala sesuatu saling berhubungan; Kedua, keseluruhan
lebih daripada penjumlahan banyak bagian; Ketiga, setiap bagian
memiliki makna dalam konteks keseluruhan; Keempat, alam manusia
dan nonmanusia adalah satu.
Sudriyanto (1992)
Salah satu bentuk etika ekosentrisme ini adalah etika lingkungan yang
sekarang ini dikenal sebagai Deep Ecology. Sebagai istilah, Deep
Ecology pertama kali diperkenalkan Arne Naess, filsuf Norwegia, pada
1973, di mana prinsip moral yang dikembangkan adalah menyangkut
seluruh komunitas ekologis.
167. PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN
Dengan demikian, deep ecology dipahami sebuah gerakan
diantara orang-orang yang sama, mendukung suatu gaya hidup
yang selaras dengan alam, dan sama-sama memperjuangkan
isu lingkungan dan politik.
Dalam pandangan ini, semua spesies memiliki kedudukan yang
setara (Gudolf & Huchingson, 2010).
169. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Pertama adalah sikap hormat terhadap alam atau respect for
nature. Alam mempunyai hak untuk dihormati, tidak saja karena
kehidupan manusia bergantung pada alam. Tetapi terutama
karena kenyataan ontologis bahwa manusia adalah bagian
integral dari alam.
Manusia anggota komunitas ekologis. Manusia merupakan
makhluk yang mempunyai kedudukan paling tinggi, mempunyai
kewajiban menghargai hak semua mahkluk hidup untuk berada,
hidup, tumbuh, dan berkembang secara alamiah sesuai dengan
tujuan penciptanya.
170. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Maka sebagai perwujudan nyata dari penghargaan itu, manusia
perlu memelihara, merawat, menjaga, melindungi, dan
melestarikan alam beserta seluruh isinya. Manusia tidak
diperbolehkan merusak, menghancurkan, dan sejenisnya bagi
alam beserta seluruh isinya tanpa alasan yang dapat dibenarkan
secara moral.
171. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Kedua, prinsip tangungg jawab atau moral responsibility for
nature. Prinsip tanggung jawab disini bukan saja secara individu
tetapi juga secara berkelompok atau kolektif.
Prinsip tanggung jawab bersama ini setiap orang dituntut dan
terpanggil untuk bertanggung jawab memelihara alam semesta
ini sebagai milik bersama dengan cara memiliki yang tinggi,
seakan merupakan milik pribadinya.
172. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Tangung jawab ini akan muncul seandainya pandangan dan
sikap moral yang dimiliki adalah bahwa alam dilihat tidak
sekadar demi kepentingan manusia, milik bersama lalu
diekploitasi tanpa rasa tanggung jawab.
Sebaliknya kalau alam dihargai sebagai bernilai pada dirinya
sendiri maka rasa tanggung jawab akan muncul dengan
sendirinya dalam diri manusia, kendati yang dihadapi sebuah
milik bersama
173. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Ketiga, solidaritas kosmis atau cosmic solidarity. Solidaritas
kosmis mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan,
untuk menyelamatkan semua kehidupan di alam. Alam dan
semua kehidupan di dalamnya mempunyai nilai yang sama
dengan kehidupan manusia.
Solidaritas kosmis juga mencegah manusia untuk tidak merusak
dan mencermati alam dan seluruh kehidupan di dalamnya, sama
seperti manusia tidak akan merusak kehidupannya serta rumah
tangganya sendiri.
174. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Solidaritas kosmis berfungsi untuk mengontrol perilaku manusia
dalam batas-batas keseimbangan kosmis, serta mendorong
manusia untuk mengambil kebijakan yang pro alam, pro
lingkungan atau tidak setuju setiap tindakan yang merusak alam.
175. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Keempat, prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam
atau caring for nature. Prinsip kasih sayang dan kepedulian
merupakan prinsip moral satu arah, artinya tanpa
mengharapkan untuk balasan. Serta tidak didasarkan pada
pertimbangan kepentingan pribadi tetapi semata-mata untuk
kepentingan alam.
Diharapkan semakin mencintai dan peduli terhadap alam
manusia semakin berkembang menjadi mnusia yang matang,
sebagai pribadi dengan identitas yang kuat. Alam tidak hanya
memberikan penghidupan dalam pengertian fisik saja, melainkan
juga dalam pengertian mental dan spiritual.
176. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Kelima, prinsip tidak merugikan atau no harm, merupakan
prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu. Bentuk minimal
berupa tidak perlu melakukan tindakan yang merugikan atau
mengancam eksistensi mahkluk hidup lain di alam semesta.
Manusia tidak dibenarkan melakukan tindakan yang merugikan
sesama manusia. Pada masyarakat tradisional yang menjujung
tinggi adat dan kepercayaan, kewajiban minimal ini biasanya
dipertahankan dan dihayati melalui beberapa bentuk tabu-tabu.
177. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Misalnya pada masyarakat perdesasan yang masih percaya dan
melakukan ritual di tempat tertentu, seperti sendang (jawa) yaitu
suatu lokasi keluarnya sumber air secara alami, dipercayai
memiliki nilai ritual tidak boleh setiap orang membuang sesuatu,
tidak diperkenankan melakukan kegiatan secara sembarangan,
dan setiap hari-hari tertentu dilaksanakan ritual. Siapa saja yang
melakukan dipercayai akan mendapatkan sesuatu yang kurang
baik bahkan kutukan.
178. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Keenam, prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam.
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup, dan bukan
kekayaan, sarana, standart material. Bukan rakus dan tamak
mengumpulkan harta dan memiliki sebanyak-banyaknya,
mengeksploitasi alam, tetapi yang lebih penting adalah mutu
kehidupan yang baik.
Pola konsumsi dan produksi pada manusia modern yang
bermewah-mewah dalam kelimpahan dan berlebihan, yang
berakibat pada saling berlomba mengejar kekayaan harus ditinjau
kembali. Hal ini menyangkut gaya hidup bersama, apabila dibiarkan
dapat menyebabkan materialistis, konsumtif, dan eksploitatif.
179. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Pola konsumsi dan produksi pada manusia modern yang bermewah-
mewah dalam kelimpahan dan berlebihan, yang berakibat pada saling
berlomba mengejar kekayaan harus ditinjau kembali. Hal ini menyangkut
gaya hidup bersama, apabila dibiarkan dapat menyebabkan materialistis,
konsumtif, dan eksploitatif.
Prinsip moral hidup sederhana harus dapat diterima oleh semua pihak
sebagai prinsip pola hidup yang baru. Untuk menuju pola hidup
sederhana orang diminta untuk tenggang rasa, tetapi karena tidak semua
orang peka untuk tenggang rasa, hasil anjuran untuk hidup sederhana
belum banyak berhasil. Tetapi etis dapat menjadi dorongan yang amat
kuat, apabila dapat dibina dengan baik.
180. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Ketujuh, prinsip keadilan. Prinsip keadilan sangat berbeda dengan
prinsip –prinsip sebelumnya. Prinsip keadilan lebih ditekankan
pada bagaimana manusia harus berperilaku satu terhadap yang
lain dalam keterkaitan dengan alam semesta dan bagaimana
sistem sosial harus diatur agar berdampak positip pada kelestarian
lingkungan hidup.
Prinsip keadilan terutama berbicara tentang peluang dan akses
yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat dalam
ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan
pelestarian alam, dan dalam ikut menikmati pemanfatannya.
181. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Kedelapan, prinsip demokrasi. Prinsip demokrasi sangat terkait
dengan hahikat alam. Alam semesta sangat beraneka ragam.
Keanekaragaman dan pluralitas adalah hakikat alam, hakikat
kehidupan itu sendiri.
Artinya, setiap kecenderungan reduksionistis dan
antikeanekaragaman serta antipluralitas bertentangan dengan
alam dan anti kehidupan. Demokrasi justru memberi tempat
seluas-luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman, pluralitas.
182. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Oleh karena itu setiap orang yang peduli terhadap lingkungan
adalah orang yang demokratis, sebaliknya orang yang
demokratis sangat mungkin seorang pemerhati lingkungan.
Pemerhati lingkungan dapat berupa multikulturalisme,
diversifikasi pola tanam, diversifiaki pola makan,
keanekaragaman hayati, dan sebagainya.
183. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Kesembilan, prinsip integritas moral. Prinsip integritas moral
terutama dimaksudkan untuk pejabat publik. Prinsip ini menuntut
pejabat publik agar mempunyai sikap dan perilaku yang
terhormat serta memegang teguh prinsip-prinsip moral yang
mengamankan kepentingan publik.
Dituntut berperilaku sedemikian rupa sebagai orang yang bersih
dan disegani oleh publik karena mempunyai kepedulian yang
tinggi terhadap lingkungan terutama kepentingan masyarakat.
184. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
Kesembilan prinsip etika lingkungan tersebut diharapkan
dapat menjadi filter atau pedoman untuk berperilaku arif
bagi setiap orang dalam berinteraksi dengan lingkungan
hidup sebagai bentuk mewujudkan pembangunan
di segala bidang.
185. 1. Jelaskan peran etika lingkungan mengatasi
permasalahan lingkungan?
2. Jelaskan perbedaan pokok antara paradigma
antroposentrisme, biosentrisme dan
ekosentrisme?
3. jelaskan terkait etika yang menyebabkan
munculnya masalah lingkungan di Indonesia?
LATIHAN INDIVIDU
186. 1. Amos Neolaka 2008, Kesadaran Lingkungan, Jakarta : Rineka Cipta
2. Chay Asdak 2014, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Yogyakarta :
Gajah Mada University Press
3. Chafid Fandeli 2017, Analisis Dampak Lingkungan pada berbagai
Sektor, Gajah Mada University Press
4. Hariadi Kartodiharjo 2017, Dibalik Krisis Ekosistem, Jakarta : LP3ES
5. Tim MKU PLH UNNES 2014, Pendidikan Lingkungan Hidup,
Semarang : UNNES
6. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1994.
DAFTAR PUSTAKA
187. ……. mari bersama kita selamatkan planet bumi
untuk kita dan anak cucu