SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  54
Gambar Kontruksi Bangunan
“IRIGASI”
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
SMKN 2 KLATEN
OLEH : EKA AFRIANTI SANJANI
12505249004
1 IRIGASI
2 JARINGAN IRIGASI
3 DAERAH IRIGASI
adalah usaha penyediaan,
pengaturan , dan pembuangan
air irigasi untuk menunjang
pertanian.
adalah saluran, bangunan dan
bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan dan
diperlukan untuk penyediaan,
pembagian,pemberian,
penggunaan dan pembuangan
air irigasi
adalah kesatuan lahan
yang mendapat air dari
satu jaringan irigasi
VIDEO IRIGASI
TUJUAN PEMBUATAN IRIGASI
Pembukaan daerah pesawahan baru
Peningkatan produksi pangan
Pemanfaatan air untuk sungai untuk keperluan lainnya seperti
: Air minum,PLTA, Industri, dll
MANFAAT IRIGASI
1.Mengatasi kekurangan pangan/bahaya kelaparan
2.Meningkatkan produksi dan hasil jual tanaman
3.Peningkatan kesejahteraan masyarakat
4.Pembangkit tenaga listrik
5.Transportasi air
6.Efek terhadap kesehatan
7. Supply air baku
8.Peningkatan komunikasi dan transportasi
PEMBUATAN SALURAN IRIGASI
Untuk pembangunan sarana pengairan terutama sarana irigasi harus dilakukan
penelitian/penyelidikan yang antara lain :
Ketersediaan air sepanjang tahun
1. Sifat-sifat tanah didaerah aliran sungai yang airnya akan dimanfaatkan untuk
irigasi yang akan diairi
2. Topografi daerah pengaliran
3. Luasan areal yang akan diairi
4. Janis tanaman pangan
5. Potensi produksi setiap tanaman pangan
6. Curah hujan dihulu sungai maupun didataran rendah
JARINGAN IRIGASI
Jaringan Irigasi merupakan suatu kesatuan saluran dan bangunan yang dipergunakan
untuk mengalirkan air dari sungai ke sawah berdasarkan besarnya kebutuhan air pada
petak - petak kuarter
Besarnya kebutuhan akan air dipetak kuarter untuk irigasi ini akan mempengaruhi
kapasitas saluran kuarter. Besarnya kapasitas saluran pada petak kuarter akan
mempengaruhi besarnya kapasitas saluran di saluran tersier, besarnya, kapasitas saluran
tersier akan berpengaruh pada kapasitas saluran sekunder kemudian akan berpengaruh
terhadap kapasitas saluran primer dan bangunan utama (Headworks).
PETAK IRIGASI
 Petak irigasi terbagi dalam empat kategori :
1. Petak Primer
2. Petak Sekunder
3. Petak Tersier
4. Petak kuarter SaluranSekunder
Bangunan bagi
dengan pintu sadap
Bangunan sadap
bendung
Intake In take
Saluran Primer
Saluran
tersier
Saluran pembuang
PETAK IRIGASI : PETAK PRIMER
1. Petak primer dilayani oleh satu saluran primer yang
mengambil airnya langsung dari sumber air, biasanya
sungai. berupa bendung, bendungan, rumah pompa,
dll.
2. Petak primer terdiri dari beberapa petak sekunder
yang mengambil air langsung dari saluran primer
3. Bila satu bendung terdapat dua pintu (intake) kiri
dan kanan, maka terdapat dua petak primer.
4. Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur
atau garis tinggi.
PETAK IRIGASI : PETAK SEKUNDER
 Biasanya petak sekunder menerima air dari bangunan bagi yang
terletak di saluran primer atau sekunder.
 Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang
kesemuanya dilayani oleh satu saluran sekunder
 Batas-batas petak sekunder pada umumnya berupa tanda-tanda
topografi yang jelas, misal saluran pembuang.
Luas petak sekunder bisa berbeda beda tergantung pada
situasi daerah.
PETAK IRIGASI : PETAK TERSIER
 Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunan
sadap (off take) tersier.
 Petak tersier harus terletak langsung berbatasan langsung dengan saluran
sekunder atau saluran primer, kecuali apabila petak-petas tersier tidak
secara langsung terletak disepanjang jaringan saluran irigasi utama.
 Petak tersier mempunyai batas-batas yang jelas misalnya : parit, jalan,
batas desa dan sesar medan.
 Ukuran optimum suatu petak tersier adalah antara 50 - 100 ha. Ukurannya
dapat ditambah sampai maksimum 150 ha jika keadaan topografi memaksa
demikian.
PETAK IRIGASI : PETAK KUARTER
◦ Ukuran optimum suatu petak kuarter adalah 8 - 15 ha.
◦ Lebar petak akan bergantung pada cara pembagian air, yakni apakah air
dibagi dari satu sisi atau kedua sisi saluran kuarter.
◦ Di daerah-daerah datar atau bergelombang, petak kuarter dapat membagi air
ke dua sisi. Dalam hal ini lebar maksimum petak akan dibatasi sampai 400 m
(2 x 200 m).
◦ Pada tanah terjal, dimana saluran kuarter mengalirkan air ke satu sisi saja,
lebar maksimum diambil 300 m. Panjang maksimum petak ditentukan oleh
panjang saluran kuarter yang diisinkan (500 m).
SALURAN IRIGASI
Saluran terbagi dalam 4 kategori :
1. Saluran Irigasi Utama
2. Saluran Irigasi Tersier
3. Saluran Pembuang Utama
4. Saluran Pembuang Tersier
SaluranSekunder
Bangunan bagi
dengan pintu
sadapBangunan sadap
bendung
Intake In take
Saluran Primer
Saluran
tersier
Saluran pembuang
SALURAN IRIGASI UTAMA
 Terdiri dari saluran irigasi Primer dan Sekunder
 Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke
saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi.
Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi
yang terakhir
 Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke
petak-petas tersier yang dilayani oleh saluran sekunder
tersebut. Batas saluran sekunder adalah pada
bangunan sadap terakhir.
SALURAN IRIGASI TERSIER
• Saluran irigasi tersier membagi air dari bangunan sadap tersier di jaringan
utama ke dalam petak tersier lalu di saluran kuarter.
• Batas ujung saluran ini adalah box bagi kuarter yang terakhir.
• Saluran kuarter membawa air dari box bagi kuarter melalui bangunan
sadap tersier atau parit sawah ke sawah.
SALURAN PEMBUANG UTAMA
• SALURAN PEMBUANG PRIMER MENGALIRKAN AIR LEBIH DARI SALURAN PEMBUANG SEKUNDER KELUAR
DAERAH IRIGASI.
• SALURAN PEMBUANG PRIMER SERING BERUPA SALURAN PEMBUANG ALAM YANG MENGALIRKAN
KELEBIHAN AIR KE SUNGAI, ANAK SUNGAI ATAU KE LAUT.
• SALURAN PEMBUANG SEKUNDER MENAMPUNG AIR DARI JARINGAN PEMBUANG TERSIR DAN MEMBUANG
AIR TERSEBUT KE PEMBUANG PRIMER ATAU LANGSUNG KE PEMBUANG ALAM DAN KELUAR DAERAH
IRIGASI.
SALURAN PEMBUANG TERSIER
• Saluran pembuang tersier terletak di dan antara petak-petek
tersier yang termasuk dalam unit irigasi sekunder yang sarna
danmenampung air, baik dari pembuangan kuarter maupun dari
sawah-sawah.
• Air tersebut dibuang ke dalam jaringan pembuang sekunder.
• Saluran pembuang sekunder menerima buangan air dari saluran
pembuang kuarter yang menampung air langsung dari sawah.
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA
Bendung
 Bendung (weir) dipakai untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada
ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan
petak tersier
Kantong Lumpur
 Kantung Lumpur dibuat untuk mencegah sedimen layang agar tidak masuk ke
saluran pembawa dan ke petak sawah. Kantung Lumpur pada umumnya dibuat
di sebelah hilir pintu intake bendung, sebelum saluran induk
Saluran Primer
 Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke
petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada
bangunan bagi yang terakhir
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA
Saluran Sekunder
• Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani
oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap
terakhir
SaluranTersier
• Saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam
petak tersier lalu ke saluran kuarter. Batas ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter
melalui bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawah-sawah
Saluran pembuang primer
• mengalirkan air lebih dari saluran pembuang sekunder ke luar daerah irigasi. Pembuang
primer sering berupa saluran pembuang alamiah yang mengalirkan kelebihan air tsb ke
sungai, anak sungai, atau ke laut
BANGUNAN IRIGASI DAN
FUNGSINYA
• Bangunan Bagi
• Bangunan bagi adalah bangunan irigasi yang berfungsi membagi air dari saluran
primer ke saluran sekunder, atau dari saluran sekunder ke saluran sekunder
lain.
• Bangunan Sadap
• Bangunan sadap berfungsi membagi air dari saluran sekunder atau saluran
primer ke saluran tersier
• Bangunan Pengukur
• Aliran akan diukur di hulu saluran primer, di cabang saluran primer, dan di
bangunan sadap sekunder maupun tersier. Peralatan ukur dapat dibedakan
menjadi alat ukur aliran atas bebas (free overflow) dan alat ukur aliran bawah
(underflow).
• Bangunan Pengatur
• Untuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di saluran, dipakai mercu
tetap atau celah kontrol trapesium (trapezoidal notch)
BANGUNAN UTAMA
Bendung (weir)
dipakai untuk
meninggikan muka
air di sungai
sampai pada
ketinggian yang
diperlukan agar air
dapat dialirkan ke
saluran irigasi dan
petak tersier
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Pintu Bilas
Pintu
Intake
Pintu
Pengambilan /
Intake Bendung
terletak pada awal
saluran irigasi yang
berfungsi untuk
memasukan air
dari bendung ke
saluran sesuai
kebutuhan
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Pintu Bilas Pintu
Intake
Pintu Bilas
Bendung pada
umumnya
dibangun
berdampingan
dengan badan
bendung, berfungsi
untuk
membersihkan
sedimen dasar dan
kotoran lainnya
yang mengendap
di belakang tubuh
bendung
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Pintu Bilas
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Pintu
Intake
Pintu
Intake
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Hulu Bendung
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Hilir Bendung
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Sisi Bendung
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu BilasPintu Intake
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Sisi Bendung
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bilas
Pintu Intake
BANGUNAN UTAMA
Bendung
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Intake
BANGUNAN UTAMA
Kantung Lumpur
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bilas
Kantung Lumpur
Kantung Lumpur
Kantung Lumpur
dibuat untuk
mencegah sedimen
layang agar tidak
masuk ke saluran
pembawa dan ke
petak sawah.
Kantung Lumpur
pada umumnya
dibuat di sebelah
hilir pintu intake
bendung, sebelum
saluran induk
BANGUNAN UTAMA
Kantung Lumpur
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bilas
Kantung Lumpur
Saluran Bilas
SALURAN
Saluran Primer
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Saluran primer
membawa air dari
jaringan utama ke
saluran sekunder
dan ke petak-petak
tersier yang diairi.
Batas ujung
saluran primer
adalah pada
bangunan bagi
yang terakhir
Dengan Lining
Tanpa Lining
SALURAN
Saluran Sekunder
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Saluran
sekunder
membawa air dari
saluran primer ke
petak-petak tersier
yang dilayani oleh
saluran sekunder
tersebut. Batas
ujung saluran ini
adalah pada
bangunan sadap
terakhir
Dengan Lining
Tanpa Lining
SALURAN
Saluran Tersier
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Saluran tersier
membawa air dari
bangunan sadap
tersier di jaringan
utama ke dalam
petak tersier lalu
ke saluran kuarter.
Batas ujung
saluran ini adalah
boks bagi kuarter
melalui bangunan
sadap tersier atau
parit sawah ke
sawah-sawah
Dengan Lining
Dengan Lining
SALURAN
Saluran Tersier
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Tanpa Lining
Tanpa Lining
SALURAN
Saluran Pembuang
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Saluran
pembuang
primer
mengalirkan air
lebih dari saluran
pembuang
sekunder ke luar
daerah irigasi.
Pembuang primer
sering berupa
saluran pembuang
alamiah yang
mengalirkan
kelebihan air tsb
ke sungai, anak
sungai, atau ke
laut
SALURAN
Saluran Pembuang
BANGUNAN AIR
Saluran
pembuang
sekunder
menampung air
dari jaringan
pembuang tersier
dan membuang air
tersebut ke
pembuang primer
atau langsung ke
jaringan pembuang
alamiah dan ke
luar daerah irigasi
Saluran
pembuang
tersier terletak di
dan antara petak-
petak tersier yang
termasuk dalam
unit irigasi
sekunder yang
sama dan
menampung air,
baik dari
pembuang kuarter
maupun dari
sawah-sawah. Air
tersebut dibuang
ke dalam jaringan
pembuang
sekunder
Saluran
pembuang
kuarter terletak di
dalam satu petak
tersier,
menampung air
langsung dari
sawah dan
membuang air
tersebut ke dalam
saluran pembuang
tersier
Bangunan bagi terletak di saluran primer dan
sekunder pada suatu titik cabang dan berfungsi
untuk membagi aliran antara dua saluran atau
lebih
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Bagi Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bagi (1)
Pintu Bagi (2)
Pintu Sadap (3)
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Bagi Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bagi (1)
Pintu Bagi (2)
Celah
Trapesium
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Bagi Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bagi (2)
Bangunan bagi dan
sadap mungkin digabung
menjadi satu rangkaian
bangunan
Pintu Sadap (3)
Bangunan sadap tersier
mengalirkan air dari saluran
primer atau saluran sekunder
ke saluran tersier penerima
Pintu Sadap (3)
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Bagi Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bagi (4)
Pintu Bagi (5)
Pintu Sadap (6)
Pintu Sadap
(7), (8)
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Bagi Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Bagi (4)
Pintu Bagi (5)
Pintu Sadap (6)
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Sadap
Pintu Sadap
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Pintu Sadap
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Pintu Sadap
Tampak Hilir
Tampak Hulu
Tampak Samping
BANGUNAN BAGI & SADAP
Bangunan Sadap
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Tampak Hilir
Tampak Hulu
Tampak Samping
BANGUNAN BAGI & SADAP
Boks Bagi Tersier
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Boks-boks bagi di saluran
tersier membagi aliran untuk
dua saluran atau lebih (tersier,
subtersier, dan/atau kuarter)
BANGUNAN PENGUKUR
Ambang (free overflow)
BANGUNAN AIR
Lokasi: Ujungjaya, Sumedang
Aliran akan diukur di hulu
saluran primer, di cabang
saluran primer, dan di
bangunan sadap sekunder
maupun tersier. Peralatan
ukur dapat dibedakan
menjadi alat ukur aliran atas
bebas (free overflow) dan
alat ukur aliran bawah
(underflow).
BANGUNAN PENGATUR
Celah Trapesium
BANGUNAN AIR
Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
Untuk mencegah meninggi
atau menurunnya muka air di
saluran, dipakai mercu tetap
atau
celah kontrol trapesium
(trapezoidal notch)
TUGAS PERENCANAAN IRIGASI

Contenu connexe

Tendances

Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)afifsalim
 
Kp 02 2010 bangunan utama
Kp 02 2010 bangunan utamaKp 02 2010 bangunan utama
Kp 02 2010 bangunan utamaArizki_Hidayat
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
 
makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan BremaRizky
 
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Irene Baria
 
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013Irene Baria
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarYosua Freddyta'tama
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekanIndah Rosa
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...Mira Pemayun
 
Proses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanProses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanJoy Irman
 
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Irene Baria
 

Tendances (20)

Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
 
Kp 02 2010 bangunan utama
Kp 02 2010 bangunan utamaKp 02 2010 bangunan utama
Kp 02 2010 bangunan utama
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan
 
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 02-bangunan-utama-Tahun 2013
 
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 03-saluran-Tahun 2013
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
Bendungan tipe urugan
Bendungan tipe uruganBendungan tipe urugan
Bendungan tipe urugan
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
SNI 1726-2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan g...
 
Proses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase PerkotaanProses Desain Drainase Perkotaan
Proses Desain Drainase Perkotaan
 
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
Kriteria Perencanaan-KP 01-Jaringan Irigasi- Tahun 2013
 

Similaire à Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"

KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxbagus223923
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPGHybrid1
 
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemmateri kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemvandamustika
 
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptxPENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptxDedenCahyo1
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaJoy Irman
 
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdfdishubpga
 
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptxPPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptxRossaLesmana2
 
Rekayasa Irigasi.pptx
Rekayasa Irigasi.pptxRekayasa Irigasi.pptx
Rekayasa Irigasi.pptxShidiq2
 
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptMinggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptAnakAgungGrammyKusum1
 
T2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptxT2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptxAchmadAbidin2
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiPPGHybrid1
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiPPGHybrid1
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
Irigasi gravitasi
Irigasi gravitasiIrigasi gravitasi
Irigasi gravitasiRizal Fahmi
 
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxSlide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxBonardoSiallagan
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPIPITSPP1
 
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxmariapaskalista
 

Similaire à Gambar kontruksi bangunan "Irigasi" (20)

KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
 
Makalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdfMakalah Irigasi.pdf
Makalah Irigasi.pdf
 
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemmateri kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
 
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptxPENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
 
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf
1 - Irigasi dan Bangunan Air-.pdf
 
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptxPPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
PPT PELAKSANA IRIGASI (MUHAMAD FUADUDIN).pptx
 
Rekayasa Irigasi.pptx
Rekayasa Irigasi.pptxRekayasa Irigasi.pptx
Rekayasa Irigasi.pptx
 
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptMinggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
 
Irigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptxIrigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptx
 
T2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptxT2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptx
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
Irigasi gravitasi
Irigasi gravitasiIrigasi gravitasi
Irigasi gravitasi
 
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxSlide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
 
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptxPertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
Pertemuan 1 - Pendahuluan & Pengantar Drainase Kota - OK.pptx
 
Teori Irigasi.doc
Teori Irigasi.docTeori Irigasi.doc
Teori Irigasi.doc
 
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
 

Plus de E Sanjani

jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
Konstruksi jalan
Konstruksi jalanKonstruksi jalan
Konstruksi jalanE Sanjani
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan IIE Sanjani
 
Psikologi pendidikan
 Psikologi pendidikan Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanE Sanjani
 
Laporan beton
Laporan betonLaporan beton
Laporan betonE Sanjani
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaE Sanjani
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaE Sanjani
 
Jurnal jembatan
Jurnal jembatan Jurnal jembatan
Jurnal jembatan E Sanjani
 

Plus de E Sanjani (13)

jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
Konstruksi jalan
Konstruksi jalanKonstruksi jalan
Konstruksi jalan
 
Bahan bangunan II
Bahan bangunan IIBahan bangunan II
Bahan bangunan II
 
Psikologi pendidikan
 Psikologi pendidikan Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Laporan beton
Laporan betonLaporan beton
Laporan beton
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
Jurnal jembatan
Jurnal jembatan Jurnal jembatan
Jurnal jembatan
 

Dernier

Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madyadedekhendro370
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiIhsanGaffar3
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika3334230074
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxHeruHadiSaputro
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 

Dernier (19)

Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 

Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"

  • 1. Gambar Kontruksi Bangunan “IRIGASI” TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 KLATEN OLEH : EKA AFRIANTI SANJANI 12505249004
  • 2. 1 IRIGASI 2 JARINGAN IRIGASI 3 DAERAH IRIGASI adalah usaha penyediaan, pengaturan , dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian. adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk penyediaan, pembagian,pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi
  • 4. TUJUAN PEMBUATAN IRIGASI Pembukaan daerah pesawahan baru Peningkatan produksi pangan Pemanfaatan air untuk sungai untuk keperluan lainnya seperti : Air minum,PLTA, Industri, dll
  • 5. MANFAAT IRIGASI 1.Mengatasi kekurangan pangan/bahaya kelaparan 2.Meningkatkan produksi dan hasil jual tanaman 3.Peningkatan kesejahteraan masyarakat 4.Pembangkit tenaga listrik 5.Transportasi air 6.Efek terhadap kesehatan 7. Supply air baku 8.Peningkatan komunikasi dan transportasi
  • 6. PEMBUATAN SALURAN IRIGASI Untuk pembangunan sarana pengairan terutama sarana irigasi harus dilakukan penelitian/penyelidikan yang antara lain : Ketersediaan air sepanjang tahun 1. Sifat-sifat tanah didaerah aliran sungai yang airnya akan dimanfaatkan untuk irigasi yang akan diairi 2. Topografi daerah pengaliran 3. Luasan areal yang akan diairi 4. Janis tanaman pangan 5. Potensi produksi setiap tanaman pangan 6. Curah hujan dihulu sungai maupun didataran rendah
  • 7. JARINGAN IRIGASI Jaringan Irigasi merupakan suatu kesatuan saluran dan bangunan yang dipergunakan untuk mengalirkan air dari sungai ke sawah berdasarkan besarnya kebutuhan air pada petak - petak kuarter Besarnya kebutuhan akan air dipetak kuarter untuk irigasi ini akan mempengaruhi kapasitas saluran kuarter. Besarnya kapasitas saluran pada petak kuarter akan mempengaruhi besarnya kapasitas saluran di saluran tersier, besarnya, kapasitas saluran tersier akan berpengaruh pada kapasitas saluran sekunder kemudian akan berpengaruh terhadap kapasitas saluran primer dan bangunan utama (Headworks).
  • 8. PETAK IRIGASI  Petak irigasi terbagi dalam empat kategori : 1. Petak Primer 2. Petak Sekunder 3. Petak Tersier 4. Petak kuarter SaluranSekunder Bangunan bagi dengan pintu sadap Bangunan sadap bendung Intake In take Saluran Primer Saluran tersier Saluran pembuang
  • 9. PETAK IRIGASI : PETAK PRIMER 1. Petak primer dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil airnya langsung dari sumber air, biasanya sungai. berupa bendung, bendungan, rumah pompa, dll. 2. Petak primer terdiri dari beberapa petak sekunder yang mengambil air langsung dari saluran primer 3. Bila satu bendung terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak primer. 4. Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur atau garis tinggi.
  • 10. PETAK IRIGASI : PETAK SEKUNDER  Biasanya petak sekunder menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder.  Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya dilayani oleh satu saluran sekunder  Batas-batas petak sekunder pada umumnya berupa tanda-tanda topografi yang jelas, misal saluran pembuang. Luas petak sekunder bisa berbeda beda tergantung pada situasi daerah.
  • 11. PETAK IRIGASI : PETAK TERSIER  Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunan sadap (off take) tersier.  Petak tersier harus terletak langsung berbatasan langsung dengan saluran sekunder atau saluran primer, kecuali apabila petak-petas tersier tidak secara langsung terletak disepanjang jaringan saluran irigasi utama.  Petak tersier mempunyai batas-batas yang jelas misalnya : parit, jalan, batas desa dan sesar medan.  Ukuran optimum suatu petak tersier adalah antara 50 - 100 ha. Ukurannya dapat ditambah sampai maksimum 150 ha jika keadaan topografi memaksa demikian.
  • 12. PETAK IRIGASI : PETAK KUARTER ◦ Ukuran optimum suatu petak kuarter adalah 8 - 15 ha. ◦ Lebar petak akan bergantung pada cara pembagian air, yakni apakah air dibagi dari satu sisi atau kedua sisi saluran kuarter. ◦ Di daerah-daerah datar atau bergelombang, petak kuarter dapat membagi air ke dua sisi. Dalam hal ini lebar maksimum petak akan dibatasi sampai 400 m (2 x 200 m). ◦ Pada tanah terjal, dimana saluran kuarter mengalirkan air ke satu sisi saja, lebar maksimum diambil 300 m. Panjang maksimum petak ditentukan oleh panjang saluran kuarter yang diisinkan (500 m).
  • 13. SALURAN IRIGASI Saluran terbagi dalam 4 kategori : 1. Saluran Irigasi Utama 2. Saluran Irigasi Tersier 3. Saluran Pembuang Utama 4. Saluran Pembuang Tersier SaluranSekunder Bangunan bagi dengan pintu sadapBangunan sadap bendung Intake In take Saluran Primer Saluran tersier Saluran pembuang
  • 14. SALURAN IRIGASI UTAMA  Terdiri dari saluran irigasi Primer dan Sekunder  Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir  Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petas tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas saluran sekunder adalah pada bangunan sadap terakhir.
  • 15. SALURAN IRIGASI TERSIER • Saluran irigasi tersier membagi air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu di saluran kuarter. • Batas ujung saluran ini adalah box bagi kuarter yang terakhir. • Saluran kuarter membawa air dari box bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawah.
  • 16. SALURAN PEMBUANG UTAMA • SALURAN PEMBUANG PRIMER MENGALIRKAN AIR LEBIH DARI SALURAN PEMBUANG SEKUNDER KELUAR DAERAH IRIGASI. • SALURAN PEMBUANG PRIMER SERING BERUPA SALURAN PEMBUANG ALAM YANG MENGALIRKAN KELEBIHAN AIR KE SUNGAI, ANAK SUNGAI ATAU KE LAUT. • SALURAN PEMBUANG SEKUNDER MENAMPUNG AIR DARI JARINGAN PEMBUANG TERSIR DAN MEMBUANG AIR TERSEBUT KE PEMBUANG PRIMER ATAU LANGSUNG KE PEMBUANG ALAM DAN KELUAR DAERAH IRIGASI.
  • 17. SALURAN PEMBUANG TERSIER • Saluran pembuang tersier terletak di dan antara petak-petek tersier yang termasuk dalam unit irigasi sekunder yang sarna danmenampung air, baik dari pembuangan kuarter maupun dari sawah-sawah. • Air tersebut dibuang ke dalam jaringan pembuang sekunder. • Saluran pembuang sekunder menerima buangan air dari saluran pembuang kuarter yang menampung air langsung dari sawah.
  • 18. BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA Bendung  Bendung (weir) dipakai untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier Kantong Lumpur  Kantung Lumpur dibuat untuk mencegah sedimen layang agar tidak masuk ke saluran pembawa dan ke petak sawah. Kantung Lumpur pada umumnya dibuat di sebelah hilir pintu intake bendung, sebelum saluran induk Saluran Primer  Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir
  • 19. BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA Saluran Sekunder • Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir SaluranTersier • Saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter. Batas ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawah-sawah Saluran pembuang primer • mengalirkan air lebih dari saluran pembuang sekunder ke luar daerah irigasi. Pembuang primer sering berupa saluran pembuang alamiah yang mengalirkan kelebihan air tsb ke sungai, anak sungai, atau ke laut
  • 20. BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYA • Bangunan Bagi • Bangunan bagi adalah bangunan irigasi yang berfungsi membagi air dari saluran primer ke saluran sekunder, atau dari saluran sekunder ke saluran sekunder lain. • Bangunan Sadap • Bangunan sadap berfungsi membagi air dari saluran sekunder atau saluran primer ke saluran tersier • Bangunan Pengukur • Aliran akan diukur di hulu saluran primer, di cabang saluran primer, dan di bangunan sadap sekunder maupun tersier. Peralatan ukur dapat dibedakan menjadi alat ukur aliran atas bebas (free overflow) dan alat ukur aliran bawah (underflow). • Bangunan Pengatur • Untuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di saluran, dipakai mercu tetap atau celah kontrol trapesium (trapezoidal notch)
  • 21. BANGUNAN UTAMA Bendung (weir) dipakai untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
  • 22. BANGUNAN UTAMA Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka Pintu Bilas Pintu Intake Pintu Pengambilan / Intake Bendung terletak pada awal saluran irigasi yang berfungsi untuk memasukan air dari bendung ke saluran sesuai kebutuhan
  • 23. BANGUNAN UTAMA Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka Pintu Bilas Pintu Intake Pintu Bilas Bendung pada umumnya dibangun berdampingan dengan badan bendung, berfungsi untuk membersihkan sedimen dasar dan kotoran lainnya yang mengendap di belakang tubuh bendung
  • 24. BANGUNAN UTAMA Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka Pintu Bilas
  • 25. BANGUNAN UTAMA Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka Pintu Intake Pintu Intake
  • 26. BANGUNAN UTAMA Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka Hulu Bendung
  • 27. BANGUNAN UTAMA Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka Hilir Bendung
  • 28. BANGUNAN UTAMA Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka Sisi Bendung
  • 29. BANGUNAN UTAMA Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu BilasPintu Intake
  • 30. BANGUNAN UTAMA Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Sisi Bendung
  • 31. BANGUNAN UTAMA Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu Bilas Pintu Intake
  • 32. BANGUNAN UTAMA Bendung BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu Intake
  • 33. BANGUNAN UTAMA Kantung Lumpur BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu Bilas Kantung Lumpur Kantung Lumpur Kantung Lumpur dibuat untuk mencegah sedimen layang agar tidak masuk ke saluran pembawa dan ke petak sawah. Kantung Lumpur pada umumnya dibuat di sebelah hilir pintu intake bendung, sebelum saluran induk
  • 34. BANGUNAN UTAMA Kantung Lumpur BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu Bilas Kantung Lumpur Saluran Bilas
  • 35. SALURAN Saluran Primer BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir Dengan Lining Tanpa Lining
  • 36. SALURAN Saluran Sekunder BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir Dengan Lining Tanpa Lining
  • 37. SALURAN Saluran Tersier BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter. Batas ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawah-sawah Dengan Lining Dengan Lining
  • 38. SALURAN Saluran Tersier BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Tanpa Lining Tanpa Lining
  • 39. SALURAN Saluran Pembuang BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Saluran pembuang primer mengalirkan air lebih dari saluran pembuang sekunder ke luar daerah irigasi. Pembuang primer sering berupa saluran pembuang alamiah yang mengalirkan kelebihan air tsb ke sungai, anak sungai, atau ke laut
  • 40. SALURAN Saluran Pembuang BANGUNAN AIR Saluran pembuang sekunder menampung air dari jaringan pembuang tersier dan membuang air tersebut ke pembuang primer atau langsung ke jaringan pembuang alamiah dan ke luar daerah irigasi Saluran pembuang tersier terletak di dan antara petak- petak tersier yang termasuk dalam unit irigasi sekunder yang sama dan menampung air, baik dari pembuang kuarter maupun dari sawah-sawah. Air tersebut dibuang ke dalam jaringan pembuang sekunder Saluran pembuang kuarter terletak di dalam satu petak tersier, menampung air langsung dari sawah dan membuang air tersebut ke dalam saluran pembuang tersier
  • 41. Bangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder pada suatu titik cabang dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu Bagi (1) Pintu Bagi (2) Pintu Sadap (3)
  • 42. BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu Bagi (1) Pintu Bagi (2) Celah Trapesium
  • 43. BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu Bagi (2) Bangunan bagi dan sadap mungkin digabung menjadi satu rangkaian bangunan Pintu Sadap (3) Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau saluran sekunder ke saluran tersier penerima Pintu Sadap (3)
  • 44. BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu Bagi (4) Pintu Bagi (5) Pintu Sadap (6) Pintu Sadap (7), (8)
  • 45. BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Bagi Sadap BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu Bagi (4) Pintu Bagi (5) Pintu Sadap (6)
  • 46. BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Sadap BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu Sadap Pintu Sadap
  • 47. BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Sadap BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Pintu Sadap
  • 48. BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Sadap BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka
  • 49. BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Sadap BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka Pintu Sadap Tampak Hilir Tampak Hulu Tampak Samping
  • 50. BANGUNAN BAGI & SADAP Bangunan Sadap BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka Tampak Hilir Tampak Hulu Tampak Samping
  • 51. BANGUNAN BAGI & SADAP Boks Bagi Tersier BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka Boks-boks bagi di saluran tersier membagi aliran untuk dua saluran atau lebih (tersier, subtersier, dan/atau kuarter)
  • 52. BANGUNAN PENGUKUR Ambang (free overflow) BANGUNAN AIR Lokasi: Ujungjaya, Sumedang Aliran akan diukur di hulu saluran primer, di cabang saluran primer, dan di bangunan sadap sekunder maupun tersier. Peralatan ukur dapat dibedakan menjadi alat ukur aliran atas bebas (free overflow) dan alat ukur aliran bawah (underflow).
  • 53. BANGUNAN PENGATUR Celah Trapesium BANGUNAN AIR Lokasi: Tirtanegara, Majalengka Untuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di saluran, dipakai mercu tetap atau celah kontrol trapesium (trapezoidal notch)