SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Penanganan
multikolinieritas
  By : EKA SISKAWATI
Analisis regresi merupakan analisis yang mempelajari
bagaimana membangun sebuah model fungsional dari data
untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu
fenomena alami atas dasar fenomena yang lain. Ada juga
yang menyatakan bahwa analisis regresi merupakan suatu
analisis mengenai hubungan antara dua variable atau lebih
yang umumnya dinyatakan dalam persamaan matematik.
        Dalam statistika sebuah model regresi dikatakan baik
atau cocok,jika dipenuhi asumsi-asumsi ideal (klasik), yakni
tidak    adanya      otokorelasi,  heteroskedastisitas  dan
multikolinieritas. Sehingga proses control terhadap model
perlu dilakukan untuk menelaah dipenuhi tidaknya asumsi
tersebut.
Salah satu dari ketiga asumsi model regresi linier klasik
adalah yakni tidak terdapat multikolinearitas di antara variabel
yang menjelaskan yang termasuk dalam model. Ketika menentukan
model regresi populasi ada kemungkinan bahwa dalam sampel
tertentu, beberapa atau semua variable X sangat kolinear
(mempunyai hubungan linear sempurna atau hampir sempurna). Ada
beberapa prosedur yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah multikolinearitas, seperti : pengunaan informasi apriori
dari hubungan beberapa variable yang berkolinear, menghubungkan
data cross-sectional dan data time series, mengeluarkan suatu
variabel atau beberapa variabel bebas yang terlibat hubungan
kolinear, melakukan transformasi variabel dengan prosedur first
difference, melalui ln (logaritma) dan penambahan data baru dan juga
melalui ridge regression
Akan tetapi pada prakteknya prosedur penanggulangan yang telah
disebutkan di atas sangat tergantung sekali pada kondisi
penelitian, misalnya : penggunaan informasi apriori sangat
tergantung dari ada atau tidaknya dasar teori (literatur) yang sangat
kuat untuk mendukung hubungan matematis antara variabel bebas
yang saling berkolinear, prosedur mengeluarkan variabel bebas yang
berkolinear seringkali membuat banyak peneliti keberatan karena
prosedur ini akan          mengurangi obyek penelitian           yang
diangkat, sedangkan prosedur lainnya seperti menghubungkan data
cross sectional dan time series, prosedur first difference dan
penambahan data baru seringkali hanya memberikan efek
penanggulangan yang kecil pada masalah multikolinearitas.
Istilah Multikolinearitas pertama kali ditemukan oleh Ragnar Frisch yang
berarti adanya hubungan liniear yang “sempurna” atau pasti diantara
beberapa atau semua variabel bebas dari model regresi berganda.
Multikolinearitas dapat terjadi karena:
1.Terdapat kecenderungan variabel ekonomi bergerak secara bersama-
sama sepanjang waktu                  Pertumbuhan kecenderungan factor-faktor
dalam deret waktu dapat sebagai penyebab terjadinya multikolinearitas.
2. Penggunaan Lag              Sehingga terdapat model distribusi lag Misal :
      C t = f (Y t , Y t-1 , …. Y 1 )       Mungkin terdapat korelasi yang kuat
antara Y t dan Y t-1
• Multikolinearitas diperkirakan akan muncul dalam kebanyakan
hubungan –hubungan ekonomi
• Lebih sering muncul dalam data deret waktu              bisa pula muncul
dalam data cross sectional.
Menurut Gujarati (1978) gejala Multikolinearitas ini
dapat didiagnosis dengan beberapa cara antara lain :
1. Menghitung koefisien korelasi sederhana (simple
correlation) antara sesama variabel bebas, jika
terdapat koefisien korelasi sederhana yang mencapai
atau melebihi 0,8 maka hal tersebut menunjukkan
terjadinya masalah multikolinearitas dalam regresi.
2. Menghitung nilai Toleransi atau VIF (Variance
Inflation Factor), jika nilai Toleransi kurang dari 0,1
atau nilai VIF melebihi 10 maka hal tersebut
menunjukkan bahwa multikolinearitas adalah masalah
yang pasti terjadi antar variabel bebas.
Untuk meminimumkan masalah multikolinearitas tanpa harus
mengeluarkan variable bebas yang terlibat hubungan kolinear, yaitu
dengan metode Principal Component Analysis (PCA) yang ada dalam
analisis faktor.
          Prosedur PCA pada dasarnya adalah bertujuan untuk
menyederhanakan variabel yang diamati dengan cara menyusutkan
(mereduksi) dimensinya. Hal ini dilakukan dengan                   cara
menghilangkan      korelasi   diantara     variabel   bebas     melalui
transformasi variabel bebas asal ke variabel baru yang tidak berkorelasi
sama sekali atau yang biasa disebut dengan principal component.
Setelah beberapa komponen hasil PCA yang bebas multikolinearitas
diperoleh, maka komponen-komponen tersebut menjadi variabel
bebas baru yang akan diregresikan atau dianalisa pengaruhnya
terhadap variabel tak bebas (Y) dengan menggunakan analisis regresi.
Keuntungan penggunaan Principal Component Analysis
(PCA) dibandingkan metode lain :
1. Dapat menghilangkan korelasi secara bersih
(korelasi = 0) sehingga masalah multikolinearitas dapat
benar-benar teratasi secara bersih.
2. Dapat digunakan untuk segala kondisi data / penelitian
3.    Dapat dipergunakan tanpa mengurangi jumlah
variabel asal
4. Walaupun metode Regresi dengan PCA ini memiliki
tingkat kesulitan yang tinggi akan tetapi kesimpulan
yang diberikan lebih akurat dibandingkan dengan
pengunaan metode lain.
Contoh kasus
• Data
Untuk menyelesaikannya, kita harus melakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
 Untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas, kita
dapat menggunakan nilai Toleransi atau VIF (Variance
Inflation Factor).
        Jika nilai Toleransi kurang dari 0,1 atau nilai VIF
melebihi 10 maka hal tersebut menunjukkan bahwa
multikolinearitas adalah masalah yang pasti terjadi antar
variabel bebas.
        Dengan bantuan software SPSS 20, kita dapat
memperoleh nilai Toleransi atau VIF untuk data di atas
pada tabel berikut ini.
a
                                                     Coefficients

Model                Unstandardized Coefficients       Standardized       t          Sig.     Collinearity Statistics
                                                        Coefficients

                           B           Std. Error          Beta                               Tolerance       VIF
        (Constant)         41.658            6.345                        6.565        .000
        X1                     2.347         1.066                .781    2.202        .052         .041      24.677
1       X2                     -.248          .843                -.073   -.295        .774         .082      12.180
        X3                     2.052         3.526                .166        .582     .573         .063      15.952
        X4                     1.569         4.492                .106        .349     .734         .055      18.128
a. Dependent Variable: Y
Analisis output
• Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai
  tolerance dan VIF (tolerance<0.10 atau
  VIF>10, terjadi multikolinieritas).
• Dari hasil output di atas, nilai tolerance <0.10
  dan VIF >10 menunjukan bahwa terjadi
  multikolinieritas.

Contenu connexe

Tendances

Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyAgung Handoko
 
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSContoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSPropaningtyas Windardini
 
Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2guestfda73f8
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Aris Prasetyo
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenAngga Mahendra
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Analisis Uji asumsi klasik dengan Eviews
Analisis Uji asumsi klasik dengan EviewsAnalisis Uji asumsi klasik dengan Eviews
Analisis Uji asumsi klasik dengan EviewsOpissen Yudisyus
 
Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Rani Nooraeni
 
Ekonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel DummyEkonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel DummyAyuk Wulandari
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikIpma Zukemi
 
Pengolahan Data Panel Logit di Stata: Penilaian Goodness of Fit, Uji Model, d...
Pengolahan Data Panel Logit di Stata: Penilaian Goodness of Fit, Uji Model, d...Pengolahan Data Panel Logit di Stata: Penilaian Goodness of Fit, Uji Model, d...
Pengolahan Data Panel Logit di Stata: Penilaian Goodness of Fit, Uji Model, d...The1 Uploader
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rataRatih Ramadhani
 

Tendances (20)

Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
 
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSContoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
 
Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2
 
Simple random sampling
Simple random samplingSimple random sampling
Simple random sampling
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Panduan aplikasi spss
Panduan aplikasi spssPanduan aplikasi spss
Panduan aplikasi spss
 
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependen
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Uji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rataUji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rata
 
Analisis Uji asumsi klasik dengan Eviews
Analisis Uji asumsi klasik dengan EviewsAnalisis Uji asumsi klasik dengan Eviews
Analisis Uji asumsi klasik dengan Eviews
 
Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)Analisis Diskriminan (1)
Analisis Diskriminan (1)
 
Ekonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel DummyEkonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel Dummy
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasik
 
Pengolahan Data Panel Logit di Stata: Penilaian Goodness of Fit, Uji Model, d...
Pengolahan Data Panel Logit di Stata: Penilaian Goodness of Fit, Uji Model, d...Pengolahan Data Panel Logit di Stata: Penilaian Goodness of Fit, Uji Model, d...
Pengolahan Data Panel Logit di Stata: Penilaian Goodness of Fit, Uji Model, d...
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 
Anova Dua Arah
Anova Dua ArahAnova Dua Arah
Anova Dua Arah
 

Similaire à REGRESI MULTIKOLINIERITAS

Regresi linear
Regresi linearRegresi linear
Regresi linearmery gita
 
Uji asumsi-klasik-dengan-spss-16.0
Uji asumsi-klasik-dengan-spss-16.0Uji asumsi-klasik-dengan-spss-16.0
Uji asumsi-klasik-dengan-spss-16.0Shedu Puma
 
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdfAminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdfAminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_6 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_6 Nop 2023.pdfAminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_6 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_6 Nop 2023.pdfAminullah Assagaf
 
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdf
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdfSWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdf
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdfIndar khaerunnisa
 
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptxAyahhpanda1
 
uji-hipotesis.ppt
uji-hipotesis.pptuji-hipotesis.ppt
uji-hipotesis.pptlizanora
 
oggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docxoggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docxzuhri32
 
Mengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasMengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasEka Siskawati
 
Analisis Multivariat-Regresi Berganda.ppt
Analisis Multivariat-Regresi Berganda.pptAnalisis Multivariat-Regresi Berganda.ppt
Analisis Multivariat-Regresi Berganda.pptEkoGaniarto
 
Panel Data Eviews BI.pptx
Panel Data Eviews BI.pptxPanel Data Eviews BI.pptx
Panel Data Eviews BI.pptxHendarNuryaman
 
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasiContoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasiiwannazhan
 

Similaire à REGRESI MULTIKOLINIERITAS (20)

Regresi linear
Regresi linearRegresi linear
Regresi linear
 
Uji asumsi-klasik-dengan-spss-16.0
Uji asumsi-klasik-dengan-spss-16.0Uji asumsi-klasik-dengan-spss-16.0
Uji asumsi-klasik-dengan-spss-16.0
 
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdfAminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdf
 
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdfAminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_7 Nop 2023.pdf
 
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_6 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_6 Nop 2023.pdfAminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_6 Nop 2023.pdf
Aminullah Assagaf_EVIEWS, STATA, Data Panel_6 Nop 2023.pdf
 
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdf
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdfSWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdf
SWFH 2021 - Re-Start The Linear Regression Literacy (2).pdf
 
06 analisis faktor
06 analisis faktor06 analisis faktor
06 analisis faktor
 
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
 
uji-hipotesis.ppt
uji-hipotesis.pptuji-hipotesis.ppt
uji-hipotesis.ppt
 
oggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docxoggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docx
 
Mengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritasMengatasi multikolonieritas
Mengatasi multikolonieritas
 
Analisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear SederhanaAnalisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear Sederhana
 
MA Multikol.pptx
MA Multikol.pptxMA Multikol.pptx
MA Multikol.pptx
 
analisis-faktor
analisis-faktoranalisis-faktor
analisis-faktor
 
K13 kointegrasi
K13 kointegrasiK13 kointegrasi
K13 kointegrasi
 
Analisis Multivariat-Regresi Berganda.ppt
Analisis Multivariat-Regresi Berganda.pptAnalisis Multivariat-Regresi Berganda.ppt
Analisis Multivariat-Regresi Berganda.ppt
 
Panel Data Eviews BI.pptx
Panel Data Eviews BI.pptxPanel Data Eviews BI.pptx
Panel Data Eviews BI.pptx
 
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasiContoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
Contoh kasus-analisis-data-dan-interpretasi
 

Dernier

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Dernier (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

REGRESI MULTIKOLINIERITAS

  • 2. Analisis regresi merupakan analisis yang mempelajari bagaimana membangun sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu fenomena alami atas dasar fenomena yang lain. Ada juga yang menyatakan bahwa analisis regresi merupakan suatu analisis mengenai hubungan antara dua variable atau lebih yang umumnya dinyatakan dalam persamaan matematik. Dalam statistika sebuah model regresi dikatakan baik atau cocok,jika dipenuhi asumsi-asumsi ideal (klasik), yakni tidak adanya otokorelasi, heteroskedastisitas dan multikolinieritas. Sehingga proses control terhadap model perlu dilakukan untuk menelaah dipenuhi tidaknya asumsi tersebut.
  • 3. Salah satu dari ketiga asumsi model regresi linier klasik adalah yakni tidak terdapat multikolinearitas di antara variabel yang menjelaskan yang termasuk dalam model. Ketika menentukan model regresi populasi ada kemungkinan bahwa dalam sampel tertentu, beberapa atau semua variable X sangat kolinear (mempunyai hubungan linear sempurna atau hampir sempurna). Ada beberapa prosedur yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah multikolinearitas, seperti : pengunaan informasi apriori dari hubungan beberapa variable yang berkolinear, menghubungkan data cross-sectional dan data time series, mengeluarkan suatu variabel atau beberapa variabel bebas yang terlibat hubungan kolinear, melakukan transformasi variabel dengan prosedur first difference, melalui ln (logaritma) dan penambahan data baru dan juga melalui ridge regression
  • 4. Akan tetapi pada prakteknya prosedur penanggulangan yang telah disebutkan di atas sangat tergantung sekali pada kondisi penelitian, misalnya : penggunaan informasi apriori sangat tergantung dari ada atau tidaknya dasar teori (literatur) yang sangat kuat untuk mendukung hubungan matematis antara variabel bebas yang saling berkolinear, prosedur mengeluarkan variabel bebas yang berkolinear seringkali membuat banyak peneliti keberatan karena prosedur ini akan mengurangi obyek penelitian yang diangkat, sedangkan prosedur lainnya seperti menghubungkan data cross sectional dan time series, prosedur first difference dan penambahan data baru seringkali hanya memberikan efek penanggulangan yang kecil pada masalah multikolinearitas.
  • 5. Istilah Multikolinearitas pertama kali ditemukan oleh Ragnar Frisch yang berarti adanya hubungan liniear yang “sempurna” atau pasti diantara beberapa atau semua variabel bebas dari model regresi berganda. Multikolinearitas dapat terjadi karena: 1.Terdapat kecenderungan variabel ekonomi bergerak secara bersama- sama sepanjang waktu Pertumbuhan kecenderungan factor-faktor dalam deret waktu dapat sebagai penyebab terjadinya multikolinearitas. 2. Penggunaan Lag Sehingga terdapat model distribusi lag Misal : C t = f (Y t , Y t-1 , …. Y 1 ) Mungkin terdapat korelasi yang kuat antara Y t dan Y t-1 • Multikolinearitas diperkirakan akan muncul dalam kebanyakan hubungan –hubungan ekonomi • Lebih sering muncul dalam data deret waktu bisa pula muncul dalam data cross sectional.
  • 6. Menurut Gujarati (1978) gejala Multikolinearitas ini dapat didiagnosis dengan beberapa cara antara lain : 1. Menghitung koefisien korelasi sederhana (simple correlation) antara sesama variabel bebas, jika terdapat koefisien korelasi sederhana yang mencapai atau melebihi 0,8 maka hal tersebut menunjukkan terjadinya masalah multikolinearitas dalam regresi. 2. Menghitung nilai Toleransi atau VIF (Variance Inflation Factor), jika nilai Toleransi kurang dari 0,1 atau nilai VIF melebihi 10 maka hal tersebut menunjukkan bahwa multikolinearitas adalah masalah yang pasti terjadi antar variabel bebas.
  • 7. Untuk meminimumkan masalah multikolinearitas tanpa harus mengeluarkan variable bebas yang terlibat hubungan kolinear, yaitu dengan metode Principal Component Analysis (PCA) yang ada dalam analisis faktor. Prosedur PCA pada dasarnya adalah bertujuan untuk menyederhanakan variabel yang diamati dengan cara menyusutkan (mereduksi) dimensinya. Hal ini dilakukan dengan cara menghilangkan korelasi diantara variabel bebas melalui transformasi variabel bebas asal ke variabel baru yang tidak berkorelasi sama sekali atau yang biasa disebut dengan principal component. Setelah beberapa komponen hasil PCA yang bebas multikolinearitas diperoleh, maka komponen-komponen tersebut menjadi variabel bebas baru yang akan diregresikan atau dianalisa pengaruhnya terhadap variabel tak bebas (Y) dengan menggunakan analisis regresi.
  • 8. Keuntungan penggunaan Principal Component Analysis (PCA) dibandingkan metode lain : 1. Dapat menghilangkan korelasi secara bersih (korelasi = 0) sehingga masalah multikolinearitas dapat benar-benar teratasi secara bersih. 2. Dapat digunakan untuk segala kondisi data / penelitian 3. Dapat dipergunakan tanpa mengurangi jumlah variabel asal 4. Walaupun metode Regresi dengan PCA ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi akan tetapi kesimpulan yang diberikan lebih akurat dibandingkan dengan pengunaan metode lain.
  • 10. Untuk menyelesaikannya, kita harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut : Untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas, kita dapat menggunakan nilai Toleransi atau VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai Toleransi kurang dari 0,1 atau nilai VIF melebihi 10 maka hal tersebut menunjukkan bahwa multikolinearitas adalah masalah yang pasti terjadi antar variabel bebas. Dengan bantuan software SPSS 20, kita dapat memperoleh nilai Toleransi atau VIF untuk data di atas pada tabel berikut ini.
  • 11. a Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity Statistics Coefficients B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 41.658 6.345 6.565 .000 X1 2.347 1.066 .781 2.202 .052 .041 24.677 1 X2 -.248 .843 -.073 -.295 .774 .082 12.180 X3 2.052 3.526 .166 .582 .573 .063 15.952 X4 1.569 4.492 .106 .349 .734 .055 18.128 a. Dependent Variable: Y
  • 12. Analisis output • Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF (tolerance<0.10 atau VIF>10, terjadi multikolinieritas). • Dari hasil output di atas, nilai tolerance <0.10 dan VIF >10 menunjukan bahwa terjadi multikolinieritas.