SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  28
LOGIKA MATEMATIKA

    PENERBIT ERLANGGA
Kompetensi Dasar

 Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan.
 Mendeskripsikan ingkaran, konjungsi, disjungsi,
  implikasi, biimplikasi dan ingkarannya.
 Mendeskripsikan invers, konvers, dan kontraposisi.
 Menerapkan modus ponens, modus tollens, dan
  prinsip silogisme dalam menarik kesimpulan.
1. Pernyataan dan Bukan Pernyataan

 Logika Matematika berasal dari kata Yunani kuno
 logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran
 yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam
 bahasa.
 Kalimat Berarti dan Kalimat terbuka
   Kalimat Berarti terbagi menjadi 2 yaitu
       Kalimat Deklaratif : Kalimat yang dapat ditentukan kebenaran
        ataupun kesalahannya, namun tidak keduanya pada saat sama
       Kalimat Non Deklaratif : Kalimat yang tidak dapat ditentukan
        Nilai Kebenarannnya dan biasanya merupakan kalimat perintah,
        kalimat tanya, kalimat harapan, atau kalimat terbuka


     Kalimat Terbuka
         Kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenrannya karena
          masih mengandung peubah.
Contoh
Kalimat Nondeklaratif
 1.   Berapakah Jumlah sekolah di Indonesia
 2.   Makanlah jika anda lapar
Kalimat deklaratif
 1.   Semua bilangan Prima adalah ganjil
 2.   Jika 2x=6, maka x=3
Kalimat Terbuka
 1.   5p-10=15,p∈A
 2.   3x+7=y , x dan y ∈ C
2. Ingkaran, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi dan
                  Biimplikasi

1.     Ingkaran (Negasi)
     Ingkaran atau negasi digunakan untuk menyangkal
     suatu pernyataan .Ingkaran(negasi) suatu
     pernyataan adalah suatu pernyataan baru yang
     dibentuk dari suatu pernyataan awal sehingga nilai
     keabsahannya berubah

                  Tabel Kebenaran Untuk negasi

                       p        ∽p
                       B        S
                       S        B
Contoh Penyataan Negasi
     Negasi pernyataan “Jakarta adalah ibu kota
 Indonesia” adalah :

 “Jakarta bukan ibu kota Indonesia” atau
 “Tidak benar bahwa Jakarta bukan ibu kota
 Indonesia”.
2. Pernyataan Majemuk
Pernyataan Majemuk adalah suatu pernyataan baru yang
  diperoleh dari penggabungan beberapa pernyataan
  tunggal dengan kata hubung kalimat tertentu yaitu dan,
  atau, jika,jika…maka…..,….jika dan hanya jika……,dll

Contoh :
a) Sepeda motor merupakan alat transportasi paling
   murah tetapi dapat membahayakan pengemudinya.
b) Jika musim hujan, maka di Jakarta terjadi banjir.
i.   Konjungsi
   Penggabungan dua buah pernyataan dengan
   menggunakan kata hubung “dan”
Contoh
1.      p : Hari ini adalah hari Selasa.
        q : Hari ini hujan.
        maka p ∧ q : Hari ini adalah hari Selasa dan hari
   ini hujan atau Hari ini adalah hari Selasa dan hujan
Tabel kebenaran Konjungsi
 p     q    p^q
 B     B    B
 B     S    S
 S     B    S
 S     S    S
ii.     Disjungsi
      Penggabungan dua buah pernyataan dengan
      menggunakan kata hubung “atau”

Contoh :
p : Hari ini adalah hari Selasa
q : Hari ini hujan
maka p ∨ q : Hari ini adalah hari Selasa atau hari ini
  hujan
 Tabel kebenaran Disjungsi
 p        q        pvq
 B        B        B
 B        S        B
 S        B        B
 S        S        S
iii. implikasi
 Penggabungan dua buah pernyataan majemuk
 dengan menggunakan kata hubung “jika...maka…”

Contoh :
p : Hari ini hujan
q : Setiap hari pada bulan April turun hujan
maka
p → q : Jika hari ini hujan, maka setiap hari pada
  bulan April turun hujan
 Tabel Kebenaran Implikasi
 p        q        p→q
 B        B        B
 B        S        S
 S        B        B
 S        S        B
iv.     Biimplikasi
      Penggabungan dua buah pernyataan majemuk dengan
      menggunakan kata hubung “… jika dan hanya jika …”

Contoh :
p : Hari ini adalah hari Selasa
q : Hari ini hujan
maka
p ↔ q : Hari ini adalah hari Selasa jika dan hanya jika hari ini hujan.

p ↔ q bernilai S hanya pada hari Selasa yang tidak hujan atau hari
  lain yang hujan, dan
bernilai B pada hari Selasa yang hujan atau pada hari lain yang tidak
  hujan.
 Tabel Kebenaran Biimplikasi
 p        q        p↔ q
 B        B        B
 B        S        S
 S        B        S
 S        S        B
3. Negasi Pernyataan Majemuk

 Negasi Konjungsi dan Disjungsi, Implikasi, dan
  Biimplikasi
¬ ( p ∧ q ) ≡ (¬ p ∨ ¬ q )
¬ ( p ∨ q ) ≡ (¬ p ∧ ¬ q )
¬(p→q)≡ p∧¬q
¬(p⇔q)≡¬p⇔q

Tabel kebenaran bisa dilihat lebih lanjut di buku
 erlangga.
4. Konvers,Invers, dan Kontraposisi

 Dari pernyataan yang berupa implikasi p ⇒ q dapat
 dibuat pernyataan implikasi baru sebagai berikut:
 (a) Pernyataan q ⇒ p disebut Konvers dari p ⇒ q
 (b) Pernyataan ~p ⇒ ~q disebut Invers dari p ⇒ q
 (c) Pernyataan ~q ⇒ ~p disebut Kontraposisi dari
 p ⇒ q.
Contoh

 Implikasi : Jika Singa bertaring, maka ia binatang
  buas
 Inversnya : Jika Singa tidak bertaring, maka ia
  bukan binatang buas
 Konversnya : Jika Singa binatang buas, maka ia
  bertaring
 Kontraposisinya : Jika Singa bukan binatang buas,
  maka ia tidak bertaring
 Tabel Kebenaran Konvers, Invers, dan Kontraposisi
    dari Implikasi
p    q   ~p   ~q   p⇒q   q⇒p   ~p ⇒ ~q   ~q ⇒ ~p
B    B   S    S    B     B     B         B
B    S   S    B    S     B     B         S
S    B   B    S    B     S     S         B
S    S   B    B    B     B     B         B
Penarikan Kesimpulan
 Pernyataan yang digunakan untuk mengambil
  kesimpulan disebut premis

 Penarikan kesimpulan dalam logika matematika
 secara umum ada 3 cara yaitu:
    Modus Ponens
    Modus Tollens
    Silogisme
 Modus Ponens
 modus ponens adalah argumentasi atau penarikan
 kesimpulan yang disajikan dalam bentuk sebagai
 berikut

 Premis 1 : p ⇒ q
 Premsi 2 : p

 Konklusi : q
Contoh
Premis 1 : Jika harga cabe naik, maka permintaan cabe
 turun.
Premis 2 : Harga cabe naik.

Konklusi : Jadi permintaan cabe turun
 Modus Tollens
 modus tollens adalah argumentasi atau penarikan
 kesimpulan yang disajikan dalam bentuk sebagai
 berikut


  Premis 1 : p ⇒ q
  Premsi 2 : ~q

  Konklusi : ~p
Contoh :
Premis 1 : Jika saya makan di kantin, maka saya
 minum di kantin
Premis 2 : saya tidak minum di kantin
Konklusi : saya tidak makan
 Silogisme
 Silogisme adalah argumentasi atau penarikan
 kesimpulan yang disajikan dalam bentuk sebagai
 berikut

 Premis 1 : p ⇒ q
 Premsi 2 : q ⇒ r
 Konklusi : r
Contoh :
Premis 1 :Warga yang melanggar peraturan “X” harus
 dihukum.
Premis 2 : warga melanggar peraturan “X”

Konklusi : warga harus dihukum.
SUMBER

 Kasmina, Suhendra,dkk (2008). Matematika
  Program Keahlian Teknologi, Kesehatan, dan
  Pertanian untuk SMK dan MAK kelas X, Jakarta:
  Penerbit Erlangga.
 Logika Preposisi.pdf dari Mata Kuliah Pengantar
  Matematika Universitas Indonesia

Contenu connexe

Tendances

Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda DeduksiLogika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksi
miftahulive
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
ririn12
 

Tendances (20)

Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda DeduksiLogika Perguruan Tinggi:  Bab 4 Metoda Deduksi
Logika Perguruan Tinggi: Bab 4 Metoda Deduksi
 
PPT 3.3 BARISAN MONOTON (ARINI ANSAR DAN NURUL FITRIH).pptx
PPT 3.3 BARISAN MONOTON (ARINI ANSAR DAN NURUL FITRIH).pptxPPT 3.3 BARISAN MONOTON (ARINI ANSAR DAN NURUL FITRIH).pptx
PPT 3.3 BARISAN MONOTON (ARINI ANSAR DAN NURUL FITRIH).pptx
 
Persamaan kubik
Persamaan kubikPersamaan kubik
Persamaan kubik
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINAN
 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
Partisi matriks untuk menghitung nilai eigen (Bagian I)
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
1.transformasi
1.transformasi1.transformasi
1.transformasi
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 04
Matematika Diskrit - 09 graf - 04Matematika Diskrit - 09 graf - 04
Matematika Diskrit - 09 graf - 04
 
Ursula
UrsulaUrsula
Ursula
 
Kurikulum dan pembelajaran Matematika
Kurikulum dan pembelajaran  Matematika Kurikulum dan pembelajaran  Matematika
Kurikulum dan pembelajaran Matematika
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
 
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...
PERBANDINGAN (Tabel & Grafik Perbandingan Senilai juga Berbalik Nilai) - Pert...
 

En vedette (20)

Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Materi Logika matematika kelas 10
Materi Logika matematika kelas 10Materi Logika matematika kelas 10
Materi Logika matematika kelas 10
 
Bab 2 kesalahan pengukuran
Bab 2 kesalahan pengukuran Bab 2 kesalahan pengukuran
Bab 2 kesalahan pengukuran
 
Bab 5 logika matematika
Bab 5 logika matematikaBab 5 logika matematika
Bab 5 logika matematika
 
Bab 1 trigonometri
Bab 1 trigonometriBab 1 trigonometri
Bab 1 trigonometri
 
Implikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasiImplikasi dan biimplikasi
Implikasi dan biimplikasi
 
Implikasi,biimplikasi & berkuantor
Implikasi,biimplikasi & berkuantorImplikasi,biimplikasi & berkuantor
Implikasi,biimplikasi & berkuantor
 
Bab 6 vektor
Bab 6 vektorBab 6 vektor
Bab 6 vektor
 
Bab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realBab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan real
 
Bab 2 fungsi
Bab 2 fungsiBab 2 fungsi
Bab 2 fungsi
 
Bab 4 ruang berdimensi dua
Bab 4 ruang berdimensi duaBab 4 ruang berdimensi dua
Bab 4 ruang berdimensi dua
 
Bab 3 barisan dan deret
Bab 3 barisan dan deretBab 3 barisan dan deret
Bab 3 barisan dan deret
 
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaan
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaanBab 3 persamaan dan pertidaksamaan
Bab 3 persamaan dan pertidaksamaan
 
Silabus Matematika Kelas X Semester 2 (bagian 1)
Silabus Matematika Kelas X Semester 2 (bagian 1)Silabus Matematika Kelas X Semester 2 (bagian 1)
Silabus Matematika Kelas X Semester 2 (bagian 1)
 
Biimplikasi
BiimplikasiBiimplikasi
Biimplikasi
 
Bab 5 dimensi tiga
Bab 5 dimensi tigaBab 5 dimensi tiga
Bab 5 dimensi tiga
 
Materi Biimplikasi
Materi Biimplikasi Materi Biimplikasi
Materi Biimplikasi
 
Bab 4 matriks
Bab 4 matriksBab 4 matriks
Bab 4 matriks
 
Rpp matematika SMA (logika)
Rpp matematika SMA (logika)Rpp matematika SMA (logika)
Rpp matematika SMA (logika)
 

Similaire à Bab 6 logika matematika

Logika matematika-1
Logika matematika-1Logika matematika-1
Logika matematika-1
Anto Jurang
 

Similaire à Bab 6 logika matematika (20)

Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika matematika-1
Logika matematika-1Logika matematika-1
Logika matematika-1
 
Sunblog
SunblogSunblog
Sunblog
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Materi Logika Matematika
Materi Logika MatematikaMateri Logika Matematika
Materi Logika Matematika
 
Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012
 
Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012
 
Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012Panduan belajar matematika ips un 2012
Panduan belajar matematika ips un 2012
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
BAB 3 LOGIKA.pptx
BAB 3 LOGIKA.pptxBAB 3 LOGIKA.pptx
BAB 3 LOGIKA.pptx
 

Plus de Eko Supriyadi

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Eko Supriyadi
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Eko Supriyadi
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Eko Supriyadi
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Eko Supriyadi
 

Plus de Eko Supriyadi (20)

Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
Bahan tayang dupak terbaru ( DUPAK )
 
Bahan evaluasi pembelajarann 2
Bahan evaluasi pembelajarann   2Bahan evaluasi pembelajarann   2
Bahan evaluasi pembelajarann 2
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
 
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
Jaring jaring Bangun Ruang Kelas 5
 
Volume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan BalokVolume Kubus dan Balok
Volume Kubus dan Balok
 
Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5Denah dan Skala Kelas 5
Denah dan Skala Kelas 5
 
Kecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit airKecepatan dan Debit air
Kecepatan dan Debit air
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
 
Penilaian hots sd
Penilaian hots sdPenilaian hots sd
Penilaian hots sd
 
2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap2. model pembelajaran lengkap
2. model pembelajaran lengkap
 
2. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 20172. model pembelajaran 2013 2017
2. model pembelajaran 2013 2017
 
Rpp smk agustus 2019
Rpp  smk agustus  2019Rpp  smk agustus  2019
Rpp smk agustus 2019
 
Ppt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas viPpt metamorfosis kelas vi
Ppt metamorfosis kelas vi
 
Ppt darah kelas vi
Ppt darah kelas viPpt darah kelas vi
Ppt darah kelas vi
 
Ppt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas viPpt bumi bulan kelas vi
Ppt bumi bulan kelas vi
 
Penilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkapPenilaian sd 2018 lengkap
Penilaian sd 2018 lengkap
 
Soal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi PrajabSoal pretest revisi Prajab
Soal pretest revisi Prajab
 
Soal pretest revisi
Soal pretest revisiSoal pretest revisi
Soal pretest revisi
 
Pre tes prajab
Pre tes prajabPre tes prajab
Pre tes prajab
 
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakatPola pikir asn sbg pelayan masyarakat
Pola pikir asn sbg pelayan masyarakat
 

Bab 6 logika matematika

  • 1. LOGIKA MATEMATIKA PENERBIT ERLANGGA
  • 2. Kompetensi Dasar  Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan.  Mendeskripsikan ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya.  Mendeskripsikan invers, konvers, dan kontraposisi.  Menerapkan modus ponens, modus tollens, dan prinsip silogisme dalam menarik kesimpulan.
  • 3. 1. Pernyataan dan Bukan Pernyataan  Logika Matematika berasal dari kata Yunani kuno logos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
  • 4.  Kalimat Berarti dan Kalimat terbuka  Kalimat Berarti terbagi menjadi 2 yaitu  Kalimat Deklaratif : Kalimat yang dapat ditentukan kebenaran ataupun kesalahannya, namun tidak keduanya pada saat sama  Kalimat Non Deklaratif : Kalimat yang tidak dapat ditentukan Nilai Kebenarannnya dan biasanya merupakan kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat harapan, atau kalimat terbuka  Kalimat Terbuka  Kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenrannya karena masih mengandung peubah.
  • 5. Contoh Kalimat Nondeklaratif 1. Berapakah Jumlah sekolah di Indonesia 2. Makanlah jika anda lapar Kalimat deklaratif 1. Semua bilangan Prima adalah ganjil 2. Jika 2x=6, maka x=3 Kalimat Terbuka 1. 5p-10=15,p∈A 2. 3x+7=y , x dan y ∈ C
  • 6. 2. Ingkaran, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi dan Biimplikasi 1. Ingkaran (Negasi) Ingkaran atau negasi digunakan untuk menyangkal suatu pernyataan .Ingkaran(negasi) suatu pernyataan adalah suatu pernyataan baru yang dibentuk dari suatu pernyataan awal sehingga nilai keabsahannya berubah Tabel Kebenaran Untuk negasi p ∽p B S S B
  • 7. Contoh Penyataan Negasi Negasi pernyataan “Jakarta adalah ibu kota Indonesia” adalah : “Jakarta bukan ibu kota Indonesia” atau “Tidak benar bahwa Jakarta bukan ibu kota Indonesia”.
  • 8. 2. Pernyataan Majemuk Pernyataan Majemuk adalah suatu pernyataan baru yang diperoleh dari penggabungan beberapa pernyataan tunggal dengan kata hubung kalimat tertentu yaitu dan, atau, jika,jika…maka…..,….jika dan hanya jika……,dll Contoh : a) Sepeda motor merupakan alat transportasi paling murah tetapi dapat membahayakan pengemudinya. b) Jika musim hujan, maka di Jakarta terjadi banjir.
  • 9. i. Konjungsi Penggabungan dua buah pernyataan dengan menggunakan kata hubung “dan” Contoh 1. p : Hari ini adalah hari Selasa. q : Hari ini hujan. maka p ∧ q : Hari ini adalah hari Selasa dan hari ini hujan atau Hari ini adalah hari Selasa dan hujan
  • 10. Tabel kebenaran Konjungsi p q p^q B B B B S S S B S S S S
  • 11. ii. Disjungsi Penggabungan dua buah pernyataan dengan menggunakan kata hubung “atau” Contoh : p : Hari ini adalah hari Selasa q : Hari ini hujan maka p ∨ q : Hari ini adalah hari Selasa atau hari ini hujan
  • 12.  Tabel kebenaran Disjungsi p q pvq B B B B S B S B B S S S
  • 13. iii. implikasi Penggabungan dua buah pernyataan majemuk dengan menggunakan kata hubung “jika...maka…” Contoh : p : Hari ini hujan q : Setiap hari pada bulan April turun hujan maka p → q : Jika hari ini hujan, maka setiap hari pada bulan April turun hujan
  • 14.  Tabel Kebenaran Implikasi p q p→q B B B B S S S B B S S B
  • 15. iv. Biimplikasi Penggabungan dua buah pernyataan majemuk dengan menggunakan kata hubung “… jika dan hanya jika …” Contoh : p : Hari ini adalah hari Selasa q : Hari ini hujan maka p ↔ q : Hari ini adalah hari Selasa jika dan hanya jika hari ini hujan. p ↔ q bernilai S hanya pada hari Selasa yang tidak hujan atau hari lain yang hujan, dan bernilai B pada hari Selasa yang hujan atau pada hari lain yang tidak hujan.
  • 16.  Tabel Kebenaran Biimplikasi p q p↔ q B B B B S S S B S S S B
  • 17. 3. Negasi Pernyataan Majemuk  Negasi Konjungsi dan Disjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi ¬ ( p ∧ q ) ≡ (¬ p ∨ ¬ q ) ¬ ( p ∨ q ) ≡ (¬ p ∧ ¬ q ) ¬(p→q)≡ p∧¬q ¬(p⇔q)≡¬p⇔q Tabel kebenaran bisa dilihat lebih lanjut di buku erlangga.
  • 18. 4. Konvers,Invers, dan Kontraposisi  Dari pernyataan yang berupa implikasi p ⇒ q dapat dibuat pernyataan implikasi baru sebagai berikut: (a) Pernyataan q ⇒ p disebut Konvers dari p ⇒ q (b) Pernyataan ~p ⇒ ~q disebut Invers dari p ⇒ q (c) Pernyataan ~q ⇒ ~p disebut Kontraposisi dari p ⇒ q.
  • 19. Contoh  Implikasi : Jika Singa bertaring, maka ia binatang buas  Inversnya : Jika Singa tidak bertaring, maka ia bukan binatang buas  Konversnya : Jika Singa binatang buas, maka ia bertaring  Kontraposisinya : Jika Singa bukan binatang buas, maka ia tidak bertaring
  • 20.  Tabel Kebenaran Konvers, Invers, dan Kontraposisi dari Implikasi p q ~p ~q p⇒q q⇒p ~p ⇒ ~q ~q ⇒ ~p B B S S B B B B B S S B S B B S S B B S B S S B S S B B B B B B
  • 21. Penarikan Kesimpulan  Pernyataan yang digunakan untuk mengambil kesimpulan disebut premis  Penarikan kesimpulan dalam logika matematika secara umum ada 3 cara yaitu:  Modus Ponens  Modus Tollens  Silogisme
  • 22.  Modus Ponens modus ponens adalah argumentasi atau penarikan kesimpulan yang disajikan dalam bentuk sebagai berikut Premis 1 : p ⇒ q Premsi 2 : p Konklusi : q
  • 23. Contoh Premis 1 : Jika harga cabe naik, maka permintaan cabe turun. Premis 2 : Harga cabe naik. Konklusi : Jadi permintaan cabe turun
  • 24.  Modus Tollens modus tollens adalah argumentasi atau penarikan kesimpulan yang disajikan dalam bentuk sebagai berikut Premis 1 : p ⇒ q Premsi 2 : ~q Konklusi : ~p
  • 25. Contoh : Premis 1 : Jika saya makan di kantin, maka saya minum di kantin Premis 2 : saya tidak minum di kantin Konklusi : saya tidak makan
  • 26.  Silogisme Silogisme adalah argumentasi atau penarikan kesimpulan yang disajikan dalam bentuk sebagai berikut Premis 1 : p ⇒ q Premsi 2 : q ⇒ r Konklusi : r
  • 27. Contoh : Premis 1 :Warga yang melanggar peraturan “X” harus dihukum. Premis 2 : warga melanggar peraturan “X” Konklusi : warga harus dihukum.
  • 28. SUMBER  Kasmina, Suhendra,dkk (2008). Matematika Program Keahlian Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian untuk SMK dan MAK kelas X, Jakarta: Penerbit Erlangga.  Logika Preposisi.pdf dari Mata Kuliah Pengantar Matematika Universitas Indonesia