SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
Pedoman
Umum EYD
I. Pemakaian Huruf
a.   Huruf Abjad
b.   Huruf Vokal
c.   Huruf Konsonan
d.   Huruf Diftong
e.   Gabungan Huruf Konsonan
f.   Pemenggalan Kata
g.   Huruf Miring
h.   Huruf Tebal
A. Huruf Abjad

Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa
indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama
tiap huruf disertakan dikolom ketiga.
Huruf
                          Nama
Kapital           Kecil
  A                a        a
  B                b      be
  C                c      ce
  D                d      de
  E                e        e
  F                f      ef
  G                g      ge
  H                h      ha
  I                i        i
  J                j       je
  K                k      ka
  L                l       el
 M                m       em
  N                n      en
  O                o       o
  P                p      pe
  Q                q       ki
  R                r      er
  S                s      es
  T                t      te
 Dst              Dst     Dst
b. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa
indonesia terdiri atas huruf a, I, u, e, o.
Contoh Pemakaian Dalam Kata
Huruf
        Posisi Awal    Posisi   Posisi Akhir
Vokal
                      Tengah

 a         api         padi        lusa
 e*        enak        petak       sore
          emas         kena         tipe
  i         Itu       simpan       murni
 o         Oleh        kota        radio
 u        Udang        bumi         ibu
Keterangan:
* Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (‘)
dapat digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan.


Misalnya:
Anak-anak bermain di teras (téras).
Upacara itu dihadiri pejabat teras Bank Indonesia.
Kami menonton film seri (séri).
Pertandingan itu berakhir seri.
Di mana kécap itu dibuat?
Coba kecap dulu makanan itu.
C. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam
bahasa indonesia terdiri atas huruf b, c, d, f, g, h,
j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
Huruf                  Contoh Pemakaian Dalam Kata
Konsonan   Posisi Awal          Posisi Tengah          Posisi Akhir
   b        bahasa                   sebut                adab
   c         cakap                    kaca                   -
   d          dua                     ada                 abad
   f          fakir                  kafan                maaf
   g         guna                     tiga               gudeg
   h          hari                  saham                 tuah
   j         jalan                  manja                mikraj
   k         kami                   paksa                politik
                -                  rakyat*              bapak*
   l         lekas                    alas                 akal
   m         maka                    kami                 diam
   n         nama                   tanah                 daun
   p        pasang                    apa                  siap
  q**        quran               status-quo              taufiq
   r          raih                    bara                putar
   s        sampai                     asli             tangkas
   t           tali                  mata                 rapat
   v         varia                    lava                   -
   w        wanita                   hawa                    -
  x**        xerox                      -                sinar-x
   y         yakin                 payung                    -
   Z          zeni                  Lazim                  Juz
Ketarangan:

* Huruf k melambangkan bunyi hamzah.

** Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri
  (seperti Taufiq dan Xerox) dan keperluan ilmu
  (seperti status quo dan sinar-x).
D. Huruf Diftong
Didalam bahasa indonesia terdapat diftong yang
dilambangkan dengan ai, au, dan oi.

    Huruf                   Contoh Pemakaian Dalam Kata
   Diftong    Posisi Awal          Posisi Tengah      Posisi Akhir

     ai          ain                 malaikat             pandai
     au          aula                 saudara             harimau
     Oi            -                  boikot              amboi
E. Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy
masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan.
 Gabungan Huruf                 Contoh Pemakaian Dalam Kata
   Konsonan       Posisi Awal          Posisi Tengah      Posisi Akhir

      kh            khusus                 akhir              tarikh
      ng             ngilu                bangun              senang
       ny           nyata                 banyak                -
       sy           syarat                isyarat             arasy
Catatan:

Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang
lain ditulis sesuai dengan Ejan Bahasa Indonesia
yang    Disempurnakan      kecuali   jika   ada
pertimbangan khusus.
F. Huruf Kapital
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai
   huruf pertama kata pada awal kalimat.
   Misalnya: Dia membaca buku itu.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   petikan langsung.
   Misalnya: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam
   kata dan ungkapan yang berhubungan dengan
   agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti
   untuk tuhan.
   Misalnya: Islam, Kristen
4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   nama    gelar   kehormatan,    keturunan,   dan
   keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya:
   Mahaputra Yamin

   b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
   pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
   dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
   Misalnya: Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   unsur nama jabatan yang diikuti nama orang,
   nama instansi, atau nama tempat yang
   digunakan sebagai pengganti nama orang
   tertentu. Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik.
   b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   nama jabatan atau nama instansi yang merujuk
   kepada bentuk lengkapnya. Misalnya: Sidang itu
   dipimpin Presiden.
   c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
   pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak
   merujuk kepada nama orang, nama instansi,
   atau nama tempat tertentu. Misalnya: Berapa
   orang camat yang hadir dalam rapat itu?
6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-
   unsur nama orang. Misalnya: Amir Hamzah.
   Catatan:
   (1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai unsur pertama
   seperti pada de, van, dan der (dalam bahasa belanda),
   von (dalam bahasa jerman), atau da (dalam nama
   portugal). Misalnya: J.J de Hollander.
   (2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak
   dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin
   atau binti. Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini.
   b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama
   jenis atau satuan ukuran. Misalnya: N -> Newton.
   c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
   nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau
   satuan ukuran. Misalnya: mesin diesel.
7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
   bangsa, suku bangsa dan bahasa. Misalnya: bangsa
   Eskimo.
   b. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
   nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan
   sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya: ke
   jawa-jawaan.
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama,
   tahun, bulan, hari, dan hari raya. Misalnya: tahun
   Hijriah.
   b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-
   unsur nama peristiwa sejarah. Misalnya: Perang
   Candu.
   c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
   peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.
   Misalnya: Perlombaan senjata membawa risiko
   pecahnya perang dunia.
9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   unsur-unsur nama diri geografi. Misalnya:
   Banyuwangi.
   b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
   pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti
   nama diri geografi. Misalnya: Bukit Barisan.
   c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   nama diri atau nama diri geografi jika kata yang
   mendahuluinya menggambarkan kekhasan
   budaya. Misalnya: ukiran Jepara.
d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama unsur geografi yangtidak diikuti oleh
nama diri geografi. Misalnya: berlayar ke
teluk.
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
pertama nama diri geografi yang digunakan
sebagai penjelas nama jenis. Misalnya: nangka
belanda.
10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua
    unsur nama resmi negara, lembaga resmi, kembaga
    ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi,
    kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
    Misalnya: Republik Indonesia.
    b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
    kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi,
    lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen
    resmi. Misalnya: beberapa badan hukum.
    Catatan: Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi
    negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,
    badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara
    tertentu, misalnya indonesia, huruf awal kata itu
    ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: Pemberian gaji
    bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.
11.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
   terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga
   ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan
   judul karangan. Misalnya: Perserikatan Bangsa-
   Bangsa.
12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   semua kata (termasuk semua unsur kata ulang
   sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat
   kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di,
   ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak
   pada posisi awal. Misalnya: Bacalah majalah
   Bahasa dan Sastra.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan
   sapaan yang digunakan dengan nama diri.
   Misalnya: Dr. -> doktor.
   Catatan: Gelar akademik dan sebutan lulusan
   perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur
   secara khusus dalam keputusan menteri
   pendidian dan kebudayaan republik indonesia
   nomor 036/U/1993
14.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti
   bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman,
   yang digunakan dalam penyapaan atau
   pengacuan. Misalnya: Adik bertanya, “Itu apa,
   Bu?”
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf
  pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
  yang tidak dgunakan dalam pengacuan atau
  penyapaan. Misalnya: Kita harus menghirmati
  bapak dan ibu kita.
15.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
   Anda yang digunakan dalam penyapaan.
   Misalnya: Sudahkah Anda tahu?
16.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
   pada kata, seperti keterangan, catatan, dan
   misalnya yang didahului oleh pernyataan
   lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan
   dengan pernyataan lengkap itu (lihat contoh
   pada IB, IC, IE, dan II F15).
G. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
   menulkskan nama buku, majalah, dan surat
   kabar yang dikutip dalam tulisan. Mislanya:
   Saya belum pernah membaca buku
   Negarakertagama karangan Mpu Prapanca.
   Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi
   yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam
   tulisan tidak ditulis dengan huruf miring,
   tetapi diapit dengan tanda petik.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
   menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
   kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: huruf
   pertama pada abjad adalah a.
3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
   menuliskan kata atau ungkapan yang bukan
   bahasa indonesia. Misalnya: Nama ilmiah buah
   manggis adalah Carcinia mangostana.
   b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam
   bahasa indonesia penulisannya diperlakukan
   sebagai kata indonesia. Misalnya: Negara itu
   telah mengalami empat kali kudeta.
   Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan,
   huruf atau kata yan gakan dicetak miring
   digarisbawahi.
H. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk
   menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi,
   daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka,
   indeks, dan lampiran. Misalnya:
   Judul         : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
   Bab           : BAB I PENDAHULUAN
   Bagian bab : 1.1 Latar Belakang Masalah
                   1.2 Tujuan
Daftar, indeks, dan lampiran:
 DAFTAR ISI
 DAFTAR TABEL
 DAFTAR LAMBANG
 DAFTAR PUSTAKA
 INDEKS
 LAMPIRAN
2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan
  untuk menegaskan atau mengkhususkan
  huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata;
  untuk keperluan itu digunakan huruf miring.
  Misalnya: Akhiran –I tidak dipenggal pada
  unujg baris. Saya tidak mengambil bukumu.
  Seharusnya ditulis dengan huruf miring: Saya
  tidak mengambil bukumu.
3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai
   untuk menuliskan lema dan sublema serta
   untuk menuliskan lambang bilangan yang
   menyatakan polisemi. Misalnya: kalah v 1
   tidak menang… 2 kehilangan atau merugi… 3
   tidak lulus… 4 tidak menyamai
   Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan
   manual, huruf atau kata yang akan dicetak
   dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda.

Contenu connexe

Tendances

Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
 
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknTugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknNina Ruspina
 
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranPendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranAsri Maulida Ramadhani
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDPPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDFitriadina1
 
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiPendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiAnnisa Ikhsanah
 
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiSeptiana Farikha
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranMusafirCinta7
 
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta DidikMakna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didiksintaroyani
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasataufiq99
 
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...FAJAR MENTARI
 
Conroh kisi-kisi dan soal
Conroh kisi-kisi dan soalConroh kisi-kisi dan soal
Conroh kisi-kisi dan soalRoHim MohaMad
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRipan Nugraha Harahap
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptRajaf Aratnasun
 
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAHSTRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAHAnggi F. Jayanti
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 

Tendances (20)

Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
 
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknTugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
 
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranPendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDPPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
 
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiPendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
 
Essay kse
Essay kseEssay kse
Essay kse
 
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas TinggiMakalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
Makalah Metode Khusus Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Tinggi
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta DidikMakna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Makna Psikologi Perkembangan Peserta Didik
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
 
Conroh kisi-kisi dan soal
Conroh kisi-kisi dan soalConroh kisi-kisi dan soal
Conroh kisi-kisi dan soal
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
Pp pgri konggres
Pp pgri konggresPp pgri konggres
Pp pgri konggres
 
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAHSTRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 

En vedette

3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaanbusitisahara
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Nur Arasyi
 
Sejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesiaSejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesiaardinad
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesiabusitisahara
 

En vedette (8)

3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
 
Bab 3 b.ind
Bab 3 b.indBab 3 b.ind
Bab 3 b.ind
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
 
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesiaSejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
 
Kaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaanKaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaan
 
Sejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesiaSejarah perkembangan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan bahasa indonesia
 
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
1. sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 

Similaire à Pedoman Umum EYD Part 1

Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1
Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1
Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1Ayu Tiyas
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanQurrati A'yun
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPhaphy Wahyudhi
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptEJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptIcNSgaming
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDAdiwidjadja
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...AsepPerdiansyah
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...AsepPerdiansyah
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxFirdhanSaid
 
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptxPert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptxSriHidayatiL
 
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...Kacung Abdullah
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBININI IBRAHIM
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataNoni1225
 
Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Ocha Ardi
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanUwes Chaeruman
 

Similaire à Pedoman Umum EYD Part 1 (20)

Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1
Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1
Ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan 1
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakan
 
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYDPERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
PERMENDIKNAS NO. 46 / 2009 TENTANG EYD
 
Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang DisempurnakanEjaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan
 
EJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
EJAAN BAHASA INDONESIA.pptEJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
EJAAN BAHASA INDONESIA.ppt
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1
 
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptxPert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
Pert 4_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 2.pptx
 
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
Permen No 46 Tahun 2009 tentang pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurn...
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBI
 
EYD dan PUEBI
EYD dan PUEBIEYD dan PUEBI
EYD dan PUEBI
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
 
Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010
 
Buku EYD
Buku EYDBuku EYD
Buku EYD
 
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa IndonesiaPermendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Permendikbud 50/2015 - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
 

Plus de University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 

Dernier

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Dernier (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Pedoman Umum EYD Part 1

  • 2. I. Pemakaian Huruf a. Huruf Abjad b. Huruf Vokal c. Huruf Konsonan d. Huruf Diftong e. Gabungan Huruf Konsonan f. Pemenggalan Kata g. Huruf Miring h. Huruf Tebal
  • 3. A. Huruf Abjad Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa indonesia terdiri atas huruf yang berikut. Nama tiap huruf disertakan dikolom ketiga.
  • 4. Huruf Nama Kapital Kecil A a a B b be C c ce D d de E e e F f ef G g ge H h ha I i i J j je K k ka L l el M m em N n en O o o P p pe Q q ki R r er S s es T t te Dst Dst Dst
  • 5. b. Huruf Vokal Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa indonesia terdiri atas huruf a, I, u, e, o.
  • 6. Contoh Pemakaian Dalam Kata Huruf Posisi Awal Posisi Posisi Akhir Vokal Tengah a api padi lusa e* enak petak sore emas kena tipe i Itu simpan murni o Oleh kota radio u Udang bumi ibu
  • 7. Keterangan: * Untuk keperluan pelafalan kata yang benar, tanda aksen (‘) dapat digunakan jika ejaan kata menimbulkan keraguan. Misalnya: Anak-anak bermain di teras (téras). Upacara itu dihadiri pejabat teras Bank Indonesia. Kami menonton film seri (séri). Pertandingan itu berakhir seri. Di mana kécap itu dibuat? Coba kecap dulu makanan itu.
  • 8. C. Huruf Konsonan Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa indonesia terdiri atas huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
  • 9. Huruf Contoh Pemakaian Dalam Kata Konsonan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir b bahasa sebut adab c cakap kaca - d dua ada abad f fakir kafan maaf g guna tiga gudeg h hari saham tuah j jalan manja mikraj k kami paksa politik - rakyat* bapak* l lekas alas akal m maka kami diam n nama tanah daun p pasang apa siap q** quran status-quo taufiq r raih bara putar s sampai asli tangkas t tali mata rapat v varia lava - w wanita hawa - x** xerox - sinar-x y yakin payung - Z zeni Lazim Juz
  • 10. Ketarangan: * Huruf k melambangkan bunyi hamzah. ** Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri (seperti Taufiq dan Xerox) dan keperluan ilmu (seperti status quo dan sinar-x).
  • 11. D. Huruf Diftong Didalam bahasa indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi. Huruf Contoh Pemakaian Dalam Kata Diftong Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir ai ain malaikat pandai au aula saudara harimau Oi - boikot amboi
  • 12. E. Gabungan Huruf Konsonan Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Gabungan Huruf Contoh Pemakaian Dalam Kata Konsonan Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir kh khusus akhir tarikh ng ngilu bangun senang ny nyata banyak - sy syarat isyarat arasy
  • 13. Catatan: Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain ditulis sesuai dengan Ejan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kecuali jika ada pertimbangan khusus.
  • 14. F. Huruf Kapital 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya: Dia membaca buku itu. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk tuhan. Misalnya: Islam, Kristen
  • 15. 4. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya: Mahaputra Yamin b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya: Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
  • 16. 5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu. Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya. Misalnya: Sidang itu dipimpin Presiden. c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu. Misalnya: Berapa orang camat yang hadir dalam rapat itu?
  • 17. 6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur- unsur nama orang. Misalnya: Amir Hamzah. Catatan: (1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai unsur pertama seperti pada de, van, dan der (dalam bahasa belanda), von (dalam bahasa jerman), atau da (dalam nama portugal). Misalnya: J.J de Hollander. (2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti. Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: N -> Newton. c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: mesin diesel.
  • 18. 7. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa. Misalnya: bangsa Eskimo. b. huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya: ke jawa-jawaan. 8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama, tahun, bulan, hari, dan hari raya. Misalnya: tahun Hijriah. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur- unsur nama peristiwa sejarah. Misalnya: Perang Candu. c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama. Misalnya: Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
  • 19. 9. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi. Misalnya: Banyuwangi. b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi. Misalnya: Bukit Barisan. c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya. Misalnya: ukiran Jepara.
  • 20. d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yangtidak diikuti oleh nama diri geografi. Misalnya: berlayar ke teluk. e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis. Misalnya: nangka belanda.
  • 21. 10. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, kembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk. Misalnya: Republik Indonesia. b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi. Misalnya: beberapa badan hukum. Catatan: Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital. Misalnya: Pemberian gaji bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.
  • 22. 11.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan. Misalnya: Perserikatan Bangsa- Bangsa. 12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
  • 23. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri. Misalnya: Dr. -> doktor. Catatan: Gelar akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur secara khusus dalam keputusan menteri pendidian dan kebudayaan republik indonesia nomor 036/U/1993 14.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya: Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
  • 24. b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dgunakan dalam pengacuan atau penyapaan. Misalnya: Kita harus menghirmati bapak dan ibu kita. 15.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan. Misalnya: Sudahkah Anda tahu? 16.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu (lihat contoh pada IB, IC, IE, dan II F15).
  • 25. G. Huruf Miring 1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menulkskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Mislanya: Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Mpu Prapanca. Catatan: Judul skripsi, tesis, atau disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
  • 26. 2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya: huruf pertama pada abjad adalah a. 3. a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa indonesia. Misalnya: Nama ilmiah buah manggis adalah Carcinia mangostana. b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata indonesia. Misalnya: Negara itu telah mengalami empat kali kudeta. Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yan gakan dicetak miring digarisbawahi.
  • 27. H. Huruf Tebal 1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Misalnya: Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG Bab : BAB I PENDAHULUAN Bagian bab : 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Tujuan
  • 28. Daftar, indeks, dan lampiran: DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMBANG DAFTAR PUSTAKA INDEKS LAMPIRAN
  • 29. 2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring. Misalnya: Akhiran –I tidak dipenggal pada unujg baris. Saya tidak mengambil bukumu. Seharusnya ditulis dengan huruf miring: Saya tidak mengambil bukumu.
  • 30. 3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi. Misalnya: kalah v 1 tidak menang… 2 kehilangan atau merugi… 3 tidak lulus… 4 tidak menyamai Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan manual, huruf atau kata yang akan dicetak dengan huruf tebal diberi garis bawah ganda.