2. BAB I
PENDAHULUAN
Metode penelitian kuantitatif memiliki cakupan yang sangat luas. Secara
umum, metode penelitian kuantitatif dibedakan atas dua dikotomi besar, yaitu
eksperimental dan noneksperimental. Eksperimental dapat dipilah lagi menjadi
eksperimen kuasi, subjek tunggal dsb. Sedangkan noneksperimental berupa
deskriptif, komparatif, korelasional, survey, ex post facto, histories dsb. Makalah ini
membatasi pembahasan metode penelitian kuantitatif pada tiga aspek. Ketiga aspek
tersebut adalah bagian dari noneksperimental, yaitu deskriptif, historis, dan ex post
facto.
Ada beberapa istilah yang sering dirancukan di dalam penelitian. Istilah
tersebut adalah pendekatan, ancangan, rencana, desain, metode, dan teknik. Di
dalam makalah ini disinggung mengenai perbedaan istilah tersebut untuk
didiskusikan dan dicarikan simpulan bersama-sama.
Secara umum, jenis penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya
dibedakan menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini lazim juga
disebut sebagai pendekatan, ancangan, rencana atau desain.
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu
proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian
meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan
pereperencaan dimulai dengan megadakan observasi dan evaluasi rerhadap
penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka
konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.Rancangan
pelaksanaan penelitian meliputi prose membuat prcobaan ataupun pengamatan
serta memilih pengukuran variable, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Metode penelitian lebih dekat dengan teknik. Misalnya, penelitian dengan
pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Dengan kata lain,
metode deskriptif tersebut dapat dikatakan juga sebagai teknik deskriptif.
3. BAB II
PEMBAHASAN
I. Penelitian Deskriptif
I.1 Pengertian
Metode deskripsi adalah suatu metode dalam penelitian status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang.
Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian
fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara
yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu,
termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-
fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Adakalanya peneliti
mengadakan klasifikasi, serta penelitian terhadap fenomena-fenomena dengan
menetapkan suatu standar atau suatu norma tertentu, sehingga banyak ahli
meamakan metode ini dengan nama survei normatif (normatif survei). Dengan
metode ini juga diselidiki kedudukan (status) fenomena atau faktor dan memilih
hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain. Karenanya mentode ini juga
dinamakan studi kasus (status study).
Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standar-standar
sehingga penelitian ini disebut juga survei normatif. Dalam metode ini juga dapat
diteliti masalah normatif bersama-sama dengan masalah status dan sekaligus
membuat perbandingan-perbandingan antarfenomena. Studi demikian dinamakan
secara umum sebagai studi atau penelitian deskritif. Perspektif waktu yang
dijangkau, adalah waktu sekarang atau sekurang-kurangnya jangka waktu yang
masih terjangkau dalam ingatan responden.
4. I.2 Tujuan
Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki.
2.3 Ciri-ciri Metode Deskriptif
Untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini
berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka.(secara harafiah)
Mencakup penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental.
Secara umum dinamakan metode survei.
Kerja peneliti bukan saja memberi gambaran terhadap fenomena-fenomena,
tetapi :
o menerangkan hubungan,
o menguji hipotesis-hipotesis
o membuat prediksi, mendapatkan makna, dan
o implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan
o Mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan menggunakan schedule
qestionair/interview guide.
I.4 Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Ditinjau dari segi masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan
dalam meneliti, serta tempat dan waktu, penelitian ini dapat dibagi atas beberapa
jenis, yaitu:
Metode survei,
Metode deskriptif berkesinambungan (continuity descriptive),
Penelitian studi kasus
Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
Penelitian tindakan (action research),
Peneltian perpustakaan dan dokumenter.
I.5 Kriteria Pokok Metode Deskriptif
Metode deskriptif mempunyai beberapa kriteria pokok, yang dapat dibagi atas
kriteria umum dan khusus. Kriteria tersebut sebagai berikut:
1. kriteria umum
o Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak
terlalu luas.
5. o Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu
umum
o Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan
merupakan opini.
o Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus
mempunyai validitas.
o Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian
dilakukan.
o Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam
mengumpulkan data maupun dalam menganalisis data serta serta
study kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis harus jelas
hubungannya dengan kerangka teoritis yang digunakan jika kerangka
teoritis untukitu telah dikembangkan.
2. Kriteria Khusus
o Prinsip-prinsip ataupun data yang digunakan dinyatakan dalam nilai
(value).
o Fakta-fakta atupun prinsip-prinsip yang digunakan adalah mengenai
masalah status
o Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu, tidak ada kontrol
terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau
manupulasi terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.
I.6 Langkah-langkah Umum dalam Metode Deskriptif
Dalam melaksanakan penelitian deskripif, maka langkah-langkah umum yang sering
diikuti adalah sebagai berikut:
1. Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada
kegunaan masalah tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang
ada.
2. Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari
penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisih dari masalah.
3. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya
dengan masalah yang ingin dipecahkan.
6. 4. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji baik secara eksplisit
maupun implisit.
5. Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data, gunakan teknik
pengumpulan data yang cocok untuk penelitian.
6. Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang
telah dikumpulkan. Kuranggi penggunaan statistik sampai kepada
batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-unit pengukuran yang
sepadan.
7. Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi
sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh dan referensi
khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.
8. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta
hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi
untuk kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.
9. Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah.
Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu
dirumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunkan
dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverivikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah
berkembang baik, maka kerangka analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk
model matematika.
II. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan
dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna
(Walpole, 1995).
Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori
tertentu sehingga memudahkan pembuatan analisis data (Supranto, 2000).
Penyajian dengan tabel bisa memberikan angka-angka yang lebih teliti baik berupa
hubungan satu arah, dua arah, ataupun lebih.
7. Grafik merupakan gambar-gambar yang menunjukkan data berupa angka secara
visual (mungkin juga dengan simbol-simbol) serta biasanya berasal dari tabeltabel
yang telah dibuat (Supranto, 2000). Walaupun angka-angka yang disajikan melalui
grafik kurang teliti dibandingkan dengan tabel, namun grafik dapat membantu
penulis untuk mengambil kesimpulan yang cepat. Grafik garis dalam skripsi ini
digunakan untuk menyajikan data yang berbentuk tren, sehingga dapat diperoleh
gambaran mengenai perkembangan suatu obyek tertentu atau lebih.
Diagram adalah lambang-lambang tertentu yang dapat digunakan untuk
menjelaskan sarana, prosedur serta kegiatan yang biasa dilaksanakan dalam suatu
sistem.
8. Mean adalah total semua data dibagi jumlah data. Mean digunakan ketika data yang
kita miliki memiliki sebaran normal atau mendekati normal (berbentuk setangkup,
nilai yang paling banyak berada ditengah dan makin besar semakin sedikit, makin
kecil makin sedikit pula, nilai-nilai ekstrim yang besar maupun yang kecil hampir
tidak ada).
Add caption
Median adalah nilai yang berada ditengah-tengah data setelah diurutkan dari yang
terkecil sampai terbesar. Median cocok digunakan bila data yang kita miliki tidak
menyebar normal atau memiliki nilai yang berbeda-beda secara signifikan.
Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi, jumlah
dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus sangat
baik bila digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik yaitu nominal atau
ordinal.
9. Range data adalah nilai data dari minimum ke maksimum yang Anda sampling. For
plotting purposes(such as in EXCEL spreadsheet), it is the minimum and Maximum
range of the values of X-Axis and Y-Axis. Untuk tujuan merencanakan (seperti dalam
spreadsheet EXCEL), itu adalah minimum dan maksimum rentang nilai dari X-Axis
dan Y-Axis.
Standar deviasi adalah pengukuran banyak digunakan variabilitas atau keragaman
yang digunakan dalam statistik dan teori probabilitas. Hal ini menunjukkan berapa
banyak variasi atau "dispersi" ada dari rata-rata (mean, atau nilai yang diharapkan).
Sebuah standar deviasi rendah menunjukkan bahwa titik data cenderung sangat
dekat dengan berarti, sedangkan standar deviasi yang tinggi menunjukkan bahwa
data tersebut tersebar di berbagai macam nilai.
10.
11. BAB III
KESIMPULAN
Statistic deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaiamana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil
smapelnya) jelas akan menggunakan statistic deskriptif dalam analisisnya. Tetapi
bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan
statistic despkriptif maupun inferensial. Statistic deskriptif dapat digunakan bila
peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat
kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel dambil. Mengenai data
dengan statistik deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis
datanya. Jika peneliti mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat dilakukan
adalah mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari persentase), serta
mencari ukuran tendensi sentralnya yaitu: mode, median dan mean (lebih lanjut lihat
Arikunto, 1993: 363).
Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan
suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan
fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-
angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh
siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut
Fungsi statistik deskriptif antara lain mengklasifikasikan suatu data variabel
berdasarkan kelompoknya masing-masing dari semula belum teratur dan mudah
diinterpretasikan maksudnya oleh orang yang membutuhkan informasi tentang
keadaan variabel tersebut. Selain itu statistik deskriptif juga berfungsi menyajikan
informasi sedemikian rupa, sehingga data yang dihasilkan dari penelitian dapat
dimanfaatkan oleh orang lain yang membutuhkan.
Analisi statistic deskriptif dapat dibedakan menjadi : (1) analisis potret data
(frekuansi dan presentasi), (2) analisis kecenderungan sentral data (nilai rata-rata,
median, dan modus) serta (3) analisis variasi nilai (kisaran dan simpangan baku atau
varian)
12. DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Toha. 2008. Metode Penelitian. Jakarta : Universita Terbuka 2008
Singarimbun, Sofian Effendi. 1987. Etode Penelitian Survai. Jakarta : PT New Aqua
Press Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Suprayogo imam, Tobroni. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan r & d . Bandung :
Alfabeta