1. Konjungtivitis gonore adalah radang konjungtiva akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejalanya berupa mata merah, nyeri, sekret purulen, dan edema.
2. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan genital penderita. Pada bayi, penularan bisa terjadi saat melalui saluran kelahiran ibu yang terinfeksi.
3. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan
2. Perjalanan penyakit pada orang dewasa secara umum, terdiri atas 3 stadium :
1. Infiltratif
2. Supuratif atau purulenta
3. Konvalesen (penyembuhan), hipertrofi papil.
1. Stadium Infiltratif.
Berlangsung 3 – 4 hari, dimana palpebra bengkak, hiperemi, tegang, blefarospasme, disertai rasa
sakit.Padakonjungtivabulbi terdapatinjeksi konjungtivayanglembab,kemotikdanmenebal,sekret
serous, kadang-kadang berdarah. Kelenjar preauikuler membesar, mungkin disertai demam. Pada
orang dewasa selaput konjungtiva lebih bengkak dan lebih menonjol dengan gambaran hipertrofi
papilaryangbesar.Gambaran ini adalahgambaran spesifikgonore dewasa.Padaumumnyakelainan
ini menyerang satu mata terlebih dahulu dan biasanya kelainan ini pada laki-laki didahului pada
mata kanannya, 4,6,7
2. Stadium Supurativa/Purulenta.
Berlangsung2 – 3 minggu,berjalantakbegituhebatlagi,palpebramasihbengkak,hiperemis, tetapi
tidak begitu tegang dan masih terdapat blefarospasme. Sekret yang kental campur darah keluar
terus-menerus. Pada bayi biasanya mengenai kedua mata dengan sekret kuning kental, terdapat
pseudomembran yang merupakan kondensasi fibrin pada permukaan konjungtiva. Kalau palpebra
dibuka, yang khas adalah sekret akan keluar dengan mendadak (memancar muncrat), oleh
karenanyaharushati-hati bilamembukapalpebra,jangansampai sekretmengenai mata pemeriksa.
4,6,7
3. Stadium Konvalesen (penyembuhan).
Berlangsung 2 – 3 minggu, berjalan tak begitu hebat lagi, palpebra sedikit bengkak, konjungtiva
palpebra hiperemi, tidak infiltratif. Pada konjungtiva bulbi injeksi konjungtiva masih nyata, tidak
kemotik, sekret jauh berkurang. 4,6,7
Pada neonatusinfeksi konjungtivaterjadipadasaatberadapada jalankelahiran, sehingga pada bayi
penyakit ini ditularkan oleh ibu yang sedang menderita penyakit tersebut. Pada orang dewasa
penyakit ini didapatkan dari penularan penyakit kelamin sendiri. Pada neonatus, penyakit ini
menimbulkan sekret purulen padat dengan masa inkubasi antara 12 jam hingga 5 hari, disertai
perdarahan sub konjungtiva dan konjungtiva kemotik. 2,4,5,6,8,10
Tanda dan gejala
Gejalayangmuncul adalahmata merah hiperakutberdurasi kurangdari 4minggudengansensasi
bendaasing.Mata terasa seperti di ”lem”,sehinggasusahuntukdibuka,terutamasaatpagi hari
bangundari tidur,dengandisertai sekretyangpurulen.Periode inkubasi konjungtivitis2sampai 7
hari.Papil konjungtiva,punktatkeratitissuperficial,dankemosisjugaseringdidapati.Selainitu
terkadangdapatditetemukanperdarahansubkonjungtiva(subconjunctivalhemorrhage),
pseudomembran/truemembrane,dannoduspreaurikular.Padakeadaankronisatauberatdapat
terjadi ulserasi marginal denganuveitisanterioryangdisebabkanolehinfiltrasisubepitel cornea
perifer.
Pada bayi dan anak
3. Ditemukan kelainan bilateral dengan sekret kuning kental, sekret dapat bersifat serous tetapi
kemudian menjadi kuning kental dan purulen. Kelopak mata membengkak, sukar dibuka dan
terdapat pseudomembran pada konjungtiva tarsal. Konjungtiva bulbi merah, kemotik dan
tebal.
Pada orang dewasa
- Rasa nyeri pada mata.
- Dapat disertai tanda-tanda infeksi umum.
- Biasanya terdapat pada satu mata. Lebih sering terdapat pada laki-laki dan biasanya
mengenai mata kanan.
- Gambaran klinik meskipun mirip dengan oftalmia nenatorum tetapi mempunyai beberapa
perbedaan, yaitu sekret purulen yang tidak begitu kental. Selaput konjungtiva terkena lebih
berat dan menjadi lebih menonjol, tampak berupa hipertrofi papiler yang besar. Pada orang
dewasa infeksi ini dapat berlangsung berminggu-minggu
Penegaandiagnosa
Riwayat Kesehatan
RiwayatKesehatanSekarang
KeluhanUtama: mata terasa nyeri,gatal,danterasaada bendaasing.
P : dapat ditanyakanhal atau penyebabapayangdapatmemperparahkeluhanyangdirasakan
klien?
Q : seberapaberatkeluhanyangpasienrasakan,seperti apakeluhannya.Padakasusklien
mengeluhmataterasanyeri,gatal,danterasaada bendaasing
R : pada daerahmana nyeri ataukeluhandirasakan?
S : tanyakan padaklienseberapaberatkeluhanataunyeri yangdirasakan,berikanrentangantara0-
10 ..
T : tanyakankapanataukah ada waktutertentukeluhanyangklienrasakansemakinparah?
RiwayatKesehatanDahulu
Klienpernahmengalami penyakitmenularseksual,dikajijugamengenairiwayatpenggunaanobat,
alergi,operasi mata,dantrauma mata
RiwayatKesehatankeluarga
5. konjungtivitis
Gambar 2. Konjungtivitisgonore padabayi
Sumber:2
Pada orangdewasa
Gejalasubjektif :
- Rasa nyeri padamata.
- Dapat disertai tanda-tandainfeksiumum.
- Biasanyaterdapatpadasatu mata. Lebihseringterdapatpadalaki-lakidanbiasanyamengenai
mata kanan.
- Gambaran klinikmeskipunmiripdenganoftalmianenatorumtetapi mempunyai beberapa
perbedaan,yaitusekretpurulenyangtidakbegitukental. Selaputkonjungtivaterkenalebihberat
dan menjadi lebihmenonjol,tampakberupahipertrofipapileryangbesar(gambar2).Pada orang
dewasainfeksi inidapatberlangsungberminggu-minggu.3-7,8-10,12
konjungtivitisGO
Gambar 3. Konjungtivitisgonore padabayi
6. Sumber:12
PemeriksaanLaboraturium
1. PemeriksaanGiemsa/pengecatangram
Dapat dijumpai sel-sel radangpolimorfonuklear,sel-selmorfonuklear,jugabakteri ataujamur
penyebabkonjungtivitis
PemeriksaanVisus
Catat derajatpendanganperiferklienkarenajikaterdapatsekretyangmenempel padakorneadapat
menimbulkankemunduranvisus.
PemeriksaanPenunjang
Pada pemeriksaanpenunjangdilakukanpemeriksaansediaanlangsungsekretdenganpewarnaan
gram atau Giemsauntukmengetahui kumanpenyebabdanuji sensitivitasuntukperencanaan
pengobatan.
Untuk diagnosispasti konjungtivitisgonore dilakukanpemeriksaansekretdenganpewarnaan
metilenbiru,diambildari sekretataukerokankonjungtiva,yangdiulaskanpadagelasobjek,
dikeringkandandiwarnai denganmetilenbiru1% selama1 – 2 menit.Setelahdibilasdenganair,
dikeringkandandiperiksadi bawahmikroskop.Padapemeriksaandapatdilihatdiplokokyang
intraselulersel epiteldanlekosit,disampingdiplokokekstraseluleryangmenandakanbahwa proses
sudahberjalanmenahun.Morfologi dari gonokoksamadenganmeningokok,untuk
membedakannyadilakukantesmaltose,dimanagonokokmemberikantestmaltose (-).Sedang
meningokoktestmaltose(+).
Bilapada anak didapatkangonokok(+),makakeduaorang tua harusdiperiksa.Jikapadaorang
tuanyaditemukangonokok,makaharussegeradiobati. 3,4,7,9
Dibuatdengansediaanapussekretkonjungtivadenganpewarnaanbirumetilensehinggaakan
terlihatdiplokokintraseluler(di dalamleukosit)
PENYULIT
Penyulit yang didapat adalah tukak kornea marginal terutama di bagian atas, dimulai dengan
infiltrat, kemudian pecah menjadi ulkus. Tukak ini mudah perforasi akibat adanya daya lisis
kuman gonokok (enzim proteolitik). Tukak kornea marginal dapat terjadi pada stadium I atau
II, dimana terdapat blefarospasme dengan pembentukan sekret yang banyak, sehingga sekret
menumpuk dibawah konjungtiva palpebra yang merusak kornea dan hidupnya intraseluler,
sehingga dapat menimbulkan keratitis, tanpa didahului kerusakan epitel kornea. Ulkus dapat
cepat menimbulkan perforasi, edofthalmitis, panofthalmitis dan dapat berakhir dengan ptisis
bulbi.
7. Pada anak-anak sering terjadi keratitis ataupun tukak kornea sehingga sering terjadi perporasi
kornea. Pada orang dewasa tukak yang terjadi sering berbentuk cincin. 3,4,7,9,10
Penatalaksanaan Konjungtivitis gonore
Pengobatan dan terapi
Terapi:
1. 1. Sekretdibersihkandengankapasyangdibasahi airbersih(direbus)ataudengangaram
fiiologissetiap15menit.laludiberi saleppenisilinsetiap15 menit.Penisilintetesmatadapat
diberikandalambentuklarutanpenisilinG10.000-20.000 unit/ml setiap1menitsampai 30
menit.lalusalepdiberikansetiap5menitselama30 menit.Disusul pemberiansaleppenisilin
setiap1 jam selama3 hari.
2. 2. Terapi yangdapat dilakukanmeliputipemberianantibiotikasistemikdantropikamisalnya
berupasalepkhususuntukkonjungtivisbakteri denganfokussalepuntukbakteri tertentu
kemudiandiberikanjugabahanantiinflamasi,obattetes,terapi irigasi mata,pembersihan
kelopakmatadenganmenggunakanairhangat/ garam normal.
Pada umumyakonjungtiviskarenabakteridapatdi obati dengansulfonamideatauantibiotic(
gentamycin0,3%,chloramphenicol 0,5%,polimixin).Gentamycindantobramycinseringdisertai
denganreaksi hipersensitivitaslocal.Penggunaanaminoglikosidaseperti gentamycinyangtidak
teraturdan adekuatdapat menyebabkanresistensi organisme gramnegative.
Farmakologi :
- PengobatandimulaibilaterlihatpadapewarnaanGrampositif diplokokbatangintraselulerdan
sangat dicurigai konjungtivitisgonore.
- Pasiendirawatdandiberi pengobatandenganpenicillin,salepdansuntikan,padabayi diberikan
50.000 U/kgBB selama7 hari.
- Sekretdibersihkandengankapasyangdibasahi airbersih (direbus) ataudengangaramfisiologik
setiap¼ jam,kemudiandiberi saleppenisillinsetiap¼ jam.Penisillintetesmatadapatdiberikan
dalambentuklarutanpenisillin(caranya:10.000 – 20.000 unit/ml) setiap1menitsampai 30 menit.
Kemudiansalepdiberikansetiap5menitselama30menit.,disusul pemberiansaleppenisillinsetiap
1 jamselama3 hari.
- Antibiotikasistemikdiberikansesuai denganpengobatangonokok.
- Pengobatandiberhentikanbilapadapemeriksanmikroskopikyangdibuatsetiaphari menghasilkan
3 kali berturut-turutnegatif.
- Padapasienyangresistenterhadappenicillindapatdiberikancefriaksone(Rocephin)atau
Azithromycin(Zithromax) dosistinggi. 4,8
Efek samping pengobatan
8. - TetesnitratArgenti yangdiberi padabayi barulahiruntukmencegahinfeksigonore akan
menyebabkaniritasi ringan,tapi akansembuhdengansendirinyasatusampai duahari tanpa
meninggalkankerusakanmenetap.
- Antibiotikatopikal dapatmenyebabkanreaksi alergi.
- Antibiotikaoral dapatmenyebabkangangguanperut,ruamdanreaksi alergi.
H. Perawat sebagai community organizing
Dalammasyarakat berperanmemberikanpendidikanmengenai penyakityangberhubungandengan
kasusdiatas.Contohnyapendidikanmengenaipenyakitmenularseksual,bagaimanacaranyaagar
seseorangtidakmengalamisakityangsamaberulang-ulangkarenakebiasaanyangdilakukannya,
denganmelakukanpencegahanberupa:
Menghindari seksbebas(freesex).
TidakmelakukanMonogami.
Penggunaankondomsaatvaginal,oral maupunanal seks.
PENCEGAHANLAIN:
Skriningdanterapi padaperempuanhamil denganpenyakitmenularseksual.
Secara klasikdiberikanobattetesmataAgNO31% Segerasesudahlahir(harusdiperhatikan
bahwakonsentrasi AgNO3tidakmelebihi 1%).
Cara lainyang lebihamanadalahpembersihanmatadengansolusioborisi danpemberian
kloramfenikol salepmata.
Operasi caesardirekomendasikanbilasi ibumempunyai lesi herpesaktif saatmelahirkan.
Antibiotik,diberikanintravena,bisadiberikanpadaneonatusyanglahirdari ibudengan
gonore yangtidakditerapi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Adhi, Mochtar, Aisah, Siti. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketiga.
FKUI, Jakarta: 1999. 343-9
2. Anonim. Gonorchea. http://www.afraidtoask.com/std/gonorchea.html. Diakses tanggal 20
Maret 2008.
3. Ilyas, Sidarta. DSM. Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit FKUI, Jakarta: 2001.127 – 130.
4. Ilyas, Sidarta, Tanzil, Muzakkir, Salamun, Azhar, Zainal. Sari Ilmu Penyakit Mata. Balai
Penerbit FKUI, Jakarta: 2000. 31 – 3
5. Voughan, Daniel G, Asbury, Taylor. Riordan-Eva, Paul. Oftalmologi Umum (General
Ophthalmology). Ed. 14. Widya Medika, Jakarta : 2000. 103-5.
9. 6. Wegman, John MD. Neonatal Conjunctivitis. http://www.ncbi.nihgov/. Diakses tanggal 20
Maret 2008.
7. Wijana, Nana S.D. Ilmu Penyakit Mata. Abadi Tegal, Jakarta: 1993. 42-50.
8. Anonim. Conjunctivitis (Newborn / Childhood):
http://www/nlm.nih.gos/medlineplus/ency/article/001606.html. Diakses tanggal 20 Maret
2008.
9. Mansjoer, Arif. Triyanti, Kuspuji, Savitri, Rakhmi, Wardhani, Wahyu Ika. Setiowulan,
Wiwiek. Kapita Selekta Kedokteran. Ed 3, Jilid 4. Media Aescupapius FKUI, Jakarta:
1999. 51 –2
10. Ilyas, Sidarta. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. FKUI, Jakarta: 1998, 46 – 7.
11. Anonim. Neonatal Conjunctivitis. http://www/healtdiscovery.com/encyclopedias/2717.
Diakses tanggal 20 Maret 2008.
12. Ilyas, Sidarta. Atlas Ilmu Penyakit Mata. Sagung Seto, Jakarta: 2001. 23.
13. Vaughan, Daniel G., Asbury Taylor, Riordan Eva-Paul. Ofthalmologi Umum. Edisi
14.Jakarta:Widya Medika,2000,hal 5-6.111
14. Ilyas, H. Sidarta Prof. dr. SpM. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI; 2003, hal 2, 134.