SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
CONFORMITY, OBIDIENCE, DAN
COMPLIANCE
Conformity:
Menurut Baron & Byrne (1984) : konformitas
adalah penyesuaian terhadap kelompok
sosial, karena ada tuntutan dari kelompok
tersebut untuk menyesuaikan, meskipun
tuntutan itu tidak terbuka.
Menurut Kurler dan Kiesler (1969): konformitas
adalah perubahan perilaku yang ada pada
kelompok sebagai akibat dari tekanan
kelompok, baik yang nyata maupun
diimajinasikan.
Lanjut….
• David O Sears, dkk, (1985):
konformitas adalah perilaku yang
dilakukan karena orang lain juga
melakukannya.
Contoh konformitas:
• Kewajiban memakai seragam
• Perilaku di traffic light dsb
Penelitian mengenai konformitas:
• Penelitian dari sherif & sherif (1937):
penelitiannya dikenal dengan sebutan
autokinetik fenomenon yaitu orang akan
berpendapat secara bebas apabila sendirian,
kalau berada dalam kelompok pendapatnya
bisa berlawanan karena dalam kelompok,
orang cenderung menyelaraskan diri dengan
pendapat kelompok.
Lanjut……
• Penelitian Solomon &Asch:Dalam penelitian ini subjek
diminta menebak panjang sebuah garis, subjek dibagi 2:
kelompok pertama diminta berpendapat independent dan
kelompok kedua anggota-anggotanya sudah disiapkan untuk
memberi jawaban tertentu, yaitu jawaban yang tidak benar.
Hasil penelitian menunjukkan subjek yang independent 95%
memberi jawaban tanpa kesalahan, sedangkan subjek yang
tidak independent ternyata 75% membuat minimal 1
kesalahan.
Sifat konformitas:
• Bersifat adaptif.
• Konformitas sebagai suatu cara untuk
menyesuaikan bisa hanya di permukaannya
saja, tetapi bisa juga diinternalisasi oleh orang
yang bersangkutan.
Tipe-tipe konformitas:
• Tipe konformitas yang hanya ditampakkan
dalam kelompok, tetapi di saat dirinya tidak
dalam kelompok ia lebih suka
mengembangkan opininya disebut expedient
conformity atau simple compliance.
• Tipe konformitas yang lain adalah private
acceptance. Di sini orang memang setuju
sepenuhnya, baik ketika dalam kelompok
maupun di luar kelompok.
Lanjut…..
• Expedient conformity terjadi dalam
rangka untuk menghindari hukuman
atau mendapatkan ganjaran.
• Private conformitu terjadi karena ada
anggapan bahwa pendapat kelompok
dan dirinya adalah benar.
Faktor yang mempengaruhi konformitas:
• Menurut Latane (1981). Ada
kecendeungan semakin banyak anggota
kelompok, semakin mendorong orang
untuk melakukan konformitas. Pada
kenyataannya hubungan antara jumlah
orang dalam kelompok dengan tingkat
konformitas tidak linier.
Lanjut….
• Menurut Asch (1951) : pendapat di atas
memang benar, tetapi tidak signifikan.
Faktor mayoritas dalam kelompok
ternyata ikut berpengaruh pada
konforrmitas. Misalnya : etnik, agama,
kebangsaan, geografis dll.Demikian pula
dengan orang yang self esteemnya tinggi
biasanya tidak mudah kompromi.
Dinamika konformitas:
• Menurut social comparisson theory, seseorang akan
konform dengan kelompoknya karena ia menilai
bahwa kelompok tersebut adalah benar dan dia
merasa takut untuk ditolak.
• Kemungkinan lain adalah karena adanya
konflik.Menurut penelitian dei Russ dkk (1976)
apabila ada perbedaan pendapat antara seseorang
dengan kelompoknya akan timbul perasaan tidak
enak dalam diri orang tersebut. Dalam kondisi
demikian maka jalan keluar yang aman adalah
konformitas.
Pengaruh umur dan jenis kelamin terhadap
konformitas:
• Konformitas tidak berkorelasi dengan faktor
umur.
• Justru jenis kelamin berkorelasi dengan
konformitas.
• Wanita lebih konform daripada pria,
penyebabnya latar belakang budaya.
• Mc David (1971) melaporkan bahwa wanita
lebih konform dengan persoalan pria, pria
lebih konform terhadap persoalan wanita,
sedang terhadap persoalan yang sifatnya
netral keduanya seimbang.
Non Konformis
• Anti konformitas
• Independent
Anti Konformitas:
• Terjadi bila seseorang justru memiliki
pendapat, sikap atau perilaku yang
berlawanan dengan kelompok.
Independent:
• Orang akan berbuat sesuai dengan isi
pikirannya, tanpa terpengaruh oleh
kelompok. Kalaupun itu berlawanan
dengan apa yang dituntut kelompok,
bukan merupakan reaksi terhadap
tuntutan kelompok.
Penyebab Non konformis:
• Reactance (penolakan)
• Mencari perhatian
• Ingin menjadi unik
• Deindividuation.
Obidience:
• Perilaku yang dilakukan karena
orang lain meminta meskipun
orang tersebut tidak ingin
melakukannya.
Faktor yang mempengaruhi:
• Jenis kelamin. Untuk hal-hal yang mengerikan wanita
lebih tidak patuh karena merasa ngeri melihat dan
mendengar korban, maka dalam penelitian milgram,
wanita cenderung menolak perintah.
• Tingkat otoritas berpengaruh terhadap kepatuhan.
• Terbatasnya peluang untuk tidak patuh ternyata
berpengaruh terhadap seseorang untuk patuh.
• Seseorang akan menjadi penurut apabila dirasakan
meningkatnya situasi yang menuntut kepatuhan
contoh: UU lalu lintas.
Kepatuhan dapat ditingkatkan:
• Penggunaan ganjaran, hukuman,
ancaman dan tekanan dari situasi.
• Namun tekanan eksternal yang
terlampau besar dapat
membahayakan dan menimbulkan
kecenderungan untuk melawan.
Compliance;
• Perilaku yang terjadi sebagai
persetujuan atas permintaan orang
lain.
Beberapa teknik supaya suatu permintaan
dikabulkan :
• Teknik foot in the door.
• The doot in the face
• Low ball
• Even-a-peny-will-help
Teknik foot in the door:
• Teknik ini dipakai apabila kita bermaksud
mendapatkan sesuatu yang besar,
dengan terlebih dulu meminta sesuatu
yang kecil. Pada umumnya orang akan
mengabulkan suatu permintaan bila ia
pernah memberikan sesuatu terhadap
orang lain yang sama sebelumnya.
Teknik the door in the face:
• Kebalikan dari foot in the door. Permintaaan
yang diajukan yang besar terlebih dahulu,
yang kemungkinan terkabulnya kecil, baru
kemudian mengajukan permintaan yang lebih
kecil sehingga dikabulkan. Teknik ini akan
berhasil apabila tenggang waktu antara
permintaan I dan II tidak jauh, permintaan I
lebih besar dari yang II dan kedua permintaan
dilakukan oleh satu orang.
Teknik Low-ball:
• Seperti foot in the door, tapi
permintaan berikutnya adalah
permintaan ralat.
Teknik even-a-peny-will-help:
• Teknik ini sering dipakai para pencari
derma. Jika calon penderma
bertanya kepadanya “Berapa saya
musti memberi? Maka jawab, “Satu
rupiah pun akan sangat membantu.”

Contenu connexe

Tendances

Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
Seta Wicaksana
 
Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)
atone_lotus
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
Afra Balqis
 

Tendances (20)

Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas MercubuanaPPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
PPT Psikologi Sosial "Prasangka" Universitas Mercubuana
 
Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)Agresi (Psikologi Sosial)
Agresi (Psikologi Sosial)
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Prosocial Behavior ppt
Prosocial Behavior ppt Prosocial Behavior ppt
Prosocial Behavior ppt
 
Perilaku Prososial
Perilaku PrososialPerilaku Prososial
Perilaku Prososial
 
Emosi
EmosiEmosi
Emosi
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial  - persepsi terhadap orang lainPsikologi sosial  - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
 
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial KognisiPsikologi Sosial; Sosial Kognisi
Psikologi Sosial; Sosial Kognisi
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 

Similaire à Konformitas

Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
atone_lotus
 
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasiPrasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
Anna Dekinai
 
PPT-9. Konformitas Penyimpangan Kejahatan (Bag. 1).pptx
PPT-9. Konformitas Penyimpangan  Kejahatan (Bag. 1).pptxPPT-9. Konformitas Penyimpangan  Kejahatan (Bag. 1).pptx
PPT-9. Konformitas Penyimpangan Kejahatan (Bag. 1).pptx
Fajri Mubarok
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
Dheea Resta
 
Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosial
iin70
 
Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosial
iin70
 
Jj mac 8 deviance - copy
Jj mac 8   deviance - copyJj mac 8   deviance - copy
Jj mac 8 deviance - copy
Ribbi Nugroho
 
Sosiologi by dwi ayu
Sosiologi by dwi ayuSosiologi by dwi ayu
Sosiologi by dwi ayu
Dwi Ayu
 
Labelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa LionoraLabelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa Lionora
Faiz Sujudi
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikator
PJIK12
 

Similaire à Konformitas (20)

Conformity
Conformity Conformity
Conformity
 
Social influences
Social influencesSocial influences
Social influences
 
Social influence.pdf
Social influence.pdfSocial influence.pdf
Social influence.pdf
 
Psikologi Eksperimen
Psikologi EksperimenPsikologi Eksperimen
Psikologi Eksperimen
 
Konformitas & penyimpangan
Konformitas & penyimpanganKonformitas & penyimpangan
Konformitas & penyimpangan
 
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
Mempengaruhi Perubahan Tingkah Laku Orang Lain (Pengaruh Sosial) Psikologi So...
 
Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakatPengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
Pengaruh Sosial dalam psikologi sosial masyarakat
 
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasiPrasangka, steorotip dan diskriminasi
Prasangka, steorotip dan diskriminasi
 
Perilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remajaPerilaku menyimpang pada_remaja
Perilaku menyimpang pada_remaja
 
PPT-9. Konformitas Penyimpangan Kejahatan (Bag. 1).pptx
PPT-9. Konformitas Penyimpangan  Kejahatan (Bag. 1).pptxPPT-9. Konformitas Penyimpangan  Kejahatan (Bag. 1).pptx
PPT-9. Konformitas Penyimpangan Kejahatan (Bag. 1).pptx
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
 
Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosial
 
Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosial
 
Jj mac 8 deviance - copy
Jj mac 8   deviance - copyJj mac 8   deviance - copy
Jj mac 8 deviance - copy
 
Sosiologi by dwi ayu
Sosiologi by dwi ayuSosiologi by dwi ayu
Sosiologi by dwi ayu
 
Labelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa LionoraLabelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa Lionora
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikator
 
Sifat komunikator
Sifat komunikatorSifat komunikator
Sifat komunikator
 
Norma kesopanan
Norma kesopananNorma kesopanan
Norma kesopanan
 

Plus de elmakrufi (20)

Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Masa tua
Masa tuaMasa tua
Masa tua
 
Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouse
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosial
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestalt
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telinga
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mata
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Neuroglia
NeurogliaNeuroglia
Neuroglia
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
 
Bu ava 3 .
Bu ava 3 .Bu ava 3 .
Bu ava 3 .
 
Behaviorisme
BehaviorismeBehaviorisme
Behaviorisme
 

Konformitas

  • 2. Conformity: Menurut Baron & Byrne (1984) : konformitas adalah penyesuaian terhadap kelompok sosial, karena ada tuntutan dari kelompok tersebut untuk menyesuaikan, meskipun tuntutan itu tidak terbuka. Menurut Kurler dan Kiesler (1969): konformitas adalah perubahan perilaku yang ada pada kelompok sebagai akibat dari tekanan kelompok, baik yang nyata maupun diimajinasikan.
  • 3. Lanjut…. • David O Sears, dkk, (1985): konformitas adalah perilaku yang dilakukan karena orang lain juga melakukannya.
  • 4. Contoh konformitas: • Kewajiban memakai seragam • Perilaku di traffic light dsb
  • 5. Penelitian mengenai konformitas: • Penelitian dari sherif & sherif (1937): penelitiannya dikenal dengan sebutan autokinetik fenomenon yaitu orang akan berpendapat secara bebas apabila sendirian, kalau berada dalam kelompok pendapatnya bisa berlawanan karena dalam kelompok, orang cenderung menyelaraskan diri dengan pendapat kelompok.
  • 6. Lanjut…… • Penelitian Solomon &Asch:Dalam penelitian ini subjek diminta menebak panjang sebuah garis, subjek dibagi 2: kelompok pertama diminta berpendapat independent dan kelompok kedua anggota-anggotanya sudah disiapkan untuk memberi jawaban tertentu, yaitu jawaban yang tidak benar. Hasil penelitian menunjukkan subjek yang independent 95% memberi jawaban tanpa kesalahan, sedangkan subjek yang tidak independent ternyata 75% membuat minimal 1 kesalahan.
  • 7. Sifat konformitas: • Bersifat adaptif. • Konformitas sebagai suatu cara untuk menyesuaikan bisa hanya di permukaannya saja, tetapi bisa juga diinternalisasi oleh orang yang bersangkutan.
  • 8. Tipe-tipe konformitas: • Tipe konformitas yang hanya ditampakkan dalam kelompok, tetapi di saat dirinya tidak dalam kelompok ia lebih suka mengembangkan opininya disebut expedient conformity atau simple compliance. • Tipe konformitas yang lain adalah private acceptance. Di sini orang memang setuju sepenuhnya, baik ketika dalam kelompok maupun di luar kelompok.
  • 9. Lanjut….. • Expedient conformity terjadi dalam rangka untuk menghindari hukuman atau mendapatkan ganjaran. • Private conformitu terjadi karena ada anggapan bahwa pendapat kelompok dan dirinya adalah benar.
  • 10. Faktor yang mempengaruhi konformitas: • Menurut Latane (1981). Ada kecendeungan semakin banyak anggota kelompok, semakin mendorong orang untuk melakukan konformitas. Pada kenyataannya hubungan antara jumlah orang dalam kelompok dengan tingkat konformitas tidak linier.
  • 11. Lanjut…. • Menurut Asch (1951) : pendapat di atas memang benar, tetapi tidak signifikan. Faktor mayoritas dalam kelompok ternyata ikut berpengaruh pada konforrmitas. Misalnya : etnik, agama, kebangsaan, geografis dll.Demikian pula dengan orang yang self esteemnya tinggi biasanya tidak mudah kompromi.
  • 12. Dinamika konformitas: • Menurut social comparisson theory, seseorang akan konform dengan kelompoknya karena ia menilai bahwa kelompok tersebut adalah benar dan dia merasa takut untuk ditolak. • Kemungkinan lain adalah karena adanya konflik.Menurut penelitian dei Russ dkk (1976) apabila ada perbedaan pendapat antara seseorang dengan kelompoknya akan timbul perasaan tidak enak dalam diri orang tersebut. Dalam kondisi demikian maka jalan keluar yang aman adalah konformitas.
  • 13. Pengaruh umur dan jenis kelamin terhadap konformitas: • Konformitas tidak berkorelasi dengan faktor umur. • Justru jenis kelamin berkorelasi dengan konformitas. • Wanita lebih konform daripada pria, penyebabnya latar belakang budaya. • Mc David (1971) melaporkan bahwa wanita lebih konform dengan persoalan pria, pria lebih konform terhadap persoalan wanita, sedang terhadap persoalan yang sifatnya netral keduanya seimbang.
  • 14. Non Konformis • Anti konformitas • Independent
  • 15. Anti Konformitas: • Terjadi bila seseorang justru memiliki pendapat, sikap atau perilaku yang berlawanan dengan kelompok.
  • 16. Independent: • Orang akan berbuat sesuai dengan isi pikirannya, tanpa terpengaruh oleh kelompok. Kalaupun itu berlawanan dengan apa yang dituntut kelompok, bukan merupakan reaksi terhadap tuntutan kelompok.
  • 17. Penyebab Non konformis: • Reactance (penolakan) • Mencari perhatian • Ingin menjadi unik • Deindividuation.
  • 18. Obidience: • Perilaku yang dilakukan karena orang lain meminta meskipun orang tersebut tidak ingin melakukannya.
  • 19. Faktor yang mempengaruhi: • Jenis kelamin. Untuk hal-hal yang mengerikan wanita lebih tidak patuh karena merasa ngeri melihat dan mendengar korban, maka dalam penelitian milgram, wanita cenderung menolak perintah. • Tingkat otoritas berpengaruh terhadap kepatuhan. • Terbatasnya peluang untuk tidak patuh ternyata berpengaruh terhadap seseorang untuk patuh. • Seseorang akan menjadi penurut apabila dirasakan meningkatnya situasi yang menuntut kepatuhan contoh: UU lalu lintas.
  • 20. Kepatuhan dapat ditingkatkan: • Penggunaan ganjaran, hukuman, ancaman dan tekanan dari situasi. • Namun tekanan eksternal yang terlampau besar dapat membahayakan dan menimbulkan kecenderungan untuk melawan.
  • 21. Compliance; • Perilaku yang terjadi sebagai persetujuan atas permintaan orang lain.
  • 22. Beberapa teknik supaya suatu permintaan dikabulkan : • Teknik foot in the door. • The doot in the face • Low ball • Even-a-peny-will-help
  • 23. Teknik foot in the door: • Teknik ini dipakai apabila kita bermaksud mendapatkan sesuatu yang besar, dengan terlebih dulu meminta sesuatu yang kecil. Pada umumnya orang akan mengabulkan suatu permintaan bila ia pernah memberikan sesuatu terhadap orang lain yang sama sebelumnya.
  • 24. Teknik the door in the face: • Kebalikan dari foot in the door. Permintaaan yang diajukan yang besar terlebih dahulu, yang kemungkinan terkabulnya kecil, baru kemudian mengajukan permintaan yang lebih kecil sehingga dikabulkan. Teknik ini akan berhasil apabila tenggang waktu antara permintaan I dan II tidak jauh, permintaan I lebih besar dari yang II dan kedua permintaan dilakukan oleh satu orang.
  • 25. Teknik Low-ball: • Seperti foot in the door, tapi permintaan berikutnya adalah permintaan ralat.
  • 26. Teknik even-a-peny-will-help: • Teknik ini sering dipakai para pencari derma. Jika calon penderma bertanya kepadanya “Berapa saya musti memberi? Maka jawab, “Satu rupiah pun akan sangat membantu.”