Dokumen ini menjelaskan tentang lima indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Setiap indra memiliki bagian dan fungsi tersendiri dalam menerima stimulus dan meresponnya. Dokumen ini juga membahas tentang ilusi dan halusinasi yang dapat terjadi akibat faktor kealaman, stimulus, atau individu sendiri.
2. Orang dapat mendengarkan sesuatu dengan alat
pendengaran, yaitu telinga.
Telinga dapat dibagi atas beberapa bagian yang
masing-masing mempunyai fungsi dan tugas sendiri-
sendiri.
Stimulus berujud bunyi yang merupakan getaran
udara atau getaran medium lain.
Respon dari stimulus itu orang dapat mendengar
bunyi itu.
Jika individu menyadari apa yang didengar, berarti
individu telah mempersepsi apa yang didengarnya.
3. Bagian luar, yaitu merupakan bagian yang
menerima stimulus dari luar.
Bagian tengah, yaitu merupakan bagian yang
meneruskan stimulus yang diterima oleh
telinga bagian luar, jadi bagian ini
merupakan transformer.
Telinga bagian dalam, yaitu reseptor yang
sensitif yang merupakan syaraf-syaraf
penerima.
4. Orang dapat mencium bau sesuatu melalui
alat pencium yaitu hidung.
Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak
dalam hidung sebelah dalam.
Stimulus berujud benda-benda yang bersifat
khemis atau gas yang dapat menguap dan
mengenai alat-alat penerima yang ada di
hidung, kemudian diteuskan oleh syaraf
sensoris ke otak, dan sebagai respon dari
stimulus itu orang dapat menyadari apa yang
diciumnya.
5. Masing-masing individu mempunyai
sensitivitas yang berbeda-beda mengenai
penciuman bau. (tes bau)
Dalam kondisi tertentu orang akan terbiasa
dengan bau tertentu (adaptasi)
7. Indera pencecap terletak di lidah.
Stimulus zat cair.
Zat cair itu mengenai ujung sel penerima
yang terdapat pada lidah, kemudian
dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak,
hingga akhirnya orang dapat menyadari
tentang apa yan dicecap itu.
Ada 4 rasa pokok: pahit, manis,asin, asam.
Masing-masing rasa ini mempunyai daerah
penerima rasa sendiri pada lidah.
Rasa lain merupakan campuran dari rasa
pokok itu.
8. Indera ini dapat merasakan rasa sakit, tekanan,
rabaan, tekanan dan temperatur.
Tidak semua bagian dari kulit dapat menerima rasa-
rasa ini.
Dalam hal tekanan atau rabaan, stimulusnya
langsung mengenai bagian kulit bagian rabaan atau
teknan. Stimulus ini akan menimbulkan kesadaran
akan lunak, keras, halus, dan kasar.
Stimulus yang menimbulkan rasa sakit dapat bersifat
khemis ataupun electrical dan sebangsanya yang
pada pokoknya stimulus ini cukup kuat menimbulkan
kerusakan pada kulit, dan menimbulkan rasa sakit.
9. Ilusi : kesalahan individu dalam memberikan
interpretasi atau arti terhadap stimulus yang
diterimanya.Misal : tonggak dipersepsi sebagai
orang sedang berdiri.
Halusinasi : individu merasa mengalami sesuatu
persepsi, sekalipun secara objektif individu yang
bersangkutan tidak dikenai stimulus.
10. Faktor kealaman: misalnya ilusi gema, ilusi
kaca.
Faktor stimulus : mempunyai arti lebih dari
satu, tidak dianalisis lebih lanjut.
Faktor individu : kebiasaan.