SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
Kisah Sukses Alim Markus, Dari Lampu Teplok, Jadi Raja Panci




Kisah Sukses Maspion
Sebagian besar ibu rumah tangga pasti pernah memakai produk Maspion. Namun, tak banyak yang tahu bahwa nama besar Maspion berawal dari
          pabrik lampu teplok yang dibesarkan protolan SMP di sebuah rumah petak 4 x4.
Maspion dan Alim Markus adalah dua nama yang tak terpisah kan. Orang kini mengenal Maspion sebagai salah satu ke lompok usaha besar asal
          Jawa Timur, yang tak hanya berkutat di industri peralatan rumah tanga, namun juga menjamah perbankan, real estat, hingga properti.
          Sedangkan Alim Markus adalah nahkoda dibalik semua kisah sukses itu. Pria berperawakan sedang ini rela mengorbankan pendidikan
          dan masa kecilnya saat mulai berkiprah di dunia bisnis.
Alim Markus dilahirkan 57 tahun lalu, tepatnya 24 September 1951 di sebuah rumah petak seluas 4×4 meter persegi di Jalan Ka pasan Gang II nomor
          22. Karena minimnya ukuran rumah, Alim Markus yang kini me mimpin grup usaha yang terdiri dari 53 perusahaan itu harus hidup uyel-
          uyelan dengan ayah, ibu, dan ketiga adiknya.. “Jika salah anggota keluarga buang air kecil, baunya langsung ke mana-mana,” ujar Alim
          Markus sambil terkekeh saat ditemui di kantor Maspion Kembang Jepun, Surabaya, pekan lalu.
Markus muda tak betah terus hidup susah. Sebagai anak tertua di keluarga, Markus bertekad merubah nasibnya dengan beker ja sekeras mungkin dan
          menjadi orang sukses. “Saya nekat berhenti sekolah sebelum lulus SMP, saya ingin jadi pengusaha sukses dan kuat. Karena itu saya
          memilih serius membantu orang tua bekerja dari jam lima pagi sampai tujuh malam,” tutur peng usaha yang hingga kini menjabat ketua
          Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim itu.
Markus kemudian mengerahkan seluruh upayanya membesarkan usaha UD Logam Djawa yang didirikan ayahnya Alim Husin pada Oktober 1965, di
          daerah Pecindilan, Surabaya. UD Logam Djawa awalnya memproduksi lampu teplok. Alim Hu sin ketika itu sanggup memproduksi 300 lusin
          lampu teplok perhari.




Kisah Sukses Maspion
Saat Alim Markus terjun total mem bantu bisnis sang ayah, dia ma sih berumur belia, 15 tahun. Ketika anak seusianya memuaskan gairah anak muda,
           Alim Markus menjalani semua aktivitas buruh pabrik. Mulai dari ngepel lantai sampai menangani pekerjaan staf administrasi, staf
           keuangan, dan lain-lain. Markus juga sempat juga terlibat dalam pemasaran. Dengan sepeda pancal dia berkeliling menjajakan barang ke
           toko-toko di daerah Pabean dan Pasar Turi.
Setelah bekerja keras lima tahun lebih, keluarga Markus mu lai memetik hasil dan mulai mancapai sukses. Minat masyarakat sekitar semakin
           bertambah, produk dari UD Logam Djawa makin laris. Akhirnya pada 1972 didirikan Maspion yang berarti Mengajak Anda Selalu Percaya
           Industri Olahan Nasional. Pada tahun itu juga, Markus memiliki mobil pertamanya yakni Holden. Markus juga memboyong keluarganya dari
           rumah petak ke rumah cukup besar di kawasan yang lebih elit yakni di Embong Tanjung No. 5, yang dia tinggali sampai sekarang.
           Perusahaan pun dipindah ke daerah Gedangan, Sidoarjo. Alim Husin, yang mulai yakin terhadap kemampuan anak-anaknya, secara
           perlahan mulai menarik diri dari panggung. Dan sebagai putra tertua, Alim Markus muda yang ditunjuk langsung sebagai presiden direktur,
           sedangkan Alim Husin sebagai Chairman. Saudara kandung lainnya Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa masing-masing
           didudukan sebagai direktur pengelola.
Kata kolega
           Sederhana tetapi berkarakter sehingga banyak orang yang segan dan menjadikannya panutan.”
           Henry J. Gunawan, Presdir PT Surya Inti Permata Tbk
           Alim tetap ulet bekerja keras dengan jujur walau dulu banyak pengusaha yang memakai dana BLBI.”
           Erlangga Satriagung, Ketua Kadin Jatim
           BIODATA
           Nama: Alim Markus
           Lahir: Surabaya, 24 September 1951
           Jabatan:Presiden Direktur Grup Maspion
           Orangtua:Ayah Alim Husin, Ibu Angkasa Rachmawati
           Istri: Sriyanti
           Anak:Enam Orang
           Saudara kandung:Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa
           Pendidikan: Kelas 3 SMP tidak selesai
           Anak perusahaan : 53
           Bidang Usaha : produk kebutuhan rumah tangga, konstruksi, material, dan industri, property, gedung perkantoran dan mal, dan jasa
           keuangan
           Karyawan : 30.000 orang
           Sumber : jawapos
Kisah Sukses Fitriyanto, Lulusan SMA Yang Menjadi Bos PT AUTO FIT




Lulusan perguruan tinggi alias sarjana tidak menjamin orang menjadi sukses. Kali ini profil seorang
       lulusan SMA yang bernama Fitriyanta akan membuat kita terinspirasi dan akan membuat minder
       sarjana – sarjana yang bertahun – tahun kuliah tetapi ujung – ujungnya nganggur. Simakkisah
       Fitriyanto lulusan SMA yang sukses menjadi bos produk salon mobil.
Fitriyanto hanya lulusan SMA. Tapi, berkat tekad yang diiringi dengan usaha keras, ia sukses menjadi
         produsen perawatan mobil merek Autofit. Pemilik PT Vitechindo Perkasa ini mampu membikin
         produk yang bisa bersaing dengan merek terkenal.
Hidup ini bagi Fitriyanto benar-benar sebuah perjuangan. Ia lahir dari keluarga sederhana, kalau tidak
        disebut miskin. Ayahnya hanya seorang tukang kayu. Tapi, dengan tekad yang bulat dan usaha
        yang kuat, Fitriyanto mampu menjadi seorang pengusaha produk perawatan mobil yang terbilang
        sukses.
PT Vitechindo Perkasa, perusahaan milik Fitriyanto, berhasil memasok produknya ke bengkel resmi milik
        agen tunggal pemegang merek (ATPM) besar, seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, Honda, Nissan,
        Hyundai, Suzuki, Kia, dan Mazda. Bisnis ini menghasilkan omzet Rp 8 miliar per tahun.
Label merek produk buatan Fitriyanto adalah Autofit. Saat ini, ada 20 produk merekAutofit yang sudah
       diproduksi, antara lain produk sampo, semir ban, pelumas, pembersih evaporator, injection
       purge, cairan pembersih bahan bakar, pembersih blok mesin, pembersih karburator, dan
       pembersih ruang bakar mesin kendaraan.
Uniknya, untuk meracik Autofit, Fitriyanto sama sekali tidak memperdalam ilmu kimia secara formal.
       “Semua saya pelajari secara autodidak,” kata pria kelahiran Purbalingga, 10 November 1972 ini.
Ayahnya yang seorang tukang kayu tentu tak mampu menyekolahkannya tinggi-tinggi. Maka, ketika lulus
      SMA, pada tahun 1992, Fitriyanto langsung hijrah ke Jakarta. Anak bungsu dari lima bersaudara
      ini menjadi kuli bangunan.
Enam bulan menjadi kuli bangunan, Fitriyanto pindah menjadi tukang bantu-bantu di rumah Rachmat
      Gobel, kini Presiden Komisaris PT Panasonic Manufacturing Indonesia. Di rumah itulah ia
ketemu dengan salah satu manajer Panasonic. “Saya ditawari kerja,” ujarnya. Ia lalu menjadi pegawai di
       Panasonic, divisi komponen, yang memproduksi semua speaker.
Di waktu senggang, Fitriyanto selalu meluangkan waktu untuk membaca buku kisah orang sukses. “Saya
        menghimpun tekad untuk menjadi orang sukses. Dari buku yang saya baca, orang sukses
        kebanyakan mengawali karier sebagai tenaga pemasaran (marketing),” kata suami Lihardiana
        ini.
Fitriyanto lantas hengkang dari Panasonic dan pada tahun 1995, ia menjadi tenaga pemasar di produsen
         minuman. “Saya mendapat upah Rp 75.000 per bulan, jauh lebih kecil ketimbang jadi kuli
         bangunan. Ketika jadi kuli, upah saya Rp 60.000 per minggu,” kata Fitriyanto yang akhirnya
         keluar setelah tiga bulan bekerja.
Lantaran bertekad jadi tenaga pemasar, Fitriyanto kembali masuk ke perusahaan cokelat selama
       setahun, sebelum akhirnya pindah ke PT Prima Karya Gandareksa, perusahaan kimia. Ia tetap
       jadi tenaga pemasar, tetapi dengan gaji Rp 5 juta per bulan. “Saya banyak belajar tentang
       produk perawatan mobil di sini,” katanya. Lantaran kinerjanya bagus, perusahaan
       menugaskannya ke Bali. Tapi, ia memilih mundur lantaran tak ingin jauh dari keluarga. Selama
       setahun, ia beberapa kali pindah kerja di perusahaan kimia.
Fitriyanto akhirnya masuk ke perusahaan produk perawatan mobil dari Jerman. “Di perusahaan ini, saya
         suka memperhatikan para peracik produk. Saya pelajari, bahan apa saja yang diramu menjadi
         produk perawatan,” katanya.
Setiap Sabtu dan Minggu, dia pergi ke toko kimia untuk mempelajari bahan-bahan kimia yang bisa
        diramu menjadi produk perawatan mobil. Dia bertahan selama lima tahun di perusahaan itu
        sebelum akhirnya mengundurkan diri dengan posisi gaji terakhir Rp 24 juta per bulan.
Pinjam uang ke bank
Pengalaman di perusahaan pembuatan produk perawatan mobil membuat Fitriyanto percaya diri untuk
       memulai usaha sendiri. “Sebagai tenaga pemasar, saya sudah memegang banyak pelanggan.
       Saya juga sudah bisa membuat produk sendiri,” katanya.
Dengan memanfaatkan bengkel sepeda motor di Cikeas, Bogor, yang didirikan saat masih bekerja, pada
      2007, Fitriyanto memulai usaha produk perawatan mobil. “Saat itu, cuma ada satu montir dan
      tempatnya sangat sederhana,” kenangnya. Di bengkel itu, dia meracik bahan setelah memenangi
      tender pengadaan produk perawatan mobil dari salah satu bengkel mobil besar.
Lantaran tak punya modal, Fitriyanto mencari pinjaman bank sebesar Rp 25 juta. “Karena tidak ada
       agunan, modalnya hanya kepercayaan. Bank itu menjadi pelanggan di bengkel kami,” katanya.
Dari modal Rp 25 juta, ia bisa menghasilkan omzet Rp 80 juta. Tiga tahun berjalan, usahanya semakin
       besar. Dengan pinjaman bank yang lebih besar, dia membuka pabrik di daerah Cipayung,
       Jakarta Timur, dan mendirikan PT Vitechindo Perkasa.
Saat ini, Fitriyanto memiliki 35 karyawan dan sejak awal bulan Juni 2012, dia membuka lembaga kursus
         bahasa Inggris dan komputer. “Saya sendiri tak bisa mengoperasikan komputer,” katanya sambil
         tertawa. Ia juga membuka sekolah taman kanak-kanak sembari menjalankan usaha bengkelnya.
Kisah Sukses Sriyono pengusaha siomay pink




Jalan hidup tak bisa ditebak. Sriyono, seorang mantan miliarder, kini berjualan siomay keliling. Namun,
berkat penampilannya yang eksentrik, predikat miliarder itu tampaknya bakal kembali disandangnya.
Menjadi penjual siomay keliling dengan pakaian dan aksesori serba pink membuat Sriyono terkenal,
terutama di dunia maya. Mantan miliarder itu juga pernah menjadi bintang tamu di sebuah stasiun
televisi. Bahkan, ada yang menawari bermain sinetron. Semua itu dia lakukan demi bisa bertemu
anaknya.Minggu lalu (16/1) INDOPOS menelusuri rute jualan Sriyono di kawasan kelas menengah ke
atas di Jalan Gandaria Tengah, Jakarta Selatan, tak ada orang yang tahu namanya. Tapi, ketika disebut
nama Siomay Pink (barang dagangan Sriyono), kebanyakan warga yang ditemui mengenali. Mulai sopir
bemo, satpam, tukang ojek, hingga anak-anak.Siomay Pink juga menjadi identitas pria asal Klaten, Jawa
Tengah, itu di dunia maya. Mesin pencari Google menyebut 83.500 hasil yang merujuk pada usaha
siomay yang dijalankan Sriyono sambil berkeliling di atas sepeda pink.

Sriyono menjadi topik hangat di kalangan komunitas entrepreneur. Sebab, selain berjualan dengan
kostum dan perlengkapan mencolok serbapink, kegigihannya dalam berwirausaha menjadi inspirasi
tersendiri.




’’Mungkin karena saya dianggap nyentrik. Itu saja. Tapi, entahlah, saya nikmati saja momen-
momen ini,’’ ujarnya sambil melayani pelanggan. Dia pun meracik bumbu siomay dari panci
pink yang terikat di belakang sepeda pink yang telah dimodifikasi dengan sejumlah kotak kayu
yang juga berwarna pink. Di depan sepeda itu terdapat dua keranjang pink dengan dua teddy bear
pink terduduk di dalamnya.
Sriyono juga mengenakan kaus pink, bercelana pendek pink, topi pink, serta jam dan bahkan
anting pink Namun, di balik penampilan nyentrik itu, tersimpan kisah perjuangan hidup yang
cukup berliku.




Kisah sukses Sriyono dimulai pada 1969 ketika pria kelahiran Klaten, 21 Juli 1954, tersebut
merantau ke Jakarta untuk menjadi sales mobil. Ketika itu, tiba-tiba saja dia sangat gemar pada
siomay dan memutuskan untuk belajar cara membuat makanan itu. Dia lantas berguru pada
seorang keturunan Tiongkok asal Pulau Bangka.

Dialah yang mengajari Sriyono membuat siomay. Setahun penuh Sriyono bekerja tanpa digaji
untuk mendapatkan resep rahasia sang penjual siomay itu. Beberapa tahun kemudian, sang guru
meninggal dan mewariskan usaha Siomay kepada Sriyono. Pada 1980-an, Sriyono
memberanikan diri memulai usaha siomay keliling di Jakarta dengan modal patungan dengan
beberapa teman.

Berbagai cara                                                         ditempuh untuk
membesarkan                                                           usaha tersebut. Mulai
membikin armada                                                       siomay sepeda keliling
sampai mendirikan                                                     warung-warung kecil.
Puncak sukses                                                         diraih pada 1996 ketika
dirinya berhasil                                                      membuat outlet di salah
satu mal elite di ibu                                                 kota, yakni Plaza Senayan.

Sriyono adalah pendiri dan pemilik outlet Siomay Senayan dengan beberapa cabang. Pendapatan
bisnisnya ketika itu mencapai Rp 2 miliar per tahun. Dia menikmati sukses berjualan siomay
dengan berstatus bujangan. Sriyono mengenang, tinggal di ibu kota dengan duit melimpah ketika
itu bagai hidup di surga.

Bahkan, bisnisnya sangat kuat sehingga ketika krisis 1998 menerpa modalnya tidak berkurang.
Tapi, dia justru masih bisa mendirikan outlet di beberapa tempat lain. April 1999, Sriyono
memutuskan untuk mengakhiri masa lajang dan menikahi putri seorang polisi.

Pernikahan yang tidak direstui orang tua sang istri itu kemudian menjadi bom waktu bagi
kehidupan Sriyono. Pertengkaran demi pertengkaran pun terus muncul sehingga konsentrasi
Sriyono pada bisnisnya mulai berkurang.

Ketika itu, dia menjadi satu-satunya pengusaha siomay yang meneken kontrak dengan gerai
waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC). Dia menyuplai siomay di puluhan gerai KFC di
Jakarta yang ketika itu memiliki menu khusus siomay.
Namun, persoalan rumah tangga yang tak kunjung selesai pelan-pelan membuat manajemen
bisnisnya kolaps. Akhirnya, Sriyono terpaksa menjual hak paten Siomay Senayan dan usahanya
pun gulung tikar. Awal 2004, setelah 4 tahun 7 bulan berumah tangga dan dikarunia dua anak,
yakni Peksi Safira Miradalita (kini 11 tahun) dan Pramesti Dewi Angelita (kini 10 tahun), sang
istri menggugat cerai Sriyono. ’’Saya ingat. (Saat itu) hanya baju yang melekat di badan yang
saya miliki,’’ kenangnya sambil menerawang.



Setelah perceraian, sang istri kemudian mengasingkan diri dan membawa serta dua anak
Sriyono. Sejak itu dia pun tidak pernah lagi bertemu dua buah hatinya. Dalam kondisi bangkrut,
Sriyono sempat ditampung mantan rekan-rekan bisnisnya.

Dia pun sempat mendapat bantuan modal dan berusaha merintis lagi usaha siomay kelilingnya
mulai nol dengan konsep awal, yakni belasan armada siomay keliling. Tapi, p ada 2008, usaha
itu lagi-lagi bangkrut. ’’Saya selalu ingat anak saya dan rindu yang tidak tertahan membuat saya
sulit berkonsentrasi,’’ katanya. Kegagalan kali ini membuat Sriyono tertekan.

Dia pun memilih menjadi gelandangan dan tinggal di jalanan kotakota Jakarta. Tiap malam, dia
tidur berpindah- pindah, dari halte bus ke kolong jembatan dan dari pinggir jalan ke
masjidmasjid. Hingga 2009, Sriyono memilih menetap di Masjid Al Bina di kawasan Senayan.

Setelah beberapa minggu                                        tinggal di sana, tiba-tiba dia
mendapat bantuan modal                                         dari seorang jamaah pengajian
yang mengetahui latar                                          belakang dirinya sebagai
pengusaha siomay.                                              ’’Waktu itu saya diberi modal Rp
1 juta untuk memulai                                           bisnis lagi,’’ katanya.

Awal 2010, Sriyono pun                                         sudah memiliki gerai siomay di
mal Pasaraya Blok M                                            yang bernama Siomay Maestro.
Namun, lagi-lagi karena                                        tinggal kesepian dan rindu
kepada dua buah hatinya,                                       konsentrasinya dalam berbisnis
terganggu. Dia pun                                             kembali bangkrut. Sampai saat
ini, Sriyono masih                                             berutang kepada manajemen
Pasaraya Rp 13 juta.

Di ambang keputusasaan,                                        sebulan menjelang bulan puasa
2010, dia memutar otak                                         dan mendapat ide brilian. Yakni,
kembali memulai usaha                                          siomay keliling, tapi dengan
tampilan yang eksentrik.

Diharapkan, ketika dia menjadi eksentrik, sang anak akan mengetahui dan dirinya dapat bersua
dua buah hatinya setelah lima tahun berpisah tanpa kabar itu. Sriyono pun memutuskan
mengenakan warna pink sebagai seragam berjualan. Pernak-pernik pink pun dikenakan untuk
berdagang keliling.
Dia juga berusaha tampil di setiap momentum di mana publik Jakarta banyak yang berkumpul.
Sriyono akhirnya dijuluki ’’maskot’’ dalam even Hari Bebas Kendaraan alias Car Free Day yang
diberlakukan sebulan sekali di jalan protokol Jakarta. ’’Semakin banyak orang yang kenal saya,
kesempatan untuk bertemu kembali dengan anak saya semakin besar,’’ katanya.

Tapi, usaha tampil nyeleneh itu tidak semudah yang dia bayangkan. Setiap hari, bahkan sampai
sekarang, Sriyono harus rela menjadi bahan ejekan orang-orang yang lewat. Tak jarang
perkataan mereka sangat pedas dan menusuk hati. Tak sedikit yang mengira Sriyono adalah
seorang waria yang nyambi berjualan siomay saat siang dan ’’berpraktik’’ saat malam.

Tapi, demi menemukan sang anak, hinaan dan cacian itu ditanggapi dengan se-nyum dan hati
ikhlas. Bahkan, kini dia sudah memiliki 34 kaus pink, 18 pasang sandal pink, 12 topi pink, 3 jam
pink, 3 pasang kacamata pink, kalung pink braces, anting-anting pink, dan tiga pasang sepatu
pink.

Upaya tampil eksentrik itu membuahkan hasil ketika dirinya muncul sebagai topik di Twitter dan
BlackBerry Messenger. Popularitasnya menanjak ketika kisah usahanya dipublikasikan di situs
kaskus.us.

Pertengahan Desember 2010, sebuah koran berbahasa Inggris di Jakarta memuat foto Sriyono
dengan full aksesori pink. Hasilnya, pekan lalu, awal Januari 2010, sebuah televisi nasional
berhasil mempertemukan Sriyono dengan sang anak.

’’Waktu itu, rasa senangnya tak terhingga. Saya bersyukur mereka mengakui saya sebagai bapak,
walaupun mereka memiliki ayah tiri warga Inggris yang kaya,’’ ujarnya, kali ini sambil terisak.

Tampil di televisi mendatangkan keuntungan bagi usaha Sriyono. Dalam dua pekan terakhir,
omzet berjualan keliling yang biasanya hanya Rp 200 ribu per hari naik lima kali lipat menjadi
Rp 1 juta per hari. Banyak pesanan dalam jumlah besar sehingga pendapatan berjualan
berkeliling terdongkrak. Sejak pekan lalu, seorang pengusaha getol menawari Sriyono untuk
membuka franchise siomay Yo Pink di beberapa lokasi di Jakarta.

Dia juga mendapat tawaran untuk bermain sinetron. Rundown jadwal casting oleh sebuah rumah
produksi juga sudah di tangannya. Lalu, apa yang akan dilakukan sekarang? Sriyono
menyatakan, dirinya masih berencana meneruskan usaha berjualan dan akan membuka warung
kecil di Jalan Otto Iskandar Muda, Jakarta. Dia fokus meraih sukses lagi dengan Siomay Yo Pink
itu.

’’Saya ingin anak saya bangga dengan bapaknya si penjual siomay berkaus pink ini. Saya akan
bangkit demi putri-putri saya,’’ ujarnya lantas tersenyum.

Contenu connexe

Tendances

ROLE MODEL ANGGA PRADIKA FOUNDER MISTER TAKO
ROLE MODEL ANGGA PRADIKA FOUNDER  MISTER TAKOROLE MODEL ANGGA PRADIKA FOUNDER  MISTER TAKO
ROLE MODEL ANGGA PRADIKA FOUNDER MISTER TAKOPritjohan Agung Winawang
 
5, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, model bisnis, mahasiswa universitas mercub...
5, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, model bisnis, mahasiswa universitas mercub...5, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, model bisnis, mahasiswa universitas mercub...
5, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, model bisnis, mahasiswa universitas mercub...RiskyRimaro
 
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"Anggun Jayanti
 
Laporan role model komplit adiza
Laporan role model komplit adizaLaporan role model komplit adiza
Laporan role model komplit adizaAdiza Fatin
 
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)Diana Amelia Bagti
 
Role Model Entrepreneur Danile Mananta
Role Model Entrepreneur Danile ManantaRole Model Entrepreneur Danile Mananta
Role Model Entrepreneur Danile Manantaputridlp
 
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (1)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (1)KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (1)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (1)Diana Amelia Bagti
 
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...Jumadi Subur
 
Dari Karyawan Menjadi Bos
Dari Karyawan Menjadi BosDari Karyawan Menjadi Bos
Dari Karyawan Menjadi BosPHP Developer
 
Directory pertamina cetak 2020 display
Directory pertamina cetak 2020 displayDirectory pertamina cetak 2020 display
Directory pertamina cetak 2020 displayCIkumparan
 
Jbptunikompp gdl-andrapahle-36202-6-unikom a-i
Jbptunikompp gdl-andrapahle-36202-6-unikom a-iJbptunikompp gdl-andrapahle-36202-6-unikom a-i
Jbptunikompp gdl-andrapahle-36202-6-unikom a-iDyah Gandhisa
 

Tendances (20)

ROLE MODEL ANGGA PRADIKA FOUNDER MISTER TAKO
ROLE MODEL ANGGA PRADIKA FOUNDER  MISTER TAKOROLE MODEL ANGGA PRADIKA FOUNDER  MISTER TAKO
ROLE MODEL ANGGA PRADIKA FOUNDER MISTER TAKO
 
Ronny Lukito - Eiger
Ronny Lukito - Eiger Ronny Lukito - Eiger
Ronny Lukito - Eiger
 
5, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, model bisnis, mahasiswa universitas mercub...
5, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, model bisnis, mahasiswa universitas mercub...5, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, model bisnis, mahasiswa universitas mercub...
5, kwh, rizki may rozi, hapzi ali, model bisnis, mahasiswa universitas mercub...
 
Pots Meets Pop
Pots Meets PopPots Meets Pop
Pots Meets Pop
 
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
Profil pengusaha sukses "kewirausahaan"
 
Laporan role model komplit adiza
Laporan role model komplit adizaLaporan role model komplit adiza
Laporan role model komplit adiza
 
Bahan uts mp
Bahan uts mpBahan uts mp
Bahan uts mp
 
Amin supriyadi liu
Amin supriyadi liuAmin supriyadi liu
Amin supriyadi liu
 
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (2)
 
Role Model Entrepreneur Danile Mananta
Role Model Entrepreneur Danile ManantaRole Model Entrepreneur Danile Mananta
Role Model Entrepreneur Danile Mananta
 
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (1)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (1)KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (1)
KEWIRAUSAHAAN - Pengusaha Kaya Indonesia (1)
 
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...
Kuli Bangunan Jadi Juragan (Ebook Motivasi Menjadi Pengusaha) by Jumadi Subur...
 
Dari Karyawan Menjadi Bos
Dari Karyawan Menjadi BosDari Karyawan Menjadi Bos
Dari Karyawan Menjadi Bos
 
Directory pertamina cetak 2020 display
Directory pertamina cetak 2020 displayDirectory pertamina cetak 2020 display
Directory pertamina cetak 2020 display
 
MEKAR Newsletter ed.04
MEKAR Newsletter ed.04MEKAR Newsletter ed.04
MEKAR Newsletter ed.04
 
contoh ppt design
contoh ppt designcontoh ppt design
contoh ppt design
 
Berfikir,action, berbagi, sukses
Berfikir,action, berbagi, suksesBerfikir,action, berbagi, sukses
Berfikir,action, berbagi, sukses
 
Jbptunikompp gdl-andrapahle-36202-6-unikom a-i
Jbptunikompp gdl-andrapahle-36202-6-unikom a-iJbptunikompp gdl-andrapahle-36202-6-unikom a-i
Jbptunikompp gdl-andrapahle-36202-6-unikom a-i
 
Kepepet
KepepetKepepet
Kepepet
 
From zero to hero
From zero to heroFrom zero to hero
From zero to hero
 

Similaire à Kisah sukses

Sofa khania dewi an a
Sofa khania dewi an aSofa khania dewi an a
Sofa khania dewi an aSofaKhaniad
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis ecakxx
 
Avon tutup pabriknya di indonesia
Avon tutup pabriknya di indonesiaAvon tutup pabriknya di indonesia
Avon tutup pabriknya di indonesiaMalik260798
 
Kewirausahaan versi bahasa Indonesia
Kewirausahaan versi bahasa IndonesiaKewirausahaan versi bahasa Indonesia
Kewirausahaan versi bahasa IndonesiaKasmadi Rais
 
Kewirausahaan versi bahasa Indonesia
Kewirausahaan versi bahasa IndonesiaKewirausahaan versi bahasa Indonesia
Kewirausahaan versi bahasa IndonesiaKasmadi Rais
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...Dian Anggraeni
 
awal karir sandiaga uno
awal karir sandiaga unoawal karir sandiaga uno
awal karir sandiaga unoAnggaZaelani
 
Profil Pengusaha Inspiratif_ 030.pdf
Profil Pengusaha Inspiratif_ 030.pdfProfil Pengusaha Inspiratif_ 030.pdf
Profil Pengusaha Inspiratif_ 030.pdfSitiHikmatunNurChoir
 
Kerja kursus Asas Perniagaan dan Keusahawanan
Kerja kursus Asas Perniagaan dan KeusahawananKerja kursus Asas Perniagaan dan Keusahawanan
Kerja kursus Asas Perniagaan dan KeusahawananSherly Jewinly
 
Sukanto Tanoto: Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Indonesia
Sukanto Tanoto: Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses IndonesiaSukanto Tanoto: Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Indonesia
Sukanto Tanoto: Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses IndonesiaEnvironmental Insights
 
Laporan Kunjungan Industri
Laporan Kunjungan IndustriLaporan Kunjungan Industri
Laporan Kunjungan IndustriHery Purwanto
 
Proposal riwayat hidup untuk mendapatkan pekerjaan
Proposal riwayat hidup untuk mendapatkan pekerjaanProposal riwayat hidup untuk mendapatkan pekerjaan
Proposal riwayat hidup untuk mendapatkan pekerjaansekaraka
 
Elang Gumilang - Entrepreneur
Elang Gumilang - EntrepreneurElang Gumilang - Entrepreneur
Elang Gumilang - EntrepreneurBennyBM
 

Similaire à Kisah sukses (20)

Entrepreneur
EntrepreneurEntrepreneur
Entrepreneur
 
Autobiografi uno
Autobiografi unoAutobiografi uno
Autobiografi uno
 
Sofa khania dewi an a
Sofa khania dewi an aSofa khania dewi an a
Sofa khania dewi an a
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
 
Avon tutup pabriknya di indonesia
Avon tutup pabriknya di indonesiaAvon tutup pabriknya di indonesia
Avon tutup pabriknya di indonesia
 
Kewirausahaan versi bahasa Indonesia
Kewirausahaan versi bahasa IndonesiaKewirausahaan versi bahasa Indonesia
Kewirausahaan versi bahasa Indonesia
 
Kewirausahaan versi bahasa Indonesia
Kewirausahaan versi bahasa IndonesiaKewirausahaan versi bahasa Indonesia
Kewirausahaan versi bahasa Indonesia
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, Motivasi menjadi pengusaha sukses, Universi...
 
awal karir sandiaga uno
awal karir sandiaga unoawal karir sandiaga uno
awal karir sandiaga uno
 
Profil Pengusaha Inspiratif_ 030.pdf
Profil Pengusaha Inspiratif_ 030.pdfProfil Pengusaha Inspiratif_ 030.pdf
Profil Pengusaha Inspiratif_ 030.pdf
 
Rahasia jadi Pengusaha
Rahasia jadi PengusahaRahasia jadi Pengusaha
Rahasia jadi Pengusaha
 
Kerja kursus Asas Perniagaan dan Keusahawanan
Kerja kursus Asas Perniagaan dan KeusahawananKerja kursus Asas Perniagaan dan Keusahawanan
Kerja kursus Asas Perniagaan dan Keusahawanan
 
biografi sandi uno
biografi sandi unobiografi sandi uno
biografi sandi uno
 
Sukanto Tanoto: Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Indonesia
Sukanto Tanoto: Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses IndonesiaSukanto Tanoto: Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Indonesia
Sukanto Tanoto: Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Indonesia
 
Ti saraswatiap
Ti saraswatiapTi saraswatiap
Ti saraswatiap
 
Laporan Kunjungan Industri
Laporan Kunjungan IndustriLaporan Kunjungan Industri
Laporan Kunjungan Industri
 
Proposal riwayat hidup untuk mendapatkan pekerjaan
Proposal riwayat hidup untuk mendapatkan pekerjaanProposal riwayat hidup untuk mendapatkan pekerjaan
Proposal riwayat hidup untuk mendapatkan pekerjaan
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Elang Gumilang - Entrepreneur
Elang Gumilang - EntrepreneurElang Gumilang - Entrepreneur
Elang Gumilang - Entrepreneur
 
belum jadi.pptx
belum jadi.pptxbelum jadi.pptx
belum jadi.pptx
 

Kisah sukses

  • 1. Kisah Sukses Alim Markus, Dari Lampu Teplok, Jadi Raja Panci Kisah Sukses Maspion Sebagian besar ibu rumah tangga pasti pernah memakai produk Maspion. Namun, tak banyak yang tahu bahwa nama besar Maspion berawal dari pabrik lampu teplok yang dibesarkan protolan SMP di sebuah rumah petak 4 x4. Maspion dan Alim Markus adalah dua nama yang tak terpisah kan. Orang kini mengenal Maspion sebagai salah satu ke lompok usaha besar asal Jawa Timur, yang tak hanya berkutat di industri peralatan rumah tanga, namun juga menjamah perbankan, real estat, hingga properti. Sedangkan Alim Markus adalah nahkoda dibalik semua kisah sukses itu. Pria berperawakan sedang ini rela mengorbankan pendidikan dan masa kecilnya saat mulai berkiprah di dunia bisnis. Alim Markus dilahirkan 57 tahun lalu, tepatnya 24 September 1951 di sebuah rumah petak seluas 4×4 meter persegi di Jalan Ka pasan Gang II nomor 22. Karena minimnya ukuran rumah, Alim Markus yang kini me mimpin grup usaha yang terdiri dari 53 perusahaan itu harus hidup uyel- uyelan dengan ayah, ibu, dan ketiga adiknya.. “Jika salah anggota keluarga buang air kecil, baunya langsung ke mana-mana,” ujar Alim Markus sambil terkekeh saat ditemui di kantor Maspion Kembang Jepun, Surabaya, pekan lalu. Markus muda tak betah terus hidup susah. Sebagai anak tertua di keluarga, Markus bertekad merubah nasibnya dengan beker ja sekeras mungkin dan menjadi orang sukses. “Saya nekat berhenti sekolah sebelum lulus SMP, saya ingin jadi pengusaha sukses dan kuat. Karena itu saya memilih serius membantu orang tua bekerja dari jam lima pagi sampai tujuh malam,” tutur peng usaha yang hingga kini menjabat ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim itu. Markus kemudian mengerahkan seluruh upayanya membesarkan usaha UD Logam Djawa yang didirikan ayahnya Alim Husin pada Oktober 1965, di daerah Pecindilan, Surabaya. UD Logam Djawa awalnya memproduksi lampu teplok. Alim Hu sin ketika itu sanggup memproduksi 300 lusin lampu teplok perhari. Kisah Sukses Maspion Saat Alim Markus terjun total mem bantu bisnis sang ayah, dia ma sih berumur belia, 15 tahun. Ketika anak seusianya memuaskan gairah anak muda, Alim Markus menjalani semua aktivitas buruh pabrik. Mulai dari ngepel lantai sampai menangani pekerjaan staf administrasi, staf keuangan, dan lain-lain. Markus juga sempat juga terlibat dalam pemasaran. Dengan sepeda pancal dia berkeliling menjajakan barang ke toko-toko di daerah Pabean dan Pasar Turi. Setelah bekerja keras lima tahun lebih, keluarga Markus mu lai memetik hasil dan mulai mancapai sukses. Minat masyarakat sekitar semakin bertambah, produk dari UD Logam Djawa makin laris. Akhirnya pada 1972 didirikan Maspion yang berarti Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional. Pada tahun itu juga, Markus memiliki mobil pertamanya yakni Holden. Markus juga memboyong keluarganya dari rumah petak ke rumah cukup besar di kawasan yang lebih elit yakni di Embong Tanjung No. 5, yang dia tinggali sampai sekarang. Perusahaan pun dipindah ke daerah Gedangan, Sidoarjo. Alim Husin, yang mulai yakin terhadap kemampuan anak-anaknya, secara perlahan mulai menarik diri dari panggung. Dan sebagai putra tertua, Alim Markus muda yang ditunjuk langsung sebagai presiden direktur, sedangkan Alim Husin sebagai Chairman. Saudara kandung lainnya Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa masing-masing didudukan sebagai direktur pengelola. Kata kolega Sederhana tetapi berkarakter sehingga banyak orang yang segan dan menjadikannya panutan.” Henry J. Gunawan, Presdir PT Surya Inti Permata Tbk Alim tetap ulet bekerja keras dengan jujur walau dulu banyak pengusaha yang memakai dana BLBI.” Erlangga Satriagung, Ketua Kadin Jatim BIODATA Nama: Alim Markus Lahir: Surabaya, 24 September 1951 Jabatan:Presiden Direktur Grup Maspion Orangtua:Ayah Alim Husin, Ibu Angkasa Rachmawati Istri: Sriyanti Anak:Enam Orang Saudara kandung:Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa Pendidikan: Kelas 3 SMP tidak selesai Anak perusahaan : 53 Bidang Usaha : produk kebutuhan rumah tangga, konstruksi, material, dan industri, property, gedung perkantoran dan mal, dan jasa keuangan Karyawan : 30.000 orang Sumber : jawapos
  • 2. Kisah Sukses Fitriyanto, Lulusan SMA Yang Menjadi Bos PT AUTO FIT Lulusan perguruan tinggi alias sarjana tidak menjamin orang menjadi sukses. Kali ini profil seorang lulusan SMA yang bernama Fitriyanta akan membuat kita terinspirasi dan akan membuat minder sarjana – sarjana yang bertahun – tahun kuliah tetapi ujung – ujungnya nganggur. Simakkisah Fitriyanto lulusan SMA yang sukses menjadi bos produk salon mobil. Fitriyanto hanya lulusan SMA. Tapi, berkat tekad yang diiringi dengan usaha keras, ia sukses menjadi produsen perawatan mobil merek Autofit. Pemilik PT Vitechindo Perkasa ini mampu membikin produk yang bisa bersaing dengan merek terkenal. Hidup ini bagi Fitriyanto benar-benar sebuah perjuangan. Ia lahir dari keluarga sederhana, kalau tidak disebut miskin. Ayahnya hanya seorang tukang kayu. Tapi, dengan tekad yang bulat dan usaha yang kuat, Fitriyanto mampu menjadi seorang pengusaha produk perawatan mobil yang terbilang sukses. PT Vitechindo Perkasa, perusahaan milik Fitriyanto, berhasil memasok produknya ke bengkel resmi milik agen tunggal pemegang merek (ATPM) besar, seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, Honda, Nissan, Hyundai, Suzuki, Kia, dan Mazda. Bisnis ini menghasilkan omzet Rp 8 miliar per tahun. Label merek produk buatan Fitriyanto adalah Autofit. Saat ini, ada 20 produk merekAutofit yang sudah diproduksi, antara lain produk sampo, semir ban, pelumas, pembersih evaporator, injection purge, cairan pembersih bahan bakar, pembersih blok mesin, pembersih karburator, dan pembersih ruang bakar mesin kendaraan. Uniknya, untuk meracik Autofit, Fitriyanto sama sekali tidak memperdalam ilmu kimia secara formal. “Semua saya pelajari secara autodidak,” kata pria kelahiran Purbalingga, 10 November 1972 ini. Ayahnya yang seorang tukang kayu tentu tak mampu menyekolahkannya tinggi-tinggi. Maka, ketika lulus SMA, pada tahun 1992, Fitriyanto langsung hijrah ke Jakarta. Anak bungsu dari lima bersaudara ini menjadi kuli bangunan.
  • 3. Enam bulan menjadi kuli bangunan, Fitriyanto pindah menjadi tukang bantu-bantu di rumah Rachmat Gobel, kini Presiden Komisaris PT Panasonic Manufacturing Indonesia. Di rumah itulah ia ketemu dengan salah satu manajer Panasonic. “Saya ditawari kerja,” ujarnya. Ia lalu menjadi pegawai di Panasonic, divisi komponen, yang memproduksi semua speaker. Di waktu senggang, Fitriyanto selalu meluangkan waktu untuk membaca buku kisah orang sukses. “Saya menghimpun tekad untuk menjadi orang sukses. Dari buku yang saya baca, orang sukses kebanyakan mengawali karier sebagai tenaga pemasaran (marketing),” kata suami Lihardiana ini. Fitriyanto lantas hengkang dari Panasonic dan pada tahun 1995, ia menjadi tenaga pemasar di produsen minuman. “Saya mendapat upah Rp 75.000 per bulan, jauh lebih kecil ketimbang jadi kuli bangunan. Ketika jadi kuli, upah saya Rp 60.000 per minggu,” kata Fitriyanto yang akhirnya keluar setelah tiga bulan bekerja. Lantaran bertekad jadi tenaga pemasar, Fitriyanto kembali masuk ke perusahaan cokelat selama setahun, sebelum akhirnya pindah ke PT Prima Karya Gandareksa, perusahaan kimia. Ia tetap jadi tenaga pemasar, tetapi dengan gaji Rp 5 juta per bulan. “Saya banyak belajar tentang produk perawatan mobil di sini,” katanya. Lantaran kinerjanya bagus, perusahaan menugaskannya ke Bali. Tapi, ia memilih mundur lantaran tak ingin jauh dari keluarga. Selama setahun, ia beberapa kali pindah kerja di perusahaan kimia. Fitriyanto akhirnya masuk ke perusahaan produk perawatan mobil dari Jerman. “Di perusahaan ini, saya suka memperhatikan para peracik produk. Saya pelajari, bahan apa saja yang diramu menjadi produk perawatan,” katanya. Setiap Sabtu dan Minggu, dia pergi ke toko kimia untuk mempelajari bahan-bahan kimia yang bisa diramu menjadi produk perawatan mobil. Dia bertahan selama lima tahun di perusahaan itu sebelum akhirnya mengundurkan diri dengan posisi gaji terakhir Rp 24 juta per bulan. Pinjam uang ke bank Pengalaman di perusahaan pembuatan produk perawatan mobil membuat Fitriyanto percaya diri untuk memulai usaha sendiri. “Sebagai tenaga pemasar, saya sudah memegang banyak pelanggan. Saya juga sudah bisa membuat produk sendiri,” katanya. Dengan memanfaatkan bengkel sepeda motor di Cikeas, Bogor, yang didirikan saat masih bekerja, pada 2007, Fitriyanto memulai usaha produk perawatan mobil. “Saat itu, cuma ada satu montir dan tempatnya sangat sederhana,” kenangnya. Di bengkel itu, dia meracik bahan setelah memenangi tender pengadaan produk perawatan mobil dari salah satu bengkel mobil besar. Lantaran tak punya modal, Fitriyanto mencari pinjaman bank sebesar Rp 25 juta. “Karena tidak ada agunan, modalnya hanya kepercayaan. Bank itu menjadi pelanggan di bengkel kami,” katanya. Dari modal Rp 25 juta, ia bisa menghasilkan omzet Rp 80 juta. Tiga tahun berjalan, usahanya semakin besar. Dengan pinjaman bank yang lebih besar, dia membuka pabrik di daerah Cipayung, Jakarta Timur, dan mendirikan PT Vitechindo Perkasa. Saat ini, Fitriyanto memiliki 35 karyawan dan sejak awal bulan Juni 2012, dia membuka lembaga kursus bahasa Inggris dan komputer. “Saya sendiri tak bisa mengoperasikan komputer,” katanya sambil tertawa. Ia juga membuka sekolah taman kanak-kanak sembari menjalankan usaha bengkelnya.
  • 4. Kisah Sukses Sriyono pengusaha siomay pink Jalan hidup tak bisa ditebak. Sriyono, seorang mantan miliarder, kini berjualan siomay keliling. Namun, berkat penampilannya yang eksentrik, predikat miliarder itu tampaknya bakal kembali disandangnya. Menjadi penjual siomay keliling dengan pakaian dan aksesori serba pink membuat Sriyono terkenal, terutama di dunia maya. Mantan miliarder itu juga pernah menjadi bintang tamu di sebuah stasiun televisi. Bahkan, ada yang menawari bermain sinetron. Semua itu dia lakukan demi bisa bertemu anaknya.Minggu lalu (16/1) INDOPOS menelusuri rute jualan Sriyono di kawasan kelas menengah ke atas di Jalan Gandaria Tengah, Jakarta Selatan, tak ada orang yang tahu namanya. Tapi, ketika disebut nama Siomay Pink (barang dagangan Sriyono), kebanyakan warga yang ditemui mengenali. Mulai sopir bemo, satpam, tukang ojek, hingga anak-anak.Siomay Pink juga menjadi identitas pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu di dunia maya. Mesin pencari Google menyebut 83.500 hasil yang merujuk pada usaha siomay yang dijalankan Sriyono sambil berkeliling di atas sepeda pink. Sriyono menjadi topik hangat di kalangan komunitas entrepreneur. Sebab, selain berjualan dengan kostum dan perlengkapan mencolok serbapink, kegigihannya dalam berwirausaha menjadi inspirasi tersendiri. ’’Mungkin karena saya dianggap nyentrik. Itu saja. Tapi, entahlah, saya nikmati saja momen- momen ini,’’ ujarnya sambil melayani pelanggan. Dia pun meracik bumbu siomay dari panci pink yang terikat di belakang sepeda pink yang telah dimodifikasi dengan sejumlah kotak kayu yang juga berwarna pink. Di depan sepeda itu terdapat dua keranjang pink dengan dua teddy bear pink terduduk di dalamnya.
  • 5. Sriyono juga mengenakan kaus pink, bercelana pendek pink, topi pink, serta jam dan bahkan anting pink Namun, di balik penampilan nyentrik itu, tersimpan kisah perjuangan hidup yang cukup berliku. Kisah sukses Sriyono dimulai pada 1969 ketika pria kelahiran Klaten, 21 Juli 1954, tersebut merantau ke Jakarta untuk menjadi sales mobil. Ketika itu, tiba-tiba saja dia sangat gemar pada siomay dan memutuskan untuk belajar cara membuat makanan itu. Dia lantas berguru pada seorang keturunan Tiongkok asal Pulau Bangka. Dialah yang mengajari Sriyono membuat siomay. Setahun penuh Sriyono bekerja tanpa digaji untuk mendapatkan resep rahasia sang penjual siomay itu. Beberapa tahun kemudian, sang guru meninggal dan mewariskan usaha Siomay kepada Sriyono. Pada 1980-an, Sriyono memberanikan diri memulai usaha siomay keliling di Jakarta dengan modal patungan dengan beberapa teman. Berbagai cara ditempuh untuk membesarkan usaha tersebut. Mulai membikin armada siomay sepeda keliling sampai mendirikan warung-warung kecil. Puncak sukses diraih pada 1996 ketika dirinya berhasil membuat outlet di salah satu mal elite di ibu kota, yakni Plaza Senayan. Sriyono adalah pendiri dan pemilik outlet Siomay Senayan dengan beberapa cabang. Pendapatan bisnisnya ketika itu mencapai Rp 2 miliar per tahun. Dia menikmati sukses berjualan siomay dengan berstatus bujangan. Sriyono mengenang, tinggal di ibu kota dengan duit melimpah ketika itu bagai hidup di surga. Bahkan, bisnisnya sangat kuat sehingga ketika krisis 1998 menerpa modalnya tidak berkurang. Tapi, dia justru masih bisa mendirikan outlet di beberapa tempat lain. April 1999, Sriyono memutuskan untuk mengakhiri masa lajang dan menikahi putri seorang polisi. Pernikahan yang tidak direstui orang tua sang istri itu kemudian menjadi bom waktu bagi kehidupan Sriyono. Pertengkaran demi pertengkaran pun terus muncul sehingga konsentrasi Sriyono pada bisnisnya mulai berkurang. Ketika itu, dia menjadi satu-satunya pengusaha siomay yang meneken kontrak dengan gerai waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC). Dia menyuplai siomay di puluhan gerai KFC di Jakarta yang ketika itu memiliki menu khusus siomay.
  • 6. Namun, persoalan rumah tangga yang tak kunjung selesai pelan-pelan membuat manajemen bisnisnya kolaps. Akhirnya, Sriyono terpaksa menjual hak paten Siomay Senayan dan usahanya pun gulung tikar. Awal 2004, setelah 4 tahun 7 bulan berumah tangga dan dikarunia dua anak, yakni Peksi Safira Miradalita (kini 11 tahun) dan Pramesti Dewi Angelita (kini 10 tahun), sang istri menggugat cerai Sriyono. ’’Saya ingat. (Saat itu) hanya baju yang melekat di badan yang saya miliki,’’ kenangnya sambil menerawang. Setelah perceraian, sang istri kemudian mengasingkan diri dan membawa serta dua anak Sriyono. Sejak itu dia pun tidak pernah lagi bertemu dua buah hatinya. Dalam kondisi bangkrut, Sriyono sempat ditampung mantan rekan-rekan bisnisnya. Dia pun sempat mendapat bantuan modal dan berusaha merintis lagi usaha siomay kelilingnya mulai nol dengan konsep awal, yakni belasan armada siomay keliling. Tapi, p ada 2008, usaha itu lagi-lagi bangkrut. ’’Saya selalu ingat anak saya dan rindu yang tidak tertahan membuat saya sulit berkonsentrasi,’’ katanya. Kegagalan kali ini membuat Sriyono tertekan. Dia pun memilih menjadi gelandangan dan tinggal di jalanan kotakota Jakarta. Tiap malam, dia tidur berpindah- pindah, dari halte bus ke kolong jembatan dan dari pinggir jalan ke masjidmasjid. Hingga 2009, Sriyono memilih menetap di Masjid Al Bina di kawasan Senayan. Setelah beberapa minggu tinggal di sana, tiba-tiba dia mendapat bantuan modal dari seorang jamaah pengajian yang mengetahui latar belakang dirinya sebagai pengusaha siomay. ’’Waktu itu saya diberi modal Rp 1 juta untuk memulai bisnis lagi,’’ katanya. Awal 2010, Sriyono pun sudah memiliki gerai siomay di mal Pasaraya Blok M yang bernama Siomay Maestro. Namun, lagi-lagi karena tinggal kesepian dan rindu kepada dua buah hatinya, konsentrasinya dalam berbisnis terganggu. Dia pun kembali bangkrut. Sampai saat ini, Sriyono masih berutang kepada manajemen Pasaraya Rp 13 juta. Di ambang keputusasaan, sebulan menjelang bulan puasa 2010, dia memutar otak dan mendapat ide brilian. Yakni, kembali memulai usaha siomay keliling, tapi dengan tampilan yang eksentrik. Diharapkan, ketika dia menjadi eksentrik, sang anak akan mengetahui dan dirinya dapat bersua dua buah hatinya setelah lima tahun berpisah tanpa kabar itu. Sriyono pun memutuskan mengenakan warna pink sebagai seragam berjualan. Pernak-pernik pink pun dikenakan untuk berdagang keliling.
  • 7. Dia juga berusaha tampil di setiap momentum di mana publik Jakarta banyak yang berkumpul. Sriyono akhirnya dijuluki ’’maskot’’ dalam even Hari Bebas Kendaraan alias Car Free Day yang diberlakukan sebulan sekali di jalan protokol Jakarta. ’’Semakin banyak orang yang kenal saya, kesempatan untuk bertemu kembali dengan anak saya semakin besar,’’ katanya. Tapi, usaha tampil nyeleneh itu tidak semudah yang dia bayangkan. Setiap hari, bahkan sampai sekarang, Sriyono harus rela menjadi bahan ejekan orang-orang yang lewat. Tak jarang perkataan mereka sangat pedas dan menusuk hati. Tak sedikit yang mengira Sriyono adalah seorang waria yang nyambi berjualan siomay saat siang dan ’’berpraktik’’ saat malam. Tapi, demi menemukan sang anak, hinaan dan cacian itu ditanggapi dengan se-nyum dan hati ikhlas. Bahkan, kini dia sudah memiliki 34 kaus pink, 18 pasang sandal pink, 12 topi pink, 3 jam pink, 3 pasang kacamata pink, kalung pink braces, anting-anting pink, dan tiga pasang sepatu pink. Upaya tampil eksentrik itu membuahkan hasil ketika dirinya muncul sebagai topik di Twitter dan BlackBerry Messenger. Popularitasnya menanjak ketika kisah usahanya dipublikasikan di situs kaskus.us. Pertengahan Desember 2010, sebuah koran berbahasa Inggris di Jakarta memuat foto Sriyono dengan full aksesori pink. Hasilnya, pekan lalu, awal Januari 2010, sebuah televisi nasional berhasil mempertemukan Sriyono dengan sang anak. ’’Waktu itu, rasa senangnya tak terhingga. Saya bersyukur mereka mengakui saya sebagai bapak, walaupun mereka memiliki ayah tiri warga Inggris yang kaya,’’ ujarnya, kali ini sambil terisak. Tampil di televisi mendatangkan keuntungan bagi usaha Sriyono. Dalam dua pekan terakhir, omzet berjualan keliling yang biasanya hanya Rp 200 ribu per hari naik lima kali lipat menjadi Rp 1 juta per hari. Banyak pesanan dalam jumlah besar sehingga pendapatan berjualan berkeliling terdongkrak. Sejak pekan lalu, seorang pengusaha getol menawari Sriyono untuk membuka franchise siomay Yo Pink di beberapa lokasi di Jakarta. Dia juga mendapat tawaran untuk bermain sinetron. Rundown jadwal casting oleh sebuah rumah produksi juga sudah di tangannya. Lalu, apa yang akan dilakukan sekarang? Sriyono menyatakan, dirinya masih berencana meneruskan usaha berjualan dan akan membuka warung kecil di Jalan Otto Iskandar Muda, Jakarta. Dia fokus meraih sukses lagi dengan Siomay Yo Pink itu. ’’Saya ingin anak saya bangga dengan bapaknya si penjual siomay berkaus pink ini. Saya akan bangkit demi putri-putri saya,’’ ujarnya lantas tersenyum.