1. Penelitian menganalisis hubungan antara kecepatan aliran botol (speed) dengan terjadinya low liquid level dan waktu pengisian pada proses filling minuman teh.
2. Hasilnya menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara speed dengan low liquid level maupun waktu pengisian, meskipun sebagian analisis regresi linier memenuhi syarat.
3. Hal ini kemungkinan disebabkan fluktuasi suhu dan filter tersumbat, sehingga saranannya
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Sidang ta elok cutria t j3 e110023 fix
1.
2. Latar Belakang
Tujuan
Filling salah satu titik kendali kritis proses produksi
Untuk menjamin mutu dan keamanan pangan
Mempelajari faktor kritis dalam proses pengisian
produk
Menunjukan adanya hubungan antara Speed
(kecepatan aliran botol) dengan proses ubnormal low
liquid level dan waktu filling
4. Pengertian TEH
Minuman yang dibuat
dengan menyeduh pucuk
daun yang telah
dikeringkan dari tanaman
Camellia sinensis dengan
air panas
Macam – macam Teh
- Black Tea
- Oloong Tea
- GREEN TEA
- White Tea
Sekilas tentang TEH
7. 1. Filling adalah proses pengisian produk
kedalam kemasan dengan pengaturan
waktu dan suhu yang ditentukan.
2. Dilakukan dengan proses termal
hot-filling
3. Proses pengisian (filling) :
a. Washing
b. Filling
c. Capping
Proses Pengisian
8. • a 1. Speed (kecepatan aliran botol
permenit)
2. Waktu filling
3. Brix
4. Volume botol
5. Suhu filling
6. Ph
7. Warna
8. Cap angle
Parameter analisis pada proses
filling
9. Parameter abnormal pada proses filling
1 Low liquid level
2 Cacat botol
3 Cacat cap
4 Cap terbuka 8 Telat suplai botol atau cap
5 Penyok leher botol
6 Cap miring
7 Kebersihan mulut botol
10. 1 Low Liquid Level
Parameter abnormal pada proses filling
2 Cacat botol
3 Cacat cap
4 Cap terbuka 8 Telat suplai botol atau cap
5 Penyok leher botol
6 Cap miring
7 Kebersihan mulut botol
11. a = 7.4367
b = -0.0825
r ( Koefisien korelasi) = 0.449
R2 ( Koefisien determinasi) = 0.179
a = 5.7837
b = -0.0448
r ( Koefisien korelasi) = 0.211
R2 ( Koefisien determinasi) = 0.063
y = -0.0448x + 5.7837
R² = 0.0636
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
speed
380
380,67
381
381,33
381,83
388,17
390,17
391,83
392,33
395
397,33
399
399,83
400
400,17
400,5
Frekuensilowliquidlevel(kali)
Speed (botol permenit)
Hubungan Speed terhadap LLL varian
GTPE
LLL
Linear (LLL)
y = -0.0825x + 7.4637
R² = 0.1792
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 speed
382,4
390,33
391,17
393,5
394,5
398,67
399,33
400
400,17
400,17
400,5
400,5
400,67
401,17
401,5
402,67
Frekuensilowliquidlevel(kali)
Speed (botol permenit)
Hubungan Speed dan LLL varian GTLY
LLL
Linear (LLL)
12. a = 5.4082
b = -0.0388
r ( Koefisien korelasi) = 0.231
R2 ( Koefisien determinasi) = 0.057
a = 5.0376
b = 0.0519
r ( Koefisien korelasi) = 0.168
R2 ( Koefisien determinasi) = 0.037
y = 0.0519x + 5.0376
R² = 0.0373
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Frekuensilowliquidlevel(kali)
Speed (botol permenit)
Hubungan Speed terhadap LLL varian
GTM
LLL
Linear (LLL)
y = -0.0388x + 5.4082
R² = 0.057
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
speed
380,17
381,17
388,83
390,5
391
397,67
399,17
400
400
400,5
400,5
400,8
401
401,33
401,5
401,83
Frekuensilowliquidlevel(kali)
Speed ( botol permenit)
Hubungan Speed terhadap LLL varian
GTK
LLL
Linear
(LLL)
13. a = 1.1209
b = -0.0016
r ( Koefisien korelasi) = 0.465
R2 ( Koefisien determinasi) = 0.088
a = 1.167
b = -0.0024
r ( Koefisien korelasi) = -0.349
R2 ( Koefisien determinasi) = 0.113
y = -0.0024x + 1.167
R² = 0.1134
0.5
0.7
0.9
1.1
1.3
1.5
1.7
speed
380
380,67
381
381,33
381,83
388,17
390,17
391,83
392,33
395
397,33
399
399,83
400
400,17
400,5
WaktuFilling(jam)
Speed (botol permenit)
Hubungan Speed terhadap Waktu
Filling varian GTPE
Waktu
Linear (Waktu)
y = -0.0016x + 1.1209
R² = 0.0887
0.5
0.7
0.9
1.1
1.3
1.5
1.7
speed
382,4
390,33
391,17
393,5
394,5
398,67
399,33
400
400,17
400,17
400,5
400,5
400,67
401,17
401,5
402,67
waktudilling(jam)
Speed (botol permenit)
Hubungan Speed dan Waktu Filling
varian GTLY
Waktu
Linear (Waktu)
14. a = 1.1329
b = -0.0019
r ( Koefisien korelasi) = -0.234
R2 ( Koefisien determinasi) = 0.101
a = 1.1354
b = -0.0007
r ( Koefisien korelasi) = -0.081
R2 ( Koefisien determinasi) = 0.0038
y = -0.0007x + 1.1354
R² = 0.0038
0.5
0.7
0.9
1.1
1.3
1.5
1.7
1.9
2.1
speed
379,83
380,33
380,5
380,83
389,33
390,33
390,5
390,83
393,17
397
399
400,2
400,67
400,83
401,67
407,67
WaktuFiling(jam)
Speed (Botol permenit)
Hubungan Speed terhadap Waktu Filling
varian GTM
Waktu
Linear (Waktu)
y = -0.0019x + 1.1329
R² = 0.1011
0.5
0.7
0.9
1.1
1.3
1.5
1.7
speed
380,17
381,17
388,83
390,5
391
397,67
399,17
400
400
400,5
400,5
400,8
401
401,33
401,5
401,83
WkatuFilling(jam)
Speed (botol permenit)
Hubungan Speed terhadap Waktu Filling
varian GTK
Waktu
Linear
(Waktu)
15. Hubungan Speed dan low liquid level dan waktu
filling
1. Tidak adanya hubungan atau pengaruh speed terhadap kejadian
abnormal low liquid level.
2. Tidak adanya hubungan atau pengaruh speed terhadap waktu filling.
3. Jika dilihat berdasarkan varian produk, tidak ada perbedaan berarti
untuk pengaruh variabel analisis.
16. SIMPULAN
1. Keterkaitan antara parameter speed terhadap waktu filling dan
speed terhadap low liquid level sangat rendah, tetapi sebagian besar
analisis model regresi linear memenuhi syarat linearitas ( Sig. > alfa)
2. Tidak adanya pengaruh antara parameter tersebut dapat diakibatkan
oleh :
- Telatnya suplai botol in line
- Telat suplai cap
- Berfluktuasinya suhu PHE
- Filter tersumbat
17. SARAN
1. Lebih memperhatikan parameter lainnya yang lebih
berpengaruh seperti fluktuasinya suhu PHE dan filter
tersumbat
2. Adanya pengecekan berkala terhadap tiap-tiap parameter
dan proses filling yang dilakukan.
3. Menambahkan camera checker sebagai alat analisis produk
pada proses filling.