Modernisasi dan globalisasi : contoh nyata di segala bidang
televisi,inte
1. 1
BAB
I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa kemajuan teknologi sangat berpengaruh
dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi membuat perubahan yang begitu
besar dalam kehidupan manusia di berbagai bidang dan memberikan dampak
yang begitu besar pada nilai-nilai kebudayaan. Kemajuan teknologi juga seakanakan tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia. Dengan semakin
berkembangnya teknologi manusia semakin mudah untuk mendapatkan berbagi
informasi dari penjuru dunia.
Di antara contoh dari teknologi adalah internet, televisi, dan gadget. Tiga hal
tersebut bisa dikatakan sebagai sedikit contoh dari perkembangan teknologi di
Indonesia pada era moderenisasi dan globalisasi, di mana itu semua menjadi
sesuatu yang sangat digandrungi masyarakat Indonesia. Bisa kita lihat fakta
yang ada, hampir seluruh lapisan masyarakan baik anak –anak, remaja, maupun
dewasa menggunakan teknologi tersebut disamping teknologi yang lain seperti
kendaraan dan sebagainya.
Terkhusus bagi anak – anak. Di masa kini banyak orang tua yang
membiarkan anak – anak mereka menggunakan gadget tanpa ada perhatian
khusus. Atau membiarkan mereka menonton acara televisi atau menggunakan
internet tanpa ada pengarahan dan pengawasan. Bahkan ada juga yang
menjadikan pada kamar mereka televisi sendiri dan komputer sendiri disertai
jaringan internet. Padahal hal tersebut berdampak sangat signifikan bagi
perkembangan anak – anak.
Di era moderenisasi ini dapat kita saksikan bagaimana kesenjangan sosial
pun terjadi pada anak – anak. Ada juga kekerasan antar anak yang disebabkan
karena tontonan televisi yang radikal. bahkan Menurut M. Ihsan Ketua Satgas
perlindungan Anak banyak kasus yang berawal dari pengaruh game, seperti
anak SD membunuh temannya di Ciracas gara-gara label geng, siswa SD
membacok temannya di Depok, tiga anak mencabuli 2 orang temannya di
Padang. Baru-baru ini beberapa anak merampok karena butuh uang untuk game
2. 2
online, beberapa kasus kekerasan, bullying, pemerkosaan, pencabulan dan
sebagainya dipicu oleh game online.
sumber
: www.google.com
Gambar I.1.
Salah satu contoh game online yang digandrungi anak - anak
Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran orang tua akan dampak – dampak
dari semua hal tersebut dan kurangnya pengetahuan akan apa itu moderenisasi
dan globalisasi sebenarnya. Karena itu dalam makalah ini akan diulas tentang
moderenisasi dan globalisasi dan juga tentang dampak dari tiga teknologi di atas
terhadap anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu moderenisasi syarat dan cirinya?
2. Apa itu globalisasi serta bagaimana bentuk globalisasi di Indonesia?
3. Apa saja yang diminati kebanyakan anak – anak Indonesia dari internet
serta dampak internet terhadap mereka?
4. Apa sajakah dampak dari televisi terhadap anak?
5. Apa sajakah dampak dari gadget terhadap anak?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD.
2. Untuk memberikan penjelasan tentang moderenisasi syarat dan cirinya.
3. 3
3. Untuk memberi penjelasan tentang globalisasi dan bentuk globalisasi di
Indonesia.
4. Untuk memberikan informasi tentang peminatan kebanyakan anak
Indonesia dari internet.
5. Untuk memberikan penjelasan tentang dampak dari internet terhadap
anak.
6. Untuk memberikan penjelasan tentang dampak dari televisi terhadap
anak.
7. Untuk memberikan penjelasan tentang dampak dari gadget terhadap
anak.
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk menambah wawasa bagi pembaca tentang dampak dari internet,
televisi dan gadget
2. Untuk menambah wawasan penulis
3. Agar dapa menjadi bahan rujukan bagi penulisan berikutnya.
BAB
II
Pembahasan
A. Moderenisasi
Perkembangan teknologi, gaya hidup, cara berpikir yang semakin maju dan
sebagainya. Itu adalah sekelumit gambaran dari moderenisasi.moderenisasi
sendiri dimulai di Italia abad ke-15, menjalar ke seluruh dunia.
Secara istilah moderenisasi adalah sebuah proses cara berpikir masyarakat
menunuju peradaban yang lebih tinggi. Menurut ( Dr. Elly M. Setiadi, dkk. , 2010)
moderenisasi masyaraka adalah suatu proses yang transformasi yang mengubah
:
Di bidang ekonomi ; moderenisasi berarti tumbuhnya kompleks industri
yang besar. Di mana barang konsumsi dan sarana dibuat secara
masal.
Di bidang politik ; dikatakan bahwa ekonomi yang moderen
memerlukan adanya masyarakat nasional dengan integrasi yang baik.
1. Syarat – syarat moderenisasi (Elly, dkk., 2010)
4. 4
Cara berpikir ilmiah yang terlembagakan dalam kelas penguasa
maupun masyarakat. Hal ini menghendaki sistem pendidikan dan
pengajaran yang terencana dengan baik.
Sistem administrasi negara yang baik yang benar – benar mewujudkan
birokrasi
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat
pada suatu atau lembaga tertentu.
Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap
moderenisasi dengan penggunaan alat komunikasi massa. Hal ini
harus dilakukan tahap demi tahap, karena banyak sankut pautnya
dengan sistem pekerjaan.
Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak disiplin tinggi bagi pihak
lain di pihak pengurangan kepercayaan.
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaanya.
2. Ciri – ciri moderenisasi
Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi,
diferensisasi, dan akulturasi.
Memberikan banyak kemudahan – kemudahan bagi manusia baik di
bidang komunikasi, hubungan antar daerah, penyebaran informasi dll.
Tingginya tingkat kebutuhan dan persaingan antar manusia. Sehingga
menciptaikan inovasi yang sangat banyak dan meningkatkan jumlah
pasar.
Melahirkan teori – teori baru.
Mekanisme masyarakat beruabh menuju prinsip dan ekonomi serta
orientasi kebendaan yang berlebihan
Kehidupan religius seorang berkurang karena perhatiannya dicurahkan
untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.
B. Globalisasi
Globalisasi belum memiliki padanan kata yang mapan selain bentuk kata
kerja. Globalisasi dipicu dengan adanya perkembangan teknologi informasi
sehingga menjadikan dunia sebagai desa kecil.
Aspek globalisasi bisa dilihat dari sisi positif dan negatif.
1. Aspek positif globalisasi
5. 5
a. Kemajuan teknologi dan informasi yang mempermudah manusia
berinteraksi.
b. Mempercepat manusia dalam berhubungan dengan yang lain.
c. Meingkatkan
efisiensi
apalagi
dengan
ditambah
kemajuan
transportasinya.
2. Aspek negatif globalisasi
a. Dengan masukanya budaya luar akan merusak/menghilangkan nilai –
nilai dan indentitas suatu bangsa.
b. Di bidang ekonomi berkembang nilai – nilai konsumerisme dan
individual yang menggeser nilai – nilai sosial masyarakat.
c. Eksploitasi sumber alam yang berlebihan karena meningkatnya
kebutuhan manusia.
d. Dehumanisasi, yakni derajat manusia tidak lagi dihargai karena
banyaknya penggunaan mesin – mesin berteknologi tinggi
Indonesia di era globalisasi ini menjadi sebuah negara kepulauan yang
seakan – akan tidak ada batas laut antar pulau.
Bentuk globalisasi di Indonesia sendiri bisa dibagi sebagai berikut ( Olivia
Indra Wahyuni, 2013 ) :
1. Globalisasi informasi
Kemajuan teknologi informasi melalui satelit, komputer, internet dan
media massa memungkinkan berita dari belahan dunia dapat cepat
sampai ke belahan dunia lain. Mengecilnya ruang dan waktu telah
mengakibatkan bahwa hampir tak ada kelompok orang atau bagian dunia
yang hidup dalam isolasi . Informasi tentang keadaan/situasi lain dapat
menciptakan suatu pengetahuan umum yg jauh lebih luas dan aktual dari
yang ada sebelumnya. Batas-batas teritorial suatu negara menjadi tidak
relevan. Batas negara tidak lagi menjadi batas informasi karena
seseorang mahasiswa di Indonesia dapat dengan cepat berkomunikasi
langsung dengan seorang mahasiswa di Harvard ( AS ).
2. Globalisasi ekonomi
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi
dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
6. 6
teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan
menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian
di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke
pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang
masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Dalam bidang ekonomi ada tuntutan dunia yang berupa perdagangan
internasional tanpa hambatan batas-batas negara ( eksport dan import ).
Proteksi berupa bea masuk yang tinggi atau larangan masuknya barang
dari luar negeri dianggap bertentangan dgn arus globalisasi.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi
antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
a. Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai
negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah.
Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea
masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena
iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi
lokasi manufaktur global.
b. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses
untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam
bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia.
Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan
sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas
jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan
pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca
negara.
c. Globalisasi
tenaga
kerja.
Perusahaan
global
akan
mampu
memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya,
seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang
telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang
biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka
human movement akan semakin mudah dan bebas.
7. 7
d. Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan
mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di
dunia
karena
kemajuan
teknologi,
antara
lain
melalui:
TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang
semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai
belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC,
celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana.
Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota
ataupun di desa- menuju pada selera global.
e. Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan
dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan
nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan
menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah
terjadi
sebuah
perdagangan
intensifikasi
internasional.
secara
Misalnya,
cepat
dalam
secara
nyata
investasi
dan
perekonomian
nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai
dengan adanya kekuatan pasar dunia.
3. Globalisasi kebudayaan
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada
awal
abad
ke-20
dengan
berkembangnya
teknologi
komunikasi.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membutuhkan penyesuaian
tata
nilai
dan
perilaku
yang
kemudian
menjadi
suatu
budaya.
Pengembangan kebudayaan diharapkan dapat memberikan arah bagi
perwujudan identitas nasional yg sesuai dgn nilai-nilai luhur budaya
bangsa.
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di
masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat
diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun
persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik
nilai-nilai
maupun
persepsi
berkaitan
dengan
aspek-aspek
kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspekaspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa
tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam
8. 8
alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil
pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan
subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya
tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world
culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya
dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke
berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama
komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi
antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin
cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
:
a. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
b. Penyebaran
prinsip
multikebudayaan
(multiculturalism),
dan
kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar
kebudayaannya.
c. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
d. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
e. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan
lain lain.
f. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia
FIFA.
4.
Globalisasi pendidikan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan
semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri
bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa
tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem
pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang
dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing
seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib
sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah
menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang
9. 9
membuka program kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan
untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang
semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja
Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan
diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negaranegara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus
menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri
sendiri.
Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang
ekonomi, sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia
tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang
mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu
kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan
budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas
pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat
ini. Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia
yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk dapat
menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja
memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah
satu penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua
kalangan masyarakat. Sebagai contoh untuk dapat menikmati program
kelas Internasional di perguruan tinggi terkemuka di tanah air diperlukan
dana lebih dari 50 juta. Alhasil hal tersebut hanya dapat dinikmati
golongan kelas atas yang mapan. Dengan kata lain yang maju semakin
maju, dan golongan yang terpinggirkan akan semakin terpinggirkan dan
tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin kencang yang dapat
menyeret mereka dalam jurang kemiskinan. Masyarakat kelas atas
menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat
golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar
menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat
memicu
kecemburuan
yang
berpotensi
menjadi
konflik
sosial.
Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jika
gejolak sosial dalam masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan
dan ketidakadilan tidak diredam dari sekarang.
10. 10
Oleh karena itu, hendaknya pemerintah yang dalam hal ini sebagai
pengemban amanat rakyat, dapat bergerak cepat menemukan dan
memperbaiki celah – celah yang dapat menyulut gejolak tersebut. Salah
satunya dengan cara menjadikan pendidikan di Indonesia semakin murah
atau bahkan gratis tapi bukan pendidikan yang murahan tanpa kualitas.
Hal ini memang sudah dimulai di beberapa daerah di Indonesia yang
menyediakan sekolah unggulan berkualitas yang bebas biaya. Namun hal
tersebut baru berupa kebijakan regional di daerah tertentu. Alangkah
baiknya jika pemerintah pusat menerapkan kebijakan tersebut dalam
skala nasional . Untuk dapat mewujudkan hal tersebut pemerintah perlu
melakukan pembenahan terutama dalam bidang birokrasi. Korupsi mesti
segera
diberantas,
karena
korupsi
merupakan
salah
satu
yang
menghancurkan bangsa ini. Dengan menekan angka korupsi di Indonesia
yang
masuk
jajaran
raksasa
korupsi
dunia,
diharapkan
dapat
memperbesar alokasi dana untuk pendidikan.
Globalisasi dalam dunia pendidikan saat ini memang diperlukan untuk
menghadapi tantangan global. Namun demikian globalisasi pendidikan
hendaknya tidak meninggalkan masyarakat kita yang masih termasuk
golongan lemah agar kemajuan bangsa ini dapat menikmati secara
merata oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Di antara contoh dari teknologi di era globalibalisasi adalah : internet, televisi,
dan gadget. Tiga hal tersebut yang akan menjadi bahan utama dari makalah ini
beserta dampak dari tiga hal tersebut terhadap anak – anak.
C. Internet
Internet atau interconection networking merupakan salah satu media
komunikasi dan informasi yang menghilangkan pembatas antar negara dalam
artian mudah untuk berkomunikasi antara satu negara dengan negara lain dan
mudah untuk mendapat informasi dari luar negeri tanpa harus mengunjungi
negeri tersebut terlebih dahulu.
Secara umum anak – anak Indonesia menggunakan internet untuk dua hal :
Jejaring sosial
Game online
11. 11
Sumber
: www.google.com
Gambar II.1.
Kebanyakan anak – anak di warnet hanya bermain game online atau menggunakan jejaring sosial
Dampak dari internet terhadap anak dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Dampak positif
a. Dengan menggunakan internet seorang anak dapat menangkap dan
mendapat dengan cepat
informasi yang ada
b. Internet dapat menambah
wawasan
seorang
anak
terutama bagi anak usia
sekolah
yang
mencari
tugas
biasanya
melalui
internet
c. Menambah
pertemanan
jejaring sosial.
2. Dampak negatif
jaringan
melalui
Sumber
: www. Google.com
Gambar II.2. Internet dapat menambah wawasan anak sekolah
Menurut ( Diah Ayu, 2013 ) dampak negatif internet terhadap anak ada
dua sisi
:
a. Sisi kesehatan
12. 12
Kelelahan mata
Bahaya pertama adalah kelelahan mata (eye strain). Ini adalah
kondisi mata yang kelelahan setelah digunakan secara intens dan
dalam waktu cukup lama. Mata terus-menerus “dipaksa” untuk
menatap obyek yang sama seperti TV, layar monitor, atau
mikroskop. Biasanya para maniak game disamping menatap
monitor terus menerus, mereka juga sering lupa berkedip
sehingga malah menambah kelelahan mata.
Wasir atau ambien
Dampak negatif game online selanjutnya adalah wasir /
ambeien. Wasir atau ambeien merupakan konsekuensi dari duduk
statis dalam waktu yang tidak sebentar sehingga peredaran darah
tidak lancar serta mendesak pembuluh darah vena yang ada di
daerah anus. Akibatnya pembuluh darah jadi menonjol dan
rasanya sakit serta panas.
Berkurangnya metabolisme tubuh
Permainan online sangat minim dengan aktifitas fisik. Jika otot
terlalu lama tidak melakukan aktifitas fisik akan berakibat pada
berkurangnya metabolisme tubuh. Dalam jangka panjang dampak
game online bagi kesehatan diantaranya massa otot menurun,
obesitas, sakit pinggang, menurunnya sistem imunitas sehingga
gampang terkena penyakit.
Sindrom otot pergelangan tangan
Disebut juga dengan carpal tunnel syndrome. Ditandai dengan
kesemutan, mati rasa, kelemahan serta kerusakan otot pada
pergelangan tangan dan jari. Penyebabnya adalah tekanan dan
ketegangan
saraf
di
pergelangan
tangan
yang
berfungsi
merasakan dan menggerakan tangan dan jari.
Makan dan istirahat tidak teratur
Hampir
setiap
anak
maniak
permainan
online
pernah
mengalami hal ini. Pola makan dan istirahat mereka berubah
mengikuti jadwal permainan mereka. Waktu makan dan istirahat
menjadi tidak teratur. Kondisi ini tentu saja rentan bagi kesehatan
anak yang bersangkutan.
13. 13
b. Sisi psikologis
Kecanduan game online
Menjadi maniak game mungkin “nasib” yang sedang mengintai
anak yang terbiasa bermain game online. Kenapa ? Sebab,
mayoritas game yang beredar saat ini memang dirancang untuk
hal itu.
Bagi seorang anak, game via internet mungkin hanya sekedar
permainan belaka. Namun bagi produsen dan korporasi, game
online adalah bisnis yang menggiurkan. Semakin banyak yang
kecanduan game online, bisnis semakin diuntungkan. Pelanggan
meningkat, penjualan meningkat, untung berlipat.
Sayang sekali, keuntungan itu diperoleh dengan meninggalkan
bahaya game tersebut bagi perkembangan psikologis seorang
anak berupa kecanduan game online.
Mendorong perilaku negatif
Bila sudah kecanduan game online, apapun bisa dilakukan
termasuk melakukan hal negatif. Demi game ini misalnya,
seorang anak bisa bolos sekolah, menyelewengkan uang SPP,
mengambil uang teman dan lain-lain. Jumlahnya mungkin tidak
banyak, namun tetap saja memprihatinkan.
Emosional dan mudah marah
Para maniak game online sering emosional dan mudah marah.
Gampang berucap kasar dan kotor, terutama bila gagal
menaklukan “lawannya” di layar monitor, atau game terhenti
ditengah jalan. Dari sudut pandang psikologi, sering emosional
dan mudah marah tidak baik bagi perkembangan seorang anak.
Prestasi belajar menurun
Asik bermain game membuat anak sering lupa waktu. Sehingga
banyak aktifitas yang seharusnya dilakukan jadi terganggu.
Misalnya sholat lima waktu, belajar, mengerjakan PR sekolah,
tugas kuliah, merapikan kamar dan lain-lain. Bahkan disaat
melakukan aktifitas seperti itu pun kadang-kadang pikiran mereka
masih melamunkan permainan online itu. Akibatnya prestasi
belajar anak menurun.
14. 14
Pemborosan keuangan
Termasuk juga dalam bahaya game online adalah pemborosan
keuangan. Misalnya untuk membiayai rental komputer di warnet
serta membeli gold, poin, voucer, karakter atau apapun namanya
yang nilainya tidak sedikit. Bila bermain game via internet
dirumah, maka perlu dana untuk koneksi internet dan perangkat
komputer dengan spesifikasi tertentu yang dibutuhkan game
tersebut.
Akhirnya, makna “bermain” bagi seorang anak tujuannya adalah
menciptakan suasana positif, gembira, ceria, kolektifitas bersama teman dan
lain-lain. Jika sebuah permainan atau game justru mengakibatkan hal negatif
atau sebaliknya, maka orang tua harus mewaspadainya. Game online
misalnya. Kita perlu mengenal dan mengetahui bahaya game ini. Jangan
sampai anak-anak kita atau adik-adik kita justru terperangkap dalam dampak
negatif game online tersebut.
Dampak negatif yang lain terutama dari game online:
1. Kesenjangan dalam berteman
Seorang anak yang sering bermain game online atau dapa dikatakan
kecanduan, dirinya hanya berteman dengan sesama pemain yang lain
adapun dengan orang lain dia akan minder atau bahkan tidak peduli sama
sekali untuk berteman dengan mereka.
2. Cara berpikirnya tidak berkembang
Permainan online jiak dimainkan sesekali. Akan dapat merangsang otak
dan mengembangkan daya pikir seorang anak. Akan tetapi, pecandu game
online pikirannya hanya terfokus pada game yang dia mainkan kapanpun itu.
Sehingga banyak dari mereka yang tidak berkembang cara berpikirnya. Dan
menyebabkan prestasi belajar mereka menurun
D. Televisi
Program –program acara di televisi banyak yang kurang mengandung unsur
informasi, pendidikan, sosial budaya bahkan etika dan norma masyarakat.
Kebanyakannya tentang percintaan antar remaja dan kekerasan. Selain itu dapat
kita rasakan bahwa program-program media masa televisi Indonesia pada saat ini
tidak hannya berkutat pada masalah kekerasan, bahkan motif dan modus tindak
15. 15
kejahatan terkadang ditayangkan. Program-program tayangan TV gaya hidup dan
gaya berpakaianpun sudah lagi tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang lebih
cenderung “tertutup dan sopan” , sehingga hal ini memberikan demonstration effect
pada pemuda-pemudi kita yang dapat melihat nilai-nilai pergaulan Barat yang sangat
bebas. Dalam film-film yang ditayangkan TV sering kita melihat adegan-adegan seks
bebas yang dilakukan laki-laki dengan perempuan yang belum menikah.
Adapun dampak dari acara televisi dapat di bagi dua :
1. Dampak positif
a. Sebagai media penghibur anak
Setelah menjalani aktifitas sehari – hari seperti belajar seorang anak
biasanya merasakan jenuh. Dia akan menyalakan televisi untuk
menhilangkan rasa jenuhnya tersebut dengan menonton acara yang dia
sukai.
b. Menambah wawasan informasi bagi anak
Dengan menonton televisi anak dapat mengetahui keadaan di luar
lingkungan sehingga menambah respek mereka terhadap lingkungan luar.
2. Dampak negatif
a. Televisi mengubah tingkah laku anak dan remaja
Unsur kekerasan yang terdapat dalam berita kriminal dapat memicu
munculnya faktor penentu perubahan bagi perilaku khalayaknya dalam
aspek kognitif, afektif, dan konatif. Alternatif berita kriminal di televisi
tentunya akan memberikan pengaruh bagi khalayak pemirsanya, terutama
jika berita kriminal yang ditayangkan dinikmati oleh khalayak remaja.
16. 16
Sumber
: www. Google.com
Gambar II.3-5. a. Contoh prgram di televisi yang mempertontonkan kekerasan (kiri atas & bawah) b. Adegan ciuman yang
dipertontonkan di televisi sangat tidak layak bagi anak – anak untuk menontonnya
Menurut Hurlock (Suharto, 2006) tahap perkembangan anak-anak
hingga remaja, pada fase inilah remaja mulai memiliki pola perilaku akan
hasrat
penerimaan
sosial
yang
tinggi.
Khalayak
remaja
mulai
menyesuaikan pola perilaku sosial sesuai tuntutan sosial. Remaja yang
memiliki intentitas menonton berita kriminal mulai menyesuaikan hal-hal
yang diterimanya dengan realitas sosial. Sehingga pengaruhnya akan
cepat diterima terutama pada aspek kognitif yang meliputi pengetahuan
akan kejahatan, aspek afektif meliputi perasaan atau emosi akan
tayangan kekerasan bahkan aspek behavioral yang meliputi tindakan
untuk meniru adegan kekerasan.
b. Televisi membelajarkan aksi kekerasan
Begitu juga sama halnya dengan aksi tindak kekerasan yang disiarkan
oleh stasiun televisi, kegiatan menonton TV kelas berat mengultivasi suatu
17. 17
anggapan bahwa dunia adalah tempat yang penuh dengan kekerasan,
dan para penonton TV kelas berat merasa bahwa terdapat lebih banyak
kekerasan di dunia dibandingkan dengan kenyataanya atau daripada yang
dirasakan kelas ringan. Hal tersebut sangat memberikan dampak yang
sangat besar terhadap aspek kognitif para penonton terutama pada
kalangan anak remaja.
Haermann’s Whole Brain mengatakan bahwa kognisi merupakan
kepercayaan sesorang tentang sesuatu didapatkan dari proses berpikir
tentang sesuatu atau seseorang. Selain itu, dapat juga diartikan sebagai
bagaimana cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar,
mengingat, dan berpikir tentang sesuatu informasi. Informasi yang didapat
tersebut merupakan suatu pengetahuan dan pengetahuan seseorang
tentang seuatau yang dipercaya dapat mempengaruhi sikap mereka dan
pada akhirnya mempengaruhi perilaku/tindakan mereka terhadap sesuatu.
Prilaku yang ditiru tidak hanya bersifat fisik dan verbal, tetapi justru nilainilai yang di anut tokoh-tokoh yang dilukiskan dalam acara tersebut. Media
TV juga ikut merusak kesabaran masyarakat yang demokratis karena
acara maupun iklannya memilki keterbatasan waktu.
Menurut
Hurlock
penonton
anak
remaja
berada
pada
tahap
perkembangan mulai memiliki pola perilaku akan hasrat penerimaan sosial
yang tinggi. Anak - anak yang memiliki intentitas menonton berita kriminal
mulai menyesuaikan hal-hal yang diterimanya dengan realitas sosial.
Sehingga pengaruhnya akan cepat diterima terutama pada aspek kognitif
yang meliputi pengetahuan akan kejahatan, aspek afektif meliputi
perasaan atau emosi akan tayangan kekerasan bahkan aspek behavioral
yang meliputi tindakan untuk meniru adegan kekerasan.
c. Televisi mengurangi minat baca
TV juga diduga mengurangi minat baca dan belajar bagi anak dan
remaja,
menghambat imajenasi, dan kreativitas mereka. Temuan
penelitian yang dilakukan Deppen, Leknas dan LIPI tahun 1977/1978
memprihatinkan, yakni bahwa akibat masuknya Tv di pedesaan, pola
kehidupan warga desa telah berubah, anak-anak yang sekolah jadi
mundur dalam pembelajarannya karena waktu malamnya dihabiskan
18. 18
untuk nonton TV, bukan untuk belajar. Frekwansi membolos dan ngaji
menjadi tinggi. Keadaan yang sekarang mungkin lebih buruk lagi,
mengingat sekarang setidaknya terdapat banyak
E. Gadget
Di zaman yang sangat modern pada saat ini perkembangan teknologi terus
berkembang.
Karena
perkembangan
teknologi
akan
berjalan
sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin tinggi. Teknologi diciptakan
untuk memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia dalam melakukan
aktivitas sehari-hari dan memberikan nilai yang positif. Namun demikian,
walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi
lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
Tablet dan smartphone ialah gadget yang paling banyak digunakan saat ini
karena ukurannya yang kecil, mudah di bawa kemana-mana sehingga orang
menganggap nya lebih praktis. Dibawah ini terdapat beberapa contoh tablet dan
smartphone :
19. 19
Gambar II.6-8. Contoh – contoh gadget
Sekarang tidak hanya kalangan atas saja yang dapat memiliki tablet dan
smartphone. Namun kalangan menengah juga sudah dapat memiliki sebuah
tablet dan smartphone karena semakin bersaing nya di pasaran untuk membuat
harga gadget semakin ekonomis. Karena itu banyak produk-produk baru yang
menawarkan gadget dengan harga yang cukup murah. Karena itu lah sekarang
orang dengan mudah untuk memilki sebuah gadget. Tak heran juga permainan
yang dimainkan anak zaman sekarang berbeda dengan dulunya.
Adapun dampak dari gadget sendiri terbagi dua ( Dhany Rizki Sahputra, 2013
) :
1. Dampak positif
d. Sebagai saran belajar
Berbagai fitur gadget bisa membantu anak belajar hal postitif dan lebih
interaktif. Misalnya, layar sentuh pada gadget memiliki potensi edukasi
bagi balita. Anak-anak yang berinteraksi dengan layar dapat belajar lebih
cepat dan membuat lebih sedikit kesalahan. Temani dan tetap mengontrol
si kecil saat bermain gadget. Lama-lama anak akan terbiasa dengan
peraturan yang Anda terapkan.
e. Menambah pengetahuan
Dengan menggunakan gadget yang berteknologi canggih, anak-anak
dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi mengenai tugas
nya disekoloah. Misalnya kita ingin browsing internet dimana saja dan
20. 20
kapan saja yang ingin kita ketahui. Dengan demikian dari internet kita bias
menambah ilmu pengetahuan.
Sumber
: www.google.com
Gambar II.9. anak – anak sekolah dapat menggunakan gadget sebagai sarana pembelajaran
f. Memperluas jaringan persahabatan
Gadget dapat memperluas jaringan persahabatan karena dapat
dengan mudah dan cepat bergabung ke social media. Jadi, kita dapat
dengan mudah untuk berbagi bersama teman kita. Beragam jenis jejaring
sosial, seperti facebook, twitter dan lain sebagainya semakin digandrungi
semua kalangan hingga anak-anak. Anak bisa memperoleh banyak teman
melalui jejaring sosial.
Sumber
: www.google.com
Gambar II.10. gadget dapat memperluas jaringan persahabatan
21. 21
g. Mempermudah komunikasi
Gadget mempermudah orang tua berkomunikasi jarak jauh dengan
anaknya. Misalnya, ketika orang tua akan menjemput anak sewaktu
pulang sekolah atau selesai melakukan kegiatan di luar rumah.
2. Dampak negatif
a. Menggangu kesehatan
Gadget dapat mengaganggu kesehatan manusia karena efek radiasi
dari teknologi sangat berbahaya bagi kesehatan manusia terutama pada
anak-anak yang berusia 12 tahun ke bawah. Efek radiasi yang berlebihan
dapat mengakibatkan penyakit kanker.
b. Dapat mengganggu perkembangan anak
Gadget memilki fiture-fiture yang canggih seperti, kamera, video,
games dan lain-lain. Fiture itu semua dapat mengganggu proses
pembelajaran di sekolah. Misalnya ketika guru menerangkan pelajaran di
depan salah satu siswa bermain gadget nya di belakang atau bias juga di
pergunakan sebagai alat untuk hal-hal yang tidak baik.
c. Dapat mempengaruhi perilaku anak
Dengan kecanggihan yang diberikan oleh gadget. Maka anak-anak
dapat dengan mudah mendownload video-video yang bukan tontonannya.
d. Rawan akan tindak kejahatan
Setiap orang pasti ada yang memiliki sifat update di mana saja. Jadi
orang ingin berbuat kejahatan dengan mudah mencari dari hasil
updatenya yang boleh dibilang terlalu sering.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari penulisan dia atas dapa di simpulkan
1. Moderenisasi
:
22. 22
Adalah sebuah proses cara berpikir masyarakat menunuju peradaban
yang lebih tinggi.
Syarat – syarat moderenisasi :
e. Cara berpikir ilmiah yang terlembagakan dalam kelas penguasa
maupun masyarakat
f. Sistem administrasi negara yang baik yang benar – benar mewujudkan
birokrasi
g. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat
pada suatu atau lembaga tertentu
h. Penciptaan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap
moderenisasi dengan penggunaan alat komunikasi massa
i.
Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak disiplin tinggi bagi pihak
lain di pihak pengurangan kepercayaan.
j.
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaanya.
Ciri – cirinya
:
Kemajuan teknologi dan industrialisasi, individualisasi, sekularisasi,
diferensisasi, dan akulturasi.
Memberikan banyak kemudahan – kemudahan bagi manusia
Tingginya tingkat kebutuhan dan persaingan antar manusia
Melahirkan teori – teori baru
Mekanisme masyarakat beruabh menuju prinsip dan ekonomi serta
orientasi kebendaan yang berlebihan
Kehidupan religius seorang berkurang karena perhatiannya dicurahkan
untuk bekerja dan menumpuk kekayaan
2. Globalisasi
Bentuk globalisasi di indonesia
:
Globalisasi pendidikan
Globalisasi ekonomi
Globalisasi kebudayaan
Globalisasi informasi
3. Internet
Kebanyakan anak indonesia menggunakan internet untuk :
Jejaring sosial
Game sosial
23. 23
Dampak dari internet
:
Dampak positif
a. Anak dapat menambah informasi dengan cepat
b. Menambah wawasan pengetahuan anak
c. Memperluas jariangan pertemanan
Dampak negatif
a. Sisi kesehatan
Makan dan istirahat tidak teratur
Sindrom otot pergelangan tangan
Berkurangnya metabolisme tubuh
Wasir atau ambien
Kelelahan mata
b. Sisi psikologis
Makan dan istirahat tidak teratur
Sindrom otot pergelangan tangan
Berkurangnya metabolisme tubuh
Wasir atau ambien
Kelelahan mata
c. Dampak lainnya
Kesenjangan dalam berteman
Cara berpikirnya tidak berkembang
4. Televisi
Dampak dari acara televisi bagi anak – anak dibagi dua
:
Dampak positif
a. Sebagai media penghibur anak
b. Menambah wawasan informasi bagi anak
Dampak negatif
a. Televisi mengurangi minat baca
b. Televisi membelajarkan aksi kekerasan
c. Televisi mengubah tingkah laku anak dan remaja
5. Gadget
24. 24
Dampak positif gadget terhadap anak :
a. Sebagai saran belajar
b. Menambah pengetahuan
c. Memperluas jaringan persahabatan
d. Mempermudah komunikasi
Dampak negatif terhadap anak
:
a. Rawan akan tindak kejahatan
b. Dapat mempengaruhi perilaku anak
c. Menggangu kesehatan
d. Dapat mengganggu perkembangan anak
B. Saran
1. Sebagai orang tua seharusnya dapat mengawasi anaknya ketika sedang
menononton
televisi,
mencari
sesuatu
di
internet
atau
ketika
menggunakan gadget. Atau minimalnya orang tua mengetahui apa yang
ditonton anaknya, apa yang dicarinya di internet, dan untuk apa dia
menggunakan gadget
Sumber
: www.google.com
Gambar III.1-2
Pengawasan orang tua sangat penting bagi anak – anaknya
2. Sebaiknya seorang anak ( terutama usia sebelum SMA ) tidak dipegangi
gadget baik handphone atau pun tablet tanpa ada pengawasan atau
dengan kata lain memiliki hak penuh atas gadget tersebut.
25. 25
Sumber
Gambar III.3.
: www.google.com
Anak yang menggunakan gadget tanpa pengawasan orang tua dapat menimbulkan dampak negatif
3. Sebaiknya tidak menjadikan pada kamar anak televisi atau jaringan
internet sendiri karena akan menyulitkan pengawasan orang tua kepada
anaknya secara langsung.
4. Hendaknya orang tua memberkan pengarahan beserta pembelajaran
kepada anaknya ketika mendapati anaknya menononton acara televisi
yang tak layak atau menggunakan internet dengan tidak benar.
5. Hendaknya orang tua dapat memporsir/membatasi anak dalam menonton
televisi dan dalam menggunakan internet ataupun gadget.
26. 26
Daftar Rujukan
1. Ayu, Diah. 2013. Mengenal Bahaya Internet Bagi Anak – Anak.
http://bahayainternet2013.blogspot.com/2013/01/bahaya-internet.html
2. Melindacare team. 2013. Dampak Gadget untuk Anak, Ada Sisi Positifnya
Juga. http://www.melindahospital.com
3. Sahputra, Dhany Rizki. 2013. Pengaruh Perkembangan Bagi Anak.
http://dhanyrizki30.blogspot.com
4. Setiadi, Elly M. dkk. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Cet. 6. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
5. Wahyuni,
Olivia
Indra.
2013.
Bentuk
–
Bentuk
Globalisasi.
Pola
Permainan.
http://oliviaindrawahyuni.blogspot.com
6. Yasinta,
Fariza.
2013.
Dampak
Perubahan
www.kompasiana.com
7. Pengaruh
Televisi
Bagi
https://docs.google.com/document
8. www.google.com
Masyarakat
Indonesia.