Lipid merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air dan diekstrak dari makhluk hidup menggunakan pelarut nonpolar. Lipid terdiri dari lipid sederhana seperti trigliserida dan lipid kompleks seperti fosfolipid dan glikolipid. Lipid berperan sebagai sumber energi, komponen struktural membran sel, sinyal sel, dan kofaktor enzim. Fungsi lipid lainnya adalah sebagai pigmen dan pelarut vitamin.
1. Kelompok 6 : Ayu Rama Dewi
Fajar Nurrahman Maulana
Helin Mardiana
Masdarina Sofiana
Maulida
Nie’mah Al’As
Rungkasan Kuliah Biokimia Lipid
Deskripsi Umum Lipid
Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tidak larut dalam air yang diekstraksi dari mak
hluk hidup dengan menggunakan pelarut non polar. Lipid adalah golongan senyawa organik
yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipida merupakan
golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber makanan, merupakan kira-kira 40% dari
makanan yang dimakan setiap hari. Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang
terdapat dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia
ialah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa
yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Para ahli biokimia
sepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak,
dimasukkan kedalam satu kelompok yang disebut lipid.
Lipida mempunyai sifat umum sebagai berikut:
• Tidak larut dalam air larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut organik misalnya
ester, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut “pelarut organik”
• Larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, kloroform, dan
karbontetraklorida
• Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang juga
mengandung nitrogen dan fosfor
• Jika dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak
• Berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan.
.
2. Klasifikasi Lipid
1. Lipid berdasarkan hasil hidrolisinya :
Lipid sederhana yaitu ester yang terbentuk dari asam lemak dengan beberapa gugus
alkohol, misalnya: lemak dan minyak
Lipid majemuk atau kompleks yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan,
misalnya: fosfolipid dan glikolipid
Minyak dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. Minyak dan lemak
yang telah dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung sejumlah kecil komponen selain
trigliserida, yaitu: lipida kompleks (lesitin, sephalin, fosfatida lainnya, glikolipida), sterol
yang berada dalam keadaan bebas atau terikat dengan asam lemak, asam lemak bebas,
lilin, pigmen yang larut dalam lemak, dan hidrokarbon. Komponen tersebut
mempengaruhi warna dan flavor produk. Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida
campuran, yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang.
Lipida majemuk jika dihidrolisis akan menghasilkan gliserol , asam lemak dan zat
lain. Secara umum lipida komplekss dikelompokkan menjadi dua, yaitu fosfolipida dan
glikolipida. Fosfolipida adalah suatu lipida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan
asam lemak, gliserol, asam fosfat serta senyawa nitrogen. Contoh senyawa yang termasuk
dalam golongan ini adalah lesitin dan sephalin.
2. Lipid berdasarkan gugus polar dan non polar (kateogori utama lipid) :
3. – Lipid non polar ( lipid netral ) adalah lipid yang mengandung gugus non polar,
misalnya: lemak dan minyak
– Lipid polar yang bersifat amfifilik, yang berarti terdiri atas dua bagian yakni
daerah hidrokarbon yang nonpolar dan daerah yang polar atau ionic atas keduanya
misalnya : Fosfolipid, Glikolipid, Sphingolipid
Asam lemak
Asam lemak merupakan komponen unit pembangun yang khas pada kebanyakan
lipid. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon
dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon
nonpolar yang panjang, yang menyebabkan kebanyakan lipid tidak larut didalam air dan
tampak berminyak atau berlemak.
• Asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acids=SFA)
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal, dimana asam lemak ini tidak memiliki ikatan
rangkap. Lemak jenuh sering disebut lemak jahat.lemak jenuh terdapat di hewan
dan produk-produk makanan olahan seperti daging, produk susu, kripik dan
makanan lainnya.
Asam lemak tak jenuh (Unsaturated Fatty Acids)
Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang memiliki ikatan rangkap contohnya
asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Asam lemak tak jenuh ini masih
dibedakan lagi menjadi dua kelompok besar yaitu Monosaturated Fatty Acid
dimana ikatan rangkapnya hanya satu dan Polyunsaturated Fatty Acids dimana
ikatan rangkapnya lebih dari satu. Lemak jenuh ini dapat ditemukan pada kacang,
alpukat, dan minyak zaitun.
4. Nomenklatur Asam Lemak
• Asam lemak merupakan komponen penyusun lipid yang memiliki bentuk berupa kepala
dan ekor
• Kepala asam lemak berupa gugus karboksil yang diberi nomor karbon 1 dan ekor berupa
senyawa hidrokarbon jenuh atau tak jenuh
• Karbon setelah gugus karboksil diberi nomor 2, 3, 4 dan seterusnya.
• Asam lemak memiliki karbon sekitar 4 sampai 36.
• Adanya ikatan rangkap pada rantai karbon penyusun asam lemak sering dilambangkan
dengan Δ (delta) yang diikuti dengan nomor karbon yang memiliki ikatan rangkap.
• Nama sistematis untuk asam lemak jenuh berakhiran -anoic. Asam lemak tak jenuh
berakhir dengan -enoic.
• Karbon nomor satu adalah karbon karboksil
5. • Karbon # 1 = karbon alpha Karbon # 2 = karbon beta Karbon # 3 = karbon gamma
Trivial IUPAC Carboxyl Omega
Linoleic Acid 9, 12-octadecenoic acid 18:2 D9,12 18:2 w6
Essential FA- those that humans can not make but are required to
Sustain growth - Linolenic w3 and Arachadonic w6
Trigliserida
• Lipid sederhana yang terdiri atas asam lemak adalah triasilgliserol atau trigliserida.
• Triasilgliserol mengandung tiga molekul asam lemak yang diesterifikasi ke tiga
gugus hidroksil gliserol.
• Triasilgliserol yang terbentuk bersifat nonpolar, hidrofobik dan tidak larut dalam air.
• Triasilgliserol yang banyak mengandung mengandung asam lemak jenuh, berbentuk
padat pada suhu ruang serta memiliki titik cair yang tinggi di sebut “lemak’’
• Triasilgliserol yang banyak mengandung asam lemak tidak jenuh, berbentuk cair
pada suhu ruang serta memilki titik cair yang rendah disebut “minyak”.
Trigliserida adalah lipid yang paling umum ditemukan dan juga yang paling
familiar. Trigliserida tersusun atas tiga asam lemak yang dihubungkan pada masing-
masing dari ketiga gugus hidroksil dari alkhohol gliserol tripel, karena gabungan
suatu asam dan suatu alkhohol menghasilkan ester, trigleserida dikenal juga sebagai
triester.
6. Reaksi Pembentukan Trigliserida
• Sintesis triasilgliserol paling sering terjadi di hati dan di sel lemak.
Pada gambar diatas, jalur glikolisis dimulai dari bahan glukosa hingga menjadi
bentuk DHAP Dihidroksi aseton fosfat (DHAP) selanjutnya direduksi oleh gliserol 3
fosfat dehidrogenase menjadi gliserol 3 fosfat.
• Proses selanjutnya:
1. Gliserol 3-fosfat yang sudah tersedia (baik dari fosforilasigliserol maupun dari jalur
glikolisis) akan ditambahkan dengan grup asil (asam lemak yang telah di aktifkan)
2. Proses ini dikatalisis oleh gliserol 3-fosfat asil transferase sehingga akan
membentuk asam lysofosfatidat.
3. Grup asil lainnya akan ditambahkan pada asam lysofosfatdat untuk membentuk
asam fosfatidat.
4. Asam fosfatidat mengalami defosforilasi dan menghasilkan diasil gliserol.
5. Diasilgliserol bergabung dengan grup asil yang lain yang dikatalisis oleh asil
transfera sehingga membentuk triasilgliserol.
7. Fosfolipid
Fosfolipid merupakan komponen utama pembentuk membran yang tersusun atas
double layer. Fosfolipida adalah suatu lipida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan
asam lemak, gliserol, asam fosfat serta senyawa nitrogen.
Gliserofosfolipid atau fosfogliserida adalah membran lipid yang mengandung dua
jenis asam lemak yang membentuk senyawa ester dengan karbon nomor satu dan dua
pada gliserol.
Glikolipid
Glikolipid (glikospingolipid). Lipid yang mengandung asam lemak, spingosin dan
karbohidrat. Glikolipida adalah suatu lipida kompleks yang mengandung karbohidrat.
Glikolipid, hidrolisisnya menghasilkan asam lemak, alcohol yang mengandung
nitrogen dan karbohidrat.
8. Peranan Lipid
Pada lipid non-polar memiliki peranan sebagai berikut :
• Pada triasilgliserida dan asam lemak sebagai sumber energi, serta penyimpanan
energi dalam bentuk sel-sel lemak
• Pada fosfolipid sebagai komponen struktural di membran sel.
• Pada lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel
yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air ion, dan
molekul lain, keluar dan masuk kedalam sel
Pada lipid polar memiliki fungsi untuk melindungi isi dan organel sel dari lingkungan
luar sel, membantu dalam komponen struktural di membran sel dan sebagai tanda
pengenal bagi sel.
Lipid juga merupakan bentuk utama dari energi yang tersimpan dalam
sebagian besar organisme. lipid khusus berfungsi sebagai pigmen (retina), kofaktor
(vitamin K), deterjen (garam empedu), transporter (dolichols), hormon (derivatif
vitamin D, hormon seks), utusan ekstraseluler dan intraseluler (eikosanoid dan
turunannya dari fosfatidilinositol), dan jangkar untuk protein membran (asam lemak
kovalen, kelompok prenyl, dan phosphatidylinositol).
Lipid sebagai fungsi sinyal diketahui juga merupakan bagian penting dari
pensinyalan sel. Lipid fosfatidilserina yang diketahui terlibat dalam pensinyalan
untuk fagositosis sel dan/atau potongan sel apoptosis. Mereka melakukannya dengan
memaparkan bagian luar membran sel setelah inaktivasi flipase yang menempatkan
mereka secara eksklusif di sisi sitosol dan aktivasi skramblase, yang berebut orientasi
fosfolipid. Setelah ini terjadi, sel-sel lain mengenali fosfatidilserina dan
memfagositasi sel atau fragmen sel yang memapar mereka. Prostaglandin, yang
merupakan salah satu jenis asam lemak yang diturunkan dari eikosanoid yang terlibat
dalam peradangan dan imunitas;
Fungsi lipid sebagai kofaktir adalah sebagai pelarut vitamin, yaitu vitamin A,
D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan
disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian
akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis
9. vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, adapun pada
fosfolipid juga terdapat kofaktor untuk enzim.
Fungsi lipid sebagai adanya pigmen menyebabkan lemak berwarna. Adanya
karotenoid menyebabkan warna kuning kemerahan karotenoid dapat larut dalam
minyak dan merupakan hidrokarbon dengan banyak ikatan tidak jenuh. Bilamana
minyak dihidrogenasi, maka akan terjadi hidrogenasi karotenoid dan warna merah
akan berkurang. Selain itu, perlakuan pemanasan juga akan mengurangi warna
pigmen. Pigmen mudah teroksidasi sehingga minyak akan menjadi tengik. Cara
menghilangkan pigmen dapat dilakukan dengan adsorban seperti arang aktif. Klorofil
pada tanaman memberikan warna kehijauan, tokoferol yang merupakan sumber
vitamin E sangat aktif terhadap oksidasi, sehingga dapat digunakan sebagai
antioksidan. Tokoferol yang teroksidasi kan memberikan warna coklat, warna ini
dapat juga terjadi karena reaksi browning nonenzimatik (karbohidrat bereaksi dengan
protein pada suhu tinggi).
Pertanyaan :
1. Masarisaldy Khairul Barkatullah
Bagaimana mekanisme pemberian warna pada lipid, sesuai dengan fungsi
lipid yaitu sebagai pigmen?
Jawab : Fungsi lipid sebagai adanya pigmen menyebabkan lemak
berwarna. Adanya karotenoid menyebabkan warna kuning kemerahan
karotenoid dapat larut dalam minyak dan merupakan hidrokarbon dengan
banyak ikatan tidak jenuh. Bilamana minyak dihidrogenasi, maka akan
terjadi hidrogenasi karotenoid dan warna merah akan berkurang. Selain
itu, perlakuan pemanasan juga akan mengurangi warna pigmen. Pigmen
mudah teroksidasi sehingga minyak akan menjadi tengik. Cara
menghilangkan pigmen dapat dilakukan dengan adsorban seperti arang
aktif. Klorofil pada tanaman memberikan warna kehijauan, tokoferol
yang merupakan sumber vitamin E sangat aktif terhadap oksidasi,
sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan. Tokoferol yang teroksidasi
kan memberikan warna coklat, warna ini dapat juga terjadi karena reaksi
10. browning nonenzimatik (karbohidrat bereaksi dengan protein pada suhu
tinggi).
2. Nur Azizah
Berdasarkan deskripsi umum lipid, mengapa lipid dibedaka dengan
protein dan karbohidrat?
Jawab : Karena protein dan karbohidrat adalah suatu polimer, yaitu
senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari
gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang artinya
lipid juga tidak mempunyai satuan yang berulang, lipid memiliki berbagai
macam struktur berdasarkan sifat fisik dan kimianya.
3. Rida Yuliani
Menurut klasifikasi lipid, Vitamin A,D,E dan K adalah yang termasuk
lipid, mengapa vitamin tersebut digolongkan sebagai lipid ?
Jawab : Vitamin A,D,E dan K bersifat larut dalam lemak, berdasarkan
definisi lipid suatu senyawa yang dapat dilarutkan pada pelarutkan non-
polar digolongkan ke dalam lipid.
4. Msy Ayu Elsa Mayori
Bagaimana penjelasan fungsi fosfolipid/
Jawab : Fosfolipid merupakan suatu penyusun atau kompnen utama
penyusun struktur lipid, Fosfolipid adalah golongan lipid dan merupakan
komponen utama dari semua membran sel karena dapat membentuk
lapisan biologis lipid. Kebanyakan fosfolipid mengandung “digliserida”,
gugus fosfat dan molekul organik sederhana seperti kolin, yang
merupakan nutrisi penting yang larut dalam air. Dalam larutan berbasis
air, fosfolipid secara otomatis mengatur dirinya menjadi lapisan ganda,
atau sebagai “fosfolipid bilayer”. Asam lemak, yang menolak air,
ditemukan di tengah lapisan bilayer. Kepala hidrofilik, yang mengandung
gugus fosfat, menghadap ke luar sepanjang lapisan bilayer dan melapisi
kedua sisinya. Karena formasi ini, beberapa zat akan bisa melewati lapisan
bilayer dan yang lainnya tidak. Jadi, ia tampil sebagai batas alami.