PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
TUMBUH KEMBANG
1.
2. CIRI KHAS ANAK
TUMBUH
KEMBANG
TUMBUH BERKEMBANG
Perub dlm besar, jumlah,
ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun
individu
Bertambah ukuran fisik &
struktur tubuh adanya
multifikasi & dan
bertambah besar sel
KUANTITATIF
Bertambahnya
kemampuan struktur &
fungsi tubuh yg lebih
kompleks dlm pola yg
teratur melalui
kematangan & belajar
Emosi,intelektual,
prilaku sbg interaksi
dg lingkungan
KUALITATIF
• Anak dapat tumbuh kembang
melalui tahapan yang sesuai
Stimulasi, Deteksi, Intervensi
Dini tumbuh Kembang
4. • Perubahan proporsi tubuh yg dpt dinikmati pd
masa bayi dan dewasa
• Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru
gigi susu menjadi gigi permanen, reflek primitif bayi
mulai hilang, timbul tanda seks sekunder, dll
• Kecepatan pertumbuhan tdk teratur
masa - masa tumbuh cepat : prenatal, bayi ,remaja,
tumbuh lambat :masa pra sekolah dan sekolah
(Soetjiningsih, 2012)Penambahan
Tinggi Badan
Penambahan
Berat Badan
5. • Perkembangan menimbulkan perubahan
• Tumbang pd tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya
• Tumbang mempunyai kecepatan yg berbeda
• Pertumbuhan berkorelasi dg perkembangan
• Perkembangan mempunyai pola yg tetap
• Perkembangan memiliki tahap yg berurutan
(Depkes,2006)
6.
7. • Gross Motor perkemb. Lokomosi dan postur
atau posisi tubuh
• Fine Motor Skills koordinasi halus pd otot-
otot kecil yg memainkan suatu peran
• Languangekemampuan memberi respon
thd suara, mengikuti perintah & bicara
spontan
• Personal Social aspek kemampuan mandiri,
bersosialisasi & berinteraksi dg lingk.
(Soetjiningsih, 2014)
8. Kelainan
Faktor internal Faktor Eksternal
Ras / Etnis
Prenatal
Umur
Jenis Kelamin
Genetik
kromosom
Intranatal
Post Natal
Keluarga
9. • Gizi ibu pd waktu hml
• MekanisTrauma&cairan ketuban yg kurang
• Toksin/zat kimia
• EndokrinDM
• Radiasi
• Infeksi
• Stress / Psikologis
• Imunologi
• Anoksia embrio
9
10. • Komplikasi saat persalinan dpt menyebabkan
kegawatan pd janin
Ex: trauma kepala, asfiksia kerusakan jaringan
otak bayi
11. 1. Gizi
2. Penyakit kronis/kelainan kongenital
3. Lingkungan fisik dan kimia
4. Psikologis
5. Endokrin
6. Sosio ekonomi
7. Lingkungan pengasuhan
8. Stimulasi
9. obat2an
11
12. 1-3 Tahun 3-6 Tahun 6-12 Tahun 12-18 Tahun
Neonatus < 4 Mg
Bayi < 1 Tahun
Perinatal (Intra Uterine)
Konsepsi – Zigot – embrio - Janin
13. Zigot (mudigah) konsepsi - UK 2 mg
Masa Embrio UK. 2 mg - 8/12 mg
Janin/fetus UK. 9/12 mg - akhir kehamil (37 mg)
Masa fetus dini : (TM 1 - TM 2),
Masa fetus lanjut : (TM 3)
14. 1.Masa Neonatal (umur 0-28 hari) neonatal
dini (umur 0-7 hari), neonatal lanjut ( 8-28 hari )
Adaptasi Lingkungan
Perubahan sirkulasi darah
Mulai berfungsinya organ tubuh
2. Masa Post neonatal (umur 29 hari–11 bulan)
Pertumbuhan pesat
Proses pematangan berlangsung terus menerus terutama
fungsi Sistem Saraf
15. • Pertumbuhan dan perkembangan cepat terjadi pada aspek kognitif,
motorik, dan sosial anak
a. BB meningkat 150-200gr/minggu
Umur 10 hr = BBL
Umur 5 bl = 2 X BBL
Umur 1 th = 3 x BBL
b. TB meningkat 2,5 cm/bulan
Umur 1 tahun = 1,5 x TBL
c. LK meningkat 1,5cm/bulan
BBL = 35 -35 cm
Umur 6 bl = 46 cm
Umur 1 th = 47 cm
d. Gigi
Erupsi pertama umur 5 - 9 bulan ( seri tengah bawah )
Secara berurutan : gigi seri tengah atas, lat atas, lat bawah
Umur 1 tahun : mempunyai 6 – 8 gigi
16.
17. Kecepatan pertumbuhan mulai menurun
Usia 1-2 th = Kenaikan BB=1,8 -2,7 Kg /th, TB= 7,5 cm /th
Usia 2 th: BB=4x BBL, TB=50% TB org dewasa
Usia 3 th = BB 2-3 kg / th, TB = 6-8 cm / th
LK = LD pada umeningkatmur 1-2 th, tahun keduannya
LK > LD
Fontanel anterior menutup pada umur 12 – 18 bln
Kemajuan perkembangan motorik halus kasar serta
fungsi ekskresi
18.
19. • Pertumbuhan lambat & berlangsung stabil
BB meningkat 3,3 kg/ tahun
TB meningkat 6,75-7,5cm/ tahun
• Aktivitas jasmani bertambah seiring
meningkatnya ketrampilan & proses fikir
• Anak mulai senang bermain di luar rumah dan
menjalin pertemanan dg anak lain
• Kecepatan perkembangan motorik & ekskresi
20.
21. • Peningkatan BB mulai melambat
• TB bertambah 5 cm/tahun
• Mulai sekolah & banyak teman sosialisasi
• Terlihat lebih mandiri
• Tertarik hub.lawan jenis tetapi tdk terikat`
• Kesukaan berteman & berkelompok serta bermain
dlm kelompok dg jenis kelamin yg sama ataupun
bercampur
22. • Remaja awal pertumbuhan meningkat cepat dan
mencapai puncak
• Karakteristik sekunder mulai tampak perubahan
suara dan pertumbuhan payudara pd
• Pd remaja tengah bentuk tubuh mencapai 95%
tinggi org dewasa, karakteristik sekunder tercapai dg
baik
• Pd remaja akhir matang scr fisik, struktur &
pertumbuhan organ reproduksi hampir komplit citra
diri&citra tubuh menjadi hal yg penting, narsisme
meningkat, mulai menjalin hub.lawan jenis
23. 1. Fase oral (0-1 th)
Kepuasan & kenikmatan Melalui pengalaman sekitar mulut ... Bila
terdapat gg pd fase ini fiksasi oral
2. Fase anal (1-3 th)
Mulai menampakkan ke “AKU” an
Egoistik dan narsistik
Belajar kenal tubuh sendiri
3. Fase Oedipal/ faliks (usia 3-5 th)
Dpt kepuasan & kenikmatan dari auto erotik.... Membuka
oedipus komplek
4. Fase latent (5-12 th sampai masa pubertas)
homosexual alamiah, mencari role model sesuai jenis
kelamin
5. Fase genitalia alat reproduksi sdh matang, heteroseksual
& mulai menjalin hub.cinta dg lawan jenis
24. 1. Sensori Motor (0-2 tahun)
Dorongan untuk Mengeksplorasi dunianya
Mengasimilasi dan mengakomodasi informasi ; melihat,
mendengar, menyentuh dan aktivitas motorik.
Semua kegiatan yang dilakukan berfokus pada oral.
2. Pra Operasional (2-7 tahun)
a. Pra konseptual (2-4 tahun)
Meningkat Kemampuan bhs utk berkomunikasi dg lingk
Awalnya mempertahankan egosentris : blm menerima pendapat
orla
b. Intuitif (4-7 tahun)
Makin mampu bermansyarakat
Meniru prilaku orang dewasa (Ortu)
25. 3. Operasional Konkrit (7 - 11 tahun)
Mulai Realistis, tapi Blm bisa membuat konsep /hipotesis
Egosentris mulai menurun dan hilang
Sadar akan kemampuan dan bekerjasama dg orla
4. Formal Operasional (11 tahun s.d dewasa)
Membentuk gambaran mental & mampu
menyelesaikan aktivitas yang ada dalam pikirannya,
mampu menduga dan memperkirakan dengan
pikirannya abstrak.
27. Pra Konvensional pengaruh wawasan kepatuhan & hukuman thd
perilaku anak reward or punishment
Konvensional anak menyesuaikan diri thd harapan lingk. Atau
ketertiban sosial agar disebut anak baik atau manis
Purna Konvensional mulai mengambil keputusan baik & buruk scr
mandiri, penyesuaian diri thd aturan didasarkan atas penghargaan
serta rasa hormat thd org lain.
28. 28
LINGKUNGAN
MIKRO MINI MAKROMESO
ORGANISASI
PROFESI
“IDAI”
KEBIJAKAN
PEMERINTAH
“DEPKES”
ORG. NASIO-
NAL/INTER
NUTRISI
• ASI
• PASI
• MPASI
IBU
• Pendidikan
• Gizi
• KB
SUASANA
RUMAH
SARANA
PELAYANAN
KESEHATAN
KELUARGA
• Nenek/Kakek
• Ayah
• Saudara
SARANA
IBADAH
SARANA
PENDIDIKAN
TUMBUH - KEMBANG
KEBUTUHAN DASAR ANAK
ASUH ASIH ASAH
DIAGRAM KERANGKA KONSEPTUAL
PROSES TUMBUH KEMBANG ANAK
PRENATAL NEONATUS BAYI BALITA ANAK REMAJA
FAKTOR RISIKO
SI-300404
Ismael S,1991
29. Segera diatasi
Dipengaruhi Kebutuhan :
ASUH (Fisik – biomedik)
ASIH (Emosi – kasih sayang)
ASAH (Stimulasi mental)
Sehat
Sakit
berpotensi
masalah
gangguan
tumbang dan
gizi
tapi
A
N
A
K
U
S
I
A
D
I
N
I
Pelayanan
Kesehatan
BALITA
• Kebijakan (SPM)
• Standar dan pedoman (Buku
KIA, MTBS, SDIDTK,
Pedoman Rujukan Gangguan
Tumbuh Kembang)
• Prosedur yankes dan rujukan
• Petugas pelaksana
• Fasilitas kesehatan
32. • Hubungan erat antar ibu dg anak adalah
SYARAT MUTLAK utk tumbuh kembang yg
selaras
• Kehadiran ibu sedini mungkin akan
memberikan rasa aman bagi bayi kontak
fisik dan psikis sedini mungkin IMD
bonding and basic trust
• EMOTIONAL SECURITY (rasa aman)
• Kasih sayang yg kurang SINDROM
DEVRIVASI MATERNAL
33. Stimulasi mental CIKAL BAKAL dlm proses
belajar (Dik.Lat) pd anak
Stimulasi mental akan memupuk Perkembangan
mental psikososial:
• Kecerdasan
• Keterampilan
• Kemandirian
• Kreativitas
• Agama
• Kepribadian
• Moral-etika
• Produktivitas, dsb
34.
35. LATAR BELAKANG
Kualitas generasi penerus tergantung kualitas
tumbuh kembang anak
Penyimpangan tumbuh kembang harus dideteksi
(ditemukan) sejak dini, terutama sebelum berumur 3
tahun, supaya dapat segera di intervensi (diperbaiki)
Bila deteksi terlambat, maka penanganan terlambat,
penyimpangan sukar diperbaiki
36. I. FISIS- BIOLOGIS : nutrisi, immunisasi, kebersihan badan &
lingkungan, pengobatan, olahraga, bermain
II. KASIH SAYANG : menciptakan rasa aman + nyaman, dilindungi,
diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi contoh (
bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh
kegembiraan, koreksi (bukan ancaman / hukuman) pola
asuh demokratik
III. STIMULASI: merangsang fungsi : sensorik, motorik, emosi-
sosial, bicara, kognitif, mandiri, kreativitas, kepemimpinan,
moral
37. • Menemukan penyimpangan tumbuh
kembang balita secara dini
– Agar lebih mudah diintervensi
• Bila penyimpangan terlambat dideteksi,
– Lebih sulit diintervensi
– Akan berpengaruh pada tumbuh
kembang anak
38. Periode Emas :
Periode Kritis Bagi Anak-
anak Dimana Terjadi
Pertumbuhan Yang Akan
Berpengaruh Pada
Perkembangan Periode
Berikutnya Bahkan Sampai
Dewasa
Periode Emas Hanya
DatangSekali Sehingga
Harus Dimanfaatkan
Secara Optimal
PERLU DETEKSI DINI
ADANYA PENYIMPANGAN
TUMBUH KEMBANG AGAR
PERIODE YANG SANGAT
KRITIS INI DAPATDILALUI
DENGAN OPTIMAL
39.
40. Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak
Pertumbuhan Perkembangan
ANTROPOMETRI
1. Timbang BB
2. Ukur TB
3. Ukur LK
4. Ukur LILA
5. Tebal Lipat Kulit (TLK)
6. Grafik garis pertambahan
BB, TB dan LK
1. KPSP (Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan), DDST (Denver
Development Screening Test)
2. TDD (Tes Daya Dengar)
3. TDL (Tes Daya Lihat),
4. Perilaku kuesioner KMME
5. Tes autis dengan CHAT
6. Deteksi Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH)
ACRS
41. TIGA JENIS DETEKSI TUMBUH
KEMBANG ANAK
1. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN
- BERAT BADAN (BB), TINGGI BADAN (TB), LINGKAR KEPALA (LK)
- LIHAT PADA GRAFIK
2. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN
- KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
- TES DAYADENGAR (TDD)
- TES DAYALIHAT (TDL)
3. DETEKSI DINI MENTAL EMOSIONAL
- KUESIONER MASALAH MENTAL EMOSIONAL (KMEE)
- CHAT (AUTISM)
- GPPH (ADHD)
42. Pengukuran antropometri BB, TB (PB), LIKA
BB menilai hasil peningkatan /
penurunan semua jaringan tubuh
TB/PB menilai status perbaikan gizi
disamping faktor genetik
LK menilai pertumbuhan otak
(Hidayat, 2012)
45. Pengukuran Lingkar Kepala
Dilakukan :
Minimal tiap 3 bln sampai umur 1 tahun
Minimal tiap 6 bl sampai umur 2 tahun
Minimal tiap tahun sampai umur 6 thn
NORMAL : bila garis pertumbuhan LK SEJAJAR dengan garis
grafik didekatnya, dan di dalam “jalur hijau”
TIDAK NORMAL : bila garis pertumbuhan LK TIDAK SEJAJAR
dengan garis grafik didekatnya atau di luar “jalur hijau”
segera rujuk ke Rumah Sakit
46. Deteksi dini penyimpangan PERTUMBUHAN dgn GRAFIK
BB, TB dan LK di KMS, buku KIA atau buku lain
• Timbang berat badan (BB)
• Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepala (LK)
• Beri tanda di grafik BB, TB, LK di KMS, buku KIA, buku lain
• Lihat garis pertambahan BB, TB, LK:
– BB dibawah garis merah (BGM) atau di atas GM
– Naik, tidak naik atau turun (BB) dari penimbangan yang lalu
– Dalam pita warna yang tetap atau pindah ke pita warna
dibawahnya
• Pertumbuhan yang BAIK bila BB, TB, LK : NAIK dan :
– Berada pada pita warna yang sama dengan bulan lalu
– Atau naik SEDIKIT pada pita warna DIATASNYA
47.
48. BERAT BADAN NAIK, SESUAI GRAFIK, BERARTI PERTUMBUHAN NORMAL,
PERTUMBUHAN NORMAL,
49. BERAT BADAN TIDAK NAIK
1. Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu
2. Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu
3. Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnya
50. a. Anak MENJADI BGM
b. BGM yang T
*) Harus dirujuk ke
Puskesmas/RS untuk
diperiksa dan mempe-
roleh perawatan
Anak PERTAMA KALI
ditimbang dan BGM
*) Harus dirujuk ke Pus-
kesmas utk konfirma-
si apakah anak GIZI
BURUK atau TIDAK
Anak BGM yang tumbuh
NORMAL, karena anak
tersebut memiliki tinggi
badan yang PENDEK
*) Tidak perlu dirujuk
ke Puskesmas
a
b
Berat badan di bawah garis merah (BGM)
50
51. Warna-warna Dalam Grafik KMS
• TIDAK BISA menentukan STATUS GIZI
• STATUS GIZI ditentukan dengan melihat :TABEL BB/U,
TB/U, BB / TB
• BB/TB : bandingkan berat badan sekarang dengan berat
badan seharusnya berdasarkan tinggi badan saat
ini (tabel BB / TB)
• Berat badan di bawah garis merah (BGM ) belum
tentu gizi buruk,
• Berat badan di pita kuning belum tentu gizi kurang
52. Penilaian Status Gizi Yang Direkomendasikan
1. Menggunakan Berat Badan (BB) terhadap Tinggi
Badan (TB) BB/TB
2. Sering familier disebut : Z score
3. Interpretasi berdasar tabel TB/BB :
Normal/ gizi baik : -2 SD s/d +2 SD
Kurus/ gizi kurang : <-2 SD - (-3 SD)
Kurus sekali/ gizi buruk : < -3 SD
Gemuk/ gizi lebih : >+ 2 SD
53. Tabel Berat Badan (BB) terhadap Tinggi Badan (TB)
Untuk MENILAI STATUS GIZI
57. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan) mulai umur 3 bulan,
Minimal tiap 3 bln sampai umur 2 thn
Minimal tiap 6 bulan umur 2 - 6 thn.
9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,
Tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
Mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2
tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
Untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau
terlambat
58. Buku KIA untuk Deteksi Dini
Penyimpangan Perkembangan Balita
Umur Kemampuan perkembangan
0-1 bulan Menatap ke ibu, mengeluarkan suara, tersenyum, dll
1-3 bulan Mengangkat kepala tegak ketika tengkurap, tertawa,
mengamati tangannya, dll
3-6 bulan Meniru bunyi, meraih benda, tengkurap sendiri, dll
6-9 bulan Duduk sendiri,mengucapkan ma..ma..ma, da..da….da…,
pegang biskuit, dll
9-12 bulan Bermain CI LUK BA, menjimpit benda kecil, berdiri dan berjalan
berpegangan, dll
1-2 tahun Menunjukkan dan menyebut nama bagian tubuh, naik tangga,
corat-coret, dll
2-3 tahun Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan, bicara domengerti,
makan sendiri, memeluk dan mencium orang yang terdekat, dll
3-5 tahun Melompat-lompat,menggambar, cerita, pakai pakaian, dll
59. Oleh keluarga / kader
0 - 1 bulan : 2 kali
1 - 12 bulan : tiap 3 bulan
12 - 60 tahun : tiap 6 bulan
Interpretasi (penafsiran)
Bila anak tidak mampu melakukan kemampuan sesuai kelompok
umurnya, mungkin mengalami gangguan perkembangan.
Intervensi (tindakan) :
Rujuk ke Petugas Kesehatan/ Puskesmas
Deteksi dini penyimpangan perkembangan
dengan buku KIA
60.
61. Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. Bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. Kerincingan,
5. Kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. Benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil
berukuran 0,5-1 cm
62.
63.
64. 2. Test Daya Dengar (TDD)
• Mulai umur 3 bulan
Tiap 3 bulan sampai umur 1 tahun
Tiap 6 bulan umur 1-6 tahun,
• Umur < 24 bln dijawab oleh ibu / pengasuh
• Umur > 24 bln perintah melalui ibu/ pengasuh agar
dikerjakan oleh anak
Alat :
• Daftar pertanyaan : 0-6 bln, 6-9 bln, 9-12 bln, 12-24 bln, 2
– 3 thn, > 3 thn.
• Gambar binatang (ayam,anjing,kucing), manusia
• Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, bola)
65. • Tanya pendengaran anak dengan TDD (tes daya
dengar) mulai umur 3 bln
Minimal tiap 3 bln sampai umur 1 thn
Minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 thn
• Hitung umur anak (tanggal, bulan, tahun).
• Lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bln
• Pilih daftar pertanyaan yang sesuai kelompok
umurnya
• Jelaskan tujuan TDD pada orangtua
• Orangtua jangan ragu-ragu atau takut disalahkan
Umur < 24 bln : tanyakan isi TDD
Umur > 24 bln : laksanakan perintah sesuai TDD
66.
67. Interpretasi (penafsiran) tes daya dengar :
1. Bila ada satu atau lebih jawaban “Tidak”, kemungkinan
anak mengalami gangguan pendengaran.
2. Catat jumlah ketidakmampuan anak.
Intervensi (tindakan):
• Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi
68. (3) Tes Daya Lihat (TDL)
• Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 bulan
• Dikerjakan oleh tenaga kesehatan atau guru
Alat dan Sarana :
1. Ruangan
2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E dan penunjuk
4. Guntingan huruf E
69.
70. DETEKSI DINI PENYIMPANGAN
PERKEMBANGAN (Perilaku) ANAK (3)
1. Tes autis dengan kuesioner CHAT (Checklist for autism in toddlers)
2. Masalah Mental Perilaku dengan kuesioner KMME (Kuesioner Masalah
Mental Emosional )
3. Deteksi Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH)
dengan kuesioner ACRS (Abreviated Conner Rating Scale)
71. (1) Kuesioner Deteksi Dini Autis (CHAT)
1. Deteksi dini autis pada umur 18-36 bulan
2. Bila ada keluhan/ kecurigaan dari orang tua/ pengasuh/ petugas karena
ada 1 (satu) atau lebih
Keterlambatan bicara.
Gangguan komunikasi/ interaksi sosial.
Perilaku yang berulang-ulang
3. Tanyakan dan amati perilaku anak
9 pertanyaan untuk ibu/pengasuh (A): ya/ tidak
5 perintah bagi anak (B) : ya / tidak
Interpretasi (penafsiran) CHAT :
• Risiko tinggi menderita Autis : tidak A5, A7, B2-4 rujuk
• Risiko rendah menderita Autis : tidak A7, B4
• Kemungkinan gangguan perkembangan lain : tidak 3 atau lebih A1-4, A6,
A8-9, B1, B5
• Normal
72. Ringkasan Kuesioner Autis (CHAT)
A. Pertanyaan pada orangtua / pengasuh
1. Senang di ayun-ayun, diguncang-guncang
2. Tertarik memperhatikan anak lain
3. Suka memanjat tangga
4. Suka main ciluk-ba, petak umpet
5. Bermain pura-pura membuat minuman
6. Meminta dengan menunjuk
7. Menunjuk benda
8. Bermain dengan benda kecil
9. Memberikan benda utk menunjukkan sesuatu
B. Pengamatan perilaku anak
1. Anak memandang mata pemeriksa
2. Anak melihat ke benda yang ditunjuk
3. Bermain pura-pura membuat minum
4. Menunjjuk benda yang disebut
5. Menumpuk kubus
73. (2) Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)
• Bila ada kecurigaan orang tua/ petugas (tidak rutin) anak
umur 3- 6 tahun
• 12 pertanyaan untuk deteksi dini masalah mental-emosional,
tiap 6 bulan
• Tanyakan pada orang tua/ pengasuh.
• Catat jawaban “Ya” atau “Tidak”
• Hitung jumlah jawaban “Ya”
Interpretasi (penafsiran) KMME :
Jawaban Ya > 1 : kemungkinan anak mengalami masalah mental
emosional
74. Ringkasan isi kuesioner KMME
1. Sering terlihat marah
2. Menghindar dari teman-teman
3. Perilaku merusak dan menentang lingkungan
4. Takut atau kecemasan berlebihan
5. Konsentrasi buruk / sulit
6. Kebingungan
7. Perubahan pola tidur
8. Perubahan pola makan
9. Sakit kepala, sakit perut, keluhan fisik
10. Putus asa
11. Kemunduran perilaku
12. Perbuatan yang diulang-ulang
75. 1. Bila ditemukan 1atau lebih masalah mental emosional :
• Lakukan konseling pada orang tua menggunakan Buku Pedoman
Pola Asuh yang mendukung perkembangan anak.
• Evaluasi setelah 3 bulan,
• bila tidak ada perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang ada fasilitas
tumbuh kembang anak / kesehatan jiwa.
2. Bila ditemukan 2 atau lebih masalah mental emosional, rujuk anak ke
Rumah Sakit.
Dalam surat rujukan harus ditulisakan jumlah dan masalah
mental emosional yang ditemukan.
Intervensi (tindakan):
76. (3) Kuesioner Deteksi Dini Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
Bila ada keluhan orang tua atau kecurigaan petugas/ guru/ kader (tidak
rutin) umur > 3 thn
• 10 pertanyaan
• Terjadi di mana saja, kapan saja
• Nilai : 0 (tidak pernah); 1 (kadang-kadang); 2 (sering); 3 (selalu)
Interpretasi (penafsiran)
Nilai > 13 kemungkinan GPPH
Intervensi :
Nilai > 13 rujuk RS, tuliskan kelainan yang ada
Nilai < 13 tetapi ragu, periksa ulang 1 bulan lagi
77. Ringkasan Kuesioner Deteksi
Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktifitas
(GPPH)
1. Tidak kenal lelah, aktifitas berlebihan
2. Mudah gembira, impulsif
3. Mengganggu anak lain
4. Gagal selesaikan kegiatan, perhatian singkat
5. Gerakkan anggota badan / kepala terus menerus
6. Kurang perhatian, mudah teralihkan
7. Permintaan harus segera dipenuhi, mudah frustasi
8. Mudah menangis
9. Suasana hati mudah berubah, cepat dan drastis
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga
78. Bila tidak ada penyimpangan :
Beri pujian pada keluarga
Lanjutkan pemenuhan kebutuhan anak :
1. FISIS- BIOLOGIS : nutrisi, immunisasi, kebersihan badan & lingkungan,
pengobatan, olahraga, bermain
2. KASIH SAYANG : menciptakan rasa aman + nyaman, dilindungi,
diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi contoh ( bukan
dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh kegembiraan, koreksi
(bukan ancaman / hukuman) pola asuh demokratik
3. STIMULASI: sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif,
kemandirian, kreativitas, kerjasama
Lanjutkan pemantauan tumbuh kembang berkala
Bila ditemukan penyimpangan Intervensi (tindakan segera)
79.
80. Kegiatan SDIDTK
1. Stimulasi dini :
Merangsang otak balita agar perkembangan
kemampuan gerak, bicara, bahasa, sosialisasi
dan kemandirian anak optimal sesuai usia anak
2. Deteksi dini :
a. penyimpangan pertumbuhan status gizi
b. Penyimpangan perkembangan gangguan
(bicara, daya dengar, daya lihat)
81.
82.
83. CATATAN
• Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak dapat
dilakukan oleh orang tua, kader kesehatan, BKB, TPA,
petugas PAUD terlatih, guru TK terlatih, dokter, bidan,
perawat dengan menggunakan peralatan : buku KIA,
KPSP, TDL, TDD
• Sedangkan untuk deteksi dini penyimpangan mental
emosional hanya boleh dilakukan oleh tenaga
kesehatan, terutama yang telah mengikuti pelatihan
SDIDTK
• Pelaksanaan kegiatan SDIDTK masih terbatas pada
deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, sedangkan
deteksi dini penyimpangan perkembangan,
penyimpangan mental emosional dan stimulasi sesuai
usia anak masih belum dilaksanakan
84. RENUNGAN…………
ANAKMU MENGENALKAN SIAPA DIRIMU….!!!!
• Jika anakmu BERBOHONG itu krn engkau
MENGHUKUMNYA terlalu BERAT
• Jika anakmu TIDAK PERCAYA DIRI itu krn
engkau TIDAK MEMBERI dia SEMANGAT
• Jika anakmu KURANG BERBICARA itu krn
engkau TDK MENGAJAKNYA BICARA
• Jika anakmu TIDAK MENGHARGAI ORANG
LAIN itu krn engkau BERBICARA TERLALU
KERAS kepadanya
85. • Jika anakmu LEMAH itu krn engkau SUKA
MENGANCAMNYA
• Jika anakmu suka MARAH itu krn engkau
KURANG MEMUJINYA
• Jika anakmu SUKA BERBICARA PEDAS itu krn
engkau TDK BERBAGI dengannya
• Jika anakmu SUKA MENGASARI ORG LAIN itu
krn engkau SUKA MELAKUKAN KEKERASAN
terhadapnya
RENUNGAN………
86. RENUNGAN………
• Jika anakmu MENGGANGGUMU itu krn
engkau KURANG MENCIUM DAN
MEMELUKNYA
• Jika anakmu TIDAK MEMATUHIMU itu krn
engkau MENUNTUT TERLALU BANYAK
kepadanya
• Jika anakmu TERTUTUP itu krn engkau
TERLALU SIBUK
87. DAFTAR PUSTAKA
• Modul bahan cetak keperawatan anak,pusdik SDM
kesehatan, Kemenkes RI, jakarta, Ns.Yuliastuti
S.Kep,M.Kep dan Amelia Arnis,M.Nurs, Desember 2016
• Pedoman pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang Anak, ditingkat pelayanan
kesehatan dasar, Kemenkes RI, jakarta 2016,
• Ns. Arif Rohman mansur, M.Kep,Andalas university
press. November 2019, Tumbuh Kembang Anak Pra
Sekolah, Padang
• Soetjiningsih. (2012). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.
Jakarta: EGC.