SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Télécharger pour lire hors ligne
R/ Tetracyclin base
Vaselin Flavum ad
SUC

3%
10

1. Mengapa pada pembuatan resep diatas digunakan basis salep yang tidak mengandung air?
 Karena Tetrasiklin base adalah antibiotic. Dimana antibiotic tidak stabil dalam basis yang
mengandung air, dan akan mengalami kemunduran khasiat.

2. Bagaimana penandaan pada etiket sediaan dengan bahan obat tetrasiklin?
 Diberikan/dituliskan tanggal kadaluarsanya (ED), minimal/kira-kira 1 bulan pemakaian.

3. Apa yang dimaksud eliksir dan mixture? Apa perbedaan keduanya?
 Perbedaan mendasar dari mixture dan elixir adalah pada pelarutnya.
Eliksir adalah sediaan larutan yang menggunakan etanol/alcohol sebagai pelarut utamanya
Mixtura adalah sediaan cair yang menggunakan air suling sebagai pelarut utama dan
memiliki zat terlarut lebihdari satu.

4. Apa fungsi dari alcohol pada sediaan eliksir?
 Sebagai pelarut utama
R/ Parasetamol
Alcohol
Glycerin
Sir. Simplex
Aqua
m.f elixir
S 3dd II cth

120mg/5ml
6,5ml
10
15
ad 80ml

5. Bagaimana cara melarutkan parasetamol pada resep diatas? Mengapa demikian? Jelaskan!
 Parasetamol dilarutkan terlebih dahulu dengan alcohol, kemudian gliserin, dan terakhir
dilarutkan dengan aqua. Karena kelarutan parasetamol dalam alcohol adalah 1:7, dengan
gliserin 1:40, dan dengan aqua 1:70

R/ Gliseril guaiacolat
CTM
Syr. Simplex
Aqua
m.f.solution
S 3 dd I cth

50mg/5ml
1mg/5ml
20ml
ad 80ml

6. Kapan dilakukan pengenceran pada sediaan likuida? Pada resep diatas, bagaimana tahapan
pengencerannya?
 Dilakukan pengenceran pada sediaan likuida saat berat bahan obat <50mg.
Caranya: CTM =
Pengenceran: 1.) Timbang 50mg CTM
2.) Ukur air 10ml (kira-kira atau bisa juga disesuaikan dengan kelarutan CTM)
3.) (1)+(2) ad larut
4.) Yang diambil=
7. Bagaimana cara pembuatan aqua menthae pip? (Sertakan literaturnya!)
 Satu tetes oleum menthae piperitae bobotnya 19mg (alat penetas international), sedangkan
dalam tiap gram Aqua Menthae piperitiae ada 1mg minyak. (Vanduin 101)

R/ Gargarisma Kan sec. FMS 80
S da cum formula

Formula baku:
Gargarismakan
(Gargarisma Chlorid Zinci Compositum)
R/ Zinci Chlorid
1
Aluminis
1
Acid Salicylic
0,300
Ol. Menth pip
gtt II
Aq. Ad
300
S. garg
(FMS, hal.72)

Aqua menthae piperitae
Pepermint water
Air Permin
R/ Minyak permin
Air suam kukuh
Aqua

1
99
900

(PH V, hal.69)

Ol.menthae pip=
1tts Oleum menthae pip 19mg (bobot) ol. Menth pip
0,53tts oleum menthae pip 10,07mg (bobot) ol. Menth pip
1g Aq menthae pip 1mg ol.menthae pip
10,07g Aq. Menthae pip 10,07mg ol. Menthae pip
8. Apakah yang dimaksud tekhnik gerus tuang?
 Tekhnik gerus tuang: dalam mortir, NaHCO3 + sebagian air -> gerus, cairan yang jernih
dituang dan sisa Kristal NaHCO3 = air lagi-> gerus dan cairan jernih dituang. Hal ini diulang,
sampai Kristal NaHCO3 larut semua.
9. Ada berapa kekuatan pada sediaan yang mengandung Trimetoprim dan Sulfametoxazol yang
ada di pasaran? Sebutkan!
1:5
Pediatri
Adult
Forte
Suspensi

TMP
40mg
80mg
160mg
40mg

SMZ
200mg
400mg
800mg
200mg

Ket.
Anak-anak 12tahun
dewasa
2 kali dosis adult
Per 5ml

10. Bagaimana cara pembuatan solution gumosus? Apakah komposisi dari PGS?
 Cara membuat solution gumosus dengan cara mencampurkan PGS dengan aqua 7kali berat
PGS.
PGS terbuat dari tragacanth, PGA, dan sacharum album.

11. Bagaimana perbedaan pembuatan suspensi dengan cara basah dan kering?
 Kalau cara kering, dicampur semua bahan obat yang kering (serbuk) termasuk pulvis gummi,
baru dimasukkan air.
Sedangkan cara basah, dibuat dulu muchilago.

12. Bagaimana cara pembuatan salep yang menggunakan bahan minyak atsiri? Sertakan
literaturnya!
 Minyak atsiri terakhir ditambahkan kepada suatu massa salep
Balsam-balsam dan minyak atsiri seperti sudah jelas jika kita menganggap bahwa suatu
balsam adalah suatu campuran dari harsa dan minyak atsiri. Terutama dengan balsam perlu
sering kali terjadi kesukaran. Kesukaran dimana keluar harsanya. Hal ini sering kali dapat
dicegah dengan penambahan beberapa tetes oleum ricini. (Van duin hal. 134)

13. Jika dalam resep tertulis “vaselin”, maka jenis vaselin apakah yang dipakai? Sertakan
literaturnya!
 Vaselin album.
Jika tertulis “vaselinum”, maka diambil vaselinum album. (Vanduin hal.126)

14. Mengapa potio magnesia citratis harus r.p? sertakan literaturnya!
 Larutan magnesia citras harus dibuat baru karena mudah terjadi pengkristalan. (IMO
hal.111)

15. Bagaimana prinsip pembuatan Potio Magnesii Citratis?
 Apabila magnesia citratis tertulis dalam “potio”maka banyaknya Acidum citricum dan
magnesia carbonas diambil dihitung sebanding dengan formula sol. Magnesia citratis dari
Farmakope Belanda, suatu larutan yang mengandung kira-kira 16% magnesia citratis
anhydrous. Biasanya dihitung 20% magnesia citratis, jadi dalam formula mengandung 20g.
(IMO, hal. 111-112)

16. Bagaimana cara membuat Bentonit Magma? Sertakan literaturnya!
 Bentonit Magma (Remington hal. 1073)
Taburkan 50g bentonit pada air panas murni 800g yang memungkinkan setiap bagian-bagian
menjadi benar-benar dibasahi tanpa diaduk. Didiamkan selama 24jam dengan sesekali
diaduk, aduk sampai magma homogen. Tambahkan air murni untuk membuat 1000g dan
campurlah. Magma juga dapat dibuat dengan cara mekanis seperti menggunakan blender,
masukkan air murni 500g dalam blender dan sementara mesin sedang berjalan, tambahkan
bentonit 50g dan air murni sampai 1000g atau sampai kapasitas operasi dari blender.

17. Bagaimana cara membuat Calamin lotion?
Lotio Calamine (FMS, hal.83)
R/ Calamin
ZnO
Glycerin
Bentonit magma
Sol. Calc hydrat
m.f lotion
SUE

4
4
1ml
12,5ml
ad 50

did
Cara peracikan:
a. Setarakan timbangan, tara cawan penguap, tara botol
b. Ayak Calamin lalu timbang, masukkan ke mortir besar
c. Ayak ZnO lalu timbang, masukkan ke mortir besar
d. (b) dan (c) gerus ad halus dan homogeny
e. Timbang Glycerin masukkan ke (d), gerus ad campuran serbuk terbasahi oleh glycerin
f. Timbang bentonit dalam cawan, masukkan ke(e), aduk ad homogen.
g. Timbang sol. Calc hydrat, kemudian tambahkan sebagiannya ke (f) untuk mengencerkan.
h. Masukkan campuran (g) kedalam botol, kemudian tambahkan sisa sol.calc hydrat, timbang ad
25g
i. Tutup botol, beri etiket biru, kocok dahulu dan copy resep.

18. Apakah perbedaan antara ung. Iecoris Aselli dengan ung. Iecoris Aselli Comp.?
 Perbedaannya terdapat pada komposisi/formulanya.
Ung. Iecoris Aselli:
R/ Ol. Jecoris Aselli
Cera flavum
Vaselin flavum
m.f ungt.
S. salep luka bakar

(FMS, hal. 55)

Ung. Iecoris Aselli Compositum:
40
10
50

R/ sol. Calcii hydrat
Zinci oxyd
Bolus Alba
ol. Jecoris Aselli
Adeps lanae
Mf. ungt
S. salep luka bakar

9
36
18
21
22,5
19. Bagaimana cara pembuatan solution Calcii Hydrat? Sertakan literaturnya!
 Dibuat dengan menggojok 3g Calcii Hydroxidm dalam 1 liter air dingin selama 1 jam
berulang-ulang digojok kuat. Biarkan menguap dan ambil bagian yang jernih. Calcii
Hydroxidum dibuat dari 1 bagian calcii hydroxidum dituangi 3 bagian air mendidih, maka
terjadi serbuk Calcii Hydroxidum. (IMO, hal.103)

20. Apakah perbedaan netralisasi dan saturasi?
 Netralisasi adalah larutan garam yang dibuat dengan mereaksikan asam dan basa. Pada
netralisasi gas CO2 yang terjadi dibiarkan menguap sampai habis. Pada saturasi larutan
tersebut dijenuhkan dengan gas CO2.

21. Bagaimana aturan umum untuk membuat sediaan effervescent? Sertakan literaturnya!
 Potio effervescent dapat mengikuti peraturan yang diberikan kepada potio riveri (Van duin,
Hal. 107)
Potio Riveri (PH V, Hal. 26, no. 415)
R/ Ac. Citri
5
Aqua
50
Siritus citri
5
Syr. Simplex
25
Natrium Bic
6
Aqua
110

22. Dalam sediaan effervescent, bahan apa saja yang dimasukkan dalam bagian asam dan bagian
basa? Sertakan literaturnya!

Kebagian asam:
-

Bahan bersifat asam
Mudah menguap
Sirup
Garam netral

(IMO 120-121/ Ilmu Resep Drs. H. A. Syamsuni, Apt. hal. 196)

Kebagian basa:
-

Bahan bersifat basa
Garam dari asam yang sukar larut
23. Pada pembuatan potio riveri, mengapa Sirupus simplex ditambahkan pada bagian asam?
Sertakan literaturnya!
 Karena berat jenis larutan asam sitrat lebih besar dari larutan bikarbonas natrikus, maka
larutan tersebut dapat campur baik dengan cara penambahan perlahan-lahan tanpa digojok
dengan demikian dapat diperoleh sebanyak mungkin gas CO2 dalam larutan hingga dapat
memenuhi syarat sturasi. (IMO, hal. 120)

Contenu connexe

Tendances

Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
Yudia Susilowati
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
nzaraa
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortison
Kezia Hani Novita
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
Trie Marcory
 

Tendances (20)

Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITASKURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
KURVA LAJU PENGERINGAN DAN FLOWABILITAS
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortison
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Laporan resmi syrup gg
Laporan resmi syrup ggLaporan resmi syrup gg
Laporan resmi syrup gg
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 

En vedette (12)

resep 3A seri V
resep 3A seri Vresep 3A seri V
resep 3A seri V
 
Teknik peracikan
Teknik peracikanTeknik peracikan
Teknik peracikan
 
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion CalaminFormula Baku Sediaan Lotion Calamin
Formula Baku Sediaan Lotion Calamin
 
Resep
ResepResep
Resep
 
Soal latihan ilmu resep (2)
Soal latihan ilmu resep (2)Soal latihan ilmu resep (2)
Soal latihan ilmu resep (2)
 
Tentir+menulis+resep+fkui2007
Tentir+menulis+resep+fkui2007Tentir+menulis+resep+fkui2007
Tentir+menulis+resep+fkui2007
 
3049 p4-spk-farmasi
3049 p4-spk-farmasi3049 p4-spk-farmasi
3049 p4-spk-farmasi
 
Salep mata sulfasetamida
Salep mata sulfasetamidaSalep mata sulfasetamida
Salep mata sulfasetamida
 
ALKOHOL DALAM MOUTHWASH
ALKOHOL DALAM MOUTHWASHALKOHOL DALAM MOUTHWASH
ALKOHOL DALAM MOUTHWASH
 
Strategi belajar bahasa inggris berdasarkan studi kasus
Strategi belajar bahasa inggris berdasarkan studi kasusStrategi belajar bahasa inggris berdasarkan studi kasus
Strategi belajar bahasa inggris berdasarkan studi kasus
 
Penghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis ObatPenghitungan Dosis Obat
Penghitungan Dosis Obat
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 

Plus de Novi Fachrunnisa

Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Novi Fachrunnisa
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Novi Fachrunnisa
 
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Novi Fachrunnisa
 
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di KopsisJadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
Novi Fachrunnisa
 
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR MelatiNilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
Novi Fachrunnisa
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa Ular
Novi Fachrunnisa
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Novi Fachrunnisa
 

Plus de Novi Fachrunnisa (20)

Kasus di ICCU
Kasus di ICCUKasus di ICCU
Kasus di ICCU
 
Brain abscess ec sinusitis
Brain abscess ec sinusitisBrain abscess ec sinusitis
Brain abscess ec sinusitis
 
Catatan
CatatanCatatan
Catatan
 
Botani
BotaniBotani
Botani
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
 
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
Denah Kelas 3A SMP Negeri 1 Dompu, Th 2008/2009
 
Nama-Nama Paduka FC
Nama-Nama Paduka FCNama-Nama Paduka FC
Nama-Nama Paduka FC
 
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di KopsisJadwal Piket Penjualan di Kopsis
Jadwal Piket Penjualan di Kopsis
 
Jacked kelas paduka
Jacked kelas padukaJacked kelas paduka
Jacked kelas paduka
 
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR MelatiNilai Anggota PIK-KRR Melati
Nilai Anggota PIK-KRR Melati
 
Daftar Komisaris X2
Daftar Komisaris X2Daftar Komisaris X2
Daftar Komisaris X2
 
Daftar Komisaris
Daftar KomisarisDaftar Komisaris
Daftar Komisaris
 
Baju Kelas Paduka1012
Baju Kelas Paduka1012Baju Kelas Paduka1012
Baju Kelas Paduka1012
 
Absent Siswa Baru 2011
Absent Siswa Baru 2011Absent Siswa Baru 2011
Absent Siswa Baru 2011
 
Tabel Langkah Catur
Tabel Langkah CaturTabel Langkah Catur
Tabel Langkah Catur
 
Keracunan Bisa Ular
Keracunan Bisa UlarKeracunan Bisa Ular
Keracunan Bisa Ular
 
Praktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani FarmasiPraktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani Farmasi
 
Makalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa UlarMakalah Keracunan Bisa Ular
Makalah Keracunan Bisa Ular
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 

Soal formulasi dasar 2

  • 1. R/ Tetracyclin base Vaselin Flavum ad SUC 3% 10 1. Mengapa pada pembuatan resep diatas digunakan basis salep yang tidak mengandung air?  Karena Tetrasiklin base adalah antibiotic. Dimana antibiotic tidak stabil dalam basis yang mengandung air, dan akan mengalami kemunduran khasiat. 2. Bagaimana penandaan pada etiket sediaan dengan bahan obat tetrasiklin?  Diberikan/dituliskan tanggal kadaluarsanya (ED), minimal/kira-kira 1 bulan pemakaian. 3. Apa yang dimaksud eliksir dan mixture? Apa perbedaan keduanya?  Perbedaan mendasar dari mixture dan elixir adalah pada pelarutnya. Eliksir adalah sediaan larutan yang menggunakan etanol/alcohol sebagai pelarut utamanya Mixtura adalah sediaan cair yang menggunakan air suling sebagai pelarut utama dan memiliki zat terlarut lebihdari satu. 4. Apa fungsi dari alcohol pada sediaan eliksir?  Sebagai pelarut utama
  • 2. R/ Parasetamol Alcohol Glycerin Sir. Simplex Aqua m.f elixir S 3dd II cth 120mg/5ml 6,5ml 10 15 ad 80ml 5. Bagaimana cara melarutkan parasetamol pada resep diatas? Mengapa demikian? Jelaskan!  Parasetamol dilarutkan terlebih dahulu dengan alcohol, kemudian gliserin, dan terakhir dilarutkan dengan aqua. Karena kelarutan parasetamol dalam alcohol adalah 1:7, dengan gliserin 1:40, dan dengan aqua 1:70 R/ Gliseril guaiacolat CTM Syr. Simplex Aqua m.f.solution S 3 dd I cth 50mg/5ml 1mg/5ml 20ml ad 80ml 6. Kapan dilakukan pengenceran pada sediaan likuida? Pada resep diatas, bagaimana tahapan pengencerannya?  Dilakukan pengenceran pada sediaan likuida saat berat bahan obat <50mg. Caranya: CTM = Pengenceran: 1.) Timbang 50mg CTM 2.) Ukur air 10ml (kira-kira atau bisa juga disesuaikan dengan kelarutan CTM) 3.) (1)+(2) ad larut 4.) Yang diambil=
  • 3. 7. Bagaimana cara pembuatan aqua menthae pip? (Sertakan literaturnya!)  Satu tetes oleum menthae piperitae bobotnya 19mg (alat penetas international), sedangkan dalam tiap gram Aqua Menthae piperitiae ada 1mg minyak. (Vanduin 101) R/ Gargarisma Kan sec. FMS 80 S da cum formula Formula baku: Gargarismakan (Gargarisma Chlorid Zinci Compositum) R/ Zinci Chlorid 1 Aluminis 1 Acid Salicylic 0,300 Ol. Menth pip gtt II Aq. Ad 300 S. garg (FMS, hal.72) Aqua menthae piperitae Pepermint water Air Permin R/ Minyak permin Air suam kukuh Aqua 1 99 900 (PH V, hal.69) Ol.menthae pip= 1tts Oleum menthae pip 19mg (bobot) ol. Menth pip 0,53tts oleum menthae pip 10,07mg (bobot) ol. Menth pip 1g Aq menthae pip 1mg ol.menthae pip 10,07g Aq. Menthae pip 10,07mg ol. Menthae pip
  • 4. 8. Apakah yang dimaksud tekhnik gerus tuang?  Tekhnik gerus tuang: dalam mortir, NaHCO3 + sebagian air -> gerus, cairan yang jernih dituang dan sisa Kristal NaHCO3 = air lagi-> gerus dan cairan jernih dituang. Hal ini diulang, sampai Kristal NaHCO3 larut semua. 9. Ada berapa kekuatan pada sediaan yang mengandung Trimetoprim dan Sulfametoxazol yang ada di pasaran? Sebutkan! 1:5 Pediatri Adult Forte Suspensi TMP 40mg 80mg 160mg 40mg SMZ 200mg 400mg 800mg 200mg Ket. Anak-anak 12tahun dewasa 2 kali dosis adult Per 5ml 10. Bagaimana cara pembuatan solution gumosus? Apakah komposisi dari PGS?  Cara membuat solution gumosus dengan cara mencampurkan PGS dengan aqua 7kali berat PGS. PGS terbuat dari tragacanth, PGA, dan sacharum album. 11. Bagaimana perbedaan pembuatan suspensi dengan cara basah dan kering?  Kalau cara kering, dicampur semua bahan obat yang kering (serbuk) termasuk pulvis gummi, baru dimasukkan air. Sedangkan cara basah, dibuat dulu muchilago. 12. Bagaimana cara pembuatan salep yang menggunakan bahan minyak atsiri? Sertakan literaturnya!  Minyak atsiri terakhir ditambahkan kepada suatu massa salep Balsam-balsam dan minyak atsiri seperti sudah jelas jika kita menganggap bahwa suatu balsam adalah suatu campuran dari harsa dan minyak atsiri. Terutama dengan balsam perlu sering kali terjadi kesukaran. Kesukaran dimana keluar harsanya. Hal ini sering kali dapat dicegah dengan penambahan beberapa tetes oleum ricini. (Van duin hal. 134) 13. Jika dalam resep tertulis “vaselin”, maka jenis vaselin apakah yang dipakai? Sertakan literaturnya!  Vaselin album.
  • 5. Jika tertulis “vaselinum”, maka diambil vaselinum album. (Vanduin hal.126) 14. Mengapa potio magnesia citratis harus r.p? sertakan literaturnya!  Larutan magnesia citras harus dibuat baru karena mudah terjadi pengkristalan. (IMO hal.111) 15. Bagaimana prinsip pembuatan Potio Magnesii Citratis?  Apabila magnesia citratis tertulis dalam “potio”maka banyaknya Acidum citricum dan magnesia carbonas diambil dihitung sebanding dengan formula sol. Magnesia citratis dari Farmakope Belanda, suatu larutan yang mengandung kira-kira 16% magnesia citratis anhydrous. Biasanya dihitung 20% magnesia citratis, jadi dalam formula mengandung 20g. (IMO, hal. 111-112) 16. Bagaimana cara membuat Bentonit Magma? Sertakan literaturnya!  Bentonit Magma (Remington hal. 1073) Taburkan 50g bentonit pada air panas murni 800g yang memungkinkan setiap bagian-bagian menjadi benar-benar dibasahi tanpa diaduk. Didiamkan selama 24jam dengan sesekali diaduk, aduk sampai magma homogen. Tambahkan air murni untuk membuat 1000g dan campurlah. Magma juga dapat dibuat dengan cara mekanis seperti menggunakan blender, masukkan air murni 500g dalam blender dan sementara mesin sedang berjalan, tambahkan bentonit 50g dan air murni sampai 1000g atau sampai kapasitas operasi dari blender. 17. Bagaimana cara membuat Calamin lotion? Lotio Calamine (FMS, hal.83) R/ Calamin ZnO Glycerin Bentonit magma Sol. Calc hydrat m.f lotion SUE 4 4 1ml 12,5ml ad 50 did
  • 6. Cara peracikan: a. Setarakan timbangan, tara cawan penguap, tara botol b. Ayak Calamin lalu timbang, masukkan ke mortir besar c. Ayak ZnO lalu timbang, masukkan ke mortir besar d. (b) dan (c) gerus ad halus dan homogeny e. Timbang Glycerin masukkan ke (d), gerus ad campuran serbuk terbasahi oleh glycerin f. Timbang bentonit dalam cawan, masukkan ke(e), aduk ad homogen. g. Timbang sol. Calc hydrat, kemudian tambahkan sebagiannya ke (f) untuk mengencerkan. h. Masukkan campuran (g) kedalam botol, kemudian tambahkan sisa sol.calc hydrat, timbang ad 25g i. Tutup botol, beri etiket biru, kocok dahulu dan copy resep. 18. Apakah perbedaan antara ung. Iecoris Aselli dengan ung. Iecoris Aselli Comp.?  Perbedaannya terdapat pada komposisi/formulanya. Ung. Iecoris Aselli: R/ Ol. Jecoris Aselli Cera flavum Vaselin flavum m.f ungt. S. salep luka bakar (FMS, hal. 55) Ung. Iecoris Aselli Compositum: 40 10 50 R/ sol. Calcii hydrat Zinci oxyd Bolus Alba ol. Jecoris Aselli Adeps lanae Mf. ungt S. salep luka bakar 9 36 18 21 22,5
  • 7. 19. Bagaimana cara pembuatan solution Calcii Hydrat? Sertakan literaturnya!  Dibuat dengan menggojok 3g Calcii Hydroxidm dalam 1 liter air dingin selama 1 jam berulang-ulang digojok kuat. Biarkan menguap dan ambil bagian yang jernih. Calcii Hydroxidum dibuat dari 1 bagian calcii hydroxidum dituangi 3 bagian air mendidih, maka terjadi serbuk Calcii Hydroxidum. (IMO, hal.103) 20. Apakah perbedaan netralisasi dan saturasi?  Netralisasi adalah larutan garam yang dibuat dengan mereaksikan asam dan basa. Pada netralisasi gas CO2 yang terjadi dibiarkan menguap sampai habis. Pada saturasi larutan tersebut dijenuhkan dengan gas CO2. 21. Bagaimana aturan umum untuk membuat sediaan effervescent? Sertakan literaturnya!  Potio effervescent dapat mengikuti peraturan yang diberikan kepada potio riveri (Van duin, Hal. 107) Potio Riveri (PH V, Hal. 26, no. 415) R/ Ac. Citri 5 Aqua 50 Siritus citri 5 Syr. Simplex 25 Natrium Bic 6 Aqua 110 22. Dalam sediaan effervescent, bahan apa saja yang dimasukkan dalam bagian asam dan bagian basa? Sertakan literaturnya! Kebagian asam: - Bahan bersifat asam Mudah menguap Sirup Garam netral (IMO 120-121/ Ilmu Resep Drs. H. A. Syamsuni, Apt. hal. 196) Kebagian basa: - Bahan bersifat basa Garam dari asam yang sukar larut
  • 8. 23. Pada pembuatan potio riveri, mengapa Sirupus simplex ditambahkan pada bagian asam? Sertakan literaturnya!  Karena berat jenis larutan asam sitrat lebih besar dari larutan bikarbonas natrikus, maka larutan tersebut dapat campur baik dengan cara penambahan perlahan-lahan tanpa digojok dengan demikian dapat diperoleh sebanyak mungkin gas CO2 dalam larutan hingga dapat memenuhi syarat sturasi. (IMO, hal. 120)