penyakit hypertensi merupakan penyakit yang dapat membunuh secara diam-diam apabila tidak segera ditangani, penyakit ini sering dianggap penyakit biasa saja oleh masyarakat, maka dari itu pendidkan kesehatan tentang hypertensi sangat diperlukan
1. DATA PENDERITA
HIPERTENSI DI KOTA
SUKABUMI TAHUN 2018
KELOMPOK SIK
1.ARDLYANSYA BAN A.
2.ERICK NIRWAN
3.MIRNAWATI
4.NENDEN HASANAH
5.RATU S. RAFIAH N.
2. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan pembunuh diam-
diam karena pada sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala
apapun. Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko utama yang
menyebabkan serangan jantung dan stroke, yang menyerang
sebagian besar penduduk dunia. Hipertensi adalah suatu keadaan
dimana dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih untuk
usia 13 – 50 tahun dan tekanan darah mencapai 160/95 mmHg
untuk usia di atas 50 tahun. Pengukuran tekanan darah minimal
sebanyak dua kali untuk lebih memastikan keadaan tersebut (WHO,
2005).
Hipertensi lebih banyak dialami oleh lansia karena semakin
bertambah tua umurnya, proporsi lansia yang mengalami keluhan
kesehatan semakin besar. Hal ini dibuktikan pula berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar tahun 2013 adalah hipertensi. dengan prevalensi
45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6% pada usia 65,74% dan 63,8%
pada usia ≥ 75 tahun (Infodatin Kemenkes RI, 2016).
salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki penderita
hipertensi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas
Kesehatan Kota Sukabumi jumlah lansia dan lansia dengan
hipertensi tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
3. No. Puskesmas
Lansia dengan
%
Orang Hipertensi
1 Baros 1793 1161 64.7
2 Cipelang 1792 879 49.0
3 Selabatu 1866 912 48.8
4 Sukakarya 1463 712 48.6
5 Tipar 1758 850 48.3
6 Naggleng 1542 732 47.4
7 Gedong Panjang 1721 809 47.0
8 Pabuaran 1316 612 46.5
9 Limusnunggal 1737 809 46.5
10 Cikundul 2055 933 45.4
11 Ciberem Hilir 2131 833 39.0
12 Sukabumi 4076 1529 37.5
13 Karang Tengah 2699 1008 37.3
14 Lembursitu 1866 912 36.0
15 Benteng 2700 520 19.2
Total 30291 12891 42.5
Berdasarkan tabel menunjukan bahwa
Puskesmas Baros merupakan Puskesmas
dengan kejadian lansia hipertensi
terbanyak yaitu sebesar 67.7% atau
1.161 jiwa kejadian lansia dengan
hipertensi dari jumlah 1.793 jiwa dan
puskesmas Benteng merupakan kejadian
terendah penderita hipertensi sebesar
520 jiwa atau sekitar 19.2% dari jumlah
penduduk 2.700 jiwa.
4. 9%7%7%
5%
6%
5%
6%5%6%
7%
6%
12%
8%7%4%
Baros Cipelang Selabatu
Sukakarya Tipar Naggleng
Gedong Panjang Pabuaran Limusnunggal
Cikundul Ciberem Hilir Sukabumi
Karang Tengah Lembursitu Benteng
Dan jika dilihat dari diagram lingkaran
dari total 12.891 jiwa yang menderita
hipertensi terbanyak yaitu berada di
Puskesmas Sukabumi sebesar 12% atau
sebesar 1.529 jiwa, sedangkan posisi
terendah yang menderita hipertensi
berada di Benteng dengan persentase 4%
atau sebesar 520 jiwa.
5. HASIL DAN OPINI
Dari data yang sudah kami ambil dapat disimpulkan bahwa angka
kejadian hipertensi di Kota Sukabumi yaitu sebesar 42.5% atau
sebesar 12.891 jiwa dari total lansia di Kota Sukabumi sebesar
30.291 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pelayanan
puskesmas di Sukabumi cukup baik karena angka harapan hidup
lansia tinggi dan angka kejadian hipertensi di Kota Sukabumi
tidak melewati angka harapan hidup lansia.
Penyebab hipertensi biasanya terjadi karena factor usia dan
gejala utama pada penderita hipertensi secara umum sering
terjadi yaitu sakit kepala sampai ke tengkuk bagian belakang dan
tengkuk terasa pegal. Hipertensi ini dapat mengakibatkan
terjadinya komplikasi terutama pada sistem kardiovaskuler
seperti stroke dan gagal jantung. Perlu dilakukan usaha untuk
menekannya dengan pengobatan yang tepat sehingga tekanan
darah dapat terkontrol ke tingkat yang normal.
Salah satu upaya pencegahan hipertensi yaitu : menjaga berat
badan ideal, berolah raga secara rutin biasanya untuk lansia bisa
berjalan 2-3 jam setiap minggu, konsumsi makanan rendah
lemak dan kaya serat contohnya roti dari biji-bijian utuh, beras
merah serta bua dan sayuran. Kurangi garam, kurangi alcohol
dan berhenti merokok.