Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). GMKI lahir pada tahun 1950 dari penggabungan dua organisasi mahasiswa Kristen, PMKI dan CSV. GMKI didirikan oleh Dr. Johannes Leimena dengan tujuan membentuk organisasi mahasiswa Kristen yang berkontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia. Visi dan misi GMKI adalah terwujudnya kedamaian, keadilan, dan demokrasi di Indonesia berdas
2. Apa itu GMKI?
Sebuah Organisasi ?
Sebuah Lembaga Pelayanan ?
Sebuah Persekutuan ?
dst. ?
Untuk menjawab hal inilah, perlu mengetahui mengenai
sejarah GMKI!
3. Poin-Poin Penting Sejarah GMKI
1. Sejarah Pembentukan GMKI
2. Sejarah Pergerakan Indonesia
3. Sejarah Tokoh Pendiri GMKI
4. Sejarah Pembentukan GMKI
Masa-masa awal
Jauh sebelum tahun 1950, pekabaran Injil di kalangan
mahasiswa dan pelajar Indonesia sudah dirintis oleh NCSV
(Nederlands Christelijke Studenten Vereeniging).
Erat kaitannya dengan misi zending (1916-1924).
Lahirlah CSV-CSV di kota-kota pelajar Indonesia (Batavia,
Bandung, Surabaya)
Penelaahan Alkitab merupakan kegiatan yang dilakukan
pada awal-awalnya dan ini menarik banyak mahasiswa
termasuk dari kalangan kaum muslim (Amir Syarifuddin).
5. lanjutan
Masa-masa tahun 1920-an merupakan masa
perjuangan kemerdekaan.
Semangat ini juga ada pada gerakan CSV yang fokus
pada perjuangan kebangsaan semisal studi,
kontekstualisasi Alkitab dengan perjuangan
kemerdekaan, dsb.
Dan ini berpuncak pada lahirnya bangsa Indonesia
pada Kongres Sumpah Pemuda (1928). Pada Kongres
ini, hadir juga tokoh pendiri GMKI (Leimena).
6. Sambutan Leimena dalam menjelaskan tugas CSV
dalam pertemuan GMK se-Asia.
“The Indonesian Christian Students must not show that
because being Christian, they also belong to the ‘sana’
(European Group), but that their vocation and
Christian duty is to work altogether as fellow workers
in the building up of Indonesian people, to which they
folk, and that they must realize that because they have
had the advantage of education, they are priviliged
class.”
7. Masa Pembentukan (1940-1950)
Bersamaan dengan pendudukan Jepang, seluruh
kegiatan organisasi pada zaman Belanda dibekukan,
termasuk CSV.
Kemudian, pasca-45, berdiri dua organisasi, masing-
masing PMKI dan CSV baru. Masing-masing
menyatakan dirinya sebagai kelanjutan dari CSV.
Bersamaan dengan kondisi Indonesia dan Belanda
yang memburuk pasca 45, hubungan PMKI dan CSV
juga tidak begitu akur.
8. Hingga akhirnya, rapat di rumah J. Leimena
menghasilkan kesepakatan akan lahirnya sebuah
organisasi baru, bernama Gerakan Mahasiswa Kristen
Indonesia (GMKI) pada 9 Februari 1950.
9. PIDATO SINGKAT Dr. JOHANES LEIMENA
Penggabungan PMKI dan CSV menjadi GMKI
Rumah Dr.Johanes Leimena
“ Tindakan ini adalah tindakan historis bagi dunia mahasiswa
pada umumnya dan masyarakat Kristen pada khususnya. GMKI
menjadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan
mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI menjadilah suatu
pusat sekolah latihan (Leerschool) dari pada orang-orang yang
mau bertanggungjawab atas segala sesuatu yang mengenai
kepentingan dan kebaikan dari pada Negara dan bangsa
Indonesia. GMKI bukanlah gesselschaft melainkan ia adalah
suatu gemeinschaft persekutuan dalam Kristus Tuhannya.
Dengan demikian ia berakar, baik dalam gereja maupun dalam
nusa dan bangsa, Sebagai suatu bagian daripada iman dan roh ia
berdiri ditengah-tengah dua proklamasi, proklamasi
kemerdekaan 17 agustus 1945 dan proklamasi Tuhan Yesus
Kristus dengan injil kehidupan, kematian dan kebangkitannya.”
10. “GMKI lahir dari kerinduan seorang Kristen Indonesia
untuk mengabdi bagi bangsa dan Tuhannya”
Orang Kristen Indonesia sadar bahwa dia memiliki
dwi kewarganegaraan (Fil. 3:20 dan Tit. 3:1)
11. Pendiri dan Ketua Umum I GMKI
-Johannes Leimena-
Dokter, tamat STOVIA th 1930
Doktor, tamat th 1939
Dokter RS Immanuel Bandung
(1931- 41)
Direktur RS (Bayu Asih
Purwakarta dan Tangerang) (1941
– 45)
Direktur RS Cikini (1968 – 73)
12. 18 kali menjadi menteri (1946- 66)
Menteri Kesehatan (11 kabinet -1946-
56)
Menteri Sosial (1957 – 59)
Wakil Menteri Pertama (1959 – 63)
Wakil Perdana Menteri (1963 – 1966)
13. 1932: Ketua pertama CSV op Java
(cikal bakal GMKI)
Ketua Umum “JONG AMBON” dalam
Sumpah Pemuda 1928
Anggota DPR RI (1956 – 59)
Anggota DPA (1966 – 73)
Salah satu Pendiri Parkindo dan Ketua
Umum Parkindo (1950 – 59)
14. Wakil Ketua DGI (1950-64)
Ketua Kehormatan DGI (1964 – 77)
Anggota Central Committee International
Affairs WCC (Dewan Gereja Sedunia)
PAHLAWAN NASIONAL
–NOVEMBER 2010-
15. Pandangan Johannes Leimena
(1955)
“…orang Kristen mempunyai suatu kedudukan yang
“paradoxaal”. Ia adalah warga dari negaranya dalam
dunia ini dan ia adalah juga warga dari kerajaan
Kristus.
Ia mempunyai “double citizenship” (dwi
kewarganegaraan). Hal ini pula mengakibatkan suatu
ketegangan (spanning) dalam kehidupannya sebagai
warganegara.”
16. “Segala sesuatu ini adalah refleksi dari kecintaan,
kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhannya, dengan
pengertian: “Soli Deo Gloria” (segala kemuliaan
adalah hanya bagi Tuhan).”
17. “Dengan demikian, maka ia lepaskan segala
“minderwaardigheids complexen” yang mungkin
ditimbulkan oleh kecenderungan golongan-
golongan yang lain yang menganggapnya sebagai
golongan minoritas.
Terhadap anggapan ini, ia harus mempunyai suatu
sikap tegas. Umat Kristen bukanlah suatu
minoritas, dilihat dari sudut ketatanegaraan, …”
18. “ia bukan warganegara kelas 2 atau kelas 3, ia adalah
warganegara yang mempunyai sama hak dan sama
kewajibannya seperti warga negara-warganegara
lain.
Bersama dengan mereka, ia bersedia dan sanggup
mencurahkan pikiran dan tenaganya bagi
pembangunan negara sebagai warga negara-
warga negara yang bertanggung jawab.”
19. “Dalam hal kecintaan, kesetiaan, ketaatan kepada
dan pengorbanan bagi tanah air, bangsa dan
negara, orang Kristen tidak dan tidak boleh
kurang daripada orang lain,
bahkan ia harus menjadi teladan bagi orang
lain sebagai pencinta tanah air, warganegara
yang bertanggungjawab dan nasionalis yang
sejati.”
23. “Berikan aku sepuluh orang tua, maka aku hanya bisa
bermimpi. Tapi berikan aku sepuluh pemuda, maka
akan kugoncang dunia!” –Ir. Soekarno
24. Apa Tujuan Kita Bersama?
Kemakmuran
Keadilan
Pendidikan merata
Sukacita
Kebersamaan
VS
Korupsi
Intoleransi SARA
Kesenjangan sosial
Diskriminasi
Perpecahan
WARGA NEGARA YANG
BERTANGGUNG JAWAB
25. VISI MISI GMKI
Visi organisasi ini adalah terwujudnya
kedamaian, kesejahteraan, keadilan,
kebenaran, keutuhan ciptaan, dan
demokrasi di Indonesia berdasarkan
kasih
26. Misi organisasi ini adalah
a. Mengajak mahasiswa dan warga perguruan tinggi lainnya
kepada pengenalan akan Yesus Kristus selaku Tuhan
dan penebus dan memperdalam iman dalam kehidupan dan
pekerjaan sehari-hari
b. Membina kesadaran selaku warga gereja yang esa di tengah-
tengah mahasiswa dan perguruan tinggi dalam kesaksian
memperbaharui masyarakat, manusia dan gereja
c. Mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli dan
bertanggung jawab dengan menjalankan panggilan di
tengah-tengah masyarakat, negara, gereja, perguruan
tinggi dan mahasiswa dan menjadi sarana bagi terwujudnya
kesejahteraan, perdamaian, keadilan, kebenaran, dan cinta kasih
di tengah-tengah manusia dan alam semesta
27. Bacaan Untuk Memperdalam
Pemahaman/Daftar Pustaka
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Dalam Gejolak
Perubahan dari Zaman ke Zaman—Pengurus Pusat
GMKI. 2006.
Warga Negara yang Bertanggung Jawab—Institut
Leimena